TUGAS s2

17
1. Pendahuluan Besarnya tuntutan zaman dan kebutuhan manusia telah menuntut dunia pendidikan lebih aktif dan inovatif di dalam mengemban amanah Negara terutama di dalam dunia pendidikan. Peran penting dunia pendidikan di dalam menunjang keberhasilan peserta didik membutuhkan usaha yang serius. Keseriusan dunia pendidikan dalam menjalankan fungsinya akan tercermin dalam perakteknya di lapangan. Namun, jika melihat fakta dalam praktek pelaksanaan proses pendidikan baik di lingkungan formal atau non formal menunjukkan bahwa data empiris membuktikan belum tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai dengan amanat undang-undang. Dalam praktek pengajaran di kelas, guru cendrung menggunakan metode tradisional yang sudah tidak relevan dengan karakter siswa dan tuntutan zaman. Guru cendrung menggunakan metode pembelajaran yang bersifat statis atau tidak inovatif. Sehingga tidak heran jika mutu pendidikan belum memenuhi standar yang berkualitas. Jika demikian yang terjadi di lapangan, maka guru dituntut lebih slektif di dalam penggunaan metode atau model pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran harus mampu memberikan perubahan kearah peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik. Pada makalah ini penulis mencoba untuk melakukan sebuah penelitian terhadap penerapan model Gerlach dan Elly dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis surat lamaran kerja di kelas XII bahasa Man Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 1

description

PEMANFAATAN TEORI BELAJAR

Transcript of TUGAS s2

Page 1: TUGAS s2

1. Pendahuluan

Besarnya tuntutan zaman dan kebutuhan manusia telah menuntut dunia

pendidikan lebih aktif dan inovatif di dalam mengemban amanah Negara terutama

di dalam dunia pendidikan. Peran penting dunia pendidikan di dalam menunjang

keberhasilan peserta didik membutuhkan usaha yang serius. Keseriusan dunia

pendidikan dalam menjalankan fungsinya akan tercermin dalam perakteknya di

lapangan. Namun, jika melihat fakta dalam praktek pelaksanaan proses pendidikan

baik di lingkungan formal atau non formal menunjukkan bahwa data empiris

membuktikan belum tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai dengan amanat

undang-undang.

Dalam praktek pengajaran di kelas, guru cendrung menggunakan metode

tradisional yang sudah tidak relevan dengan karakter siswa dan tuntutan zaman.

Guru cendrung menggunakan metode pembelajaran yang bersifat statis atau tidak

inovatif. Sehingga tidak heran jika mutu pendidikan belum memenuhi standar yang

berkualitas. Jika demikian yang terjadi di lapangan, maka guru dituntut lebih slektif

di dalam penggunaan metode atau model pendekatan pembelajaran. Model

pembelajaran harus mampu memberikan perubahan kearah peningkatan mutu

pendidikan yang lebih baik.

Pada makalah ini penulis mencoba untuk melakukan sebuah penelitian

terhadap penerapan model Gerlach dan Elly dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan materi menulis surat lamaran kerja di kelas XII bahasa Man Selong.

Melalui penerapan model Gerlach dan Elly ini diharapkan mampu memberi

kontribusi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Adapun alasan

kenapa menjadikan MAN Selong sebagai setting penelitian karena peneliti sendiri

sebagai pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.

2. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Gerlach dan Elly

Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode perencanaan

pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta

perjalanan pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses

belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap

komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 1

Page 2: TUGAS s2

satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat

dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar.

Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely (1971) dimaksudkan

sebagai pedoman perencanaan mengajar. Pengembangan sistem instruksional

menurut model ini melibatkan sepuluh unsur, sebagai berikut:

a) Merumuskan tujuan pembelajaran (specification of object)

Tujuan instruksional harus dirumuskan dalam kemampuan apa yang

harus dimiliki pada tingkat jenjang belajar tertentu. Tujuan pembelajaran

harus bersifat jelas (tidak abstrak dan tidak terlalu luas) dan operasional

agar mudah diukur dan dinilai.

b) Menentukan isi materi (specification of content)

Bahan atau materi pada dasarnya adalah isi dari kurikulum yakni

berupa mata pelajaran atau bidang studi, topic/sub topic dan rinciannya. Isi

materi berbeda-beda menurut bidang studi, sekolah, tingkatan dan kelasnya,

namun isi materi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya.

