Tugas Sains Klp 5 Prin

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang memiliki ciri khas yang berbeda dari cabang ilmu dan profesi lainnya. Dalam menjalankan tugas profesi dan praktik keilmuannya, praktisi keperawatan mempunyai pandangan dasar tersendiri dalam menghadapi berbagai macam permasalahan yang ada dan terus tumbuh dan berkembang seiring perubahan pola/gaya hidup masyarakat yang notabene perubahan tersebut menuntut suatu profesionalisme serta model pelayanan yang komprehensif dan tepat guna (Potter & Perry, 2005). Perkembangan sejarah keperawatan dimulai oleh seorang Florence Nightingale. Seiring dengan perkembangan keperawatan, maka para ahli dari berbagai negera telah membuat suatu bentuk-bentuk teori keperawatan yang masing-masing memiliki cara pandang yang berbeda namun tetap bertujuan untuk dapat memecahkan segala persoalan yang ada. Cara pandang dasar tersebut dalam melihat permasalahan pada suatu disiplin ilmu disebut dengan paradigma. Paradigma juga sering diartikan sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk 1

Transcript of Tugas Sains Klp 5 Prin

Page 1: Tugas Sains Klp 5 Prin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang

memiliki ciri khas yang berbeda dari cabang ilmu dan profesi lainnya.

Dalam menjalankan tugas profesi dan praktik keilmuannya, praktisi

keperawatan mempunyai pandangan dasar tersendiri dalam menghadapi

berbagai macam permasalahan yang ada dan terus tumbuh dan

berkembang seiring perubahan pola/gaya hidup masyarakat yang notabene

perubahan tersebut menuntut suatu profesionalisme serta model pelayanan

yang komprehensif dan tepat guna (Potter & Perry, 2005).

Perkembangan sejarah keperawatan dimulai oleh seorang Florence

Nightingale. Seiring dengan perkembangan keperawatan, maka para ahli

dari berbagai negera telah membuat suatu bentuk-bentuk teori keperawatan

yang masing-masing memiliki cara pandang yang berbeda namun tetap

bertujuan untuk dapat memecahkan segala persoalan yang ada.

Cara pandang dasar tersebut dalam melihat permasalahan pada

suatu disiplin ilmu disebut dengan paradigma. Paradigma juga sering

diartikan sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai dan sangat

menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara

pandang dasar dalam melihat, memikirkan, menentukan makna serta

menyikapi dan memilih tindakan dalam menyelesaikan masalah kehidupan

manusia (Hidayat, 2004).

Pada makalah ini, kelompok akan menguraikan tiga teori

keperawatan menurut Orem, Rogers dan Watson dalam memandang

falsafah dan paradigma keperawatan guna memecahkan fenomena

keperawatan yang ada.

1

Page 2: Tugas Sains Klp 5 Prin

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pandangan filsafat ilmu, falsafah dan

paradigma keperawatan dari beberapa ahli/teori keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pandangan filsafat ilmu, falsafah dan paradigma

keperawatan menurut Dorothea Orem.

b. Diketahuinya pandangan filsafat ilmu, falsafah dan paradigma

keperawatan menurut Martha Rogers.

c. Diketahuinya pandangan filsafat ilmu, falsafah dan paradigma

keperawatan menurut Jean Watson.

d. Diketahuinya analisis hubungan dan perbedaan dari teori Orem,

Rogers dan Watson terhadap filsafat ilmu, falsafah dan paradigma

keperawatan.

C. Sistematika Penulisan

Sistematika bagian utama dalam penulisan makalah ini terdiri terdiri

dari 4 bab yakni:

1. Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika

penulisan.

2. Bab II Tinjauan Pustaka, terdiri dari definisi filsafat ilmu, falsafah dan

paradigma keperawatan serta pandangan falsafah dan paradigma

keperawatan menurut tiga ahli/teori keperawatan (Orem, Rogers dan

Watson)

3. Bab III Pembahasan, berisi analisis perbedaan falsafah dan paradigma

keperawatan berdasarkan ahli teori Orem, Rogers, dan Watson.

4. Bab IV Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

2

Page 3: Tugas Sains Klp 5 Prin

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Filsafat Ilmu

Filsafat berakar dari bahasa Yunani ‘phillein’ yang berarti cinta

dan ‘sophia’ yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat berarti cinta

kebijaksanaan (Suhartono, 2009).

Filosofi/falsafah adalah sudut pandang ahli teori: apa yang para

ahli teori asumsikan, yakini, nilai, atau dijunjung sebagai sesuatu yang

benar dalam kaitannya dengan keperawatan (Christensen & Kenney,

2007).

Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat

pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan

ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri

tertentu (Suriasumantri, 2007).

B. Falsafah dan Paradigma Keperawatan

1. Falsafah keperawatan

Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakekat

manusia dan essensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar

dalam praktik keperawatan (Hidayat, 2008).

