tugas pik
-
Upload
riky-yuliandita -
Category
Documents
-
view
260 -
download
3
description
Transcript of tugas pik
Nama : Riky Yuliandita
NIM : 03111003048
Kelas : B
PROSES PEMBUATAN POLYPROPYLEN
Polypropylene merupakan suatu produk dimana menggunakan bahan baku berupa raw
propane propylene (Raw-PP) yang berasal dari hasil fraksionasi Fluid Catalytic Cracking
Unit (FCCU). Pada bahan baku ini mengandung propylene, propane dan butane sebagai
senyawa utama dan sejumlah kecil pengotor seperti ethane, methane, hydrogen sulfida,
carbon dioxida, mercaptan dan sebagainya.
Tujuan utama Kilang polypropylene dibangun adalah untuk mengolah raw propane
propylene yang dihasilkan dari Fluid Catalytic Cracking Unit (FCCU) menjadi pellet
polypropylene (Polytam), sehingga akan lebih meningkatkan nilai keekonomian untuk
membantu memenuhi kebutuhan polypropylene di dalam negeri dan menghemat devisa
negara.
Type atau Grade produksi polypropylene sebagai berikut :
a. Injection molding grade : 5.700 kg/hr
Digunakan untuk machine parts, automotive part, houseware, tray,cups dan sebagainya.
b. Film grade : 5.700 kg/hr
Digunakan untuk bahan pembungkus makanan, barang-barang, pakaian, rokok dan
sebagainya.
c. Tape grade : 5.700 kg/hr
Digunakan untuk karung, straps, sheets dan sebagainya.
d. Fiber grade : 5.700 kg/hr
Digunakan untuk filament seperti ropes, nets, carpets, textiles, dan sebagainya
e. Blow molding grade : 4.500 kg/hr
Digunakan untuk bottles, pipes, sheets, dan sebagainya.
Saat ini Kilang Polypropylene hanya memproduksi 3 grade yakni film grade,tape
grade (Yarn Grade), dan injection molding grade. Kegiatan kilang polypropylene secara
umum adalah untuk menghasilkan produk polypropylene dengan mengolah bahan baku gas
propane propylene sebagai hasil sampingan dari unit FCCU.
Bahan baku Raw-PP memiliki komposisi campuran, yaitu :
Methane (CH3) 0.00 % mol
Ethylene (C2H4) 0.00 % mol
Ethane (C2H6) 0.15 % mol
Propylene (C3H6) 74.93 % mol
Propane (C3H8) 17.61 % mol
I-Butene (C4H8) 1.13 % mol
1-Butene (C4H8) 0.87 % mol
CIS-2-Butene (C4H8) 0.25 % mol
I-Butane (C4H10) 4.93 % mol
N-Butane (C4H10) 0.13 % mol
Pentane & Heavier 0.00 % mol
Spesifikasi Produk propylene, yaitu:
Propylene >99,6 %mol
Methane, Ethane, Propane < 0,4 %mol
Ethylene < 100 molppm
Acetylene < 5 molppm
Propadiene < 5 molppm
M. Acetylene < 5 molppm
1.3-Butadine < 5 molppm
Total Butane < 10 molppm
Carbonyl Sulfide < 10 molppm
Carbon monoxide < 5 molppm
Carbon dioxide < 4 molppm
Water < 7 wtppm
Oksigen < 5 molppm
Total Sulfur < 6 wtppm
Hydrogen < 5 molppm
Methanol < Nil molppm
Unit Operasi Kilang Polypropylene terdiri dari:
1. Unit propylene purification
2. Unit polypropylene polymerization
3. Unit finishing (pelletizer)
4. Unit Bagging (packaging product)
Proses awal adalah dengan memasukkan bahan baku berupa raw propane propylene
(Raw-PP) yang mengandung propylene dan propane sebagai senyawa utama dan pengotor
berupa ethane, methane, hydrogen sulfide, carbon dioxide, mercaptan ke dalam storage tank.
Dalam pembuatan polypropylen terdapat beberapa proses dan terdapat beberapa unit
pada kilang polypropylen ini. Dari flowsheet pabrik Kilang Polypropylene RU-III Plaju, kita
dapat membuat beberapa blok diagram dalam proses pembuatan polypropylen.
Bahan Baku
PropylenePurification
Depropanizer
Bagging(Packaging Product)
Extraction dan Dryer
Polypropylene Polimerization
Finishing (Pelletizer)
1. Unit Propylen purification
Pada Unit Polypropylene Purification akan dilakukan pemurnian raw propane
propylene (raw PP) supaya terpenuhi bahan baku untuk reaksi polimerisasi. Selanjutnya pada
unit ini kita memasuki tahap ekstraktor DEA, ekstraktor NaOH, dryer, dan depropanizer.
