Tugas Playanan Farmasi Dedendinan
-
Upload
risfiani-wulandari -
Category
Documents
-
view
239 -
download
3
description
Transcript of Tugas Playanan Farmasi Dedendinan
TUGAS PELAYANAN FARMASI
“MEMBUAT CARE PLAN, ANALISIS DRP, PIO DAN KONSELING PASIEN BERDASARKAN RESEP”
OLEH :
NAMA KELOMPOK : NUR AF’IDAH ANAS (F1F1 12 114)
SATRIANA NASRUN (F1F1 12 121)
KELAS : FARM C 2012
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
TUGAS PELAYANAN FARMASI
Soal :
1 contoh resep 2 orang mahasiswa membuat asuhan kefarmasian sampai
dokumentasi (analisis DRP, care plan, pio n konseling).
Analisis DRP (Drug Related Problem)
Dalam resep, diberikan 3 obat yaitu Antiza sirup, Polidemisin ED
dan Q-cef sirup. Menurut ISO Indonesia : 2012, indikasi ketiga obat
tersebut adalah :
Nama Obat Indikasi Pustaka
Antiza sirup
(Paracetamol 250 mg,
dextromethorphan HBr 7.5
mg, chlorpheniramine maleate
1 mg, phenylpropanolamine
HCl 6.25 mg)
Meringankan dan melenyapkan
gejala demam, flu dan batuk.
ISO
Indonesia:
2012:490
Polidemisin ED
(Deksametason 1 mg,
Neomisin Sulfat 3,5 mg,
Polimiksin B Sulfat 6000 IU)
Inflamasi mata responsif terhadap
steroid disertai infeksi bakteri
atau adanya resiko infeksi mata
karena bakteri, inflamasi ocular
pada palpebral dan bulbar
konjungtiva, kornea, dan segmen
anterior dari bola mata.
ISO
Indonesia:
2012:391
Q-cef sirup
(Sefadroksil 125 mg/5 ml)
Infeksi saluran pernafasan atas
dan bawah, infeksi kulit dan
jaringan lunak, ISK, infeksi
tulang.
ISO
Indonesia:
2012:151
Dilihat dari komposisinya, anak ini diberikan dua jenis antibiotik yaitu
Polidemisin sirup (polimiksin dan neomisin) dan Qcef sirup (sefadroksil). Dan
indikasinya Polidemisin memang obat infeksi khusunya pada mata, sedangkan
Qcef infeksi saluran pernafasan atas dan bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak,
ISK, infeksi tulang. Berdasarkan analisis, pemberian Qcef merupakan DRP yaitu
pemberian obat tanpa indikasi, karena tujuan terapi Qcef tidak disebutkan dalam
data gejala pasien.
Care Plan (Rencana Asuhan Kefarmasian)
Nama Pasien : Muh.Halil
Tanggal : 30 Oktober 2015
Umur : 2 Tahun
Permasalahan Medis :Sudah 3 hari anak tersebut demam yang tidak
turun-turun, dan anak tersebut sedang flu batuk, dan
matanya merah.
Pengobatan Saat Ini :Antiza syr 3 dd ½, Polidemisin ED 2 Gtt I OD/S
dan Q cef syr 2 dd I.
Dokumentasi SOAP
Subjective Datang untuk meminta pengobatan dengan keluhan demam
yang tidak turun selama lebih dari tiga hari, flu & batuk.
Objective Badannya panas dan matanya merah.
Assessment Kemungkinan demam dan flu nya adalah karena infeksi pada
mata.
Plan 1. Memberikan pengobatan antibiotik yang sesuai dengan
infeksinya
2. Mengintruksikan kepada pasien untuk antibiotik yang sesuai
PIO dan Konseling
PIO dan konseling yang akan diberikan berkaitan dengan kegunaan obat
yang diberikan dan cara penggunaan karena salah satu obat adalah sediaan tetes
mata. Ilustrasi PIO dan Konselingnya yaitu :
(Diruang Apoteker)
Apoteker : Selamat Siang Bu, dengan orang tua dari Muh.Halil?
Pasien : Iya bu.
Apoteker : Umur anaknya 2 tahun kan Bu?
Pasien : Iya.
Apoteker : Apakah penjelasan dokter tadi sudah cukup jelas?
Pasien : Cukup Bu. Hanya saja masalah obat dan cara penggunaannya
yang belum terlalu jelas.
Apoteker : Baiklah saya ulangi Bu. Anak ibu di diagnosis menderita infeksi
pada mata dan kemungkinan demam nya adalah gejala infeksi nya
dan flu batuknya merupakan dampak dari turunnya daya tahan
tubuh anak ibu.
Pasien : Jadi tidak begitu parah kan Bu?
Apoteker : Anak ibu butuh istirahat dan minum obatnya bu. Ini ada Antiza
sirup untuk meringankan dan melenyapkan gejala demam, flu
dan batuk diminum 3x1/2 sendok teh sehari. Sedangkan ini
Polidemisin ED untuk inflamasi mata responsif terhadap
steroid disertai infeksi bakteri atau adanya resiko infeksi mata
karena bakteri digunakan 2 x sehari sebanyak 1 tetes pada mata
kanan dan kiri.
Ada cara khusus dalam pemberian tetes mata bu, berikut saya
peragakan yah :
Cuci tangan,jangan menyentuh ujung pipet
Mata dibuka lebar,kepala didongakkan,pandangan mata
diarahkan ke atas
Pelupuk mata bawah ditarik sampai membentuk “parit”
Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tersebut
Mata dibiarkan terbuka bebeapa saat,tutup pelahan dan
dikejap perlahan,jangan terlalu kuat
Pangkal hidung dijepit dengan tangan
Bila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5
menit
Larutan yang merembes keluar bersihkan dengan kasa
steril
Bayi/anak kecil, tidak perlu membuka mata. Teteskan
pada sudut mata batas antara mata dan hidung)
Pasien : Oh iya bu, makasih bu.
Apoteker : Apa ibu bisa mengulangi intruksi saya?
Paseien : (mengulang dengan cepat dan tepat)
Apoteker : Baiklah ibu, tidak ada lagi yang mau ditanyakan? Usahakan obat
antibiotiknya dihabiskan ya bu.
Pasien : Tidak ada.
Apoteker : Baik lah bu. Silahkan kembali kerumah dan semoga lekas
sembuh ya anaknya.