Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

28
8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas) http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 1/28 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan, amakan rakyat dan bangsa Indonesia telah menetapkan tujuan nasional dari perjuangan untuk mengisi kemerdekaannya, yaitu sebagaimana tertuang dalam jiwa dan semangat darim pembukaan Undang-undang Dasar 1945 ialah: Masyarakat adil dan makmur berdasarkan apncasila dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia dan dalam lingkungan suasana persahabatan dan perdamaian dunia. Sejarah menunjukkan bahwa usaha dan kegiatan untuk merealisasikan tujuan nasional yang merupakan perngejawantahan dari seluruh rakyat dan bangsa Indonesia tersebut kurang mencapai hasil karena adanya usaha-usaha yang hendak menyelewengkan perjuangan rakyat dan bangsa Indonesia. Penyelewengan-penyelewengan dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia mencapai  puncaknya dengan pecahnya pemberontakan G 30 S/PKI. Penyelewengan ini tidak saja meliputi  bidang administrasi, ekonomi, politik, sosial-budaya, hankam, kan tetapi telah lebih jauh daripada itu ialah meyelewengkan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Keadaan yang demikian itu menimbulkan reaksi yang spontan dari kekuatan pendukung Pancasila nyang menghendaki dihentikannya penyelewengan-penyelewengan tersebut serta diluruskannya kembali arah perjuangan rakyat dan bangsa Indonesia menuju kepada tujuan nasional yang telah ditetapkan. Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari  pembangunan nasional. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional dan selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong lagi  pembangunan nasional. Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional didasarkan pada pandangan hidup  bangsa Indonesia yang mencintai perdamaian, tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan dan kedaulatannya. Hanya dalam suasana kehidupan dunia yang damai dan dalam suasana negara yang merdeka dan berdaulat itu, memungkinkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui usaha pembangunan.

Transcript of Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

Page 1: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 1/28

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan, amakan rakyat dan bangsa Indonesia

telah menetapkan tujuan nasional dari perjuangan untuk mengisi kemerdekaannya, yaitu

sebagaimana tertuang dalam jiwa dan semangat darim pembukaan Undang-undang Dasar 1945

ialah:

Masyarakat adil dan makmur berdasarkan apncasila dalam wadah Negara kesatuan Republik 

Indonesia dan dalam lingkungan suasana persahabatan dan perdamaian dunia.

Sejarah menunjukkan bahwa usaha dan kegiatan untuk merealisasikan tujuan nasional yang

merupakan perngejawantahan dari seluruh rakyat dan bangsa Indonesia tersebut kurang mencapai

hasil karena adanya usaha-usaha yang hendak menyelewengkan perjuangan rakyat dan bangsa

Indonesia. Penyelewengan-penyelewengan dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia mencapai

  puncaknya dengan pecahnya pemberontakan G 30 S/PKI. Penyelewengan ini tidak saja meliputi

 bidang administrasi, ekonomi, politik, sosial-budaya, hankam, kan tetapi telah lebih jauh daripada

itu ialah meyelewengkan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Keadaan yangdemikian itu menimbulkan reaksi yang spontan dari kekuatan pendukung Pancasila nyang

menghendaki dihentikannya penyelewengan-penyelewengan tersebut serta diluruskannya kembali

arah perjuangan rakyat dan bangsa Indonesia menuju kepada tujuan nasional yang telah ditetapkan.

Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari

  pembangunan nasional. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan

nasional dan selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong lagi

 pembangunan nasional.

Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional didasarkan pada pandangan hidup

  bangsa Indonesia yang mencintai perdamaian, tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan

dan kedaulatannya. Hanya dalam suasana kehidupan dunia yang damai dan dalam suasana

negara yang merdeka dan berdaulat itu, memungkinkan bangsa Indonesia untuk 

meningkatkan kesejahteraannya melalui usaha pembangunan.

Page 2: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 2/28

Upaya pertahanan dan keamanan nasional haruslah menjamin tercegahnya atau teratasinya

hal-hal yang langsung atau tidak langsung dapat mengganggu ja lannya pembangunan nasional.

Hal-hal yang langsung dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional, adalah gangguan

keamanan dalam negeri dan ancaman terhadap kemerdekaan, kedaulatan dan integritas RI,

sedangkan hal-hal yang bersifat tidak langsung adalah keamanan dunia umumnya dan

keamanan di kawasan Asia Tenggara khususnya.

Bangsa Indonesia menyadari bahwa kelangsungan hidup Bang sa dan Negara

ditentukan oleh keberhasilan pembangunan nasionalnya, Ancaman dan gangguan oleh lawan

dari dalam dan luar negeri, merupakan hal yang tidak dapat begitu saja diserahkan kepada

nasib, ataupun dipercayakan kepada kekuatan-kekuatan lain di dunia. Oleh karena itu upaya

dan cara penyelenggaraan pertahanan dan keamanan nasional ditentukan dalam kebi -

  jaksanaan Hankamnas.

Perang sebagai jalan pemecahan terakhir hanya dilakukan da lam keadaan terpaksa oleh

  bangsa Indonesia. Oleh karena itu, daya upaya untuk memperoleh dan mempertahankan

keadaan aman dan damai harus selalu dilakukan oleh segenap rakyat bersama ABRI.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

Hal ini merupakan dasar dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

Pelaksanaannya diatur dengan memenuhi keadilan dan pemerataan dalam menjalankan tugas

 pertahanan dan keamanan nasional. Dalam sistem per tahanan dan keamanan rakyat semesta ,

ABRI yang tumbuh dari rakyat serta bersama dalam kemanunggalan dengan rakyat menegakkan

dan mengisi kemerdekaan bangsa, menjadi inti dalam sistem tersebut.

Pertahanan dan keamanan nasional yang disusun berdasarkan sistem Pertahanan dan

Keamanan Rakyat Semesta akan mampu mensukseskan perjuangan nasional pada umumnya,

  pembangunan nasional pada khususnya dan mengamankannya dari setiap ancaman, sehingga

usaha bangsa dalam mencapai tujuan nasional dapat berlangsung dalam suasana damai, aman,

tenteram, tertib dan dinamis.

Pembinaan pertahanan dan keamanan nasional diusahakan untuk meningkatkan

kemampuan pertahanan dan keamanan, yang meliputi kemampuan kekuatan di darat, di laut, di

udara, penertiban dan penyelamatan masyarakat, sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas

 pertahanan dan keamanan nasional sesuai de ngan keperluan dan tant angan yang dihadapi oleh

negara dan bangsa Indonesia.

Page 3: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 3/28

Kekaryaan Angkatan Bersenjata RI sebagai kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial

lainnya, memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan

memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembinaan kemampuan ABRI 

sebagai kekuatan sosial diarahkan agar Angkatan Bersenjata RI dalam kemanunggalannya

dengan rakyat, mampu secara aktif melaksanakan kegiatan pembangunan nasio-nal, serta dapat

meningkatkan peranannya dalam memperkokoh ketahanan nasional. Di samping itu, operasi Bakti

ABRI meru- pakan peluang untuk menyumbangkan sesuatu yang berharga kepada masyarakat.

Page 4: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 4/28

BAB II

ISI

A.  Sistem Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pertahanan NKRI merupakan masalah bangsa Indonesia yang akan dilakukan dengan cara

(Indonesia) sendiri (yang spesifik), dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi obyektif 

 bangsa dan negara Indonesia, pandangan hidup bangsa dan budaya bangsa.

1.  Umum

Pertahanan NKRI merupakan masalah bangsa Indonesia yang akan dilakukan dengan cara

(Indonesia) sendiri (yang spesifik), dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi obyektif 

  bangsa dan negara Indonesia, pandangan hidup bangsa dan budaya bangsa. Pertahanan Negara

Indonesia merupakan instrumen dari politik nasional, terutama politik keamanan nasional.

