Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

46
PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKRO PENDAHULUAN Secara etimologis, kata “kurikukum” berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah currere. Kata ini digunakan untuk memberi nama lapangan perlombaan lari. Karena dipakai untuk sebuah perlombaan, pada lapangan tersebut terdapat garis “start” dan batas “finish”, untuk menunjukkan tempat memulai dan mengakhiri perlombaan. Dalam perkembangannya, kata ini kemudian diadopsi oleh dunia pendidikan. Kurikulum sebagai produk merupakan hasil perencanaan, pengembangan, dan perekayasaan kurikulum. Oleh karena itu kurikulum dalam arti produk merupakan hasil konkret yang dapat diamati dalam bentuk dokumen hasil kerja sebuah tim pengembang kurikulum. Kurikulum sebagai program merupakan kurikulum yang berbentuk program-program pengajaran yang riil. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan rumusan tersebut dapat diturunkan beberapa ciri kurikulum yang antara lain sebagai berikut. 1. Curriculum as a subject matter, yang menggambarkan kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi (content) yang akan diajarkan. Pengembangan Kurikulum Page 1

description

education

Transcript of Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Page 1: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKRO

PENDAHULUAN

Secara etimologis, kata “kurikukum” berasal dari bahasa latin yang

kata dasarnya adalah currere. Kata ini digunakan untuk memberi nama

lapangan perlombaan lari. Karena dipakai untuk sebuah perlombaan,

pada lapangan tersebut terdapat garis “start” dan batas “finish”, untuk

menunjukkan tempat memulai dan mengakhiri perlombaan. Dalam

perkembangannya, kata ini kemudian diadopsi oleh dunia pendidikan.

Kurikulum sebagai produk merupakan hasil perencanaan,

pengembangan, dan perekayasaan kurikulum. Oleh karena itu kurikulum

dalam arti produk merupakan hasil konkret yang dapat diamati dalam

bentuk dokumen hasil kerja sebuah tim pengembang kurikulum.

Kurikulum sebagai program merupakan kurikulum yang berbentuk

program-program pengajaran yang riil.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan rumusan tersebut dapat diturunkan beberapa ciri kurikulum

yang antara lain sebagai berikut.

1. Curriculum as a subject matter, yang menggambarkan kurikulum

sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi

(content) yang akan diajarkan.

2. Curriculum as experience, yang menggambarkan kurikulum sebagai

seperangkat pengalaman yang direncanakan sedemikian rupa untuk

mencapai tujuan pedidikan.

3. Curriculum as intention, yang menyatakan kurikulum sebagai suatu

rencana, mulai dari tujuan, sasaran dan juga evaluasinya.

Pengembangan Kurikulum Page 1

Page 2: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

4. Curiculum as cultural reproduction, yang menyiratkan kurikulum

sebagai refleksi suatu budaya masyarakat tertentu.

5. Curriculum as currere, yang menekankan kapasitas individu untuk

berpartisipasi dan mengonsepkan kembali pengalaman hidup

seseorang.

A. Landasan Hukum dari Perencanaan Dan Pengembangan

Kurikulum adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional: Ketentuan dalam UU

20/2003 yang mengatur KTSP, adalah

Pasal 1 ayat (19)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu.

Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4);

(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.

(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum

dan pendidikan menengah kejuruan.

(3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA),

madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan

madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang

sederajat.

(4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut

dengan peraturan pemerintah.

Pasal 35 ayat (2);

Pengembangan Kurikulum Page 2

Page 3: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan

pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);

(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada

standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan

pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

memperhatikan:

a. peningkatan iman dan takwa;

b. peningkatan akhlak mulia;

c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;

e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

f. tuntutan dunia kerja;

g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

h. agama;

i. dinamika perkembangan global; dan

j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut

dengan peraturan pemerintah.

Pasal 37 ayat (1), (2), (3);

(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:

Pengembangan Kurikulum Page 3

Page 4: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

a. pendidikan agama;

b. pendidikan kewarganegaraan;

c. bahasa;

d. matematika;

e. ilmu pengetahuan alam;

f. ilmu pengetahuan sosial;

g. seni dan budaya;

h. pendidikan jasmani dan olahraga;

i. keterampilan/kejuruan; dan

j. muatan lokal.

