Tugas PMB

64
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahan swasta yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan ekspor baik migas maupun non migas, khususnya non migas yang terdiri beberapa macam barang kerajinan tangan misalnya meubel, kerajinan dari rotan dan lain sebagainya. Berkembangnya perusahaan tersebut yang bergerak dalam bidang ekspor barang keluar negri saat ini cukup berkembang pesat dan sangat menjanjikan akan peroleh keuntungan yang akan didapat. Maka hal ini akan mendorong orang untuk memperdagangkan hasil produksinya ke negara lain atau keluar negri. Dalam bisnis salah satu sumber keunggulan daya saing terletak pada kepiawean pemimpin perusahaan meningkatkan sumber daya manusia untuk belajar lebih cepat dibanding pesaing kita. Khususnya dibidang ekspor dengan lebih meningkatkan status perusahaan menjadi suatu pembelajaran. Kontak bisnis dengan dan mempelajari dengan langganan internasional dan mempelajari berbagai teknik distribusi serta pemasaran internasional akan memberi pelajaran bagi karyawan perusahaan yang kelak akan terbukti berguna dalam peningkatan kelancaran pemasaran dalam negeri. Sekala ekonomi dalam berproduksi akan mudah tercapai bila

description

perusaahaan

Transcript of Tugas PMB

Page 1: Tugas PMB

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali bermunculan perusahaan-

perusahan swasta yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan ekspor baik

migas maupun non migas, khususnya non migas yang terdiri beberapa macam barang

kerajinan tangan misalnya meubel, kerajinan dari rotan dan lain sebagainya.

Berkembangnya perusahaan tersebut yang bergerak dalam bidang ekspor barang keluar

negri saat ini cukup berkembang pesat dan sangat menjanjikan akan peroleh keuntungan

yang akan didapat. Maka hal ini akan mendorong orang untuk memperdagangkan hasil

produksinya ke negara lain atau keluar negri.

Dalam bisnis salah satu sumber keunggulan daya saing terletak pada kepiawean

pemimpin perusahaan meningkatkan sumber daya manusia untuk belajar lebih cepat

dibanding pesaing kita. Khususnya dibidang ekspor dengan lebih meningkatkan status

perusahaan menjadi suatu pembelajaran. Kontak bisnis dengan dan mempelajari dengan

langganan internasional dan mempelajari berbagai teknik distribusi serta pemasaran

internasional akan memberi pelajaran bagi karyawan perusahaan yang kelak akan

terbukti berguna dalam peningkatan kelancaran pemasaran dalam negeri. Sekala

ekonomi dalam berproduksi akan mudah tercapai bila perusahaan juga terlatih dalam

bidang pemasaran ekspor. Sekali karyawan terlatih dalam bisnis internasional, maka

pengetahuan yang akan diperoleh akan dapat dipakai untuk penertasi pasar berikutnya.

Seiring dengan perkembangan dunia industri di Indonesia diikuti dengan

persaingan bisnis yang semakin meningkat, menuntut para pelaku bisnis untuk

meningkatkan efisiensi di segala bidang. Salah satu cara untuk mewujudkannya dengan

sistem perencanaan dan pengendaliaan persediaan yang baik, proses produksi berjalan

dengan lancar, sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi dengan tepat waktu dan

tidak terjadi keterlambatan. Sistem perencanaan dan pengendalian perusahaan

membutuhkan suatu strategi. Strategi sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis karena

dengan motif perusahaan yaitu mencari keuntungan, keuntungan didapatkan melalui

Page 2: Tugas PMB

pendapatan. Sedangkan pendapatan sendiri berasal dari penjualan, sebelum penjualan

pelaku bisnis perlu menetapkan pasar atau sasaran yang dituju meskipun dalam pasar

tersebut akan banyak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama sehingga menjadi

pesaing pelaku bisnis tersebut. Untuk dapat bertahan dalam persaingan-persaingan

tersebut maka dibutuhkan strategi. Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan

sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada

tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam laporan tugas besar ini penulis ingin

mengetahui dan mempelajari proses manajemen perusahaan pada CV. Mugiharjo dan

hal-hal yang bersangkutan dengan hal tersebut. CV Mugiharjo merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dibudang furniture yang terletak di kota Boyolali, Jawa

Tengah.

1.2. Permasalahan

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, penulis mengambil

rumusan-rumusan masalah yang akan diangkat yaitu dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses produksi produk yang dilaksanakan oleh CV. Mugiharjo?

2. Bagaimana kondisi pemasaran CV. Mugiharjo?

3. Bagaimana struktur organisasi dan job description perusahaan?

4. Apa saja visi dan misi perusahaan?

5. Bagaimana analisis eksternal-internal (SWOT) perusahaan?

6. Bagaimana proses planning, organizing, leading, controlling perusahaan?

7. Apa strategi variasi yang digunakan oleh CV. Mugiharjo?

8. Apa saja tujuan dan sasaran perusahaan?

Page 3: Tugas PMB

1.3. Tujuan

Berdasarkan atas latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas besar “Pengantar Manajemen & Bisnis”.

2. Untuk mengetahui proses produksi produk CV. Mugiharjo.

3. Mengetahui kondisi pemasaran CV. Mugiharjo.

4. Mengetahui visi dan misi perusahaan.

5. Mengetahui struktur organisasi dan job description perusahaan.

6. Mengetahui analisis eksternal-internal (SWOT) perusahaan.

7. Mengetahui proses planning, organizing, leading, controlling perusahaan.

8. Mengetahui strategi variasi yang digunakan oleh CV. Mugiharjo.

9. Mengetahui tujuan dan sasaran perusahaan.

1.4. Sistematika

Untuk mempermudah pembaca mengerti akan maksud dan tujuan dari laporan

ini maka penulis akan menjelaskan sistematika penulisan laporan tugas besar

“Pengantar Manajemen & Bisnis” adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis berusaha menjelaskan tentang pendahuluan dari

laporan ini diantaranya latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan

masalah serta sistematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis berusaha menjelaskan tentang tinjauan pustaka

dari laporan ini yang meliputi diantaranya penjelasan tentang proses

manajemen , strategi variasi dan lainnya.

BAB III DESKRIPSI ORGANISASI/PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis berusaha menjelaskan tentang deskripsi

perusahaan antara lain informasi umum, proses produksi, pemasaran,

struktur organisasi, dan job description tiap bidang fungsional.

Page 4: Tugas PMB

BAB IV PROSES MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis berusaha menjelaskan tentang proses manajemen

yang terdapat pada perusahaan (Planning, Organizing, Leading,

Controlling).

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan penutup laporan ini yang berisi kesimpulan mengenai

penelitian yang telah dilakukan.

Page 5: Tugas PMB

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Strategi

a. Pengertian Strategi

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli

dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos

dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau

pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang

dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan

rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat

dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau

rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan

rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi

diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber

daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.

Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan

perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang

dilakukan oleh mata-mata musuh.

