Tugas Reaksi Anorganik

24
3

description

reaksi anorganik

Transcript of Tugas Reaksi Anorganik

Page 1: Tugas Reaksi Anorganik

3

Page 2: Tugas Reaksi Anorganik

2

Page 3: Tugas Reaksi Anorganik

1

Page 4: Tugas Reaksi Anorganik
Page 5: Tugas Reaksi Anorganik

Tugas Reaksi Anorganik

Asam-Basa Keras dan Asam-Basa Lunak

SRI AYU WULANDARI125090201111008

KIMIA - B

Page 6: Tugas Reaksi Anorganik

ASAM-BASA KERAS DAN

LUNAK

SYARAT-SYARAT

KLASIFIKASI

PENGERTIAN

CONTOH dalam PENELITIAN

Page 7: Tugas Reaksi Anorganik

Pengertian Asam-Basa Keras dan Lunak

Menurut Teori Hard and Soft Acid Base(HSAB)Person (1963) mengemukakan suatu prinsip yang

disebut Ligan-ligan dengan atom yang sangat elektronegatif dan berukuran kecil merupakan basa keras, sedangkan ligan-ligan dengan atom yang elektron terluarnya mudah terpolarisasi akibat pengaruh ion dari luar merupakan basa lunak.

Sedangkan ion-ion logam yang berukuran kecil namun bermuatan positif besar, elektron terluarnya tidak mudah dipengaruhi oleh ion dari luar, ini dikelompokkan kedalam asam keras, sedangkan ion-ion logam yang berukuran kecil namun bermuatan positif besar, elektron terluarnya tidak mudah dipengaruhi oleh ion dari luar, ini dikelompokkan kedalam asam keras, sedangkan ion-ion logam yang bermuatan besar dan bermuatan kecil atau nol, elektron terluarnya mudah dipengaruhi oleh ion lain, dikelompokkan kedalam asam lunak. BACK

Page 8: Tugas Reaksi Anorganik

Syarat-syarat Asam-basa keras (hard):

1.      Jari-jari atom kecil2.      Bilangan oksidasinya tinggi3.      Polaritasnya rendah4.      Elektronegatifitasnya tinggi

Syarat-syarat Asam-Basa lunak (soft) :1.      Jari-jari atom2.      Bilangan oksidasinya rendah3.      Polaritasnya tinggi4.      Ekektronegatifitasnya rendah

BACK

Page 9: Tugas Reaksi Anorganik

Klasifikasi Asam-Basa Berdasarkan Teori HSAB

Asam KerasH+, Li+, Na+, K+, Be2+, Mg 2+, Ca2+, Sr2+, BF3, B(OH)3, AlH3, AlCl3, AlMe3, CO2, RCO+, NC+, Si4+, CH3Sn3+, N3+, Cl3+, I5+, I7+,Al3+, Sc3+, Ga3+, In3+, La3+, Cr3+ , Fe3+, Co3+, Ti4+, Zr4+, Hf4+

Asam LunakCu+, Ag+, Au+, Hg+, CH3Hg+, Ti+

Pd2+, Pt2+, Cd2+, Hg2+, BH3, GaMe3, GaCl3, GaI3, InCl3, CH3, carbena, Br2, I2, Br+, I+, Atom-atom logam

Sedang:Fe 2+ Ru2+, Os2+, Co2+, Rh 3+, Ir3+,Ni 2+, Cu2+, Zn2+, Bme3,

GaH3, R3C, C6H5+, Sn2+, Pb 2+,

NO+, Sb3+, Bi3+, SO2

Basa Keras:CO3

2-, CH2CO2-, NH3, RNH2, N2H4,

H2O, OH-, ROH, RO-, R2O

F- ,Cl-, NO3-, PO4

3-, SO42-, ClO4

-

Basa Lunak:CO, CN-, RNC, C2H4, C6,H6, R3P, (RO) 3P, R3As, R2S, RSH,

H-, R-, I-, SCN-, S2O3-

Sedang:N2,N3, NO2

-, C5H5N, C6H5NH2, Br -

BACK

Page 10: Tugas Reaksi Anorganik

Kation basa keras membentuk kompleks dimana interaksi coulomb sederhana lebih dominan. Sedangkan kation basa lunak membentuk kompleks dimana ikatan kovalen lebih penting. Konsep asam basa keras lunak juga dapat diterapkan pada molekular netral, dimana,