Hakekat manusia yang dimaksud adalah manusia sebagai

makhluk bio, psiko, sosial dan spiritual.

Esensinya falsafah keperawatan adalah:

a. Pandangan tentang manusia yang holistik/ utuh

b. Bentuk pelayanan langsung dan memperhatikan aspek manusia

c. Setiap orang berhak mendapat perawatan tanpa memandang ras,

suku, golongan.

d. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari

sistempelayanan

e. Melihat pasien sebagai mitra yang aktif dalam pelayanan keseahtan

bukan sebagai penerima jasa yang pasif.

3

Page 4: Tugas Sains Klp 5 Prin

Falsafah/filosofi keperawatan merupakan definisi nilai,

kepercayaan, dan asumsi dari ahli teori keperawatan. Selanjutnya,

konsep utama dalam filosofi diidentifikasi dan diperbaiki. Jika

hubungan antara beberapa konsep dijelaskan dengan pernyataan

proporsi dan hubungan, maka karya ahli tersebut disebut sebagai

model konseptual. Jika dikembangkan suatu jaringan konsep yang

saling dihubungkan oleh pernyataan relasi, maka model tersebut

disebut sebagai kerangka kerja teoretis, meskipun perbaikan lebih

lanjut untuk mencukupi segi logis dan empirisnya. Akhirnya, jika hasil

karya ahli teori terdiri atas sekumpulan konsep yang berhubungan

secara logis dan sesuai dengan pengujian, maka ini dianggap sebagai

teori. Namun demikian, teori harus diuji dan divalidasi dalam berbagai

lingkungan praktik untuk mendapat dukungan dan penerimaan

(Christensen & Kenney, 2007).

2. Paradigma keperawatan

Paradigma keperawatan terdiri dari:

a. Keperawatan, mencakup tindakan, interaksi, dan proses.

b. Klien, yaitu individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

c. Kesehatan, pemeliharaan, pencegahan, pemulihan.

d. Lingkungan, dapat berupa rumah sakit, komunitas, dan klinik.

C. Pandangan Falsafah dan Paradigma Keperawatan Berdasarkan Ahli

Teori Keperawatan

Berikut ini diuraikan falsafah dan paradigma keperawatan dari tiga

tokoh keperawatan dunia: Orem, Rogers, dan Watson.

1. Dorothea Orem (self-care mode/ perawatan diri)

Dorothea Orem pertama kali menerbitkan konsepnya tentang

keperawatan pada tahun 1959. Menurut Orem, ketiga keharusan

perawatan diri adalah universal, perkembangan dan penyimpangan

kesehatan. Orem mendefinisikan ketiga system keperawatan sesuai

dengan tingkat bantuan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien:

kompensatori utuh, kompensatori sebagian, dan suportif-edukatif.

4

Page 5: Tugas Sains Klp 5 Prin

Keharusan perawatan diri universal adalah perilaku yang

dilakukan atau dikerjakan individu atau walinya secara pribadi untuk

mempertahankan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan. Keharusan ini

menggambarkan tujuan individu untuk perawatan diri. Keharusan

perawatan diri universal menurut Orem:

a. Pemeliharaan udara, air, dan makanan yang cukup.

b. Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.

c. Keseimbangan antara menyendiri dan interaksi social.

d. Pemberian perawatan yang berkaitan dengan proses eliminasi dan

ekskresi.

e. Pencegahan bahaya terhadap kehidupan, fungsi, dan kesejahteraan

manusia.

f. Peningkatan fungsi dan perkembangan manusia di dalam

kelompok social.

Keharusan perawatan diri terkait perkembangan berhubungan

dengan proses dan kondisi perkembangan yang terjadi selama siklus

hidup. Dua kategori dari perawatan diri terkait perkembangan adalah:

a. Mempertahankan kondisi yang mendukung proses hidup dan

meningkatkan perkembangan.

b. Mencegah efek yang membahayakan terhadap perkembangan

manusia dan memberikan perawatan untuk mengatasi efek ini.

Keharusan perawatan diri terkait penyimpangan kesehatan

berhubungan dengan individu yang sakit atau cedera atau mempunyai

kondisi patologis dan menerima perawatan medis. Orem

mendefinisikan enam keharusan untuk individu dengan penyimpangan

kesehatan:

a. Mencari dan memastikan bantuan medis yang sesuai.

b. Mengenali dan merawat kondisi-kondisi ini.

c. Menerapkan tindakan-tindakan diagnostic, terapeutik, dan

rehabilitative yang diharuskan.

d. Mengenali dan mengatur efek terapi.

e. Memodifikasi konsep diri dan penerimaan terhadap kondisi.

5

Page 6: Tugas Sains Klp 5 Prin

f. Belajar untuk hidup dengan kondisi dalam gaya hidup yang

meningkatkan perkembangan berkelanjutan.

