Tugas Sistem Kritis Airport Control

download Tugas Sistem Kritis Airport Control

of 12

Transcript of Tugas Sistem Kritis Airport Control

SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS PESAWAT TERBANG SEBAGAI SISTEM KRITIS

PENGERTIAN SISTEM KRITIS System kritis merupakan Sistem yang apabila terjadi kegagalan, maka dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar, kerusakan fisik atau mengancam hidup manusia. Adapun tipe utama sistem kritis 1. Sistem kritis dalam hal keselamatan Sistem yang kegagalannya dapat mengakibatkan cedera, kematian atau kerusakan lingkungan. Contoh : sistem kendali untuk pabrik kimia 2. Sistem kritis dalam hal misi Kegagalannya dapat mengakibatkan kegagalan pada suatu kegiatan yang diarahkan pada suatu tujuan. Contoh : Sistem navigasi pesawat udara 3. Sistem kritis dalam hal bisnis Kegagalannya dapat mengakibatkan kegagalan pada bisnis yang menggunakan sistem tersebut. Contoh : Sistem rekening nasabah pada sebuah bank

Suatu system bisa mengalami kegagalan yang menyebabkan munculnya biaya diluar biaya rutin. Adapun Biaya Kegagalan Sistem terdiri dari : Biaya Langsung Karena sistem harus diganti Biaya proses pengadilan Kerugian bisnis yang terjadi karena sistem tidak tersedia Biaya Tidak langsung

Adapun Komponen sistem yang rentan terhadap kegagalan adalah: Hardware: disebabkan karena : Kesalahan dalam perancangan Komponen rusak karena kesalahan manufaktur

Komponen telah mencapai akhir masa pakai

Software : karena kesalahan dalam perincian, perancangan, atau implementasi Operator sistem : gagal menjalankan sistem dengan benar

Dependabilitas Sistem Kritis Dependabilitas Properti dari sistem Sama dengan keterpercayaan (trustworthiness) Yaitu derajad kepercayaan user bahwa sistem yang akan beroperasi sebagaimana yang mereka harapkan Atau sistem tidak akan gagal dalam penggunaan yang normal

Dimensi dependabilitas : Ketersediaan (Availability) Probabilitas bahwa sistem dapat bekerja dan memberikan layanan yang berguna setiap saat Keandalan (Reliability) Probabilitas bahwa dalam jangka waktu tertentu bahwa sistem akan memberikan layanan dengan benar sesuai harapan user Keselamatan (Safety) Penilaian pada seberapa besar kemungkinan sistem akan menyebabkan kerusakan terhadap orang dan lingkungan sistem Keamanan (Security) Penilaian pada seberapa besar kemungkinan sistem dapat bertahan terhadap campur tangan yang disengaja atau tidak disengaja Ada 3 dimensi dependabilitas yg berlaku Ketersediaan : Sistem hrs tersedia untuk memberikan insulin saat dibutuhkan Sistem hrs bekerja andal dan mengalirkan jumlah insulin yang tepat Kegagalan sistem dapat mengakibatkan pemberian dosis yg berlebihan shg mengancam hidup pasien Keandalan : Keselamatan :

Salah satu contoh system kritis yang penulis bahas adalah Sistem Pengaturan Lalu Lintas Pesawat Terbang di Bandara. Mengacu pada penjelasan awal di atas, maka jelas bahwa system pengaturan lalu lintas pesawat merupakan sebuah system kritis yang bersifat urgent dan harus memenuhi seluruh sifat dan dimensi sebuah system kritis. Sistem Pengaturan Lalu Lintas Pesawat Terbang Air Traffic Services atau pelayanan lalu lintas udara adalah pemanduan dan pengaturan pesawat terbang yang diberikan ATC dengan jalur khusus. Tujuan dari pengaturan lalu lintas udara adalah untuk menghindarkan tabrakan antar pesawat terbang, menghindarkan pesawat terbang yang berada di daerah pergerakan pesawat dengan penghalang lainnya dan terciptanya kelancaran serta keteraturan lalu lintas udara. Operasi lalu lintas udara menitik beratkan kegiatannya pada manajemen lalu lintas dan pergerakan pesawat udara di wilayah sisi udara (airside) untuk menjamin keteraturan gerakan pesawat terbang dan menghindari kecelakaan antar pesawat terbang atau pesawat terbang dengan penghalang penerbangan. Dengan kata lain bahwa pelayanan lalu lintas udara atau Air Traffic Services adalah pemanduan dan pengaturan pesawat terbang yang diberikan ATC dengan jalur khusus. Tujuan dari pengaturan lalu lintas udara adalah untuk menghindarkan tabrakan antar pesawat terbang, menghindarkan pesawat terbang yang berada di daerah pergerakan pesawat dengan penghalang lainnya dan terciptanya kelancaran serta keteraturan lalu lintas udara. Dengan semakin tingginya frekuensi penerbangan yang melintasi ataupun mendarat di bandar udara dewasa ini, maka tugas dan tanggung jawab pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara menjadi semakin berat. Oleh karena itu, kualitas dan kehandalan perangkat kerja dan SDM yang ada dibelakangnya harus benar-benar prima untuk menjamin insiden penerbangan yang terjadi sekecil mungkin atau mendekati nol kecelakaaan.

