Tugas PIE Makro - wacir.files.wordpress.com · Menjelaskan pengertian kelangkaan Menjelaskan jenis...
Transcript of Tugas PIE Makro - wacir.files.wordpress.com · Menjelaskan pengertian kelangkaan Menjelaskan jenis...
Tugas PIE Makro
1. Diketahui:
C = 50 + 0,8 Yd S = - 50 + 0,2 Yd I = 40
Pendapatan
Nasional
Konsumsi
RT
Tabungan
RT Investasi
Pengeluaran
Agregat
0
150
200
450
600
750
Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)
2. Dalam perekonomian dua sektor, misalnya diketahui sebagai berikut : Fungsi konsumsi : C = 400 + 0,75Yd Investasi : I = 600
a. Tentukan Pendapatan nasional pada keseimbangan. b. Apakah yang akan terjadi bila perusahaan-perusahaan memproduksi barang senilai 450? c. Misalkan perekonomian tersebut berubah menjadi perekonomian tiga sektor dengan
pengeluaran pemerintah sebesar 800, Pajak adalah 20 persen dari pendapatan nasional, sedangkan Investasi tetap 600. Berapakah pendapatan nasional dari perekonomian ini ?
d. Gambarkan seluruh jawaban saudara dari a-c dalam grafik! Beri komentar!
1
MODUL 7
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
Wawan Hermawan, S.E., M.T.
Pendahuluan
Modul satu sampai dengan modul lima kita telah mempelajari
bagaimana melakukan analisis ekonomi dengan pendekatan mikro. Mulai
modul ini kita akan membahas cakupan ekonomi makro. Pembahasan akan
diawali dengan bagaimana ekonomi makro muncul di dunia dan apa
perbedaannya dengan ekonomi mikro,
Materi yang akan dibahas dalam modul ini, selengkapnya sebagai
berikut:
1. Konsep-konsep Dasar Ilmu Ekonomi
2. Fungsi Pasar dan Pemerintah dalam Ekonomi Modern
Pembahasan dari dua topik utama tersebut diharapkan akan
memberikan wawasan dan pengertian kepada mahasiswa, tentang
bagaimana pentingnya analisis ekonomi makro serta pentingnya peranan
pemerintah dalam mengarahkan perekonomian agar berjalan secara efisien
dan berkelanjutan.
Secara rinci, tujuan dari modul ini akan digambarkan dengan Tujuan
Instruksional Khusus yang akan memberikan gambaran lebih jelas terhadap
tujuan kemampuan yang akan didapatkan oleh mahasiswa, yaitu sebagai
berikut:
Menjelaskan definisi ekonomi
Menjelaskan pengertian kelangkaan
Menjelaskan jenis barang dalam perekonomian
Menjelaskan pengertian pilihan ekonomi
Menjelaskan konsep biaya kesempatan
Menjelaskan pernyataan ekonomi positif dan ekonomi normatif
Menjelaskan pentingnya asumsi dalam analisis ekonomi
Menjelaskan tiga masalah pokok yang dihadapi produsen
Menjelaskan pengertian sistem ekonomi
2
Menjelaskan sistem-sistem ekonomi yang ada
Menjelaskan pengertian pasar dan keseimbangan pasar
Menjelaskan peran pemerintah dalam ekonomi
Untuk lebih memahami materi yang akan dibahas dalam modul ini,
disajikan pula antara lain:
Sejumlah soal-soal latihan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman mahasiswa mengenai konsep-konsep utama pada setiap
topik yang disajikan.
Petunjuk jawaban latihan, yaitu berupa arahan di dalam menjawab setiap
latihan yang disampaikan pada setiap topik pembahasan.
Rangkuman, untuk memberikan gambaran umum tentang materi yang
dibahas dalam setiap topik pembahasan.
Sejumlah soal-soal tes formatif, untuk mengukur tingkat penguasaan
materi pada setiap topik pembahasan.
Selamat belajar semoga berhasil.
