Tugas Teknik Eksplorasi

58
1. Mineral Emas Dan Proses Terbentuknya Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), massa jenisnya 19,3 gr/cm 3 . Warnanya kuning emas, kekerasaanya rendah sehingga dapat dipotong dengan pisau dan mudah diubah bentuknya. Bentuknya di alam tidak teratur, ukuran butirnya bervariasi tetapi sering kali mikroskopis dan bahkan sukar dilihat (Munir, 1996) Mineral pembawa emas biasanya berpadu dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral nonlogam. Mineral pembawa emas juga berpadu dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang Emas berasal dari suatu reservoar yaitu inti bumi dimana air magmatik yang mengandung ion sulfida, ion klorida, ion natrium, dan ion kalium mengangkut logam emas ke permukaan bumi.Kecenderungan terdapatnya emas terdapat pada zona epithermal atau disebut zona alterasi hidrothermal. Zona alterasi hidrotermal merupakan suatu zona dimana air yang berasal dari magma atau disebut air magmatik bergerak naik kepermukaan bumi. Celah dari hasil aktivitas Gunungapi menyebabkan air magmatik yang bertekanan tinggi naik ke permukaan

description

geokimia eksplorasi

Transcript of Tugas Teknik Eksplorasi

1. Mineral Emas Dan Proses TerbentuknyaEmas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), massa jenisnya 19,3 gr/cm3. Warnanya kuning emas, kekerasaanya rendah sehingga dapat dipotong dengan pisau dan mudah diubah bentuknya. Bentuknya di alam tidak teratur, ukuran butirnya bervariasi tetapi sering kali mikroskopis dan bahkan sukar dilihat (Munir, 1996)Mineral pembawa emas biasanya berpadu dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral nonlogam. Mineral pembawa emas juga berpadudengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerangEmas berasal dari suatu reservoar yaitu inti bumi dimana air magmatik yang mengandung ion sulfida, ion klorida, ion natrium, dan ion kalium mengangkut logam emas ke permukaan bumi.Kecenderungan terdapatnya emas terdapat pada zona epithermal atau disebut zona alterasi hidrothermal. Zona alterasi hidrotermal merupakan suatu zona dimana air yang berasal dari magma atau disebut air magmatik bergerak naik kepermukaan bumi. Celah dari hasil aktivitas Gunungapi menyebabkan air magmatik yang bertekanan tinggi naik ke permukaan bumi. Saat air magmatik yang yang berwujud uap mencapai permukaan bumi terjadi kontak dengan air meteorik yang menyebabkan ion sulfida dan ion klorida yang membawa emas terendapkan. Air meteorik biasanya menempati zona-zona retakan-retakan batuan beku yang mengalami proses alterasi akibat pemanasan oleh air magmatik. Seiring dengan makin bertambahnya endapan dalam retakan-retakan tersebut, semakin lama retakan-retakan tersebut tertutup oleh akumulasi endapan dari logam-logam yang mengandung ion-ion kompleks yang mengandung emas. Zona alterasi yang potensial mengandung emas dapat diidentifikasi dengan melihat lapisan pirit atau tembaga pada suatu reservoar yang tersusun atas batuan intrusif misalnya granit atau diorite Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengendapan di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena prosesmetasomatismeyaitukontak yang terjadi antara bebatuan dengan air panas (hydrothermal) atau fluida lainnya. Genesis emas dikategorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser (Alamsyah, 2006)Berdasarkantemperatur, tekanan dan kondisi geologi pada saat pembentukan emasdapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:1)Endapan HipotermalEndapan ini terbentuk pada temperatur 300C - 600C pada kedalaman > 12.000 meter. Endapan ini merupakan endapan urat (vein) dan penggantian (replacement) yang terbentuk pada temperatur dan tekanan tinggi. Pada endapan ini, biasa terdapat mineral logam yang berupa bornit, kovelit, kalkosit, kalkopirit, pirit, tembaga, emas, wolfram, molibdenit, seng dan perak. Mineral logam tersebut berasosiasi dengan mineral - mineral pengotor seperti piroksen, amfibol, garnet, ilmenit, spekularit, turmalin, topaz, mika hijaudan mika cokelat (Warmada, 2007)2)Endapan MesotermalEndapan ini terbentuk pada suhu 200-4000C dan kedalaman bekisar 3.000 meter sampai 12.000 meter. Endapan ini terletak agak jauh dari tubuh intrusi, maka sumber panas yang utama berasal dari fluida panas yang bergerak naik dari lokasi intrusi menuju lokasi terbentuknya endapan ini. Fluida tersebut berasal darimeteorik wateryang masuk menuju lokasi intrusi dan mengalami pemanasan yang selanjutnya naik menuju lokasi endapan mesotermal.Logam utama yang terdapat pada endapan ini antara lain emas, perak, tembaga, seng dan timbal. Mineral bijih yang ditemukan berupa sulfida, arsenida, sulfantimonida, dan sulfarsenida. Pirit, kalkopirit, sfalerit, galena, tetrahedrit, dan tentalit serta emas stabil merupakan mineral bijih yang paling banyak ditemukan. Mineral pengotor yang dominan adalah kuarsa namun selain itu juga dijumpai karbonat seperti kalsit, dolomit, ankerit dan sedikit siderit, florit yang merupakan asosiasi penting 3)Endapan epitermalEndapan ini terbentuk pada suhu 50C - 250C yang berada dekat permukaan bumi dan terletakpada kedalaman paling jauh dari tubuh intrusi, dan terbentuk pada kedalaman 1 km . Sumber panas yang utama pada endapan ini berasal dari fluida panas yang bergerak naik dari lokasi intrusi menuju lokasi terbentuknya endapan ini. Dengan kata lain, fluida panas tersebut telah melewati zona endapan mesotermal

Proses terbentuknya emas

Emas senyawa kimiaEmas diserang oleh dan larut dalam larutan alkali kalium atau natrium sianida,dan emas sianida adalah elektrolit yang digunakan dalam elektroplating komersial emasdan logam dasar ke electroforming. Emas klorida (asam chloroauric) solusi yangdigunakan untuk membuat emas oleh penurunan koloid dengan ion sitrat atau askorbat.Emas klorida dan emas oksida digunakan untuk membuat sangat dihargai cranberry ataukaca berwarna merah, yang, seperti emas koloid suspensi, berisi bola ukuran meratananopartikel emas

2. Mineral nikel dan Proses pembentukannyaBatuan induk biji nikel adalah batuan peridotit. Unsur nikel terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olvin dan piroksin sebagai hasil subtitusi terhadap atom Fe dan Mg. Singkatnya, proses terjadinya dikarenakan subtitusi antara Ni, Fe, dan Mg. Faktor-faktor yang mempengaruhinya ialah:1. Batuan asal. Merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit,macam batuan asalnya ialah batuan ultra basa, yang terdapat Ni yang paling banyak diantara lainya.2. Iklim. Perbedaan temperatur yang cukup besar membantu terjadinya pelapukan mekanis, yang mana terjadi rekahan dalam batuan yang mempermudah reaksi kimia pada batuan.3. Reagen kimia dan vegetasi. Adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan.4. Struktur. Yang mana juga membantu dalam proses perekahan.5. Waktu. Waktu yang cukup lama mengakibatkan pelapukan cukup intensif.