Ketika kebutuhan perawatan diri melebihi kapabilitas perawatan

diri individu, maka terjadi deficit perawatan diri, yang dapat

membutuhkan intervensi keperawatan. Deficit perawatan diri terjadi

ketika individu tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan guna

memenuhi keharusan perawatan diri.

Untuk menentukan system keperawatan mana yang akan sesuai,

perawat terlebih dulu menghitung kebutuhan perawatan diri terapeutik

individu atau kelompok dengan mengkaji masing-masing keharusan

perawatan diri universal, terkait perkembangan dan penyimpangan

kesehatan.

Adapun falsafah dan paradigma keperawatan menurut model Orem

yakni:

a. Keperawatan

Perawat membantu individu dengan aktivitas perawatan diri

yang mereka mampu lakukan bagi diri mereka; tujuannya adalah

adalah memandu klien untuk melakukan perawatan diri mereka

sendiri (Christensen & Kenney, 2007), dengan kata lain mencapai

perawatan diri optimal klien sehingga klien dapat mencapai dan

mempertahankan sebuah status kesehatan optimal. Menyediakan

bantuan untuk merangsang perkembangan klien dalam mencapai

sebuah level perawatan diri optimal (Kozier, Erb, Olivieri, 1991).

Pelayanan dari tindakan-tindakan yang dipilih dan dilakukan

secara sengaja untuk membantu individu atau kelompok

mempertahankan perawatan diri, termasuk integritas structural,

fungsi dan perkembangan (Christensen & Kenney, 2007).

Focus keperawatan adalah ketidakmampuan untuk

mempertahankan perawatan diri (deficit dalam perawatan diri).

Mode intervensi terdiri dari lima langkah umum untuk

membantu klien: melakukan sesuatu untuk klien, membimbing,

mendukung, menyediakan sebuah lingkungan yang menunjang

6

Page 7: Tugas Sains Klp 5 Prin

untuk perkembangan, dan penyuluhan. Focus intervensi

keperawatan adalah dicapainya level optimal dari perawatan diri

klien (Kozier, Erb, Olivieri, 1991).

b. Klien

Klien yang terdiri dari laki-laki, perempuan maupun anak-

anak yang mengalami deficit perawatan diri (Potter & Perry,

2005).

Klien adalah sebuah unit yang dapat berfungsi secara

biologis, simbolis, dan social dan dapat memulai dan

melaksanakan aktivitas perawatan diri atas keinginan dan untuk

kepentingannya sendiri dalam mempertahankan hidup, kesehatan,

dan kesejahteraan. Aktivitas-akitivitas perawatan diri berkaitan

dengan pemenuhan oksigenasi, cairan, makanan, eliminasi,

aktivitas dan istirahat, interaksi individu dan social, mengambil

risiko untuk hidup dan kesehatan/kesejahteraan, dan hidup normal

(tendensi untuk menyesuaikan diri terhadap norma), (Kozier, Erb,

Olivieri, 1991).

Sumber masalah klien adalah semua gangguan dengan

perawatan diri, oleh seorang individu, sebuah objek, suatu kondisi,

peristiwa, kondisi, ataupun kombinasi dari gangguan-gangguan ini.

(Kozier, Erb, Olivieri, 1991).

System keperawatan kompensatori utuh digunakan pada klien

yang tidak mampu untuk terlibat dalam segala bentuk tindakan

yang disengaja, yang tidak dapat atau tidak boleh melakukan

tindakan, atau yang tidak mampu memerhatikan diri mereka

sendiri dan membuat keputusan yang rasional tentang perawatan

diri. Tindakan keperawatan terdiri atas melakukan perawatan diri

terapeutik klien, mengompensasi ketidakmampuan klien, dan

mendukung dan melindungi klien.

System keperawatan kompensatori sebagian ditujukan pada

klien yang tidak mampu melakukan sebagian aktivitas perawatan

diri, seperti klien dengan keterbatasan actual atau yang diharuskan

7

Page 8: Tugas Sains Klp 5 Prin

secara medis, ketidakadekuatan pengetahuan atau keterampilan

ilmiah atau teknis, atau gangguan kesiapan belajar atau melakukan

aktivitas khusus. Perawat mungkin melakukan sebagian aktivitas

perawatan diri untuk mengkompensasi keterbatasan klien atau

mungkin membantu pasien sesuai yang dibutuhkan.

System keperawatan suportif-edukatif membantu klien yang

mampu atau dapat belajar melakukan perawatan diri terapeutik,

namun membutuhkan bantuan dalam pengambilan keputusan,

pengendalian perilaku, atau mendapatkan pengetahuan atau

keterampilan. Perawat dapat membantu klien dengan memberi

bimbingan, dukungan, pengajaran, atau perubahan lingkungan.

