Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

download Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

of 20

Transcript of Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    1/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Klasifikasi makhluk hidup didasarkan kepada pemikiran para ahli dalam

    mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan syarat internasional. Oleh karena

    itu, klasifikasi makhluk hidup yang ada sangat beragam, karena para ahli memiliki

     pemikirannya masing-masing. Seperti yang kita ketahui, makhluk hidup di bumi

    sangat bervariasi, coba kita perhatikan lingkungan disekitar kita.

    Sistem klasifikasi makhluk hidup dapat berbeda sesuai dengan siapa ahli

    yang mengemukakannya, juga dapat mengalami perubahan sesuai dengan

     perkembangan zaman dan teknologi. Sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh

     Robert H. Whittaker yaitu sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk

    hidup dibedakan menjadi kingdom monera, protista,

     fungsi (jamur), plantae(tumbuhan), dan animalia (hewan). Selain 5 kingdom

    tersebut, terdapat juga golongan virus, virus tidak termasuk ke dalam golongan

    kingdom makhluk hidup, karena virus memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan

    makhluk hidup lainnya.

    Dari 5 klasifikasi makhluk hidup diatas. Setiap kingdomnya dibagi lagi

    menjadi beberapa filum (untuk hewan) dan divisi (untuk tumbuhan), kemudian

    setiap filum atau divisi dibagi lagi menajdi beberapa ordo, setiap ordo dibagi lagi

    menjadi beberapa famili, setiap famili dibagi lagi menjadi beberapa genus, dan

    setiap genus dibagi lagi menjadi beberapa spesies (jenis). Semakin tingggi

    tingkatan taksonnya, semakin sedikit persamaan ciri yang akan dijumpai.

     Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau

     banyak se l dan memiliki membran inti (organisme eukariot). Segala kegiatan

    hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut meliputi

    makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak, dan berkembangbiak.

    http://softilmu.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-makhluk-hidup.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-makhluk-hidup.html

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    2/20

    2

    Protista dikelompokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan

    (protozoa) dan protista mirip tumbuhan (alga),  serta protista mirip jamur. 

    Protista memiliki ciri-ciri seperti tumbuhaan (alga/algae) contohnya

    adalah euglenophyta yang memiliki ciri uniseluler, tidak memiliki dinding sel,

    mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel

    contohnya euglena. Phyrrophyta sebagian besar yang hidup di air tawar,

    uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif contohnya

    ceratium.

    Pada paper ini akan dibahas secara mendalam mengenai protista yaitu

    Euglenophyta dan Phyrrophyta baik dari segi morfologi maupun reproduksi.

    1.2 Tujuan

    1.2.1 Mampu mengidentifikasi jenis-jenis Euglenophyta dan Pyyrrophyta

    1.2.2 Dapat mengetahui jenis-jenis ordo dari kedua filum tersebut1.2.3 Dapat mengetahui morfologi dan reproduksi dari kedua filum yang

    dibahas

    1.2.4 Untuk memenuhi nilai tugas planktonologi

    1.3 Manfaat

    Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-

    hari dalam hal yang berkaitan dengan budidaya dan dapat menunjang praktikum

    mata kuliah planktonologi.

    http://softilmu.blogspot.com/2013/05/protozoa-protista-mirip-hewan.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protozoa-protista-mirip-hewan.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protista-mirip-tumbuhan-alga.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protista-mirip-jamur.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protista-mirip-jamur.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protista-mirip-tumbuhan-alga.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protozoa-protista-mirip-hewan.htmlhttp://softilmu.blogspot.com/2013/05/protozoa-protista-mirip-hewan.html

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    3/20

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Sistematika Euglenophyta dan Phyrrophyta

