Tugas sistem ekskresi

4
TUGAS SISTEM EKSKRESI JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR. 1. Jelaskan mengapa untuk mengetahui apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak menggunakan urine ! 2. Jelaskan bagaimana proses pengaturan suhu tubuh dikendalikan dengan cara berkeringat ! 3. Jelaskan fungsi hati yang berkaitan dengan eksresi ! 4. Jelaskan sistem eksresi pada burung dan serangga ! Jawab : 1. Untuk mengetahui apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak menggunakan urine karena kandungan narkoba adalah bahan- bahan kimiawi (misal amfetamin). bahan-bahan tersebut, akan beredar bersama darah, termasuk juga mengalmi filtrasi di ginjal. Amfetamin ini tidak tersaring oleh glomerolus ginjal dan akan keluar bersama urine. Zat kimia yang tidak terpakai oleh tubuh dikeluarkan bersama urin manusia. Tes urin dilakukan untuk mendeteksi apa saja kandungan urin orang yang di test. Narkoba, alcohol, atau penyakit dalam menyebabkan urin memiliki kandungan zat-zat tertentu. Maka dari itu, test urine bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. 2. Proses pengaturan suhu tubuh dikendalikan dengan cara berkeringat Keringat keluar dari kelenjar keringat yang berada di bawah kulit. Kelenjar keringat ada 2 macam: a. Eccrine : banyak terdapat di telapak tangan/kaki dan kening

Transcript of Tugas sistem ekskresi

Page 1: Tugas sistem ekskresi

TUGAS SISTEM EKSKRESI

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR.

1. Jelaskan mengapa untuk mengetahui apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak menggunakan urine !

2. Jelaskan bagaimana proses pengaturan suhu tubuh dikendalikan dengan cara berkeringat ! 3. Jelaskan fungsi hati yang berkaitan dengan eksresi ! 4. Jelaskan sistem eksresi pada burung dan serangga !

Jawab :

1. Untuk mengetahui apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak menggunakan urine karena kandungan narkoba adalah bahan-bahan kimiawi (misal amfetamin). bahan-bahan tersebut, akan beredar bersama darah, termasuk juga mengalmi filtrasi di ginjal. Amfetamin ini tidak tersaring oleh glomerolus ginjal dan akan keluar bersama urine. Zat kimia yang tidak terpakai oleh tubuh dikeluarkan bersama urin manusia. Tes urin dilakukan untuk mendeteksi apa saja kandungan urin orang yang di test. Narkoba, alcohol, atau penyakit dalam menyebabkan urin memiliki kandungan zat-zat tertentu. Maka dari itu, test urine bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. 

2. Proses pengaturan suhu tubuh dikendalikan dengan cara berkeringat Keringat keluar dari kelenjar keringat yang berada di bawah kulit.

Kelenjar keringat ada 2 macam: a. Eccrine : banyak terdapat di telapak tangan/kaki dan kening b. Apocrine : banyak terdapat di ketiak (baru aktif ketika puber)

Mekanisme berkeringat mengurangi suhu inti, sedangkan proses penguapan mengurangi suhu permukaan.badan.

Berkeringat dikendalikan dari pusat di daerah preoptik dan anterior hipotalamus otak, dimana neuron termosensitif berada.

Fungsi pengaturan-panas dari hipotalamus juga dipengaruhi oleh rangsangan dari reseptor suhu di kulit. 

Suhu kulit yang tinggi mengurangi set point dari hipotalamus untuk berkeringat dan meningkatkan keuntungan dari sistem umpan balik hipotalamus dalam menanggapi variasi suhu. 

Secara keseluruhan, respon berkeringat untuk kenaikan hipotalamus ('inti') suhu jauh lebih besar daripada respon terhadap peningkatan yang sama dalam suhu kulit rata-rata.

Page 2: Tugas sistem ekskresi

3. Fungsi hati yang berkaitan dengan eksresi : a. Menghasilkan Getah Empedu

Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan keusus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.

b. Menghasilkan Urea Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

4. Sistem eksresi pada burung dan serangga : a. Pada Burung

Alat ekskresi burung berupa paru-paru, ginjal, dan kulit. Ginjalnya berjumlah sepasang berwarna coklat. Saluran ekskresi, saluran kelamin dan saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine. Urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa pencernaan dan langsung dikeluarkan melalui kloaka. Kulit burung tidak mempunyai kelenjar keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak (glandula uropigialis) yang terdapat pada ekor. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu agar tidak basah sewaktu terkena air.

Page 3: Tugas sistem ekskresi

b. Pada Serangga

Alat pengeluaran pada serangga dinamakan buluh malpighi yang merupakan pembuluh - pembuluh halus berwarna putih kekuning kuningan yang terletak diantara usus tengah dan usus belakang. Buluh malpighi bermuara ke dalam usus.

Buluh malpighi merupakan alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal. Serangga juga mempunyai sistem trakea untuk mengeluarkan

zat sisa hasil proses oksidasi berupa karbon dioksida. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru - paru. Nitrogen merupakan zat sisa metabolisme yang sebagian digunakan kembali dalam pembuatan zat kitin. Nitrogen yang sebagian lagi dibuang dalam bentuk asam urat kering.

Zat-zat sisa metabolisme diserap dari cairan jaringan oleh buluh Malpighi bagian ujung distal. Dari bagian ini, cairan masuk ke bagian proksimal pembuluh Malpighi dan membentuk kristal asam urat yang kemudian masuk ke usus belakang yang akhirnya keluar bersama feses. Sebagian zat sisa yang mengandung nitrogen dimanfaatkan untuk membentuk kitin pada eksoskeleton (rangka luar), dan dapat ikut diekskresikan sewaktu moulting atau pengelupasan kulit.