Table Konsep Utama Orem

Keharusan

perawatan diri

Perawatan diri System keperawatan

Perawatan diri

universal

Tuntutan Kompensatori utuh

Perawatan diri terkait

perkembangan

Kapabilitas Kompensatori

sebagian

Perawatan diri terkait

penyimpangan

kesehatan

Deficit Suportif-edukatif

c. Kesehatan

Kemampuan individual atau kelompok untuk memenuhi

tuntutan perawatan diri yang menunjang pemeliharaan dan

peningkatan integritas structural, fungsi dan perkembangan

(Christensen & Kenney, 2007).

d. Lingkungan

Setiap tempat dengan klien yang mempunyai

kebutuhan/permintaan perawatan diri yang tidak terpenuhi dan

8

Page 9: Tugas Sains Klp 5 Prin

perawat yang hadir disiratkan tetapi tidak disebutkan (Christensen

& Kenney, 2007).

2. Martha Rogers (science of unitary human being, an energy field)

Martha Rogers pertama kali menguraikan ilmunya tentang

keutuhan manusia pada tahun 1970. Sistem konseptual Rogers

difokuskan pada pemahaman interaksi antara manusia dan

lingkungannya. Ia memandang interaksi ini sebagai focus sentral dari

keperawatan.

Dalam model Rogers, manusia yang utuh dan lingkungan saling

berhubungan dan berkembang secara berkesinambungan dan simultan.

Baik manusia maupun lingkungan mempunyai empat konsep utama

yaitu lapang energy, sistem terbuka, pola, empat dimensionalitas.

Sifat dan hubungan antara manusia dan lingkungannya

diperlihatkan melalui tiga prinsip yaitu resonansi, Helicy dan

Integralitas.

Manusia yang utuh adalah keutuhan yang tidak dapat dikurangi,

berbeda dari kumpulan bagian-bagiannya. Manusia adalah bidang

energy empat dimensional yang ditandai oleh pola, integral dengan

bidang-bidang lingkungan mereka yang unik, dan berkembang secara

berkesinambungan dan kreatif.

Lingkungan adalah lapang energy empat dimensi yang tidak dapat

dikurangi dengan pola dan karakteristik yang berbeda dari bagian-

bagiannya. Suatu lapangan lingkungan adalah unik untuk lapangan

manusia yang spesifik, meskipun kedua bidang tersebut masih secara

berkesinambungan berubah dan secara kreatif berkembang bersama.

Lapang energy adalah unit fundamental dari manusia dan

lingkungan. Baik manusia maupun lingkungan adalah lapang yang

tidak terbatas dan tidak terkurangi yang timbul bersama. Energy

mengacu pada sifat dinamis dan lapang adalah konsep keutuhan.

Manusia dan lingkungan adalah lapang energy yang tidak dapat diteliti

secara terpisah, mereka tidak dapat dikurangi, secara

berkesinambungan terbuka dan integral satu sama lain.

9

Page 10: Tugas Sains Klp 5 Prin

System terbuka mengacu pada pertukaran yang berkesinambungan,

tidak terbatas, tidak terikat antara manusia dan lapang energy

lingkungan. Model system tertutup dari ekuilibrium, adaptasi, dan

homeostasis tidak lagi dapat diterima; hubungan sebab akibat tidak

berlaku dalam teori evolusi akselerasi.

Pola adalah pembeda karakteristik dari bidang-bidang energy.

Bidang energy manusia dan lingkungan adalah pola-pola gelombang

tunggal dengan irama dan intensitas yang terus berubah. Masing-

masing pola bidang energy manusia adalah unik namun integral

dengan lapang energy yang unik, dengan makin berkembangnya

keberagaman dan kompleksitas.

Empat-dimensiolitas mengacu pada “domain non-linier tanpa

atribut spasial atau temporal”. “Relatif saat ini” atau “tidak terbatas

sekarang” bagi seorang individu mewakili lapang pandang empat-

dimensional.

Keperawatan adalah profesi yang dipelajari yang didasarkan pada

aplikasi ilmu (“suatu landasan pengetahuan abstrak yang berasal dari

penelitian ilmiah dan analisis logis”) dan kiat (penggunaan ilmu

pengetahuan tersebut secara imaginative dan kreatif dalam layanan

manusia). Focus perhatian keperawatan adalah manusia yang utuh

sebagai suatu fenomena sinergistik yang berinteraksi dengan

lingkungannya. Rogers memandang keperawatan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan “sifat dan arah dari perkembangan manusia yang

utuh dan integral dengan lingkungan”, untuk meningkatkan interaksi

dan integritas yang selaras dari lapang energy manusia. Perawat

mengenali dan membantu manusia untuk menetapkan pola-pola yang

berkaitan dengan potensi kesehatan mereka yang maksimal. Kesehatan

dipandang sebagai saling tukar dan permulaan yang berkesinambungan

kea rah potensi kesehatan maksimum, dengan penekanan pada

promosi.

