tugas pancasila rinii
-
Upload
nhiee-queenbee -
Category
Documents
-
view
493 -
download
3
Transcript of tugas pancasila rinii
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 1/23
A. Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada Masyarakat pada
Umumnya
B. Latar Belakang
Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia
sebagai dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun
dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan, baik
pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno maupun pada masaPemerintahan Presiden Soeharto, dan lebih-lebih lagi pada era
reformasi.dewasa ini. Gerakan reformasi yang digulirkan sejak
tumbangnya kekuasaan Pemerintahan Presiden Soeharto, pada
hakikatnya merupakan tuntutan untuk melaksanakan demokratisasi di
segala bidang, menegakkan hukum dan keadilan, menegakkan hak
asasi manusia (HAM), memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), melaksanakan otonomi daerah dan perimbangan keuanganantara pemerintah pusat dan daerah, serta menata kembali peran dan
kedudukan TNI dan POLRI.
Dalam perkembangannya, gerakan reformasi yang sebenarnya
memang amat diperlukan itu, tampak seolah-olah tergulung oleh
derasnya arus eforia kebebasan, sehingga sebagian masyarakat seperti
lepas kendali dan tergelincir ke dalam perilaku yang anarkis, timbul
berbagai konflik sosial yang tidak kunjung teratasi, dan bahkan di
berbagai daerah timbul gerakan yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Bangsa Indonesia sedang
dilanda krisis multidimensional di segenap aspek kehidupan
masyarakat dan bangsa, bahkan menurut beberapa pakar dan pemuka
masyarakat, yang sangat serius ialah krisis moral, masyarakat dan
bangsa sedang mengalami demoralisasi.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 2/23
Hal ini sebenarnya dapat dihindari apabila setiap anggota
masyarakat, utamanya para penyelenggara negara dan para elit politik,
dalam melaksanakan gerakan reformasi secara konsekuen,
mewujudkan Indonesia Masa Depan yang dicita-citakan, senantiasa
berdasarkan pada kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap
Pembukaan UUD 1945, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai
Pancasila yang harus dijadikan pedoman.
Selama beberapa tahun terakhir ini, Pancasila, yang
mengandung nilai-nilai budaya bangsa dan bahkan menjadi roh bagi
kehidupan bangsa serta menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang
bermartabat, nampak dilupakan, sehingga bangsa ini seolah-olah
kehilangan norma moral sebagai pegangan dan penuntun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945, tidak saja mengandung nilai budaya
bangsa, melainkan juga menjadi sumber hukum dasar nasional, dan
merupakan perwujudan cita-cita luhur di segala aspek kehidupan
bangsa.
Dengan perkataan lain, nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya juga harus dijabarkan menjadi norma moral, norma
pembangunan, norma hukum, dan etika kehidupan berbangsa. Dengan
demikian, sesungguhnya secara formal bangsa Indonesia telah
memiliki dasar yang kuat dan rambu-rambu yang jelas bagi
pembangunan masyarakat Indonesia masa depan yang dicita-citakan.
Masalahnya ialah bagaimana mengaktualisasikan dasar dan rambu-
rambu tersebut ke dalam kehidupan nyata setiap pribadi warga negara,
sehingga bangsa ini tidak kehilangan norma moral sebagai penuntun
dan pegangan dalam melaksanakan gerakan reformasi, mengatasi
krisis multidimensional termasuk krisis moral yang sedang melanda
bangsa dan negara untuk menjangkau masa depan yang dicita-
citakannya
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 3/23
Seperti makna dari pancasila itu sendiri bagi masyarakat , dan
makna pancasila sebagai dasar Negara serta penerapan nilai-nilai
pancasila tersebut dalam bermasyarakat dan contoh kasus-kasusnya.
C. Permasalahan
1. Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai pancasila dalam Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara ?
2. Bagaiman Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi di
kalangan masyarakat umum ?