KegunaanNikel merupakan salah satu bahan tambang mineral logam dengan lambang unsur Ni. Unsur Ni sangat reaktif dengan oksigen sehingga keberadaan nikel di alam berupa senyawa. Walaupun nikel bersifat reaktif terhadap oksigen, akan tetapi tidak mengalami korosi, sehingga mempunyai peranan penting dalam industri baja. Campuran nikel dengan krom dan besi menghasilkan baja tahan karat yang biasa disebut baja nirkarat (stainless steel).Nikel (Ni) adalah logam yang mempunyai sifat fisik antara lain berwarna putih mengkilat, sangat keras, tidak berkarat dan tahan terhadap asam encer. Oleh karena itu penggunaannya banyak diperuntukan untuk melapisi barang yang terbuat dari besi, tembaga dan baja karena nikel mempunyai sifat keras, tahan korosi dan mudah mengkilat bila digosok. Selain itu, nikel digunakan juga untuk membuat baja nirkarat dan alloy atau campuran nikel dengan tembaga atau beberapa logam lain yang penting untuk industri. Beberapa contoh alloy adalah Monel, yaitu campuran nikel dengan tembaga dan besi (Ni, Cu, Fe) digunakan untuk membuat instrumen transmisi listrik, Nikrom (Ni, Fe, Cr) digunakan sebagai kawat pemanas, dan Alniko (Al, Ni, Fe, Co) digunakan untuk membuat magnet. Nikel juga digunakan untuk membuat Palinit dan Invar yaitu paduan nikel yang mempunyai koefisien muai yang sama dengan gelas, digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca misalnya pada bolam lampu pijar. Serbuk nikel digunakan sebagai katalisator misalnya pada hidrogenansi (pemadatan) minyak kelapa dan juga pada pengolahan minyak tanah.Persentase terbesar dari peruntukan ini adalah untuk baja nirkarat yaitu mencapai 67%. Sedangkan penggunaan feronikel hanya untuk alloy steel dan baja nirkarat mencapai 98%. Perkembangan produksi baja nirkarat 2004-2009 mencapai puncaknya tahun 2006 dengan produksi mencapai sekitar 28 juta ton.

Urutan pembentukan nikel laterit (CSA Australia Pty. Ltd.) Mula jadiNikel biasa terdapat di kerak bumi dengan kadar yang berbeda-beda tergantung pada jenis batuannya. Kadar nikel tertinggi terdapat dalam batuan ultrabasa dunit dan peridotit, yaitu dapat mencapai 3.000 gr/ ton Ni. Dalam batuan ultra basa yang telah mengalami proses serpentinisasi kandungan Ni antara 1200 2000 gr/ton. Kandungan ini menjadi lebih tinggi apabila proses serpentinisasi terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia. Hal ini karena pengayaan nikel di tropis dipicu oleh proses pelapukan yang berlangsung lebih intensif.Cebakan nikel di alam terdapat sebagai cebakan primer dan cebakan sekunder berupa nikel laterit. Cebakan nikel primer berupa sulfida dengan mineralmineral penyerta seperti tembaga, kobal dan platinum group element (PGE), terdapat pada lingkungan batuan basa dan ultrabasa. Nikel sulfida diketemukan pada beberapa lokasi di daerah Soroako, Sulawesi, namun saat ini masih belum ekonomis untuk ditambang.Cebakan nikel laterit merupakan hasil proses lateritisasi dari batuan induk berkomposisi basaultrabasa. Nikel laterit merupakan residu tanah yang kaya akan sesqui-oxides dari besi dengan pengkayaan nikel yang terbentuk pada batuan basa dan ultrabasa oleh proses pelapukan kimiawi dan pengayaan lebih lanjut pada kondisi iklim tropis.

Profil endapan nikel laterit. Kadar tinggi Ni pada zona saprolit, Fe tinggi pada zona lim onit (CSA Australia Pty. Ltd.)Ada dua kategori nikel laterit yaitu nickel ferrous ferugineous dan nickel silicate. Nikel jenis ferrous ferugineous mempunyai kandungan besi 40% dan nikel 1%. Contoh cebakan ini seperti yang terdapat di daerah Kuba dan Filipina. Sedangkan jenis nickel silicate umumnya mempunyai kandungan besi rendah, kurang dari 35%, namun kandungan nikelnya tinggi, mencapai 15%, berupa nickel garnierite, yang terbentuk pada bagian bawah zona pelapukan atau pada zona saprolit, yaitu zona pelapukan paling bawah. Contoh cebakan bijih nikel seperti ini terdapat di Kaledonia Baru. Kandungan nikelnya mencapai 3,5%. Pada daerah dengan batuan yang banyak mengandung mineral garnierit, kandungan nikelnya mencapai 10%.Keterdapatan batuan asal dalam pembentukan nikel laterit merupakan faktor utama. Batuan tersebut adalah batuan yang banyak mengandung mineral olivin yang merupakan mineral pembawa nikel primer (0,3 - 0,5%). Konsentrasi tertinggi olivin terdapat pada batuan ultrabasa, komatiite dan olivine-bearing cummulat gabro. Pada batuan ultrabasa yang mempunyai komponen-komponen yang mudah larut (terutama olivin) akan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.Kondisi daerah beriklim tropis dan sub tropis dengan curah hujan tinggi dan sinar matahari sepanjang hari, memegang peranan penting dalam proses pelapukan dan pelarutan unsur-unsur yang terdapat pada batuan asal sangat mendukung pembentukan endapan nikel laterit. Demikian pula, perubahan temperatur cukup besar dalam membantu terjadinya pelapukan mekanis dengan terbentuknya rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.Selian itu, kecepatan dan intensitas pelapukan kimiawi akan terbantu oleh adanya relief berupa perbukitan landai dengan kemiringan antara 10 30. Pada morfologi landai, air hujan dapat bergerak lebih lambat sehingga mempunyai kesempatan meresap melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Di dalam tanah, CO2 yang dikandung air tanah berperan penting di dalam proses pelapukan kimia. Pelapukan kimiawi juga terjadi dengan bantuan asam-asam humus yang dihasilkan oleh pembusukan sisa-sisa tumbuhan yang akan mengubah komposisi batuan serta pH larutan.

Sebaran batuan ultrabasa dan lokasi sumber daya dan cadangan nikel laterit di Indonesia.Ketika pelapukan kimiawi berlanjut di kedalaman tanah, yaitu akibat air mengandung CO2 meresap turun sampai zona permukaan air tanah, disertai pembusukan tumbuh-tumbuhan, menyebabkan terurainya mineral-mineral primer yang tidak stabil seperti olivin, serpentin, dan piroksen akan terurai menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut dan Si yang cenderung membentuk koloid dari partikel partikel silika yang sangat halus. Setelah mencapai batas antara zona limonit dan zone saprolit, air tanah yang mengalir secara lateral menghasilkan Ca dan Mg terlarut. Semua hasil pelarutan ini tertranspor perlahan ke bawah, kemudian mengisi celah-celah dan pori-pori batuan, sehingga menyebabkan terbentuknya mineral baru melalui pengendapan kembali unsur-unsur terlarut tersebut. Fe, Ni, dan Co membentuk konsentrasi sebagai residu dan juga terkonsentrasi mengisi celah pada zona yang disebut zona saprolit itu.

3. Mineral tembaga dan proses terbentuknya pendahuluanKajian tentang genesa mineral membahas persoalan mineralisasi dari suatu endapan bijih yang terdapat di alam. Seperti halnya dengan endapan yang mengandung unsur Cu, Pb dan Zn yang biasanya di alam terdapat dalam suatu lingkungan pengendapan yaitu lingkungan magmatik, hidrotermal (mesotermal) dan kontak metasomatis. Pertama, menyangkut genesa primer yang berhubungan erat dengan aktifitas magma. Sedangkan batuan intrusi yang menguntungkan dalam pembentukan bijih tembaga yaitu batuan sedang (intermediate igneous). Kedua, genesa sekunder berhubungan erat dengan keberadaan mineral (Cu) di alam yang bersifat tidak stabil bila terkena pengaruh air dan udara. Pembentukan bijih secara umum di alam melalui proses-proses sebagai berikut: - Pembekuan. Larutan pembawa bijih akan mengalami pembekuan akibat perubahan temperatur tekanan. - Pelapukan. Akibat kontaknya dengan organisme dan atmosfer, maka batuan akan mengalami pelapukan. - Sedimentasi. Akibat pelapukan yang terus-menrus maka massa batuan yang besar akan hancur dan tererosi kemudian tertransportasi ke daerah yang lebih landai kemudian akan terjadi proses sedimentasi. - Metamorfosa. Perubahan temperatur dan tekanan yang akan mengakibatkan mineral yang terkandung dalam suatu batuan akan terorientasi membentuk mineral baru akibat proses alterasi. Faktor-faktor yang mempengaruhipembentukan bijih : - Perubahan temperatur. - Perubahan tekanan. - Kondisi media transportasi. - Penambahan larutan sekunder. - Kondisi kimia batuan induk. - Aktifitas tektonik.