Perjuangan Bangsa Indonesia dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,

memberikan pengalaman sejarah yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan

  perjuangan selanjutnya. Pengalaman sejarah perjuangan tersebut khususnya selama perang

kemerdekaan telah mewujudkan tradisi yang selanjutnya menjadi nilai penting sebagai dasar 

  penyelenggaraan pertahanan dan keamanan untuk melindungi segenap bangsa dari berbagai

kemungkinan ancaman baik yang bersifat kasar (ancaman militer) maupun yang halus (ancaman

terhadap pemikiran dan persepsi). Salah satu nilai tadi adalah "Perang Wilayah/Perang Rakyat

Semesta" (Perata) yang dirumuskan dalam Seminar Seskoad II pada Januari 1962 dan ditetapkan

 pada Agustus 1966 dalam Seminar AD II sebagai Doktrin Perang Wilayah/Perang Rakyat Semesta.

Dalam rangka integrasi ABRI, pada Nopember 1966 Seminar Hankam menetapkan Doktrin

Hankamnas dan Doktrin Perjuangan ABRI "Catur Dharma Eka Karma" disingkat Cadek. Seminar 

Hankam tersebut juga menghasilkan Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Hankamnas dan

Wawasan Nasional. Dengan Wawasan Nusantara ini ABRI tidak menonjolkan kepentingan suatu

matra dan kepentingan salah satu bidang perjuangan (politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam).

Sepanjang perjalanan sejarahnya doktrin Hankam selalu mengalami pengembangan. Pada tahun

Page 5: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 5/28

1991 Cadek ditata kembali dan disesuaikan dengan perkiraan perkembangan masa mendatang,

menjadi dua doktrin yaitu:

a.  Doktrin "Pertahanan Keamanan Negara" sebagai Doktrin Dasar yang disahkan oleh Menteri

Pertahanan, dan

 b.  Doktrin "Perjuangan TNI ABRI (Catur Dharma Eka Karma)", sebagai Doktrin Induk yang

disahkan oleh Pangab.

Di era reformasi berdasarkan UUD RI 1945 (Amandemen) Bab III Pasal 10, 11, 12 dan Bab

XII Pasal 30 telah ditetapkan UU No. 3 tahun 2002. Sishankamrata diubah menjadi Sistem

Pertahanan Semesta (Sishanta). Selanjutnya mengacu pada UU No. 3 Tahun 2002 tentang

Pertahanan dan UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI Doktrin Perjuangan TNI ABRI Cadek diubah

menjadi Doktrin TNI "Tri Dharma Eka Karma" (Tridek).

Dewasa ini Sishankamrata yang bertumpu pada perlawanan teritorial mengundang

tanggapan dari kalangan masyarakat khususnya mereka yang meragukan relevansi Sishankamrata

dengan TNI sebagai kekuatan utama menghadapi tantangan di era globalisasi. Sebagai contoh dapat

dikemukakan beberapa isu yang dikemukakan pada Seminar "Democratic Total Defence" yang

diselenggarakan oleh beberapa LSM dengan Dephan RI pada tanggal 28 Agustus 2007 yang fokus

  bahasannya adalah perbandingan penyelenggaraan Sistem Pertahanan Total di negara-negara

demokratis. Isu-isu tersebut antara lain sebagai berikut:

a.  Gambaran tentang Sistem Pertahanan Total Indonesia.

 b.  Apakah Sistem Pertahanan Total di Indonesia telah memenuhi prinsip-prinsip demokrasi?

c.  Apakah Sistem Pertahanan Total yang ada mampu mengatasi hakikat ancaman masa kini yang

dapat berupa ancaman konvensional atau ancaman lainnya (misalnya terorisme, kejahatan

terorganisir, atau ancaman lintas nasional lainnya)?

d.  Dengan melihat berbagai implementasi Sistem Pertahanan Total di negara lain pelajaran apa

yang dapat diperoleh yang dapat diimplementasikan di Indonesia.

Beberapa isu lain yang sering dikemukakan para pemikir di bidang pertahanan NKRI antara lain

adalah:

a.  Adanya kekhawatiran bahwa Komando Teritorial yang mendampingi Pemerintahan Sipil akan

digunakan tidak hanya untuk maksud penyelenggaraan pertahanan, tetapi juga sebagai

tumpuan untuk memperkuat pemerintahan yang berkuasa.

Page 6: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 6/28

 b.  Apakah Sishankamrata dapat diimplementasikan? Padahal dalam jangka panjang kondisi TNI

sebagai kekuatan inti Sishankamrata jumlah dan kualitas pasukannya yang dapat dikatagorikan

 profesional serta anggaran latihan, sistem senjata yang tergolong modern masih terbatas dan

tidak memadai dihadapkan pada luasnya posisi-posisi strategis yang harus dipertahankan di

seluruh Nusantara.

c.  Apakah Sishankamrata masih relevan untuk dipertahankan sebagai konsep pertahanan NKRI?

Atau diambil konsep lain seperti yang dikehendaki oleh mereka yang terobsesi oleh sistem

 pertahanan negara asing (adikuasa).

d.  Menghadapi berbagai isu tersebut, dewasa ini diperlukan kejelasan bagaimana kehendak 

 bangsa dalam menjalankan pertahanan negara.

Tulisan hasil sarasehan Alumni Akmil ini diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan

tersebut dan dapat pula memberikan pencerahan kepada generasi muda TNI untuk dijadikan bekal

 pengabdiannya kepada Negara dan Bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

2.  Landasan Filosofis dan Landasan Hukum

Indonesia merupakan negara hukum, oleh sebab itu untuk memenuhi aspek legalitas, sistem

  pertahanan keamanan yang merupakan bagian dari sistem pemerintahan negara diselenggarakan

 berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Doktrin Hankamrata sebagai strategi dari Hankamnas

yang merupakan penjabaran dari Pancasila sebagai falsafah bangsa adalah doktrin dasar yang digali,

dikembangkan oleh TNI(AD) dari hasil pengalamannya dalam memperjuangkan, merebut dan

mengisi kemerdekaan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai ajaran,

asas, prinsip serta konsep yang mendasar dan diyakini kebenarannya, berdasarkan hasil pemikiran

terbaik, doktrin ini mengalir dari pandangan hidup bangsa dan dikembangkan secara nalar dan

dinamis dengan pengalaman dan teori sehingga kebenarannya bersifat relatif hakiki dan berjangka

  panjang. Oleh karena itu Doktrin Hankamrata harus menjiwai ketentuan perundang-undangan

 penyelenggaraan pertahanan negara.

Meskipun ketentuan perundang-undangan pada hakikatnya merupakan bagian tak 

terpisahkan dari daya rangkum doktrin, dan keduanya bersumber dari nilai-nilai falsafah, ajaran,

dan konsep yang terkandung pada Pembukaan UUD 1945, namun keduanya berkembang dengan

sifat dan keberadaan fungsional yang berbeda. Peraturan perundang-undangan mengalir dari Batang

Tubuh UUD 1945 yang dijiwai oleh Pembukaannya, merupakan sumber hukum yang melahirkan

 berbagai ketentuan hukum, sedangkan doktrin TNI(AD) mengalir dari nilai-nilai falsafi, ajaran, dan

konsep yang terkandung pada Pembukaan UUD 1945 yang melahirkan patokan, pegangan,

Page 7: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 7/28

  pedoman, petunjuk. Dengan kata lain, apabila ketentuan perundang-undangan memberikan

kekuatan hukum terhadap upaya-upaya dalam segenap dinamika tata kehidupan nasional sesuai

doktrin, tetapi doktrin memberikan panduan instrumental bagi proses mencapai sasaran. Seharusnya

UU memberikan kekuatan hukum pada pelaksanaan doktrin, tidak malahan membatasi ruang gerak 

dan menghambat implementasi doktrin.

Di era reformasi µpesta-pora¶ demokrasi yang kebablasan telah menghasilkan berbagai

ketentuan perundang-undangan di bidang Hankam yang mengalir dari Batang Tubuh UUD 1945

yang sudah diamandemen sehingga mengandung pasal-pasal yang rawan distorsi terhadap nilai-

nilai dasar/falsafi yang terkandung dalam Pembukaannya. Di pihak lain, doktrin dasar dan doktrin

induk pertahanan dikembangkan dan dijabarkan oleh TNI berdasarkan nilai-nilai yang mendasari

 jatidiri bangsa yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Sebagai akibatnya ruang gerak TNI

dalam upayanya untuk mengimplementasikan Hankamrata akan selalu terkendala oleh berbagai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang disusun berdasarkan nilai-nilai yang tidak sesuai

dengan jatidiri bangsa, terutama yang mengarah pada demokrasi liberal, individualisme dan

kapitalisme.