Dari kedua pendapat di atas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana

yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Rencana ini meliputi: tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu

organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan menenangkan persaingan,

terutamaperusahaan atau organisasi harus memilki keunggulan kompetitif. Hal ini

seperti yang diungkapkan Ohmae (1999:10) bahwa strategi bisnis, dalam suatu kata,

adalah mengenai keunggulan kompetitif. Satu-satunya tujuan dari perencanaan strategis

adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin, keunggulan yang

dapat mempertahankan atas saingan mereka. Strategi koorperasi dengan demikian

Page 6: Tugas PMB

mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan perusahaan relatif terhadap saingan

dengan seefisien mungkin.

Setiap perusahaan atau organisasi, khususnya jasa, bertujuan untuk memberikan

pelayanan yang baik bagi pelanggannya. Oleh karena itu, setiap strategi perusahaan

atau organisasi harus diarahkan bagi para pelanggan. Hal ini seperti yang dijelaskan

Hamel dan Prahalad (1995:31) “bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan

sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan”.

Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan

dimulai dari apa yang terjadi. Misalnya strategi itu mungkin mengarahkan organisasi

itu ke arah pengurangan biaya, perbaikan kualitas, dan memperluas pasar. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan

kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di

dalam bisnis yang dilakukan.

Goldworthy dan Ashley (1996:98) mengusulkan tujuh aturan dasar dalam

merumuskan suatu strategi sebagai berikut :

a. Ia harus menjelaskan dan menginterpretasikan masa depan, tidak hanya masa

sekarang.

b. Arahan strategi harus bisa menentukan rencana dan bukan sebaliknya.

c. Strategi harus berfokus pada keunggulan kompetitif, tidak semata-mata pada

pertimbangan keuangan.

d. Ia harus diaplikasikan dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.

e. Strategi harus mempunyai orientasi eksternal.

f. Fleksibilitas adalah sangat esensial.

g. Strategi harus berpusat pada hasil jangka panjang.

Suatu strategi hendaknya mampu memberi informasi kepada pembacanya yang

sekaligus berarti mudah diperbaharui oleh setiap anggota manajemen puncak dan setiap

karyawan organisasi. Maka oleh Donelly (1996:109) dikemukakan enam informasi yang

tidak boleh dilupakan dalam suatu strategi, yaitu :

a. Apa, apa yang akan dilaksanakan

Page 7: Tugas PMB

b. Mengapa demikian, suatu uraian tentang alasan yang akan dipakai dalam

menentukan apa diatas

c. Siapa yang akan bertanggungjawab untuk atau mengoperasionalkan strategi

d. Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mensukseskan strategi

e. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk operasional strategi tersebut

f. Hasil apa yang akan diperoleh dari strategi tersebut

Untuk menjamin agar supaya strategi dapat berhasil baik dengan meyakinkan

bukan saja dipercaya oleh orang lain, tetapi memang dapat dilaksanakan, Hatten dan

hatten (1996: 108-109) memberikan beberapa petunjuknya sebagai berikut :

a. Strategi harus konsiten dengan lingkungan, strategi dibuat mengikuti arus

perkembangan masyarakat, dalam lingkungan yang memberi peluang untuk

bergerak maju.

b. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi, tergantung pada ruang lingkup

kegiatannya. Apabila ada banyak strategi yang dibuat maka strategi yang satu

haruslah konsisten dengan strategi yang lain. Jangan bertentangan atau bertolak

belakan, semua strategi senantiasa diserasikan satu dengan yang lain.

c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumberdaya

dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain. Persaingan tidak sehat antara

berbagai unit kerja dalam suatu organisasi seringkali mengklaim sumberdayanya,

membiarkannya terpisah dari unit kerja lainnya sehingga kekuatan-kekuatan yang

tidak menyatu itu justru merugikan posisi organisasi.

d. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya

dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya. Selain itu hendaknya

juga memanfaatkan kelemahan pesaing dan membuat langkah-langkah yang tepat

untuk menempati posisi kompetitif yang lebih kuat.

e. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis. Mengingat strategi adalah sesuatu yang

mungkin, hendaknya dibuat sesuatu yang memang layak dapat dilaksanakan.

f. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar. Memang

setiap strategi mengandung resiko, tetapi haruslah berhati-hati, sehingga tidak

menjerumuskan organisasike lubang yang lebih besar. Oleh karena itu strategi

hendaknya selalu dapat dikontrol.

Page 8: Tugas PMB

g. Strategi hendaknya disusn diatas landasan keberhasilan yang telah dicapai.

h. Tanda-tanda suksesnya dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya

dukungan dari pihak-pihak yang terkait dari para eksekutif, dari semua pimpinan

unit dalam organisasi.

Sementara itu menurut Argyris, Mintzberg, Steiner, dan Miner seperti yang dikutip

dalam Rangkuti (1998:4) menyatakan bahwa strategi merupakan respon secara terus-

menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan

kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Bryson (2001:189-190)

menjelaskan bahwa strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, progam

tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimna organisasi

itu, apa yang dilakukan dan mengapa organisasi melakukannya.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan strategi harus

memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai di waktu yang akan datang, selain

itu suatu organisasi harus senantiasa berinteraksi dengan lingkungan dimana strategi

tersebut akan dilaksanakan, sehingga strategi tersebut tidak bertentangan melainkan

searah dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan melihat kemampuan internal dan

eksternal yang meliputi kekuatan dan kelemahan organisasinya. Oleh karena itu, strategi

merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dengan lingkungannya.

Strategi itu sendiri biasanya dikembangkan untuk mengatasi isu strategis, dimana

strategi menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Strategi secara

umum akan gagal, pada saat organisasi tidak memiliki konsisten antara apa yang

dikatakan, apa yang di usahakan dan apa yang dilakukan.

b. Peranan Strategi

Dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, strategi memiliki peranan yang

sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan arah tindakan, dan

cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai.

Menurut Grant (1999:21) strategi memiliki 3 peranan penting dalam mengisi tujuan

manajemen, yaitu :

Page 9: Tugas PMB

1. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan

Strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses. Strategi merupakan suatu

bentuk atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara keputusan-keputusan

yang diambil oleh individu atau organisasi.

2. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi

Salah satu peranan penting strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi

adalah untuk memberikan kesamaan arah bagi perusahaan.

3. Strategi sebagai target

Konsep strategi akan digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan di mana

perusahaan berada dalam masa yang akan datang. Penetapan tujuan tidak hanya

dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan strategi, tetapi juga untuk

membentuk aspirasi bagi perusahaan. Dengan demikian, strategi juga dapat

berperan sebagai target perusahaan.

c. Klasifikasi strategi

Seperti yang dipaparkan oleh Husein (2002:31) bahwa strategi perusahaan dapat

diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan dan tingkatan tugas. Dilihat dari jenis

perusahaan, ada strategi perusahaan konglomerasi yang memiliki beberapa Strategic

Bussiness Unit (SBU), dan strategi perusahaan kecil dan hanya memiliki satu SBU.

Sedangkan dilihat dari tingkatan tugas, strategi dapat diklasifikasikan menjadi : strategi

generik (generic strategy), strategi utama/induk (grand strategy), dan strategi

fungsional.

