Tugas Terstruktur Manajemen Mutu

11
TUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN PENGENDALIAN MUTU PABRIK AIR MINUM DALAM KEMASAN Disusun oleh : Ayunda Nurchandra A1M013029 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

description

Manajemen Mutu Industri Pangan

Transcript of Tugas Terstruktur Manajemen Mutu

TUGAS TERSTRUKTURMANAJEMEN MUTU DAN KEAMANAN PANGANPENGENDALIAN MUTU PABRIK AIR MINUM DALAM KEMASAN

Disusun oleh :Ayunda NurchandraA1M013029

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2015I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPertumbuhan industri di Indonesia semakin pesat, terutama di bidangan pangan dan minuman. Jumlah penduduk yang sangat tinggi menyebabkan kebutuhan manusia meningkat. Hal ini merupakan peluang bagi pengusaha untuk mendirikan sebuah industri. Dengan banyaknya industri baru bermunculan, tentu saja akan menjadi pesaing bagi industri lain. Keadaan ini menyebabkan suatu industri harus mampu mempertahankan usaha yang dikelolanya, yaitu dengan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.Ketatnya persaingan di jaman globalisasi menyebabkan suatu perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dengan berbagai macam sumber daya yang dimiliki, pada sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen semakin selektif dalam memilih sebuahprodukbarang ataujasayang diminati. Tidak hanya cukup dengan memberikan kualitas pelayanan terbaik dalam mencapai apa yang disebut dengancustomer satisfactionakan tetapi kualitas barang atau jasa yang ditawarkan juga harus mampu memberikan jaminan mutu, sehingga mau tidak mau agar mampu memenuhi tuntukan konsumen tersebut penerapan Sistem Manajemen Mutu rupa-rupanya tidak dapat dihindari lagi (Kesuma, 2011).

B. TujuanMengetahui sistem pengendalian mutu pada industri air minum dalam kemasan.

II. PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan dan Proses ProduksiCV. Surya Nedika Isabella adalah perusahaan yang memproduksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan). Perusahaan ini berdiri sejak Oktober 2010. Pabriknya beralamat di Desa Babakanmulya, Kuningan. Lokasi pabrik di kabupaten Kuningan karena dekat dengan sumber mata air yang merupakan bahan baku produksi sehingga mempermudah proses produksi. Narasumber dari wawancara yang dilakukan untuk memenuhi tugas terstruktur ini adalah Bapak Ir. Ihsan Husodo selaku Manajer Pemasaran dari perusahaan tersebut. Proses produksi AMDK secara garis besar dibagi menjadi 2 tahap yaitu pre treatment dan treatment. Pada tahapan pre treatment, air baku atau air dari sumber mata air akan melewati 2 tabung. Tabung yang pertama adalah media sand filter. Air baku melewati sand filter untuk menghilangkan kotoran yang ukurannya cukup besar. Selanjutnya air masuk ke tabung yang kedua. Tabung kedua berisi manganese green sand yang berfungsi untuk menangkap partikel logam berat seperti besi, mangan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan karena pada produk AMDK tidak boleh terdeteksi adanya logam berat.Sebelum masuk ke tahap treatment, air dimasukkan ke bak penampungan sebagai stok air yang akan diproses lebih lanjut. Air dari bak penampungan kemudian dialirkan ke ruang treatment. Tahap treatment terdiri dari beberapa proses yaitu sand filter, carbon filter, micro filter, ozonisasi, dan penyinaran UV. Proses pertama pada tahap treatment adalah sand filter. Proses ini sama persis dengan yang dilakukan pada pre treatment. Sebenarnya proses ini merupakan lingkup treatment dan tidak wajib dilakukan pada pre treatment. Namun, untuk mengoptimalisasi kebersihan air, proses ini dilakukan 2 kali pada pre treatment dan treatment. Setiap akan masuk ke proses atau filter lain, air didorong menggunakan pompa. Selanjutnya air didorong oleh pompa untuk masuk ke carbon filter. Carbon filter dapat menghilangkan bau, warna dan rasa yang tidak diinginkan. Setelah itu, air masuk ke microfilter untuk menyaring mikroorganisme yang mengkontaminasi air. Pada micro filter terdapat 3 buah filter dengan ukurang diameter yang berbeda-beda yaitu 1 mikron, 0,5 mikron, dan 0,1 mikron secara berurutan. Setelah melewati 3 jenis filter, dilakukan ozonisasi pada air. Gas ozon dihasilkan oleh ozon generator yang menyerap oksigen dari udara bebas dan mengkonversinya menjadi O3 atau ozon. Selanjutnya dilakukan penyinaran UV (Ultra Violet). Air dilewatkan ke tabung ultra violet untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada micro filter. Penyinaran UV merupakan proses terakhir pada taha treatment. Selanjutnya, air ditampung pada storage tank sebelumm dikemas. Air kemudian dialirkan ke ruang pengemas untuk dikemas dalam berbagai kemasan. Perusahaan ini belum memproduksi dalam kemasan gallon sehingga air hanya dikemas botol dan gelas.