    A.Euglenophyta

    Euglenophyta  berasal dari kata “eu” yang berarti sungguh-sungguh dan

    “glenos” yang berarti mata. Hal ini dapat diartikan sebagai sel yang sungguh-

    sungguh memiliki mata. Beberapa spesies Euglenophyta memiliki kloroplas dan

    dapat melakukan fotosintesis seperti halnya tumbuhan, beberapa spesies tidak

    memiliki kroloplas dan hidup secara heterotrof. Euglenophyta yang mengandung

    klorofil a, b, karoten dan terkadang pigmen xantofil. Hasil fotosintesis disimpan

    sebagai cadangan makanan berupa polisakarida paramilon. Makhluk ini hidup

    sebagai organisme fotoautotrof melalui fotosintesis. Namun, bila keadaan kurang

    mendukung , misalnya tidak ada cahaya matahari, maka Euglenophyta dapat juga

    hidup sebagai organisme heterotrof. Euglenophyta umumnya hidup di air tawar,

    seperti kolam atau danau dan memiliki flagel yang berfungsi untuk bergerak di

    air. Euglenophyta hanya memiliki 40 genus dan 1000 spesies yang berasal dari

    satu kelas yaitu Euglenophyceae yang terdiri atas tiga ordo yaitu :

    1.  Euglenales yang memiliki satu famili yaitu Euglenaceae terdiri dari tiga

    genus yaitu Euglena, Phacus, Trachelomonas

    2.  Peranemales atau Eutraptiales memiliki satu famili yaitu Eutraptiaceae dan

    terdiri atas tiga genus yaitu Astacia, Peranema, Hyalophacus

    3.  Rhabdomonadales terdiri dari satu family dan satu genus yaitu

    Rhabdomonadacea dan Petalomonas

    Euglenophyta bedasarkan bentuk dan anatomi dibagi menjadi :

    1. 

    Euglenacae

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    4/20

    4

    Dapat hidup holo-phytic dan sapro-phytic artinya, ada golongan-golongan

    dari Euglenacae yang holo-phytic saja dan ada yang sapro-phytic saja. Jadi, tidak

    ada specimen yang dapat hidup secara sapro-phytic dan holo-phytic.

    2. 

    Astaciacae

    Dapat hidup holozoic dan sapro-phytic

    3.  Peranemaceae

    Hanya dapat hidup holozoic. Specimen ini hidupnya benthal.

      Holophytic

    Kemampuan makhluk membentuk senyawa organik dari unsur-unsur

    mineral secara fotosintesis seperti tumbuhan tinggi.

     

    Saprophytic

    Mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati.

      Holozoic

    Sifat makhluk yang mengambil makanan dari lingkungannya dalam

     bentuk padat. 

    a. Ordo Euglenales:

    1. 

     Phacus longicauda

    Klasifikasi

    Filum : Euglonophyta

    Kelas : Euglenophyceae

    Ordo : Euglenales

    Familiy : Euglenaceae

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    5/20

    5

    Genus : Phacus

    Phacus adalah uniseluler dari filum Euglenophyta. Mereka adalah cahaya

    hijau dan biasanya ditemukan di kolam air tawar, mendorong diri dengan berkisar

    sel mereka. Sel ini memiliki satu flagela. Biasanya dindingnya menjadi keras,

    karena periplast mengeras. Maka dari itu bentuk selnya tidak dapat berubah-ubah.

    Jenis spesies dari genus phacus ini pipih, berwarna hijau, di tengah-tengahnya

    sering terdapat cadangan makanan karbohidrat (paramylum/paramylon) yang

    terlihat seperti inti besar.

    Gambar 2.1 Phacus longicauda

    2.  Trachelomonas armata

    Klasifikasi

    Filum : Euglenophyta

    Kelas : Euglenophyceae

    Orde : Euglenales

    Family : Euglenaceae

    Genus : Trechelomonas

    Bentuknya daat berubah-ubah seperti bola, elips, silinder, dimana di dalamnya

    terdapat protoplasma. Permukaan lorica terlihat halus dan sel ini memiliki flagel.

