Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

19
Mempengaruhi Sikap dan Perilaku (SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN) Dosen : Bapak Tomy Adi Sumarso, SE Disusun Oleh : Firda Annisa : 12211885 Kelas : 3EA27 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

description

Tugas Softskill Perilaku Konsumen : Mempengaruhi Sikap dan Perilaku (Studi Kasus)Nama : Firda AnnisaKelas : 3EA27NPM : 12211885Dosen ; Bp. Tomy Adi Sumiarso, SE

Transcript of Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

Page 1: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

Mempengaruhi Sikap dan Perilaku

(SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN)

Dosen : Bapak Tomy Adi Sumarso, SE

Disusun Oleh :

Firda Annisa : 12211885

Kelas : 3EA27

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

Page 2: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Study Kasus Mata Kuliah Softskill

Perilaku Konsumen ini, tanpa adanya suatu halangan. Selain itu saya juga mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Bapak Tomy Adi Sumarso, SE selaku Dosen Matakuliah Softskill Perilaku Konsumen

yang saat ini membimbing saya

2. Ke Dua Orang Tua Saya yang selalu meberikan dukungan Moral, Material dan Doa yang

senantiasa di berikan kepada saya.

3. Teman – Teman Sekelas 3EA27 yang selalu memberikan Semangat satu sama lain.

Saya menyadari bahwa saya masih dalam tahap belajar, dimana pengetahuan yang saya miliki

masih sedikit. Sehingga masih banyak kesalahan dan kekurangannnya. Semoga tugas terstruktur

ini akan bermanfaat bagi orang banyak. Demikian yang dapat saya tulis dan atas perhatiannya

saya ucapkan terima kasih.

Bekasi, 15 January 2014

Firda Annisa

Page 3: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah  ini dilatar belakangi untuk memenuhi tugas mata kuliah Softskill Perilaku

Konsumen. Makalah ini berisikan tentang apa yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen.

Untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan bantuan berbagai macam ilmu pengetahuan.

Mempelajari tingkah laku manusia dengan melihat sifat – sifat yang berbeda dari manusia,

mempelajari bentuk – bentuk tingkah laku dan perbuatan manusia dengan menitik beratkan pada

masyarakat dan kelompok social sebagai satu kesatuan, dan melihat individu sebagai bagian dari

kelompok masyarakat.

Diantara ilmu pengetahuan yang membidangi individu dengan segala bentuk

aktivitasnya, perbuatan, perilaku dan kerja selama hidupnya. Sedangkan manusia merupakan

satu totalis jasmani – rohani. Dari pemahaman diatas, bisa dipelajari bahwa sikap dan perilaku

manusia sangat penting agar tercipta hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, masalah dalam perumusan ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengertian Sikap dan Perilaku 2. Apa sajakah teori Sikap dan Perilaku3. Dari bujukan hingga komunikasi4. Teknik modifikasi perilaku

Page 4: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

C. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Perilaku Konsumen dalam bentuk sebuah makalah dan untuk menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca, dan para mahasiswa agar lebih mengerti dan mengetahui Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen.

Page 5: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sikap dan Perilaku

Pengertian sikap Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap

sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara

negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam

Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses

motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.

Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola

perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi

sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah

terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa

diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-

benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.

Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-

pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam

manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan

perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.

Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif

terhadap obyek atau situasi.

Pengertian Perilaku adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,

pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi

Page 6: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen

untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement)

proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual

tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang

matang.

Pada dasarnya perilaku sering disebut sebagai aktivitas yang dalam arti luas dapat

dibedakan menjadi dua yaitu perilaku yang Nampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak

nampak (inert behavioral). Perilaku yang ada pada individu tidak timbul dengan sendirinya tapi

merupakan akibat dari stimulus yang diterima dari organisme yang bersangkutan baik stimulus

internal dan stimulus eksternal. Namun perilaku lebih sering  merupakan respon atau akibat dari

stimulus eksternal.

Kaum behavioris memandang bahwa perilaku adalah respon terhadap stimulus dimana

keadaan dari stimulus itu sendiri sangat berpengaruh dan individu seolah tidak mempunyai

kemampuan untuk menentukan perilakunya. Sementara pandangan aliran kognitif mengenai

perilaku adalah bahwa perilaku individu merupakan respon dari stimulus namun dalam diri

individu itu pada kemampuan untuk menentukan perilaku yang diambilnya. Artinya, bahwa

individu dalam keadaan aktif untuk menentukan perilaku yang ia akan ambil.