1. Strategi generik

Menurut Porter (2002:32) strategi generik adalah suatu pendekatan strategi

perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Dalam

praktek, setelah perusahaan mengetahui strategi generiknya, untuk

implementasinya akan ditindaklanjuti dengan langkah penemuan strategi yang lebih

operasional. Kemudian Wheelen dan Hunger (2002:33) membagi strategi generik

ini menjadi 3 macam yaitu :

Page 10: Tugas PMB

a. Strategi stabilitas (stability). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada

tidak bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena

perusahaan berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam

rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini resikonya relatif

rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi

kedewasaan (mature).

b. Strategi Ekspansi (Expansion). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada

penambahan atau perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaannya,

sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi, selain keuntungan yang ingin

diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko, kegagalan yang tidak

kecil.

c. Strategi Penciutan (Retrenchment). Pada prinsipnya, strategi ini dimaksudkan

untuk melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan

atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan, khususnya yang chasflow

negative. Strategi ini biasanya diterapkan pada bisnis yang berada pada tahap

menurun (decline).

2. Strategi utama

Strategi utama merupakan strategi yang lebih operasional dan merupakan tindak

lanjut dari strategi generik.

3. Strategi Fungsional

Strategi fungsional merupakan turunan strategi utama dan lebih bersifat spesifik

serta terperinci tentang pengelolaan bidangbidang fungsional tertentu, sperti bidang

pemasaran, bidang keuangan, bidang SDM, bidang pelayanan, dan lain sebagainya.

2.2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang terdiri dari variabel kekuatan dan

kelemahan dalam kontrol manajemen perusahaan. Menurut Kotler (2009),

pengidentifikasian faktor internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu

perusahaan, yaitu faktor kekuatan dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman

yang berasal dari faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor

Page 11: Tugas PMB

internal. Sedangkan kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan dengan

melihat peluang dan faktor eksternalnya.

Menurut Umar (2008), pengkategorian analisis lingkungan internal sering

diarahkan pada enam aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi pemasaran, keuangan,

produksi/operasi, sumber daya manusia dan sistem informasi manajemen.

1. Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2009) adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dengan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dalam pemasaran ini dibahas mengenai segmentasi, target dan posisi

pasar serta bauran pemasaran.

1. STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

Menurut Kotler (2009), segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk

meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Strategi segmentasi pasar adalah

strategi untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing. Perusahaan

perlu memilih pasar sasaran yang akan dilayani sesuai dengan kemampuan. Segmen

pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan

keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan yang serupa.

Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi bagian yang lebih kecil yang

memiliki karakteristik, keinginan, perilaku atau kebutuhan yang sama. Tujuannya

antara lain : memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, memanfaatkan sumber

daya lebih efisien, dan memahami situasi persaingan dengan lebih teliti (Chandra,

2009).

Strategi target pasar atau strategi penentuan pasar sasaran adalah strategi dalam

membidik konsumen. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-peluang segmen

pasarnya, perusahaan tersebut harus mengevaluasi beragam segmen serta memutuskan

berapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik. Dalam indikator daya tarik

segmen serta tujuan dan sumber daya perusahaan (Kotler, 2009).

Strategi penentuan posisi pasar menurut Kotler (2009) adalah tindakan merancang

tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang kompetitif atau

Page 12: Tugas PMB

terbedakan (diantara pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir dari

penentuan posisi adalah keberhasilan penciptaan suatu usulan nilai yang terfokus pada

pasar, suatu pernyataan sederhana yang jelas mengapa pasar sasaran harus membeli

produk tersebut.

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Kotler (2009), marketing mix (bauran pemasaran) adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam

pasar sasaran. Menurut McCarthy, bauran pemasaran adalah peubah-peubah terkontrol

yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran. E. Jerome

McCarthy mengklasifikasikan variabel-variabel tersebut menjadi empat kelompok yang

luas yang disebut 4P pemasaran yang terdiri dari Produk (Product), Harga (Price),

Tempat (Place), dan Promosi (Promotion). Untuk pamasaran jasa, Payne (1993)

mengemukakan perluasan bauran pemasaran tradisional ke dalam tujuh bauran

pemasaran jasa, yaitu Orang (People), Proses (Process), dan Layanan Pelanggan

(Customer Service).

A. Produk (Product)

Kotler (2009), mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi

yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Ciri-ciri dan karakteristik jasa adalah

sebagai berikut :

1. Tidak berwujud, artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa

tersebut dibeli.

2. Tidak terpisahkan, artinya antara si pembeli jasa dengan si penjual jasa saling

berkaitan.

3. Beraneka ragam artinya jasa tidak diperjualbelikan dalam berbagai bentuk.

4. Tidak tahan lama, artinya jasa tidak dapat disimpan begitu jasa dibeli maka akan

segera dikonsumsi.

B. Harga (Price)

Harga adalah aspek penting dalam kegiatan bauran pemasaran. Penetuan harga

menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku

Page 13: Tugas PMB

tidaknya produk dan jasa. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap

produk yang ditawarkan (Kotler, 2009).

C. Distribusi (Place)

Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi,

lokasi tempat, dan wilayah penjualan. Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah

perusahaan berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan,

David (2009).

D. Promosi (Promotion)

Menurut Tjiptono (1997), promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,

yaitu berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingat

pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan

loyal produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

E. Orang (People)

Menurut Kasmir (2000), kepuasan pelanggan tergantung kepada kualitas yang

terbaik, maka karyawan perlu dilatih agar menyadari pentingnya pekerjaan yang

mereka jalankan. Pentingnya people dalam pemasaran berkaitan erat dengan internal

marketing. Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antar setiap karyawan

dan departemen dalam suatu perusahaan, dengan tujuan untuk mendorong people agar

dapat memberikan kinerja yang memuaskan kepada konsumennya.

F. Proses (Process)

Menurut Husein Umar (2008), proses mencerminkan bagaimana semua elemen

bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa

yang diberikan kepada konsumen.

G. Layanan Pelanggan (Customer Service)

Menurut Kasmir (2000), pengertian Customer Service secara umum adalah setiap

kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada

nasabah melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan nasabah. Seorang

Customer Service memegang peranan yang sangat penting, disamping memberikan

pelayanan juga sebagai pembina hubungan dengan masyarakat atau public relation.

2. Keuangan

Page 14: Tugas PMB

Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik dalam

melihat posisi bersaing dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menentukan kekuatan

dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat penting agar dapat merumuskan

strategi secara efektif (David, 2009).

3. Produksi/operasi

Fungsi produksi/operasi mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi

barang atau jasa. Kegiatan produksi dan operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat

dari keteguhan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktifivas, Umar (2008).

4. Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu,

manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan

perusahaan. Berbagai faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : langkah-langkah

yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas

dan sistem imbalan (Umar, 2008).

5. Sistem Informasi Manajemen

Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis

dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Menilai kekuatan dan

kelemahan internal sebuah perusahaan dalam sistem informasi manajemen adalah

dimensi penting dari suatu audit internal (David, 2009).