Akumulasi endapanEndapan bijih tembaga biasanya terdapat pada lingkungan magmatik. Magma adalah suatu lelehan silikat panas yang terdiri dari bahan-bahan yang terlarut didalamnya, yaitu bahan volatile yang merupakan bahan mudah menguap dan bahan non volatile yaitu bahan yang tidak menguap. Bahan volatile seperti : CO2, H2O, HF dan HCl. Bahan non volatile seperti : SiO2, Al, Fe, Ca, Mg, K dan unsur-unsur trace elemen seperti : Cu, Pb, Zn dan rare earth element. Lingkungan yang memungkinkan terbentuknya tembaga (Cu) adalah lingkungan mesotermal, dimana suhu berkisar 200oC sampai 300oC (temperatur sedang). Endapan yang bercirikan endapan ini adalah endapan sulfida dari Fe, Pb, Zn dan Cu. Sedangkan mineral pengotornya adalah kuarsa, kalsit, rodokrosit dan siderit.

Klasifikasi bijih tembagaBerdasarkan kedalaman :- Porfiri- Mesotermal- Epitermal Hubungan dengan intrusi : PorfiriSulfida tinggiSulfida rendah

Porfiri Cu/AuEpitermalEpitermal

Skarn Cu/AuMesotermal hingga porfiriUrat Au/ basemetal

Breksi Cu/AuSedimen

Genesa endapan bijih tembagaa. Genesa Primer Logam tembaga, proses genesanya berada dalam lingkungan magmatik, yaitu suatu proses yang berhubungan langsung dengan intrusi magma. Bila magma mengkristal maka terbentuklah batuan beku atau produk-produk lain. Produk lain itu dapat berupa mineral-mineral yang merupakan hasil suatu konsentrasi dari sejumlah elemen-elemen minor yang terdapat dalam cairan sisa.Pada keadaan tertentu magma dapat naik ke permukaan bumi melalui rekahan-rekahan (bagian lemah dari batuan) membentuk terowongan (intrusi). Ketika mendekati permukaan bumii, tekanan magma berkurang yang menyebabkan bahan volatile terlepas dan temperatur yang turun menyebabkan bahan non volatile akan terinjeksi ke permukaan lemah dari batuan samping (country rock) sehingga akan terbentuk pegmatite dan hidrotermal. Endapan pegmatite sering dijumpai berhubungan dengan batuan plutonik tapi umumnya granit yang kaya akan unsur alkali, aluminium, kuarsa dan beberapa muskovit dan biotit. Endapan hidrotermal merupakan endapan yang terbentuk dari proses pembentukan endapan pegmatite lebih lanjut, dimana larutan bertambah dingin dan encer. Cirri khas endapan hidrotermal adalah urat yang mengandung sulfida yang terbentuk karena adanya pengisian rekahan (fracture) atau celah pada batuan semula.Endapan bijih tembaga porfiri merupakan suatu endapan bijih tembaga yang mempunyai kadar rendah, tersebar relatif merata dengan jumlah cadangan yang besar. Endapan bahan galian ini erat hubungannya dengan intrusi batuan Complex Subvolcanic Calcaline yang bertekstur porfitik. Pada umumnya berkomposisi granodioritik, sebagian terdeferensiasi ke batuan granitik dan monzonit. Bijih tersebar dalam bentuk urat-urat sangat halus yang membentuk meshed network sehingga derajat mineralisasinya merupakan fungsi dari derajat retakan yang terdapat pada batuan induknya (hosted rock). Mineralisasi bijih sulfidanya menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan pola ubahan hidrotermal.

Zona pengayaan pada endapan tembaga porfiri:- zona pelindian. - Zona oksidasi. - Zona pengayaan sekunder. - Zona primer. Reaksi yang terjadi pada proses pengayaan tersebut adalah : --> 5FeS2 + 14Cu2+ + 14SO42- + 12H2O 7Cu2S + 5Fe2+ + 2H+ + 17SO42- Sifat susunan mineral bijih endapan tembaga porfiri adalah: - Mineral utama terdiri : pirit, kalkopirit dan bornit. - Mineral ikutan terdiri : magnetit, hematite, ilmenit, rutil, enrgit, kubanit, kasiterit, kuebnit dan emas. - Mineral sekunder terdiri : hematite, kovelit, kalkosit, digenit dan tembaga natif. Akibat dari pembentukannya yang bersal dari intrusi hidrotermal maka mineralisasi bijih tembaga porfiri berasosiasi dengan batuan metamorf kontak seperti kuarsit, marmer dan skarn.

Endapan hidrotermal

b. Genesa Sekunder Dalam pembahasan mineral yang mengalami proses sekunder terutama akan ditinjau proses ubahan (alteration) yang terjadi pada mineral-mineral urat (vein). Mineral sulfida yang terdapat di alam mudah sekali mengalami perubahan. Mineral yang mengalami oksidasi dan berubah menjadi mineral sulfida kebanyakan mempunyai sifat larut dalam air. Akhirnya didapatkan suatu massa yang berongga terdiri dari kuarsa berkarat yang disebut Gossan (penudung besi). Sedangkan material logam yang terlarut akan mengendap kembali pada kedalaman yang lebih besar dan menimbulkan zona pengayaan sekunder. Pada zona diantara permukaan tanah dan muka air tanah berlangsung sirkulasi udara dan air yang aktif, akibatnya sulfida-sulfida akan teroksidasi menjadi sulfat-sulfat dan logam-logam dibawa serta dalam bentuk larutan, kecuali unsur besi. Larutan mengandung logam tidak berpindah jauh sebelum proses pengendapan berlangsung. Karbon dioksit akan mengendapkan unsur Cu sebagai malakit dan azurit. Disamping itu akan terbentuk mineral lain seperti kuprit, gunative, hemimorfit dan angelesit. Sehingga terkonsentrasi kandungan logam dan kandungan kaya bijih. Apabila larutan mengandung logam terus bergerak ke bawah sampai zona air tanah maka akan terjadi suatu proses perubahan dari proses oksidasi menjadi proses reduksi, karena bahan air tanah pada umumnya kekurangan oksigen. Dengan demikian terbentuklah suatu zona pengayaan sekunder yang dikontrol oleh afinitas bermacam logam sulfida. Logam tembaga mempunyai afinitas yang kuat terhadap belerang, dimana larutan mengandung tembaga (Cu) akan membentuk seperti pirit dan kalkopirit yang kemudian menghasilkan sulfida-sulfida sekunder yang sangat kaya dengan kandungan mineral kovelit dan kalkosit. Dengan cara seperti ini terbentuk zona pengayaan sekunder yang mengandung konsentrasi tembaga berkadar tinggi bila dibanding bijih primer.

