Tugas spa
-
Upload
riyo-dlasphaga -
Category
Documents
-
view
167 -
download
9
Transcript of Tugas spa
TUGAS 1
SISTEM PEMANCAR ANTENA
Oleh:
Nama : Riyo Syaputra
NIM : 1102087
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
Antena adalah salah suatu komponen yang mempunyai peranan sangat penting dalam
system K omunikasi. Antena merupakan daerah transisi antara saluran transmisi dan ruang
bebas, sehingga antenna berfungsi sebagai pemancar atau penerima gelombang elektromagnetik.
Teknologi komunikasi nirkabel yang berkembang pesat dan kebutuhan komunikasi
antarkomputer dengan medium gelombang mikro yang semakin luas menjadikan bertambahnya
popularitas sistem nirkabel untuk pengembangan antena. Antena bisa dianggap sebagai tulang
punggung sistem nirkab.
Antena mikrostrip sangat menarik karena bebannya yang ringan, mudah disesuaikan
bentuknya dan biayanya yang rendah. Antena ini dapat terintegrasi dengan bidang garis yang
dicetak pada jaringan dan alat aktif. Ini merupakan rancang bangun yang terbaru di dunia antena.
Antena mikrostrip bekerja pada alokasi frekuensi UHF (300 MHz – 3 GHz) sampai dengan X
Band (5,2 GHz – 10,9 GHz) sehingga, antena mikrostrip dapat digunakan untuk antena telepon
selular/wireless maupun komunikasi satelit. Antena mikrostrip yang dirancang bekerja pada
frekuensi 1575 MHz yaitu pada band Global Positioning System L1 ( GPS L1; 1575,42 MHz).
Pembuatan antena mikrostrip mengunakan substrat FR4 dengan elemen peradiasi berbentuk
persegi panjang yang disusun secara array planar dengan jumlah elemen
peradiasi 4 elemen.
Dalam bentuknya yang paling dasar, sebuah antena mikrostrip terdiri dari sebuah bidang
(patch) memancar di salah satu sisi lapisan (substrat) dielektrik yang memiliki bidang dasar
(ground plane) di sisi lain seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Bidang pada umumnya
terbuat dari bahan seperti tembaga atau emas dan dapat mengambil banyak kemungkinan bentuk.
Paramater Antena Kinerja dan daya guna suatu antena dapat dilihat dari nilai parameter-
paramater antena tersebut. Beberapa dari parameter tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Paramater-paramater antena yang biasanya digunakan untuk Radiasi penyambungan juga
menyebabkan lintas radiasi terpolarisasi yang tidak diinginkan. Radiasi bidang antena mikrostrip
yang utama karena bidang rambatannya antara tepi bidang dan bidang dasar. Untuk mendapatkan
antena yang baik, tebal sebuah lapisan dielektrik memiliki konstanta dielektrik yang rendah
karena hal ini memberikan efisiensi yang lebih baik, lebar pita lebih besar dan radiasi yang lebih
baik. Namun, konfigurasi seperti ini menyebabkan ukuran antena yang lebih besar. Dalam
rangka untuk merancang sebuah bidang antena mikrostrip yang seimbang, konstanta dielektrik
yang digunakan harus lebih tinggi sehingga mengurangi efisiensi dan menghasilkan lebar pita
lebih sempit. Oleh karena itu, keseimbangan harus dicapai antara dimensi antena dan kinerja
antena.
Beberapa keuntungan utama mikrostrip seperti di bawah
ini:
Ringan dan bentuk yang kecil.
Konfigurasi profil sebidang yang rendah sehingga dapat dengan mudah dibuat dan
disesuaikan dengan permukaan host nya.
Biaya fabrikasi rendah, maka dapat diproduksi dalam jumlah besar.
Mendukung keduanya, linear serta polarisasi sirkular.
Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave sirkuit terpadu (MICs).
Mampu beroperasi pada dua atau tiga frekuensi kerja.
Mekanik kuat ketika dipasang pada permukaan kaku.
antena mikrostrip juga memiliki sejumlah kelemahan dibandingkan dengan antena
konvensional.
Beberapa kelemahan utama mikrostrip seperti di bawah ini:
Lebar pita yang sempit
Efisiensi rendah
Penguatan yang rendah
Radiasi asing dari penyambungan (feed)
Radiasi berkurang dan berakhir kecuali slot antena yang diruncingkan
Kapasitas pengaturan daya rendah.