2.3. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal meliputi variabel peluang dan ancaman di luar kontrol

manajemen perusahaan. Audit eksternal terfokus pada upaya mengidentifikasi dan

menilai trend, serta peristiwa di luar kendali suatu perusahaan. Tujuan audit eksternal

adalah membuat daftar terbatas mengenai berbagai peluang yang dapat menguntungkan

perusahaan dan berbagai ancaman yang harus dihindari (David, 2009). Lingkungan

eksternal yang akan diteliti yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.

2.3.1. Lingkungan Mikro

Menurut Kotler (2009), lingkungan mikro adalah lingkungan yang dekat dengan

perusahaan, dan mempengaruhi kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam

Page 15: Tugas PMB

melayani pelanggannya. Komponen-komponen lingkungan mikro tersebut adalah

sebagai berikut :

A. Pemasok

Pemasok merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan

oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti

perlataan, tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar atau listrik.

B. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran merupakan pihak-pihak yang membantu perusahaan dalam

mempromosikan, menjual serta mendistribusikan produk ke pembeli akhir, seperti

perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran dan perantara keuangan.

C. Pelanggan (Nasabah)

Pelanggan merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan barang atau jasa

yang dijual oleh perusahaan. Pelanggan adalah individu atau rumah tangga, perusahaan

yang membeli barang/jasa yang dihasilkan dalam ekonomi.

D. Pesaing

Pesaing adalah pihak yang menawarkan kepada pasar produk sejenis atau sama

dengan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan atau produk substitusinya, di wilayah

tertentu.

2.3.2. Lingkungan Makro

Menurut Kotler (2009), lingkungan makro terdiri atas kekuatan sosial yang

mempengaruhi seluruh perilaku di lingkungan mikro perusahaan dan mempengaruhi

kegiatan pemasaran perusahaan meliputi :

A. Lingkungan Demografis

Merupakan lingkungan yang menyangkut kependudukan seperti jumlah penduduk,

kepadatan penduduk, lokasi penduduk, usia penduduk, jenis kelamin dan pendidikan.

B. Lingkungan Ekonomi

Page 16: Tugas PMB

Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan

konsumen. Daya beli ini diukur dari tingkat pendapatan masyarakat dan perkembangan

tingkat harga-harga umum.

C. Lingkungan Alam

Merupakan kondisi alam pada suatu wilayah, termasuk sumber daya alam yang

dibutuhkan seperti kebutuhan bahan baku, biaya energi, dan tingkat polusi.

D. Lingkungan Teknologi

Merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan

inovasi baru melalui pengembangan produk baru serta mampu menangkap peluang-

peluang yang ada.

E. Lingkungan Politik/Hukum

Maksudnya adalah lembaga yang mengawasi perusahaan seperti badan pemerintah,

kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi ruang gerak organisasi dan

individu dalam masyarakat seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM).

F. Lingkungan Sosial/Budaya

Merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang mempengaruhi nilai di

masyarakat seperti persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat terhadap produk dan

jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

2.4. Matriks Internal Factor Evaluation dan Eksternal Factor Evaluation

(IFE dan EFE)

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation

(EFE) merupakan salah satu teknik perumusan strategi yang penting dan merupakan

langkah pertama dari kerangka kerja perumusan yang disebut tahap input, yaitu

meringkas informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Menurut David

(2009), matriks IFE meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dari

perusahaan, sedangkan matriks EFE meringkas dan mengevaluasi informasi mengenai

lingkungan eksternal, untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman. Penilaian intuitif

diperlukan dalam mengembangkan kedua matriks ini. Matriks ini menyediakan

Page 17: Tugas PMB

informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi pemasaran secara sukses

dengan syarat alat ini harus disertai dengan penelitian intuitif yang baik.

2.5. Matriks Internal Eksternal (IE)

Menurut David (2009), matriks Internal Eksternal (IE) merupakan langkah

kedua dari kerangka kerja perumusan strategi yang disebut tahap pencocokan, yaitu

tahap untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-

faktor internal dan eksternal. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total

nilai IFE yang diberi bobot dan total nilai EFE yang diberi bobot. Diagram tersebut

dapat mengidentifikasikan Sembilan sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya

kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

1. Tumbuh dan Bina (Growth and Build)

Growth Strategy merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau upaya

diversifik. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV disebut tumbuh dan

bina. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan

produk) atau strategi integratf (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan

integrasi horizontal) mungkin paling cocok untuk semua divisi ini.

2. Strategi Pertahankan dan Pelihara (Hold and Maintain)\

Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola dengan

strategi pertahankan dan pelihara melalui strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Strategi ini diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang

telah ditetapkan.

3. Panen atau Divestasi (Harvest or Divestiture)

Ketiga, divisi yang masuk ke dalam sel VI, VII, atau IX adalah panen atau divestasi

melalui strategi divestasi (memperbesar skala usaha perusahaan) atau likuidasi

(memperkecil skala perusahaan).

2.6. Matriks SWOT

Matriks Strengths – Weaknesses – Opportunities – Threats (SWOT) merupakan

perangkat pencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat

strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-

Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats) dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).

Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal perusahaan

Page 18: Tugas PMB

untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang

bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal.

Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan perusahaan untuk

menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Sedangkan strategi WT atau

strategi kelemahanancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk

mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal (David, 2009).

2.7. Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM)

QSPM adalah alat untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif,

berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan eksternal yang dikenali

sebelumnya. Seperti alat analisis perumusan strategi yang lain, QSPM memerlukan

penilaian intuitif yang baik. QSPM merupakan tahap ketiga dari kerangka kerja analitik

dalam perumusan strategi. QSPM merupakan salah satu teknik analisis yang dirancang

untuk membuat peringkat strategi guna memperoleh daftar prioritas dan untuk

menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. QSPM menentukan

daya tarik relatif dari berbagai straregi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor

sukses kritis internal dan eksternal perlu dimanfaatkan atau diperbaiki (David, 2009).

Page 19: Tugas PMB

BAB 3

DESKRIPSI PERUSAHAAN

3.1. Informasi Umum

a. Sejarah Perusahaan

CV MUGIHARJO merupakan perusahaan pengelola kayu yang dulunya

bernama UD. MUGIHARJO yang didirikan oleh Bapak Mugianto pada tanggal 17 Mei

1998. Selain sebagai pemilik, bapak Mugianto juga merangkap sebagai pimpinan

perusahaan. Pada waktu perusahaan berdiri, kegiatan perusahaan masih sejenis dengan

industri kecil, dimana kegiatannya hanya membuat produk mentah yang berasal dari

kayu mahoni, yang kemudian dikirim ke perusahaan reproduksi mebel ekspor

(perusahaan hanya sebagai supplier). Pada waktu itu karyawan hanya berjumlah 5 orang

dan berasal dari sekitar Boyolali dan produk yang dihasilkan setiap minggunya adalah

6-9 pcs. Semua biaya yang digunakan untuk produksi berasal dari modal sendiri Rp

15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Pada awal tahun 1999 perusahaan mendapat penawaran dari rekan kerjanya

untuk melakukan kegiatan ekspor sendiri sehingga perusahaan merintis dan

mengembangkan usahanya. Untuk mengembangkan usaha tersebut, perusahaan

melakukan perluasan lokasi untuk kegiatan produksi yaitu dengan menyewa rumah

sekitar desa tempat tinggal perusahaan yaitu di Dukuh Kantongan, Desa Kragilan,

Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Perusahaan juga menambah perlengkapan,

peralatan, dan untuk penambahan modal dilakukan penarikan saham yang terdiri dari 4

orang. Pada bulan Maret 1999, seluruh kegiatan perusahaan sudah dapat dijalankan

Page 20: Tugas PMB

dengan baik. Produk dikirim ke negara Perancis dengan kapasitas 1 kontainer setiap

bulan.