3
KEGIATAN BELAJAR 1
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Seperti yang dijelaskan pada modul 6, perekonomian mempunyai
empat komponen pengeluaran yaitu sektor rumah tangga, sektor swasta,
pemerintah dan sektor asing. Tiga komponen yang pertama merupakan unsur
dari perekonomian domestik atau perekonomian tertutup jika hanya
melibatkan tiga komponen perekonomian. Pada saat semua komponen
perekonomian dilibatkan disebut dengan perekonomian terbuka.
Kegiatan belajar ini akan melihat bagaimana interaksi antar komponen
perekonomian dalam dua sektor, yaitu hanya ada sektor rumah tangga dan
sektor swasta atau perusahaan dan kedua, bila perekonomian tiga sektor,
yaitu hanya ada sektor rumah tangga, sektor swasta dan sektor pemerintah.
Baik perekonomian dua sektor maupun tiga sektor, kita akan melakukan
pendekatan Keynes, dimana pendapatan merupakan variabel utama dalam
menentukan tingkat perekonomian yang tangguh.
Pada bagian ini kita akan membuat asumsi yang sangat ketat dalam
suatu perekonomian, yaitu asumsikan hanya terdapat dua pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga atau Rumah Tangga Konsumsi (RTK) dan sektor
swasta atau Rumah Tangga Produksi (RTP) juga sering disebut dengan
sektor perusahaan atau bisnis. Sektor lainnya, yaitu sektor pemerintah dan
sektor luar negeri dianggap tidak ada dalam perekonomian.
Gambar 1 memperlihatkan aliran pendapatan dan pengeluaran yang
terjadi di antara dua sektor tersebut. Aliran tersebut disebut dengan circular
flow yang memperlihatkan bagaimana dua sektor tersebut melakukan
interaksi satu sama lain. Sektor rumah tangga akan memberikan faktor-faktor
produksi yang dimiliki terhadap sektor bisnis sebagai input untuk
menghasilkan barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut seperti tenaga
kerja, modal, tanah, gedung, dan lainnya. Hal ini diperlihatkan dengan adanya
aliran jasa faktor produksi dari sektor rumah tangga ke sektor bisnis.
Sebaliknya, sebagai balas jasa dari penggunaan faktor produksi oleh sektor
bisnis, maka sektor bisnis akan memberikan pembayaran pendapatan dari
faktor produksi tersebut ke sektor rumah tangga, misalnya upah, gaji, bunga,
sewa dan keuntungan. Aliran tersebut akan diperlihatkan oleh aliran
pembayaran pendapatan dari sektor bisnis ke sektor rumah tangga.
4
Pada saat lain, sektor bisnis akan menghasilkan barang dan jasa dari
hasil penggunaan faktor produksi tadi dan diserahkan ke sektor rumah tangga
dalam bentuk aliran barang hasil produksi. Sektor rumah tangga dalam
menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor bisnis akan
memberikan balas jasa berupa pengeluaran dari pendapatan sektor rumah
tangga terhadap sektor bisnis. Aliran pengeluaran konsumsi memperlihatkan
penyerahan sebagian atau seluruh pendapatan sektor rumah tangga terhadap
sektor bisnis.
Pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga tidak seluruhnya
ditukarkan menjadi barang dan jasa, tetapi ada sebagian yang tidak
dikonsumsikan dan disimpan dalam bentuk tabungan. Hal ini disebut juga
dengan bocoran dari pendapatan, atau pendapatan yang tidak
dikonsumsikan. Tabungan tersebut akan masuk dalam pasar uang dan modal
dan akan diserap oleh sektor bisnis untuk dijadikan modal atau investasi.
Jika disajikan dalam bentuk identitas pendapatan yang dalam kajian
agregat menjadi pendapatan nasional, bisa dibentuk identitas sebagai berikut:
Sisi Pendapatan : Y = C + S
Gambar 1. Model Perekonomian 2-Sektor
Sektor Rumah
Tangga (RTK)
Sektor Bisnis
(RTP)
Pembayaran Pendapatan
Jasa Faktor Produksi
Barang Hasil Produksi
Pengeluaran Konsumsi
Investasi
(I)
Pasar Uang
dan Modal
Tabungan
(S)
5
Sisi Pengeluaran : Y = C + I , maka S = I
Y adalah pendapatan, dimana akan dilakukan dua hal terhadap
pendapatan, yaitu: pertama, pendapatan tersebut akan dikeluarkan dalam
bentuk konsumsi (C) dan kedua akan disimpan atau ditabung (S). Sisi
pengeluaran adalah pendapatan yang akan dilakukan konsumsi dan investasi
(I) yang merupakan suntikan terhadap pendapatan sebagai penyeimbang dari
kebocoran pendapatan dari sisi pendapatan berupa tabungan.