Ketentuan perundang-undangan di bidang Hankam yang diberlakukan di era reformasi

adalah:

a.  UUD RI 1945 (Amandemen) BAB III Pasal 10, 11, 12 dan Bab XII Pasal 30;

 b.  UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;

c.  UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI;

d.  Keputusan Panglima TNI No. KEP/2/I/2007 tgl. 12 Januari 2007 tentang Tri Dharma Eka

Karma (Tridek).

e.  Relevansi Sishankamrata Saat Ini

Sebagai landasan logis bagi pemahaman tentang Sishankamrata adalah persepsi yang

komprehensif bahwa sistem kehidupan berbangsa-bernegara mencakup berbagai dimensi yang

fundamental dan eksistensial seperti ideologi, ekonomi, politik, sosial, budaya serta pertahanan dan

keamanan (Hankam). Oleh karena bersifat saling terkait dan tidak dapat saling meniadakan

(mutually exclusive) tetapi justru saling komplementer dan interdependen, maka pembangunan

dimensi-dimensi tersebut harus digulirkan secara maksimal untuk mencapai hasil optimal dengan

  prinsip ³saling mendukung dan menguatkan´. Misalnya pembangunan politik dan ekonomi dapat

  berjalan baik manakala situasi Hankamnas bersifat positif-kondusif. Sebaliknya, pembangunan

Sishankamnas tidak mungkin berjalan tanpa dukungan dimensi-dimensi lainnya.

Page 8: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 8/28

Sishankamnas ± sebagaimana sistem kehidupan bangsa lainnya (politik, ekonomi dan

sebagainya) ± dibangun dan digerakkan untuk menunjang upaya pembangunan atau transformasi

nasional menuju tercapainya Cita-Cita/Tujuan Nasional. Untuk mencapai Tujuan Nasional (Tunas)

tersebut terdapat banyak aspek yang harus dilindungi, dijaga/dikawal dan diimplementasikan yakni

  berbagai Kepentingan Nasional (Kepnas). Dengan apakah Kepnas dikawal, dilindungi dan

diimplementasikan? Jawabannya, dengan sistem kehidupan nasional (Sisnas), dan dalam konteks ini

adalah Sishankamnas. Pertanyaan berikutnya, bagaimakanakah Sishankamnas sebagai bagian

integral dari Sisnas itu didesain? Ada dua hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan. Pertama,

harus ada ada berbagai instrumen bangsa yang memang perlu untuk digunakan dalam kerangka

tersebut seperti falsafah bangsa, falsafah bangsa tentang perang, politik luar negeri dan sebagainya.

Kedua, harus dilakukan penilaian (assesment) atau telah tajam terhadap lingkungan strategis

(Lingstra) yang terus berkembang secara dinamis termasuk mengikuti kemajuan Ilpengtek, yang

darinya kita dapat merumuskan potensi ancaman atau ancaman potensial terhadap bangsa-negara,

seperti dipaparkan pada bab-bab sebelumnya.

Menghadapi kondisi kehidupan bangsa yang memiliki sekian banyak ancaman potensial,

niscaya perlu pembangunan dan pengerahan total potensi dan kekuatan bangsa secara efektif.

Dengan demikian, Sishankamrata merupakan konsep dan doktrin yang tetap relevan dalam

kehidupan bangsa kita sebagai wadah, isi dan tata laku pertahanan nasional di masa depan dengan

revisi nilai instrumental agar tetap relevan dan kontekstual. Apalagi Sishan semacam ini juga

dijadikan konsep pertahanan di banyak negara maju seperti Swiss, Israel, Singapura, Prancis dan

lain-lain.

Logika atau basis argumentasi Sihankamrata dapat digambarkan sekilas dengan mengacu

  pada kebiasaan umum (habitus universal) dalam Rekayasa Sishan. Idealnya, sebuah negara

memiliki Sishan di mana kekuatan riil yang dimilikinya lebih unggul daripada kekuatan yang

mengancam (ancaman potensial). Jika belum dapat mencapai kekuatan ideal tersebut maka biasanya

dibangun aliansi dalam rangka memelihara balance of power. Namun bila hal itu pun tidak dapat

dilakukan maka tidak ada pilihan lain selain ³Perang Rakyat´. Bagi Indonesia, membangun

kekuatan ideal masih jauh dari mungkin karena terhadang kendala anggaran. Untuk beraliansi

membangun pakta pertahanan pun tidak mungkin karena prinsip politik luar negeri yang bebas-

aktif. Dengan demikian, langkah realistis yang merupakan pilihan logis adalah Sishankamrata (total

defence).

Memang, isu tentang relevansi Sishankamrata dengan dinamika perubahan situasi dan

kondisi sudah terjadi sejak lama. Disadari bahwa Doktrin memang harus berkembang sejalan

Page 9: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 9/28

dengan perkembangan situasi dan kondisi khususnya perkembangan Ilpengtek, namun dari segi lain

Sishankamrata yang merupakan hakikat dari Doktrin Dasar Hankamnas dan dirumuskan

  berdasarkan pengalaman, penghayatan para perumusnya yang langsung mengalami sendiri

 perjuangan TNI(AD) dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia

yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 tetap harus dipertahankan. Sistem Pertahanan dan

Keamanan Rakyat Semesta merupakan pengembangan dari doktrin perang wilayah yang pertama

kali dicetuskan pada seminar Seskoad I pada Desember 1960. Dengan berpedoman pada

  pengalaman perang merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI yang

diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, setelah disesuaikan dengan kondisi baru dirumuskan

Konsep Doktrin Perang Wilayah/Perang Rakyat Semesta.

Seperti disinggung di atas, sesungguhnya strategi perang wilayah/perang rakyat semesta

telah dilaksanakan di berbagai negara, khususnya negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi

negara-negara adikuasa yang pada umumnya memiliki keunggulan dalam sistem persenjataan dan

 profesionalisme. Beberapa negara yang dijadikan acuan dalam perumusan hankamrata antara lain

adalah Yugoslavia1 yang pada Perang Dunia II, menggunakan pertahanan teritorial (territorial

defence) serta melakukan pertahanan rakyat semesta (total people¶s defence) berhasil mengalahkan

tentara pendudukan fasis Jerman dan sekutu-sekutunya yang unggul dalam persenjataan dan

 profesionalisme. Setelah invasi Sovyet ke Czechoslovakia tahun 1968, kepemimpinan Yugoslavia

mewaspadai ancaman yang sama sesewaktu dapat menjadi kenyataan terhadapYugoslavia. Invasi

terhadap Czechoslovakia menunjukkan bahwa bala siap dari negara yang lemah tidak mungkin

dapat menghadapi serangan masif dari agresor yang secara kualitatif dan kuantitatif lebih unggul.

Berdasarkan pengalaman perjuangannya menghadapi Jerman, pada tahun 1969 Yugoslavia

menetapkan Undang-undang Pertahanan yang didasarkan pada Sistem Pertahanan Keamanan

Rakyat Semesta.

Selain Yugoslavia, negara yang dijadikan acuan dalam perumusan Sistem Hankamrata

adalah Vietnam. Untuk itu TNI-AD pernah mengirimkan suatu misi militer ke Hanoi mempelajari

sistem pertahanan serta perlawanan rakyat sebagai bahan perbandingan.2 Dengan menggunakan

  pertahanan teritorial, Vietnam melakukan perang rakyat semesta berhasil mengusir tentara

 pendudukan Perancis. Dengan mengandalkan kekuatan rakyat, pada Mei 1954 pejuang Vietnam di

 bawah pimpinan Jenderal Vo Nguyen Giap dengan transportasi yang sederhana (sepeda dan kuda)

mengangkut artileri berat dan artileri pertahanan udara melalui hutan lebat dimalam hari untuk 

menempati kedudukan di pegunungan sekitar Dien Bhien Phu, kemudian menyerang dan mengusir 

tentara Perancis yang jauh lebih unggul dalam teknologi dan persenjataan. Bahkan dengan

Page 10: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 10/28

10

melakukan Perang Rakyat Semesta yang berkepanjangan (berlarut) dari tahun 1959 sampai tahun

1975, berkat kepemimpinan Ho Chi Minh yang kharismatik, People's Army of Vietnam (PAVN)

 berhasil mengusir tentara AS yang jauh unggul dalam persenjataan.

