Tugas Print

13
1. Definisi uji T Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). (Hartono, 2008). Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel berpasangan (paired). 2. Uji-t berpasangan (paired t-test) Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan satu kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering digunakan untuk membandingkan skor “sebelum” dan “sesudah” percobaan untuk menentukan apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama(sebelum) dan data dari perlakuan kedua (sesudah). Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat.

description

SASASA

Transcript of Tugas Print

1. Definisi uji T Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). (Hartono, 2008). Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel berpasangan (paired).2. Uji-t berpasangan (paired t-test) Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan satu kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering digunakan untuk membandingkan skor sebelum dan sesudah percobaan untuk menentukan apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama(sebelum) dan data dari perlakuan kedua (sesudah). Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat.

Syarat syarat uji-t berpasanganDalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti harus memeperhatikan beberapa aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan dalam meilih uji, sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan Uji-t Berpasangan. Dalam hal ini untuk Uji Komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, (paired) misalnya sebelum dan sesudah (Pretest & postest) di gunakan pada :a) satu sampel (setiap elemen ada 2 pengamatan)b) Data kuantitatif (interval rasio)c) Berasal dari populasi yang berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi deference = d yang berdistribusi normal dengan mean md = 0 dan variance sd2 = 1). (Purnomo, 2006).Contoh kasus:Berikut ini adalah contoh kasus penelitian yang menggunakan uji-t berpasangan yang sering kita temui di lingkungan olahraga. Yaitu peneliti bermaksud meneliti perbedaan frekuensi denyut nadi sebelum melakukan latihan interval (interval training) dengan denyut nadi setelah melakukan latihan interval. dengan sampel acak (random) terdiri dari 10 atlet diukur frekuensi nadi permenit sebelum dan sesudah melakukan latihan interval.

ATLET SEPAKBOLA DUNIA TERKENAL

NO RESNAMADENYUT NADI SEBELUMDENYUT NADI SETELAH

1CRISTIANO RONALDO6075

2DAVD BECKHAM6570

3MICHAEL OPICK7080

4MICHAEL SITTI6568

5SILATURRAHMANSR76070

6ZAENOMMMAN6570

7PATHURRAHMAN7072

8MICHAEL OWEN7580

9HASNAEN6665

10ZAKIHIL6065

Dalam penelitian ini pertanyaan penelitiannya adalah Apakah terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan interval (dengan =0,05)?. Dengan demikian penelitian di atas menggunakan uji-t berpasangan karena setelah dilihat syarat-syaratnya telah dipenuhi untuk dilakukan uji-t berpasangan. Kemudian untuk melakukan uji tersebut ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian hipotesis :Rumuskan hipotesis:Sebelum lebih lanjut melakukan pengujian hipotesis, seorang peneliti harus menentukan terlebih dahulu hipotesisnya. Adapun hipotesis dalam contoh kasus penelitian di atas adalah : H0 : Tidak terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan interval H1 : Terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan intervalLangkah-langkah analisis Uji-t berpasangan dengan menggunakan SPSS :a) Bukalah program SPSSb) Klik Variable View pada SPSS data editorc) Pada kolom Name baris pertama ketik sebelum atau Pretest, pada Label ketik sebelum latihan, pada kolom Measure pilih Scale. Pada kolom Name baris kedua ketik setelah atau post test, pada Label ketik Setelah latihan, pada kolom Measure pilih Scale, untuk kolom lainnya bisa diabaikan (isian default)d) Masuklah ke halaman Data View dengan klik Data View.e) Isikan data sebelum (pretest) dan setelah (post test)f) Selanjutnya kliklah Analyze > Compare Means > Paired Sample T Test.g) Masukkan variable sebelum latihan dan setelah latihan ke kotak Paired Variable (Variable 1 dan Variable 2)

h) Klik OK, maka outputnya sebagai berikut :

Paired Samples Statistics

MeanNStd. DeviationStd. Error Mean

Pair 1SEBLUMDANSESUDAH65.60104.9711.572

SESUDAH71.50105.3801.701

Paired Samples Correlations

NCorrelationSig.

Pair 1SEBLUMDANSESUDAH & SESUDAH10.607.063

Paired Samples Test

Paired DifferencestdfSig. (2-tailed)

MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

Pair 1SEBLUM DAN SESUDAH -5.9004.6061.456-9.195-2.605-4.0519.003

Dari hasil perhitungan melalui software statistik (SPSS) nilai P Uji t berpasangan di atas adalah 0.003 jika di bandingan dengan a = 0.05 maka P < a, sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah Ho ditolak. Dengan demikian bisa disimpulkan setelah dilakukan perhitungan menggunakan software (SPSS) maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : Terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan interval

3. UJI T TIDAK BERPASANGANUji t tidak berpasangan adalah Uji statistik yang membandingkan mean dua kelompok data Independen. Independen maksutnya adalah populasi berbeda dimana populasi yang satu tidak berhubungan atau tidak bergantung dengan populasi yang lain. Misalnya membandingkan mean tinggi badan laki-laki dan perempuan.Independen T Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari subjek yang berbeda. Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B, di mana responden dalam kelas A dan kelas B adalah 2 kelompok yang subjeknya berbeda.

