TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
-
Upload
linawatidewi2 -
Category
Education
-
view
189 -
download
4
Transcript of TUGAS TERSTRUKTUR EKONOMI MAKRO
TUGAS TERSTRUKTUR
EKONOMI MAKRO
SAHAM, KEBIJAKAN MONETER, KEBIJAKAN FISKAL, OBLIGASI,
REKSADANA, DAN PASAR UANG/MODAL
Oleh :
Nama : Lina Wati Dewi
NIM : A1C014094
PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
1.2 TUJUAN ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
2.1. SAHAM .......................................................................................................... 2
2.2. KEBIJAKAN MONETER ............................................................................. 3
2.3. KEBIJAKAN FISKAL ................................................................................... 5
2.4. OBLIGASI ..................................................................................................... 7
2.5. REKSADANA ............................................................................................... 8
2.6. PASAR UANG / MODAL ........................................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 13
KESIMPULAN ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah
dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro
adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat
sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor
produksi yang tersedia. Peristiwa-peristiwa dan masalah-masalah ekonomi yang
dipelajari merupakan suatu agregatif. Lingkup kajiannya dapat berupa pendapatan
total dari suatu masyarakat, kesempatan kerja di sebuah negara, penyebab resesi di
Indonesia, atau kondisi neraca perdagangan sebuah negara pada akhir tahun. Cakupan
ekonomi makro dengan demikian merupakan suatu kesatuan dari perusahaan, rumah
tangga, tingkat upah dan harga, dan pendapatan dalam skala makro.
Tradisi teori ekonomi makro bersumber dari Keynes. Tradisi kajian ini timbul
sebagai reaksi terhadap kegagalan tradisi ekonomi Adam Smith dalam menjelaskan
timbulnya resesi, pengangguran, kemiskinan, dan masalah kegagalan proses
pembangunan ekonomi. Dalam tradisi ini, kedudukan negara/pemerintah sebagai
regulator perekonomian justru ditonjolkan. Kajian ekonomi terutama dilakukan pada
tingkat negara dan juga sangat didominasi oleh kebijkan yang dibuat negara.
Sehingga melalui cara ini sering terjadi kekeliruan penafsiran bahwa toeri makro
ekonomi adalah kajian tentang ekonomi negara. Jelas pandangan ini keliru,
negara/pemerintah hanyalah salah satu aktor ekonomi yang memang cukup penting
kedudukannya dalam menghasilkan regulasi untuk mengatasi maslah dan beban
sosial akibat perubahan ekonomi. Untuk mengatasi kekeliruan tentang penafsiran
ruang lingkup ekonomi makro, maka dibutuhkan makalah yang menjelaskan istilah-
istilah yang ada dalam pembahan ekonomi makro.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan macam-macam saham.
2. Mengetahui pengertian dan macam-macam obligasi.
3. Mengetahui pengertian dan macam-macam reksadana.
4. Mengetahui pengertian dan macam-macam kebijakan moneter dan fiskal.
5. Mengetahui pengertian dan macam-macam pasar uang / modal.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. SAHAM
A. Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang
atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa
pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu.
Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi
pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi
sama dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan
mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang.
Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.
B. Jenis – Jenis Saham
Perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham
preferen.
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka
menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan
jelek, mereka tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi
perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan
saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS
(rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan.
Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset
perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.
Karakteristik Saham biasa adalah sebagai berikut:
a. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
c. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
3
2. Saham Preferen
Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen. Sesuai
namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:
a. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda
b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi
dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
c. dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham
biasa
d. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan
antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.
2.2. KEBIJAKAN MONETER
A. Pengertian Kebjakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan
ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut
dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan
output keseimbangan. Dengan kata lain,Kebijakan moneter adalah proses di
mana pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara kontrol
suplai (i) uang, (ii) ketersediaan uang, dan (iii) biaya uang atau suku bunga
untuk mencapai menetapkan tujuan berorientasi pada pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi.
Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam
suatu perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan
total uang. Kebijakan moneter menggunakan berbagai alat untuk mengontrol
salah satu atau kedua, untuk mempengaruhi hasil seperti pertumbuhan ekonomi,
inflasi, nilai tukar dengan mata uang lainnya dan pengangguran. Dimana mata
uang adalah di bawah monopoli penerbitan, atau dimana ada sistem diatur
menerbitkan mata uang melalui bank-bank yang terkait dengan bank sentral,
otoritas moneter memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah uang beredar
dan dengan demikian mempengaruhi tingkat suku bunga (untuk mencapai
kebijakan gol). Adalah penting bagi para pembuat kebijakan untuk membuat
4
pengumuman kredibel. Jika agen-agen swasta ( konsumen dan perusahaan )
percaya bahwa para pembuat kebijakan berkomitmen untuk menurunkan
inflasi, mereka akan mengantisipasi harga di masa depan lebih rendah daripada
yang (bagaimana ekspektasi yang terbentuk adalah hal yang sama sekali
berbeda, misalnya membandingkan ekspektasi rasional dengan ekspektasi
adaptif ).