10

Page 11: Tugas Sains Klp 5 Prin

Tiga prinsip homeodinamik dirumuskan oleh Rogers untuk

menguraikan sifat dan arah perubahan, yang berasal dari system

konseptual yang telah digambarkan.

Prinsip tentang resonansi. Perubahan berkesinambungan dari pola

gelombang frekuensi yang lebih rendah ke pola yang lebih tinggi

dalam lapang manusia dan lingkungan.

Prinsip tentang helicy. Keragaman tentang pola-pola lapang

manusia dan lingkungan yang berkesinambungan, inovatif dan

meningkat secara probabilitas yang ditandai oleh ritmisitas yang

tidak berulang.

Prinsip tentang integralitas. Proses bersama lapang manusia dan

lapang lingkungan yang berkesinambungan (sebelumnya disebut

komplementari).

Konsep dan prinsip Rogers bersifat unik terhadap system

konseptualnya tentang manusia yang utuh, meskipun perawat ahli teori

yang lain telah mengadopsi beberapa konsep dan prinsip tersebut.

System konseptual ini disatukan dalam pernyataan Rogers bahwa,

“Manusia yang utuh (manusia) dan … lingkungan terlibat dalam

interaksi yang berkesinambungan, bersama, dan simultan, yang

berkembang kea rah peningkatan diferensiasi dan diversivitas pola

lapang. Perubahan selalu bersifat inovatif. Tidak ada kemunduran,

tidak ada pengulangan. Sebab-akibat dikontraindikasikan”. Penerapan

system konseptual Rogers dalam proses keperawatan membutuhkan

pengetahuan lanjut dan studi tentang makna dan interelasi konsep dan

prinsipnya.

Merupakan falsafah dan paradigma keperawatan dari ilmu Rogers

ialah:

a. Keperawatan

Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang

didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan

memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan merawat serta

merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Ilmu keperawatan

11

Page 12: Tugas Sains Klp 5 Prin

berusaha untuk meningkatkan interaksi antara lingkungan dan

manusia, untuk memperkuat koherensi dan integritas manusia serta

mengarahkan pola-pola interaksi antara manusia dan lingkungan

demi terwujudnya kesehatan yang maksimum. Keperawatan

merupakan ilmu atas kesatuan manusia dan karenanya keperawatan

bersifat unik karena ia merupakan satu-satunya ilmu pengetahuan

yang berurusan dengan seluruh manusia

Praktek profesional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif

dan eksis untuk melayani orang. Praktek keperawatan profesional

tidak memiliki fungsi-fungsi yang dependen tetapi bersifat

kolaboratif (Tomey, 2002).

b. Klien

Klien adalah integrasi dari seluruh yang dimiliki dan

menunjukkan karakteristik yang lebih dan berbeda dari

penjumlahan masing-masing bagiannya; sebuah pola lapangan

energy yang terorganisir yang secara periodic bertukar materi dan

energy dengan lingkungan, menghasilkan perubahan pola yang

kontinu/periodic. Manusia memiliki kapasitas untuk

memisahkan/memindahkan (abstraction) dan membandingkan

(imagery), berkomunikasi dan berpikir, dan merasakan serta

memiliki emosi. Sumber masalah klien adalah Ketidakharmonisan

interaksi individu-lingkungan yang ditentukan oleh nilai-nilai

social (Kozier, Erb, Olivieri, 1991).

Menurut Rogers kesatuan manusia merupakan kesatuan

yang integral antara manusia dan lingkungan. Manusia berada

dalam proses kehidupan berkelanjutan dengan lingkungannya

secara total dan selurhnya tidak dapat dipahami bila ia direduksi

menjadi bagian-bagian tertentu. Manusia dan lingkungannya

dipandang sebagai bangunan energi integral yang tidak dapat

direduksi antara satu dengan yang lainnya, kontinyu, serta kreatif

dalam evolusinya. Perhatian Rogers adalah bahwa keperawatan

memandang individu sebagai bagian keseluruhan yang tidak dapat

12

Page 13: Tugas Sains Klp 5 Prin

direduksi. Rogers juga mengonsepkan individu sebagai manusia

yang mampu berpartisipasi secara kreatif (Tomey, 2002).

c. Kesehatan

Ungkapan proses kehidupan yang ditandai oleh perilaku-

perilaku yang muncul dari interaksi bersama dan simultan antara

manusia dan lingkungan mereka; suatu kontinum yang didasarkan

pada penilaian nilai-nilai (Christensen & Kenney, 2007).

d. Lingkungan

Empat lapang energy dimensinegentropik yang

diidentifikasi oleh pola dan organisasi dan terdiri atas semua yang

di luar lapang manusia; setiap tempat pertemuan perawat dank lien

di seluruh dunia (Christensen & Kenney, 2007).

