Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

21
PENYAKIT TROPIS KHUSUSNYA TUBERKULOSIS DAN DEMAM BERDARAH (Tugas Mata Kuliah Epidemiologi) Oleh: Devi Rachmadani (083654202) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Transcript of Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

Page 1: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

PENYAKIT TROPIS KHUSUSNYA TUBERKULOSIS DAN DEMAM

BERDARAH

(Tugas Mata Kuliah Epidemiologi)

Oleh:

Devi Rachmadani (083654202)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS

2011

Page 2: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

A. Penyakit Tropis

Penyakit tropis adalah penyakit yang muncul di daerah tropis. Satu alasan yang jelas

adalah bahwa saat ini iklim panas memiliki volume yang lebih besar sepanjang tahun

daripada hujan sehingga secara langsung mempengaruhi pembentukan tempat

berkembangbiakan organisme yang memungkinkan penyakit mewabah. Dimana suhu yang

lebih tinggi dapat mendukung replikasi agen biologis organisme patogen, baik dalam dan

luar. Faktor-faktor sosial-ekonomi mungkin juga beroperasi, karena sebagian besar negara-

negara termiskin di dunia berada di daerah tropis. negara-negara tropis seperti Brasil, yang

telah meningkatkan situasi sosial-ekonomi dan berinvestasi dalam kebersihan, kesehatan

masyarakat dan memberantas penyakit menular telah mencapai hasil yang dramatis dalam

kaitannya dengan penghapusan atau penurunan banyak penyakit tropis endemik di wilayah

mereka.

Perubahan iklim, pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca, dan

peningkatan suhu global yang mengakibatkan penyakit tropis dan vektor menyebar di daerah

pegunungan,.

Pada tahun 1975 PBB Dana Anak-anak, United Nations Development Programme,

Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia mendirikan Program Khusus untuk Penelitian

dan Pelatihan Tropical Diseases (TDR) untuk fokus pada penyakit menular di daerah tropis

yaitu: Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Contoh penyakit tropis di Indonesia yang

bersifat endemic yaitu: kusta, kaki gajah, frambusia, demam berdarah, hepatitis, malaria dan

TBC. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai penyakit tropis secara umum.

1. Penyakit frambusia sejenis penyakit gangguan pada kulit ini masih menjangkit di

Indonesia. Jumlahnya di Indoensia telah mencapai 5000 penderita. "Contohnya di Sumba,

kecamatan Bepepoli, NTB yang masyarakatnya berstatus stadium 1 Fambusia akut".

Faktor penyebab penyebaran penyakit ini adalah sistem sanitasi air atau ketersediaan air

bersih, atau jarang mandi, jarang menggunakan pembersih sabun, menjadi peluang

tertular. Kondisi tersebut sulit didapat didaerah-daerah yang sistem sanitasi airnya belum

terakriditasi dalam rumah tangga, seperti didaerah pedalaman. Kondisi ekonominya

Page 3: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

semakin jelek, maka perkembangannya menjadi akut. (Sumber:

http://www.indosiar.com/ragam/59226/penyakit-tropis-yang-terabaikan)

2. Penyakit Chagas (juga disebut trypanosomiasis Amerika) adalah penyakit parasit yang

terjadi di Amerika, khususnya di Amerika Selatan. agen patogen adalah suatu protozoa

menyalahi bernama Trypanosoma cruzi.

3. Trypanosomiasis Afrika atau penyakit tidur, adalah penyakit parasit, yang disebabkan

oleh protozoa yang disebut trypansomes. Kedua bertanggung jawab untuk

trypanosomiasis Afrika Trypanosoma brucei Trypanosoma brucei gambiense dan

rhodesiense.These parasit ditularkan oleh lalat Tsetse

4. Leishmaniasis disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Leishmania, dan ditularkan

oleh gigitan dari spesies tertentu dari lalat pasir.

5. Kusta (atau Teman-penyakit Hansen) adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan

oleh Mycobacterium leprae. Kusta terutama penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan

mukosa dari saluran pernapasan atas; lesi kulit adalah gejala eksternal utama. Waktu

tidak diobati, kusta dapat bersifat progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada

kulit, saraf, anggota badan, dan mata. Berlawanan dengan konsepsi populer, kusta tidak

menyebabkan bagian tubuh untuk hanya jatuh, dan ini berbeda dari tzaraath, penyakit

yang dijelaskan dalam tulisan suci bahasa Ibrani dan sebelumnya diterjemahkan ke dalam

bahasa Inggris sebagai kusta.

6. Filariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh benang-seperti cacing filaria

yang disebut parasit cacing nematoda, semua ditularkan oleh nyamuk. Loa loa lain parasit

filaria ditularkan oleh lalat rusa. 120 juta orang terinfeksi di seluruh dunia. Hal ini

dilakukan oleh lebih dari separuh penduduk di daerah endemis yang paling parah. Gejala

yang paling terlihat adalah kaki gajah: penebalan kulit dan jaringan di bawahnya.

7. Malaria disebabkan oleh parasit Protozoa ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina,

karena mereka adalah darah pengumpan. Penyakit ini disebabkan oleh spesies dari genus

Plasmodium. Malaria menginfeksi 300-500 juta orang setiap tahun, menewaskan lebih

dari 1 juta.

8. Onchocerciasis atau kebutaan kedua sungai terkemuka dunia menyebabkan infeksi

adalah kebutaan. Hal ini disebabkan oleh volvulus Onchocerca, cacing parasit. Hal ini

ditularkan melalui gigitan lalat hitam. Cacing menyebar ke seluruh tubuh, dan ketika

Page 4: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

mereka mati, mereka menyebabkan rasa gatal dan respon sistem kekebalan tubuh yang

kuat yang dapat merusak jaringan di dekatnya, seperti mata. Sekitar 18 juta orang saat ini

terinfeksi dengan parasit ini. Sekitar 300.000 telah ireversibel dibutakan oleh itu.

9. Schistosomiasis juga dikenal sebagai schisto atau demam keong, adalah penyakit parasit

yang disebabkan oleh beberapa jenis cacing pipih di daerah dengan siput air tawar, yang

dapat membawa parasit. Bentuk yang paling umum penularan adalah dengan mengarungi

atau berenang di danau, kolam dan badan lain yang berisi air siput dan parasit. Lebih dari

200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi oleh schistosomiasis.

Berikut ini akan dibahas lebih khusus mengenai penyakit tropis yaitu penyakit

tuberculosis dan demam berdarah.

1. Penyakit Tuberkulosis (TB)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi

yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Sebagian besar kuman TB

menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Penyakit TBC dapat

menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta

dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan

saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian.

Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit

TBC ini.

Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif, penderita

TB kebanyakan dari kelompok sosio ekonomi rendah. Dari 1995-1998, cakupan

penderita TB Paru dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse

Chemotherapy) -atau pengawasan langsung menelan obat jangka pendek/setiap hari- baru

mencapai 36% dengan angka kesembuhan 87%. Sebelum strategi DOTS (1969-1994)

cakupannya sebesar 56% dengan angka kesembuhan yang dapat dicapai hanya 40-60%.

Karena pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak cukup dimasa lalu

kemungkinan telah timbul kekebalan kuman TB terhadap OAT (obat anti tuberkulosis)

secara meluas atau multi drug resistance (MDR).

Page 5: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

a. Penyebab Penyakit (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri

ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang

Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang

bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau

maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBC pada paru-paru

pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).

b. Cara Penularan Penyakit TBC

Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh

Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC BTA

positif saat batuk,. Bakteri TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi

dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Pada waktu

batuk atau bersin, penderita menyebarkan bakteri keudara dalam bentuk Droplet

(percikan Dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada

suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut

Page 6: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

terhirup kedalam saluran pernapasan. Kemudian bakteri ini masuk kedalam paru-paru

dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang

memiliki daya tahan tubuh rendah diantaranya karena gizi buruk atau HIV/AIDS),

bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau

kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain

seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski

yang paling banyak adalah organ paru. Masuknya Mikobakterium tuberkulosa

kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana terjadi

pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi

imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui

mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut

akan berdiam/istirahat dalam jaringan (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel

pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel

ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem

kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan

sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul

membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi

sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya

memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami

pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

Pengaruh Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh

seluler (Cellular Immunity), sehingga jika terjadi infeksi oportunistik, seperti

tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan

mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah

penderita TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan

meningkat pula.

Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan

memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan

kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai

tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat

Page 7: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah

kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

c. Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala

khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan

gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus

baru.