(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:

a. pendidikan agama;

b. pendidikan kewarganegaraan; dan

c. bahasa.

(3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2)diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP)

yang terdiri dari :

1. Standar Isi

2. Standar Proses

3. Standar Kompetensi Lulusan

4. Standar Tenaga Kependidikan

5. Standar Sarana Dan Prasarana

6. Standar Pengelolaan

7. Standar Pembiayaan

8. Standar Penilaian Pendidikan.

3. Standar Isi :Standar Isi  mencakup lingkup materi dan tingkat

kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan

Pengembangan Kurikulum Page 4

Page 5: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam Standar Isi adalah :

kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester

dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Standar Isi ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan: Standar Kompetensi Lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan

ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006.

5. Standar Proses: Standar Proses adalah standar nasional pendidikan

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar

Proses ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.

6. Standar Penilaian: Standar penilaian pendidikan adalah satndar

nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,prosedur,

dan instrumken penilaian hasil belajar peserta didik. Standar

Penilaian Pendidikan  ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 20

Tahun 2007.

B. LANDASAN DAN TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN

KURIKULUM

1. Landasan

Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang

pada asas-asas berikut:

Asas filosofis

Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan

tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup,

orang, masyarakat, dan bangsa.

Pengembangan Kurikulum Page 5

Page 6: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah

pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman

cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum

senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen

afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan

alatyang di sebut kurikulum.

Asas psikologis

Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan

psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor

apa yang dapat menghmbat kemuan belajar mereka selain itu

psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikai proses

belajar mengajar dan tingkat-ingkat perkembanganpeserta didik.

Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta diik dapat tumbuh

dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan

pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan

peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar

akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum, daripada

kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik

Asas sosiologis

Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses

sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial

budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam

mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan

juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau

bahka tingkat pengajaran

Asas Organisatoris

Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari

organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:

Pengembangan Kurikulum Page 6

Page 7: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

a) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-

pisah(separated subject curriculum)

b) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis

di hubung-hubungkan(Correlated curriculum)

c) Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua

mata pelajaran(integrated curriculum)

2. Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum

Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan

kurikulum,diantaranya:

a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai

dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik

b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil

pelaksanaan kurikulum

c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga,

waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh

d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan

jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan

e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua

anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-

program pilihan

f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan

antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan

kepribadian yang terpadu

3. Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum

a. Pengembangan tingkatan institusional

Pengembangan Kurikulum Page 7

Page 8: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan

struktur program

b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran

Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah

mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai

berikut:

1. Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional

umumtiap bidang studi

2. Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang

diperkirakandapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh

murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan

3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan

kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah din

identifikasikan

4. Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok

pokok bahasan

c. Pengembangan tingkat operasional / kelas

Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di

tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.

Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

NO TAHUN FOKUS ORIENTASI

1 1968 Subject Matter (mata pelajaran)

2 1975 Terminal Objectives (TIU, TIK)

Pengembangan Kurikulum Page 8

Page 9: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)

4 1994 Munculnya pembagian kamar antara kurikulum nasional dengan

kurikulum muatan local

5 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi

6 2006 Kurikulum berbasis lokal (daerah/satuan pendidikan)

PEMBAHASAN

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan salah satu upaya

pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam

penguasaan ilmu dan tekhnologi seperti yang digariskan dalam haluan

negara.hal tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan dan

pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan

berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. Kerangka makro

erat kaitannya dengan upaya politik yang saat ini sedang ramai

dibicarakan yaitu desntralisasi kewenangan dari pemerintah pusat

kedaerah, aspek mesonya berkaitan dengan kebijakan daerah tingkat

provinsi sampai tingkat kabupaten, sedangkan aspek mikro melibatkan

seluruh sektor dan lembaga pendidikan yang paling bawah, tetapi

terdepan dalam pelaksanaannya , yaitu sekolah.