Pemilihan materi haruslah spesifik agar lebih mudah membatasi ruang

lingkupnya dan dapat lebih jelas dan mudah dibandingkan dan dipisahkan

dengan kelompok lainnya.

c) Menurut kemampuan awal/penilaian kemampuan awal siswa (Assesment of

Entering behaviors)

Kemampuan awal siswa ditentukan dengan memberikan tes awal.

Pengetahuan tentang kemampuan awal siswa ini penting bagi pengajar agar

dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat; tidak terlalu sukar dan tidak

terlalu mudah. Pengetahuan tentang kemampuan awal juga berguna untuk

mengambil langkah-langkah yang diperlukan, misalnya apakah perlu

persiapan remedial.

d) Menentukan teknik dan strategi (Determination of strategy)

Menurut Gerlach dan Ely, strategi merupakan pendekatan yang dipakai

pengajar dalam memanipulasi informasi, memilih sumber-sumber, dan

menentukan tugas/peranan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan

perkataan lain, pada tahap ini pengajar harus menentukan cara untuk dapat

mencapai tujuan instruksional dengan sebaik-baiknya. Dua bentuk umum

tentang pendekatan ini adalah berntuk eksopose (espository) yang lazim

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 2

Page 3: TUGAS s2

dipergunakan dalam kuliah-kuliah tradisional, biasanya lebih bersifat

komunikasi satu arah, dan bentuk penggalian (inquiry) yang lebih

mengutamakan partisipasi siswa dalam proses belajar-mengajar. Dalam

pengertian instruksional yang sempit, metode ini merupakan rencana yang

sistematis untuk menyajikan pesan atau informasi instruksional.

e) Pengelompokan belajar (Organization of groups)

Setelah menentukan pendekatan dan metode, pengajar harus mulai

merencanakan bagaimana kelompok belajar akan diatur. Pendekatan yang

menghendaki kegiatan belajar secara mandiri dan bebas (independent

study) memerlukan pengorganisasian yang berbeda dengan pendekatan

yang memerlukan banyak diskusi dan partisipasi aktif siswa dalam ruang

yang kecil, atau untuk mendengarkan ceramah dalam ruang yang luas.

f) Menentukan pembagian waktu (Allocation of times)

Pemilihan strategi dan teknik untuk ukuran kelompok yang berbeda-beda

tersebut mau tidak mau akan memaksa pengajar memikirkan penggunaan

waktunya, yaitu apakah sebagian besar waktunya harus dialokasikan untuk

presentasi atau pemberian informasi, untuk pekerjaan laboratorium secara

individual, atau untuk diskusi. Mungkin keterbatasan ruangan akan

menuntut pengaturan yang berbeda pula karena harus dipecah ke dalam

kelompok-kelompok yang lebih kecil.

g) Menentukan ruang (Allocation of space)

Sesuai dengan tiga alternative pengelompokan belajar seperti pada no.5,

alokasi ruang ditentukan dengan menjawab apakah tujuan belajar dapat

dipakai secara lebih efektif dengan belajar secara mandiri dan bebas,

berinteraksi antarsiswa, atau mendegarkan penjelasan dan bertatap muka

dengan pengajar.

h) Memilih media instruksional yang sesuai (Allocation of Resources)

Pemilihan media ditentukan menurut tanggapan siswa yang disepakati. Jadi

tidak sekadar yang dapat memberikan stimulus rangsangan belajar. Gerlach

dan Ely mambagi media sebagai sumber belajar ini ke dalam lima katergori,

yaitu: (a) manusia dan benda nyata, (b) media visual proyeksi, (c) media

audio, (d) media cetak, dna (e) media display.

i) Mengevaluasi hasil belajar (evaluation of performance)

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 3

Page 4: TUGAS s2

Kegiatan belajar adalah interaksi antara pengajar dan siswa, interaksi antara

siswa dan media instruksional. Hakiakat belajar adalah perubahan tingkah

laku belajar pada akhir kegiatan instruksional. Semua usaha kegiatan

pengembangan instruksional di atas dapat dikatakan berhasil atau tidak

setelah tingkah laku akhir belajar tersebut dievaluasi. Instrumen evaluasi

dikembangkan atas dasar rumusan tujuan dan harus dapat mengukur

keberhasilan secara benar dan objektif. Oleh sebab itu, tujuan instruksional

harus dirumuskan dalam tingkah laku belajar siswa yang terukur dan dapat

diamati.