Pemurnian ini juga bertujuan agar bahan baku dapat memenuhi spesifikasi atau ketentuan
bahan baku pada reaksi polimerisasi. Unit ini terdiri dari beberapa tahapan, dapat di lihat
pada blok diagram Unit Propylene Purification berikut :
1.1 Storage
Storage tank berfungsi menampung bahan baku Raw-PP dan produk unit purifikasi
berupa propylene dan propane. Pada unit ini digunakan sebanyak 3 storage tank yang
memiliki fungsi berbeda, yaitu :
1. T-101 (Raw Propane Propylene Storage Sphere) sebagai tempat penampungan
bahan baku raw PP ex Unit Fluid Catalytic Cracking sebelum di umpan ke Unit
Purifikasi Propylene.
2. T-102/3/4 (Purified Propylene Storage Sphere) sebagai penampung produk
propylene dari Unit Purifikasi sebelum diumpankan ke Unit Polypropylene.
3. V-500 (Propane Product Storage Drum) untuk menampung produk propane dari
Unit Purifikasi sebelum ke Stabilizer III sebagai komponen LPG.
1.2 Ekstraksi dan Pengeringan
Berfungsi untuk menghilangkan senyawa-senyawa pengotor (impurities) yang
terkandung dalam raw PP (Propane-Propylene).
Ekstraksi dan pengeringan
Storage Depropanizer
Ekstraction and humidity process terdiri dari beberapa proses, yaitu :
1) Regenerative DEA extraction
Menghilangkan kadar carbonyl sulfide yang terkandung dalam Raw PP dan
menghilangkan sebagian hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan dengan menggunakan
larutan dietanol amin. Berikut reaksi yang terjadi:
(CH3CH)2NH2 + COS ® (CH3CH2)2NH2 + H2S
2) NaOH extraction
Non regenerative NaOH extraction berfungsi untuk menghilangkan hidrogen
sulfida dan karbon dioksida.
Berikut reaksi yang terjadi:
2NaOH + H2S ® Na2S + H2O
Na2S + H2S ® 2 NaHS
NaOH + CO2 ® NaHCO3
Regenerative NaOH extraction berfungsi untuk menghilangkan merkaptan
dengan menggunakan larutan sodium hidroksida (NaOH)
Berikut reaksi yang terjadi pada ekstraktor :
NaOH + RSH ® RSNa + H2O
Ini adalah reaksi yang terjadi pada regenerator :
RSNa + H2O ® NaOH + RSH
BAHAN BAKU (PROPANE-PROPYLENE)
EKSTRAKTOR DEA (LARUTAN DIETIL AMIN)
EKSTRAKTOR NaOH (LARUTAN NaOH)
DRYER/PENGERINGAN (MENGGUNAKAN SAND
FILTER)
DRYER/PENGERINGAN (MENGGUNAKAN SAND
FILTER)
3) Pengeringan (Dryer) berfungsi untuk mengeringkan moisture yang terkandung dalam
treated PP hingga kadar airnya berkurang.
1.3 Depropanizer berfungsi untuk memisahkan propylene dari propane melalui proses
destilasi bertekanan sehingga kemurnian propylene mencapai 99,6% mol minimum.
2. Unit Propylene Polymerization
Merupakan salah satu unit pada pembuatan polypropylene dimana prosesnya
mereaksikan propylene dengan gas H2 menjadi homopolymer polypropylene menggunakan
beberapa katalis dalam dua reaktor.
a. Impurities propylene removal
Untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang masih terdapat dalam propylene sebelum
masuk ke reaktor. Terdiri dari beberapa alat yakni: stripper, dehydrator, COS absorber,
arsine absorber.
b. Catalyst preparation terdiri dari 3 tipe yakni sebagai berikut:
1) MC catalyst preparation (main catalyst)
2) AT-catalyst preparation (triethyl aluminium)
3) OF-catalyst preparation (elektron donor)
Impurities Propylene Revomal
Catalyst preparation
sPolymerization
Product Drain Section
Utilities Section
c. Polymerization
Reaksi polimerisasi terdiri dari dua sistem reaksi yakni fase cair dan fase gas.
Tabel 3.2 Kondisi Operasi Reaksi Polimerisasi
Kondisi Operasi 1st Reactor 2nd Reactor
Jenis Polimerisasi Fase Cair Fase Gas
Tekanan (kg/cm2g) 29-38 17-19
Temperatur (oC) 70 80
Berikut blok diagram polimerisasi beserta kondisi operasinya :
Propylene, propylene cair diumpankan menuju Reactor 1 dengan menggunakan Propylene Feed Pump. Terdapat beberapa alat dalam tahap ini yakni: Condensate Drum, Propylene Recycle Pump, Flushing Rotating Equipment, Fine Particle Separator.