Terdapat sebuah pandangan yang mengatakan bahwa sikap merupakan prasarat untuk

terjadinya perilaku, namun harus ditekankan bahwa hal ini tidak lantas membuat perilaku

bergantung seratus persen pada sikap. Intinya perilaku individu bisa saja tidak sama dengan

sikapnya.

B. Teori Sikap dan Perilaku

1. Teori-teori sikap

Secara garis besar teori mengenai sikap dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:

a. Teori belajar (Learning Theories)

Page 7: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

Menurut teori belajar yang dikemukakan Doob (1947) ia menyatakan bahwa

prinsip-prinsip dari classical dan operant conditioning dapat digunakan dalam

proses pembentukan dan perubahan sikap. Dari pandangan teori ini pembentukan

ataupun perubahan sikap merupakan hasil dari proses belajar. Seperti dari

percobaan Pavlov terhadap anjing.

b. Teori konsistensi

Teori ini mengungkapkan bahwa individu cenderung berusaha untuk memelihara

konsistensi antara sejumlah sikap yang dimiliki seseorang

c. Teori respon kognitif

Teori ini lebih menekankan pandangannya pada kenyataan bahwa penerima

informasi mampu menggeneralisasikan pemikiran mengenai pemikiran yang

masuk dalam pikiran mereka dan bukan sekedar memberikan reaksi semata

terhadap informasi-informasi tersebut.

2. Teori-teori perilaku

Beberapa tentang teori perilaku manusia yaitu:

a. Teori insting

Teori ini dikemukakan oleh McDougall ia mengatakan bahwa perilaku

disebabkan oleh insting. Menurutnya, insting adalah perilaku yang innate atau

perilaku bawaan dan insting akan berubah karena pengalaman.

b. Teori dorongan (Drive Theory)

Teori ini menganggap bahwa organisme mempunyai dorongan atau drive tertentu.

Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang

mendorong organisme berperilaku. Apabila organisme ingin memenuhi

kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam dirinya dan jika ia dapat

memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari

dorongan tersebut.

Page 8: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

c. Teori insentif (Incentive Theory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme disebabkan oleh

adanya insentif. Insentif disebut juga sebagai reinforcement, ada yang positif atau

negatif.

d. Teori Atribussi

Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider yang menyatakan bahwa perilaku itu

disebabkan oleh faktor dari dalam yaitu disposisi internal, misalnya sikap, sifat-

sifat tertentu atau aspek internal yang lain dan juga disebabkan oleh keadaan

eksternal, misal situasi. Faktor internal juga disebut atribusi internal, dan faktor

eksternal juga disebut atribusi eksternal.

e. Teori Kognitif

Dengan kemampuan berfikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi

sebagai bahan pertimbangannya dan melihat apa yang dihadapi pada waktu

sekarang serta dapat melihat kedepan apa yang akan terjadi dalam seseorang

bertindak.

C. Dari Bujukan Hingga Komunikasi

Perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari

lingkungan konsumen itu sendiri. Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh

faktor personal maupun sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor

yang dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan

pembelian (menolak produk yang ditawarkan).

Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku

konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi mengenai

produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan yang dapat dijadikan

teknik modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik modifikasi yang dapat mempengaruhi

Page 9: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

sikap dan perilaku konsumen adalah melalui beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek

produk, aspek harga, dan aspek promosi.

D. Teknik Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku dapat diartikan sebagai: upaya, proses, atau tindakan untuk

mengubah perilaku, aplikasi prinsip-prinsip belajar yg teruji secara sistematis untuk mengubah

perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif, penggunaan secara empiristeknik-teknik

perubahan perilaku untuk memperbaiki perilaku melalui penguatanpositif, penguatan negatif,

dan hukuman, atau usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-

prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia.

Modifikasi perilaku juga menekankan pengaruh belajar dan lingkungan, artinya bahwa

prosedur dan teknik menekankan pada modifikasi lingkungan tempat dimana individu tersebut

berada, sehingga membantunya dalam berfungsi secara lebih baik dalam masyarakat.

Lingkungan tersebut dapat berupa orang, objek, peristiwa, atausituasi yang secara langsung

maupun tidak langsung berdampak terhadap kehidupan seseorang. Mengikuti pendekatan ilmiah

artinya bahwa penerapan modifikasi perilaku memakai prinsip-prinsip dalam psikologi belajar,

dengan penempatan orang, objek, situasi, atau peristiwa sebagai stimulus, serta dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Sedangkan menggunakan metode-metode aktif dan

pragmatik untuk mengubah perilaku maksudnya bahwa dalam modifikasi perilaku lebih

mengutamakan aplikasi dari metode atau teknik-teknik yang telah dikembangkan dan mudah

untuk diterapkan.