Tanda-tanda geologis endapan bijih Pada zona kontak banyak terdapat bidang-bidang diskontinuitas seperti fissure, crack dan kekar. Pada waktu terjadi intrusi bidang-bidang ini akan terinjeksi oleh larutan sisa. Proses ini akan diikuti adanya pertukaran unsur-unsur larutan sisa dan batu gamping. Kejadian ini akan menyebabkan terbentuknya mineral seperti kalkoporot, pirit, magnetit, garnet, sphalerit dan kuarsa. Tipe endapan kedua dari bijih tembaga adalah berbentuk zenolit. Endapan tembaga berbentuk zenolit ini merupakan hasil intrusi magma granit terhadap batuan samping limestone. Pada saat terjadinya intrusi dimana ada material yang memiliki titik lebur yang lebih tinggi terjebak dalam intrusi granit tersebut. Material ini berupa garnet diopside. Proses ini menyebabkan terbentuknya mineral-mineral tembaga sulfida dan tembaga silikat di dalm zenolit tersebut. Mineral-mineral itu seperti kalkopirit, pirit, pirotit dan sedikit piroksen dan flourit. Tipe ketiga adalah endapan bijih tembaga dalam bentuk lensa. Endapan ini terbentuk dari proses intrusi magma andradite terhadap batuan samping limestone yang diikuti pula oleh proses pertukaran unsur-unsur. Endapan dalam bentuk lensa akan terbentuk dalam intrusi ini dimana posisinya tersebar dan tidak teratur. Mineral yang ditemukan antara lain kalkopirit, pirit dan piroksin 4. Mineral mangan dan proses terbentuknyaMangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memilikisymbol Mn (Mn4+). Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di Swedia.Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuhtetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihatdari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan mempunyai isotop stabilyaitu 55Mn.Mangan termasuk golongan transisi dan memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1.250C. Mangan bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen.Mangan cukup elektropositif dan mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi. Selain titikcairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu,mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbitaluntuk membentuk ikatan logam.Mangan di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1854 di daerahKarangnunggal, Tasikmalaya, Jawa barat, tetapi pengusahaannya baru dimulai menjelangakhir abad yang lalu. Meskipun tempat penemuan pertama di Karangnunggal tetapi endapanyang diu sahakan terlebih dahulu adalah yang terdapat Kliripan, Kulon Progo, Yogyakarta.Endapan bijih mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara yaitu karena proseshidrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein, metamorfik, sedimenter ataupun residu.Endapan mangan sedimenter merupakan endapan bijih Mn yang banyak dijumpai danmempunyai nilai ekonomis. Manganese Oolites dan Manganese Shales terbentukdilingkungan laut. Pirolusit yang merupakan salah satu anggota kelompok senyawa Mn,dapat pula terbentuk karena proses pelapukan bijih sejenis yang kemudian membentukendapan residu. Dikenal 4 jenis mineral bijih yang mengandung Mn yaitu:a. PirolusitMnO2, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5 - 6), berwarna abu-abukehitaman.Dibawah mikroskop bijih pirolusit mudah dibedakan dengan mineral manganlainnya, dan warnanya yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajardengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai kumpulan kristal yang relatifkasar, pirolusit juga terdapat sebagai kristal berbentuk jarum yang halus.b. Hollandite (Ramsdellit)Rumus kimianya Ba2(MnO2)8= Ba2Mn8O16 berkilap logam (brilliant mettalic),terdapat bersama-sama dengan pirolusit dalam massa kristalin berbutir kasar. Di bawahmikroskop bijih kedua jenis logam tersebut menunjukan warna yang sama yaitu putih kekuningan, perbedaannya pirolusit lebih cemerlang dibanding hollandite. Disamping ituhollandite relatif lebih lunak dibanding pirolusit.c. KriptomelanRumus kimia K2Mn8O16 = K2(MnO2)8. Dibawah mikroskop bijih mineral ini terdapatdalam bermacam-macam bentuk antara lain sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut,kristal seperti jarum berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsetris berselangseling dengan lapisan yang berbeda warna, struktur bunga es dan massa berbentuk.

d. PsilomelanRumus kimia (BaH2O)2.Mn5O10. Merupakan massa masif keras berwarna hitam.Dibawah mikroskop bijih psilomelan sulit dibedakan dari kriptomelan. Baik bentuk maupunwarnanya hampir sama. Sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana psilomelan lebihlemah dibanding kriptomelan.Mangan di Jawa umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa dalam batu gampingyang terletak didalam atau diatas batuan volkanik seperti tufa, breksi. Bijih mangandidapatkan sebagai pirolusit, psilomelan, dan wad (massa seperti tanah). Karena kenampakanatau bentuknya didaerah penambangan Mn di kliripan orang mempunyai istilah setempatyaitu meling untuk pirolusit yang tercampur kalsit menunjukan permukaan yang mengkilatdan paku yang menunjukan seperti serat, secara mineralogi umumnya pirolusit tetapi dapatpula psilomelan. Mangan yang ditambang terbatas pada bijih berkadar MnO2diatas 75%.Asosiasi pirolusit adalah psilomelan, kadang-kadang rhodonit dan rodhokrosit.Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga ke-12unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan rata-rata440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01g/m3. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO2), braunite, (Mn2+Mn3+)6.(SiO12), psilomelane (Ba,H2O)2.Mn5O10 dan ke tingkat yang lebih rendah sebagai rhodochrosite (MnCO3).Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang paling penting yangtersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanyamenunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan duniadikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada diAustralia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodulmangan ada di di dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode ekonomis nodul manganpanen ditinggalkan pada 1970-an. Sifat Mangana. Sifat FisikaMangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massajenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan massa jenis cair pada titiklebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih manganada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32 J/mol.K.

b. Sifat Kimia1. Reaksi dengan airMangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gashidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:Mn(s) + 2H2O Mn(OH)2+H22. Reaksi dengan udaraLogam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:3Mn(s) + 2O2 Mn3O4(s)3Mn(s) + N2 Mn3N2(s)3. Reaksi dengan halogenMangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:Mn(s) +Cl2MnCl2Mn(s) + Br2MnBr2Mn(s) + I2MnI2Mn(s) + F2 MnF2Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkanmangan (III) flourida sesuai reaksi:2Mn(s) + 3F2 2MnF3(s)4. Reaksi dengan asamLogam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gashidrogen sesuai reaksi:Mn(s) + H2SO4 Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

Manfaat ManganProspek market mangan sangat bergantung pada industri baja dunia. Saat ini 90%produksi mangan masih dikonsumsi industri baja dan untuk keperluan ini biasanya digunakancampuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan yang paling utama adalahpirolisit, MnO2.Mangan merupakan salah satu produk pertambangan dengan kegunaan luar biasa.Komoditi yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit bumi menjadi bahanbaku yang tidak tergantikan di industri baja dunia. Ferro Mangan dan Silico Manganmerupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan industri baja.Mangan juga digunakan untuk produksi baterai kering, keramik, gelas dan kimia.Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah komponen kuncidari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara luas tertentu. Mangandigunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang menguntungkan sepertikekuatan, kekerasan dan ketahanan.. Mangan digunakan untuk membuat agar kaca tdkberwarna dan membuat kaca berwarna ungu.Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan digunakan dalamindustri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau sintetis, yang digunakan untukmenghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang tinggi; di antara aplikasilain, ini digunakan sebagai komponen dalam setiap pesawat televisi.Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang untukmembantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang mengganggu terkait dengansindrom pramenstruasi (PMS). Methylcyclopentadienyl mangan tricarbonyl digunakansebagai aditif dalam bensin bebas timbel bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangiketukan mesin. The mangan dalam senyawa organologam yang tidak biasa ini adalah dalambilangan oksidasi1.Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO2) digunakan sebagai reagen dalam kimiaorganik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan dengan sebuah cincinaromatik).Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman dahulu untuk menetralkan oksidatifkehijauan semburat di kaca disebabkan oleh jumlah jejak kontaminasi besi. MnO2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin dan dalam pengeringan cat hitam. Dalambeberapa persiapan itu adalah cokelat pigmen yang dapat digunakan untuk membuat cat danmerupakan konstituen alam Umber.Mangan (IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering baterai sebagai akseptorelektron dari seng dan merupakan bahan kehitaman yang ditemukan saat membuka sengkarbon-jenis sel senter. Mangan dioksida yang direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO(OH) selama pemakaian, mencegah pembentukan hidrogen pada anoda baterai.Khusus mangan untuk pembuatan baterei kering persyaratan yang harus dipenuhi adalahsebagai berikut (Industrial Minerals, Juli 1985).Di Amerika dikenal 3 jenis bijih mangan grade batere yakni : grade A (Militer), grade A(Komersial), dan grade B (Komersial)- Grade A untuk militer sekurang kurangnya bijih mengandung kadar oksigen yang setaradengan 85% MnO2-Grade A komersial mengandung sekurang kurangnya 75% MnO2, timbal maksimum0.5%, besi maksimum 3.0%, logam berat selain Fe dan Pb total 0.5%, bahan yang taklarut total 10%, Mn total maksimum 48%, PH antara 4 7- Grade B komersial mengandung kadar oksigen sekurang-kurangnya setara dengan 68%MnO2Mangan juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada tumbuhan.Selain itu, mangan merupakan unsur hara mikro essensial yang digunakan tumbuhan sebagaipenyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein dan kharbohidrat.