B. Manajemen MutuManajemen mutu adalah seluruh tingkatan manajemen dalam perusahaan yang dalam kegiatannya berorientasi pada penciptaan mutu produk yang tinggi sebagai upaya penerapan sistem jaminan mutu. Sistem manajemen pada suatu perusahaan merujuk pada perencanaan dan rekayasa mutu yang baik serta pengendalian mutu (Kadarisman, 1996).Untuk mempertahankan kualitas dan kepercayaan konsumen, CV. Surya Nedika Isabella tentu saja terus berusaha untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Peralatan produksi selalu di maintenance setiap seminggu sekali. Maintenance secara berkala dilakukan agar dapat dipastikan bahwa peralatan berfungsi dengan baik sehingga tidak menghambat proses produksi. Selain pengecekan terhadap peralatan, perusahaan ini juga memperhatikan tingkat kesterilan ruang pengisian dengan prinsip-prinsip sanitasi. Ruangan pengisian disemprot alcohol terlebih dahulu setiap sebelum produksi agar udara lebih steril dan tidak mengkontaminasi air minum yang akan dikemas. Untuk menjaga kualitas barang yang telah beredar dipasaran, dilakukan pemberian batch number dan expired date. Hal tersebut mempermudah untuk memonitor produk yang sudah beredar dipasaran jika terjadi complain dari konsumen. Selain itu, setiap habis produksi diambil air sebagai sampel untuk diuji di laboratorium secara fisik, kimia, dan mikrobiologis. Pengujian secara fisik adalah uji organoleptik. Air yang baik adalah air yang tidak berasa. Secara kimiawi dilakukan pengujian terhadap pH dan TDS. Secara mikrobiologis dilakukan pengujian terhadap jumlah koloni dengan metode TPC (Total Plate Count) dan uji E. coli. Untuk menjamin mutu produk, tidak cukup dengan itu saja. Perlu juga adanya pengjagaan mutu dari karyawan yang melakukan proses produksi agar tidak menyumbang kontaminasi pada produk. CV. Surya Nedika Isabella memberikan pengarahan secara berkala kepada karyawan agar tetap menggunakan alat-alat yang harus digunakan selama proses produksi seperti sarung tangan, tutup kepala, masker, baju produksi, dan sepatu produksi. Perusahaan ini juga dilengkapi beberapa dokumen terkait penjaminan mutu seperti SNI, nomor MD dari Balai POM, sertifikasi halal dari MUI, dan sertifikasi ISO 9001 dari Komite Akreditasi Nasional.

III. PENUTUPA. KesimpulanPengendalian mutu yang dilakukan oleh CV. Surya Nedika Isabella sudah tepat. Perusahaan ini menjaga mutunya dari berbagai aspek seperti peralatan produksi, kesterilan ruangan, kesterilan karyawan, dan mutu produknya sendiri. Selain itu perusahaan ini sudah dilengkapi dokumen-dokumen sertifikasi terkain penjaminan mutu seperti SNI, sertifikat Halal, dan ISO 9001. B. SaranManajemen mutu merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu terus ditingkatkan agar mutu tetap terjaga dan terus berkembang demi kelangsungan perusahaan dan kesetiaan pelanggan.

DAFTAR PUSTAKAKadarisman, D. 1996. Program Perbaikan Mutu. Bogor: IPB.

Kesuma, N. E., et al. Pemahaman Konsep dan Penyusunan Quality Management SystemPada Industri Pangan Dengan Penerapan 3Q. Manajemen Mutu dan Industri Pangan. Volume I No.17.

LAMPIRAN