Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

6
Nama: SYLVESTER SARAGIH NIM : DBD 111 0105 Jurusan : Teknik Pertambangan UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Transcript of Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

Page 1: Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

Nama: SYLVESTER SARAGIH

NIM : DBD 111 0105

Jurusan : Teknik Pertambangan

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Tugas Tambang Terbuka

Page 2: Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

Soal :

1. Apa hubungan rumus BSER dengan SR dalam Tambang Terbuka?

Jawaban :

Hubungan BSER dan SR adalah sebagai berikut :

A. Stripping Ratio (SR)

Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume

(tonase) tanah penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton

batubara pada areal yang akan ditambang. Rumusan umum yang sering

digunakan untuk menyatakan perbandingan ini dapat dilihat pada persamaan

berikut :

SR = Total Volume OB / Total Tonase Batubara

Total Volume OB di dapatkan dengan menggunakan rumus kerucut

terpancung.

- Rumus Kerucut Terpancung

= V : L / 3 (S1 + S2 + ( S1 + S2) I ^ 2 )

Keterangan:

V = Volume cadangan

L = Jarak S1 dan S2

S1 = Luas Penampang Atas

S2 = Luas Penampang Alas

Untuk mencari total volume OB, maka tahapan yang dilakukan adalah

membuat penampang. Dimana jika diketahui jarak sebenarnya di lapangan

adalah 200m dan pada peta 1.8, maka didapatkan skala= 200/1.8= 111.11.

Untuk mendapatkan interval perpenampang, jika diketahui arah sebarannya 50

m.

Page 3: Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

Maka:

- 1.8 = 200

- X 50

- X = (1.8 x 50 ) / 200 = 0.45 cm

Setelah mendapatkan skala dan interval, tahap selanjutnya adalah mencari L

yaitu jarak S1 dan S2. L = skala x interval = 111.11 x 0.45 = 49.9995. Untuk

mencari S1 dan S 2 ( L).

L = ( jumlah kotak pada mm block x 25 ) X (0.1 x skala) ^2

Tahap terakhir adalah dengan mencari volume OB dengan menggunakan

metode kerucut terpancung pada rumus di atas. Volume OB tersebut dihitung

perpenampang dan nanti akan dijumlahkan sehingga menjadi total volume

OB. Cara mencari Total Volume Batubara sama dengan mencari Total

Volume OB yaitu dengan metode kerucut terpancung. Dengan skala, interval

penampang juga sama seperti di atas, yang membedakan hanya mencari S1

dan S2 ( L) .

L = ( jumlah kotak pada mm block x 1 ) X (0.1 x skala) ^2.

Setelah di dapatkan total volume batubara maka dikalikan dengan berat jenis

batubara yaitu 1.3 yang biasa disebut dengan tonase. Setelah semuanya telah

diketahui baik Volume OB dan Tonase BB, maka di gunakanlah rumus

Striping Ratio (SR).

Setelah menghitung perbandingan dan total volume pada SR, maka

akan dilanjutkan perhitungan berikutnya yaitu perhitungan BSER (Break Even

Stripping Ratio).

B. Break Even Stripping Ratio (BSER)

Page 4: Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

Yaitu perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos pembuangan OB.

Cost penggalian bijih

BESR = ---------------------------------------

Cost pengupasan OB

Untuk memilih system penambangan digunakan istilah BESR-1 bagi open

pit yaitu overall stripping ratio.

1. BESR-1 > 1 = Tambang terbuka

2. BESR-1 < 1 = Tambang dalam

3. BESR = 2 = Bisa Tambang terbuka/Tambang dalam

Kemudian setelah ditentukan yang dipilih Tambang terbuka maka dalam

rangka pengembangan rencana penambangan tiap tahap digunakan istilah

economic stripping ratio (BESR-2).

Recovable value/ton ore - Production cost/ton ore

BESR-2 = -----------------------------------------------------------------------

Stripping cost/ton ore

BESR-2 untuk menentukan maksimal berapa ton waste yang

disingkirkan untuk memperoleh 1 ton ore agar tahap penambangan ini masih

memberikan keuntungan (max allowable stripping ratio) dan untuk

menentukan batas pit (pit limit).

Kesimpulan :

Page 5: Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka

BESR merupakan kelanjutan dari tahapan SR, dimana dalam tahap

BESR ini berkaitan dengan biaya-biaya seperti biaya produksi, BBM, biaya

administrasi & umum, ajih & upah, investasi jalan, pelabuhan dan lain-lain.

Hasil pendapatan, ongkos produksi, serta biaya striping cost tersebut

di masukan dalam penghitungan BESR. Bila diketahui nilai BESR lebih besar

dari Striping Ratio maka diasumsikan bahwa tambang tersebut menggunakan

metode tambang terbuka. Dan jika diketahui nilai SR lebih besar dari nilai

BESR maka diasumsikan bahwa tambang tersebut termasuk tambang bawah

tanah, tetapi dilihat juga berdasarkan faktor-faktor lainnya.