Asumsi atau syarat yang harus dipenuhi pada independen t test antara lain:1. Skala data interval/rasio.2. Kelompok data saling bebas atau tidak berpasangan.3. Data per kelompok berdistribusi normal.4. Data per kelompok tidak terdapat outlier.5. Varians antar kelompok sama atau homogen.

Untuk asumsi poin no. 1 dan 2, anda tidak perlu mengujinya dengan SPSS. Sedangkan untuk asumsi no. 3 dan no. 5 anda harus mengujinya dengan SPSS.

Contoh kasus:Berikut ini adalah contoh kasus penelitian yang menggunakan uji-t independent, peneletii ingin meneliti perbandingan antara data kelahiran bayi tanpa dan dengan KB pada Desa Mamben.

DATA KELAHIRAN BAYI DI DESA MAMBEN

BULAN PENGAMATANTANPA KBKB

12010

23013

34916

45912

56011

63214

7439

84210

95613

104212

114011

123015

Dalam penelitian ini pertanyaan penelitiannya adalah Apakah terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa dan dengan KB (dengan =0,05)?. Dengan demikian penelitian di atas menggunakan uji-t independent atau uji T tidak berpasangan karena setelah dilihat syarat-syaratnya telah dipenuhi untuk dilakukan uji-t independent. Kemudian untuk melakukan uji tersebut ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian hipotesis :Sebelum lebih lanjut melakukan pengujian hipotesis, seorang peneliti harus menentukan terlebih dahulu hipotesisnya. Adapun hipotesis dalam contoh kasus penelitian di atas adalah : H0 : Tidak terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa dan dengan KB H1 : Terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa dan dengan KBLANGKAH-LANGKAH UJI INDEPENDENT SAMPLE T TEST1. Buka lembar kerja baru pada program EXCEL dan SPSS2. Copy data dari excel dan paste ke SPSS3. Beri label sesuai pedoman awal pada variable view di SPSS4. Perhatikan cara memasukkan data pada SPSS,data diurutkan dari atas kebawah pada lembar kerja SPSS.5. Lakukan sesuai prosedur T-test independen6. Kolom 1 urutkan skor ibu tanpa KB dan dilanjutkan dengan KB7. Pada kolom kedua beri nama group 1 untuk skor ibu tanpa KB dan group 2 untuk skor ibu dengan KB8. Beri Label dan Value9. Setelah itu, Klik menu Analyze Compare Means Independent Samples T test10. Muncul kotak dialog baru11. Pada Grouping Variable, klik Define Groups ketik 1 pada Group 1 dan ketik 2 pada Group 2, kemudian klik Continue12. Untuk Option, gunakan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%, klik Continue13. Untuk mengakhiri perintah Klik OK. Maka akan muncul output SPSS

Group Statistics

GRUPNMeanStd. DeviationStd. Error Mean

DATA KELAHIRAN BAYI TANPA DAN DENGAN KB11241.9212.5593.625

21212.172.125.613

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variancest-test for Equality of Means

FSig.tdfSig. (2-tailed)Mean DifferenceStd. Error Difference95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

DATA KELAHIRAN BAYI TANPA DAN DENGAN KBEqual variances assumed12.784.0028.09122.00029.7503.67722.12537.375

Equal variances not assumed8.09111.629.00029.7503.67721.71037.790

Dari hasil perhitungan melalui software statistik (SPSS) nilai P Uji T tidak berpasangan di atas adalah 0.000 jika di bandingan dengan a = 0.05 maka P < a, sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah Ho ditolak. Dengan demikian bisa disimpulkan setelah dilakukan perhitungan menggunakan software (SPSS) maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : Terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa dan dengan KB

DAFTAR PUSTAKA

Furqon. 2008. Statistik Terapan untuk Penelitian. Bandung. AlfabetaHartono, 2008. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta. Lembaga Studi Filsafat Kemasyarakatan dan Perempuan.Kurniawan, Deny. 2008. Uji t Dua Sampel Independen (Independent 2-sample t-test). Priyatno. Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta. ANDIPurnomo, Windhu. 2006. Uji t Sampel Berpasangan. Handout MK Statistik Parametrik. Surabaya.

TUGAS METODOLOGI RISET KEPERAWATANUJI T BERPASANGAN DAN T TIDAK BERPASANGAN

Oleh :SILATURRAHMANNIM : 1103MK292

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR LOMBOK TIMUR - NUSA TENGGARA BARAT2014/2015