Tugas Soft Skill Perilaku Konsumen
-
Upload
mira-erviana -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Tugas Soft Skill Perilaku Konsumen
TUGAS SOFT SKILL
PERILAKU KONSUMEN
NAMA : Mira Erpiana
NPM : 14211496
Kelas : 3EA27
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN KONSUMEN
Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya konsumen yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian produk maupun jasa. Sumber daya konsumen ada 3
yaitu sumber daya ekonomi, sumber daya sementara, sumber daya kognitif.
1. Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada
dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang
dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment
factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat
(benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah
tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan
pada sumberdaya alam lain. Kategori sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya
alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat,
namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses alamiah misalnya ;
pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara segar dan
lain-lain Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin
dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses
pembangunan wilayah (daerah). Disamping komponen sumberdaya alam, pada saat
ini peranan sumberdaya manusia (human resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin
signifikan.
2. Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun
demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi
yaitu waktu senggang. Sumber daya kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut
sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
a. Barang yang menggunakan waktu seperti: Menonton TV, Tidur, Bermain, dll.
b. Barang pengehemat waktu, seperti : rice cooker, oven microwave, mesin cuci,
blender, dll.
3. Sumber Daya Kognitif
Kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi
logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas
munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang
mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang
memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.
Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai
macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen terdiri dari 3 macam,yaitu :
1. Pengetahuan produk merupakan kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk.
Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur
produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk.
2. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko
dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung
lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah
mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.
3. Pengetahuan Pemakaian, suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika
produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan
manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa
menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban
untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian
suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
Kepribadian Nilai dan Gaya Hidup dalam Perilaku Konsumen
KEPRIBADIAN NILAI
Secara umum pengertian kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu
yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan
ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan
kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah
pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka
akan semakin matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992).
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan
dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan
yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan
juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya
adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.
Kepribadian yang terbentuk dari keluarga seperti seorang anak yang memiliki sifat dermawan
dan baik hati karena anak tersebut selalu diajarkan oleh orangtuanya untuk selalu membantu
sesama tanpa mengenal status sosial atau seseorang yang menjadi berandal karena
keluarganya yang kurang memberi perhatian sehingga anak tersebut menjadi pemberontak.
Kepribadian juga terbentuk dari lingkunga hidup, seperti seorang anak yang awalnya penurut
dan rajin beribadah tiba-tiba berubah menjadi anak yang pembangkak dan enggan untuk
beribadah karena memiliki teman-teman yang suka mencari masalah sehingga mempengaruhi
kepribadian anak tersebut. Dan dalam hal ini peran keluarga merupakan hal yang penting
dalam membentuk atau mengontrol kepribadian seseorang.
Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai
sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas.
Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk
melakukan pembelian.
Menurut saya kepribadian nilai merupakan watak,sifat,ciri,dan kebiasaan seorang individu
dalam memberi ukuran baik atau buruk terhadap sesuatu yang terjadi didalam kehidupan
sehari-hari. Dalam perilaku konsumen yang sedang kita pelajari,kepribadian nilai seseorang
berpengaruhi terhadap sifat konsumtif seseorang. Hal ini terjadi karena setiap konsumen akan
selalu mengukur baik buruknya,pantas atau tidak pantasnya produk tersebut bagi konsumen
tersebut. Contohnya ada 2 konsumen yang memiliki kepribadian yang berbeda,konsumen A
yang memiliki kepribadian yang bijaksana dan tenang akan membeli suatu produk sesuai
dengan yang dibutuhkan,konsumen tersebut tidak akan tergesa-gesa dalam memilih atau
memutuskan apa yang akan dia beli, konsumen tersebut akan mempertimbangkan lebih teliti
apakah barang yang akan dibeli berguna untuknya nanti atau malah akan merugikannya.
Sedangkan konsumen B yang memiliki kepribadian yang ceroboh dan memiliki emosi yang
labil tidak memikirkan apa yang dibeli itu akan memberi pengaruhi yang baik atau buruk
terhadap dirinya,konsumen B lebih cenderung membeli barang sesuka hatinya sehingga saat
dimengetahui barang tersebut ternyata merugikannya dia akan merasa menyesal.
GAYA HIDUP
Pengertian “gaya hidup” menurut KBBI adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan
manusia di dalam masyarakat. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur
kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya
membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau life
style dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan,
dan tata cara dalam kehidupan suatu masyarakat tertentu.
Gaya hidup dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang secara kasatmata, yang
menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang
(1998: 208), Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan,
serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai
atau sistem kepercayaan tertentu.
Kita bisa menilai seseorang dengan cara melihat gaya hidup orang tersebut. Itulah mengapa
bagian departemen marketing sebuah produk selalu melakukan pengamatan terhadap gaya
hidup seseorang yang menjadi target pasarnya untuk bisa mendapatkan hasil penjualan yang
maksimal. Karena memang melalui gaya hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar
memperlihatkan kepada khalayak siapa diri mereka sebenarnya.
Gaya hidup seseorang merupakan faktor yang menentukkan apa saja yang dia butuhkan
dalam menjalankan kediupan sehari-hari. Gaya hidup merupakan pola tingkah laku seseorang
dalam menunjukkan kelas sosialnya. Status sosial merupakan hal yang paling penting dalam
mempengaruhi gaya hidup seseorang.
Status sosial dijaman modern ini merupakan hal yang dianggap sangat penting bagi beberapa
golongan masyarakat. Tanpa status sosial seseorang akan dipandang rendah oleh golongan
yang sangat menanggap penting status sosial tersebut. Mengukur status sosial seseorang
dapat dilihat dari
o Jabatan, seseorang yang memiliki jabatan sebagai Direktur akan mempunya gaha hidup
yang tinggi sesuatu yang sesuai dengan status sosial yang dimiliki,seperti membeli mobil
mewah,rumah yang mewah,berlibur ke luar negri. Sedangkan sesorang yang hanya
memiliki jabatan sebagai office boy untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mungkin
akan sulit,dia akan berusaha untuk membeli sesuatu yang memang penting untuk
menjalankan hidupnya bukan untuk bersenang-senang.
o Kekayaan, seseorang yang memiliki kekayan yang berlimpah akan menggunakan hartanya
untuk membeli sesuatu yang menunjukkan status sosial,dan sebagaian besar seseorang
yang memiliki kekayaan akan jauh lebih konsumtif dibanding seseorang yang hidup
sederhana atau bahkan kekurangan.
o Keturunan, seseorang yang memiliki keturunan bangsawan atau ningrat akan memiliki
gaya hidup yang sangat tinggi,mereka akan menjaga kebangswanan mereka dengan
menjalankan hidup yang penuh kemewahan. Seorang bangsawan memiliki kekayaan yang
sangat besar sehingga mereka akan jauh lebih konsumtif dibandingkan dengan seseorang
yang memiliki keturunan dari rakyat biasa.
o Agama, seseorang yang memiliki ketaatan terhadap agamanya akan menjalankan gaya
hidup yang biasa atau tidak terlalu mencolok. Karena dalam agama sesuatu yang
berlebihan merupakan hal yang tidak baik untuk dilakukan,sehingga seseorang yang
memiliki ketaat yang tinggi terhadap agama tidak terlalu konsumtif dalam membeli
sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepribadian nilai dan gaya hidup merupakan aspek yang
sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses pembelian. Dengan kepribadian yang
bersahaja dan gaya hidup yang sederhana akan lebih baik dilakukan oleh seorang konsumen
agar terhindar dari sesuatu yang merugikan dirinya sendiri,dan akan membuat kita menjadi
konsumen yang lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pembelian sehingga hidup kita
akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.