B. Jenis – Jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beedar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut
juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrument
kebijakan moneter, yaitu antara lain :
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar
dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government
securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan
membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang
beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah
kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah
SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU (Surat Berharga
Pasar Uang.
b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum
terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank
sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang.
5
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada
pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.
d. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya
seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam
mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau
agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah
uang beredar pada perekonomian.
Kebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang di lakukan dengan
tujuan untuk mengelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan
produksi Yang mendekati full employment dan untuk mempertahankan tingkat
harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasi tidak terjadi.
Bagi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara
pendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan
untuk menyediakan barang dan jasa serta membelanjai pengeluaran yang lainya
lebih besar. Sedangkan kebijakan campuran adalah merupakan campuran daari
dua kebijakan bdiatas yang di lakukan dengan cara mengubah pengeluaran,
pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang beredar secara bersama-sama.
2.3. KEBIJAKAN FISKAL
A. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh
pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka
melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, Kebijakan Fiskal adalah
suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian
untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada
6
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal
adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan
pajak.
Pada sektor rumah tangga(RTK), dimana rumah tangga melakukan
pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi
daan mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga, dll dari
perusahaan. kegiatan ekonomi dengan Pemerintah adalah rumah tangga
menyetorkan sejumah uang sebagai pajak dan menerima penerimaan berupa
gaji, bunga, penghasilan non balas jasa, dll. Sedangkan dengan Dunia
Internasional adalah rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada sektor perusahaan, kegiatan ekonomi memiliki hubungan dengan
rumah tangga yaitu perusahaan menghasilkan produk-produk barupa barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dan memberikan penghasilah dan
keuntungan kepada rumah tangga barupa gaji, deviden, sewa, upah, bunga.
Sedangkan hubungan dengan Pemerintah, perusahaan akan membayar pajak
kepada pemerintah dan menjual produk dan jasa kepada pemerintah. Sedangkan
hubungan dengan Dunia Internasional, perusahaan melakukan impor atas
produk barang maupun jasa dari luar negri.
Pada sektor pemerintah, kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan
RumahTangga dimana pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk
kebutuhan operasional, pembangunan. Dan untuk hubungan dengan
Perusahaan, pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha dan
Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran
belanja yang ada. Pada sektor Dunia Internasional / Luar Negeri, dimana
Hubungan dengan RumahTangga adalah dunia internasional menyediakan
barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga. dan untuk Hubungan dengan
Perusahaan, dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis
perusahaan.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah
yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif
pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan
maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan
dapat meningkatkan jumlah output. Sebaliknya kenaikan pajak akan
7
menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara
umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif.
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran
lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif.
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya
lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus
dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget). Anggaran berimbang terjadi
ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan.
Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta
meningkatkan disiplin.
Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil
pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan
jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
2.4. OBLIGASI
A. Pengertian Obligasi
Obligasi, dalam pengertian obligasi dan jenis-jenis obligasi atau macam-
macam obligasi yang seputar hal tersebut pada pembahasan kali ini.Pengertian
obligasi (bond) adalah surat tanda pengakuan utang yag diterbitkan oleh
penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Pengertian lain obligasi
adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang
mengatakan bahwa investor pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah
uang terhadap perusahaan. Perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai
kewajiban untuk membayar bunga secara reguler sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
8
B. Jenis – Jenis Obligasi
Jenis Obligasi ditinjau dari siapa yang mengeluarkannya, dan dapat di bagi
menjadi:
1) Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
2) Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
3) Municipal Bond, yaitu merupakan obligasi yang dikeluarkan pemerintah
daerah untuk menalangi dana suatu proyek tertentu di daerah.
Sebelum berinvestasi untuk obligasi, hendaknya para investor mesti
memperhatikan ranking obligasi, yaitu dengan metode penilaian untuk
menghindari adanya gagal bayar pada obligasi.
Selain obligasi biasa, ada juga yang disebut obligasi konversi yaitu obligasi
yang dapat ditukarkan dengan saham biasa dengan harga tertentu. Bagi emiten,
obligasi konversi merupakan sesuatu yang menarik untuk diarahkan kepada
para investor untuk meningkatkan penjualan obligasi
Obligasi dapat dibedakan menjadi.
1) Obligasi dengan fixed rate (Obligasi dengan COupon rate) yaitu jenis
obligasi yang memberikan bunga tetap. Bunga biasanya dibayarkan tiap 6 bulan
sekali atau 1 tahun sekali.