Adapun teknik modifikasi perilaku adalah sebagai berikut :

1. Dorongan (Prompting)

Permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada seseorang.Barangkali setiap orang

yang pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.

2. Teknik Banyak Permintaan (Many asking)

Page 10: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

Mengajukan beberapa permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari

permintaan yang kecil lalu ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari

permintaan besar kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil.Contoh: Menawarkan

produk yang lebih mahal terlebih dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih

murah.

3. Prinsip Resiprositas (Reprosity)

Teknik meningkatkan kepatuhan konsumen atas permintaan pemasar dengan lebih dahulu

menawarkan orang bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk.

Contoh : Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive dan sebagainya.

4. Peran Komitmen (Committement)

Komitmen yang dipegang secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian.

Komitmen yang tertulis akan dapat meningkatkan konsistensi dalam

bertransaksi.Perusahaan penjualan door to door telah menemukan keajaiban komitmen

tertulis. Mereka dapat mengurangitingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan

mengisi formulir perjanjian penjualan sebagai tanda jadi.

5. Pelabelaan (Labeling)

Melibatkan pelekatan semacam gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”.

Label diduga menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan

oleh labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarikhati calon

konsumen, sehingga pembelian terjadi.Pemasar pakaian dapat mengatakan, “Anda orang

tua yang penuh perhatian.” di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut.

6. Intensif (Insentif)

Insentif mencakup jajaran luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat,

kontes dan kupon. Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan

strategi promosi produk.

Contoh : mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen

dan sebagainya

Page 11: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Perilaku Konsumen Industri Manufactur di Indonesia

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan

tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk

dijual.

Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke

produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia

industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.

Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas,

manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan.

Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah

fabrikasi dibandingkan manufaktur. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau

teknik.

Indonesia adalah Negara berkembang yang memiliki tingkat perekonomian cukup rendah,

padahal Indonesia memiliki ragam industry yang potensial. Tapi sepertiya perkembangan sector

industry manufaktur di Indonesia tidak terlalu baik sehingga kemajuan bangsa inipun terhambat

Bangsa kita merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, mulai dari

hutan, minyak, hingga mineral – mineral berharga yang ada di dalam tanah Indonesia. Di

beberapa wilayah, kita bisa menemukan pabrik atau industry manufaktur. Sebut saja pabrik

kertas, pabrik pengolahan karet, pabrk pupuk kimia, dan masih banyak lagi.

Page 12: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan studi  perilaku konsumen   perindustrian manufaktur di

Indonesia. Penelitian ditentukan secara accidental yaitu mewawancarai dengan kriteria :

1. Apakah masyarakat sudah merasa SDM pada industry manufaktur telah memadai

2. Industry manufactur memakai bahan baku impor

3. Kurangnya teknologi dalam industry manufaktur

C. Hasil Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa variabel – variabel :

1. Kurangnya SDM yang Memadai

Kesejahteraan yang relatif rendah berpengaruh pada tingkat pendidikan masyarakat

Indonesia. Bangsa kita memerlukan ahli ahli atau pakar tertentu yang bisa membantu

sector Industri

2. Bergantung pada bahan Baku Impor

Indonesia memang Negara yang kaya namun ketergantungan impor sepertinya belum

bisa dihapus. Penyebabnya bisa dua hal, yaitu bahan baku yang memang susah didapat

atau karena SDM yang kurang mampu mengelola kekayaan alam untuk dijadikan bahan

baku industry dalam negeri

3. Tidak Merata

Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak merata, penyebabnya tentu saja

akibat tidak meatanya pembangunan di berbagai wilayah indonesia

4. Kurangnya Teknologi

Industry manufaktur menuntut adanya peralatan dan dan perlengkapan berteknologi

tinggi, sedangkan Indonesia bisa dibilang masih miskin teknologi.

Page 13: Tugas No.5 - Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku (Studi Kasus)

BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa untuk perusahaan-

perusahaan manufaktur di Indonesia financial leverage mempunyai pengaruh yang negatif dan

signifikan juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Dengan di tingkatkannya

teknologi pada perusahaan Manufaktur, maka perusahaan manufaktur akan semakin lebih maju.