Di dalam perjalanannya, perusahaan tidak terlepas dari berbagai permasalahan.

Perusahaan pernah mengalami masalah tentang produk yang banyak mengalami

kerusakan (baik itu rusak di dalam kontainer maupun rusak karena kualitas barang yang

kurang bagus), sehingga pihak buyer meminta ganti rugi produk yang rusak tersebut

sebanyak 2 kontainer. Masalah tersebut meninggalkan complain antara penanam saham,

sehingga sekitar bulan Agustus 2000 saham-saham mereka dijual, kemudian semua

saham dibeli Bapak Mugianto. Masalah ini dijadikan sebagai pengalaman sehingga

kualitas produk diperbaiki. Setelah terjadi hal tersebut diatas, perusahaan berusaha

untuk

meningkatkan kualitas produknya dan mendapatkan buyer dari Swedia. Kemudian

untuk menambah modal perusahaan mengajukan pinjaman ke Bank Rakyat Indonesia.

Dengan modal tersebut dibangunlah gedung untuk kegiatan produksi. Seiring dengan

berjalannya waktu, order yang diterima perusahaan semakin banyak dan harus dipenuhi

tepat waktu. Perusahaan mengajukan pinjaman modal lagi pada Bank Rakyat Indonesia

untuk mencukupi kuantitas produksi. CV MUGIHARJO mempunyai Ijin Usaha No.

44/KDPP.11.32/2.2/IX/2002, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 1335602806, dan

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 07.125.253.0.526.000. Pada tahun 2004,

dibangun gedung baru dengan nama CV MUGIHARJO FURNITURE yang menjadi

perusahaan berkembang sampai saat ini. Dalam perusahaan, kantor dan pabrik terletak

dalam satu lokasi yaitu di Kanthongan, Kragilan, Mojosongo, Boyolali, Kode Pos

57372, Jawa Tengah, Indonesia, Phone/Fax (0276) 324620.

b. Jam Kerja

Perusahaan menetapkan antara jam kerja yang bagi karyawan dalam

melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Karyawan bekerja dari hari senin

sampai Sabtu, apabila terdapat banyak order dan harus dikirim, maka bila diperlukan

karyawan akan bekerja lembur untuk menyelesaikan order tersebut. Adapun aturan

waktu bekerja perusahaan adalah sebagai berikut :

Jam kerja : 07.30 - 16.00 WIB

Page 21: Tugas PMB

Jam Istirahat : 11.30 - 13.00 WIB

Pada hari jum’at jam istirahat mulai pukul 11.00 – 13.00 WIB. Hal tersebut

dilakukan karena banyak karyawan yang akan ibadah Jum’at.

c. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan pada perusahaan adalah harian lepas dan borongan. Sistem

penggajian borongan terdapat pada bagiam perakitan. Untuk staf perusahaan

penggajiannya menggunakan sistem harian lepas, sama seperti karyawan-karyawan

lainnya, yang membedakan adalah untuk staf perusahaan bagikan setiap bulan sekali,

sedangkan karyawan setiap seminggu sekali. Untuk upah kerja lembur dihitung per

jam.

3.2. Proses Produksi

Proses produksi meliputi penyiapan bahan dan peralatan yang akan digunakan

dalam proses pembuatan produk :

a. Jenis produk yang dihasilkan

Jenis produk yang dihasilkan oleh CV Mugiharjo antara lain :

Nama Produk Macam Produk Warna produk

Almari Almari pakaian, almari

tamu, rak buku

Antique white, coffe

brown, sianghai brown,

teat brown

Meja Meja tamu, meja makan,

meja kerja, meja TV,

meja lampu

Antique white, coffe

brown, sianghai brown,

teat brown

Kursi Kursi tamu, kursi makan Antique white, coffe

brown, sianghai brown,

teat brown

b. Jenis bahan yang digunakan

Page 22: Tugas PMB

Dalam memproduksi furniture, bahan baku yang dipergunakan adalah kayu mahoni

dan bahan pembantu lainnya yaitu, triplek, paku, lem B4, melamine, dempul, thiner,

dan acessories. Adapun bahan baku diperoleh dari kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kayu

mahoni yang digunakan dengan ukuran papan tertentu dan kayu sudah dioven

(dikeringkan).

Adapun kriteria kayu yang dipilih adalah :

a. Kayu tampak merah.

b. Kayu mempunyai tingkat kekeringan 8 % sampai dengan 12 %

c. Kayu tidak busuk dan tidak berjamur.

d. Kayu tidak dimakan totor.

e. Kayu lepas mata dan memiliki gurator-gurator yang lebih jelas.

c. Peralatan yang digunakan

Untuk menunjang dan mempercepat proses produksi yang berkualitas baik, maka

dibutuhkan alat bantu yaitu:

1. Gergaji mesin

Gergaji mesin fungsinya untuk memotong kayu sebelum dimasukkan ke

penggergajian.

2. Gergaji tangan

Gergaji tangan fungsinya membentuk lembaran papan sesuai dengan ukuran

yang dibutuhkan.

3. Bor pistol

Alat ini berfungsi untuk melubangi bagian tertentu pada papan kayu dan

disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Oven kayu

Alat ini berfungsi untuk mengeringkan kayu sehingga kayu setelah dikeluarkan

menjadi kering dan tidak mudah rapuh.

5. Amplas kayu

Alat ini berfungsi untuk menghilangkan serat dari sisa penggergajian serta

melicinkan dan menghaluskan papan kayu.

Page 23: Tugas PMB

6. Kompresor

Alat ini berfungsi untuk menyemprotkan pewarna kebagian yang akan dicat

supaya kelihatan lebih halus dan rapi.

d. Proses Produksi

Dalam pembuatan mebel, proses produksi dibagi menjadi 2 tahap yaitu :

1. Tahap Perakitan

Pada tahap awal, papan mahoni dikeringkan selama kurang lebih 10 hari

dengan tingkat kekeringan 8 % sampai dengan 12 %. Kemudian papan yang

sudah kering tersebut dibelah di bagian persiapan komponen sesuai dengan

ukuran produk yang akan dibuat. Setelah selesai kemudian komponen-

komponen tersebut dikerjakan dibagian perakitan dimana di dalam tahap

perakitan terdapat proses perataan, sambung papan (laminating), pemahatan,

pluk/propil/panel dan perakitan produk tersebut.