Keseimbangan pendapatan nasional merupakan keseimbangan antara
pendapatan keseluruhan dengan pengeluaran keseluruhan atau disebut
dengan pengeluaran agregat (Aggregate Expenditure/AE). Oleh karena itu,
keseimbangan akan terjadi pada saat:
Y = AE, atau
AS = AD
Aggregate Supply = Aggregate Demand
Dimana AS merupakan Y dan AE adalah AD
Perekonomian dua sektor akan mempunyai dua pendekatan dalam
melihat keseimbangan pendapatan nasionalnya. Pertama dengan
menjumlahkan konsumsi yang dilakukan dengan tabungan atau investasi,
kedua pada saat tingkat tabungan sama dengan investasi.
Tabel 1. Contoh Angka Dua Sektor
Pendapatan Nasional Konsumsi Tabungan Investasi Pengeluaran Agregat
Y C S I AE
0 75 -75 100 175
100 150 -50 100 250
200 225 -25 100 325
300 300 0 100 400
400 375 25 100 475
500 450 50 100 550
600 525 75 100 625
700 600 100 100 700
800 675 125 100 775
900 750 150 100 850
1000 825 175 100 925
Contoh pada tabel 1 memperlihatkan pada saat pendapatan nol,
seorang individu harus melakukan konsumsi (misalnya untuk makanan,
6
karena tanpa makan orang akan mati), maka terdapat konsumsi sebesar 75.
Tabungan akan sama -75 yang berarti melakukan hutang. Jika pendapatan
terus bertambah, maka konsumsi akan terus bertambah dan tabungan akan
terus menerus menurun sampai nol dan kemudian terus bertambah secara
positif. Investasi yang dilakukan oleh perusahaan diasumsikan otonom
(autonomous) yang berarti tidak terpengaruh oleh tingkat pendapatan,
sehingga pada tingkat berapa pun investasi akan sama misalnya dengan 100.
Tabel tersebut akan memberikan dua hal penting, pertama jika kita
tidak melihat investasi artinya bahwa pendapatan hanya akan dikonsumsi dan
atau ditabung, maka ada saat pendapatan sama dengan konsumsi atau
tabungan sama nol. Hal ini disebut dengan titik impas (break even point) yang
pada tabel di atas ada pada tingkat pendapatan sama dengan 300. Kedua,
keseimbangan nasional pada saat pendapatan sama dengan pengeluaran
agregat atau Y = AE dimana akan terjadi pada saat pendapatan sama dengan
700 dengan ciri S = I = 100.
Perubahan terhadap konsumsi dan tabungan akibat dari perubahan
pendapatan memberikan suatu fenomena yang digambarkan oleh MPC
(marginal propensity to consume) dan MPS (marginal propensity to save).
MPC (marginal propensity to consume). MPC merupakan hasrat untuk
mengkonsumsi akibat dari perubahan pendapatan, sedangkan MPS
merupakan hasrat untuk menabung akibat dari perubahan pendapatan.
CMPC
Y
dan S
MPSY
MPC + MPS = 1
Jika menggunakan konsep rata-rata, maka:
CAPC
Y dan
SAPS
Y
APC + APS =1
APC adalah rata-rata hasrat untuk mengkonsumsi dan APS adalah
rata-rata hasrat untuk menabung. Jika dijumlahkan akan sama dengan satu,
sesuai dengan identitas awal berupa Y = C + S.
Pada tabel di atas kita bisa mengetahui berapa MPC dengan melihat
perubahan konsumsi dibagi dengan perubahan pendapatan. Tabel di atas
mempunyai selisih konsumsi adalah 75 dan selisih pendapatan adalah 100.