Fungsi dan Peranan Air Traffic Controller Tugas Pemandu Lalu Lintas Udara (ATC/Air Traffic Controller) yang tercantum di dalam Annex 2 (Rules of the Air) dan Annex 11 (Air Traffic Services) Konvensi Chicago 1944 adalah mencegah tabrakan antar pesawat, mencegah tabrakan pesawat dengan penghalang penerbangan, mengatur arus lalu lintas udara yang aman, cepat dan teratur kepada pesawat terbang, baik yang berada di ground atau yang sedang terbang / melintas dengan menggunakan jalur yang telah ditentukan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan seorang petugas ATC dalam pengaturan arus lalu lintas udara yang dimulai dari pesawat melakukan contact (komunikasi) pertama kali sampai dengan pesawat tersebut mendarat (landing) di bandara tujuan. Disamping itu diperlukan dukungan prasarana, sarana serta perangkat peraturan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan ICAO (International Civil Aviation Organization) Organisasi Penerbangan Sipil International, yang dari hari ke hari terus dilakukan amandemen sesuai dengan pengembangan arus lalu lintas penerbangan dan teknologi. Dalam dunia penerbangan fasalitas yang mutlak diperlukan adalah fasilitas komunikasi penerbangan, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan (Aeronautical Fixed Services/AFS) 2. Peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan (Aeronautical Mobile Services/AMS

Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan (Aeronautical Fixed Services/AFS) - Automatic Message Switching Centre (AMSC)

Sarana komunikasi teleprinter antar unit-unit ATS (point to point) dengan memakai System transmisi satelit (VSAT), dimana berfungsi pengontrol berita. - Teleprinter Machine Peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita-berita penerbangan dalam bentuk berita tertulis, dimana pealatan ini terhubung dengan suatu jaringan yang mencakup seluruh dunia yang ditetapkan berdasarkan ketentuan ICAO (Aeronautical Fixed Telecommunication Network/AFTN) - HF SSB Transceiver Peralatan komunikasi yang digunakan untuk melakukan pertukaran berita

penerbangan melalui suara (untuk koordinasi antar unit-unit ATS/Air Traffic services), dalam bentuk single Side Band - Very Small Aperture Terminal (VSAT) Fasilitas transmisi dimana pemancar dan penerimanya pada frekuensi yang berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung secara full duplex dengan menggunakan media satelit. - Radio Link Suatu pemacar dan penerima dengan frekuensi yang berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung secara full duplex. Dalam system transmisi dengan Radio Link, data awal dirubah oleh suatu interface / modem kemudian dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima diproses sebaliknya - Direct Speech Sistem di dalam ATN yang digunakan untuk menggantikan AFTN (suatu struktur jaringan hubungan komunikasi seluruh dunia yang ditetapkan bedasarkan ketentuan ICAO (Annex 10, Volume II), dimana berita secara tertulis (printed) disimpan dan disalurkan dengan menggunakan prosedur yang berorientasi pada karakter) dalam melakukan pertukaran beritaberita penerbangan - ATS Message Handling System (AHMS) Peralatan komunikasi yang digunakan untuk

mengirim dan menerima berita-berita penerbangan dalam bentuk berita tertulis, dimana

pealatan ini terhubung dengan suatu jaringan yang mencakup seluruh dunia yang ditetapkan berdasarkan ketentuan ICAO (Aeronautical Fixed Telecommunication Network/AFTN) - ATN System (Ground-Ground) Jaringan global yang menyediakan komunikasi digital

untuk system automasi yang mencakup Air Traffic Services Communication (ATSC), Aeronautical Operational Control (AOC), Aeronautical Administrative Communication (AAC) dan Aeronautical Passenger Communication (APC). - HF Data Link Untuk komunikasi darat-udara, digunakan di daerah oceanic dan ruang udara dengan lalu lintas sedikit. Kombinasi penggunaan HF Data Link dengan AMSC akan meningkatkan availabilitas (karena dual redundant). - Peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan (AMS) Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan, yaitu komunikasi timbal balik antara pesawat udara dengan unit-unit ATS di darat. Peralatan-peralatan yang digunakan adalah: - High Frequency Air / Ground Communication (HF A/G) Peralatan transceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untyuk komunikasi antara pilot (pesawat udara) dengan unit-unit ATS (FSS, FIC) dalam bentuk suara yang bekerja pada frekuensi HF. Ditujukkan untuk melayani suatu daerah tertentu yang dibagi atas 2 (dua) wilayah, yaitu: 1. RDARA (Regional and Domestic Air Route Area). Untuk pelayanan penerbangan domestic, dengan menggunakan pemancar sebesar 1 KW atau lebih kecil. 2. MWARA (Major World Air Route Area), untuk pelayanan penerbangan International, dengan menggunakan pemancar sebesar 3-5 KW. - VHR A/G (AFIS, ADC, APP) Peralatan transceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untuk komunikasi antara pilot (pesawat udara) dengan pemandu lalu lintas udara (unit ATS) dalam bentuk suara yang bekerja pada frekuensi VHF.