Pengembangan Kurikulum Page 9

Page 10: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Basis pengembangan pendidikan yang berkualitas dan

berkesinambungan dan berkaitan dengan KTSP, untuk aspek makro erat

kaitannya dengan desentralisasi kewenangan dari pemerintah pusat ke

pemerintah daerah, untuk aspek meso berkaitan dengan kebijakkan

tingkat propinsi dan tingkat kabupaten/kotamadya dalam pengembangan

KTSP, sedangkan untuk aspek mikro adalah melibatkan seluruh sektor

dan institusi pendidikan dalam tingkat satuan pendidikan. (Depdikbud ;

1998 : 78) Education in Indonesia from Crisis to Recovery

A. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN FORMAL

1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN UNTUK SMP

Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan

kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai

dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. (Fattah,

2001: 54-55).

Kurikulum makro yaitu kurikulum yang menyeluruh meliputi semua

komponen, atau meliputi seluruh wilayah, atau seluruh siswa pada

jenjang pendidikan tertentu (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 :

199).

Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai

peranan dalam perancangan dan evaluasi kurikulum yang bersifat

makro. Kurikulum makro disusun oleh tim atau komisi khusus, yang

terdiri atas para ahli (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 : 200).

a. Kerangka dasar kurikulum

Kelompok mata pelajaran Agama dan ahlak mulia yang

dilaksanakan melalui kegiatan agama, kewarganegaraan,

Pengembangan Kurikulum Page 10

Page 11: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi , estetika,

jasmani, olahraga dan kesehatan.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

yang dilaksanakan melalui kegiatan agama dan ahlak mulia,

kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, serta pendidika

jasmani,

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

yang dilaksanakan melalui kegiatan bahasa, matematika,

ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam,

keterampilan, kejuruan,teknologi informasi dan komunikasi,

serta muatan local yang relevan.

Kelompok mata pelajaran estetika; yang dilaksanakan

melalui kegiatan seni dan budaya, keterampilan dan dan

muatan local yang relevan.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan;

yang dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olahraga dan

kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muayan local yang

relevan.

b. Pengembangan Kurikulum melakukan kegiatan dengan

tahapan sebagai berikut :

Menganalisis ,dan mengembangkan standar kompetensi

lulusan (SKL), dan standar isi (SI)

Merumuskan visi dan misi, serta tujuan pendidikan pada

tingkat satuan pendidikan .

Berdasarkan SKL, standar isi, visi dan misi, serta tujuan

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan selanjutnya

Pengembangan Kurikulum Page 11

Page 12: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

dikembangkan bidang studi-bidag studi yang akan diberikan

untuk merealisasikan tujuan tersebut.

Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga –tenaga

kependidikan ( guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi

yang diperlukan, dengan berpedoman pada standar

kependidikan yang ditetapkan BSNP.

Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang perlu diberikan

untuk memberi kemudahan belajar, sesuai dengan standar

sarana dan prasarana pendidikan yang di tetapkan BSNP.

c. Prinsip Pengembangan Kurikulum :

Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta

didik dan lingkungannya.

Beragam dan terpadu

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni.

Relevan dengan kebutuhan.

Menyeluruh dan berkesinambungan.

Belajar sepanjang hayat.

Seimbang antara kepentingan global, nasional dan local

d. Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat

dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di

sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah

ditetapkan oleh DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP sebagai

berikut:

Pengembangan Kurikulum Page 12

Page 13: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja

b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri

c. Menunjukkan sikap percaya diri

d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan

yang lebih luas

e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan

golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional

f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan

sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif

h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan

potensi yang dimilikinya

i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari

j. Mendeskripsi gejala alam dan sosial

k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya

persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

m. Menghargai karya seni dan budaya nasional

n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk

berkarya

o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang

Pengembangan Kurikulum Page 13

Page 14: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam

pergaulan di masyarakat

r. Menghargai adanya perbedaan pendapat

s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek

sederhana

t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

sederhana

u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengah

v. Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan

w. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang ICT dan

mampu memilih serta memanfaatkannya dalam kehidupan

sehari-hari secara bijaksana (menguasai teknologi informasi dan

komunikasi)

x. Memiliki ketangguhan, kedisiplinan, dan kecermatan dalam

bekerja

2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN SMP

Adapun perencanaan meso adalah kebijaksanaan yang telah

ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan ke dalam

program-program yang berskala kecil. (Fattah, 2001: 54-55).