Di era globalisasi dimana hakekat ancaman telah berkembang menjadi multidimensi

mencakup semua bidang kehidupan bangsa (Ipoleksosbudhankam), baik yang bersifat kasar 

(ancaman militer) maupun yang halus (ancaman terhadap pemikiran dan persepsi). Oleh sebab itu

maka kekuatan yang dikembangkan untuk menghadapi ancaman tersebut juga harus mempunyai

kemampuan yang multi demensi pula, tidak hanya berupa kemampuan militer (Sistek), tetapi juga

 juga kemampuan non-militer (Sissos) yang melibatkan seluruh potensi bangsa, baik fisik maupun

 psikis.

Beberapa contoh perang terkini yang menjadi bukti keberhasilan Sishanrata antara lain

adalah:

a.  Serangan masif yang dilakukan oleh tentara AS yang dilakukan untuk menangkap pemimpin

 pemberontak Somalia ternyata gagal, bahkan tentara AS yang unggul dalam persenjataan dan

 profesionalisme itu harus ditarik mundur karena besarnya korban dan kerugian yang dialami.

 b.  Pasukan AS tidak dapat mentuntaskan hasil serangannya ke Irak, bahkan korban besar terus

 berjatuhan. Korban tentara AS yang tewas dalam perang Irak dewasa ini telah mendekati angka

3000 orang sebagian besar justru terjadi setelah Saddam Hussein tertangkap. Bahkan dewasa ini

Pemerintah AS dibayangi kegagalan tujuan invasinya ke Irak karena ketidaksanggupannya

mengatasi kekacauan yang terus terjadi.

c.  Meskipun pasukan NATO berhasil meruntuhkan pemerintahan Taliban di Afghanistan namun

sisa-sisa pasukan Taliban masih tetap aktif dan merupakan ancaman aktual bagi pasukan NATO

di Afganistan. Bahkan Afganistan berpotensi untuk perang saudara kembali apabila pasukan

 NATO ditarik dari Afganistan.

d.  Meskipun politis Rusia tetap menguasai Chechnya tetapi gangguan dari gerilyawan Chechnya

yang mengakibatkan korban-korban yang besar di pihak pasukan Rusia terus terjadi.

e. 

Kekuatan bersenjata Palestina dari segi persenjataan dan profesionalisme militer (Sistek), kalah  jauh dari kekuatan bersenjata Israel, namun perlawanan rakyat semesta Palestina yang berupa

gerakan Intifada (Sissos) masih menyulitkan Israel dalam mengendalikan wilayah Palestina di

West Bank dan Gaza Strip. Di samping korban fisik, dari aspek ekonomi, gerakan intifada yang

  berupa ketidakpatuhan masyarakat terhadap hukum penjajah, pemogokan umum, grafitti,

  barikade di jalanan, dan pelemparan batu dalam demonstrasi oleh para pemuda serta boikot

Page 11: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 11/28

11

terhadap industri mikro, industri jasa dan pariwisata telah menimbulkan kerugian dalam jumlah

yang besar di pihak Israel.

Contoh-contoh tersebut di atas membuktikan bahwa keunggulan persenjataan dan

 profesionalisme bukan satu-satunya faktor penentu kemenangan. Pengalaman menunjukkan bahwa

ternyata keunggulan teknologi persenjataan dan profesionalisme dapat diimbangi oleh strategi

  perlawanan rakyat semesta yang dilengkapi dengan patriotisme, daya juang dan semangat tidak 

mengenal menyerah serta taktik dan strategi yang tepat dan cerdik. Menghadapi kenyataan tersebut

di atas, bagi Indonesia yang dalam jangka pendek masih belum mampu mengembangkan sistek 

yang modern mengungguli negara-negara adidaya, bahkan negara-negara jiran, doktrin Hankamrata

 bukan hanya relevan, tetapi telah diyakini oleh TNI kebenarannya.

Sishankamrata erat kaitannya dengan jatidiri TNI sebagai kekuatan utama. Bahwa

  pengalaman TNI dengan ke-khas-an jatidirinya dalam merebut, mempertahankan dan mengisikemerdekaan secara bersamaan telah melahirkan suatu sistem pertahanan yang sesuai dengan

kondisi geografi, demografi dan budaya bangsa Indonesia yang dikenal dengan Pertahanan

Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata). Dengan demikian maka pada dasarnya antara jatidiri

TNI dengan doktrin Hankamrata terdapat kaitan timbal balik yang erat, karena doktrin Hankamrata

disusun dengan memperhatikan jatidiri TNI sebagai komponen utama sistem, dan sebaliknya

keberhasilan doktrin Hankamrata tergantung kepada kadar komitmen TNI terhadap jatidirinya

sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

Oleh sebab itu maka Sishankamrata yang dilaksanakan melalui Sistem Perang Berlarut yang

mengkombinasikan penggunaan Sistem Senjata Teknologi (Sistek) didukung oleh sikap politik 

seluruh rakyat yang anti agressor sebagai Sissos, diyakini mempunyai prospek untuk dapat

digunakan menghadapi musuh yang kuat yang berhasil menduduki bagian-bagian tertentu dari

wilayah darat NKRI.

B.  Kebijaksanaan dan Langkah-langkah

Pokok-pokok kebijaksanaan dalam Repelita III berlandaskan pada :

Pertama : KEPENTINGAN HANKAMNAS adalah mengamankan jalannya Pembangunan

 Nasional.

Kedua : TUJUAN HANKAMNAS adalah menjamin keamanan dalam negeri dan turut serta

memelihara perdamaian dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Page 12: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 12/28

12 

Ketiga : KEBIJAKSANAAN HANKAMNAS adalah mencegah dan menangkal gangguan

terhadap keamanan dalam negeri; menangkal perang dalam berbagai bentuk dan

  perwujudannya yang mungkin ditujukan terhadap Negara Republik Indonesia,

termasuk perang terbatas; dan apabila penangkalan tidak berhasil, mengatasi

gangguan terhadap keamanan dalam negeri, menghalau atau menghancurkan musuh

dengan mendasarkan pada kemampuan sendiri.

Keempat: STRATEGI yang ditempuh.adalah membangun kemampuan pertahanan dan

keamanan rakyat semesta, dan meniadakan kerawanannya dengan membangun ABRI

dengan kekuatan siap yang kecil dan cadangan yang cukup, serta Polri yang mampu

membina keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam pembangunan Hankamnas berpedoman pula pada prinsip-

 prinsip sebagai berikut :

1. Prinsip ekonomi dan efisiensi.

Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional secara keseluruhan harus

dikaitkan dengan pembangunan dalam bidang kesejahteraan sedemikian rupa sehingga

merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Setiap investasi harus

menunjukkan kemanfaatan yang nyata dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan

atau sasaran, serta harus memiliki waktu kegunaan yang cukup panjang. Suatu kegu naan

tambahan hendaknya diusahakan apabila mungkin. Meskipun pertahanan dan keamanan

nasional merupakan suatu upaya yang tidak bisa diabaikan, prioritas pembang  an nasional

akan harus diletakkan pada pembangunan bidang kesejahteraan, sehingga alokasi sumber 

daya nasional juga akan harus mengutamakan yang terakhir ini. Upaya perta hanan dan

keamanan harus menyesuaikan segenap rencana-rencananya dengan sumber yang

disediakan untuknya, dan kemampuan kemampuan harus dibangun dengan menetapkan

sasaran-sasaran yang harus dicapai secara bertahap.

Prinsip ekonomi perlu diterapkan sebaik mungkin dalam usaha pertahanan dan

keamanan; di samping itu efektivitas untuk menghadapi keadaan darurat harus tetap

terjamin. Dalam keadaan aman dan damai dipelihara kekuatan pertahanan dan keamanan

yang relatif kecil tetapi efisien, yang dalam keadaan darurat harus dapat dikembangkan

dengan cepat. Keperluan akan kemampuan pengembangan kekuatan ini menghendaki agar 

Page 13: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 13/28

13 

dirumuskan suatu sistem cadangan, yang mencakup kekuatan lapangan beserta segenap

unsur, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung nya.

