TUGAS PAPER KIMIA DASAR C revo.doc

18
PAPER PENCEMARAN AIR Roy Kinalsal Ginting 1404305096 Program Studi Kimia Dasar Jurusan Teknik Mesin

Transcript of TUGAS PAPER KIMIA DASAR C revo.doc

PAPER PENCEMARAN AIR

Roy Kinalsal Ginting

1404305096

Program Studi Kimia Dasar

Jurusan Teknik Mesin

Universitas UdayanaDAFTAR ISI

DAFTAR ISI .1BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ..2-31.2 RUMUSAN MASALAH ..31.3 TUJUAN ...3BAB II : PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI 4-52.2 PEMBAHASAN ...5-7BAB III : KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN .8

3.2 SARAN .8

DAFTAR PUSTAKA ...9

LAMPIRAN ...10-121BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam dan negara yang padat penduduk. Indonesia juga memiliki berbagai macam pabrik dan industri rumah tangga, baik kelas atas maupun kelas menengah kebawah. Tentunya semakin banyak pabrik, semakin banyak pula sampah / limbah yang dihasilkan, sehingga indonesia kualahan menangani masalah ini.

Banyaknya pabrik dan industri rumah tangga tentunya menimbulkan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat sekitar. Dampak positif dari banyaknya industri ini, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia, yang selama ini juga menjadi masalah besar bagi Indonesia. Indonesia juga harus memperhatikan dan memikirkan dampak negatif dari banyaknya industri ini, yang akan merugikan masyarakat dan lingkunganyaitu akan terjadi pencemaran, baik pencemaran air, tanah dan udara. Seiring berjalannya waktu, sampah / limbah ini akan bertambah dan semakin banyak. Tentunya hal ini menjadi masalah yang sangat besar bagi negara Indonesia, jika semua ini tidak dapat diolah secara benar.

Limbah yang dihasilkan oleh pabrik dan industri rumah tangga ini haris benar-benar steril sebelum dialirkan ke sungai. Jika limbah yang dialirkan ke sungai masih belum steril, maka limbah itu akan dapat merusak ekosistem sungai, dan tentunya akan merigikan kita semua. Sumur-sumur warga sekitar jaga akan tercemar, jika masalah limbah ini tidak dapat ditanggulangi dengan benar.

2Dampak negatif yang menimpaIndonesiadan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemarialamtersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup. Pemerintah wajib turun tangan untuk menangani masalah ini, demi kesehatan di Inonesia, baik kesehatan alamnya, dan individunya, serta diperlukan pengkajian khusus yag membahas mengenai limbah industri dan sampah besrta dampaknya terhadap lingkungan.1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah defenisi pencemaran air?2. Apa sebab dan akibat dari pencemaran air?3. Bagaimana cara penanggulangan dari pencemaran air tersebut?1.3 Tujuan

1. Megetahui pengertian dari pencemarn air.2. Mengetahui penyebab dan akibat-akibat dari pencemaran air.3. Mengetahui cara-cara penanggulangan dari pencemaran air.

3Bab IIPEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Pencemaran airadalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air sepertidanau,sungaii,lautanndanair tanahhakibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.

Air merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada usaha memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia, secara alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan yang mempunyai daya generasi yaitu selalu dalam sirkulasi. Air sebagai sumberdaya kini lebih disadari merupakan salah satu unsur penentu di dalam ikut mencapai keberhasilan pembangunan, termasuk pula terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan lingkungan. Pencemaran air pada umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia seperti oleh zat-zat deterjen, asam belerang dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia/industri. Pembuangan bahan kimia limbah maupun pencemar lain ke dalam air akan mempengaruhi kehidupan dalam air tersebut, suatu pencemar dalam suatu ekosistem mungkin cukup banyak sehingga akan meracuni semua organisme yang terdapat di sana, biasanya suatu pencemaran cukup banyak untuk membunuh spesies tertentu, tetapi tidak membahayakan spesies lainnya, sebaliknya ada kemungkinan bahwa suatu pencemar justru dapat mendukung perkembangan spesies tertentu. Jadi, bila air tercemar ada kemungkinan pergeseran-pergeseran dari jumlah spesies yang banyak dengan ukuran yang sedang populasinya, kepada jumlah spesies yang sedikit tetapi berpopulasi yang tinggi. 4

Penetapan standar air yang bersih tidak mudah, namun ada kesepakatan bahwa air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air akan tetapi didasarkan pada keadaan normalnya, sebab air yang ada di bumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral atau unsur lain yang terlarut di dalamnya.2.2 Pembahasan

Dalam dua puluh tahun terakhir ini kondisi lingkungan dan kualitas air disepanjangSungai Citarum semakin menurun. Dalam kurun waktu ini jumlahpenduduk, permukiman dan kegiatan industri di sepanjang aliran sungai bertambah dan berkembang dengan pesat. Perkembangan yang pesat ini belum diimbangi dengan adanya pengaturan yang memadai. Lahan hijau didaerah sungai berubah menjadi pemukiman atau industri.penebanganpohon liar di daerah hulu sungai serta pengalihan aliran sungai dengan cepat memperburuk kondisi Sungai Citarum ini.