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 4/23
D. Pembahasan
1) Cara menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dalam
sendi-sendi kehidupan masyarakat,dalam berbangsa dan
bernegara merupakan hal yang harus segera dilaksanakan
sebelum terjadi erupsi dan degradasi terhadap nilai-nilai
Pancasila semakin dalam. Bagaimanapun juga dunia
pendidikan baik formal maupun informal,
ataupun melalui keteladanan para pemimpin
penyelengara Negara maupun pemimpin orgnisasi politik dan
kemasyarakatan memiliki peran yang strategis dalam
memberikan pembelajaran dalam mengimplementasikan nilai-
nilai luhur Pancasila dalam sendi-sendi kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara,
Pandangan, Falsafah hidup, kepribadian Bangsa, serta dasar
filsafat negara, Pancasila tidak hanya merupakan peraturan
perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama dalam hubungannya dengan legitimasi
kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaandan penyelenggaraan Negara melalui nilai-nilai luhur yang
terkandung didalamnya.
Pada akhirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
akan menjadi Negara yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan
rakyat yang berdasarkan Pancasila menuju Indonesia yang
maju, sejahtera, adil dan makmur.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 5/23
Penerapan dalam Kehidupan Bermasyarakat,bernegara,
Berbangsa, Nilai-nilai Pancasila tidak sekedar harus diketahui
dan dipahami, melainkan harus sampai kepada tingkat
pengamalan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yang konkret inilah yang disebut dengan
nilai praksis. Tentu saja pengalaman nilai-nilai pancasila tidak
boleh menyimpang dari nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam pancasila.
Setiap manusia Indonesia diharapkan dapat dan berkomitmen
untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek
kehidupan.
Namun dalam kenyataannya terdapat 3 klasifikasi
masyarakat Indonesia dalam pengamalan Pancasila yaitu:
1) Masyarakat yang tahu Pancasila dan mengamalkannya. Ini
merupakan masyarakat ideal yang diidamkan yakni masyarakat
yang tahu Pancasila dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2) Masyarakat tidak tahu Pancasila tapi mengamalkannya,
yaitu masyarakat yang tidak tahu dan mungkin tidak hapal sila-
sila Pancasila, tetapi mereka mengamalkannya dalam
kehdupannya sehari-hari. Masyarakat yang demikian biasanya
terdapat di perdesaan.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 6/23
3) Masyarakat yang tahu Pancasila tapi tidak
mengamalkannya, yakni masyarakat yang tahu bahkan hapal
sila-silanya dengan baik dan bagaimana seharusnya diamalkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
tetapi justru perilakunya menunjukkan sebaliknya, banyak
menyimpang dari sila-sila Pancasila.
Tidak sedikit orang yang dengan semangat
menggelorakan pengalaman Pancasila, namun kenyataannya
hal itu digunakan sebagai alat untuk memperoleh pengakuan
dan popularitas serta memperkukuh tampuk kekuasaan saja.
Dengan demikian, pengamalan pancasila telah
disalahartikan untuk kepentingan kekuasaan penguasa belaka
dengan mengabaikan kepentingan masyarakat luas (populis).
Hal ini tentu saja harus dihindari sedini mungkin.
Apalagi saat ini bangsa Indonesia tengah berada dalam
masa transisi menuju masyarakat madani yang dicita-citakan.
Saat yang sangat dibutuhkan adalah warga Negara yang benar-
benar memiliki sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila
berarti memahami dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila itu
dalam pola perilaku .
kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang
kehidupan, baik politik, ekonomi, maupun social dan budaya.
Tentu saja untuk dapat memahami Pancasila secara
baik dan benar diperlukan kajian yang mendalam tentang nilai-
nilai Pancasila.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 7/23
Mempelajari atau mengkaji Pancasila dengan benar
berarti yang dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis-
konstitusional., Pancasila adalah dasar Negara yang digunakan
sebagai dasar mengatur atau menyelenggarakan pemerintahan
Negara.
Oleh karena itu, tidak setiap orang boleh memberikan
pengertian atau tafsiran menurut pendapatnya sendiri.
Secara objektif- ilmiah, Pancasila adalah suatu paham
filsafat, suatu philosophical way of thinking atau philosophical
system sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh
akal sehat.
Frans Magnis Suseno berpendapat bahwa agar Pancasila dapat
dihayati dan dilaksanakan masyarakat sehingga menjadi pola
kehidupan nasional, maka masyarakat harus mendalami nilai-
nilai dari Pancasila tersebut.
Jadi, Pancasila perlu dilakukan secara konsekwen.
Masyarakat harus dapat melihat sikap Pancasila pada para
pemimpin bangsa. Ada beberapa hal yang menghalangi
penghayatan nilai-nilai Pancasila yaitu:
1) masih juga dibiarkan berlangsung pelanggaran-pelanggaran
terhadap Pancasila.