Gerlach dan Ely membagi media sebagai sumber belajar menjadi 5

kategori:

1) Manusia dan benda nyata

2) Media visual proyeksi

3) Media audio

4) Media cetak

5) Media display

j) Menganalisis umpan balik (analisys of feedback)

Analisis umpan balik merupakan tahap terakhir dari pengembangan

sistem instruksional ini. Data umpan balik yang diperoleh dari evaluasi,

tes, observasi, maupun tanggapan-tanggapan tentang usaha-usaha

instruksional ini menentukan, apakah sistem, metode, maupun media yang

dipakai dalam kegiatan instruksional tersebut sudah sesuai untuk tujuan

yang ingin dicapai atau masih perlu disempurnakan.

3. Penerapan Desain Pembelajaran Model Gerlach Dan Elly Dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Dengan Materi Menulis Surat Lamaran Kerja Di Kelas Xii

Bahasa Man Selong

a. Merumuskan Tujuan Intruksional

Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran terkait dengan menulis surat

lamaran kerja dengan menggunakan model pembelajaran Gerlach dan Elly adalah

sebagai berikut:

1) Siswa mampu menemukan unsur-unsur surat lamaran kerja

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 4

Page 5: TUGAS s2

2) Siswa mampu membuat surat lamaran kerja dengan baik dan benar

3) Siswa mampu menyunting surat lamaran pekerjaan yang salah.

b. Menentukan Isi Materi

Berdasarkan tujuan intruksional di atas maka materi yang relevan adalah sebagai

berikut:

1) Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan

2) Struktur surat lamaran pekerjaan

3) Penggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan

4) Penggunaan EYD dalam surat lamaran pekerjaan

c. Penilaian Kemampuan Awal Siswa

Penilaian awal kepada siswa harus dilakukan untuk mengetahui sampai

sejauh mana kemampuan siswa di dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Selain itu

manfaat yang diharapkan dari penilain awal kemampuan siswa adalah untuk

menentukan metode yang akan diterapkan. Langka-langkah yang ditempuh dalam

penilaian kemampuan awal siswa adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan ringan sesuai dengan materi

yang diajarkan, adapun bentuk pertanyaan yang disampaikan pada siswa adalah

seperti yang ada dalam tabel berikut ini:

PERTANYAAN SEPUTAR ISI

MATERI YANG DISAMPAIKAN

TANGGAPAN YANG DIBERIKAN

SISWA

1. Siapa yang tahu dianatara kalian

apa yang dimaksud dengan surat

lamaran pekerjaan?

Secara serentak siswa secara bersamaan

menjawab dengan system rebutan.

Namun disaat diminta ancungkan

tangan untuk menjawab siswa tidak

berani. Dan setelah ditunjuk satu

persatu siswa tersebut berani

memberikan definisi tentang surat

lamaran pekerjaan.

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 5

Page 6: TUGAS s2

2. Siapa yang pernah menulis surat

lamaran pekerjaan?

Semua siswa diam dan saling menatap,

dan tidak ada satu orang pun siswa yang

pernah menulis surat lamaran, namun

ada satu orang siswa yang menyeletuk

kalau dia pernah melihat surat lamaran

yang pernah dibuat oleh kakaknya.

3. Siapa yang berani menunjukkan

minimal satu contoh unsur-unsur

surat lamaran pekerjaan.

Ada beberapa siswa yang sudah melihat

surat lamaran tersebut merespon dan

menyebutkan salah satu unsur yang ada

di dalam surat lamaran kerja..

2) Berdasarkan tes awal yang dilakukan oleh guru tadi, guru sudah pasti memiliki

gambaran secara umum mengenai kemampuan yang dimiliki siswanya.

Mengacu pada tanggapan siswa saat diberikan pertanyaan bahwa secara

keseluruhan siswa sudah cukup memahami materi yang akan disampaikan

namun, mereka masih memiliki sifat ragu-ragu, malu, dan takut jika

memberikan pendapat secara individu. Ini adalah respon positif yang harus

dijaga oleh guru.

3) Selain itu, berdasarkan tes awal tadi maka guru sudah memiliki gambaran

terkait dengan metode dan materi yang harus diberikan penekanan.

