Tugas Pajak Buku Kuning 110
-
Upload
rizka-alpian -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Tugas Pajak Buku Kuning 110
PANDUAN BREVET PAJAK(TUGAS HALAMAN 110-117 BUKU KUNING)
OLEH :RIZKA ALPIAN20120420291
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAFAKULTAS EKONOMIJURUSAN AKUNTANSI2015
1. PT. Ahadian harus melaporkan kegitannya pada KPP di Bandung, Sidoarjo dan Surabaya agar dapat di kukuhkan sebagai PKP.2. Penjualan kotorPotongan 20%Penjualan bersihDPP PPN 100/110 X Rp 2.640.0003.300.000660.0002.640.0002.400.000
3. Penjualan kotorPotongan (tidak diakui pada Faktur Pajak)Penjualan bersihDPP PPN 100/110 X RP 1.430.0001.430.00001.430.0001.300.000
4. DPP impor tersebut adalah sebesar 1.700 x 9.100 atau sebesar 15.470.000.5. DPP ekspor tersebut adalah sebesar 1.700 x 9.100 atau sebesar 15.470.000.6. DPP yang menjadi dasar perhitungan PPN adalah sebesar 1.600.000 400.000 atau sebesar 1.200.0007. DPP atas pemberian Cuma-Cuma adalah sebesar (100/120) X 7.200.000 atau sebesar 6.000.000.8. Pembagian persediaan barang dagangan tersebut dikenakan PPN dengan DPP sebesar 300.000.000.9. Pembagian mobil tersebut dikenakan PPN dengan DPP sebesar 160.000.000.10. DPP sebesar 10% X 120.000.000 atau sebesar 12.000.000.11. DPP PPN yang dipungut setiap peserta wisata adalah 10% X 15.000.000 atau sebesar 1.500.000.12. DPP PPN adalah sebesar 10% X (120.000.000 + 20.000.000) atau sebesar 14.000.00013. Penghasilan anjak piutang tersebut terutang PPN dengan DPP sebesar 5% X 100.000.000 atau sebesar 5.000.000, dengan PPN masukan sebesar 5.000.000 yang tidak bisa dikreditkan.14. DPP yang menjadi dasar pemungutan PPN adalah sebesar 35.000.000.15. DPP yang menjadi dsar perhitungan PPN adalah sebesar 600.000.000.16. DPP yang menjadi acuan pengenaan PPN adalah sebesar 800.000.000.17. Penjualan voucher tersebut terutang PPN dengan DPP sebesar 300.000.18. DPP atas pembangunan gedung kantor tersebut adalah sebesar 13.2 milyar19. DPP atas pembangunan gedung kantor tersebut adalah sebesar 11 milyar X 10/11 atau sebesar 10 milyar20. DPP berdasarkan hasil pemeriksaan adalah sebesar 15 milyar21. DPP yang dijadikan sebagai dasar pengenaan PPN adalah sebesar 1.200.000.000.22. Penjualan kotorPotongan 10%Penjualan bersihPPN terutang 10/110 X 1.089.0001.210.000121.0001.089.00099.000
23. Penjualan kotorPotongan (tidak diakui pada faktur pajak)Penjualan bersihPPN terutang = 10/110 X 1.500.0001.500.00001.500.000136.363,63
24. PPN atas impor tersebut adalah 10% X 120.000 X 9.100 atau sebesar 109.200.000.25. PPN impor yang dibayar adalah 10% X 12.000 X 9.400 atau 11.280.000 dibayar dengan SSCP NPWP PT. BMJ. PT. ZARAH . PPN impor tersebut merupakan PPN masukan bagi PT. ZAHRA. PPN atas handling fee sebesar 10% X 20.000.000 atau sebesar 2.000.000 merupakan PPN masukan bagi PT . ZAHRA dan PPN keluaran bagi PT. BMJ.26. PPN yang harus dipungut sendiri adalah sebesar 10% X 6.000.000 atau sebesar 600.00027. Atas penyerahan film tersebut terutang PPN sebesar 10% X 5 X 25.000.000 atau sebesar 12.500.000.28. Dikenakan PPN 10% X 150.000.000 atau sebesar 15.000.000.29. Dikenakan PPN 10% X 150.000.000 atau sebesar 15.000.000.30. Terutang PPN sebesar 10% X 10% X 120.000.000 atau sebesar 1.200.000.31. Terutang PPN sebesar 10% X 10% X 20.000.000 atau sebesar 200.000.32. PPN terutang adalah sebesar 10% X 10% X (150.000.000 + 20.000.000) atau sebesar 1.700.000.33. Terutang PPN sebesar 10% X 5% X 75.000.000 atau sebesar3.750.000.34. PPN terutang adalah 10% X 40.000.000 atau sebesar 4.000.000.35. PPN terutang adalah 10% X 750.000.000 atau sebesar 75.000.000.36. Terutang PPN adalah sebesar 1% X 150.000 atau sebesar 1.500.37. PPN terutang atas ekspor meubel tersebut adalah 0% X 5.000 X 9.400 atau sebesar 038. Pajak KeluaranPajak MasukanLebih bayar02.000.0002.000.000