5. Mineral galena dan proses terbentuknnyaGalena adalah mineral yang paling umum yang mengandung timah, dan telah dikenal selama berabad-abad. Hal ini sering juga mengkristal dan bentuk dalam banyak bentuk kristal yang menarik dan berbeda. Beberapa kristal kubik memiliki tepi mereka dipotong oleh pertumbuhan oktahedral parsial, beberapa kristal oktahedral memiliki titik mereka diratakan oleh pertumbuhan kubik, dan kristal banyak ditemukan agak di-antara kubik dan oktahedral. Pertumbuhan Dodecahedral sebagian dapat ditemukan dalam kristal oktahedral atau kubik-oktahedral, menghasilkan bentuk yang aneh dan menarik.Galena adalah mineral utama. Sebagian besar mineral timah, seperti Kerusit dan anglesite mineral sekunder yang terbentuk dari Galena. Kotoran dalam struktur Galena, seperti perak dan bismut, dapat berubah sifat pembelahan Galena itu. Bismut galena mengandung mungkin menunjukkan belahan dada oktahedral, dan perak di Galena dapat menyebabkan spesimen untuk menunjukkan serpihan, fragmen belahan dada sedikit menekuk.Spesimen Galena mungkin menodai saat terkena udara, menjadi kusam di kilau. Spesimen segar dibelah menunjukkan kilau logam yang kuat, tapi seiring waktu kilau berubah lebih kusam, meskipun masih metalik. Noda bisa dihilangkan dengan menyikat spesimen dengan air dan sabun yang lembut.Galena spesimen harus dijaga lebih demikian maka mineral lainnya. Mereka mudah rusak, dan kristal terbentuk dengan baik dapat pecah menjadi fragmen kristal kecil jika diletakkan di bawah sedikit tekanan atau turun, sehingga perawatan harus dilakukan ketika menangani dan mengangkut Galena.Rumus kimia PbSKomposisi - sulfida Lead. Mungkin berisi kotoran, seperti perak, arsen, antimon, dan tembaga.Variabel rumus - (Pb, Ag, As, Sb, Cu) SWarna - Baja abu-abuStreak - Steel abu-abuKekerasan - 2,5 3Sistem kristal Isometric3D Atlas Kristal

Bentuk kristaldan Agregat - Kristal, yang mungkin kubus, octahedrons, atau kombinasi dari dua sering terjadi. Cubes sering sebagian dibelah. Dodecahedrons jauh kurang umum. Juga terjadi besar-besaran, kasar, berserat, platy, seperti pembuluh darah, dan sebagai fragmen belahan dada.transparansi BuramSpesifik Gravity - 7,4-7,6Luster - Metallic. Ternyata agak kusam setelah terpapar udara.Pembelahan - 1,3 - Kubik. Mungkin menunjukkan perpisahan pada octahedrons.Fraktur SubconchoidalKeteguhan Hati RapuhDi Grup - sulfida SederhanaMencolok Fitur - Baja warna abu-abu sangat berat, dan belahan dada halusLingkungan - Dalam Dalam deposito kapur sedimen, urat hipothermal dan venamesothermal, dalam deposito pengganti hidrotermal, dan dalam deposito placer.Popularitas (1-4) 1Prevalensi (1-3) 1Permintaan (1-3) - 1Galena adalah jauh terbesar bijih timbal. Proses ekstraksi untuk menghapus timbal dari belerang ini sangat sederhana, sehingga timbal telah diekstraksi dari Galena sejak awal kali.Galena dari daerah tertentu kaya akan perak, dan beberapa spesimen mungkin berisi sebanyak 20 persen perak. Karena itu, perak kaya Galena juga merupakan bijih perak.

6. Mineral Bauksit dan proses terbentuknyaBauksit terbentuk dari batuan yang mengandung unsur Al. Batuan tersebut antara lain nepheline, syenit, granit, andesit, dolerite, gabro, basalt, hornfels, schist, slate, kaolinitic, shale, limestone dan phonolite. Apabila batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan, mineral yang mudah larut akan terlarutkan, seperti mineral mineral alkali, sedangkan mineral mineral yang tahan akan pelapukan akan terakumulasikan.Di daerah tropis, pada kondisi tertentu batuan yang terbentuk dari mineral silikat dan lempung akan terpecah-pecah dan silikanya terpisahkan sedangkan oksida alumunium dan oksida besi terkonsentrasi sebagai residu. Proses ini berlangsung terus dalam waktu yang cukup dan produk pelapukan terhindar dari erosi, akan menghasilkan endapan lateritik.Kandungan alumunium yang tinggi di batuan asal bukan merupakan syarat utama dalam pembentukan bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan lamanya proses laterisasi.Kondisi kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah ;1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya alumunium2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinyapergerakan air dengan tingkat erosi minimum7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan

7. Mineral perak dan proses terbentuknyaPerak logam mudah larut dalam asam nitrat (HNO3) untuk menghasilkan peraknitrat (AgNO3), padatan kristal transparan yang fotosensitif dan mudah larut dalam air.Perak nitrat digunakan sebagai titik awal untuk sintesis senyawa perak lainnya, sebagaiantiseptik, dan sebagai noda kuning untuk kaca di kaca patri. Logam perak tidak bereaksidengan asam sulfat, yang digunakan dalam pembuatan perhiasan untuk membersihkan danmenghilangkan oksida tembaga perak firescale dari artikel setelah penyolderan perak atauannealing. Namun, perak mudah bereaksi dengan sulfur atau hidrogen sulfida H2S untukmenghasilkan perak sulfida, suatu senyawa berwarna gelap akrab sebagai noda pada koinperak dan objek lain. Perak perak sulfida juga membentuk kumis ketika kontak listrikperak digunakan dalam suasana kaya di sulfide.Silver hidrogen klorida (AgCl) yangdiendapkan dari larutan perak nitrat dalam kehadiran ion klorida, dan yang lainnya halidaperak yang digunakan dalam pembuatan fotografi emulsi yang dibuat dengan cara yangsama menggunakan bromida atau iodida garam. Perak klorida digunakan dalam elektrodakaca untuk pH potentiometric pengujian dan pengukuran, dan sebagai semen untuk kacatransparan. Iodida perak telah digunakan dalam upaya untuk menghasilkan benih awanhujan. silver halida sangat larut dalam larutan berair dan digunakan dalam metode analisisgravimetric.Perak oksida (Ag2O) perak nitrat dihasilkan ketika solusi diperlakukan denganbasa, digunakan sebagai elektroda positif (katoda) dalam menonton (baterai) baterai. Silverkarbonat (Ag2CO3) adalah perak nitrat dipercepat ketika diperlakukan dengan natriumkarbonat (Na2CO3).Silver memfulminasi (AgONC), yang kuat, touch-sensitif perkusi peledak yangdigunakan dalam topi, dibuat oleh logam perak reaksi dengan asam nitrat di hadapan etanol(C2H5OH.Gambar laten terbentuk pada kristal perak halida dikembangkan oleh pengobatan denganlarutan alkali reduktor seperti hidroquinon, metol (4 - (methylamino) fenol sulfat) atauaskorbat yang mengurangi halida untuk terpapar logam perak. Basa larutan perak nitratbisa dikurangi dengan logam perak dengan mengurangi gula seperti glukosa, dan reaksi ini digunakan untuk kaca cermin perak dan bagian kaca hiasan Natal. Perak halida yang larutdalam larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) yang digunakan sebagai pemecah masalahfotografiLogam perak diserang oleh oksidasi kuat seperti kalium permanganat (KMnO4) dankalium dikromat (K2Cr2O7), dan di depan potasium bromida (KBr), senyawa inidigunakan dalam fotografi untuk pemutih perak gambar, mengubah mereka untuk perakhalida yang dapat baik akan tetap dengan tiosulfat atau re-dikembangkan untukmengintensifkan gambar asli. Bentuk perak sianida kompleks (perak sianida) yang larutdalam air di hadapan kelebihan ion sianida. Perak sianida solusi yang digunakan dalamelektroplating perak.8. mineral bijih besi dan proses terbentuknya Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak mengandung bijih.Proses terjadinya cebakan bijih besi didaerah penelitian berkaitan dengan proses-proses tersebut diatas, dalam hal ini peristiwa tektonik, metamorfosa dan metasomatisme kontak berperan untuk terjadinya cebakan bijih besi di daerah penelitian. Bila dikaitkan dengan batuan yang tersingkap didaerah penelitian yaitu batuan metamorfosa seperti marmer yang dulunya merupakan batugamping, maka dapat disimpulkan bahwa terbentuknya bijih karena terjadinya proses metamorfosa pada batugamping. Kemudian akibat proses magmatisme pada batugamping terjadi proses penggantian (replacement) sehingga larutan yang mengandung mineral bijih terendapkan bersamaan dengan terbentuknya batuan metamorfosa (marmer). Setelah proses mineralisasi (pasca-mineralisasi), terjadi kembali peristiwa tektonik setempat yang membentuk sesar mendatar dan sesar normal, struktur tersebut akan membentuk kembali geometri dari cebakan mineral atau akan terjadi dislokasi.Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi yang ekonomis umumnya berupaMagnetite,Hematite,LimonitedanSiderite. Kadang kala dapat berupa mineral:Pyrite,Pyrhotite,Marcasite, danChamosite.Beberapa jenis genesa dan endapan yang memungkinkan endapan besi bernilai ekonomis antara lain :1. Magmatik:MagnetitedanTitaniferous Magnetite2. Metasomatik kontak: Magnetite danSpecularite3. Pergantian/replacement:MagnetitedanHematite4. Sedimentasi/placer:Hematite,Limonite, danSiderite5. Konsentrasi mekanik dan residual:Hematite,MagnetitedanLimonite6. Oksidasi:LimonitedanHematite7. Letusan Gunung Api