Ikatan Asam keras : R3P << R3N , R2S << R2O

Ikatan Asam Lunak : R2O << R2S , R3N << R3P

BACK

Page 11: Tugas Reaksi Anorganik

Pengaruh penambahan merkaptobenzotiazol(MBT) terhadap

kemampuan adsorpsigel silika dari kaca pada ion logam

kadmium

Page 12: Tugas Reaksi Anorganik

Dari beberapa kelebihan yang dimiliki merkaptobenzotiazol, pada penelitian inidilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan merkaptobenzotiazol (MBT) terhadapkemampuan adsorpsi gel silika dari kaca pada ion logam kadmium. Pemilihanmerkaptobenzotiazol sebagai bahan impregnan jugadilatarbelakangi dengan karakternyayang lebih menyukai ikatan dengan suatu asam lunak. Berdasarkan konsep penggolonganasam-basa keras dan lunak (Saito, 2004), gugus SH pada MBT termasuk basa lunakkarena memiliki ukuran relatif besar dan mudah terpolarisasi. Menurut aturan HSAB(hard soft acid and base), suatu spesies yang berfungsi sebagai basa lunak akan berikatandengan asam lunak.

Page 13: Tugas Reaksi Anorganik

Sintesis Gel Silika

Dalam penelitian ini, pembuatan gel silika dilakukan dengan menambahkanmerkaptobenzotiazol dan HCl secara langsung pada larutan natrium silikat. Penambahan MBT dan HCl secara langsung pada larutan natrium silikat diharapkan dapat terjadi substitusi langsung MBT terhadap gugus silanol pada gel silika. Adanya substitusi MBT terhadap gugus silanol pada gel silika membuat gel silika tersebut memiliki gugus aktif berupa gugus –SH yang nantinya dapat berperan dalam proses adsorpsi.

Gugus –SH merupakan suatu basa lunak, sehingga gugus ini memiliki kemampuan untuk berikatan dengan suatu asam lunak seperti ion Cd2+.

Page 14: Tugas Reaksi Anorganik

Larutan natrium silikat mempunyai pH 11-12, sehingga dengan adanya penambahan HCl tersebut akan membentuk monomer-monomer asam silikat yang memungkinkan terbentuknya gel. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Scott (1993), reaksi antara natrium silikat dengan HCl dapat diasumsikan sebagai berikut.

Na2SiO3 + 2HCl + H2O Si(OH)4 + 2NaCl Asam silikat dalam air membentuk dispersi asam silikat yang disebut dengan hiodrosol. Selanjutnya, monomer-monomer asam silikat akan mengalami polimerisasi kondensasi membentuk dimer, trimer, dan seterusnya sampai akhirnya membentuk polimer asam Silikat.

Page 15: Tugas Reaksi Anorganik

Uji Adsorpsi Gel Silika

Dalam penelitian ini, dilakukan uji adsorpsi menggunakan SpektrofotometriSerapan Atom (SSA) untuk mengetahui kemampuan gel silika yang dihasilkan dalam mengadsorpsi Cd (II). Gel silika mempunyai gugus silanol dan siloksan diketahui mampu mengadsorpsi ion logam keras seperti pada golongan alkali dan alkali tanah, karena mempunyai permukaan aktif berupa gugus O- (Azmiyawati, 2004). Namun dengan adanya penambahan merkaptobenzotiazol, permukaan aktif gel silika berubah menjadi gugus -SH (thiolat) yang merupakan suatu basa lunak.