39. perhitungan SPT masa Oktober 2007 yang dilaporkan dengan SPT masa PPN pada bulan november 2007 adalah :Pajak keluaran 150.000.000
Pajak masukan
Masa sama75.000.000
Masa tidak sama :
Juli 20075.000.000
Agustus 20075.000.000
September 20075.000.000
15.000.000
90.000.000
Kurang bayar60.000.000
40. NoPenyerahan BKPDPPPKPM
123Terutang PPNTidak dikenakan PPNDibebaskan PPN30.000.0005.000.00010.000.0003.000.000002.000.000200.000600.000
Jumlah45.000.0003.000.0002.800.000
Besarnya pajak masukan yang dapat dikreditkan adalah sebesar 2.000.000, sehingga PPN yang harus dibayar adalah 3.000.000 2.000.000 adalah sebesar 1.000.00041. PPN yang harus dibayar masa januari 2007 adalah 300.000.000 250.000.000 atau sebesar 50.000.000.42. PPN harus dibayar masa januari 2007 adalah 600.000.000 (250.000.000 + 300.000.000) atau sebesar 50.000.000.43. PPN yang harus dibayar untuk masa April 2007 adalah sebesar 1% X 120.000.000 atau sebesar 1.200.00044. PPN yang harus dibayar untuk masa April 2007 adalah sebesar 1% X 50 X 15.000.000 atau sebesar 7.500.000.45. PPN yang harus dibayar adalah sebesar 1% X (250.000.000 + 30.000.000) atau sebesar 2.800.00046. PPN yang harus dibayarkan untuk masa 2007 adalah sebesar 0,5% X 75.000.000 atau sebesar 375.000 tidak bisa dikreditkan.47. PPN yang harus dibayar untuk masa maret 2007 adalah sebesar 2% X 50.000.000 atau sebesar 1.000.000.48. PPN harus dibayar oleh RS. Sehat Harapan Kita adalah sebesar 2% X (300.000.000 + 600.000.000) atau sebesar 18.000.000.49. PPN yang harus dibayar adalah sebesar 2% X 150.000.000 atau sebesar 3.000.000.
50. DPPPPN terutang 10% X 1.200.000.000PPN dipungut bendaharawanPPN masukanPPN lebih bayar1.200.000.000120.000.000120.000.00080.000.00080.000.000
51. Atas tagihan tersebut dipotong PPh 1,5% dan PPN 10% dari DPP, dan PPN 10% yang dipungut KPPN sebesar 30.000.000 tersebut merupakan pajak keluaran yang telah dipungut oleh KPPN.52. Transaksi antara BWB dengan PT. DSC tidak terutang PPN tetapi terutang PPh pasal 23 sebesar 6% X 20.000.000 atau sebesar 1.200.000.53. Atas penerimaan penghasilan jasa tersebut hanya terutang PPN dari penitipan surat berharga sebesar 10% X 60.000.000 atau sebesar 6.000.000 yang bagi bank BXI merupakan PPN keluaran.54. Atas pembayaran tersebut tidak terutang PPh pasal 23, tetapi terutang PPN sebesar 10%, yang dihitung :Jasa angkutan dengan kendaraan plat kuning sebesar 50% X 80.000.000 atau sebesar 40.000.000, tidak dikenakan PPN Jasa angkutan dengan kendaraan plat kuning sebesar 50% X 80.000.000 atau sebesar 40.000.000, dikenakan PPN sebesar 10% X 40.000.000 atau sebesar 4.000.000 yang merupakan PPN keluaran bagi PT.Yolanda Transporindo dan merupakan PPN masukan bagi PT. Sawit Kutai.55. Atas pembayaran tersebut terutang: PPh ps 23 atas jasa pertambangan sebesar 2% X 15.000.000 atau sebesar 300.000 yang merupakan kredit pajak bagi PT. Zoro Transporindo.PPN yang terutang adalah sebesar 10% X 15.000.000 yang merupakan PPN keluaran bagi PT. Zoro Transporindo dan merupakan bagi PT. Bara Hitam; PPN masukan tersebut tidak bisa dikreditkan karena batubara tidak terutang PPN56. Atas pembayaran tersebut tidak terutang PPh pasal 23 dan tidak dikenakan PPN67. Atas transaksi tesebut oleh Bendaharawan KPP balikpapan dipotong PPN sebesar 10% X 165.000.000 atau sebesar 16.500.000 yang merupakan PPN keluaran bagi CV. Sakinah yang telah dipungut.58. Tidak terutang PPN.59. Atas impor kapal tersebut dibebaskan pengenaan PPN dengan cara PT. SRN mengajukan SKB kepada KPP tempat wajib pajak terdaftar, dan SKB tersebut diteruskan pada KPP tempat pelabuhan dari kapal tersebut bersandar.
