Tugas Tinjauan Pustaka Versi Windows 2003

3
Definisi Sirosis hepatis menunjukkan stadium akhir dari suatu penyakit hati kronis dan ditandai dengan fibrosis jaringan dan perubahan stuktur hati normal menjadi nodul struktural yang abnormal. Terdapat dua sindrom utama akibat dari sirosis, yaitu hipertensi portal dan insufisiensi hati. Selain itu, vasodilatasi perifer dan splanchnic yang menyebabkan terjadinya sirkulasi hiperdinamik merupakan tanda khas dari sirosis dan hipertensi portal. 1,2 Secara klinis sirosis hepatis dibagi menjadi terkompensasi dan dekompensasi. Sirosis dapat terus terkompensasi selama beberapa tahun hingga berkembang menjadi dekompensasi. Dekompensasi sirosis ditandai dengan munculnya berbagai komplikasi seperti, jaundice, perdarahan varises, asites ataupun ensefalopati. 2 Epidemiologi Suatu studi epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi sirosis di Amerika Serikat adalah sekitar 0,27% dari 633.323 orang dewasa. 69% responden melaporkan bahwa mereka tidak mengetahui memiliki penyakit hati. prevalensi lebih tinggi pada ras kulit hitam non-Hispanik dan Meksiko Amerika, mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan mereka yang pendidikannya dibawah kelas 12. 3 Di Amerika, sirosis hepati merupakan penyebab kematian terbesar ke-12. Pada tahun 2007, didapatkan angka kematian akibat sirosis hati sebesar 29.165, dengan mortality rate 9,7 tiap 100.000 penduduk. Sirosis merupakan faktor utama perkembangan dari hepatocellular carcinoma, dengan insideni meningkat tiga kali lipat dalam kurun waktu antara 1975 hingga 2005. 4 Di Indonesia, kasus ini lebih sering terjadi pada laki- laki dibandingkan wanita. Dalam penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Koja Jakarta, dari 38 penderita sirosis hati,

description

tugas

Transcript of Tugas Tinjauan Pustaka Versi Windows 2003

Page 1: Tugas Tinjauan Pustaka Versi Windows 2003

Definisi

Sirosis hepatis menunjukkan stadium akhir dari suatu penyakit hati kronis dan ditandai dengan fibrosis jaringan dan perubahan stuktur hati normal menjadi nodul struktural yang abnormal. Terdapat dua sindrom utama akibat dari sirosis, yaitu hipertensi portal dan insufisiensi hati. Selain itu, vasodilatasi perifer dan splanchnic yang menyebabkan terjadinya sirkulasi hiperdinamik merupakan tanda khas dari sirosis dan hipertensi portal.1,2

Secara klinis sirosis hepatis dibagi menjadi terkompensasi dan dekompensasi. Sirosis dapat terus terkompensasi selama beberapa tahun hingga berkembang menjadi dekompensasi. Dekompensasi sirosis ditandai dengan munculnya berbagai komplikasi seperti, jaundice, perdarahan varises, asites ataupun ensefalopati.2

Epidemiologi

Suatu studi epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi sirosis di Amerika Serikat adalah sekitar 0,27% dari 633.323 orang dewasa. 69% responden melaporkan bahwa mereka tidak mengetahui memiliki penyakit hati. prevalensi lebih tinggi pada ras kulit hitam non-Hispanik dan Meksiko Amerika, mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan mereka yang pendidikannya dibawah kelas 12.3

Di Amerika, sirosis hepati merupakan penyebab kematian terbesar ke-12. Pada tahun 2007, didapatkan angka kematian akibat sirosis hati sebesar 29.165, dengan mortality rate 9,7 tiap 100.000 penduduk. Sirosis merupakan faktor utama perkembangan dari hepatocellular carcinoma, dengan insideni meningkat tiga kali lipat dalam kurun waktu antara 1975 hingga 2005.4

Di Indonesia, kasus ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita. Dalam penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Koja Jakarta, dari 38 penderita sirosis hati, 63,7% berjenis kelamin laki-laki dan 36,7% wanita, terbanyak adalah kelompok usia 40-60 tahun dengan 55,3% kasus.5

Etiologi

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya sirosis, antara lain:2

1. Alkohol2. Hepatitis B 3. Hepatitis C kronis4. Sirosis biliar kronis5. Idiopatik6. Obat-obatan

Dari beberapa etiologi tersebut, alkohol dan infeksi hepatitis kronis merupakan penyebab tersering timbulnya sirosis hati. Suatu studi epidemiologi menyebutkan bahwa setiap peningkatan konsumsi 1 liter alkohol, terjadi peningkatan insidensi sirosis sebesar 14%

Page 2: Tugas Tinjauan Pustaka Versi Windows 2003

pada laki-laki dan 8% pada perempuan. Studi lain menunjukkan konsumsi alkohol >40g/hari meningkatkan progresifitas sirosis sebesar 30%.6

Setelah sekitar 30 tahun menderita hepatitis B kronis, 30% pasien akan berlanjut ke keadaan sirosis. Selanjutnya dalam 5 tahun 15-20% dari pasien tersebut dapat berlanjut ke fase dekompensasi hati, serta 5-10% akan berkembang menjadi hepatoma.7

1. Pinzani M, Rosselli M, Zuckermann M. Liver Cirrhosis. Best Pract Res Clin Gastroenterol 2011;25(2):281-90.

2. Suk KT, Baik SK, Yoon JH, Cheong JY, Paik YH, Lee CH dkk. Revision and update on clinical practice guideline for liver cirrhosis. The Korean journal of hepatology 2012;18(1):1-21.

3. Scaglione S, Kliethermes S, Cao G, Shoham D, Durazo R, Luke A, Volk ML. The epidemiology of cirrhosis in the United States: a population-based study. Journal of clinical gastroenterology 2015;49(8):690-696.

4. Starr SP. Raines D. Cirrhosis: diagnosis, management, and prevention. Am Fam Physician 2011;84(12):1353-9.

5. Ndraha S, Simadibrata M. Child Pugh C and Male Gender were Related to Nutritional Status of Liver Cirrhosis Patients in Koja Hospital Jakarta. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy 2009;10(3):110-112.

6. O'Shea RS, Dasarathy S, McCullough AJ. Alcoholic liver disease. Hepatology 2010;51(1):307-328.

7. World Health Organization. Management of Hepatitis B and Coinfection: Clinical Protocol for the WHO European Region, 2011. Diunduh dari http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0011/152012/e95792.pdf