1) Gejala umum (Sistemik)

a) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan

malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti

influenza dan bersifat hilang timbul.

b) Penurunan nafsu makan dan berat badan.

c) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

d) Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2) Gejala khusus (Khas)

a) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan

sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan

kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",

suara nafas melemah yang disertai sesak.

b) Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai

dengan keluhan sakit dada.

c) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang

pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya,

pada muara ini akan keluar cairan nanah.

d) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut

sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,

adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Pada penderita usia anak-

anak apabila tidak menimbulkan gejala, maka TBC dapat terdeteksi kalau

diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-

anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan

hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal

Page 8: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan

30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

d. Penegakan Diagnosis pada TBC

Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada

beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang

tepat antara lain:

1) Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

2) Pemeriksaan fisik secara langsung.

3) Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

4) Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

5) Rontgen dada (thorax photo).

6) dan Uji tuberkulin.

e. Terapi TBC

Karena yang menjadi sumber penyebaran TBC adalah penderita TBC itu

sendiri, pengontrolan efektif TBC mengurangi pasien TBC tersebut. Ada dua cara

yang tengah dilakukan untuk mengurangi penderita TBC saat ini, yaitu

1) Terapi

Untuk terapi, WHO merekomendasikan strategi penyembuhan TBC

jangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS

(Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy). Dalam strategi ini ada

tiga tahapan penting, yaitu mendeteksi pasien, melakukan pengobatan, dan

melakukan pengawasan langsung.

Seseorang yang batuk lebih dari 3 minggu bisa diduga mengidap TBC.

Orang ini kemudian harus didiagnosa dan dikonfirmasikan terinfeksi kuman TBC

atau tidak. Jika pasien telah diidentifikasi mengidap TBC, dokter akan

memberikan obat dengan komposisi dan dosis sesuai dengan kondisi pasien

tersebut. Adapun obat TBC yang biasanya digunakan adalah isoniazid, rifampicin,

pyrazinamide, streptomycin, dan ethambutol. Untuk menghindari munculnya

bakteri TBC yang resisten, biasanya diberikan obat yang terdiri dari kombinasi 3-

4 macam obat ini.

Page 9: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

Dokter atau tenaga kesehatan kemudian mengawasi proses peminuman

obat serta perkembangan pasien. Ini sangat penting karena ada kecendrungan

pasien berhenti minum obat karena gejalanya telah hilang. Setelah minum obat

TBC biasanya gejala TBC bisa hilang dalam waktu 2-4 minggu. Walaupun

demikian, untuk benar-benar sembuh dari TBC diharuskan untuk mengkonsumsi

obat minimal selama 6 bulan. Efek negatif yang muncul jika kita berhenti minum

obat adalah munculnya kuman TBC yang resisten terhadap obat. Jika ini terjadi,

dan kuman tersebut menyebar, pengendalian TBC akan semakin sulit

dilaksanakan.

DOTS adalah strategi yang paling efektif untuk menangani pasien TBC

saat ini, dengan tingkat kesembuhan bahkan sampai 95 persen. DOTS

diperkenalkan sejak tahun 1991 dan sekitar 10 juta pasien telah menerima

perlakuan DOTS ini. Di Indonesia sendiri DOTS diperkenalkan pada tahun 1995

dengan tingkat kesembuhan 87 persen pada tahun 2000 (http:www.who.int).

Angka ini melebihi target WHO, yaitu 85 persen, tapi sangat disayangkan bahwa

tingkat deteksi kasus baru di Indonesia masih rendah 21 persen.

2) Imunisasi.

Pengontrolan TBC yang kedua adalah imunisasi. Imunisasi ini akan

memberikan kekebalan aktif terhadap penyaki TBC. Vaksin TBC, yang dikenal

dengan nama BCG terbuat dari bakteri M tuberculosis strain Bacillus Calmette-

Guerin (BCG). Bakteri ini menyebabkan TBC pada sapi, tapi tidak pada manusia.

Vaksin ini dikembangkan pada tahun 1950 dari bakteri M tuberculosis yang hidup

(live vaccine), karenanya bisa berkembang biak di dalam tubuh dan diharapkan

bisa mengindus antibodi seumur hidup. Selain itu, pemberian dua atau tiga kali

tidak berpengaruh. Karena itu, vaksinasi BCG hanya diperlukan sekali seumur

hidup. Di Indonesia, diberikan sebelum berumur dua bulan. Imunisasi TBC ini

tidak sepenuhnya melindungi kita dari serangan TBC. Tingkat efektivitas vaksin

ini berkisar antara 70-80 persen. Karena efektivitas vaksin ini tidak sempurna,

secara global ada dua pendapat tentang imunisasi TBC ini. Pendapat pertama

adalah tidak perlu imunisasi. Amerika Serikat adalah salah satu di antaranya.