2.  Mencukupi kebutuhan sendiri

Dalam rangka modernisasi penyelenggaraan pertahanan dan keamanan nasional

hendaklah digunakan perlengkapan yang disesuaikan dengan tingkat kemajuan teknologi

  bangsa Indonesia. Hasil produksi dalam negeri harus diutamakan. Keharusan untuk 

mengurangi ketergantungan pada luar negeri menuntut dibangunnya industri pertahanan dan

keamanan nasional ataupun industri umum yang dapat digunakan untuk itu, setidak-tidaknya

untuk memproduksi perlengkapan dan bekal yang paling vital.

Suatu penelitian nasional perlu dilaksanakan untuk membuat inventarisasi

kemampuan industri dalam negeri guna mendukung penyelenggaraan pertahanan dan

keamanan dan direncanakan cara-cara pemanfaatannya dalam keadaan darurat.

Pemeliharaan dan perawatan mempunyai peranan yang sangat panting dalam menjamin

kesiapan peralatan yang juga menentukan tingkat kemampuan pertahanan dan keamanan.

Oleh karena itu kemampuan pemeliharaan yang tinggi meliputi keahlian, bahan-bahan dan

alat-alat pemeliharaan, perlu mendapat perhatian. Keterbatasan jumlah peralatan yang

dimiliki agar diimbangi dengan kemampuan pemeliharaan yang tinggi.

3.  Dislokasi kekuatan

Kekuatan-kekuatan lapangan menurut sifat dan tugas khasnya masing-masing, harus

direncanakan menempati posisi strategis yang memungkinkan dilakukannya reaksi yang

cepat terhadap ancaman yang datang. Daerah-daerah perbatasan, alur-alur pelayaran dan

selat-selat yang penting, perlu dinilai tingkat kemungkinan menjadi arah pendekat

 potensiil bagi berbagai bentuk ancaman, untuk kemudian digunakan seba gai dasar penentu

dislokasi kekuatan atau pangkalan yang sesuai.

Perhatian yang lebih besar harus diberikan kepada kekuatan pemukul, yang perlumemperoleh latihan-latihan terus-menerus dengan dukungan fasilitas yang sebaik 

mungkin. Daerah-daerah latihan yang cukup luas di luar Jawa yang sekaligus dijadikan

 pangkalan bagi satuan-satuan, perlu memperoleh prioritas yang tinggi dalam pembangunan

 pertahanan dan keamanan nasional.

Page 14: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 14/28

14 

4.  Perundang-undangan

Hak, kewajiban dan kehormatan turut serta dalam pembelaan negara dari setiap

warganegara Indonesia, harus dilaksanakan dalam bentuk keadilan dan pemerataan

menjalankan tugas pertahanan dan keamanan. Peranan rakyat sebagai sasaran maupun

  pelaku dalam perang total, menghendaki pembinaan mental dengan mendapatkan prioritas

yang tinggi. Ideologi Pancasila dan nilai-nilai bangsa harus tertanam dengan teguh

dalam alam pikiran, sehingga mewujudkan suatu ketahanan mental yang tangguh. Keahlian

dan ketrampilan melakukan pekerjaan harus dibina agar setiap orang dapat menjalankan. 

tugasnya dengan sempurna.

Berbagai hal dalam penyelenggaraan pertahanan dan keamanan, karena menyangkut

kepentingan berbagai pihak dan rakyat banyak, harus diatur melalui undang-undang atau per-

aturan pemerintah. Undang-undang Pokok Pertahanan dan Keamanan Nasional yangmenetapkan aturan-aturan pokok yang dilandasi oleh falsafah bangsa, Undang-Undang Dasar 

1945 dan Doktrin Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semes ta, perlu segera diwujudkan.

5.  Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Teknologi

Penelitian dan pengembangan yang tertuju pada perwujud an perlengkapan,

umumnya memerlukan dana, daya dan waktu yang sangat banyak. Penghematan dalam

  bidang ini dapat dicapai melalui kerjasama yang erat dengan lembaga lain di luar ABRI.

Hendak-nya selalu dicegah kegiatan-kegiatan yang bersifat duplikasi; pengalihan pengetahuan

dan teknologi dari luar negeri melalui berbagai cara dapat dimanfaatkan untuk mempercepat

 penguasaan dan usaha pengembangan.

Keberhasilan tugas pertahanan dan keamanan nasional banyak tergantung pada

dukungan yang diberikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, upaya

  pertahanan dan keamanan nasional harus dapat memanfaatkan hasil perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

6.  Kekaryaan

Hubungan timbal balik yang sangat erat antara bidang keamanan dan kesejahteraan

nasional, menghendaki agar pembangunan ABRI tidak semata-mata diarahkan kepada

  pembentukan kekuatan pertahanan dan keamanan. Pembangunan ABRI hendaknya juga

diarahkan agar memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai kekuatan sosial, yang bersama

Page 15: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 15/28

15 

dengan kekuatan-kekuatan sosial lainnya dapat menanggapi dan mengatasi permasalahan-

  permasalahan nasional sebagai suatu kebulatan, sehingga dapat mewujudkan ketahanan

nasional yang utuh.

Pembinaan kemampuan ABRI sebagai kekuatan sosial diarahkan agar ABRI mampu

untuk bersama-sama kekuatan sosial lainnya secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan

  pembangunan nasional serta meningkatkan peranannya secara aktif dalam memperkokoh

ketahanan nasional.

Kekaryaan ABRI yang merupakan penjelmaan jiwa dan semangat pengabdian ABRI

sebagai kekuatan sosial, bersama kekuatan sosial lainnya memikul tugas dan tanggung jawab

  perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan memperjuangkan kesejahteraan bagi

seluruh rakyat Indonesia.

7.  Manejemen Hankam

Menejemen pertahanan dan keamanan, yang mencakup sumber daya, Angkatan

Bersenjata dan Departemen Pertahanan dan Keamanan, haruslah bisa dilaksanakan secara

efektif dan dengan efisiensi yang tinggi. Untuk itu agar selalu diusahakan pengembangan

dan penerapan menejemen yang mutakhir.

8.  Pemanfaatan Peluang

Pemanfaatan peluang pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk memperkecil atau

meniadakan pertentangan yang sering terjadi antara tuntutan kesejahteraan nasional dan

keamanan nasional. Perencana-perencana pada semua tingkat harus selalu waspada untuk 

mengidentifikasikan setiap peluang yang muncul, serta siap memanfaatkan semua kesem-

  patan yang bisa menghemat penggunaan sumber daya, memperkecil kerugian, atau

menghasilkan kegunaan tambahan.

Pembangunan pertahanan dan keamanan hendaknya diusahakan agar memanfaatkan

setiap peluang untuk turut serta memecahkan permasalahan-permasalahan nasional maupun

daerah. Setiap rencana pembangunan kekuatan dan prasarana Hankamnas hendaknya di tinjau

kaitannya dengan usaha-usaha memecahkan masalah-masalah kependudukan, pemukiman,

kesempatan kerja, pengembangan daerah, kelestarian lingkungan, dan sebaga inya .

Sebaliknya upaya pertahanan dan keamanan hendaknya juga dapat memberikan pandangan

dan saran bagaimana upaya dalam bidang pembangunan kesejahteraan dapat memanfaatkan

Page 16: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 16/28

16 

  peluang untuk turut serta memecahkan permasalahan-permasalahan dalam bidang keamanan

nasional, termasuk pertahanan dan keamanan.

Peluang untuk turut serta mengurangi kepadatan penduduk daerah yang satu, dan

menambah di daerah yang lain, harus dimanfaatkan secara bersungguh-sungguh dalam upaya

  pertahanan dan keamanan. Pemindahan satuan-satuan dari Jawa ke pangkalan-pangkalan

  baru yang permanen di daerah-daerah yang kurang penduduknya, harus segera dapat

dimulai. Pangkalan-pangkalan baru tersebut agar diusahakan dapat ber fungsi sebagai

 pusat-pusat perkembangan daerah.