2) Obligasi dengan floating rate yaitu Jenis Obligasi yang memberikan
bunga mengambang menyesuaikan dengan bunga yang berlaku di pasar.
3) Obligasi dengan zero coupon yaitu obligasi dengan bunga nol atau
obligasi yang hanya menawarkan satu kali aliran kas masuk disaat jatuh tempo.
Karena obligasi ini dijual dengan diskon atau dijual dengan harga yang murah.
2.5. REKSADANA
A. Pengertian Reksadana
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat
(27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:
1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
9
3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan pajang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang
ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun
kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai
Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib
untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer
investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat
penitipan kolektif dan administratur.
B. Jenis – Jenis Reksadana
1. Reksadana Saham.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas
(saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi
berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden.
Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling
besar demikian juga dengan risikonnya.
2. Reksadana Campuran.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam
efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam
kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan
risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana
pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.
3. Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek
bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang
membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih
rendah daripada reksadana campuran atau saham.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100%
pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun.
10
Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah
namun juga memberikan return yang terbatas.
5. Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari
index tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan
dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada
subscription baru atau redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya
keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut (jika ada selisih,
biasanya selisihnya kecil). Jika reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa,
maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan harganya berfluktuasi tiap
detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik reksadana index
maupun ETF disebut pengelolaaan dana index dan di Amerika Serikat pada
tahun 2013, mencakup 18,4% dari seluruh pengelolaan dana bersama (mutual
funds).
2.6. PASAR UANG / MODAL
A. Pengertian Pasar Modal
Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun
modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
maupun perusahaan swasta. Menurut Usman (1990:62), umumnya surat-surat
berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat
berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat
berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat
berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat
juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari
perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari perusahaan.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua
lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga
yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat,
berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham,
obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para
perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari pengertian akan
pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah
11
satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak
kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
B. Jenis – Jenis Pasar Modal
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten
kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit
(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga
saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang
go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.
Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan
dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain
itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur
pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang
adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan
pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham
diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar
perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi
diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan
menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar
sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan
perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi
pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk
penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa,
jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua
tempat,yaitu:
12
a. Bursa regular
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta
(BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES)
b. Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem
perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan
bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh
Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan
dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara
penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi
tersebar diantara kantor para broker atau dealer.
13
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
1. Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang
atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah
surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan
bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan
itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun
menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
2. Jenis-jenis saham antara lain saham biasa dan saham preferen.
3. Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan
ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
4. Kebijkan moneter dibedakan menjadi dua, yaitu kebijakan moneter ekspansif
dan kebijakan moneter kontraktif
5. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh
pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka
melaksanakan pembangunan.
6. Obligasi, dalam pengertian obligasi dan jenis-jenis obligasi atau macam-
macam obligasi yang seputar hal tersebut pada pembahasan kali ini.
7. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua
lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga
yang beredar.
DAFTAR PUSTAKA
Artikelsiana. Pengertian obligasi dan jenis-jenis obligasi.
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-obligasi-jenis-jenis-
obligasi.html# (diakses pada tanggal 15 Oktober 2015).
Bagus, deny. Definisi dan jenis pasar modal. http://jurnal-
sdm.blogspot.co.id/2009/06/pasar-modal-definisi-pelaku-jenis-
dan.html (diakses pada tanggal 15 Oktober 2015).
Ensiklopedia bebas. Reksadana. https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana (diakses
pada tanggal 15 Oktober 2015)
GOBLOG. 2010. Ruang lingkup eko mikro dan makro.
http://naqti.blogspot.co.id/2010/04/ruang-lingkup-ekonomi-mikro-dan-
makro.html (diakses pada tanggal 15 Oktober 2015).
Ilmu akuntansi. Pengertian Saham dan Jenis Saham
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-saham-dan-jenis-saham/ (diakses
pada tanggal 15 Oktober 2015).
Indriani, dian. 2014. Pengerrtian dan ruang lingkup ekonomi makro,
http://itsdianindriani.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-ruang-
lingkup-ekonomi.html (diakses pada tanggal 15 Oktober 2015).
Yuniasih, eli. 2014. Contoh makalh ekonomi makro.
http://ekonomiplanner.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-
ekonomi-makro.html (diakses pada tanggal 15 Oktober 2015).
Zakapedia. Pengertian Obligasi, Jenis, Manfaat dan resiko investasi Obligasi.
http://www.zakapedia.com/2014/09/pengertian-obligasi-jenis-manfaat-
dan.html (diakses pada tanggal 15 Oktober 2015).