Kurikulum Meso meliputi kelembagaan konteks, mengorganisir konteks

dalam konfigurasi kurikulum, Kelembagaan pendekatan dan orientasi

kurikulum, pengorganisasian struktur.

a. Struktur Kurikulum kelas VII

Pengembangan Kurikulum Page 14

Page 15: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Semester 1

NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi WaktuKD KOMPETENSI DASAR

TM NTM       

1.1 Mendeskripsikan keragaman 14  

  bentuk muka bumi proses    

  pembentukan dan dampaknya    

  terhadap kehidupan      

1.2 Mendeskripsikan kehidupan 10  

  masa pra aksra di Indonesia    

2.1 Mendeskripsikan interaksi 4  

  sebagai proses sosial      

2.2 Mendeskripsikan sosialisasi 6  

  sebagai pembentukan kepribadian    

2.3Mengidentifikasi bentuk-bentuk

  interaksi sosial      

2.4 Menguraikan proses interaksi 6  

  sosial        

3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai 8  

   

makhluk sosial dan ekonomi   yang bermoral dalam memenuhi   

  

  

kebutuhan      

3.2

Mengidentifikasi tindakan ekonomi6

 

  berdasarkan motif dan prinsip    

  ekonomi dalam kegiatan    

  * ulangan harian 1-3     6

  * ulangan tengah semester   4

  * ulangan semester     4

  * cadangan     4

Jumlah Waktu yang Diperlukan 60 18           

Pengembangan Kurikulum Page 15

Page 16: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Pencapaian target KurikulumRencana

Pelaksanaan

Semester 2

NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi WaktuKD KOMPETENSI DASAR

TM NTM       

4.1 Menggunakan peta, atlas, dan    

  globe untuk mendapatkan informasi      keruangan      

4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah      yang menggambarkan obyek geografi      geografi        

4.3 Mendeskripsikan kondisi geografi dan      penduduk        

4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang      terjadi di atmofir dan hidosfir serta    

 serta dampaknya terhadap kehidupan

  

5.1 Mendeskripsikan perkembangan      masyarakat, kebudayaan dan pemerin-      tahan pada masa Hindu-Budha      serta peninggalannya      

5.2 Mendeskripsikan perkembangan      masyarakat, kebudayaan dan pemerin-      tahan pada masa Islam di Indonesia      serta peninggalannya      

5.3 Mendiskripsikan perkembangan      masyarakat, kebudayaan dan pemerin-    

Pengembangan Kurikulum Page 16

Page 17: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

  tahan pada masa kolonial Eropa               

3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN SMP

Perencanaan mikro adalah perencanaan pada tingkat institusional

dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso.

Perencanaan kurikulum mikro yaitu perencanaan aktualisasi /

operasional kurikulum ideal / potensial dalam pengajaran di kelas.

Perencanaan ini adalah perencanaan instruksional yang spesifik untuk

pengajaran dalam kelas dengan sejumlah langkah-langkah yang

spesifik pada satuan pelajaran atau satuan acara perkuliahan mulai

dari identifikasi mata pelajaran/mata kuliah, unit/topik, sub topik,

tujuan instruksional umum dan khusus sampai pada penilaian/evaluasi.

Kemudian rencana tersebut dapat diaktualisasikan dengan baik dalam

proses belajar mengajar di kelas (Syafruddin Nurdin, 2010 : 109 –

110) .

Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru lebih berperan

dalam kurikulum mikro. Kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum

makro. Guru menyusun dalam bidangnya untuk jangka waktu satu

tahun, satu semester, satu catur wulan, beberapa minggu ataupun

beberapa hari saja. Kurikulum untuk satu tahun, satu semester atau

satu catur wulan disebut juga program tahunan, semesteran, catur

wulan, sedangkan kurikulum untuk beberapa minggu atau hari disebut

satuan pelajaran. Program tahunan, semesteran, catur wulanan

ataupun satuan pelajaran memiliki komponenn-komponen yang sama

yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode, media pembelajaran, dan

evaluasi, hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda.