Peluang untuk turut serta mendorong usaha perkembangan industri nasional dan

  perluasan kesempatan kerja, harus diusahakan secara bersungguh-sungguh dengan sebanyak 

mungkin melaksanakan pengadaan periengkapan pertahanan dan keamanan pada industri di

dalam negeri.

Permasalahan Hankamnas yang sangat luas dan rumit yang harus dihadapi ABRI,

menyebabkan bahwa sebagai suatu organisasi, ia memiliki kemampuan menanggapi

  permasalahan-permasalahan yang luas, baik dalam bidang keamanan maupun bidang

kesejahteraan nasional.

Kemampuan ini hendaknya dimanfaatkan untuk menunjang upaya pembangunan

nasional, dengan turut serta dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan,

meneruskan tradisinya sebagai salah satu kekuatan sosial yang dinamis.

Peluang untuk turut serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan pembangunan,

hendaknya selalu dimanfaatkan oleh ABRI. Kemampuan-kemampuan produktif yang dapat

digunakan untuk menunjang pembangunan kesejahteraan nasional, hendaknya

dimanfaatkan pada setiap kesempatan yang muncul. Operasi Bakti hendaknya dijadikan

suatu tradisi bagi ABRI, di masa damai maupun di masa perang, sebagai perwujudan dari

kemanunggalan ABRI dengan rakyat.

C. Program-program Pembangunan Hankamnas

1.  Tujuan dan Sasaran Pembangunan Hankamnas

Tujuan Pembangunan Hankamnas adalah pertama-tama mewujudkan daya tangkal; yaitu

kekuatan yang memberikan keyakinan kepada setiap pihak, baik yang mempunyai maksud

Page 17: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 17/28

17 

memusuhi Negara dan Bangsa Indonesia maupun yang merencanakan agresi dengan cara apapun

  juga, bahwa mere-ka tidak akan dapat mencapai tujuan atau maksudnya. Daya tangkal

demikian terutama akan harus bersandar pada kekuatan rakyat Indonesia seluruhnya, yang

harus memiliki ketahanan ideologis dan mental yang tangguh untuk menolak serta melawan

setiap usaha yang dapat membahayakan kelangsungan hidup Bangsa Indonesia, ideologi

Pancasila, nilai-nilai nasional lainnya dan integritas wilayah Negara Republik Indonesia.

Daya tangkal ini kemudian harus dibulatkan dengan membangun kekuatan-kekuatan yang

nyata maupun potensiil, yang secara integral mewujudkan kemampuan-kemampuan yang sanggup

melaksanakan berbagai tugas umum yang terkandung dalam kebijaksanaan pertahanan dan

keamanan nasional, sekaligus menegakkan hak serta kedaulatan negara atas wilayahnya

 berdasarkan Wawasan Nusantara.

Adapun sasaran Pembangunan Hankamnas adalah :

Kekuatan rakyat terlatih yang merata di seluruh wilayah Negara dan nyata dapat

dirasakan, berwujud masa rakyat yang militan, spontan, didasari ketahanan ideologi Panca sila

dan rasa cinta terhadap tanah air, untuk menentang setiap usaha atau gejala yang

membahayakan, melawan musuh yang mengancam kelangsungan hidup negara dan bangsa

Indonesia, tanpa mengenal menyerah.

a.  Angkatan Perang dengan kekuatan siap kecil dan cadang an yang cukup, yang

sanggup menghadapi situasi yang dapat timbul di masa depan, dan menjalankan

 berbagai tugas lainnya yang dapat dibebankan kepadanya, termasuk pelaksanaan hak 

serta kedaulatan negara atas seluruh wilayahnya.

 b.  Polri yang sanggup menjalankan tugas pengamanan dan penertiban masyarakat;

  penyelamatan jiwa-raga dan hartabenda; mencegah dan menindak penyimpangan

hukum; serta menjalankan berbagai tugas lainnya yang dapat dibe bankan

kepadanya.

2.  Program Hankamnas

Pembinaan pertahanan dan keamanan nasional diusahakan untuk meningkatkan kemampuan

  pertahanan dan keamanan, yang meliputi kemampuan kekuatan di darat, di laut, di udara ,

  penertiban dan penyelamatan masyarakat, sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas

 pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang diha dapi oleh

negara dan bangsa Indonesia.

Page 18: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 18/28

18 

Untuk dapat mencapai sasaran kemampuan tersebut maka dalam Repelita III akan dilaksanakan

 program-progam seba- gai berikut:

1)  Program Utama Kekuatan Pertahanan.

2)  Program Utama Kekuatan Keamanan

3)  Program Utama Kekuatan Keamanan.

4)  Program Utama Dukungan Umum.

5)  Program Utama Bakti ABRI.

a.  Program Utama Kekuatan Pertahanan

Program Utama Kekuatan Pertahanan menjadi titik perhatian utama dari segenap upaya

  pembinaan pertahanan di masa yang akan datang. Pertimbangan segi ekonomi dan efisiensi,

dihadapkan pada efektivitas pelaksanaan tugas- tugas umum, menuntut agar TNI-AD

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap peningkatan kemampuan Bala Pertahanan

Wilayah, sedangkan TNI-AL dan TNI AU meningkatkan kemampuan Bala Pertahanan

Terpusat Dan Angkutan Terpusat. Peningkatan kemampuan Kekuatan Pertahanan ini

disertai upaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi komando dan pengendalian antar 

Angkatan. Untuk seluruh Kekuatan Pertahanan ini perlu dibangun atau ditingkatkan fasilitas-

fasilitas pangkalan, baik yang berupa pangkalan operasi maupun asrama kesatuan, yang

lokasinya sedapat mungkin disesuaikan dengan rencana pengembangan wilayah. Program

Utama ini terdiri dari Program Bala Pertahanan Wilayah, Program Bala Pertahanan

Terpusat, Program Angkutan Terpusat, Pro-gram Bala Cadangan dan Program Intelijen,

dan Komunikasi Terpusat.

 b.  Program Bala Pertahanan Wilayah

Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1)  Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan pembinaan teritorial sampai ke

  pelosok-pelosok wilayah Nasional untuk dapat mencipta kan kondisi teritorial yangmantap serta dapat menumbuhkan desa sebagai pangkal kekuatan per tahanan rakyat

semesta; meningkatkan kemampuan kekuatan pemukul wilayah termasuk kemampuan

  pembekalan dan pemeliharaan wilayah serta meningkatkan kemampuan aparatur intelijen

dari tingkat Kodam sampai dengan t ingkat Koramil, s ehingga dapat melaksanakan

  penginderaan sedini mungkin, menghambat, melokalisasikan dan menetralisasikan

setiap gangguan dan ancaman.

Page 19: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 19/28

19 

2) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan pengendalian laut dan peningkatan

  pembinaan perlawanan rakyat di laut guna mendukung kemampuan pengamatan laut

teritorial dalam rang-ka mengimplementasikan Wawasan Nusantara dan meningkatkan

sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-operasi, baik 

yang dilaksanakan oleh Kekuatan Wilayah maupun Kekuatan Terpusat

3)  Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan komando dan

 pengendalian operasi udara dalam rangka membantu pelaksanaan operasi-operasi darat dan

laut; peningkatan kemampuan pengamatan udara dengan memanfaatkan segenap potensi

yang ada dalam wilayah seperti organisasi penerbangan sipil dan rakyat; meningkatkan

sistim dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-operasi, baik 

yang dilaksanakan.oleh kekuatan wilayah maupun oleh kekuatan terpusat.

c.  Program Bala Pertahanan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan kekuatan pemukul yang memiliki

daya tem-pur dan kesiapan yang tinggi, mobilitas darat dan lintas udara yang  

memadai, beserta perlengkapan yang lebih baik.

 b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkat-an kemampuan peperangan di taut dan

  peningkatan kemampuan pengamatan taut dengan mengembangkan kekuatan-kekuatan

tempur laut yang tergabung dalam Eskader TNI-AL.

c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan pengamatan udara,

 penyerangan udara dan pertahanan udara.

