Tugas Prof Innash

download Tugas Prof Innash

of 13

description

tugas prof harsoyo

Transcript of Tugas Prof Innash

MORBILIA.

Gambar 1. Anak dengan morbili

Gambar 2. Virus Morbili

B. Gejala dan Tanda Khas1. Koriza2. Peradangan konjunctiva3. Bercak koplik4. Ruam eritematosa menyebar ke seluruh tubuh 5. Ruam mengelupas meninggalkan bekas hiperpigmentasi

C. Tata laksana / Pengobatan1. Penderita campak harus diisolasi 2. Pasien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan dengan pengobatan simptomatik dan pemberian cukup cairan dan kalori3. Pasien campak dengan (bronkopneumonia, enteritis, otitis media, ensefaopati) penyulit harus dirawa inap dan mendapat pengobatan yang sesuai4. Vitamin A100.00 IU per oral diberikan 1x, apabila terdapat malnutrisi dilanjutkan 1500 IU tiap hari5. Pencegahan dengan imunisasi campak dan MMR

PERTUSISA.

Gambar 3. Anak dengan Pertusis

Gambar 4. Bordetella pertusis

B. Gejala dan Tanda Khas1. Demam subfebris 2. Batuk whooping > 2 minggu3. Muntah sesudah batuk paroksisma4. Perdarahan subkonjunctiva dan bisa disertai hernia umbilical atau hernia inguinal

C. Tata laksana / Pengobatan1. Anak umur > 6 bulan dapat dirawat jalan dan umur < 6 bulan harus dirawat inap, pasien dengan penyulit harus dirawat inap2. Saat batuk posisikan kepala miring untuk menghindari aspirasi3. Berikan oksigen apabila terjadi sianosis4. Berikan antibiotic Eritromisin (50mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) atau ampisilin (100mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis) diberikan selama 10 hari

TETANUSA.

Gambar 5. Anak dengan tetanus

Gambar 6. Clostridium tetani

B. Gejala dan Tanda Khas1. Trismus2. Risus sardonicus3. Opistotonus4. Perut papan

C. Tata laksana / Pengobatan1. Pengobatan umum Pasien dirawat dalam ruangan yang minimal cahaya dan suara Mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi Menjaga jalan nafas Memberikan oksigen tambahan dengan masker Mengurangi spasme dan mengatasi kejang (pemberian diazepam 0,1-0,3mg/kgBB dengan interval 2-4 jam sesuai gejala klinis atau untuk usia 2 tahun adalah 8mg/kgBB/hari per oral dalam dosis 2-3mg setiap 3 jam. Jika kejang diberikan diazepam 5g per rectal untuk BB< 10kg dan 10mg untuk BB.10kg atau diazepam intravena 0,3-05 mg/kgBB/kali, setelah kejang berhenti lanjjtkan dengan dosis rumatan.

2. Pengobatan Khusus Antibiotik Lini pertama : Metronidazol iv atau oral dosis inisial15mg/kgBB dilanjutkan 30mg/kgBB/hari dg interval 6 jam selama 7-10hari Lini kedua : penisilin prokain 50000-100000/kgBB/hari selama 7-10hari, jika terjadi hipersensitivitas dpt diganti tetrasiklin 50mg/kgBB/hari (untuk anak >8th) Antiserum ATS 10000 IU dengan 50000 IU im dan 50000 IU iv HTIG (Human Tetanus Immune Globulin) 3000-6000 IU

3. Pencegahan dengan imunisasi tetanus umur 2bulan, 4 bulan, 6 bulan

CHOLERAA.

Gambar 7. Wabah cholera pada anak

Gambar 8. Vibrio cholerae

B. Gejala dan Tnda Khas1. Diare cair tanpa ampas seperti air cucian beras (rice water stools)2. Muntah 3. Feses berbau amis4. Washer women hand karena kehilangan elastisitas kulit5. Kram perut

C. Tata laksana / Pengobatan1. Isolasi pasien dan ditempatkan di tempat tidur berlubang2. Rehidrasi cepat3. Pemberian antibiotic tetrasiklin 25-50mg/kgBB selama 3-5 hari

DHFA.

Gambar 9. Anak dengan DHF

Gambar 10. Nyamuk Aedes aegypti

B. Gejala dan Tanda Khas1. Demam tinggi mendadak 2-7 hari, pola demam saddle back2. Manifestasi perdarahanTes RL (+), ptekie, purpura, ekimosis, perdarahan mukosa, gusi, epistaksis, hematemesis, melena3. Dengan/tanpa hepatomegali4. Dengan/tanpa renjatan syok5. Lab : trombositopeni 20%

C. Tata laksana / Pengobatan1. Pemberian cairan untuk mengganti cairan plasma yg hilang (dengan cairan kristaloid maupun koloid)2. Transfusi bila diperlukan3. Penatalaksanaan sesuai derajat DHF

DIFTERIA.