Dari mineral-mineralbijihbesi, magnetit adalah mineral dengan kandungan Fe paling tinggi, tetapi terdapat dalam jumlah kecil.Sementara hematit merupakan mineralbijihutama yang dibutuhkan dalam industribesi. Mineral-mineral pembawabesidengan nilai ekonomis dengan susunan kimia, kandungan Fe dan klasifikasi komersil dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:Tabelmineral-mineralbijihbesibernilai ekonomisMineralSusunan kimiaKandungan Fe (%)Klasifikasi komersil

MagnetitFeO,Fe2O372,4Magnetik ataubijihhitam

HematitFe2O370,0Bijihmerah

LimonitFe2O3.nH2O59 63Bijihcoklat

SideritFeCO348,2Spathic, black band, clay ironstone

Sumber :Iron & Ferroalloy Metals in (ed) M. L. Jensen & A. M. Bafeman, 1981; Economic Mineral Deposits, P. 392.Besi primer ( ore deposits )Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan tua. Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak mengandung bijih.Besi sekunder ( endapan placer )Cebakan mineralalochtondibentuk oleh kumpulan mineral berat melalui proses sedimentasi, secara alamiah terpisah karena gravitasi dan dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan konsentrasi mineral-mineral berat tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari sumber, berat jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisma. Dengan nilai ekonomi yang dimilikinya para ahli geologi menyebut endapanalochtontersebut sebagai cebakanplacer.Jenis cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi,tetapi kebanyakan pada umur Tersier dan masa kini, sebagian besar merupakan cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat karena tererosi. Kebanyakan cebakan berkadar rendah tetapi dapat ditambang karena berupa partikel bebas, mudah dikerjakan dengan tanpa penghancuran; dimana pemisahannya dapat menggunakan alatsemi-mobiledan relatif murah. Penambangannya biasanya dengan cara pengerukan, yang merupakan metoda penambangan termurah.

Cebakan-cebakan placer berdasarkan genesanya:G e n e s aJ e n i s

Terakumulasiin situselama pelapukanPlacer residual

Terkonsentrasi dalam media padat yang bergerakPlacer eluvial

Terkonsentrasi dalam media cair yang bergerak (air)Placer aluvial atau sungaiPlacer pantai

Terkonsentrasi dalam media gas/udara yang bergerakPlacer Aeolian (jarang)

Placer residual.Partikel mineral/bijihpembentuk cebakan terakumulasi langsung di atas batuan sumbernya (contoh : urat mengandung emas atau kasiterit) yang telah mengalami pengrusakan/peng-hancuran kimiawi dan terpisah dari bahan-bahan batuan yang lebih ringan. Jenis cebakan ini hanya terbentuk pada permukaan tanah yang hampir rata, dimana didalamnya dapat juga ditemukan mineral-mineral ringan yang tahan reaksi kimia (misal : beryl).Placer eluvial. Partikel mineral/bijihpembentuk jenis cebakan ini diendapkan di atas lereng bukit suatu batuan sumber. Di beberapa daerah ditemukan placer eluvial dengan bahan-bahan pembentuknya yang bernilai ekonomis terakumulasi pada kantong-kantong (pockets) permukaan batuan dasar.Placer sungaiataualuvial. Jenis ini paling penting terutama yang berkaitan denganbijihemas yang umumnya berasosiasi denganbijihbesi, dimana konfigurasi lapisan dan berat jenis partikel mineral/bijihmenjadi faktor-faktor penting dalam pembentukannya. Telah dikenal bahwa fraksi mineral berat dalam cebakan ini berukuran lebih kecil daripada fraksi mineral ringan, sehubungan : Pertama, mineral berat pada batuan sumber (beku dan malihan) terbentuk dalam ukuran lebih kecil daripada mineral utama pembentuk batuan. Kedua, pemilahan dan susunan endapan sedimen dikendalikan oleh berat jenis dan ukuran partikel (rasio hidraulik).Placer pantai. Cebakan ini terbentuk sepanjang garis pantai oleh pemusatan gelombang dan arus air laut di sepanjang pantai.Gelombang melemparkan partikel-partikel pembentuk cebakan ke pantai dimana air yang kembali membawa bahan-bahan ringan untuk dipisahkan dari mineral berat. Bertambah besar dan berat partikel akan diendapkan/terkonsentrasi di pantai, kemudian terakumulasi sebagai batas yang jelas dan membentuk lapisan. Perlapisan menunjukkan urutan terbalik dari ukurandan berat partikel, dimana lapisan dasar berukuran halus dan/ atau kaya akan mineral berat dan ke bagian atas berangsur menjadi lebih kasar dan/atau sedikit mengandung mineral berat.Placer pantai (beach placer) terjadi pada kondisi topografi berbeda yang disebabkan oleh perubahan muka air laut, dimana zona optimum pemisahan mineral berat berada pada zona pasang-surut dari suatu pantai terbuka.Konsentrasi partikel mineral/bijihjuga dimungkinkan padaterracehasil bentukan gelombang laut. Mineral-mineral terpenting yang dikandung jenis cebakan ini adalah : magnetit, ilmenit, emas, kasiterit, intan, monazit, rutil, xenotim dan zirkon.Mineral ikutan dalam endapan placer.Suatu cebakan pasirbesiselain mengandung mineral-mineralbijihbesiutama tersebut dimungkinkan berasosiasi dengan mineral-mineral mengandung Fe lainnya diantaranya : pirit (FeS2), markasit (FeS), pirhotit (Fe1-xS), chamosit [Fe2Al2SiO5(OH)4], ilmenit (FeTiO3), wolframit [(Fe,Mn)WO4], kromit (FeCr2O4); atau juga mineral-mineral non-Fe yang dapat memberikan nilai tambah seperti : rutil (TiO2), kasiterit (SnO2), monasit [Ce,La,Nd, Th(PO4, SiO4)], intan, emas (Au), platinum (Pt), xenotim (YPO4), zirkon (ZrSiO4) dan lain-lain.Eksplorasi bijih besiPenyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, sehingga diperlukan penyusunan pedoman teknis eksplorasi bijih besi. Pedoman dimaksudkan sebagai bahan acuan berbagai pihak dalam melakukan kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi primer, agar ada kesamaan dalam melakukan kegiatan tersebut diatas sampai pelaporan.Tata cara eksplorasi bijih besi primer meliputi urutan kegiatan eksplorasi sebelum pekerjaan lapangan, saat pekerjaan lapangan dan setelah pekerjaan lapangan. Kegiatan sebelum pekerjaan lapangan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai prospek cebakan bijih besi primer, meliputi studi literatur dan penginderaan jarak jauh. Penyediaan peralatan antara lain peta topografi, peta geologi, alat pemboran inti, alat ukur topografi, palu dan kompas geologi, loupe, magnetic pen, GPS, pita ukur, alat gali, magnetometer, kappameter dan peralatan geofisika.Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan sumur uji, pengukuran topografi, survei geofisika dan pemboran inti.Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain adalah analisis laboratorium dan pengolahan data. Analisis laboratorium meliputi analisis kimia dan fisika. Unsur yang dianalisis kimia antara lain : Fetotal, Fe2O3, Fe3O4, TiO2, S, P, SiO2, MgO, CaO, K2O, Al2O3, LOI. Analisis fisika yang dilakukan antara lain : mineragrafi, petrografi, berat jenis (BD). Sedangkan pengolahan data adalah interpretasi hasil dari penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium.Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan melalui empat tahap sbb : Survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yg mengandung endapan mineral yg potensial. Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi .Eksplorasi rinci, tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan.Penyelidikan geologiadalah penyelidikan yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pemetaan adalah pengamatan dan pengambilan conto yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan conto berupa batuan terpilih.Penyelidikan Geofisikaadalah penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan, geometri cebakan mineral, serta sebarannya secara horizontal maupun secara vertical yang mendukung penafsiran geologi dan geokimia secara langsung maupun tidak langsung.Pemboran inti dilakukan setelah penyelidikan geologi dan penyelidikan geofisika. Penentuan jumlah cadangan (sumberdaya) mineral yang mempunyai nilai ekonomis adalah suatu hal pertama kali yang perlu dikaji, dihitung sesuai standar perhitungan cadangan yang berlaku, karena akan berpengaruh terhadap optimasi rencana usaha tambang, umur tambang dan hasil yang akan diperoleh.Dalam hal penentuan cadangan, langkah yang perlu diperhatikan antara lain :- Memadai atau tidaknya kegiatan dan hasil eksplorasi.- Kebenaran penyebaran dan kualitas cadangan berdasarkan korelasi seluruh data eksplorasi seperti pemboran, analisis conto, dll.- Kelayakan penentuan batasan cadangan, sepertiCut of Grade,Stripping Ratio, kedalaman maksimum penambangan, ketebalan minimum dan sebagainya bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan sebaran bijih besi bawah permukaan.