2) berbagai bentuk penyelewengan dan korupsi dalam aparatur
pemerintah.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 8/23
3) kadang-kadang terjadi kesan bahwa himbauan pada
Pancasila merupakan kedok untuk melindungi kepentingan
pribadi atau golongan sendiri dalam masyarakat.
Inti pandangan di atas adalah keteladanan para pemimpin
merupakan kunci agar Pancasila dilaksanakan oleh warga
masyarakat dengann baik. Pandangan ini sangat tepat, terlebih
dewasa ini kita berada dalam situasi transisi atau peralihan,
maka figur seorang pemimpin yang mampu memberikan
keteladanan merupakan cara agar pemerintah kembali
memperoleh kepercayaan dari masyrakat. Keteladanan itu
dicerminkan dengan perwujudan sikap dan perilaku pemimpin
yang demokratis, transparan, dan akuntabel.
Di samping keteladanan dari para pemimpinnya, faktor lain
yang sangat menentukan dalam mengembangkan sikap positif
terhadap nilai-nilai Pancasila adalah kesadaran yang dimiliki
oleh asing-masing warga masyarakat. Menurut N.Y. Bull
secara teori, ada 4 (empat) jenis tingkat kesadaran yaitu:
1) kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau
kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya.
Ini adalah kesadaran yang paling rendah dan sangat labil.
2) kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau
kepatuhan yang berlandaskan dasar/orientasi/motivasi yang
beranekaragam atau berganti-ganti. Hal ini kurang mantap
sebab mudah berubah oleh keadaan atau suasana tertentu.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 9/23
3) kesadaran yang bersifat sosio-nomous, yaitu yang
berorientasi kepada kiprah umum atau karena khalayak ramai.
4) kesadaran yang bersifat autonomous, yaitu kesadaran atau
kepatuhan yang didasari oleh konsep atau landasan yang dalam
diri sendiri.
Mempertahankan Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila
sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta
idelogi bangsa dan negara tersebut dengan mewujudkan dan
menerapkannya dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Kaelan (2000 : 268) ada dua macam cara
mewujudkan dan menerapkan Pancasila, yaitu :
1. Mewujudkan pancasila secara “objektif”, yaitu mewujudkan
dan menerapkan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain
legislatif, eksekutif, maupun yudikatif, juga dalam bidang
seperti politik, ekonomi, hukum, terutama dalam penerapan
undang-undang, hankam, pendidikan dan bidang-bidang
kenegaraan lainnya.
2. Mewujudkan Pancasila secara “subjektif”, yaitu
mewujudkan/menerapkan Pancasila pada setiap individu, yaitu
dalam kehidupan moralitas bangsa,, dalam kaitannya dengan
hidup negara dan masyarakat, baik sebagai warga negara biasa
(rakyat), aparat penyelenggara negara, penguasa negara,
terutama dikalangan elit politik, yang perlu selalu mawas diri
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 10/23
agar memiliki moral Ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana
terkandung dalam Pancasila.
penanaman nilai-nilai Pancasila harus segera dilakukan,
untuk melepaskan kaum muda dari jerat popular culture yang
telah dibangun oleh blok barat.
Kelompok-kelompok masyarakat Indonesia saat ini
terbagi menjadi 4 (empat) kelompok :
-Kelompok Aktivis
-Kelompok Hedonis
-Kelompok Oportunis
-Kelompok Pragmatis
-Kelompok Apatis
Ad. 1. Kelompok Aktivis adalah kelompok masyarakatyang masih memiliki ideologis dan kepedulian terhadap nasib
bangsa dan negara.
Ad. 2. Kelompok Hedonis adalah kelompok
masyarakat yang hanya memikirkan hidup bersenang-senang,
dunia gempita.
Ad. 3. Kelompok Oportunis adalah kelompok
masyarakat yang hanya mau ikut memikirkan negara jika ada
sesuatu yang dapat menguntungkan dirinya. Tidak peduli
apakah tujuannya tercapai atau tidak.