7
oleh karena itu hasrat untuk mengkonsumsi adalah 75/100 = 0,75 dan MPS
sebesar MPS = 1 – MPC atau 0,25. Artinya 75 persen dari pendapatan akan
dikonsumsikan dan 25% sisanya akan ditabung.
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Fenomena perubahan konsumsi akibat adanya perubahan pendapatan
akan memberikan suatu fungsi yang disebut fungsi konsumsi dan fungsi
tabungan. Fungsi tersebut akan memperlihatkan hubungan yang terjadi
antara pendapatan dengan konsumsi atau tabungan. Melalui fungsi ini kita
bisa melihat bagaimana keseimbangan pendapatan nasional terjadi dengan
melihat sisi pengeluaran dan pendapatan.
Fungsi konsumsi dan tabungan dapat digambarkan secara sederhana
melalui fungsi linear, yaitu:
C = a + MPC Y
S = - a + (1- MPC) Y atau S = -a + MPS Y
Data dari tabel 1 dapat kita gunakan sebagai contoh perhitungan fungsi
konsumsi dan tabungan. Pertama-tama kita asumsikan bahwa data pada
tabel 1 mempunyai MPC dan MPS yang konstan dan besarnya adalah 0,75
untuk MPC dan 0,25 untuk MPS. Kedua kita ambil untuk sembarang
pasangan Y dan C pada tabel 1 dan melakukan cara substitusi dan eliminasi.
C = a + MPC Y dengan b = MPC dan 1 – b = MPS
75 = a + b (0)
150 = a + b (100) -
- 75 = - 100 b
b = 75/100 = 0,75
1 – b = 1 – 0,75 = 0,25
Dengan memasukkan b ke salah satu persamaan kita akan
mendapatkan a, 75 = a + (0,75) (0), sehingga a = 75. Berdasarkan
perhitungan di atas kita akan mendapatkan fungsi konsumsi dan tabungan
sebagai berikut:
C = 75 + 0,75 Y
S = - 75 + 0,25 Y
8
Untuk menghitung pendapatan nasional keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor, kita bisa menggunakan dua pendekatan, yaitu:
Y = C + I
= (75 + 0,75 Y) + 100
= 175 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 175
Y(1 – 0,75) = 175
Ye = 175/ 0,25
= 700
Cara Kedua, yaitu:
S = I
- 75 + 0,25 Y = 100
0,25Y = 100 + 75
0,25Y = 175
Ye = 175/0,25
= 700
Keseimbangan pendapatan nasional jika terdapat dua sektor ekonomi
adalah pada tingkat pendapatan nasional sebesar 700 trilyun. Melalui
pendekatan grafik kita bisa menggambarkan keseimbangan tersebut dengan
bantuan garis 450 (scale line) yang akan memperlihatkan nilai sumbu
horizontal akan sama dengan sumbu vertikal, atau dengan kata lain, jika
memotong garis 450 maka akan terjadi keseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran agregat.
Gambar 2 memperlihatkan bagaimana keseimbangan pendapatan ada
pada 300 jika tidak terdapat investasi. Pada saat investasi masuk sebesar
100, maka keseimbangan terdapat pada level 700. Keadaan yang sama jika
melalui pendekatan S = I, titik impas akan terjadi pada saat S = 0 dan
pendapatan keseimbangan pada 300. Setelah ada investasi, pendapatan
nasional akan terjadi pada saat I = S = 100 dengan nilai sebesar 700.