d.  Program Angkutan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan pemindahan strategis pasukan,

  perlengkapan dan perbekalan keseluruh wilayah Nusantara, dengan membentuk dan atau

menyempurnakan satuan-satuan angkutan strategis, terutama taut dan udara.

e.  Program Bala Cadangan

Program ini meliputi kegiatan pembentukan satuansatuan tempur cadangan untuk 

meningkatkan kekuat-an bala pertahanan wilayah, khususnya dalam rangka

meningkatkan kemampuan peperangan wilayah; satuan-satuan angkutan darat, taut dan

udara cadangan untuk meningkatkan kemampuan pemindahan stra tegis; serta personil

Page 20: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 20/28

20

militer cadangan dalam rangka membangun satuan-satuan, cadangan. Untuk itu, perlu

segera disiapkan ketentuan-ketentuan serta petunjuk-petunjuk tentang bala cadangan.

f.  Program Intelijen dan Komunikasi Terpusat. Program ini meliputi kegiatan:

a) Peningkatan kemampuan intelijen strategis melalui peningkatan kemampuan personil yang

ada dan penambahan tenaga-tenaga ahli, serta meningkat-kan penginderaan dan

apresiasi terhadap lingkungan strategis di dalam negeri maupun di luar negeri, yang

meliputi bidang-bidang politik, ekonomi, sosial-udaya, psychologi dan militer, sehingga

  perubahan-perubahan tersebut dapat diidentifikasikan dengan teliti dan cermat serta

dapat member ikan cukup waktu untuk bertindak.

 b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan topografi dan hidrografi untuk melengkapkan data bumi

dan perairan wilayah Nusantara, yang punya art i penting bagi upaya pertahanan dan

keamanan maupun kesejahteraan nasional.c) Peningkatan kemampuan komunikasi strategis yang meliputi pendayagunaan segenap

 peralatan modern yang sudah ada.

g.  Program Utama Kekuatan Keamanan

1)  Program Kepolisian Daerah

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian daerah untuk dapat

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mampu memberikan pelayanan dan

  penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap ke-

amanan dan ketertiban masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat

menindak, membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan atas

 perbuatan penyimpangan terhadap hukum.

2)  Program Kepolisian Pusat

Program ini meliputi kegiatan, peningkatan kemampuan untuk penanggulangan gangguan-

gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat yang bersifat khusus, berintensitastinggi dan memerlukan pencegahan serta penindakan secara khusus.

3)  Program Angkutan Terpusat

Kebutuhan pemindahan strategis Polri dipenuhi oleh Angkutan Terpusat dari Program

Utama Kekuatan Pertahanan.

Page 21: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 21/28

21

4)  Program Bantuan Keamanan Masyarakat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan menyelenggarakan upaya

keamanan oleh rakyat sendiri, dan peningkatan kemampuan dari berbagai kepolisian

khusus yang dibentuk dalam badan-badan pemerintah tertentu.

5)  Program Intelijen Kepolisian

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan penginderaan gejala atau

kecenderungan yang dapat mengarah kepada timbulnya gangguan terhadap keamanan dan

ketertiban masyarakat, yang disebabkan oleh perkembangan dan perubahan tata hidup

masyarakat di dalam negeri dan masyarakat dunia umumnya, sehingga pencegahan

dapat dilaksanakan sedini dan secepat mungkin.

h.  Program Utama Dukungan Umum

1)  Program Penelitian dan Pengembangan

Program ini meliputi kegiatan peningkatan penyelenggaraan penelitian dan

  pengembanga n dengan menit ik beratkan pada perw uju dan da n

  penyempurnaan doktrin pertahanan dan keamanan nasional, sehingga

menghasilkan tata nan dengan hirar ki yang tepat, kait -mengkait dan mer upaka n

satu kebulatan. Dalam bidang perlengkapan dan peralat an, diadakan kerja -

sama yang erat dengan berbagai lembaga penelitian dan pengembangan

yang ada, dengan memanfaatkan sebanyak mungkin hasil -hasil yang

dicapai oleh lem baga tersebut.

2)  Program Pembekalan dan Pemeliharaan Terpusat

Program i ni meliputi kegiatan peningkatan kemam puan yang diprioritaskan

  pada peningkatan atau per - wujudan kemampuan produksi senjata ringan,

amunisi, bahan-bahan pel edak dan pend orong s ert a alat -al at perhubungan;

  pembentukan persediaan bekal perang yang memadai untuk menghadapi

keadaan-keadaan darurat, dan peningkatan kemampuan per - baikan besar dan

modifikasi alat tempur utama, serta peningkatan kemampuan produksi suku

cadang dalam rangka swadaya di bidang pemeliharaan.

3)   Program Pendidikan, Kesehatan dan Kegiatan Umum Personil

Page 22: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 22/28

22 

Program meliputi kegiatan peningkatan pembi naan personil baik militer/polisi

maupun sipil untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Di bidang

  personil militer/polisi diprioritaskan pada peningkatan keahl ian/kejuruan

  jabatan melalui pengadaan yang tepat, pendidikan pembentukan dan

  pendidikan keahlian/kejuruan yang sebaik-baiknya, sehingga mengha

silkan pejuang yang terdukung oleh kemampuan profesional yang sesuai dengan jabatan

dan kepangkatan. Di bidang personil sipil meningkatkan penggunaan pegawai sipil dalam

upaya pertahanan dan keamanan nasional sehingga menjadi komplemen dari pada personil

militer/polisi untuk tugas-tugas yang tidak memerlukan kwalifikasi militer/polisi.

Peningkatan perawatan personil terutama pada bidang subsistensi dan kesehatan.

Peningkatan usaha penyaluran personil yang habis masa dinasnya atau memberikan

  bantuan agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sete lah selesai menjalankan

dinas sehingga dapat menjadi pendorong dan penggerak pembangunan.

4)  Program Administrasi dan Manajemen

Program ini meliputi kegiatan peningkatan admini strasi dan manajemen yang terutama

diprioritaskan pada fungsionalisasi dan efisiensi segenap badan pertahanan dan

keamanan; menyempurnakan sistem manajemen sehingga mewujudkan suatu

  pembinaan partisipatif di semua tingkat, dengan menyusun sistem administrasi dan

manajemen yang memadai, lengkap dan menyeluruh, yang mampu menjamin

efisiensi penggunaan segenap sumber daya.

i.  Program Utama Bakti ABRI Program Bakti ABRI

Program ini meliputi pemanfaatan kemampuan ABRI guna menyelenggarakan operasi

  bakti pada setiap kesempatan yang muncul untuk menunjang pembangunan nasional,

 penanggulangan bencana alam dan sebagainya.

D.   Tugas, Peran dan Postur TNI-AD

Sishan(kam)rata telah diyakini masih sangat relevan untuk digunakan sebagai strategi

Hankamnas dalam melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia sehingga harus

didukung oleh semua pihak komponen bangsa baik dalam tahap persiapan maupun tahap

operasionalnya agar sistem tersebut efektif untuk menyelamatkan keutuhan NKRI yang

 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Page 23: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 23/28

23 

TNI-AD sebagai bagian tidak terpisahkan dari TNI sebagai Komponen Utama dalam

Sishan(kam)rata harus dapat mengambil peran dalam persiapan dan operasional Sishan(kam)rata

tersebut sesuai dengan tugas pokoknya. Tugas pokok TNI-AD adalah ³mempertahankan wilayah

daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peran yang dapat dilakukan oleh TNI-AD baik sebagai kekuatan pertahanan, kekuatan

moral maupun kekuatan kultural dalam melaksanakan Sishan(kam)rata dalam tahap persiapan

maupun tahap operasional adalah sebagai berikut:

1)  Pada tahap persiapan peran TNI-AD lebih bersifat membantu Departemen yang

 bertanggung jawab untuk menghadapi ancaman yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia

2)  Dalam tahap operasional Sishan(kam)rata peran TNI-AD dapat sebagai pelaku operasi

 pertahanan dan ofensif (sebagai kekuatan Pertahanan) dan dapat juga berperan membantu

departemen atau instansi yang bertanggung jawab untuk mengatasi ancaman yang masuk kewilayah Indonesia.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya dalam pelaksanaan sishan(kam)rata maka TNI-

AD harus membangun posturnya secara memadai yang berlandaskan kepada jatidiri TNI-AD

sebagai Tentara Pejuang, Tentara Rakyat dan Tentara Nasional yang profesional dengan

melakukan penambahan kekuatan dan peningkatan kemampuan serta memoderenisasi

 persenjataan, perlengkapan dan transportasinya.