Setelah selesai proses perakitan produk maka produk tersebut diberi

nama produk setengah jadi. Sebelum produk setengah masuk ke bagian

finishing, produk diteliti terlebih dahulu apakah bentuknya sudah sempurna atau

belum, apabila terjadi produk cacat atau kurang sempurna maka akan diproses

ulang, tetapi apabila setelah diperiksa produk sudah baik maka langsung dibawa

ke bagian finishing. Tempat untuk meneliti produk setengah jadi disebut Meja

Balance.

2. Tahap Finishing

Tahap finishing dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian amplas dasar, bagian

warna, bagian packing. Dibagian amplas dasar, produk setengah jadi diamplas

atau dihaluskan dengan amplas nomor/grit 120 dan 180. Kemudian di bagian

warna dilakukan pendempula, warna dasar, finishing warna akhir.Di salam

proses packing dilakukan pemasangan accesories (kunci, sapit udang, logo,

handle, kaca) dan pembungkusan/ packing produk. Bahan yang digunakan untuk

pembungkusan adalah kardus, single fice, fomsit, tali rafia , lakban, lem, staples.

Page 24: Tugas PMB

Peralatan yang dipakai adalah pisau karter, palu. Setelah proses packing selesai ,

produk disebut dengan produk jadi dan siap kirim.

Urutan proses produksi

3.3. Kondisi Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar

tepat survive. Pemasaran sebagai suatu sistem dari keseluruhan kegiatan perusahaan

bermanfaat untuk mempromosikan produknya bagi konsumen atau calon konsumen

agar mau membeli produknya. CV. Mugiharjo dalam usahanya hanya melakukan

kegiatan produksi dan pemasaran.

Produk CV. Mugiharjo 95% diekspor keluar negeri dengan negara tujuannya

yaitu Perancis, Swedia, dan Norwegia. Sedangkan yang 5% dipasarkan untuk konsumen

PerataanLaminatingPemahatanPerakitan

Amplas dasarBagian warnaPemasangan AccesoriesPengepakan (packing)

Finishing

Page 25: Tugas PMB

lokal. Produk akan dikirim kepemesan dibuatkan suatu inovoice yaitu sebagai bukti

produk atau barang sudah dikirim dan diterima oleh pemesan. Order batang yaitu lewat

fax-email dan diterima oleh kepala bagian pemasaran.

Sebagai perangsang pada konsumen, perusahaan selalu melakukan penjagaan

kualitas produk yang dihasilkan. Sementara itu, dalam hal mempertahankan dan

meningkatkan pemesanan , perusahaan berusaha menyelesaikan pesanan pada waktu

yang telah disepakati dan memberikan produk sesuai dengan pesanan. Barang yang

sudah jadi langsung dikirim ke buyer.

3.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting bagi berdirinya perusahaan, berikut struktur

perusahaan pada CV. Mugiharjo sebagai berikut :

a. Struktur Organisasi

Page 26: Tugas PMB

b. Deskripsi Jabatan

1. Pimpinan Perusahaan

a. Merupakan pemilik perusahaan yang tugas utamanya memimpin segala

kegiatan perusahaan untuk mencapai sasaran yang diharapkan.

b. Mengkoordinasi aktivitas perusahaan.

c. Bertanggungjawab atas manajemen perusahaan.

d. Membuat keputusan terhadap semua kegiatan yang bisa berakibat terhadap

terjadinya perubahan modal perusahaan.

2. Bagian Gudang dan Perencanaan

a. Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap tersedianya kebutuhan produksi secara

keseluruhan.

Pimpinan Perusahaan

Bagian Gudang dan Perencanaan

Departemen Gudang Material

Departemen Pengeringan

Material

Departemen Gudang Produk

Bagian Produksi

Departemen Peralatan

Departemen komponen

Departemen Perakitan

Departemen Finishing

Bagian Keuangan

Departemen Keuangan

Departemen Akuntansi

Departemen Logistik

(Pengadaan)

Depastemen Ekspor

Bagian Personalia

Departemen Administrasi

Departemen Keamanan

Bagian Pemasaran

Departemen Pemasaran

Page 27: Tugas PMB

c. Bertanggung jawab terhadap persediaan bahan baku maupun barang jadi

perusahaan.

d. Membuat daftar barang jadi dan bahan baku yang ada di dalam perusahaan.

Bagian Gudang dan Perencanaan membawahi 3 departemen yang

tanggungjawabnya langsung kepada bagian gudang dan perencanaan, yaitu :

1. Departemen gudang material

a. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang Pengadaan.

b. Membuat laporan stok bahan mentah.

c. Melakukan pengawasan terhadap persediaan dalam perusahaan.

2. Departemen pengeringan material kayu

Bertugas untuk mengurusi dalam hal pengeringan bahan baku sebelum

digunakan dalam proses produksi.

3. Departemen gudang produk

a. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang Pengadaan.

b. Bertugas untuk mendata produk dan menyimpan produk jadi.

c. Membuat laporan stok barang jadi.

3. Bagian Produksi

a. Bertanggung jawab langsung kepada pemimpin perusahaan

b. Melaksanakan dan melakukan pengawasan umum seluruh kegiatan

produksi.

c. Melakukan pengawasan umum terhadap segala peralatan dan alat produksi

perusahaan.

d. Membuat laporan produksi tiap departemen.

Bagian produksi membawahi 4 departemen yang mempunyai tanggungjawab

langsung kepada bagian produksi, yaitu :

1. Departemen peralatan

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

2. Bertugas untuk menyediakan peralatan dalam proses produksi.

2. Departemen komponen

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

Page 28: Tugas PMB

2. Bertugas dalam penyesuaian kayu sesuai dengan ukuran produk yang

dipesan dan jumlah produk yang dipesan dengan tidak mengabaikan

kualitas kayu.

3. Departemen perakitan

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

2. Bertugas dalam pengawasan umum terhadap perakitan produk.

3. Mengadakan pengawasan mutu bahan.

4. Departemen finishing

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

2. Bertugas menyelesaikan produk sehingga menjadi produk jadi termasuk

di dalamnya pengepakan dan pengecatan.

4. Bagian Keuangan

1. Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.

2. Bertanggung jawab terhadap pengeluaran dan pemasukan keuangan

secara menyeluruh.

3. Menandatangani dan mengirim cek (bersama pimpinan perusahaan).

4. Menyelenggarakan buku besar dan menyusun laporan keuangan.

5. Melakukan urusan perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.

Bagian keuangan membawahi 4 departemen yang bertanggungjawab langsung

kepada bagian keuangan, yaitu:

1. Departemen keuangan

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

2. Melakukan pengeluaran kas untuk pembelian.

3. Melakukan penagihan.

4. Menyelenggarakan laporan kas harian.

2. Departemen akuntansi

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

2. Membuat jurnal dan buku besar.

3. Menyelenggarakan register penjualan dan penagihan.

4. Menyiapkan berbagai laporan yang dibutuhkan.

5. Membuat daftar gaji.

Page 29: Tugas PMB

3. Departemen logistik (pengadaan)

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

2. Bertugas melakukan pembelian bahan baku.

4. Departemen ekspor

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

2. Bertugas mengurusi ekspor barang dagangan yaitu mulai dari

pemesanan kontainer sampai dengan pengurusan dokumendokumen

ekspor.