3. Jean Watson (Caring Model)

Watson pada tahun 1985 merupakan salah seorang dari empat

perawat ahli teori telah mengembangkan kerangka kerja baru dan

berbeda yang sejalan dengan paradigma ilmu manusia. Teorinya

mengenai ilmu manusia dan perawatan manusia (Christensen &

Kenney, 2007).

Transpersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral

keperawatan maupun sebagai proses caring terdiri atas komitmen

untuk melindungi, meningkatkan, dan memulihkan humanitas dengan

mengembalikan martabat, keselarasan batin, dan memfasilitasi

penyembuhan. Perawat membantu orang lain untuk mendapatkan

pengetahuan diri, pengendalian diri, dan kesiapan untuk penyembuhan

diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa

keselarasan batin mereka.

Dasar teori Watson adalah adalah nilai dan penghormatannya yang

sangat mendalam terhadap keajaiban dan misteri kehidupan, suatu

pengakuan terhadap dimensi spiritual kehidupan dan keyakinan

terhadap kekuatan internal proses perawatan dan penyembuhan.

System nilai ini dipadukan dengan sepuluh factor karatif yang

13

Page 14: Tugas Sains Klp 5 Prin

mencakup altruism manusia, kepekaan terhadap diri dan orang lain,

dan mencintai dan percaya akan hidup dan kekuatan batin orang lain

dan diri kita sendiri. Ia berkeyakinan bahwa jiwa seseorang memiliki

tubuh yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebagian dari asumsi

Watson yang mendasari nilai-nilai asuhan manusia dalam keperawatan

adalah:

a. Kasih sayang dan cinta adalah kekuatan kosmik yang paling

universal dan misterius dan tersusun atas energy psikis universal

dan primal.

b. Untuk dapat bertahan hidup, seseorang harus menjadi lebih

menyayangi dan mencintai untuk memelihara humanitas mereka.

c. Menyayangi dan mencintai diri sendiri adalah hal penting sebelum

seseorang dapat menghargai dan merawat orang lain dengan welas

asih dan penuh martabat.

d. Kasih sayang adalah esensi dari keperawatan dan merupakan focus

paling utama dan penyatu untuk praktik keperawatan.

e. Peran perawat mengalami penurunan dalam system layanan

kesehatan dan terancam oleh meningkatnya penggunaan teknologi

medis dan batasan birokrasi-manajerial institusi.

f. Kontribusi social, moral, dan ilmiah keperawatan terhadap manusia

dan masyarakat terletak pada komitmennya terhadap ideal

perawatan manusia dalam teori, praktik, dan penelitian.

Keperawatan didefinisikan sebagai “ilmu manusia tentang

pengalaman-pengalaman sehat-sakit-penyembuhan yang diperantarai

oleh transaksi perawatan manusia yang professional, personal, ilmiah,

estetik, dan etik”. Keperawatan adalah suatu kiat dan ilmu yang

didasarkan pada suatu pengetahuan dasar dibarengi dengan kompetensi

klinik dan teknis serta diarahkan pada perlindungan, peningkatan, dan

pemulihan martabat manusia, kesehatan, penyembuhan, dan

transendensi. Tujuan utama keperawatan adalah meningkatkan

pertumbuhan mental-spiritual bagi diri dan orang lain juga untuk

menemukan kekuatan batin dan pengendalian diri seseorang. Lebih

14

Page 15: Tugas Sains Klp 5 Prin

khusus, tujuan keperawatan adalah “membantu seseorang mencapai

suatu tingkat keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa yang lebih tinggi,

yang membangkitkan proses pengetahuan diri, dan perawatan diri serta

memungkinkan peningkatan diversitas keberagaman”.

Melalui transaksi perawatan interpersonal yang dinamis, perawat

merespons dunia subjektif seseorang untuk membantu klien

menemukan maksa eksistensinya melalui penggalian makna dari

ketidakselarasan, penderitaan, dan kekalutan. Transaksi ini

memperjelas misteri kemanusiaan dan kekuatan energy yang lebih

tinggi di alam semesta yang dapat memfasilitasi pengetahuan diri,

penghormatan diri, pengendalian diri, perawatan diri dan

meningkatkan proses penyembuhan diri. Perawat merupakan

kopartisipan dalam proses transpersonal: mereka menggunakan

keterampilan-keterampilan intuitif dan estetik mereka, disertai dengan

perasaan (termasuk “geist” mereka) dan perilaku mereka dalam

berhubungan dengan orang lain.

Di dalam interaksi manusia transpersonal, perawat menggunakan

sepuluh factor perawatan sebagai pedoman dalam interaksi perawat-

klien yang didasarkan pada kepekaan terhadap diri dan orang lain.