Gambar 11. Anak dengan difteri

Gambar 12. Corynebacterium difteriae

B. Gejala dan Tanda Khas1. Pseudomembran pada tonsil dan dinding faring berwarna putih keabuan sukar diangkat dan mudah berdarah, bisa meluas sampai uvula dan palatum molle2. Nyeri telan / sukar menelan3. Bullneck4. Suara sengau

C. Tata laksana / Pengobatan1. Pasien harus diisolasi selama 2-3 minggu2. Pemberian cairan dan diet yang adekuat3. Menjaga jalan nafas tetap bebas dan dijaga kelembapan udara dengan humidifier4. Pemberian ADS sesuai tipe difteri5. Pemberian penesilin prokain 50.000-100.000 IU/kgBB/hari selama 10 hari, bila ada riwayat hipersensitivitas, diberikan eritromisin 40g/kgBB/hari6. Pencegahan dengan vaksin DPT

TBCA.

Gambar 13. Anak penderita TBC dengan skrofuloderma

Gambar 14. Mycobacterium tuberculosis

B. Gejala dan Tanda Khas1. Batuk lama lebih dari 3 minggu2. Demam subfebris lebih dari 2 minggu3. Konjungtivitis fliktenularis4. Limfadenopati5. Spondilitis gibbus6. Nyeri pada lutut (gonitis tuberculosis), coxitis7. skrofuloderma8. Berat badan sulit naik/ turun

C. Tata lakasana / Pengobatan1. Pemberian OATTB paru terapi 6 bulan : 2 HRZ/4 HR atau 2 HRZ / 4 H2R2TB ekstra paru terapi 9bulan : 2 HRZ / 7 HR atau 2 HRZ / & H2R22. Kortikosteroid, indikasi :Meningitis tuberculosa, tuberculosis milier, penyebaran bronkogen, pleuritis tuberculosa, proses tuberculosis berat dan keadaan umum jelek.Diberikan prednisone p.o dg dosis :Umur 0-2 tahun 2 mg/kgBB/hariUmur 2-10 tahun 1,5mg/kgBB/hariUmur >10tahun 1mg/kgBB/hariSelama 4 minggu kemudian tapering off sampai dengan 8minggu3. Diberikan vit B64. Pencegahan dengan imunisasi BCG umur 0-2bulan

DISENTRI AMOEBAA.

Gambar 15. Anak dengan Disentri amoeba

Gambar 16. Parasit Entamoeba hystolytica

B. Gejala dan Tanda Khas1. Diare lendir dan darah2. Tenesmus3. Pada pemeriksaan feses ditemukan leukosit >10/LPB, eritrosit >10/LPB dan amoeba

C. Tata laksana / Pengobatan1. Rehidrasi cairan2. Pemberian nutrisi3. Cotrimoxazol 1 tab/10kgBB dan amoxicillin 50-100mg/kgBB/hari4. Pemberian zink 6bulan 20mg5. Edukasi kepada orangtua

DISENTRI BASILERA.

Gambar 17. Anak dengan disentri basiler

Gambar 18. Shigella

B. Gejala dan Tanda Khas1. Diare berlendir dan darah2. Tenesmus3. Pemeriksaan feses ditemukan leukosit >10/LPB dan eritrosit >10/LPB

C. Tata laksana / Pengobatan1. Rehidrasi cairan2. Pemberian nutrisi3. Metronidazol 30-50kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari-2minggu4. Pemberian zink 6bulan 20mg5. Edukasi kepada orangtua

HEPATITIS BA.

Gambar 19. Anak dengan Hepatitis B

Gambar 20. Virus Hepatitis B

B. Gejala dan Tanda Khas1. Ikterik patologis2. Urin seperti air teh3. Feses pucat4. Hepatomegali5. Demam6. Muntah

C. Tata laksana / Pengobatan1. Istirahat/tirah baring2. Obat simtomatik (antimuntah,antipiretik)3. Hepatoprotektor 4. Untuk hepatitis B kronis dapat diberikan interferon alfa 2b, lamivudin, adefovir dipifoxir, entecavir, peginteferon alfa 2a

POLIOA.

Gambar 21. Anak dengan polio

Gambar 22. Virus Polio

B. Gejala dan Tanda Khas1. Kesulitan menelan2. Mengeluarkn air liur (ileran)3. Nyeri dan keang otot4. Retensi urin5. lumpuh6. Sesak nafas

C. Tata laksana / Pengobatan1. Istirahat/tirah baring2. Fisioterapi3. Terapinya tidak bisa spesiik, pemberian imunoglobulin mencegah penyebaran virus4. Bila ada gangguan nafas dapat dilakukan postural drainage dan ditambahkan alat bantu nafas (ventilator)

2