Ad. 4. Kelompok Pragmatis adalah kelompok
masyarakat yang hanya memikirkan peningkatan taraf
hidupnya sendiri dengan bekerja (mencari nafkah) dan sama
sekali tidak mau memikirkan nasib bangsa dan negara.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 11/23
Ad. 5. Kelompok Apatis adalah kelompok masyarakat
yang sama sekali tidak memikirkan nasib kelangsungan
hidupnya apalagi nasib kelangsungan hidup bangsa dan
negaranya. Baginya, hanya pasrah kepada nasib, menjalani
hidupnya mengalir seperti air.
Jika kita melihat pengelompokan dari kelompok
masyarakat diatas berarti kita melihat adanya kebutuhan yang
berbeda mengenai metode penerapan nilai-nilai Pancasila
kepada masing-masing kelompok masyarakat, baik terhadap
kelompok aktivis, kelompok hedonis, kelompok oportunis,
kelompok pragmatis dan kelompok apatis.
Sebagai konsekuensi logis penerimaan kita terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka, tentu saja dibutuhkan sikap dan
perbuatan yang sesuai atau mendukung akan karakteristik
Pancasila sebagai ideologi terbuka. Beberapa contoh sikap
perbuatan itu diantaranya sebagai berikut :
1) Tetap kritis dalam mencermati dan menyikapi segala
permasalahan yang mengemuka dewasa ini, dengan berpegang
teguh kepada nilai-nilai Pancasila.
2) Tidak terlena kepada hingar bingar modernisasi barat yang
cukup menjanjikan namun penuh perangkap. Menyikapi hal ini
nilai-nilai agama dan Pancasila merupakan alat media filter
yang sangat tepat agar tidak terjerumus kepada dampak-dampak negatif modernisasi tersebut.
3) Berpikir positif dalam menanggapi perbedaan pendapat
yang terjadi. Dengan cara demikian akan terhindar dari
perpecahan dalam kehidupan masyarakat.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 12/23
4) Selektif dalam menerima semua informasi yang datang. Hal
ini dimaksudkan agar tidak terjebak kepada informasi yang
menyesatkan yang secara nyata-nyata melanggar nilai-nilai
ideologi Pancasila.
5) Mewaspadai munculnya ancaman bahaya-bahaya laten yang
tetap menjadi ancaman serius terhadap pengalaman Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari secara konsekuen.
Demikianlah uraian singkat tentang ideologi terbuka. Mari kita
bahas sikap dan perilaku yang harus kita tampilkan dalam
ranka menerapkan nilai-nilai Pancasila. Beberapa contoh sikap
dan perilaku yang merupakan perwujudan sikap positif
terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya:
1) Menjaga persatuan dan kesatuan untuk keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
2) Memiliki keteladanan diri dan sosial sebagai cermin insane
yang religius.
3) Bersikap dan berperilaku disiplin terutama disiplin pribadi
yang akan terpancar dalam disiplin sosial kemasyarakatan.
4) Bersikap kritis terhadap isu-isu yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat agar tidak terseret kepada isu yang
bertujuan untuk memecah belah atau memperkeruh suasana
kehidupan masyarakat yang damai dan aman.
5) Melaksanakan ajaran agama yang diyakininya masing-
masing dalam kehidupannya sehari-hari secara konsekuen dan
konsisten.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 13/23
6) Bersikap toleran terhadap kenyataan sosial berupa
keanekaragaman dalam kehidupan sosial, baik agama, budaya,
bahasa, maupun ras atau keturunan.
7) Menghargai dan menjungjung tinggi harkat, derajat, dan
martabat orang lain.
8) Menjungjung tinggi hak-hak asasi manusia dalamkehidupan sehari-hari sehingga terbina kehidupan yang serasi
dan harmonis.
.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 14/23
2) Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
di kalangan masyarakat umum
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di
seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamlidkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap
Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara
Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai
proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam
interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang
makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi
dan komunikasi pada skala dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi
adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi
dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke
seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari
kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebutmeliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain
akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 15/23
*Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankansecara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan
adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan
djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan
positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara
menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar
internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
*Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan
kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Denganhilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa
akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena
gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang
oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 16/23
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam
antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan
bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapatmenimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional
bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan
adanya individualisme maka orang tidak akan peduli
dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung
berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsamenjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu
membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar
negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita
untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan
menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di
Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan
dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
*Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan
Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat
terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak
muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat
banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang munculdalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 17/23
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang
berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yangmemperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang
lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang
mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian
yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan
informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi
bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh
manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs
porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka
yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak
ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunyatidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli
terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.
Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan
tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya
genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak,
timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasacinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap
masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa
nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif
globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena
itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif
globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 18/23
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai
Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif
globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan
sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-
baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan
hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut
diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat
mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak
akan kehilangan kepribadian bangsa.
Peran Pancasila di Era Globalisasi
1.Fenomena Globalisasi
Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar
negara seakan memudar karena terjadinya berbagai
perkembangan di segala aspek kehidupan,khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya
perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang
iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai
negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai
informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.
Namun fenomena globalisasi ini tidak selalu memberi dampak
positif,berbagai perubahan yang terjadi akibat dari globalisasi
sudah sangat terasa,baik itu di bidang
politik,ekonomi,sosial,budaya,dan teknologi informasi.
Berbagai dampak negatif terjadi dikarenakan manusia kurang bisa
memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih banyak
mengambil hal-hal negatif dari pada hal-hal positif yang
sebenarnya bisa lebih banyak kita dapatkan dari fenomena
globalisasi ini.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 19/23
2.Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Menghadapi Globalisasi
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan
oleh para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi
pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus dipertahankan
oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara,itu
membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati
untuk bangsa Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisamengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak
mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus
globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara
Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-
tengah pergaulan dunia.Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian
bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi
kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing
dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang
sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur
pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-
batasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia,rakyat dan
bangsa Indonesia harus membuka diri.
Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya
pengaruh budaya hindu,islam,serta masuknya kaum barat yang
akhirnya melahirkan kolonialisme.pengalaman pahit berupa
kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali
terulang. Patut diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini
wajah kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk
fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan
ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama
seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih
menyakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup
diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal
oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain.
Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet — yang terkenal anti
dunia luar — tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri.
Maka, kini, konsep pembangunan modern harus membuat
bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk
meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 20/23
bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu
pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-
nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia
mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik
dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap.
Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak
tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci
jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa
Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka
nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak
dengan sendirinya. Cuma, persoalannya, dalam kondisi yang
serba terbuka seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesiatengah berada pada titik nadir.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal
dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik
yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat. Nilai-nilai
yang datang dari luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-
nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati
sanubari rakyat dinilai usang. Lihat saja sistem demokrasi yang
kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada
faham liberalisme. Padahal, negara Indonesia — seperti
ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang Umum
PBB — menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan
gotong royong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.
Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung
dengan faham liberalisme dan semakin menjauh dari sistem
politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan
diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa
demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi
manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh
berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau
mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar, khususnya faham
liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsadan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba
liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam
ketidakpastian. Akibatnya, seperti terlihat saat ini, konstelasi
politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik tampak hanya
memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya semata.
Dalam kondisi seperti itu — sekali lagi — peran Pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting.
Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap
untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan
begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada
di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 21/23
dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsamempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang
dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .
Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar
kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung
pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai
wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan
hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-
nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya
serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk
mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan
berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitusaja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain,
tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan
bangsa Indonesia sendiri
Mempertahankan Pancasia.
Sejarah menunjukkan bahwa sampai saat ini, Pancasila sebagai
ideologi terbuka telah mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman, selain itu telah terbukti dapat menjadi
pegangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan Persatuan
Indonesia, dari sabang sampai merauke, sampai saat ini. Bila
salah satu wilayah negara kita terlepas atau dicaplok negara lain
Pancasila dapat digunakan sebagai tolok ukurnya. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dapat dijadikan sebagai tolok
ukur capaian yang harus diraih dan diwujudkan.
Di sisi lain sejarah menunjukkan bahwa ideologi negara dapat
saja runtuh bila kita tidak mampu mempertahankannya berikut
keruntuhan negara tersebut, hal ini bisa terjadi bila kekuasaan
yang ada, tidak melaksanakan dengan konsekwen pandangan
hidup bangsanya. Sebagai contoh Ideologi komunis di Uni
Soviet telah runtuh dan telah menceraiberaikan negara bangsa
USSR (United Stated Soviet Republic) pada saat itu.
Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk mempertahankan
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 22/23
NKRI dengan Pancasila sebagai acuan cita-citanya untuk terus
dipertahankan agar cita-cita bangsa Indonesia tidak sampai
gagal atau digagalkan oleh bangsa lain. Bagaimana caranya,
akan saya uraikan secara singkat sebagai berikut:
Pola Pelestarian Ideologi
Hubungan negara (penguasa) dengan pendidikan memiliki
kaitan yang erat. Seperti yang dikemukakan oleh Edmund J.
King, dalam tulisannya “The Concept of Ideology in Communist
Education” dijelaskan bahwa konsep pendidikan komunis
memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan padaumumnya. Pendidikan komunis di negara Soviet pada waktu itu,
dapat dilihat sebagai aktualisasi perkataan Lenin yang terkenal
yaitu: “The Whole of education and up bringing shall be
directed to their training in communist morals”. Suatu hal yang
berbeda dengan sistem pemerintahan di berbagai negara lainnya,
sistem komunis secara menyeluruh mengontrol terhadap
intelektual, teknologi, dan sejauh mungkin estetika (seni) serta
moral kehidupan. Namun demikian karena proses pendidikan
melalui rekonstruksi kurikulum, dapat pula ideologi yang kuat
tersebut hancur dan berubah dengan ideologi lain.
Oleh karena itu, melalui pendidikan sistem kontrol terhadap
aspek-aspek kehidupan dapat dibangun, dan sangat tergantung
pada efisiensi dan kesadaran dari berbagai elemen lainnya dalam
masyarakat. Sehingga dengan sistem pendidikan melalui
konstruksi kurikulum yang dikembangkan dapat digunakan
sebagai media mempertahankan Pandangan Hidup Bangsa atau
Ideologi Negara.
Berdasarkan pada pengalaman Negara Soviet dan Afrika Selatan
tersebut, maka pengembangan kurikulum berbasis Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa, sangat diperlukan di masa
yang akan datang, dengan pengembangan kurikulum yang
diarahkan untuk menjawab beberapa masalah mendasar, yaitu :
State of Art curriculum building merupakan titik tolak dari
upaya untuk melakukan evaluasi dan reformasi kurikulum
menuju struktur kurikulum yang lebih ideal, sesuai dengan
Pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 23/23
Rumusan visi pendidikan dapat dikembangkan dalam proses
envisioning output pendidikan untuk menghasilkan manusia
Indonesia yang Pancasilais. Dengan menekankan pada proses
pendidikan sebagai production centered development yang
menghasilkan manusia Indonesia yang Pancasilais (sebagaimana
pendapat Durkheim, Parson, dan lain-l;ain) dan beorientasi pada
kebutuhan masyarakat.
Pola yang berbeda dapat juga dilakukan melalui, pendidikan
sebagai sebagai Pattern-maintaining system, sebagai wahana
untuk mewariskan kaidah-kaidah dan norma-norma Pancasilauntuk mewujudkan hegemonitas masyarakat, dan membentuk
konformitas anggota masyarakat sebagai input pendidikan
terhadap pola-pola yang berlaku dalam masyarakat. Mungkin
pola ini kurang demokratis, namun sebagai pelengkap dapat juga
dilakukan asal tidak dihegemoni oleh kelompok masyarakat
tertentu bangsa ini.
Dengan demikian, bila nilai-niali Pancasila telah berkembang
sebagai nilai-nilai yang dipahami dan diakui oleh seluruh
masyarakat bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Maka mimpi Indonesia Raya,
sebagaimana diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
dan dengan ideology Pancasila sebagaimana telah ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945, maka tidak aka nada lagi bangsa
Indonesia yang tidak bertuhan, tidak ada lagi masyarakat atau
penguasa yang tidak berperikemanusiaan, tidak ada lagi
penguasa yang berusaha memecah belah rakyatnya karena
mereka lebih menjaga persatuan Indonesia, tidak ada lagi
pemimpin yang tidak hikmat dan tidak bijaksana karena
mengutama permusyarawatan, dan tidak ada lagi pimpinan
bangsa baik pimpian ormas, politik, pemerintahan orang
Indonesia lainnya yang kaya raya sampai tujuh turunan
sementara pengemis dan gelandangan dibiarkan dijalanan,
karena kekuasaan yang diembannya adalah untuk mewujudkan
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.