5. Bagian Personalia

1. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.

2. Mengurus dan mengendalikan hukum dan segala perizinan perusahaan.

3. Membuat perencanaan umum dan penempatan SDM.

4. Membuat dan menyelenggarakan laporan produktifitas karyawan.

5. Membuat persetujuan penggajian dan kesejahteraan karyawan.

Bagian personalia membawahi 2 departemen yaitu :

1. Departemen administrasi dan umum

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian personalia.

2. Bertugas menangani kegiatan yang sifatnya administratif

2. Departemen keamanan

1. Bertanggung jawab kepada kepala bagian personalia.

2. Melakukan absen terhadap karyawan dan melayani keperluan,

memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung ke perusahaan.

3. Tugas utamanya adalah menjaga keamanan perusahaan.

4. Memberi pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan dalam

bekerja.

6. Bagian Pemasaran

Tugasnya berkaitan erat dengan masalah penjualan barang hasil produksi

perusahaan. Bagian pemasaran membawahi departemen pemasaran yang

Page 30: Tugas PMB

tanggungjawabnya langsung kepada bagian pemasaran dan tugas utamanya

memasarkan produk dan menerima order dari pembeli.

BAB 4

PROSES MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN

Page 31: Tugas PMB

4.1. Visi dan Misi

4.1.1 Visi

Menjadi perusahaan furniture yang berskala internasional dan juga mempunyai

kualitas yang tinggi.

4.1.2 Misi

1. Meningkatkan kinerja organisasi dan sumber daya manusia untuk

memberikan jaminan terhadap kepuasan konsumen.

2. Memberikan profesionalitas kepercayaan kepuasan kepada mitra kerja dan

pelanggan

3. Meningkatkan dukungan ketangguhan jaringan usaha, infrastruktur dan

permodalan

4.2. Analisis Lingkungan Eksternal – Internal (SWOT)

4.2.1 Strengths

1. Produk berkualitas

Produk yang diproduksi oleh perusahaan mempunyai kualitas yang tinggi

sehingga dapat menarik pelanggan.

2. Produk bervariasi

Produk yang dihasilkan oleh berusahaan mempunyai banyak pilihan dari

lemari, meja, kursi, dan rak buku selain itu juga mempunyai warna yang

beragam sehingga dapat menarik pelanggan.

4.2.2 Weakness

1. Kurangnya tenaga kerja di bagian pemasaran

Page 32: Tugas PMB

Kurangnya tenaga kerja dibagian pemasaran juga akan mempengaruhi

volume penjualan karena perusahaan akan kurang dikenal oleh masyarakat

luas

2. Kurangnya peralatan

Kurangnya peralatan juga mempengaruhi volume penjualan karena proses

produksi kurang lancar sehingga mengurangi hasil produksi.

3. Seringnya tenaga kerja yang tidak masuk, akan memakan waktu lama dalam

memproduksi suatu produk tertentu sehingga mengurang.i hasil produk

4. Adanya karyawan bagian produksi yang kurang terampil atau kurang

profesional , sehingga menghambat proses produksinya.

5. Bidan promosi atau pemasaran produksi kurang aktif dalam

memperkenalkan produk sehingga sulit mencari buyer baru dari negara lain.

4.2.3 Opportunities

1. Indonesia merupakan negara tropis.

Hal ini sangat berpengaruh dalam mendapatkan material bahan baku.

Dengan Indonesia yang mempunyai banyak hutan tropis maka akan banyak

sumber kayu sehingga dalam pembuatan produk tidak terkendala bahan

baku.

2. Ketertarikan pasar luar negeri dengan furniture Indonesia

Furniture Indonesia mempunyai kualitas dan produk yang bagus , hal ini

memicu banyak buyer dari luar negeri yang tertarik dengan furniture

Indonesia. Hal ini baik untuk industri di Indonesia karena dapat menambah

jaringan usaha.

4.2.4 Threats

1. Pesaing

Adanya pesaing yang bergerak di bidang yang sama juga mempengaruhi

volume penjualan perusahaan di Boyolali sendiri juga banyak sekali

perusahaan mebel.

2. Birokrasi pemerintah terlalu panjang

Page 33: Tugas PMB

Pengurusan pembuatan dokumen-dokumen ekspor seperti pemberitahuan

ekspor barang (PEB), persetujuan ekspor (PE), surat keterangan asal

(SKA)/certificate of origin (COO), dan certificate of fumigation ke lembaga

yang terkait menggunakan jasa ekspedisi muatan kapal laut (EMKL),

sehingga kurang efektif dan efisien karena lembaga yang terkait tidak

langsung berhubungan dengan perusahaan dan apabila terjadi masalah atau

kesalahan dalam pembuatan dokumen ekspor perusahaan tidak langsung

mengetahuinya dan koordinasi antara keduanya kurang lancar karena tidak

berhubungan secara langsung. Selain itu biaya yang dikeluarkan untuk

pengurusan dokumen relatif mahal karena selain membayar pada lembaga

yang terkait, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya pada pihak

EMKL-nya.

3. Terhambat atau tertundanya pengiriman bahan baku ke perusahaan, karena

pembelian bahan baku di luar kota.

4. Masalah bidang angkutan darat dan angkutan laut.

Yaitu tidak tersedianya kontainer dan jadwal kapal sering mundur, hal

tersebut terjadi karena kontainer sudah dipesan oleh perusahaan-perusahaan

lain. Selain itu terjadi gangguan atau halangan pada kapal laut dalam

perjalanannya, maupun terjadi gangguan teknis pada kapal itu sendiri.

5. Pembayaran dari buyer mundur atau tidak tepat waktu.

Pembayaran buyer tidak tepat waktu disebabkan karena pengiriman yang

terlambat.

4.3. Matriks Internal – Eksternal (I-E Matriks)

4.4. Pemilihan Strategi Variasi

4.5. Tujuan dan Sasaran Perusahaan

4.5.1. Tujuan Perusahaan

Page 34: Tugas PMB

Selain bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari usaha, seperti tujuan-tujuan

perusahaan beroperasi pada umumnya, perusahaan ini juga mempunyai beberapa tujuan

lain, yaitu :

a. Tujuan ke dalam:

1. Membuka peluang usaha di bidang pengelolaan kayu (furniture)

2. Meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

b. Tujuan ke luar:

1. Meningkatkan perekonomian nasional

2. Menambah pendapatan daerah khususnya dan pendapatan negara pada umumnya.

4.5.2. Sasaran Perusahaan

Sebelum melakukan penjualan, perusahaan perlu menentukan pasar atau sasaran

yang ingin dituju agar penjualan dapat berjalan lancar. Sasaran yang telah ditentukan

oleh CV. Mugiharjo adalah sebagai berikut :

1. Memberikan produk furniture dengan kualitas terbaik untuk konsumen luar negeri

maupun dalam negeri.

2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia perusahaan untuk menjaga kinerja

perusahaan.