    Habitatnya di air tawar, umum pada air yang bersifat asam (ph 4,5-7), sering di

    kolam bergambut.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Unicellular&usg=ALkJrhjlotR-m7jnLt3XmvOP0ysDfPY7oghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Phylum&usg=ALkJrhiSLUu_0YQMiBUm9jSq1RJXPjsYfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Flagellum&usg=ALkJrhjU9yUqpFoOKme7t4AxXQJ4-CbJXghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Flagellum&usg=ALkJrhjU9yUqpFoOKme7t4AxXQJ4-CbJXghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Phylum&usg=ALkJrhiSLUu_0YQMiBUm9jSq1RJXPjsYfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Unicellular&usg=ALkJrhjlotR-m7jnLt3XmvOP0ysDfPY7og

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    6/20

    6

    Gambar 2.2 Trachelomonas armata 

    3.   Euglena sp.

    Klasifikasi

    Phyllum : Euglenophyta

    Class : Euglenophyceae

    Ordo : Euglenales

    Family : Euglenidae

    Genus : Euglena

    Species : Euglena sp.

    Bersel tunggal, berbentuk lonjong, dilengkapi bulu cambuk (flagel),

    terdapat bintik mata. Euglena biasanya ditemukan di peairan tawar dan laut.

    Gambar 2.3 Euglena sp. 

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    7/20

    7

     b. Ordo Peranemales

    Phyllum : Euglenophyta

    Class : Euglenophyceae

    Ordo : Peranemales

    Family : Eutreptiaceae

    Genus : Astacia

    Species : Astacia sp.

    Gambar 2.4 Astacia sp.

    c. Ordo Rhabdomonadales

    Phyllum : Euglenophyta

    Class : Euglenophyceae

    Ordo : Rhabdomonadales

    Family : Rhabdomodaceae

    Genus : Petalomonas

    Species :  Petalomonas sp.

    Gambar 2.5 Petalomonas sp. 

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    8/20

    8

    2. 

    Phyrrophyta

    Phyrrophyta (alga api) juga dikenal dinoflagellata merupakan alga

    uniseluler yang memiliki dua flagel yang tidak sama panjang sehingga kelompok

    alga ini disebut dinoflagellata (dino=dua). Disebut alga api karena memiliki

    fosfor yang mampu memendarkan cahaya pada kondisi yang gelap. Phyrrophyta

    hidup di laut dan air tawar dan beberapa hidup berkoloni. Makhluk ini bersifat

    fotoautrotof atau heterotrof sebagai saprofit, parasit, hidup bersimbiosis atau

    holozoik. Warna alga ini sangat bervariasi, mulai dari warna kuning kehijauan

    hingga coklat. Mengandung pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang

    lain memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis. Alga

    ini dapat membuat laut tampak bercahaya pada malam hari (seperti kelap-kelip

    cahaya). Beberapa jenis alga ini bersimbiosis dengan hewan laut, misalnya koral

    sebagai tempatnya. Pada kehidupan tersebut alga api sebagai tempatnya

    sedangkan koral memperoleh makanan makanan dari alga.

    Pyrrhophyta memiliki kelas Dinophyceae (Dinoflagellates) yang terdiri

    dari 3 ordo, yakni :

    1. Gymnodiniales

    Klasifikasi

    Filum : Phyrrophyta

    Kelas : Dinophyceae

    Ordo : Gymnodiniales

    Family : Gymnodiniaceae

    Genus : Gymnodinium

    Spesies : Gymnodinium catenatum 

    Gymnodiniales adalah gangang yang berwarna coklat kehijauan yang tidak

    memiliki dinding yang berbentuk membujur lurik dan memiliki dinoflagellata.

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    9/20

    9

    Gambar 2.6 Gymnodinium catenatum 

    2. Peridiniales

     No. Family Genus Spesies

    1. Glenodiniaceae Glenodinium Glenodinium armatum

    2. Peridiniaceae Peridinium  Peridinium cinctum

    3. Ceratiaceae Ceartium Ceartium carolinianum

    Gambar 2.7 Peridinium cinctum

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    10/20

    10

    3. Dinococcales

    Filum : Phyrrophyta

    Kelas : Dinophcceae

    Family : Phytodiniaceae

    Genus : Cystodinium

    Spesies : Cystodinium cornifax 

    Merupakan sel non flagellata dan berbentuk bulan sabit. Habitatnya di airtawar.