Hydrogen, hidrogen masuk ke Polypropylene Plant melalui perpipaan dari Battery Limits lalu diumpan menuju reaktor dengan Control Valve.
Liquid Phase Polimerization (Reaktor 1), panas reaksi yang diakibatkan oleh reaksi
polimerisasi fase cair dalam reaktor 1 dikontrol oleh evaporation-condensation-reflux
Propylen Hydrogen
Gas phase polymerization
(Reactor 2)
Fine Particle SeparationPowder Separation
Liquid Phase Polimerization
(Reactor 1)
system dan dilengkapi juga dengan jacket cooling system. Alat-alat: evaporation-
condensation-reflux system, jacket cooling system, Reactor 1 Overhead Condenser,
Reactor 1 Circulation Gas Blower.
Fine Particle Separation, slurry yang keluar dari Reactor 1 mengalir ke dalam Fine
Particle Separator lalu kontak dengan Recycle Propylene, dan melepaskan sedikit Fine
Powder dan katalis yang terkandung dalam slurry.
Gas phase polymerization (Reactor 2), slurry polymer mengalir dari Reactor 1 menuju
Reactor 2. Kemudian gas propylene difluidisasi melalui bagian bawah Reactor 2
menggunakan Reactor 2 Circulation Gas Blower. Alat-alat: Reactor 2 Circulation Gas
Blower, Fluidized Bed, Reactor 2 Circulation Gas Cooler, Propylene Scrubber,
Overhead Condenser, Propylene Scubber Feed Pump, Propylene Recycle Pump, Recycle
Hydrogen Compressor
Powder Separation, produk polimer yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi di dalam
Reactor 2 dikeluarkan secara intermittent dengan squence control system.
d. Product drain section
Alat- alat: Powder Heater , Steaming Drum , Waste Gas Blower
e. Utilities section
Unit – unit utilitas yang ada di polypropylene yakni sebagai berikut:
1) Waste gas blower.
2) Vent gas
3) Flare
4) Refrigerant
5) Seal Oil
6) Steam and condensate
7) Water
3. Unit Finishing
Stabilizer ditambahkan pada tepung polimer untuk setiap jenis polypropylene yang
akan dihasilkan.Stabilizer diaduk dengan menggunakan mixer dan dialirkan ke Pellletizing
System. Campuran dari keduanya di extrude dan di potong hingga menjadi butiran
polypropylene dengan alat pemotong yang terdapat pada peletizer.
Powder Transfer and Storage
a. Powder transfer and storange
Tepung polimer kering dari Streaming Drum dialirkan ke Powder Hopper dengan
Powder Blower. Di sini digunakan gas nitrogen sebagai pengalir yang berfungsi untuk
mencegah degradasi polimer akibat oksidasi.
b. Stabilizer Measuring
Stabilizer ditimbang secara otomatis dan masuk ke dalam pelletizer berdasarkan
perbandingan campurannya untuk setiap jenis produksi polypropylene.
c. Stabilizer mixing and pelletizing
Tepung polypropylene dialirkan ke powder Measurinng Feeder dan di umpan masuk
Pelletizing System. Tepung polypropylene dan stabilizer di campur, kemudian di
ekstrude melalui cetakan dan dipotong menjadi pellet.
d. Pellet Dryer
Pengeringan di dryer dilakukan dengan cara mengontakkan pellet dengan udara dari
Exhaust Fan. Pellet keluar dari ats dryer dialirkan menuju Pellet Vibrating Screen.
4. Unit Bagging
Unit ini menampung dan melakukan pengantongan polytam. Pellet atau bijih plastik
yang dihasilkan Unit Pelletizing ditampung di dalam silo yang berkapasitas total 840 ton. Silo
Stabilizer Measuring
Stabilizer Mixing and Pelletizing
Pellet Dryer
yang terdapat di Kilang Polipropilen terdiri atas 4 buah silo dengan kapasitas 90 ton, 16 silo
berkapasitas 30 ton, dan 1 buah silo transfer atau blending. Produk polipropilen atau yang
dikenal dengan nama polytam dijual dalam kemasan berupa kantong berkapasitas 25
kg/kantong. Unit bagging dapat menghasilkan 800 kantong polytam per jam.
Dari serangkaian proses yang terjadi akan dihasilkan Propane sebagai hasil samping
yang kemudian dapat digunakan sebagai komponen campuran LPG dan kemudian dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga.