TUGAS PENDAHULUAN

15
LAMPIRAN MODUL 5 TUGAS PENDAHULUAN 1. Tuliskan semua reaksi yang terjadi pada percobaan ini? Reaksi yang terjadi Reduksi : MnO 4 - + 8H + + 5e Mn 2+ + 4H 2 O x 2 Oksidasi : C 2 O 4 2- CO 2 + 2e x 5 2MnO 4 - +5C 2 O 4 2- (aq) +16H + (aq) 2Mn 2+ (aq) +10CO 2 + 8H 2 O (l) Reaksi yang terjadi Reduksi : MnO 4 - + 8H + + 5e Mn 2+ + 4H 2 O x 1 Oksidasi : Fe 2+ Fe 3+ + e x 5 MnO 4 - + 8H + + 5Fe 2+ Mn 2+ + 4 H 2 O + 5 Fe 3+ 2. Kenapa dalam titrasi asam oksalat harus dilakukan dalam suasana panas sedangkan pada titrasi besi dalam keadaan dingin dan apa fungsi asam pospat? Jawab : Karena asam oksalat merupakan asam organik, asam oksalat bereaksi lambat dengan kalium permanganat, sehingga dalam proses titrasinya harus dalam keadaan panas, agar kita lebih mudah melakukan

description

Tugas Pendahuluan praktek kim-analitik 2

Transcript of TUGAS PENDAHULUAN

LAMPIRAN MODUL 5 TUGAS PENDAHULUAN1. Tuliskan semua reaksi yang terjadi pada percobaan ini?Reaksi yang terjadiReduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2Ox 2Oksidasi : C2O42- CO2 + 2ex 5 2MnO4- +5C2O42-(aq) +16H+(aq) 2Mn2+(aq) +10CO2 + 8H2O(l)Reaksi yang terjadiReduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2Ox 1Oksidasi : Fe2+Fe3+ + e x 5 MnO4- + 8H+ + 5Fe2+ Mn2+ + 4 H2O + 5 Fe3+

2. Kenapa dalam titrasi asam oksalat harus dilakukan dalam suasana panas sedangkan pada titrasi besi dalam keadaan dingin dan apa fungsi asam pospat?Jawab : Karena asam oksalat merupakan asam organik, asam oksalat bereaksi lambat dengan kalium permanganat, sehingga dalam proses titrasinya harus dalam keadaan panas, agar kita lebih mudah melakukan titrasi dan mencegah kesalahan penentuan Titik Akhir yang diakibatkan oleh lamanya reaksi antara asam oksalat dan kalium permanganat. Asam pospat berfungsi sebagai pemberi suasana asam pula sebab titrasi ini berjalan pada suasana asam.3. Kenapa pada titrasi permanganometri tidak perlu ditambahkan lagi suatu indikator?Jawab: Karena pada titrasi permanganometri kalium permanganat lah yang memberikan indikasi perubahan warna sehingga tidak memerlukan lagi indicator atau dapat dikatakan autoindikator.4. Kenapa dalam titrasi diatas sebelum titrasi langsung dengan KMnO4 sebaiknya ditambahkan dahulu 1 tetes larutan KMnO4 sampai warna merah jambu hilang?Jawab : Sebagai pemberi suasana asam untuk menghindari terbentuknya MnO2 yang berwana kecoklatan

5. Sebutkan 2 larutan standar baku selain H2C2O4.2H2O yang dapat dipakai untuk menstandarisasi kalium permanganate. Tuliskan reaksi kedua larutan tersebut dalam suasana asam dengan cara setengah reaksiReaksi Pembakuan dengan Natrium OksalatMnO4- + 8 H+ + 5 e- Mn2+ + 4 H2O x 2C2O4 2 CO2 + 2e- x 52 MnO4- + 16 H+ + 5 C2O4 2 Mn2+ + 8 H2O + 10 CO26. Berapa gram kalium permanganate yang harus ditimbang untuk membuat kalium permanganate 0.1N sebanyak 1L?