Salah satu faktor utama yang mempercepat pencemaran sunagi ini adalah prilaku masyarakat sendiri yang kurang baik. Seperti membuang limbah dari industri danrumah tangga langsung kesungai tanpa melalui proses pengelolahan terlebih dahulu. Berbagai dampak negatif timbul akibat hal ini. Hampir setiap musim hujan banjir selalu terjadi di berbagai kawasan Jawa Barat. Hal ini diakibatkan oleh berbagai factor factor seperti erosi tanah, penyumbatan sampah , dan berkurangnya fungsi penyerapan air membuat kapasitas sungai berkurang.

Berbagai pihak pun menyadari akan kerugian ini, maka munculah inisiatif dariberbagai kelompok masyarakat dan pemerhati lingkungan mengenai tindakanpelestarian sungai ini. Pelestarian sungai ini tidak dapat ditangani oleh sebagian pihaksecara terpisah-pisah, tetapi dibutuhkan perhatian, koordinasi dan 5

komunikasi,tindakan nyata serta pengawasan dari berbagai pihak pemangku kepentingan.Pembenahan, pemulihan, dan peningkatan Sungai Citarum harus dilakukan secaraterpadu.

Konsep pengelolaan sumber daya air terpadu yang berkelanjutan inimendukung adanya pengelolaan sumber daya air di tingkat daerah yang dilakukanbersama para pemangku kepentingan secara partisipatif dan mandiri. Pemerintah Indonesia di tingkat nasional dan daerah melakukan tindakan yang termasuk di dalamkerangka pembaharuan kebijakan sumber daya air. Dimana pembaharuan ini merupakan salah satu upaya mengatasi kemiskinan, ketahanan pangan, danpelestarian sumber daya alam..Dampak yang diharapkan dari program ini adalah pada tahun 2023,kemiskinan berkurang, standar kesehatan dan kehidupan di wilayahSungai Citarumin akan meningkat. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya manajemen sumberdaya air terpadu yang dicapai melalui peningkatan fasilitas prasarana, pengaturankelembagaan yang efektif untuk manajemen sumber daya air terpadu di wilayah Sungai Citarum dan meningkatkan kondisi pembnagunan dan pengolahan sumberdaya air terpadu, dimana pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk mencapaivisi bersama sebagai bagian dari proses pengembangan Citarum Roadmap.

Kelembagaan yang lebih kuat serta kebijakan tegas untuk pengelolaan sumberdaya air terpadu diharapkan akan memberikan pendekatan holistik dan efektif untukpengelolaan di wilayah Sungai Citarum.

Meningkatnya ketersediaan air, sungai dan tangkapan air yang lebih bersihdan sehat akan memberikan kontribusi pada peningkatan penyediaan air di daerahperkotaan dan pedesaan, serta memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagipenduduk yang tinggal disepanjang aliran sungai Citarum.6

Pengolahan sumber daya air terpadu di wilayah Sungai Citarum melibatkanbanyak pihak terkait dan berbagai komponen program. Hal ini menjadi sebuah tantangan dan kesempatan di dalam pelaksanaanya. Tantangannya adalah menyeimbangkan antara koordinasi dan komunikasi secara terus menerus diantarapara pemangku kepentingan dengan pelaksanaan program sesuai tenggat waktu.Upaya bersama yang dibutuhkan dan dilakukan bersama untuk menjawab tantanganini diharapkan akan memberikan hasil sepadan. Hasil yang akan membuat semuakerja keras dan upaya bersama ini patut ditempuh, yaitu masa depan yang lebih baikuntuk kehidupan selanjutnya.7BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Faktor faktor yang mempercepat pencemaran air disungai tersebut merupakan perilaku buruk dan ketidaksadaran akan pentingnya sumber air untuk kehidupan sehari-hari dari masyarakat dan perusahaan pabrik sekitar sungai tersebut.

Dan faktor lainnya adalah minimnnya akan perhatian dari pemerintah, minimnya undang-undang, dan sanksi tegas yang diberikan terhadap pelaku pencemaran air.