Besi merupakan komponen kerak bumi yang persentasenya sekitar 5%. Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe. Bentuk murninya berwarna gelap, abu-abu keperakan dengan kilap logam. Logam ini sangat mudah bereaksi dan mudah teroksidasi membentuk karat. Sifat magnetism besi sangat kuat, dan sifat dalamnya malleable atau dapat ditempa. Tingkat kekerasan 4-5 dengan berat jenis 7,3-7,8.Besi oksida pada tanah dan batuan menunjukkan warna merah, jingga, hingga kekuningan. Besi bersama dengan nikel merupakan alloy pada inti bumi/ inner core. Bijih besi utama terdiri dari hematit (Fe2O3). dan magnetit (Fe3O4). Deposit hematit dalam lingkungan sedimentasi seringkali berupa formasi banded iron (BIFs) yang merupakan variasi lapisan chert, kuarsa, hematit, dan magnetit. Proses pembentukan dari presipitasi unsur besi dari laut dangkal. Taconite adalah bijih besi silika yang merupakan deposit bijih tingkat rendah. Terdapat dan ditambang di United States, Kanada, dan China.Bentuk native jarang dijumpai, dan biasanya terdapat pada proses ekstraterestrial, yaitu meteorit yang menabrak kulit bumi. Semua besi yang terdapat di alam sebenarnya merupakan alloy besi dan nikel yang bersenyawa dalam rasio persentase tertentu, dari 6% nikel hingga 75% nikel. Unsur ini berasosiasi dengan olivine dan piroksen. 9. mineral platinum dan proses terbentuknyaPlatinum ditemukan untuk pertama kalinya oleh Antonio de Ulloa pada tahun 1735, di Amerika Selatan. Nama platinum sendiri berasal dari bahasa spanyol, yaitu platina yang berarti little silver.Platinum selalu ditemukan bersama-sama logam lainnya, seperti iridium, osmium, palladium dan rhodium. Logam-logam ini, di dalam tabel Elemen, termasuk dalam golongan Platinum Group metals (PGMs). Emas dan perak pun termasuk dalam golongan ini. Jadi sahabat anehdidunia.com platinum bukan hanya nama salah satu logam golongan ini tetapi juga nama untuk golongan logam mulia Ru, Rh, Pd, Ag, Os, Ir, Pt, Au. Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pt dan nomor atom 78. Sebuah logam transisi yang berat, "malleable", "ductile", berharga, berwarna putih-keabuan. Platinum tahan karat dan terdapat dalam beberapa bijih nikel dan copper. Platinum digunakan dalam perhiasan, peralatan laboratorium, gigi, dan peralatan kontrol emisi mobil.

Di antara logam golongan PGMs, Platinum memiliki kepadatan nomor tiga setelah Iridium dan Osmium. Kira-kira 12% lebih padat dibanding emas untuk per 1g/cm3. Logam golongan ini merupakan golongan logam terlangka yang bisa ditemukan di lapisan bumi. Sekitar 2-10 ton bijih besi diperlukan untuk mendapatkan 1 ounce Platinum murni.

10. mineral seng dan proses terbentuknyaSeng atau zinc adalah unsur logam dengan nomor atom 30 dan simbol kimia Zn. Sifat fisiknya berwarna abu-abu kebiruan dan kilap logam. Sifatnya rapuh pada temperatur normal, namun malleable pada 100-150C. Merupakan konduktor listrik yang baik. Perlu pelapis logam lain untuk menghindari pengaratan seng. Jika terbakar akan menimbulkan nyala merah dan awan putih oksida. Mineral seng yang signifikan adalah sphalerite (ZnS, zinc sulfide). smithsonite (ZnCO3, zinc carbonate), dan zincite (ZnO, zinc oxide). Cadangan seng dunia diperkirakan 1,9 miliar ton tersebar di USA, Australia, Kanada, Meksiko,Peru, dan negara lain. Kegunaan seng yaitu pelapis baja dan alloy dengan tembaga membentuk kuningan, senyawa kimia dalam industri obat-obatan, karet, dan cat, dan dalam bidang elektronik digunakan untuk electroplating, sekering, anoda, baterai dry cell, dan sebagainya.11. mineral timah dan proses terbentuknya Timah (Tin) adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Ada 2 macam timah yaitu Sn (stnnum) atau timah putih dan Pb (timbal) atau timah hitam. Timah putih (sn) adalah unsur kimia dengan simbol Sn (Latin : stannum) dan nomor atom 50, adalah logam golongan utama di kelompok 14 dari tabel periodik. Timah menunjukkan kemiripan kimia untuk kedua kelompok 14 elemen tetangga, germanium dan memimpin dan memiliki dua kemungkinan oksidasi, +2 dan sedikit lebih stabil 4. Timah adalah unsur paling melimpah ke-49 dan memiliki, dengan 10 isotop stabil, jumlah terbesar yang stabil isotop dalam tabel periodik. Tin diperoleh terutama dari mineral kasiterit , di mana itu terjadi sebagai timah dioksida.Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5C dan titik didih 1.740C pada tekanan atmosfer. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi. PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110C dan 200C. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain diudara seperti senyawa holegen asam atau oksidator.

Sumber timah yang terbesar yaitu sebesar 80% berasal dari endapan timah sekunder (alluvial) yang terdapat di alur-alur sungai, di darat (termasuk pulau-pulau timah), dan di lepas pantai. Endapan timah sekunder berasal dari endapan timah primer yang mengalami pelapukan yang kemudian terangkut oleh aliran air, dan akhirnya terkonsentrasi secara selektif berdasarkan perbedaan berat jenis dengan bahan lainnya. Endapan alluvial yang berasal dari batuan granit lapuk dan terangkut oleh air pada umumnya terbentuk lapisan pasir atau kerikil.

Mineral utama yang terkandung pada bijih timah adalah cassiterite (Sn02). Batuan pembawa mineral ini adalah batuan granit yang berhubungan dengan magma asam dan menembus lapisan sedimen (intrusi granit). Pada tahap akhir kegiatan intrusi, terjadi peningkatan konsentrasi elemen di bagian atas, baik dalam bentuk gas maupun cair, yang akan bergerak melalui pori-pori atau retakan. Karena tekanan dan temperatur berubah, maka terjadilah proses kristalisasi yang akan membentuk deposit dan batuan samping.Proses pembentukan bijih timah (Sn) berasal dari magma cair yang mengandung mineral kasiterit (Sn02). Pada saat intrusi batuan granit naik ke permukaan bumi, maka akan terjadi fase pneumatolitik, dimana terbentuk mineral-mineral bijih diantaranya bijih timah (Sn). Mineral ini terakumulasi dan terasosiasi pada batuan granit maupun di dalam batuan yang diterobosnya, yang akhirnya membentuk vein-vein (urat), yaitu : pada batuan granit dan pada batuan samping yang diterobosnya.