    Gambar : 2.8 Cystodinium cornifax

    2.2 Morfologi Euglenophyta dan Phyrrophyta

    2.2.1 

    Morfologi Euglenophyta

      Unicelullar

      Pada umumnya memiliki flagel yang tidak sama panjang (Heterokontae)

     jumlah flagel 2 atau 4

      Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik (di laut sangat sedikit)

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    11/20

    11

      Bersifat autorof, karena memiliki klorofil a dan b, β karoten dan beberapa

    xanthofilyaitu astaxanthin

      Bersifat heterotrof karena memakan bahan organic/ bakteri yang tersedia.

      Ada yang memiliki kloroplast (dapat berfotosintesis) ada juga yang tidak

    dapat berfotosintesis.

      Spesies yang berfotosintesis disebut Phototrophic

      Spesies yang yang tidak berfotosintesis disebut Osmotrophic (makan dengan

    cara diffusi)

      Kelompok yang ketiga disebut Phagotrophic (makan dengan cara menangkap

    makanan)

      Dinding sel tidak terbuat dari selulosa namun membran tipis tersusun atas

    lapisan-lapisan protein berbentuk spiral, yang disebut "pellicle“ 

      Jumlah genus hanya 40 dan jumlah spesies ± 800

      Memiliki bintik mata yang disebut stigma

      Eyespot (stigma) merah terang yang sensitive terhadap cahaya. Pigmen merah

    ini merupakan astaxanthin

     

    Juga disebut Euglenozoa, euglenoids, euglenophyta

      Cadangan makanan berupa paramilum/paramylon yaitu bentuk antara dari

     polisakarida

      Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan dibawahnya berupa

    “ kerongkongan ” atau gullet

      Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian

     posterior yang membesar berupa waduk (reservoir).

     

    Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil

      Sistem pergerakan

      Dengan flagellum, prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling.

    Pergerakan flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan

    atau sentakan.

      Metaboly ( menggunakan dinding sel yang mengandung protein)

    .

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    12/20

    12

    2.2.2 Struktur Sel Euglenophyta

    Organisme ini mempunyai tingkat perkembangan lebih tinggi daripada

    Cyanophyta karena sudah mempunyai inti yang tetap,

    mempunyai kloroplast seperti pada tumbuhan tinggi. Karena itu Euglena dapat

    melangsungkan fotosintesis dan tumbuh seperti halnya pada tumbuhan tinggi.

    Semua euglenoid mempunyai satu atau dua flagella yang menyebabkan mereka

    dapat bergerak secara aktif. Selnya telah mempunyai bentuk yang tetap, dinding

    sel bukan terdiri dari selulosa melainkan suatu selaput tipis yang dapat mengikuti

    gerakan sel euglenoid yang sewaktu-waktu dapat berubah bentuk.

    Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, dan di bawahnya berupa

    “kerongkongan” atau gullet. Pada beberapa jenis celah ini berguna untuk

    memasukkan makanan berbentuk padat, tetapi pada beberapa jenis tidak

    demikian. Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior

    yang membesar berupa waduk (reservoir). Waduk berhubungan dengan vakoula

    kontraktil. Pada genera tertentu pada gulletnya terdapat batang farink, terletak

     parallel dengan panjang gullet, dan ujung bawahnya sampai setinggi dasar waduk

    atau memanjang ke ujung posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong

    sitostoma waktu menelan makanan padat.

    Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan keluar

    sepanjang sitofarinx dan sitostoma. Yang mempunyai satu flagella, tumbuh ke

    muka. Genera yang mempunyai dua flagella, flagellanya sama panjang dan

    tumbuh ke arah depan tetapi lebih banyak genera yang flagellanya tidak sama

     panjang. Flagelnya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang (tipe tinsel).

    Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan

     baling-baling. Pergerakan flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk

    dorongan atau sentakan. Gelombang ini lewatnya dari dasar ke ujung dan

    langsung mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau pergerakan

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    13/20

    13

    gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini gerakan sentakan organisme. Sel

    mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata.