Amerika Serikat tidak melakukan vaksinasi BCG, tetapi mereka menjaga ketat

Page 10: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

terhadap orang atau kelompok yang berisiko tinggi serta melakukan diagnosa

terhadap mereka. Pasien yang terdeteksi akan langsung diobati.

Pendapat yang kedua adalah perlunya imunisasi. Karena tingkat efektivitasnya

70-80 persen, sebagian besar rakyat bisa dilindungi dari infeksi kuman TBC.

Negara-negara Eropa dan Jepang adalah negara yang menganggap perlunya

imunisasi. Bahkan Jepang telah memutuskan untuk melakukan vaksinasi BCG

terhadap semua bayi yang lahir tanpa melakukan tes Tuberculin, tes yang

dilakukan untuk mendeteksi ada-tidaknya antibodi yang dihasikan oleh infeksi

kuman TBC. Jika hasil tes positif, dianggap telah terinfeksi TBC dan tidak akan

diberikan vaksin. Karena jarangnya kasus TBC di Jepang, dianggap semua anak

tidak terinfeksi kuman TBC, sehingga diputuskan bahwa tes Tuberculin tidak

perlu lagi dilaksanakan.

f. Pengobatan Penyakit TBC

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup

lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit

TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi

obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi

yang cukup baik. Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya

yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik

darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan

yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar

bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua

obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti

pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan

yang dikenal 'Triple Drug'.

2. Penyakit Demam Berdarah (DB)

a. Penyebab penyakit

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue

Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana

Page 11: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan

darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India,

Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat

ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga

kesehatan lainnya seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena

kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes

(Typhoid).

b. Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue

Masa tunas/inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus

dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam

berdarah sebagai berikut:

1) Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).

2) Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.

3) Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan

(Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur

darah (Melena), dan lain-lainnya.

4) Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).

5) Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.

6) Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit

dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit

diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).

7) Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah,

penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan

sakit kepala.

8) Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.

9) Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada

persendian.

10) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

c. Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue

Page 12: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan

penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan

wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.

d. Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

1) Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan,

mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan

agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh

dan gula sirup atau susu).

2) Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk

mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet

dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian

obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya:

Paracetamol membantu menurunkan demam

Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare

Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

3) Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok.

Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan

alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus

jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik,

akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan

peningkatan nilai trombosit darah.

e. Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai

sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya

hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah

yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah

penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah:

1) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi

tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan

perbaikan desain rumah.

Page 13: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

2) Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam,

dan bakteri (Bt.H-14).

3) Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).

4) Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air

seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

B. Tropical Disease Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Tropis Secara Umum

Beberapa strategi untuk mengendalikan penyakit tropis meliputi:

Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi serangga dan vektor lainnya.

Aplikasi insektisida (serangga repellents) untuk permukaan strategis seperti: pakaian,

kulit, bangunan, habitat serangga, dan kelambu.

Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air, air filter, atau pengolahan air dengan

tablet air untuk menghasilkan air minum bebas dari parasit.

Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk mempromosikan kekebalan penyakit.

Farmakologis prapajanan profilaksis (untuk mencegah penyakit sebelum pajanan

terhadap lingkungan dan / atau vektor).

Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk mencegah penyakit setelah terpapar

lingkungan dan / atau vektor).

pengobatan farmakologis (untuk mengobati penyakit setelah infeksi atau infestasi).

Membantu dengan pembangunan ekonomi di daerah endemik. Misalnya dengan

memberikan kredit mikro untuk memungkinkan investasi di bidang pertanian lebih

efisien dan produktif. Hal ini pada gilirannya dapat membantu subsisten pertanian

menjadi lebih menguntungkan, dan keuntungan tersebut dapat digunakan oleh penduduk

setempat untuk pencegahan penyakit dan pengobatan, dengan manfaat tambahan

mengurangi angka kemiskinan.

Page 14: Tugas Penyakit Tropis Tb Dan Db

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mandiri.com .

http://www.indosiar.com/ragam/59226/penyakit-tropis-yang-terabaikan .

http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html

http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html