Kegunaan TimahData pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).Akibat dari petumbuhan permintaan, kegunaan baru dari timah ditemukan. Masalah lingkungan, keselamatan dan kesehatan mempengaruhi kegunaan timah. Hasil dari riset yang sedang dilakukan di Internatioanal Tin Research Institude Ltd., lembaga yang dibiayai industri, banyak pasar baru untuk timah sedang dikembangkan. Timah dalam kimiaIndustri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan sangat kuat untuk peralatan rumah tangga dan cat industri, pada plastik dan lapisan tanpa belerang yang digunakan industri teknik (tembaga, perunggu dan fosfor perunggu diantara yang lainnya). Contoh aplikasi komersil adalah pelapisan timah pada kawat dan kabel tembaga dan pembuatan bentuk-bentuk timah tempa.

12.Mineral Titanium dan proses terbentuknyaTitanium memiliki nomor atom 22 dan symbol Ti, merupakan golongan metalloid dengan sifat keras, berwarna abu-abu keperakan. Selain di kerak bumi, juga ditemukan di meteorit dan bulan. Unsur ini sangat tahan korosi, titik leleh tinggi, dan ringan. Kekuatannya sama dengan baja, namun 45% lebih ringan.Pembentukan titanium sebagai unsur native berkaitan dengan lingkungan metamorfisme bertekanan tinggi dan hanya sebagai inklusi. Berasosiasi dengan garnet dan mineral yang terbentuk dalam lingkungan serupa lain. Mineral utama pengandung titanium adalah Ilmenite (FeTiO3) dan rutile (TiO2). Mineral lain adalah sphene, brookite, anatase, pyrophanite, osbornite, ecandrewsite, geikielite dan perovskite. Ilmenit dan rutil terdapat dalam lingkungan batuan beku dan deposit pasir.Titanium ditambang di Australia, Brazil, Russia, Canada, Sri Lanka, Norway, China, South Africa, Thailand, India, Malaysia, Sierra Leone dan the United States. Penggunaan titanium adalah sebagai bahan pesawat terbang dan keperluan luar angkasa, alloy titanium, medis, batu permata buatan, perhiasan, dan kendaraan militer. TiO2 digunakan untuk pigmen warna putih dalam plastik, cat, tinta, keramik, kosmetik, kulit, dan sebagainya.13. mineral uranium dan proses terbeentuknyaUranium merupakan bahan bakar nuklir. Uranium adalah mineral yang memancarkan radiasi nuklir atau bersifat radioaktif, sehingga digunakan dalam berbagai bidang salah satunya adalah sebagai bahan bakar nuklir. Uranium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif alami, uranium termasuk ke seri aktinida (actinide series). Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).Isotop U235 digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir. Uranium memiliki sifat fisik yang khas : Ditemukan di alam dalam bentuk U3O atau UO berwarna hijau kekuning-kuningan dan coklat tua. Bila disinari cahaya ultra ungu, uranium akan mengeluarkan cahaya fluoresensi yang sangat indah

Penamaan uranium ternyata berasal dari nama planet di sistem tata surya, yakni Uranus. Beberapa tahun lalu elemen uranium di temukan di planet tersebut. Penamaan Uranus sendiri berasal dari sebuah dewa langit Yunani. Sahabat anehdidunia.com uranium merupakan elemen terbesar yang ditemukan di Bumi. Di alam bebas, hampir seluruh uranium merupakan isotop uranium-238 (99,27 persen). Uranium merupakan radioaktif dan bisa memancarkan partikel alpha (dua proton dan dua neutron terikat).Uranium-235 merupakan satu-satunya isotop unsur kimia alami yang bersifat fisil (yakni dapat mempertahankan reaksi berantai pada fusi nuklir), sedangkan uranium-238 dapat dijadikan fisil menggunakan neutron cepat. Selain itu, uranium-238 juga dapat ditransmutasikan menjadi plutonium-239 yang bersifat fisil dalam reaktor nuklir. Isotop uranium lainnya yang juga bersifat fisil adalah uranium-233, yang dapat dihasilkan dari torium.

14. mineral Magnetit dan proses terbentuknyaMagnetit merupakan salah satu mineral golongan oksida. Dimana mineral ini terbentuk dari ubahan mineral besi. Magnetit merupakan tipe endapan besi yang termasuk tipe endapan marine yang berupa oksida besi.Hematit merupakan ubahan dari Pirite, limonit dan hematite dan suderite. Ciri Fisik Dan Kimia Mineral MagnetiteBentuk fisik dari mineral ini adalah warna segar abu-abu, warna lapuk coklat, kilap logam, cerat coklat kemerahan, kekerasan 5-6 skala mohs, belahan tidak jelas, pecahan tidak rata, Tenacity ductile, Berat jenis 4.9-5.36 gr/cm2, Bentuk mineral prismatic, system kristal trigonal, Golongan mineral oksida. Sedangkan komposisi kimia dari mineral ini yaitu Fe2O3 Karakteristik Pembentukan Mineral Magnetite Secara UmumMineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. Terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800 oC - 900oC, maka mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan zircon. Hematit dan pyrite.Endapan ini juga biasanya dijumpai pada daerah kontinen dimana terjadi pada daerah supergen endrichment. Dimana daerah tersebut berada pada Oxidezet zone dan reduxed zone. Dimana pada saat magma tersebut naik dan melebihi dari batas water table maka akan teroksidasi yang dapat membentuk mineral tersebut. Pada saat mengalami oksidasi Endapan ini terangkat permukaan bumi akibat adanya gaya tektonik yang dapat berupa perlipatann atau pensesaran ataupun injeksi magma menuju kepermukaan dikarenakan adanya unsur volatil sebagai motor penggerak. Dan hasil dari proses oksidasi ini yang akan muncul kepermukaan sedangkan hasil dari reduksi akan mengendap kebawah permukaan water table.Endapan yang ada dipermukaan bumi mengalami oksidasi dengan adanya pencampuran ion oksigen dengan unsur Fe, atau Mg, dan karna unsur ini saling mengikat sehingga terjadi persenyawaan, yang kemudian sisa-sisa unsur yang dulunya bersamaan dengan Fe atau Mg itu memisah sehingga terjadi pembentukan persenyawaan baru misanya Fe, O dan H.Atau pembentukan endapan ini setelah terputusnya batuan karbonat dibawah lingkungan tropis dan subtropis. Proses oksidasi ini berasal dari pada mineral pyrite yang mengalami oksidasi menghasilkan endapan ini, dimana oksidasi dari mineral pyirite ini dapat tergambarkan lewat rangkaian proses kimia sebagai berikut:Fe2O3 + 4 H2SO4.2FeS2 + 7.5 O2 + 4 H2O Atau: Fe2O3 + 4H-2 Fe+2 + 0.5 O2 + 2H2O Selanjutnya karna unsur-unsur logam itu berat dan oleh karna gravitasi bumi maka persenyawaan (mineral) tersebut mengalami pemindahan baik oleh gravitasi maupun air tanah yang kemudian terendapkan atau terakumulasi pada ceukungan-cekungan dipermukaan bumi berupa sungai, tepatnya disepanjang aliran sungai atau pada chanel bar dan piont bar, selanjutnya karna konsentrasi yang sudah besar maka material-material ini akan mengalami kompaksi sehingga membentuk endapan hematit. Metode eksplorasi yang digunakan untuk mengeksplorasi endapan ini yaitu dengan menggunakan metode test pit dan trenching. Magnetit merupakan salah satu mineral ekonomis dimana hematit biasanya digunakan dalam industri logam berat seperti besi dan baja. Pembentukan Mineral Magnetit Melalui Proses ReplecementPada Umumnya mineral Magnetit terbentuk dari proses hidrotermal. Proses Replecement yang dilakukan yaitu dengan mengisi celah atau rongga dimana pada tahap awalnya dinding yang diawali replecemen kemudian diikuti pada bagian luar membentuk endapan yang massif sehingga memberikan kenampakan mineralisasi dengan batas yang tegas dan dindingnya yang sudah mengalami replecement sehingga bagian yang mengalami replecement yaitu pada bagian tepi (Marginal rim).Dalam proses replecement juga berupa crustification dengan cara pergantian mineral yang tidak beraturan.. Replecement pada batu gamping oleh larutan yang kaya akan unsur-unsur besiFe2 (SO4 )3+ H2SO42FeS2 + H2O 2Fe2 (OH) 3 +3H2SO4Fe2 (SO4)3 + 6H2O Fe2O3 +6 H2O2FeS2 + (OH)3