Maka KMnO4 yang ditimbang adalah sebanyak 3.16 gram dalam 1L air sehingga konsentrasinya 0.1 N7. Mengapa larutan KMnO4 bukan larutan primer?Jawab : Karena tidak memenuhi syarat. Adapun syarat syarat larutan baku primer : -Mempunyai kemurnian yang tinggi -Rumus molekulnya pasti -Tidak mengalami perubahan selama penimbangan -Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat diabaikan) -Larutan stabil didalam penyimpanan

LAMPIRAN MODUL 6 TUGAS PENDAHULUAN1. Apa prinsip perbedaan antara analisis iodimetri dan iodometri?Metode titrasi iodometri langsung (kadang-kadang dinamakan iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (kadang-kadang dinamakan iodometri), adlaah berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia. Titrasi dengan iodium ada dua macam yaitu iodimetri (secara langsung), dan iodometri (cara tidak langsung). Dalam iodimetri iodin digunakan sebagai oksidator, sedangkan dalam iodometri ion iodida digunakan sebagai reduktor. Baik dalam iodometri ataupun iodimetri penentuan titik akhir titrasi didasarkan adanya I2 yang bebas. Dalam iodometri digunakan larutan tiosulfat untuk mentitrasi iodium yang dibebaskan. Larutan natrium tiosulfat merupakan standar sekunder dan dapat distandarisasi dengan kalium dikromat atau kalium iodidat. Titrasi Iodimetri atau titrasi langsung yaitu suatu titrasi dimana larutan baku Iodium sebagai pengoksid atau oksidator dengan reaksi sebagai berikut :2S2O32- + I2 S4O62- + 2I-Titrasi Iodometri atau titrasi tidak langsung yaitu suatu titrasi dimana zat yang akan ditentukan direaksikan terlebih dahulu dengan ion iodide berlebih. Dan iodium yang terbentuk kemudian dititer dengan larutan baku thiosulfat. I2 + 2S2O32- 2S2O32- + 2I-

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada kedua titrasi diatas dengan menggunakan setengah reaksi?Reaksi yang terjadiReduksi : Cr2O72- + 14 H+ + 6e 2Cr3+ + 7H2O x 1Oksidasi : 2I- I2 + 2e x 3 Cr2O72- + 14 H+ + 6I- 2 Cr3+ + 3I2 + 7H2O

Reduksi: I2 + 2e 2 I-Oksidasi: 2S2O32- S4O6 2- + 2e I2 + 2S2O32- 2 I-+ S4O6 2- Reaksi yang terjadiReduksi : Cu2+ + e Cu+ x 2Oksidasi : 2I- I2 + 2e x 12 Cu 2+ + 2I- 2 Cu+ + I2 + I- sisa

Reduksi : I2 + 2e 2I-Oksidasi : 2 S2O32- S4O62- + 2eI2 + S2O32- 2I- + S4O62-

3. Kenapa titrasi iodometri harus berlangsung sesegera mungkin. JelaskanProses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan sifat I2 yang mudah menuap. Pada titik akhir titrasi iod yang terikat juga hilang bereaksi dengan titran sehingga warna biru mendadak hilang dan perubahannya sangat jelas. Penggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi

4. Berapa mL H2SO4 pekat (BJ=1.83 g/mL, 85%) yang diperlukan untuk membuat larutan H2SO4 4N sebanyak 100mL dan bagaimana cara pembuatannya?Jawab :

Volume H2SO4 yang diambil untuk membuat H2SO4 4N sebanyak 100mL adalah

V1 x 31.74N = 100mL x 4NV1 = 12.60 mLCara pembuatannya adalah Pipet sebanyak 12.60 mL H2SO4 31.74 N masukan kedalam labu ukur 100mL yang didalamya sudah terdapat air. Sebab bila air ditambahkan setelah H2SO4 akan menimbulkan ledakan. Larutkan dengan air, lalu tandabataskan dan homogenkan Didapat larutan H2SO4 4N sebanyak 100mL

5. Kenapa KI yang digunakan dalam titrasi harus bebas iodat?Kalium iodida haruslah bebas dari iodidat, karena kedua zat ini dalam suasana asam akan bereaksi dengan membebaskan iod.IO3- + 5I- + 6H+ 3I2 + 3H2O6. Untuk standarisasi larutan thiosulfat dapat menggunakan larutan kalium dikromat seperti pada percobaan . Sebutkan 2 larutan standar yang dapat digunakan selain kalium dikromat. Tulis masing-masing reaksi yang terjadi apabila digunakan kedua larutan tersebut dalam titrasi standarisasi larutan thio sulfat?Standarisasi Larutan Natrium Tiosulfat dengan Kalium Iodata. Reaksi Pembentukkan IodiumRed : IO3- + 6H+ + 6e- --> I- + 3H2O | x1Oks :2I--->I2 + 2e- | x3IO3- + 3I- + 6H+-->I- + 3I2 + 3H2O

b. Reaksi Standarisasi atrium Tiosulfat dengan Kalium IodatRed : I2 + 2e- --> 2I-Oks : 2S2O32- --> S4O62- + 2e-I2 + 2S2O32- --> 2I- + S4O62-