    Cadangan makanan berupa paramilum/paramylon yaitu bentuk antara dari

     polisakharida, jadi bukan berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau

    glycogen seperti pada binatang. Euglenophyta dapat hidup secara autotrof tetapi

     juga secara saprofit; tidak dapat hidup dalam medium yang hanya mengandung

    garam-garam anorganik, tetapi akan cepat tumbuh bila dalam medium ditambah

    dengan sejumlah asam amino. Beberapa jenis hidup secara obligat saprofit sedang

    yang lain obligat autotrof, disamping ada yang hidup secaraholozoik yaitu dapat

    menangkap dan menelan mangsanya seperti pada binatang.

    2.2.3 Morfologi Phyrrophyta

      Ukuran selnya yakni antara 25µm - 1000µm.

      Phyrrophyta merupakan alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel yang

     berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran.

     

    Disebut alga api karena memiliki fosfor yang mampu memendarkan cahaya

     pada kondisi yang gelap.

      Alga api ini berbentuk sel tunggal dan bentuk filamennya bercabang.

      Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor

    yang memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut bioluminescence.

      Memilki kloroplas yang kecil yang berbentuk discoid dan bentuk lainnya

    yang berisi pigmen untuk berfotosintesis sama dengan yang ada pada diatom.

     

    Dinding sel pada umumnya mengandung selulose dan lempeng-lempeng,selain itu terdapat butir-butir kromatin yang berupa untaian (hal ini

    merupakan ciri khas dari alga api)

      Pertambahan bentuk flagellate sebagai peningkatan ekspresi terhadap

    habitatnya, bentuknya seperti coccoid, filamentous, palmelloid dan kelompok

    amoboid.

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    14/20

    14

      Warna kemerahan pada dinoflagellata disebabkan pigmen yang benama

     piridinin, selain itu divisi ini mempunyai klorofil a dan klorofil c, β karoten,

    xantofil, neoperidinin, dinoxantin, neodinoxantin, dan diatoxanthin.

      Cadangan makanannya berupa amilum.

      Bentuk selnya bi-conical (seperti katup), memiliki alur spiral yang disebut

    cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan memiliki bentuk

     plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988).

      Kebanyakan dinoflagellata mempunyai 2 flagel sebagai alat pergerakkan.

    Kedua flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan antara singulum

    dan sulkus. Satu buah melingkar sedangkan satu lagi berada dibagian

     posterior. Ada juga flagel yang terletak di bagian lateral. Bila flagel yang

    melingkar bergerak, maka sel akan berputar dan bila flagel bagian posterior

    yang bergerak maka sel akan maju.

      Berdasarkan pembentukan makanan, Phyrrophyta dibagi menjadi

    heterotrofik dan autotrofik, dan terkadang mempunyai sifat

    keduanya. Phyrrophyta bersifat fotoautotrof atau heterotrof, sebagai saprofit,

     parasit, hidup bersimbiosis atau holozoik. Karakteristik organisme ini dari

    eukariotik lainnya adalah tetap memadatnya kromosom pada semua stadia

    sehingga dikenal dengan sifat mesokariotik.

      Ada yang bergerak dan tidak.

      Habitatnya kebanyakan pada lingkungan laut dan estuari.

    2.2.4 Struktur Sel Phyrrophyta

      Pembagian Phyrrophyta dalam 2 golongan berdasarkan pada ada tidaknya

     penutup sel (ampiesma) yaitu yang telanjang (unarmored) dan mempunyai

     penutup sel (theca).Pada theca terdapat pelat-pelat seperti baja dengan

    komponen utama sellulosa.

      Mempunyai bintik mata (stigma), berupa kumpulan butir lipid yang

    mengandung pigmen karetinoid.

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    15/20

    15

      Sel Phyrrophyta primitif pada umumnya berbentuk ovoid tapi asimetri,

    mempunyai dua flagella, satu terletak di lekukan longitudinal dekat sel bagian

    tengah yang disebut sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan

    flagella yang lain ke arah transversal dan ditempatkan dalam suatu lekukan

    (cingulum) yang melingkari sel atau bentuk spiral pada beberapa belokan.