- VHF-ER (ACC) Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ACC yang mempunyai wilayah tanggung jawab yang sangat luas, maka di beberapa tempat dipasang peralatan VHF-Extended Range (VHF-ER). Pemancar penerima serta tiang antenna VHF yang sangat tinggi ditempatkan di daerah pegunungan atau di daerah dataran tinggi. Selanjutnya dibangun stasiun radio untuk penempatan peralatan dimaksud, sehingga dapat menjangkau daerah yang sangat luas sesuai kebutuhan. - ATIS Fasilitas di bandara-bandara yang broadcast (secara terus-menerus menyiarkan) informasiinformasi penting seperti cuaca, R/W in use & terminal area. Rekaman informasi yang dibroadcast secara terus-menerus (30 menit sekali di upgrade) ini membantu untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kerja ATC dengan repetitive transmisi untuk informasi penting secara rutin. - VSCS Mengorganisir semua komunikasi yang berhubungan dengan tugas ATC menggunakan tombol simulasi pada layer sentuh. - Recorder

Perangkat perekam yang dihubungkan dengan seluruh perangkat komunikasi yang ada, sehingga proses pengendalian penerbangan yang dilaksanakan oleh petugas LLU selalu ada bukti jika suatu saat diperlukan. - VHF Data Link Atau disebut VDL, menggunakan protocol Bit Oriented dan memakai model referensi OSI (Open System Interconnection), dirancang sebagai subnetwork dan ATN untuk komunikasi digital aeronautica guna kebutuhan Air Traffic Servce / ATS dan Airline Operation Centre /AOC - Mode S Format mode S tersedia 24 bit untuk menyatakan alamat dari pemakai. Berarti dengan kombinasi 24 bit tersebut dapat melayani 16.777.216 pemakai. Sehingga diharapkan dapat memberikan system surveillance untuk terminal area dan ruang udara continental yang sangat padat. - ATN System Adalah jaringan global yang menyediakan komunikasi digital untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi yang bertumbuh dari pelayanan komunikasi air traffic, control operasi penerbangan dan komunikasi administrasi penerbangan. Tata Cara Komunikasi antar Awak Pesawat dan Air Traffic Controller Komunikasi yang dilakukan antara awak pesawat dengan petugas Air Traffic Controller menggunakan bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan karena bahasa Inggris adalah bahasa resmi international. Pada saat akan melakukan pendaratan, awak pesawat wajib memberitahukan pada petugas bandara yang akan dituju. Jarak minimal pada saat pemberitahuan adalah 23 km. Fasilitas Navigasi di Bandara Fasilitas Navigasi dan Pengamatan adalah salah satu prasarana penunjang operasi bandara. Fasilitas ini dibagi menjadi dua kelompok peralatan, yaitu: 1. Pengamatan Penerbangan 2. Rambu Udara Radio

1. Peralatan Pengamatan Penerbangan Peralatan pengamatan Penerbangan terdiri dari:

Primary Surveillance Radar (PSR) PSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya secara pasif, dimana pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran sinyal RF radar primer. Pancaran tersebut dipantulkan oleh badan pesawat dan dapat diterima di system penerima radar.

Secondary Surveillance Radar (SSR) SSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima pancaran sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang dipasangi transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab berupa pulsa-pulsa code ke system penerima radar.

Air Traffic Control Automation (ATC Automation) terdiri dari RDPS, FDPS. ADBS-B Processing dan ADS-C Processing. Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) dan Automatic Dependent Surveillance Contract (ADS-C) merupakan teknologi pengamatan yang menggunakan pemancaran informasi posisi oleh pesawat sebagai dasar pengamatan.

Airport Survace Movement Ground Control System (ASMGCS) Multilateration Global Navigation Satellite System

Sistem Pendaratan Pesawat Instrument Landing System Instrument Landing System adalah suatu sistem peralatan yang ada di Bandar udara yang digunakan untuk memandu pesawat dalam melakukan pendaratan dengan aman dan lancar. Instrument Landing System menggunakan dua transmisi. Transmisi yang pertama berfungsi untuk memandu pesawat menuju landasan pacu, transmisi yang kedua menginformasikan tentang ketinggian pesawat dari landasan pacu.

Instrument Landing System Alur pendaratan pesawat terbang dengan dipandu Instrument Landing System Setelah memberi tahu pada bandara yang dituju, awak pesawat menunggu instruksi dari petugas Air Traffic Control. Pesawat akan diarahkan oleh Instrument Landing System melaui radio beacon untuk menentukan arah pendaratan agar tepat pada tengah tengah landasan pacu.

. Alur Pendaratan Pesawat

Ground Controlled Approach Pesawat yang terpantau radar akan diarahkan oleh operator Ground Controlled Approach tentang petunjuk pendaratan pesawat terbang, dengan tujuan pesawat dapat mendarat dengan aman. Pekerjaan ini menuntut konsentrasi yang tinggi dari operatornya, sehingga diperlukan kerja shift karena bandara beroperasi duapuluh empat jam.