LAMPIRAN MODUL 4 TUGAS PENDAHULUAN1. Apa prinsip penentuan angka asam dalam minyak?Jawab : Sejumlah tertentu mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak lalu dititrasi dengan KOH standar menggunakan indikator phenolphthalein. TE diketahui dari perubahan warna bening menjadi merah sangat muda.2. Tulis reaksi yang terjadi?Jawab : O OR4-C-OH + KOH R4-C-OK + H2O

LAMPIRAN MODUL 3 TUGAS PENDAHULUAN1. Kenapa dalam titrasi dapat digunakan indicator phenophtalein ataupun metil merah?Jawab :NAMApH RANGEWARNA

Merah metil4,2-6,3merah kuning

Phenoptalein8,3-10,0t.b. merah

Dari tabel dapat terlihat bahwa range yang metil merah dan phenophtalein cocok untuk range dari suasana asam kearah suasana basa. Pada titrasi ini terjadi penambahan NaOH yang mengakibatkan pH akan berubah dari asam menjadi basa. Maka indikator ini cocok untuk titrasi asidi alkali.2. Bagaimana perubahan warna yang terjadi dalam titrasi asam basa dengan menggunakan indikator phenophtalein dan indikator metal merah apabila yang terjadi peniter adalah basa?Jawab: Perubahan warna bila memakai indikator phenophtalein adalah dari tidak berwarna menjadi merah sangat muda. Sedangkan pada indikator metil merah dari warna merah menjadi kuning.3. Apakah yang dimaksud dengan larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Berikan contoh masing-masing?Jawab: Larutan baku primer yaitu larutan dimana dapat diketahui kadarnya dan stabil pada proses penimbangan, pelarutan, dan penyimpanan. Adapun syarat syarat larutan baku primer : Mempunyai kemurnian yang tinggi Rumus molekulnya pasti Tidak mengalami perubahan selama penimbangan Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat diabaikan) Larutan stabil didalam penyimpanan

Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah: Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaAsO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2. Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau DMF. Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3. Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat. Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3. Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3 Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan natrium nitrit.

Larutan baku sekunder yaitu larutan dimana konsentralisinya ditentukan dengan jalan pembekuan dengan larutan atau secara langsung tidak dapat diketahui kadarnya dan kestabilannya didalam proses penimbangan, pelarutan dan penyimpanan. Adapun syarat syarat larutan baku sekunder : -Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer -Berat ekivalennya tinggi -Larutan relatif stabil didalam penyimpananContoh larutan baku sekuder adalah NaOH, Na2S2O3, AgNO34. Apa perbedaan dari titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Jelaskan !Jawab: Titik ekivalien adalah titik kesetaraan yaitu suatu akhir reaksi secara teoritis di mana reaksi berjalan secara stoikiometri.Penentuan titik ekivalen biasanya sukar untuk ditentukan oleh mata terutama untuk larutan yang tidak berwarna, padahal kesempurnaan reaksi harus dapat diamati dan dideteksi setiap perubahannya. Untuk menentukan perubahan ini maka kita dapat menggunakan bahan penolong yang dapat membantu untuk mengamati perubahan tersebut. Bahan yang membantu pengamatan ini disebut sebagai indikator. Indikator harus dapat menunjukkan perubahan yang nyata, pada saat reaksi antara larutan yang dititrasi dan larutan penitrasi sudah sempurna. Perubahan nyata yang ditunjukkan indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Perubahan nyata dari indikator dapat ditunjukkan dengan perubahan warna yang jelas dari indikator. Secara ideal titik akhir titrasi harus sama dengan titik ekivalen, pada kenyataannya keadaan ini sulit untuk dicapai karenanya pasti ada perbedaan antara kedua titik tersebut. Perbedaan titik akhir5. Tuliskan semua reaksi yang terjadi beserta perubahan yang terjadi pada titrasi diatas!Jawab :Reaksi yang terjadi H2C2O4.2H2O(aq) + 2NaOH(aq) Na2C2O4(aq) + 4H2O(l) Reaksi yang terjadi HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)Pada masing-masing reaksi pada titik akhir terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah sangat muda.

6. Berapa gram oksalat (H2C2O4.2H2O) yang harus ditimbang untuk membuat konsentrasi 0.1N sebanyak 500mL?Jawab : Dik: [H2C2O4.2H2O] = 0.1 N Volume = 500mL = 0.5 L BM = 126 g/mol Be = BM/jumlah ion H+ = 126 /2 = 63Dit: Gram oksalat?Jawab:

= 0.05 ek