    Lekukan tranversal disebut girdle, merupakan cincin yang sederhana dan jika

     berbentuk spiral disebut annulus. Flagellum transversal menyebabkan

     pergerakan rotasi dan pergerakan kedepan, sedangkan flagellum longitudinal

    mengendalikan air ke arah posterior.

      Sel Dinoflagellata terbagai secara transversal oleh cingulum menjadi epiteka

    dan hipoteka.

    2.3 Reproduksi Euglenophyta dan Phyrrophyta

    2.3.1 Reproduksi Euglenophyta

    Euglenophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara aseksual

    dan seksual.

    1. 

    Aseksual

    Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam

    keadaan istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel)

     protoplast membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak p rotoplast ke luar

    dari lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika

    lamanya dan tumbuh menjadi sel baru.Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan

    memanjang sel (longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior.

    Pada genera yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast

    membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya dan satu lagi akan

    menghasilkan flagella baru. Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi

    salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan

    menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    16/20

    16

    membawa satu flagella dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagella

    lagi.

    Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam

    keadaan dibungkus oleh selaput lendir.Kadang-kadang protoplast anakan tidak

    keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti

    ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya

    akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste

     berdinding tebal.Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi

    kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal.Protoplast dapat

    menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat

    merah.Biasanya siste berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam

    dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.

    2.  Seksual

    Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada

     beberapa euglenophyta, tetapi kasus ini masih sangat kabur.Autogami

    (penggabungan dua inti anakan dalam sel), Inti hasil fusi kemudian membelah

    meiosis membentuk empat nukleus yang masing-masing berkembang menjadi sel

    vegetatif. Hal ini pernah dijumpai pada genus phacus.

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    17/20

    17

    2.3.2. 

    Reproduksi Phyrrophyta

    Phyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara aseksual dan

    seksual.

    1.  Secara Aseksual ( Vegetataif)

      Yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak.

    Jika sel memiliki panser, maka selubung akan pecah. Dapat juga

    dengan cara protoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel

    telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing  –  masing

    membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yangmempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan

    sel kembar yang telanjang.

      Dengan pembelahan biner, yaitu pembelahan sel dengan sel anak

    mendapatkan sebagian dari sel induk (sel anak yang membentuk

    dinding baru). Contoh :Peridinium.

    2.  Secara Seksual

    Dengan sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat

    menggandakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain. Sporik, yaitu

    dengan zoospora contohnya gloenidium dan aplanospora.

    2.4 Peranan Euglenophyta dan Phyrrophyta

    1.  Euglenophyta

      Penghasil oksigen di perairan dari hasil fotosintesis

      Dalam bidang perikanan filum ini berfungsi sebagai makanan ikan..

      Dalam dunia sains, euglena sering dijadikan sebagi objek pengamatan

    karena alga ini mudah didapat dan dibiakkan serta sebagai indikator

    adanya pencemaran organik.

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    18/20

    18

    2. 

    Phyrrophyta

      Menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis.

      Menjadi primary producers terpenting di laut setelah diatome.

      Kemampuan bioluminescence  (cahaya pada organisme), seperti yang

    dihasilkan oleh nocticula, gonyaulax, pyrrocystis, pyrodinium, dan

     peridinium sehingga menyebabkan laut tampak bercahaya pada malam

    hari dan menambah estetika laut.

    2.5 Dampak Negatif Euglenophyta dan Phyrrophyta

    1.  Euglenophyta

      Mencemari sumber air.

      Penimbunan endapan tanah pada dasar kolam dan danau.

      Jika terjadi blooming bersamaan dengan adanya peroses pembusukan,

    maka akan terjadi kematian pada ikan.

    2.  Phyrrophyta

      Menyebabkan pasang merah (red tide) dengan 1-20 juta sel per liter.

     

    Pada saat blooming Phyrrophyta dapat mengeluarkan toksin (racun).

      Pada waktu adanya red-tide akan banyak ikan yang mati karena

    memakan Phyrropyta.