3.1 SARANBagi masyarakat dan perusahaan pabrik sekitar agar menumbukan kesadaraan akan pentingnya dari menjaga kebersihan dari sumber air. Bagi pmemerintah agar lebih memperhatikan sumber-sumber air di Indonesia dan memberi sanksi tegas terhadap pelaku pencemaran air.8

Daftar Pustaka

www.inilahkoran.com/read/detail/2078499/pencemaran-sungai-citarum-terus-berlangsungwww.google.co.id/search?sourceid=chrome-psyapi2&ion=1&espv=2&ie=UTF-8&q=pencemaran%20air%20di%20sungai%20citarumid.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_airhttp://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/12/06/29/m6d2y5-pencemaran-limbah-industri-di-citarum-makin-parah9LAMPIRAN

Oleh: Dani R Nugraha

Bandung raya - Jumat, 28 Februari 2014 | 15:49 WIB

Pencemaran Sungai Citarum Terus Berlangsung

INILAH.COM, Soreang- Sejumlah industri tekstil di Kecamatan Majalaya diduga masih terus membuang limbah kimia cair berbahaya ke aliran sungai Citarum. Padahal pemerintah Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung tengah gencar berusaha merehabilitasi kerusakan sungai itu.

Pembuangan limbah cair berbahaya yang dilakukan ratusan pabrik selama puluhan tahun ini, telah menyebabkan kehancuran ekosistem serta rusaknya kualitas air. Seperti yang dilakukan dua pabrik tekstil, di Kampung Balekambang Desa Sukamaju.

Kedua pabrik tersebut membuang cairan berwarna merah yang langsung mengalir ke saluran irigasi pertanian di kampung tersebut. Kondisi serupa juga dilakukan salah 10

satu pabrik di Kampung Hanja Desa Majasetra, di mana cairan hitam pekat dari pabrik tersebut, langsung digelontorkan ke aliran Sungai Citarum. "Kalau jumlah pabrik tekstil 10 di Desa Sukamaju yang mengeluarkan limbah kimia belum diidentifikasi. Tapi yang pasti ke 10 pabrik ini membuang limbah tanpa proses IPAL terlebih dahulu," kata Ketua Elemen Lingkungan (Elingan) Majalaya, Deni Riswandani, Jumat (28/2/14).

Salah satu akibat pencemaran limbah ini, kata dia, menyebabkan kerusakan ekosistem, biota di sungai tersebut hancur. Buktinya, dulu Kecamatan Majalaya terkenal sebagai sentra perikanan jenis ikan mas. Namun saat ini sudah punah atau mati total. "Majalaya khas dengan ikan mas, tapi sekarang Ikan mas sudah sulit dan tidak ada di Majalaya karena hancur dan mati total," katanya.

Selain telah mematikan perikanan rakyat, pencemaran limbah kimia juga telah menurunkan kualitas pertanian. Akibat limbah, biji padi tumbuh kecil berbeda dengan kualitas padi yang normal. Selain itu, kuantitas padi pun menurun. "Kondisi normal satu hektare sawah menghasilkan tujuh ton padi. Tapi karena sawah sudah terkena limbah hanya menghasilkan 4 sampai 5 ton padi saja," katanya. Deni mengatakan dampak lain pencemaran limbah kimia menyerang manusia mengakibatkan gangguan kesehatan, seperti penyakit gatal-gatal. Warga di kecamatan ini banyak menderita penyakit gatal, belum lagi ancaman penyakit lainnya yang disebabkan oleh pencemaran industri.

"Gangguan kesehatan masyarakat menjadi salah satu dampak limbah ini. Lalu, apakah pemerintah akan terus membiarkan kondisi ini," ujarnya. Padahal menurutnya aliran air di saluran irigasi di desa Sukamaju tersebut digunakan untuk pertanian. Selain itu juga dipakai untuk kebutuhan hidup masyarakat setempat, seperti 11

keperluan mandi dan cuci pakaian. "Masyarakat tahu air tersebut terkena limbah, akan tetapi karena air bersih yang tidak ada sehingga tetap memakai air yang terkena limbah," katanya.

Deni melanjutkan, di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum terdapat 1500 industri dari hulu ke hilir yang berpotensi menimbulkan limbah kimia B3. Berdasarkan data Elingan 2012, ada 280 ton limbah kimia B3 perhari yang dibuang langsung tanpa IPAL ke sungai Citarum. "Padahal air sungai Citarum memasok kebutuhan air baku hidup masyarakat mencapai 30 juta. Termasuk warga Jakarta. Sebanyak 80 persen air baku jakarta dari Citarum," katanya.

Deni mengatakan Majalaya mempunyai 6 anak sungai Citarum dan 3 anak sungai sudah relatif bersih. "Yang parah sungai Cikacembang, sungai Ciwalengke, dan sungai Sasakbejol," katanya. Menurutnya, pencemaran limbah industri di Sasakbejol dan Cikacembang terjadi 24 jam. Untuk di daerah Ciwalengke terjadi pada siang dan malam.

Deni menegaskan permasalahan pencemaran limbah kimia yang masih terjadi karena penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran masih lemah."Ada beberapa industri yang terjaring lewat sidak namun ketika masuk ranah peradilan, sanksi yang diberikan sangat ringan. Pabrik di Banjaran mendapat hukuman satu tahun percobaan dan denda Rp 5 juta," jelasnya.[ito]

12