Gambar 2. Keseimbangan Pendapatan Nasional pada Perekonomian Dua Sektor (Trilyun Rupiah)
9
Gambar 3. Keseimbangan Pendapatan Nasional (Trilyun Rupiah)
Perubahan berbagai komponen pengeluaran agregat akan
mengakibatkan perubahan perekonomian. Apakah perubahannya
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang positif atau bahkan
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif yang menyebabkan
perekonomian ada dalam keadaan resesi. Perubahan-perubahan variabel-
variabel ekonomi makro tersebut oleh karenanya bisa diintervensi oleh
pemerintah melalui berbagai kebijakan pemerintah agar perekomian berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Seperti pada bagian sebelumnya, komponen perekonomian yang
terdiri dari ekonomi tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor swasta
450
175
300
75
E1
Y1 = C
Y
AE
0
E2
Y2 = C + I
700
100
300
75
Y
S,I
700
0
-75
S
I
E1
E2
10
atau bisnis dan sektor pemerintah. Identitas keseimbangan pendapatan jika
tidak ada pajak adalah:
Y = C + I + G,
Dimana C merupakan fungsi konsumsi sehingga:
Y = [a + MPC Y] + I + G,
Dengan mengumpulkan variabel-variabel yang tidak dipengaruhi oleh
pendapatan kita dapat memperoleh:
Y = [a + I + G] + MPC Y
Sehingga,
Y – MPC Y = A dengan A = a + I + G, maka:
Y(1 – MPC) = A
Y = A/MPS
Y = A/MPS dengan A = a + I + G
= (1/MPS) A
A merupakan autonomous expenditure, atau pengeluaran yang tidak
dipengaruhi oleh pendapatan. Dari persamaan di atas kita dapat mengetahui
berapa perubahan pendapatan (Y) akibat dari perubahan pengeluaran yang
tidak dipengaruhi oleh pendapatan (A). Perubahan pendapatan tersebut
akan sangat dipengaruhi oleh 1/MPS yang akan lebih besar dari satu (akan
sama dengan satu jika semua pendapatan ditabungkan atau MPC = 0 dan itu
tidak mungkin). Hal ini memperlihatkan jika terdapat perubahan dari
komponen-komponen pengeluaran yang tidak terpengaruh pendapatan, akan
menyebabkan perubahan pendapatan nasional.
Jika terdapat pajak pendapatan, maka
Y = A/MPS dengan A = a + I + G – MPC T
= (1/MPS) A
Jika 1/MPS = k, maka k merupakan angka pelipat (multiplier) untuk tiap
perubahan A. Angka multiplier menerangkan pengaruh dari kenaikan atau
penurunan dari pengeluaran agregat terhadap tingkat keseimbangan
pendapatan nasional. Misalnya seorang individu yang baru mendapat gaji
bulanannya sebenarnya 100 akan digunakan untuk mengkonsumsi barang
dan jasa sebesar MPC dikalikan pendapatannya, yaitu 100 x 0,75 = 75
(asumsikan MPC = 0,75). Jika pengeluaran sebesar 75 dibelikan makanan
11
pada sebuah toko makanan, maka bagi toko tersebut terdapat tambahan
pendapatan sebesar 75 yang akan dikonsumsikan sebesar MPC dikali
tambahan pendapatan, yaitu 75 x 0,75 = 56,25, dan misalnya dibelanjakan
terhadap pakaian. Kemudian pemilik toko pakaian akan menerima
pendapatan tambahan sebesar 56,25 dan akan melakukan konsumsi
terhadap barang dan jasa ke pihak lain. Demikian seterusnya sampai
tambahan pendapatan yang terjadi akan sama dengan nol. Jika kita
jumlahkan akan sama dengan 1/MPS dikali dengan tambahan pendapatan
awal, yaitu (1/0,25) x 100 atau 400. Tabel 3 memperlihatkan bagaimana tiap
tahap transaksi akan menyebabkan tambahan pendapatan nasional.
Tabel 2. Contoh Angka Multiplier
Y C S
Tahap I 100 75 25
Tahap II 75 56,25 18,75
Tahap III 56,25 42,19 14,06
-- -- --
-- -- --
-- -- --
Jumlah 400 300 100
LATIHAN 1
Dari uraian di atas, coba Anda kerjakan latihan berikut:
1. Jelaskan kenapa ilmu ekonomi perlu kita pelajari.
Petunjuk Jawaban Latihan 1
1. Ilmu ekonomi perlu kita pelajari sebagai kerangka berpikir untuk dapat
RANGKUMAN
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi
yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat
melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
TES FORMATIF 1
12
Pilih salah satu alternatif jawaban yang menurut Anda merupakan
jawaban paling tepat!