1. Mata Pelajaran IPS untuk SMP

a. Tujuan Matapelajaran

Pengembangan Kurikulum Page 17

Page 18: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut :

Memahami proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya

bentuk muka bumi.

Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan

informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan

sosial

Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi

dan akibat yang ditimbulkannya.

Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan

memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki

toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat.

b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

kelas VII, semester 1

Pengembangan Kurikulum Page 18

Page 19: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Pengembangan Kurikulum Page 19

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami lingkungan kehidupan manusia

1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan.

1.2.Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia.

a. Memahami kehidupan sosial manusia

2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial

2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian

2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial

2.4 Mengurai-kan proses interaksi sosial

b. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan

3.1. Mendes-krepsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenui kebutuh-an

3.2. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari

Page 20: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Semester 2

Pengembangan Kurikulum Page 20

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

c. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya

4.1. Menggunakan peta, atlas,dan globe, untuk mendapat-kan informasi keruangan

4.2. Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggam barkan obyek geografi

4.3. Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk

4.4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.

Page 21: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

2. Perencanaan dan Pengembangan Silabus

Untuk perencanaan dan pengembangan Silabus dapat dilihat pada

lampiran 1, tentang Silabus matapelajaran IPS.

a. Prinsif Pengembangan Silabus

Ilmiah

Relevan

Fleksibel

Kontinuitas

Konsisten

Memadai

Actual dan kontekstual

Efektif

Efisien

b. Prosedur Pengembangan Silabus :

Mengisi kolom identitas

Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi

Mengkaji dan mementukan kompetensi dasar

Mengidentifikasi materi standar

Pengembangan Kurikulum Page 21

Page 22: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Mengembangkan pengalaman belajar ( standar proses)

Merumuskan indicator keberhasilan

Menentukan penulaian (standar penilaian)

Alokasi waktu

Menentukan sumber belajar

c. Proses Pengembangan silabus :

Perencanaan

Pelaksanaan

Penilaian

Revisi

3. Perencanaan dan Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

Untuk perencanaan dan pengembangan RPP (Rencana Program

Pembelajaran) dapat dilihat pada lampiran 2, tentang RPP (Rencana

Program Pembelajaran) matapelajaran IPS.

a. Fungsi RPP :

Fungsi perencanaan

Fungsi pelaksanaan

b. Pelaksanaan Pembelajaran :

Pre test ( tes awal)

Pembentukan kompetensi

Pos tes

4. Pengembangan program

Program tahunan

Program semester

Pengembangan Kurikulum Page 22

Page 23: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Program mingguan dan harian

Program pengayaan dan remedial

Program pengembangan diri

Lampiran 1

Silabus….

Pengembangan Kurikulum Page 23

Page 24: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Lampiran 2

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Pengembangan Kurikulum Page 24

Page 25: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

SMP/MTs :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : VII/II

Standar Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya

Kompetensi Dasar Indikator : 4.1. Menggunakan peta, atlas,dan globe, untuk mendapatkan informasi keruangan

Indikator : Membedakan peta, atlas, dan globe. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan

pemanfaatan peta. Mengidentifikasi informasi geografis dan

peta, atlas dan globe. Mengartikan berbagai skala. Memperbesar dan memperkecil peta

dengan bantuan garis-garis koordinat

Alokasi Waktu : 8 Jam pelajaran (4 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Mengidentifikasi perbedaan antara peta, atlas, dan globe.

1. Mengidentifikasi jenis-jenis peta.2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk peta.3. Megidentifikasi pemanfaatan peta.4. Mengartikan berbagai skala.5. Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang dan bujur.6. Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe.7. Mempergunakan indeks untuk mencari letak suatu tempat di atlas.8. Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat.

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian peta, atlas, dan globe.

Pengembangan Kurikulum Page 25

Page 26: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

2. Jenis peta :

Peta umum

Peta tematik (khusus)

3. Bentuk peta: Peta datar

Peta timbul

4. Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang dan bujur.5. Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe.6. Skala Peta:

Skala Angka

Skala Verbal

Skala Grafik

7. Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis koordinat.C. Metode Pembelajaran

1. Ceramah bervariasi2. Diskusi3. lnquiri4. Tanya jawab5. Simulasi6. Observasi / Pengamatan

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan- Apersepsi : Tulislah rute perjalananmu dari rumah ke sekolah- Motivasi :

Siswa diminta untuk saling bertukar pekerjaan tentang rute perjalanan tersebut dengan temannya, kemudian ditanya "Mudah atau sukarkah kalian menemukan rumah temanmu dengan uraian rute perjalanan tersebut ?