    2.5 Perbedaan Euglenophyta dan Phyrrophyta 

    Filum Warna dan

    Pigmen

    Fotosintesis

    Cadngan

    Makanan

    Penyusun

    Dinding Sel

    Reproduksi

    Euglenophyta Hijau (klorofil a,

     b,

    karoten,xantofil)

    Paramilum Tanpa

    dinding sel

    ;Protein sub

    membran

    Aseksual

    (pembelahan),

    seksual(autogami)

    Phyrrophyta Cokelat(klorofil

    a, klorofil

    c,karoten, xantofil

    Pati

    (amilum)

    Selulosa

    Submembran

    Aseksual( pembel

    ahan dan sporik),

    seksual(isogami)

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    19/20

    19

    BAB III

    KESIMPULAN

    Euglenophyta dapat diartikan sebagai sel yang memiliki mata nyata. Filum

    ini dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu Euglenales, Peranemales, dan

    Rhabdomonadales. Berdasarkan bentuk dan anatomi, filum ini dibagi menjadi

    Euglenacae, Astaciacae, dan Peranemaceae. Ada yang hidup sebagai saprophytic,

    holophytic, dan holozoic. Saprophytic adalah mendapatkan makanannya dari

     bahan organik yang sudah mati. Holophytic adalah kemampuan makhluk

    membentuk senyawa organik dari unsur-unsur mineral secara fotosintesis seperti

    tumbuhan tinggi. Holozoic merupakan sifat makhluk yang mengambil makanan

    dari lingkungannya dalam bentuk padat. 

    Morfologi dari Euglenophyta uniselullar dan bersifat heterotrof. Spesies

    yang berfotosintesis disebut Phototrophic. Spesies yang yang tidak berfotosintesis

    disebut Osmotrophic (makan dengan cara diffusi). Kelompok yang ketiga disebut

    Phagotrophic (makan dengan cara menangkap makanan).Dinding sel tidak terbuat

    dari selulosa namun membran tipis tersusun atas lapisan-lapisan protein berbentuk

    spiral, yang disebut "pellicle“. Reproduksinya dilakukan dengan aseksual dan

    seksual(autogami) .

    Pyrrophyta merupakan alga api dan juga dikenal dengan nama

    dinoflagellata merupakan alga uniseluler yang memiliki dua flagel yang tidak

    sama panjang sehingga kelompok alga ini disebut dinoflagellata (dino=dua).

    Disebut alga api karena memiliki fosfor yang mampu memendarkan cahaya pada

    kondisi yang gelap. Filum ini dibagi menjadi tiga ordo, yaitu Gymnodiniales ,

    Peridiniales, dan Dinococcales. Habitatnya kebanyakan pada lingkungan laut dan

    estuari. Reproduksinya dilakukan dengan aseksual dan seksual (isogami).

  • 8/17/2019 Tugas Planktonologi Euglenophyta Dan Phyrrophyta Kel.2 Fpik A

    20/20

    20

    DAFTAR PUSTAKA 

    Anonim.2013. http://prezi.com/dbglqtlnw8el/phytoplankton-perairan-laut/  

    ( diunduh pada tanggal 9 Maret 2015 pada pukul 23.01 WIB ).

    Hala,Yusminah . 2007. Daras Biologi Umum II . Makassar: Alauddin Press.

    http://id.scribd.com/doc/94190930/Euglenophyta-Ppt. (diakses pada tanggal 7

    Maret 2015 pada pukul 20.30 WIB).

    Latifah, Eva. 2004.  Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya. (diunduh pada

    tanggal 2 Maret 2015 pada pukul 17.30 WIB).

    Sachlan, M. 1980. Planktonologi. Semarang:UNDIP.

    Sri Pujianto, 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo:PT. Tiga Serangkai Pusaka

    Mandiri.

    http://prezi.com/dbglqtlnw8el/phytoplankton-perairan-laut/http://prezi.com/dbglqtlnw8el/phytoplankton-perairan-laut/http://prezi.com/dbglqtlnw8el/phytoplankton-perairan-laut/