Factor-faktor perawatan utama ini adalah (carative factors):

a. Membentuk nilai-nilai system humanistic-altruistik.

b. Memeliharan kepercayaan dan harapan.

c. Menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain.

d. Mengembangkan hubungan peduli manusia yang membantu dan

percaya.

e. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan positif dan

negative.

f. Menggunakan proses pemecahan masalah kreatif.

g. Meningkatkan belajar-mengajar transpersonal.

h. Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif, atau

memperbaiki mental, fisik, sosiokultural, dan spiritual.

i. Membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia.

15

Page 16: Tugas Sains Klp 5 Prin

j. Memberikan keleluasaan untuk kekuatan eksistensial-

fenomenologis-spiritual.

Watson berkeyakinan bahwa “individu eksis sebagai figure yang

hidup dan terus bertumbuh, yang mempunyai tiga bidang eksistensi:

pikiran, tubuh, dan jiwa, yang dipengaruhi oleh konsep tentang diri

(Christensen & Kenney, 2007).

Menurut Watson, perawatan manusia dalam keperawatan bukan

sekedar emosi, perhatian, perilaku, atau keinginan untuk berbuat baik.

Perawatan mengandung arti suatu respon personal. Perawatan manusia

terdiri dari nilai-nilai, sebuah keinginan dan sebuah komitmen untuk

merawat, ilmu pengetahuan, tindakan perawatan, dan konsekuensi.

Semua perawatan manusia berhubungan dengan respon intersubjektif

manusia pada kondisi sehat-sakit; sebuah ilmu pengetahuan tentang

sehat-sakit; interaksi lingkungan-individu; sebuah ilmu pengetahuan

tentang proses keperawatan; pengenalan diri; (dan) ilmu pengetahuan

mengenai kekuatan dan limit transaksi setiap individu.

Teladan/cita-cita dan nilai dari perawatan adalah sebuah poin awal

(starting point), sebuah sikap mental/pendirian, sebuah sikap, yang

harus menjadi sebuah keinginan, sebuah tujuan, sebuah komitmen, dan

sebuah penilaian secara sadar yang menghasilkan tindakan konkrit.

Karakteristik paling abstrak dari seorang perawat adalah bahwa dia

akan berespon terhadap seseorang (pasien) sebagai individu unik, turut

merasakan perasaan orang lain, dan memisahkan seseorang dari orang

lain yang normal. Sebaliknya, seseorang yang tidak merawat secara

kontras tidak sensitive terhadap orang lain sebagai individu yang unik,

tidak mengerti dengan perasaan orang lain, dan tidak membedakan

satu orang dari orang lainnya sesuai kebutuhan dalam hal-hal yang

penting (Kozier, Erb, Olivieri, 1991).

Mencakup falsafah dan paradigma keperawatan dari model Watson

yaitu:

a. Keperawatan

16

Page 17: Tugas Sains Klp 5 Prin

Aplikasi kiat dan ilmu mengenai manusia melalui transaksi

kepedulian transpersonal guna membantu seseorang mencapai

keselarasan pikiran-tubuh-jiwa, yang menimbulkan pengetahuan

diri, pengendalian diri, perawatan diri, dan penyembuhan diri

(Christensen & Kenney, 2007).

Keperawatan memperhatikan peningkatan dan

mengembangkan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.

Focus intervensi keperawatan:

1) Mencegah terjadinya penyakit

2) Meningkatkan dan mengembalikan kesehatan

3) Pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai atau

mempertahankan kesehatan

4) Membantu klien dalam mencapai kematian yang damai

Konsekuensi terhadap aktivitas keperawatan ialah

perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami

perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang

actual ataupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana

berespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan dan

kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada

dirinya sendiri. Selain itu perawat juga memberikan kenyamanan

dan perhatian serta empati pada klien dan keluargnya.

Peran perawat adalah :

1) Meningkatkan dan mengembalikan kesehatan

2) Mencegah terjadinya penyakit

Mode intervensi yaitu tindakan keperawatan mengacu langsung

pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku

manusia.

b. Klien

17

Page 18: Tugas Sains Klp 5 Prin

Klien adalah individu yang mempunyai perilaku, respon,

kebutuhan, kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda,

membutuhkan kenyamanan dan perhatian.

Sumber masalah klien adalah:

1) Ketidakmampuan klien dalam mencapai atau mempertahankan

kesehatan

2) Ketidakmampuan untuk mencapai kematian yang damai.

c. Kesehatan

Keutuhan dan keselarasan pikiran-tubuh-jiwa antara diri

dengan orang lain, dan diri dengan alam (Potter & Perry, 2005).

d. Lingkungan

Nilai-nilai perawatan interpersonal Watson penting untuk

memulihkan kembali humanitas dan meningkatkan kesehatan dan

menyembuhkan klien dalam praktik keperawatan. Teori Watson

tentang human caring mencerminkan perspektif baru dalam ilmu

manusia kepada keperawatan. Teori ini mempunyai nilai-nilai dan

factor-faktor perawatan yang relevan untuk memandu aplikasi

proses keperawatan melalui perawatan transaksional. Klien dan

perawat menggali makna dari ketidakselarasan klien untuk

menemukan dan menggunakan kekuatan batin guna mencapai

pengetahuan diri, pengendalian diri, perawatan diri, dan

penyembuhan diri. Teori perawatan transpersonal ini berguna

dalam semua komponen proses keperawatan. Teori Watson

memberi kontribusi yang sangat bernilai bagi ilmu tentang manusia

pada keperawatan (Christensen & Kenney, 2007).