Alat bantu apakah yang dapat memudahkan untuk menemukan rumah temanmu tersebut ?

b.Kegiatan Inti- Siswa dibagi dalam Empat kelompok.- Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta, atlas, dan globe:

- Kelompok 1 : Pengertian dan perbedaan peta, atlas, dan globe

- Kelompok 2 : Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas.

- Kelompok 3 : Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya.

Pengembangan Kurikulum Page 26

Page 27: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

- Kelompok 4 : Jenis-jenis peta beserta contoh-contohnya

- Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.- Setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil dari pengamatannya.- Tanya jawab tentang perbedaannya dari peta, atlas dan globe.

c. Penutup- Penilaian- Refleksi : Siswa mengungkapkan kesan terhadap pentingnya mempelajari peta,

atlas, dan globe.

F. Penilaian

1. Teknik Penilaian:

a. Tes Tulis.b. Tes unjuk kerja.

2. Bentuk Instrumen

Tes uraian.Tes identifikasi.Uji petik kerja produk

3. Soal/instrumen:

Tes uraian :

(1) Sebutkan unsur-unsur peta dan atlas!

(2) Berikan masing-masing 2 contoh peta umum dan peta khusus!(3) Jelaskan 2 bentuk peta!(4) Jelaskan pengertian skala peta 1 : 125.000!(5) Tentukan letak astronomis (lintang dan bujur) dari kota Jakarta!

Tes identifikasi :

- Carilah letak Kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks!

Uji petik kerja produk :

- Pilihlah peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu, kemudian

perbesarlah 2 kali !

Pengembangan Kurikulum Page 27

Page 28: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya

NO TIK BENTUK EVALUASI CONTOH

1 Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan perbedaan peta dan atlas

2 Tes Unjuk Kerja Tes Identifikasi Carilah kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks

3 Tes Unjuk Kerja Petik uji kerja produk

Pilihlah peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu kemudian perbesar 2 kali

B. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN NON FORMAL

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari

sentralisasi ke desentralisasi dan otonomi pendidikan mendorong

terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek

Pengembangan Kurikulum Page 28

Page 29: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

pendidikan. Kurikulum Pendidikan Non Formal pun menjadi perhatian

dan pemikiran-pemikiran baru,sehingga mengalami perubahan

kebijakan. Menurut UU Sisdiknas 20 Tahun 2003 Pasal 13

ayat(1)”jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal,dan

informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”,kemudian

menurut Pasal 26 ayat(2):”Pendidikan nonformal berfungsi

mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian profesional” dan ayat (3)

menyatakan bahwa “pendidikan nonformal meliputi pendidikan

kecakapan hidup,pendidikan anak usia dini,pendidikan

kepemudaan,pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan

keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

keaksaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik”. Selain itu juga ada

memperhatikan adanya Keputusan Menteri No.30 Tahun 2005 Tentang

Badan Akreditasi Pendidikan Non Formal,Undang-Undang No.13 Tahun

2003 tentang ketenaga kerjaan, Peraturan Pemerintah No.23 Tahun

2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi(BNSP). Mutu

pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang

cerdas, damai, terbuka, demokratis,dan mampu bersaing sehingga

dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.

1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL

Kurikulum makro untuk pendidikan non formal meliputi :

a. Nama Lembaga / Institusi

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “X“ merupakan salah

satu unit pendidikan pada Yayasan Lembaga Pendidikan “Y”

didirikan pada tahun 1988.

b. Visi dan Misi

Pengembangan Kurikulum Page 29

Page 30: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Visi

Mengentaskan kebodohan dan kemiskinan melalui pendidikan

dan ketrampilan, serta berperan aktif membantu pemerintah

dalam program wajib belajar.