60. Kepada PT. Ervana Mandiri diterbitkan SKPLB dengan perhitungan :PPN terutang 10% X 10 milyarKredit pajak : PPN masukanPPN dibayar sendiri
PPN lebih bayar
700.000.000900.000.0001.000.000.000
1.600.000.000600.000.000
Kepada PT. Jagad Raya dibuatkan data, dengan perhitungan :PPN keluaranPPN masukanPPN lebih bayar (telah direstitusi)PPN masukan menurut pemeriksaPPN masukan yang seharusnya tidak direstitusi01.600.000.0001.600.000.000700.000.000900.000.000
61. Atas kegiatan membangun tersebut terutang PPN membangun sendiri sebesar: 4% X 700.000.000 atau sebesar 28.000.000.62. Atas kegiatan membangun sendiri tersebut tidak terutang PPN membangun sendiri.63. Atas pembangunan rumah tersebut terutang PPN membangun sendiri sebesar 4% X 1.200.000 X 250 atau sama dengan 12.000.000.64. Atas kegiatan membangun sendiri tersebut dikenakan PPN sebesar 4% X 500.000.000 atau sebesar 20.000.000.
65. perhitungan besarnya SKPB :DPP 10/11 X 5.500.000.000PPN keluaranPPN masukan (tidak ada karena lebih 3 bulan)PPN kurang bayarSanksi bunga: 2% X 6 X 250.000.000 = 30.000.000 2% X 5 X 250.000.000 = 25.000.000 2% X 4 X 250.000.000 = 20.000.000 2% X 3 X 250.000.000 = 15.000.000 PPN masih harus dibayarPerhitungan STPDPP 10/11 X 5.500.000.000Sanksi denda pasal 3(4) UU PPN2% X 10.000.0005.000.000.000500.000.0000500.000.000
90.000.000590.000.000
500.000.000
10.000.000
66. STP dengan sanksi pasal 7 UU KUP sebesar 500.000 X 3 atau sebesar 1.500.00067. PPN terutang menurut pembetulanPPN terutang menurut pemeriksaPPN terutang yang masih harus dibayarSanksi denda pasal 8(3)= 150% X 100.000.000Jumlah PPN yang masih harus dibayar500.000.000400.000.000100.000.000150.000.000250.000.000
68. PPN keluaranSanksi denda pasal 14(4) = 2% X 150.000.000Jumlah PPN yang masih harus dibayar150.000.0003.000.000153.000.000
69. Kurang bayarSanksi pasal 8 ayat (2a) KUP 2% X 200.000.000 X 4 atau sebesar PPh masih harus dibayar pada STP200.000.000
16.000.000216.000.000
70. NoBulanPKPMPK-PMSanksi ps 9(2a)Jumlah harus dibayar
1April120.000.00090.000.00030.000.0001.200.00031.200.000
2Mei150.000.000108.000.00042.000.0001.200.00043.200.000
Jumlah270.000.000198.000.00072.000.0002.400.00074.400.000
71. PPN kurang dibayarSanksi bunga pasal 13 (2) 2% X 4 X 30.000.000 PPN masih harus dibayar30.000.0002.400.00032.400.000
72. PenjualanPPN keluaranPPN masukanPPN kurang bayarSanksi pasal 15 (4) 48% X 120.000.000PPh kurang dibayar1.200.000.000120.000.0000120.000.00057.600.000177.600.000
73. Pokok PPN kurang bayarSanksi pasal 14 (3) 1 X 2% X 15.000.000PPN masih harus dibayar pada STP15.000.000300.00015.300.000
74. Penjualan yang belum dikenakan PPNPPN terutangSanksi pasal 15 (4) 48% X 80.000.000PPN kurang bayar800.000.00080.000.00038.400.000918.400.000
75.PPN kurang bayarSanksi pasal 8 (5) sebesar 50% atau sebesar PPN masih harus dibayar100.000.00050.000.000150.000.000
76. PPN kurang bayarSanksi kenaikan pasal 13 (3) = 100%PPN yang masih harus dibayar25.000.00025.000.00050.000.000
77. PPN kurang bayarSanksi pasal 13A = 200% X 35.000.000PPN yang masih harus dibayar35.000.00070.000.000105.000.000
78. PPN kurang bayarSanksi pasal 15 (2) 100% atau sebesarPPN masih harus dibayar150.000.000150.000.000300.000.000
79. Pajak keluaranKredit pajak: Pajak masukan Pengembalian pendahuluan kelebihan pajak Jumlah pajak yang dapat dikreditkan Pajak yang kurang bayar Sanksi administrasi kenaikan 100%PPN masih harus dibayar 130.000.000