Untuk dapat membangun postur TNI-AD yang memadai agar dapat melaksanakan tugas

 pokoknya dalam pelaksanaan sishan(kam)rata, maka harus didukung oleh sistem pembinaan jatidiri

TNI (AD) yang baik, sistem pendidikan yang baik, kesejahteraan prajurit yang memadai dan sistem

 pembinaan kemanunggalan TNI-Rakyat yang baik.

1)  Sistem pembinaan jatidiri TNI-AD

Penghayatan terhadap Jatidiri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan

Tentara Nasional akan mempengaruhi profesionalisme prajurit tersebut baik peroranganmaupun dalam kesatuan,yang akan tercermin dalam pengamalan Sapta Marga dan Sumpah

 prajurit dalam pelaksanaan tugasnya sehari hari. Dengan demikian nilai nilai dalam jati diri

TNI tersebut harus dipelihara dan dibina agar tetap dapat memberikan dorongan moril dan

moral kepada prajurit dalam melaksanakan tugasnya. Pembinaan jati diri dapat dilakukan

di kesatuan maupun di lembaga pendidikan

Page 24: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 24/28

24 

2)  Sistem pendidikan yang baik 

Untuk mendapatkan prajurit yang selalu menjunjung nilai yang terkandung dalam

  jatidiri TNI sebagai Tentara Rakyat, Pejuang dan nasional dapat dimulai dari perekrutan

(terutama rekrut calon perwira), pendidikan pembentukan (terutama pendidikan calon

 perwira) dan pembinaan selanjutnya.

Sistem pengadaan personil (Rekrutmen) Calon Taruna Akmil merupakan titik kritis

dalam proses pembentukan perwira di lingkungan TNI-AD , oleh karena itu Calon Taruna

Akmil harus bersumber dari rakyat yang berkualitas melalui kampanye ke seluruh daerah

dan bersaing dengan perguruan tinggi, selanjutnya melalui sistem seleksi yang baik yang

 jauh dari politik uang maupun ³model sponsorship´ dari pihak tertentu

Sistem pendidikan perwira akan menentukan hasil didik dari lembaga tersebut, oleh

karena itu sistem pendidikan perwira harus mendapat perhatian dari pimpinan TNI-AD

sehingga pendidikan harus didukung oleh tenaga pendidik, kurikulum, sarana pendukung

dan lingkungan yang memadai,dan methode yang baik sesuai tuntutan kebutuhan di

lapangan.

Kurikulum pendidikan perwira TNI-AD (khususnya di Akmil) harus mampu

membentuk hasil didik (perwira) sebagai prajurit sejati yang memiliki jati diri sebagai

Tentara Rakyat, Pejuang dan nasional, dengan demikian kurikulum di pendidikan perwira

titik beratnya harus ³military science³ di samping materi sosial dan materi kejuangan

sebagai materi pendukung untuk kepentingan pengembangan diri setelah lulus namun

  jumlahnya tidak lebih dari 30% dari keseluruhan kurikulum pendidikan pembentukan

 perwira.

3)  Kesejahteraan yang memadai

Perwira hasil didik dari pendidikan Perwira adalah sebagai prajurit sejati yang

memiliki jati diri sebagai Tentara Rakyat, pejuang dan nasional dengan dedikasi yang

tinggi, namun dedikasi yang tinggi saja tidak akan cukup untuk melaksanakan tugas apabila

tidak ditunjang dengan kesejahteraan yang memadai.

Kondisi faktual kesejahteraan prajurit masih sangat memprihatinkan masih belum

dapat memenuhi kebutuhan minimal baik kebutuhan biologis maupun psychologisnyasehingga masih sering dijumpai prajurit TNI-AD yang tidak dapat maksimal dalam

 pengabdiannya.

Memperhatikan kondisi aktual tersebut diharapkan negara dapat memperhatikan

kesejahteraan prajurit dengan memenuhi kebutuhan biologis secara minimal. Sedangkan

organisasi TNI-AD dapat memberikan dan mengusahakan kebutuhan lainnya seperti

kebutuhan harga diri/martabat dan kebutuhan aktualisasi diri dari prajurit melalui

Page 25: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 25/28

25 

Komandan Satuan masing-masing. Dengan terpenuhinya kesejahteraan minimal tersebut

diharapkan prajurit TNI-AD akan dapat mendukung TNI-AD dalam melaksanakan tugas

Pokoknya dalam mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasar Pancasila dan UUD

1945.

4)  Sistem pembinaan kemanunggalamn TNI-Rakyat yang baik 

Mengingat sistem pertahanan yang digunakan oleh bangsa Indonesia adalah

sishan(kam)rata yang akan melibatkan seluruh kekuatan rakyat maka upaya TNI-AD untuk 

membina hubungan baik dengan masyarakat harus mendapat perhatian yang seksama, TNI-

AD sebagai tentara rakyat harus selalu ada bersama rakyat dan berjuang bersama rakyat dan

untuk kepentingan rakyat.

Keberhasilan sistem pembinaan kemanungalan TNI(AD) dengan rakyat akan

menentukan keberhasilan TNI-AD melaksanakan tugas Pokoknya dalam pelaksanaan

sishan(kam)rata.

Komando Kewilayahan sebagai pelaku pembinaan Teritorial dan pembinaan

kemanunggalan TNI(AD) dengan rakyat harus tetap ada karena Komando Kewilayahan

inilah sebagai pendukung terbesar dari keberhasilan Sishan(kam)rata di Indonesia.

Page 26: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 26/28

26 

Page 27: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 27/28

27 

BAB III

PENUTUP

A.  Simpulan

a.  Hakikat Sishankamrata adalah sistem pertahanan dengan membagi wilayah Indonesia

menjadi beberapa ³wilayah pertahanan³ yang selanjutnya dikembangkan dan dilaksanakan

dalam Pola Operasi Pertahanan dan Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri (Opskamdagri)

dengan menggunakan perpaduan Sistek dan Sissos.

b.  Potensi dan kekuatatan Hankamrata adalah ketahanan nasional yaitu kemampuan dan

ketangguahan bangsa Indonesia di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan

hankam untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang berdasar 

Pancasila dan UUD 1945. 

c.  Hankamrata bersifat total dalam subyek (pelaksana/pelaku), obyek (sasaran bukan hanya

militer tapi juga non-militer), dan metode dengan TNI sebagai komponen utama dan rakyat

sebagai komponen dasar untuk menghadapi segala bentuk ancaman. 

B.  Saran

Diharapkan TNI-AD bersama kekuatan komponen bangsa lainnya bersatu-padu dalammengambil peran untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari aneka ancaman tersebut

untuk menyelamatkan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 demi mencapai

tujuan nasional.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan selalu bersama dengan TNI-AD dalam

melaksanakan tugas dan perannya demi kepentingan seluruh rakyat, bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Page 28: Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

8/9/2019 Tugas Pa Burjani (Hankam Nas)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pa-burjani-hankam-nas 28/28

DAFTAR PUSTAKA

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=287&type=8, diakses tgl 09 juni

2010

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=284&type=8, Diakses Tgl 09

Juni 2010

Prihandoyo MENEGAKKAN DASAR NEGARA PANCASILA

http://id.wikipedia.org/wiki/wawasan_nusantara

Lembaga Pertahanan Nasional, ³KEWIRAAN UNTUK MAHASISWA´. PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta: 1987. 

Lemhanas dan Direktorat Pendidikan Tinggi P&K, Kewiraan Untuk Mahasiswa, PT Gramedia,

Jakarta, 1989. 

., Pendidikan Kewarganegaraan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. 

http://www.organisasi.org

http://www.naynienay.wordpress.com

One.indoskripsi.com, diakses pada 26 September 2008

Zubaidi, H. Achmad, dkk.2002.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta: Paradigma.