Misi

1. Melalui PKBM dengan program kejar Paket A/B/C

memberikan pendidikan paripurna sehingga siswa tidak

hanya dibekali ilmu pendidikan formal tetapi diberikan

bekal kebisaan melalui berbagai jenis ketrampilan yang

nantinya dapat menjadi bekal hidup.

2. Untuk membentengi Akhlak dan Aqidah diberikan pelajaran

keagamaan secara menyeluruh sehingga mempunyai budi

pekerti yang luhur karena apa gunanya berotak cerdas tapi

berakhlak yang tidak baik. Dan untuk menambah rasa

kebangsaan diberikan pendidikan seni budaya.

c. Tujuan Lembaga / Institusi

Bimbingan Belajar (Bimbel) “X“ bertujuan :

Membantu anak yang masih belajar tetapi keadaan

keluarga tidak mampu atau anak yatim, piatu, yatim piatu.

Membantu pemerintah dalam program wajib belajar dan

mencerdaskan bangsa.

mengajarkan pendidikan agama melalui melaksanakan

perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Menciptakan generasi muda yang cerdas dan mempunyai

kebisaan.

Berbudi pekerti yang luhur dan berakhlakul karimah

Mempunyai wawasan luas dengan mencintai seni budaya

daerah melalui seni tari, marawis, pakaian daerah.

Pengembangan Kurikulum Page 30

Page 31: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Mampu dengan kebisaannya menciptakan pekerjaan, dan

dapat mengangkat derajat orang tua dan keluarganya

dengan menjadi insan yang mandiri.

2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL

a. Program Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Program Pendidikan Paket A, B , C

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di masjid Miftahul

Jannah lantai 1,2 dan 3 dengan waktu belajar Senin sampai

dengan Sabtu dimulai jam 6.30-17.00 WIB. Program kegiatan

yang berjalan pada saat ini adalah :

1. Paket A Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar ujian

nasional dengan kurikulum yang telah ditetapkan Dikmenti.

Program Paket A yang ada di Miftahul Jannah sebagian besar

adalah pindahan dari sekolah swasta yang putus di tengah

jalan karena faktor biaya. Proses pembelajaran dillaksanakan

setiap hari Senin s.d Jum’at jam 06.30 – 12.00 WIB dengan

materi pelajaran meliputi pelajaran umum dan pelajaran

agama.

2. Paket B (Setara SMP) Pelajaran yang diberikan mengacu pada

standar ujian nasional dengan kurikulum yang telah

ditetapkan Dirjen PNFI Dikmen yang diberikan oleh tutor dari

berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jurusan.

1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam 06.30 –

15.00 WIB

2. Pelajaran dimulai dari jam 6.30 dengan pembacaan

hafalan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan

sholat Dhuha berjama’ah kemudian anak masuk ke

dalam kelas untuk membaca Al-Qur’an sesuai dengan

Pengembangan Kurikulum Page 31

Page 32: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

tingkat kemampuannya, ditutup dengan tadarus Al-

Qur’an

3. Jam 9.30 mulai pelajaran umum meliputi Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, IPA, IPS, PKn.

4. Jam 12.00 Sholat dzhuhur berjama’ah dilanjutkan

dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an

5. Jam 13.00- 15.00 WIB makan siang dilanjutkan pelajaran

ketrampilan perkelas sesuai jadwal.

6. Kelulusan Paket B Sampai saat ini jumlah kelulusan

Paket B adalah 100%. Sebagian besar melanjutkan ke

Paket C Miftahul Jannah, dan adapula yang masuk

sekolah formal

3. Paket C (Setara SMA) Pelajaran yang diberikan mengacu pada

standar ujian nasional dengan kurikulum yang telah

ditetapkan Dirjen PNFI Dikmen dan diberikan oleh Tutor dari

berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jurusan.

1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam 09.00 –

17.00 WIB

2. Pelajaran dimulai jam 09.30-12.00 WIB dengan

pelajaran ketrampilan bergilir perkelas.