1) Hal pokok yang menjadi landasan dari ilmu ekonomi adalah:
A. Kelangkaan.
B. Pendapatan.
C. Kebutuhan akan barang dan jasa.
D. Kesejahteraan.
Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 1 di atas, cocokkanlah
jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
Rumus:
%10010
XbenaryangAndajawabanJumlah
PenguasaanTingkat
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus!
Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.
13
KEGIATAN BELAJAR 2
PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Pada perekonomian tiga sektor kita akan memasukkan sektor
pemerintah dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional. Masuknya
pemerintah dalam perekonomian akan memberi dampak berkurangnya
tingkat pendapatan yang siap dibelanjakan akibat dari dikenakannya pajak
pendapatan. Selain itu, pengeluaran pemerintah (G) akan muncul akibat dari
adanya pendapatan dari pajak yang akan menyerap barang dan jasa dalam
perekonomian.
Gambar 4 di bawah memperlihatkan aliran yang baru dari sektor
pemerintah. Pemerintah akan mengenakan pajak terhadap sektor rumah
tangga dan bisnis yang masuk sebagai sisi pendapatan, kemudian akan
dikeluarkan dalam aliran pengeluaran pemerintah. Pada saat ini akan muncul
kebijakan moneter pada pasar uang dalam mengatur peredaran uang (akan
dibahas pada modul 8) kemudian sektor pemerintah akan muncul kebijakan
fiskal dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Syarat keseimbangan pendapatan nasional akan berubah menjadi:
Penawaran Agregat = Permintaan Agregat
Y = C + I +G
Bila dari sisi pendapatan, keseimbangan akan berubah menjadi:
Y = C + S + T
14
Oleh karena itu bocoran pendapatan akan terjadi dua hal pertama
pada saat dikonsumsikan dan kedua pengeluaran pemerintah. Sisi suntikan
terhadap perekonomian untuk penyeimbang dari bocoran pendapatan adalah
terjadinya tabungan untuk adanya investasi dan penerimaan pajak oleh
pemerintah untuk dilakukan menjadi pengeluaran pemerintah, sehingga bisa
ditulis:
Suntikan = Bocoran
S + T = I + G
Gambar 4. Model Perekonomian 3-Sektor
Sektor Rumah
Tangga (RTK)
Sektor Bisnis
(RTP)
Pembayaran Pendapatan
Jasa Faktor Produksi
Barang Hasil Produksi
Pengeluaran Konsumsi
Investasi
(I)
Pasar Uang
dan Modal
Tabungan
(S)
Kebijakan
Moneter
Pengeluaran
Pemerintah
(G)
Sektor
Pemerintah
Pajak (T)
Kebijakan
Fiskal
15
Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah bisa bermacam-macam
tergantung kebijakan apa yang diterapkan. Pada intinya kita bisa merangkum
jenis pajak yang dikenakan terhadap pendapatan menjadi empat jenis:
1. Pajak regresif
Merupakan pungutan pajak dengan persentase yang semakin menurun
jika pendapatan yang kena pajak semakin bertambah besar.
2. Pajak progresif.
Merupakan pungutan pajak dengan persentase yang semakin naik jika
pendapatan yang kena pajak semakin bertambah besar.
3. Pajak proporsional
Merupakan pungutan pajak dengan persentase yang tetap, berapapun
besarnya pendapatan yang kena pajak.
4. Pajak tetap (lump sum tax)
Merupakan pungutan pajak dengan nilai yang tetap, berapapun besarnya
pendapatan yang kena pajak.
Dengan adanya pajak, pendapatan akan berkurang sejumlah pajak
yang dikenakan. Pendapatan yang siap dikonsumsi setelah membayar pajak
disebut dengan pendapatan disposibel (Yd). Bilamana T adalah pajak yang
dikenakan, maka pendapatan disposibel dapat ditulis sebagai berikut:
Yd = Y – T
Fungsi konsumsi dan tabungan akan berubah dengan adanya pajak:
C = a + MPC Yd
S = - a + (1- MPC) Yd atau S = -a + MPS Yd
Misalkan terdapat pajak sebesar 40 untuk berapapun pendapatan.