Eksitasi gelombang permukaan
DESAIN ANTENA
A. KONFIGURASI DAN SPESIFIKASI ANTENA
Bahan substrat yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bahan Epoxy fiberglass – FR 4• Konstanta dielektrik (_r)= 4,5
• Ketebalan lapisan dielektrik (h) = 0,0016 m = 1,6 mm
• Loss tangent= 0,018
• Bahan pelapis substrat (konduktor) tembaga
• Ketebalan bahan konduktor (t) = 0,0001 m
• Konduktifitas tembaga (_) = 5,80 x 107 mho m-1
• Frekuensi kerja (fr) =1575,42 MHz
• Impedansi karakteristik saluran = 50 _
• Batasan frekuensi kerja yang bisa dilewatkan pada
substrat ini adalah :
Penggunaaan saluran transmisi mikrostrip sebagai saluran pencatu memberikan kemudahan
dalam perencanaan antena ini. Dalam perencanaan ini akan dibuat antena broadside array .
Adapun bentuk antena yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Untuk dimensi elemen peradiasi , panjang elemen peradiasi (L) adalah 44,625 mm, lebar elemen
peradiasi (W) adalah 45,55 mm dengan panjang sudut 1,5 mm. Perencanaan impedansi masukan
untuk setiap elemen peradiasi dapat dihitung dengan Persamaan,
Pada perencanaan antena mikrostrip ini nilai impedansi pada setiap saluran direncanakan sebesar
100W, 200 W, untuk mendapatkan impedansi total 50 W, serta besarnya impedansi elemen
peradiasi adalah 499 W.Dengan nilai h = 1,6 mm dan _r = 4,5 maka diperoleh nilai WT (lebar
saluran transmisi) untuk tiap-tiap nilai impedansi.
Untuk panjang sudut saluran transmisi (microstrip bend) adalah 1,8 x W1 dan didapatkan sebesar
1,035 mm.
Untuk panjang sudut saluran transmisi (microstrip bend) adalah 1,8 x W1 dan didapatkan sebesar
10,23 mm. Untuk menghitung impedansi matching antar saluran transmisi digunakan impedansi
transformer ¼ _ dengan Persamaan :
B. Optimasi antena array
Optimasi dilakukan dengan mengubah-ubah panjang saluran transmisi dan elemen peradiasi.
Hasil akhir dimensi elemen peradiasi dan saluran transmisi setelah optimasi adalah sebagai
berikut :
Keterangan gambar :
Elemen Peradiasi : W = 45,62 mm, L = 42 mm, r =
1,5 mm.
Z1 = 499 W : W = 0,575 mm, L 1 = 25,14 mm, L2 =
8,925 mm, Lcorner = 0,75 mm.
Z2 = 315 W : W = 0,95 mm, L = 29,81 mm.
Z3 = 200 W : W = 1,42 mm, L = 5,83 mm.
T- junction 1: W = 2,84 mm.
Z4 = 100 W : W = 2,84 mm L = 94 mm.
Jarak antar elemen peradiasi 94 mm.
Dasar Perancangan Antena Mikrostrip
Proses perancangan antena mikrostrip tunggal dilakukan secara bertahap. Perancangan
diawali dengan menentukan frekuensi kerja antena mikrostrip, jenis lapisan bahan, nilai
konstanta dielektrik lapisan bahan, dan tebal lapisan bahan. Frekuensi kerja yang digunakan
yaitu 850 MHz. Antena mikrostrip ini akan dirancang sebagai pemancar dan penerima untuk
praktikum antena dengan polarisasi linier pada lapisan dielektrik FR4 fiber (εr =4,7), Simulasi
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak IE3D V12 untuk memperoleh bentuk dan paramater
antena mikrostrip.
Analisa Bidang Mikrostrip Segiempat
Metode ini merupakan model antena mikrostrip yang terdiri oleh dua celah lebar W dan
tinggi h, dipisahkan oleh saluran transmisi dengan panjang L.
Dimensi bidang sepanjang panjangnya telah diperpanjang pada tiap akhir oleh jarak ΔL, yang
ditunjukkan secara empiris oleh persamaan (2.26) sebagai berikut:
Analisa Bidang Mikrostrip Lingkaran
Bentuk dan ukuran dari bidang lingkaran Gambar 2.16 adalah karakteristik parameter
tunggal,yakni dengan radius a. Dalam hal ini, paramater nilai ukur yang paling sederhana karena
bentuk lain memerlukan lebih dari satu parameter untuk menguraikannya.
Nilai “a” yang ditunjukkan oleh Gambar 2.8 adalah jarijari dari tiap bidang lingkaran. Untuk
menghitung nilai “a” jari-jari bidang lingkaran dapat diperoleh dari:
Analisa Bidang Mikrostrip Segitiga
Beberapa bentuk bidang segitiga adalah bisa dikembangkan ke analisa oleh rongga model
(cavity model). Ini meliputi 45o-45o-90°, 30o-60o-90°, dan 60o-60o-60o segitiga sama sisi.