150.000.00060.000.000 (-)90.000.000 (-) 30.000.000 30.000.000 60.000.000
80. Atas kejadian tersebut, maka dilakukan pemeriksaan bukti permulaan untuk menguji unsur kesengajaannya, dan apabila memang terdapat kesengajaan dan dari hasil penyidikan yang diterusakn ke pengadilan kepada WP dapat dikenakan sanksi penjara 6 bulan sampai 6 tahun dan diterbitkan SKPKB, dengan perhitungan :Pokok PPN yang terutangSanksi pasal 39 (1) denda 4 X 200.000.000Jumlah PPN yang harus dibayar200.000.000800.000.0001.000.000.000
81. Atas kejadian tersebut, maka dilakukan pemeriksaan pendahuluan dan penyidikan, dan apabila dilakukan proses pengadilan, maka WP dapat dikenakan sanksi penjara 6 bulan sampai 6 tahun dan denda, dengan perhitungan:PPN keluaran 10% X 700.000.000PPN masukan dan PPN dibayar sendiriPPN kurang bayarSanksi pasal 39 (1) = 4 X 60.000.000PPN yang masih harus dibayar pada SKPKB120.000.00060.000.00060.000.000240.000.000300.000.000
82. WP melalui proses pengadilan dapat dikenakan sanksi pidana penjara antara 6 bulan sampai 6 tahun dan denda, dalam SKPKB dihitung oleh pemeriksa, seperti perhitungan berikut ini:PPN keluaran 10% X 1.200.000.000PPN masukan dan PPN dibayar sendiriPPN kurang bayarSanksi pasal 39 (1) = 4 X 70.000.000PPN yang masih harus dibayar pada SKPKB120.000.00050.000.00070.000.000280.000.000350.000.000
83. WP melalui proses pengadilan dapat dikenakan sanksi pidana penjara antara 6 bulan sampai 6 tahun dan denda.PPN keluaran 10% X 1.200.000.000PPN masukan dan PPN dibayar sendiriPPN kurang bayarSanksi pasal 39 (1) = 4 X 70.000.000PPN yang masih harus dibayar pada SKPKB120.000.00050.000.00070.000.000280.000.000350.000.000
84. WP melalui proses pengadilan dapat dikenakan sanksi pidana penjara antara 6 bulan sampai 6 tahun dan denda.PPN kurang bayarSanksi denda pasal 39 (1) = 4 X 20.000.000PPN yang masih harus dibayar20.000.00080.000.000100.000.000
85. PPN kurang bayarSanksi denda pasal 39(1) = 4 X 4.500.000PPN yang masih harus dibayar4.500.00018.000.00022.500.000
86. Pokok PPN yang terutangSanksi denda pasal 39 (2) = 8 X 30.000.000Jumlah PPN yang harus dibayar30.000.000240.000.000270.000.000
87. Pokok PPN yang terutangSanksi denda pasal 39 (3) = 4 X 20.000.000Jumlah PPN yang harus dibayar20.000.00080.000.000100.000.000
88. Pokok PPN yang terutang Sanksi denda pasal 39 (3) = 3 X 20.000.000Jumlah PPN yang harus dibayar20.000.00060.000.00080.000.000
89. WP dapat dikenakan pidana kurungan antara 3 bulan sampai 1 tahun, atau dikenakan denda dengan perhitungan :Penjualan yang belum dilaporkanPPN keluaranPPN masukanPPN kurang bayarSanksi pasal 38 b = 2 XPPh yang masih harus dibayar pada SKPKB400.000.00040.000.000040.000.00080.000.000120.000.000
90. PPn.BM = 1/12 X 221.000.000 = 18.416.666,67
91. PPn.BM oleh ATPM = 10% X 210.000.000PPn.BM pada PT.Jala Persada atas perubahan bentukPPn.BM = (1/12) X (405.000.000 300.000.000)Jumlah PPn.BM 21.000.000
8.750.00029.750.000
PPn.BM tersebut pada akhirnya dibayar oleh konsumen akhir, dalam hal ini PT. Buana Karya, dan tidak dapat dikreditkan oleh PT. Buana Karya maupun PT Jala Persada.92. DPPPPN sebesar 10% X 800.000.000PPn.BM sebesar 20% X 800.000.000Sehingga Komar harus membayar sebesar800.000.00080.000.000160.000.0001.040.000.000
93. DPPPPN 10% X 2.200.000.000 atau sebesarPPn.BM 40% X 2.200.000.000 atau sebesarSehingga yang harus dibayar adalah sebesar2.200.000.000220.000.000880.000.0003.300.000.000