Maka fungsi konsumsi berubah menjadi:
CT = a + MPC Yd atau CT = a + MPC (Y – T)
CT = 75 + 0,75 ( Y – 40 )
CT = 75 + 0,75Y – 30
CT = 45 + 0,75Yd
Maka fungsi tabungan berubah menjadi:
ST = - a + MPS Yd atau ST = - a + MPS (Y – T)
16
ST = - 75 + 0,25 ( Y – 40 )
ST = - 75 + 0,25 Y – 10
ST = - 85 + 0,25 Yd
Jika terdapat pengeluaran pemerintah sebesar 110 trilyun, maka
keseimbangan pendapatan setelah adanya sektor pemerintah berubah
menjadi:
Y = C + I + G
= (45 + 0,75Y) + 100 + 110
= 255 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 255
Y(1 – 0,75) = 255
Ye = 255/ 0,25
= 1020
Cara Kedua, yaitu:
S + T = I + G
- 85 + 0,25 Y + 40 = 100 + 110
0,25Y = 100 + 110 + 85 - 40
0,25Y = 255
Ye = 255/0,25
= 1020
Fungsi konsumsi dan tabungan setelah pajak jika kita cari angka
tingkat konsumsi dan tabungan untuk masing-masing pendapatan (bukan
pendapatan disposibel), seperti diperlihatkan pada tabel 2. Keseimbangan
terjadi pada saat pendapatan sebesar 1020 yang akan sama dengan nilai
pengeluaran agregat. Oleh karena itu adanya sektor pemerintah akan
merubah tingkat pendapatan nasional menjadi lebih besar dibandingkan
dengan hanya terdapat dua sektor.
Tabel 2. Contoh Angka Tiga Sektor
17
Pendapatan
Nasional Pajak
Pendapatan
Disposibel Konsumsi Tabungan Investasi
Pengeluaran
Pemerintah
Pengeluaran
Agregat
Y T Yd C S I G AE
0 40 -40 45 -85 100 110 255
700 40 660 570 90 100 110 780
800 40 760 645 115 100 110 855
900 40 860 720 140 100 110 930
1000 40 960 795 165 100 110 1005
1020 40 980 810 170 100 110 1020
1100 40 1060 870 190 100 110 1080
1200 40 1160 945 215 100 110 1155
1300 40 1260 1020 240 100 110 1230
Grafik dari keseimbangan yang baru dapat dilihat pada gambar 5.
Tingkat keseimbangan agregat ada pada titik E3 dengan menggeser kurva
keseimbangan agregat ke atas. Grafik ini memperlihatkan adanya kenaikan
pendapatan nasional setelah dikenakan pajak tetap oleh pemerintah sebesar
40 dan adanya pengeluaran pemerintah yang otonom (tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan) sebesar 110 trilyun.
Gambar 5. Keseimbangan Pendapatan Nasional pada Perekonomian Tiga Sektor (Trilyun Rupiah)
18
LATIHAN 1
Dari uraian di atas, coba Anda kerjakan latihan berikut:
2. Jelaskan kenapa ilmu ekonomi perlu kita pelajari.
Petunjuk Jawaban Latihan 1
2. Ilmu ekonomi perlu kita pelajari sebagai kerangka berpikir untuk dapat
RANGKUMAN
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi
yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat
melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
TES FORMATIF 1
Pilih salah satu alternatif jawaban yang menurut Anda merupakan
jawaban paling tepat!
450
175
1020
E3
Y
AE
0
E2
Y2 = C + I
700
255
Y3 = C + I + G
19
2) Hal pokok yang menjadi landasan dari ilmu ekonomi adalah:
A. Kelangkaan.
B. Pendapatan.
C. Kebutuhan akan barang dan jasa.
D. Kesejahteraan.
Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 1 di atas, cocokkanlah
jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
Rumus:
%10010
XbenaryangAndajawabanJumlah
PenguasaanTingkat
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus!
Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.