4) Selanjutnya, dari pertanyaan yang diberikan kepada siswa oleh guru tadi

walaupun mereka pernah mengetahui dan melihat surat lamaran masih banyak

diatara mereka tidak mengenal atau membuat surat lamaran. Hal ini dapat

dijadikan acuan oleh guru untuk menentukan tingkat materi yang akan

diberikan.

d. Menetukan Menentukan Teknik dan Strategi

Teknik dan strategi merupakan hal yang sangat urgen di dalam pembelajaran.

Dengan teknik dan strategilah tujuan bisa tercapai dengan mudah. Seorang guru harus

mampu berinovasi dan berpikir kreatif terkait dengan teknik dan stategi dalam

pembelajaran. Adapun teknik dan strategi yang dianggap tepat sesuai dengan materi

dan tujuan pembelajaran ini adalah ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Strategi ini

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 6

Page 7: TUGAS s2

dapat dikompinasikan dengan metode pembelajaran coopratif learning yang merupakan

metode pembelajaran yang berbasis kerja sama antar sesama individu. Adapun prinsif

dari strategi 3M (Menyimak, Meniru, dan Mengembangkan) adalah sebagai berikut:

1. Siswa menyimak apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas terkait dengan

materi yang disampaikan. Menyimak dalam artian bukan sekedar mendengar

namun lebih ke arah memahami secara mendalam. Siswa dituntut untuk aktif dan

fokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Guru memaparkan contoh-

contoh atau teori-teori yang terkait dengan pembelajaran.

2. Setelah siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru, maka siswa akan meniru

atau mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru berdasarkan apa yang

dipahami siswa. Siswa tituntut mampu meniru atau mencontohi apa ayang

disampaikan oleh guru terkait dengan pembelajaran yang disampaikan.

3. Selanjutnya tahap terakhir adalah mengolah, pada tahap ini siswa lebih diarahkan

pada kerja nyata untuk menguji kemampuan menyimak dan meniru siswa. Siswa

diminta untuk mengolah berbagai informasi yang diberikan oleh guru dengan tidak

terlepas dari apa yang pernah disimak dan ditiru sebelumnya.

4. Agar pembelajaran ini menyenangkan bagi siswa guru bisa mengkombinasikannya

dengan pembelajaran koopratif tipe games tournament (TGT).

Selain strategi, hal penting yang juga sangat penting untuk diperhatikan oleh

seorang guru adalah sebagai berikut:

1. Pemodelan, pemodelan merpakan teknik yang dianggap efektif dalam

pembelajaran karena dengan pemodelan siswa akan lebih cepat memahami

karena langsung bisa melihat dan memperaktekkan materi yang disampaikan.

Siswa yang dimintak menjadi model adalah siswa yang lebih menonjol atau

memiliki kapasitas di atas siswa yang lain. untuk menentukan siswa yang paling

menonjol seorang guru dapat menilai dari segi keaktifan di kelas dan nilai yang

diperoleh siswa.

2. Inquiry, iqkuiri menuntut siswa lebih mandiri untuk menemukan berbagai

bahan pembelajaran baik di dalam buku bacaan maupun dari sumber yang lain.

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 7

Page 8: TUGAS s2

3. diskusi merupakan proses yang dilakukan untuk memaparkan materi yang

disampaikan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi terkait dengan

kesulitan dalam pembelajaran.

4. Apresiasi, apresiasi bertujuan untuk memberikan imbalan pada siswa secara

individu maupun kelompok yang berupa pemberian penghargaan berupa

hadiah, nilai, tepuk tangan dll. Dengan pemberian hadiah ini diharpakan siswa

atau kelompok yang belum mendapat hadiah agar bisa termotivasi untuk lebih

giat dalam belajar.

e. Pengelompokan Belajar

Tahap selanjutnya dalah tahap pengelompokan belajar. Ini bertujuan untuk

mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran melalui anggota kelompok

yang dimilikinya. Guru harus mampu menggunakan strategi yang tepat untuk

mengelompokkan siswa agar lebih efektif tidak berdasarkan pilih kasih, atau

persamaan latar belakang. Namun lebih mengarah kepada kehetrogenan sehingga

akan muncul nilai kerja sama antar sesama anggota kelompok. Dengan demikian

apa yang dihartapakn dalam tujuan intruksional dapat tercapai.