3. Jam 12.00 sholat dzhuhur berjama’ah dan pembacaan

ayat-ayat suci Al-Qur’an

4. Jam 13.00-15.00 WIB pelajaran umum meliputi, Bahasa

Indonesia, Matematika, IPA, IPS (Ekonomi, Sosiologi),

Bahasa Inggris, PPKn

5. Jam 15.00-15.45 WIB sholat Ashar berjama’ah

6. Jam 15.45-17.00 WIB pelajaran umum Sessian 2

Pengembangan Kurikulum Page 32

Page 33: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

7. Jam 17.00-17.30 WIB makan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar pendidikan Anak

Usia Dini yang telah ditetapkan pemerintah tidak hanya memberi

bekal pendidikan agama dan akademis saja, melainkan juga

membimbing dan membina anak agar dapat membangun dan

menumbuhkan kemampuan IQ (kemampuan akal), EQ

(Kecerdasan Emosi) dan SQ (Kecerdasan Spritual). Kegiatan

belajar mengajar untuk murid PAUD dilaksanakan setiap hari

Jum’at dan Sabtu jam 13.00-15.00 WIB.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terbagi manjadi

bebarapa kelas yang dibagi berdasarkan usia. Adapun pelajaran

yang diberikan setiap siswa melalui sasaran:

1. Belajar melalui bermain

2. Kreatif dan inovatif

3. Mengaktifkan syaraf motorik

4. Beorientasi kepada kebutuhan

5. Lingkungan yang kondusif bersosialisasi dengan teman-teman

6. Menggunakan media & sumber belajar

7. Memotivasi anak untuk mandiri

8. Menghilangkan sifat individual sedikit demi sedikit

9. Menanam nilai-nilai keagamaan & budi pekerti

10. Pembiasaan dalam beribadah

Pendidikan Ketrampilan

Pengembangan Kurikulum Page 33

Page 34: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

seluruh siswa PKBM Mifahul Jannah diwajibkan mengikuti ketrampilan.

Mereka dapat memilih lebih dari satu macam ketrampilan yang

diajarkan. semua ini diberikan secara gratsi dengan tujuan agar selesai

tamat dari PKBM Miftahul Jannah setiap siswa mempunyai keahlian

sehingga dapat menjadi manusia yang mandiri baik dapat menciptakan

lapangan pekerjaan maupun bekerja diberbagai lapangan usaha

sehingga mampu dengan ketrampilannnnya itu menopang kehidupan

pribadi dan keluarga. Disamping diberikan ketrampilan seperti diatas

para peserta pelatihan juga diberikan pengetahuan dasar

kewirausahaan yang meliputi :

1. Pembentukan sikap, etika dan percaya diri

2. Pengetahuan wirausaha praktek

3. Pembukuan sederhana usaha praktek

4. Teknik cara melayani konsumen

5. Teknik memasarkan dan menjalankan usaha

6. Motivasi diri sendiri

7. Etika Kerja

3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL

Kurikulum mikro untuk pendidikan non formal meliputi :

a. Modul Pembelajaran

b. Mengasah keterampilan yang dimiliki

c. Belajar membuka usaha dengan keterampilan diri sendiri

Pengembangan Kurikulum Page 34

Page 35: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Lampiran 3

Pengembangan Kurikulum Page 35

Page 36: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Tas Mukena

Sampul Al Qur’an

DAFTAR PUSTAKA

Pengembangan Kurikulum Page 36

Page 37: Tugas Pengembangan Kurikulum Makro

Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Pengembangan Kurikulum, Teori dan

Praktek, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syafruddin Nurdin. 2010. Pembinaan & Pengembangan Kurikulum di

Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Ciputat Press

Wina Sanjaya. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktek

Pengembangan KTSP, Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Mustofa Kamil. 2009. Pendidikan Nonformal, Pengembangan Melalui

Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah

Pembelajaran dari Kominkan Jepang), Bandung : Alfabeta

Ibrahim. (2002). Standar Kurikulum Satuan Pendidikan dan Implikasi bagi Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi. Mimbar Pendidikan. Jurnal Pendidikan. No.1 Tahun XXI tahun 2002. Bandung. University Press UPI.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. Medya Duta.

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/dasar-dasar-pengembangan-kurikulum/

http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/humas-sekolah.html

http://freecourseware.uwc.ac.za/freecourseware/nursing/curri.

http://www.miftahul-jannah.com/pkbm.html

Pengembangan Kurikulum Page 37