3. Meningkatkan nilai penjualan setiap tahun sehingga keuntungan pun meningkat.

4. Meningkatkan jaringan usaha.

4.6. Proses Organizing

Organizing adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang

telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang

tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat

memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan

efisien guna pencapaian organisasi.

Pemimpin perusahaan telah membentuk struktur organisasi dan strategi dalam

proses kegiatan produksi. Setiap bagian mempunyai tanggung jawab masing-masing

yaitu :

Page 35: Tugas PMB

1. Pimpinan Perusahaan

a. Merupakan pemilik perusahaan yang tugas utamanya memimpin segala

kegiatan perusahaan untuk mencapai sasaran yang diharapkan.

b. Mengkoordinasi aktivitas perusahaan.

c. Bertanggungjawab atas manajemen perusahaan.

d. Membuat keputusan terhadap semua kegiatan yang bisa berakibat terhadap

terjadinya perubahan modal perusahaan.

2. Bagian Gudang dan Perencanaan

a. Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap tersedianya kebutuhan produksi secara

keseluruhan.

c. Bertanggung jawab terhadap persediaan bahan baku maupun barang jadi

perusahaan.

d. Membuat daftar barang jadi dan bahan baku yang ada di dalam perusahaan.

Bagian Gudang dan Perencanaan membawahi 3 departemen yang

tanggungjawabnya langsung kepada bagian gudang dan perencanaan, yaitu :

1. Departemen gudang material

a. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang Pengadaan.

b. Membuat laporan stok bahan mentah.

c. Melakukan pengawasan terhadap persediaan dalam perusahaan.

2. Departemen pengeringan material kayu

Bertugas untuk mengurusi dalam hal pengeringan bahan baku sebelum

digunakan dalam proses produksi.

3. Departemen gudang produk

Page 36: Tugas PMB

a. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang Pengadaan.

b. Bertugas untuk mendata produk dan menyimpan produk jadi.

c. Membuat laporan stok barang jadi.

3. Bagian Produksi

a. Bertanggung jawab langsung kepada pemimpin perusahaan

b. Melaksanakan dan melakukan pengawasan umum seluruh kegiatan

produksi.

c. Melakukan pengawasan umum terhadap segala peralatan dan alat produksi

perusahaan.

d. Membuat laporan produksi tiap departemen.

Bagian produksi membawahi 4 departemen yang mempunyai

tanggungjawab langsung kepada bagian produksi, yaitu :

1. Departemen peralatan

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

b. Bertugas untuk menyediakan peralatan dalam proses produksi.

2. Departemen komponen

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

b. Bertugas dalam penyesuaian kayu sesuai dengan ukuran produk yang

dipesan dan jumlah produk yang dipesan dengan tidak mengabaikan

kualitas kayu.

3. Departemen perakitan

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

b. Bertugas dalam pengawasan umum terhadap perakitan produk.

c. Mengadakan pengawasan mutu bahan.

Page 37: Tugas PMB

4. Departemen finishing

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.

b. Bertugas menyelesaikan produk sehingga menjadi produk jadi termasuk di

dalamnya pengepakan dan pengecatan.

c. Bagian Keuangan

d. Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.

e. Bertanggung jawab terhadap pengeluaran dan pemasukan keuangan secara

menyeluruh.

f. Menandatangani dan mengirim cek (bersama pimpinan perusahaan).

g. Menyelenggarakan buku besar dan menyusun laporan keuangan.

h. Melakukan urusan perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.

Bagian keuangan membawahi 4 departemen yang bertanggungjawab

langsung kepada bagian keuangan, yaitu:

1. Departemen keuangan

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

b. Melakukan pengeluaran kas untuk pembelian.

c. Melakukan penagihan.

d. Menyelenggarakan laporan kas harian.

2. Departemen akuntansi

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

b. Membuat jurnal dan buku besar.

c. Menyelenggarakan register penjualan dan penagihan.

Page 38: Tugas PMB

d. Menyiapkan berbagai laporan yang dibutuhkan.

e. Membuat daftar gaji.

3. Departemen logistik (pengadaan)

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

b. Bertugas melakukan pembelian bahan baku.

4. Departemen ekspor

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

b. Bertugas mengurusi ekspor barang dagangan yaitu mulai dari

pemesanan kontainer sampai dengan pengurusan dokumendokumen

ekspor.

5. Bagian Personalia

a. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.

b. Mengurus dan mengendalikan hukum dan segala perizinan perusahaan.

c. Membuat perencanaan umum dan penempatan SDM.

d. Membuat dan menyelenggarakan laporan produktifitas karyawan.

e. Membuat persetujuan penggajian dan kesejahteraan karyawan.

Bagian personalia membawahi 2 departemen yaitu :

1. Departemen administrasi dan umum

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian personalia.

b. Bertugas menangani kegiatan yang sifatnya administratif

2. Departemen keamanan

a. Bertanggung jawab kepada kepala bagian personalia.

Page 39: Tugas PMB

b. Melakukan absen terhadap karyawan dan melayani keperluan,

memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung ke perusahaan.

c. Tugas utamanya adalah menjaga keamanan perusahaan.

d. Memberi pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan dalam bekerja.

6. Bagian Pemasaran

Tugasnya berkaitan erat dengan masalah penjualan barang hasil produksi

perusahaan. Bagian pemasaran membawahi departemen pemasaran yang

tanggungjawabnya langsung kepada bagian pemasaran dan tugas utamanya

memasarkan produk dan menerima order dari pembeli.

4.7. Proses Leading

Leading adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh

pihak dalam organisasi serta proses motivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kepemimpinan dalam CV. Mugiharjo dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang

bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan. Pemimpin telah menunjuk

beberapa orang yang dipercaya untuk menjadi kepala departemen. Proses leading sangat

berpengaruh pada perusahaan terutama saat mendapat pesanan. Saat perusahaan

mendapat pesanan, maka bagian marketing bertanggung jawab dalam mengolah

informasi pesanan tersebut , kemudian dilakukan Perencanaan Evaluasi &

Pengembangan (PEP). Kemudian data pesanan diberikan kepada kepala bagian produksi

yang akan meneruskannya pada mandor-mandor . Mandor bertugas untuk

menyampaikan secara langsung pada karyawan dan mengawasi proses produksi.

4.8. Proses Controlling

Controlling adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian

kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat

Page 40: Tugas PMB

berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi

dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Pada CV. Mugiharjo , pengawasan dalam setiap bagian dilakukan oleh kepala

kebagian. Kepala bagian selain bertanggung jawab atas setiap kinerja pada departemen

bagian juga bertanggung jawab memberi laporan tentang apa saja keadaan yang terjadi

pada departemen tersebut pada pimpinan perusahaan. Apabila terjadi suatu masalah

dalam departemen maka kepala bagian departemen tersebut bertanggung jawab untuk

menyelesaikannya (atas pengetahuan pimpinan perusahaan).

LAMPIRAN

Page 41: Tugas PMB
Page 42: Tugas PMB
Page 43: Tugas PMB
Page 44: Tugas PMB
Page 45: Tugas PMB
Page 46: Tugas PMB