Page 16: Tugas Reaksi Anorganik

Berdasarkan aturan Hard and Soft Acid and Bases (HSAB) (Saito, 2004) bahwa reaksi akan lebih mudah untuk interaksi keras-keras dan lunak-lunak dibanding campuran keras-lunak dalam reaktan. Hal ini berarti interaksi akan lebih mudah apabila asam keras dengan basa keras dan asam lunak dengan basa lunak. Pada penelitian ini, merkaptobenzotiazol yang ditambahkan pada gel silika mengandung gugus basa lunak tiolat (-SH) sehingga diharapkan gel silika yang dihasilkan mampu mengadsorpsi asam lunak Cd (II).

Page 17: Tugas Reaksi Anorganik

SINTESIS AMIDA DARI ASAM ORGANIK ALAMI

DENGAN AMINA ALAMI

Page 18: Tugas Reaksi Anorganik

Amidasi N-stearoil klorida dengan asam glutamat dapat menghasilkan N-stearoil glutamida berdasarkan prinsip Hard Soft Acid Base (HSAB). H+ dari NH2 merupakan asam keras (Hard Acid) yang mudah bereaksi dengan Cl- dari stearoil klorida yang merupakan basa keras (Hard Base) dan NH- dari asam glutamat merupakan basa lunak (Soft Base) yang mudah mudah bereaksi dengan gugus asil R-C+ =O yang merupakan asam lunak.

Page 19: Tugas Reaksi Anorganik

• Reaksi yang terjadi ialah:

Page 20: Tugas Reaksi Anorganik

Pemisahan kation Cu2+, Cd2+ dan Cr3+ menggunakan senyawa carrier poli(metil tiazol etil eugenoksi asetat) hasil sintesis

dengan teknik BLM (Bulk Liquid Membrane)

Page 21: Tugas Reaksi Anorganik

Keselektifan senyawa pembawa terhadap ion logam tertentu ditentukan oleh gugus aktif yang ada pada senyawa pembawa tersebut. Senyawa pembawa ini akan membentuk kompleks dengan ion logam melalui ikatan kimia antara gugus aktif dengan ion logam, pembentukan ini didasarkan pada teori HSAB (Hard and Soft Acids Bases), teori ini menyatakan bahwa secara umum ion-ion asam logam keras (seperti logam alkali, alkali tanah, dan Cr3+) lebih kuat kompleksnya dengan basa keras (seperti RO-), ion asam logam lunak (seperti Cd2+) akan membentuk kompleks yang lebih kuat dengan basa lunak (seperti RS-), dan ion asam logam borderline seperti Cu2+ dengan basa borderline (seperti piridin)

Page 22: Tugas Reaksi Anorganik

Ligan PMTEEA mempunyai gugus aktif S dan N, berdasarkan teori HSAB

Pearson (1963) yang menyatakan secara umum ion-ion logam keras (seperti logam alkali, alkali tanah, dan Cr3+) lebih kuat kompleksnya dengan atom donor keras(seperti RO-), ion logam lunak (seperti Cd2+) akan membentuk kompleks yang lebih kuat dengan atom donor lunak, dan ion logam borderline seperti Cu2+ dengan atom donor borderline seperti piridin, maka seperti telah diketahui bahwa gugus aktif S merupakan basa lunak sehingga berikatan kompleks kuat dengan Cd2+ sedangkan gugus aktif N merupakan basa borderline sehingga berikatan kompleks kuat dengan Cu2+. Eugenol bergugus aktif N selektif terhadap Cu2+ kemudian Cd2+ dan Cr3+. Teori HSAB pula yang melatarbelakangi transport selektif gugus OH dari polieugenol terhadap ion logam Cr3+.

Page 23: Tugas Reaksi Anorganik

Atom nitrogen pada gugus tiazol kurang bersifat basa dibandingkandengan atom S sehingga atom S lebih kuat mengikat ion logam Cd2+ dalam membentuk kompleks dari pada atom N dengan ion logam Cu2+, hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan Boon, 2006, yang menggunakan senyawa dithizone (mengandung gugus aktif S dan N) untuk mengekstraksi ion logam Ag+ dari limbah semikonduktor . Ag+ dan Cd2+ termasuk kedalam golongan asam lunak yang dapat membentuk kompleks kuat dengan basa lunak (seperti SR2)

Page 24: Tugas Reaksi Anorganik

THANKS FOR YOUR ATTENTION