f. Menetukan Pembagian Waktu

Dalam pembagian waktu, guru harus lebih jeli menentukan waktu-waktu

yang terkait dengan aktivitas pembelajaran. Dalam hal ini guru harus memberikan

waktu yang lebih banyak pada kegiatan pemodelan dan mengolah materi

pembelajaran baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Hal ini

bertujuan agar apa yang diharapakan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal. Pembagian waktu harus diatur sedemikian efektif sesuai dengan tujuan

intruksional yang ingin dicapai.

g. Menentukan Ruang

Adapun terkait dengan penentuan ruang, dalam pembelajaran ini tidak perlu

menggunakan ruangan yang besar karena stratigi 3M lebih efektif digunakan pada

ruangan yang sedang tidak terlalu besar hal ini bertujuan untuk mempermudah

kosentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 8

Page 9: TUGAS s2

h. Memilih Media Instruksi yang sesuai

Pemilihan media intruksi yang sesuai dengan pembelajaran sangat penting

untuk dilakukan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan siswa dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh seorang

guru. Berdasarkan metode pembelajaran yang diterapkan oleh Gerlach dan Ely

maka media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran dengan materi surat

lamaran pekerjaan adalah manusia, benda nyata, dan media cetak. Tiga media

tersebut dinilai sangat tepat untuk membantu siswa dalam memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Media manusia bertujuan untuk memberikan informasi

secara langsung, media benda bertujuan untuk memberikan siswa bukti langsung

terkait dengan materi dan media cetak bertujuan untuk memberikan siswa

pemahaman, contoh-contoh dan teori-teori terkait dengan materi pembelajaran

surat lamaran pekerjaan.

i. Mengevaluasi Hasil Belajar

Evaluasi bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan pada siswa. Dalam pembelajaran memahami

surat lamaran pekerjaan evaluasi yang diguanakan adalah evaluasi proses belajar-

mengajar dan evaluasi hasil pembalajaran. Adapun format penilain yang digunakan

adalah sebagai berikut:

No Nama Siswa PenilaianKriteria Penilaian

Skor

MAXSB

(4)*SBB (3)*

SKB

(2)*SS (1)* 10

Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaanMenyususn surat

lamaran pekerjaan

berdasarkan unsure-

unsur pembentuknya

Penggunaan Bahasa,

kalimat, EYD

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 9

Page 10: TUGAS s2

Keterangan:

SB: Semua benar

SBB: Sebagian Besar Benar

SKB: Sebagian kecil benar

SS: Semua Salah

j. Menganalisis Umpan Balik

Model pembelajaran Gerlach dan Elly pernah diterapkan pada tanggal 9 Oktober

2013 pada kelas XII Bahasa Madrasah Aliyah Negeri Selong, Jalan Hasanuddin

No. 02 Selong Kabupaten Lombok Timur. Dalam proses penerapannya masih

banyak kendala yang dihadapi baik dari interen siswa maupun dari metode yang

diterapkan.

5. Kelemhan dan Kelebihan

Kendala dari siswa adalah adanya sebagian siswa yang berpandangan

metode pembelajaran ini dianggap asing sehingga ada sebagian siswa tidak

memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran, namun tidak

sebagian siswa mampu beradaptasi dengan model pembelajaran ini sehingga

membuat metode Gerlach dan Elly kurang efektif. Namun ada beberapa siswa

beranggapan bahwa metode ini dalam penerapannya terkesan bertele-tele karena

harus dilaksanakan secara sistematika sehingga memakan waktu yang cukup

banyak. Tidak menuntut kemungkinan ini adalah kelemahan yang dimiliki oleh

metode Gerlach dan Elly.

Namun, dibalik kelemahan tersebut ada beberapa kelebihan yang nampak

berdasarkan hasil penerapan di kelas XII Bahasa Madarasah Aliyah Negeri Selong.

Kelebihannya adalah siswa lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan

oleh guru karena dipaparkan secara jelas dan sistematis dan media pembelajaran

yang sangat menyenangkan.

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 10

Page 11: TUGAS s2

DAFTAR PUSTAKA

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Pribadi, Beni A.2009. Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Model Desai Sistem Pembelajaran .

Jakarta. Dian Rakyat

Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 11