18

Page 19: Tugas Sains Klp 5 Prin

BAB III

PEMBAHASAN

Berikut analisis perbedaan falsafah dan paradigma keperawatan dari teori Orem, Rogers, dan Watson.

Ahli teori Keperawatan Klien Kesehatan Lingkungan

1. Orem: model

keperawatan

perawatan diri

Pelayanan dari tindakan-tindakan

yang dipilih dan dilakukan secara

sengaja untuk membantu individu

atau kelompok mempertahankan

perawatan diri, termasuk integritas

structural, fungsi dan

perkembangan.

Individu atau kelompok yang

tidak mampu terus-menerus

memelihara perawatan diri guna

mempertahankan hidup dan

kesehatan, pemulihan dari

penyakit atau cedera, atau

mengkoping efek penyakit atau

cedera dengan efektif.

Kemampuan individual

atau kelompok untuk

memenuhi tuntutan

perawatan diri yang

menunjang pemeliharaan

dan peningkatan integritas

structural, fungsi dan

perkembangan.

Setiap tempat dengan

klien yang

mempunyai

kebutuhan/permintaan

perawatan diri yang

tidak terpenuhi dan

perawat yang hadir

disiratkan tetapi tidak

disebutkan.

2. Roger: ilmu

tentang keutuhan

kehidupan

manusia (manusia

sebagai unit)

Ilmu dan kiat yang memudahkan

dan meningkatkan interaksi

simfoni antara manusia dan

lingkungan mereka.

Setiap manusia atau individu dan

lingkungannya.

Ungkapan proses

kehidupan yang ditandai

oleh perilaku-perilaku

yang muncul dari interaksi

bersama dan simultan

antara manusia dan

Empat lapang energy

dimensinegentropik

yang diidentifikasi

oleh pola dan

organisasi dan terdiri

atas semua yang di

19

Page 20: Tugas Sains Klp 5 Prin

lingkungan mereka; suatu

kontinum yang didasarkan

pada penilaian nilai-nilai.

luar lapang manusia;

setiap tempat

pertemuan perawat

dank lien di seluruh

dunia.

3. Watson: model

perawatan

manusia

Aplikasi kiat dan ilmu mengenai

manusia melalui transaksi

kepedulian transpersonal guna

membantu seseorang mencapai

keselarasan pikiran-tubuh-jiwa,

yang menimbulkan pengetahuan

diri, pengendalian diri, perawatan

diri, dan penyembuhan diri.

Individu atau kelompok yang

mengalami ketidakselarasan

pikiran-tubuh-jiwa yang

membutuhkan bantuan dalam

kebutuhan sehat-sakit untuk

meningkatkan keselarasan,

pengendalian diri, pilihan, dan

penentuan diri.

Keutuhan dan keselarasan

pikiran-tubuh-jiwa antara

diri dengan orang lain, dan

diri dengan alam.

Di mana saja interaksi

perawatan

interpersonal terjadi

antara klien dan

perawat.

20

Page 21: Tugas Sains Klp 5 Prin

BAB IV

PENUTUP

Simpulan yang dapat ditarik dari makalah yang disusun ini yakni:

A. Masing-masing model keperawatan didasarkan pada asumsi yang berbeda dan

mempunyai perspektif yang unik tentang konsep klien, keperawatan,

kesehatan dan lingkungan, dan interelasinya.

B. Model dan teori keperawatan berfungsi sebagai penghubung antara praktik,

penelitian dan pendidikan keperawatan.

C. Model keperawatan membedakan aktivitas yang unik bagi keperawatan dan

berbeda dengan disiplin kesehatan yang lain.

D. Semua model keperawatan mengandung beberapa aspek; namun demikian,

masing-masing model cenderung menekankan satu kategori di atas kategori

lainnya, tidak ada satu model pun yang mencakup semua factor yang relevan

dalam lingkungan praktik.

E. Praktik keperawatan berdasar teori adalah penerapan pengetahuan berbagai

teori, model, dan prinsip dari berbagai disiplin ilmiah, perilaku, humanistic,

dan keperawatan ke dalam praktik klinik.

F. Secara keseluruhan, model keperawatan memberikan langkah kritis dalam

praktik keperawatan yang lebih jauh berlandaskan teori, penelitian,

pendidikan, dan pada akhirnya, ilmu keperawatan.

21