tugas neurologi

28
Status Epileptikus Jepisco T.A. Lautt, S.Ked Pembimbing : dr. Bambang S., Sp.S

description

neurologi

Transcript of tugas neurologi

Page 1: tugas neurologi

Status EpileptikusJepisco T.A. Lautt, S.Ked

Pembimbing : dr. Bambang S., Sp.S

Page 2: tugas neurologi

Epidemiologi• Di USA 152.000 kasus/ tahun menimbulkan kematian• Masalah umum yang terjadi dengan angka kejadian kira-

kira 60.000-160.000 kasus• Mortalitas yang berhubungan dengan aktivitas kejang

sekitar 1-2%• Mortalitas yang berhubungan dengan penyakit yang

menyebabkan status epileptikus kira-kira 10%• kejadian tahunan berkisar 10-86 per 100.000 orang.

Kebanyakan terjadi pd masa anak270% pd usia 2 dekade pertama

kehidupan

Page 3: tugas neurologi

International League Against Epilepsy (ILAE)

mendefinisikan status epileptikus sebagai aktivitas kejang yang berlangsung terus

menerus selama 30 menit atau lebih, atau adanya dua bangkitan atau lebih dimana diantara bangkitan-bangkitan tadi tidak

terdapat pemulihan kesadaran.

Page 4: tugas neurologi

Definisi………•Suatu keadaan aktivitas kejang yang

kontinu atau intermitten yang berlangsung selama 20 menit atau lebih tanpa adanya pemulihan kesadaran diantara kejang.

•suatu bangkitan yang terjadi berulang-ulang. Pasien belum sadar setelah episode pertama, serangan berikutnya sudah mulai

Page 5: tugas neurologi

Klasifikasi SE

Status Konvulsi

f

• Tonik klonik• Mioklonik• Atonik• Akinetik

SE non-konvulsi

f

• Parsial Sederhana

• Parsial Kompleks

• Absens

Page 6: tugas neurologi

Klasifikasi•Tonic-clonic convulsion = grand mal

▫merupakan bentuk paling banyak terjadi▫pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-

engah, keluar air liur▫bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit

lidah▫terjadi beberapa menit, kemudian diikuti

lemah, kebingungan, sakit kepala atau tidur

Page 7: tugas neurologi

• Myoclonic seizure▫biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun

tidur▫pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba▫jenis yang sama (tapi non-epileptik) bisa

terjadi pada pasien

• Atonic seizure▫jarang terjadi▫pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot jatuh, tapi bisa segera recovered

Page 8: tugas neurologi

Klasifikasi SEAbscense attacks = petit mal

▫jenis yang jarang▫umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak

atau awal remaja▫penderita tiba-tiba melotot, atau matanya

berkedip-kedip, dengan kepala terkulai▫kejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan

sering tidak disadari

Page 9: tugas neurologi

Kejang parsial terbagi menjadi :

• Simple partial seizures▫pasien tidak kehilangan kesadaran▫terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu

dari tubuh• Complex partial seizures

▫pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran

Kejang parsial

Page 10: tugas neurologi

Etiologi

•Penghentian terapi yang mendadak•Terapi yang tidak memadai•Penyakit-penyakit dalam otak•Kelainan serebrovaskular•Keracunan Alkohol•Gangguan metabolik

Page 11: tugas neurologi

PatofisiologiKejang disebabkan karena ada ketidakseimbangan

antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak

Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :• Kurangnya transmisi inhibitori

▫Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)

• Meningkatnya aksi eksitatori meningkatnya aksi glutamat atau aspartat

Kegagalan proses inhibisi merupakan mekanisme utama pada status epileptikus

Page 12: tugas neurologi

Patofisiologi• GABA kegagalan inhibisi kejang menetap• GCSE

Fase IKejang epinefrin, norepinefrin, steroid

hipertensi, takikardi, aritmiaFase II (terjadi 60 mnt dlm kejang)

Kejang hipotensi + aliran darah otak terkompensasi

glukosa /hipertermia, gagal napas, hipoksia

Page 13: tugas neurologi

Status epileptikus dibagi menjadi 2 fase, yaitu:•Fase I (0-30 menit) - mekanisme terkompensasi. Pada fase ini terjadi:▫Pelepasan adrenalin dan noradrenalin ▫Peningkatan cerebral blood flow dan metabolisme ▫Hipertensi, hiperpireksia ▫Hiperventilasi, takikardi, asidosis laktat

•Fase (> 30 menit) - mekanisme tidak terkompensasi. Pada fase ini terjadi:▫Kegagalan autoregulasi serebral/edema otak ▫Depresi pernafasan ▫Disritmia jantung, hipotensi ▫Hipoglikemia, hiponatremia ▫Gagal ginjal, rhabdomyolisis, hipertermia dan DIC

Page 14: tugas neurologi

GEJALA KLINIS

•Tergantung fase kejang (fase I dan II)

Page 15: tugas neurologi

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA

Anamnesis: ▫Lama kejang, sifat kejang (fokal, umum, tonik/klonik) ▫Tingkat kesadaran diantara kejang▫Riwayat kejang sebelumnya, riwayat kejang dalam

keluarga▫Panas, trauma kepala ▫Riwayat persalinan, tumbuh kembang ▫Penyakit yang sedang diderita dan RPD.

Pemeriksaan fisik: pemeriksaan neurologi lengkap meliputi:▫Tingkat kesadaran▫Pupil▫Refleks fisiologis dan patologi▫Ubun-ubun besar▫Tanda-tanda perdarahan▫Lateralisasi.

Page 16: tugas neurologi

Pemeriksaan neurofisiologiEEGMenggambarkan keadaan otak saat perekaman pd perekaman EEG pertama : 29-38%

kelainan ulangan perekaman : 59-77% spesifisitas 96% sensifisitas minimal 29% meningkat s/d

77% pd ulangan EEG

Page 17: tugas neurologi

DIAGNOSA BANDING

•Reaksi konversi•Sinkop

Page 18: tugas neurologi

PENATALAKSANAANPrinsip penatalaksanaan penderita dengan status epileptikus adalah sebagai berikut:

• Tindakan suportif.• Merupakan tindakan awal yang bertujuan menstabilisasi penderita

(harus tercapai dalam 10 menit pertama), yaitu ABC:▫ Airway: Bebaskan jalan nafas▫ Breathing: Pemberian pernafasan buatan/bantuan nafas ▫ Circulation: Pertahankan/ perbaiki sirkulasi, bila perlu pemberian infus

atau transfusi jika terjadi renjatan• Hentikan kejang secepatnya

Dengan memberikan obat anti kejang, dengan urutan pilihan sebagai berikut (harus tercapai dalam 30 menit pertama):

1. Pilihan I: Golongan Benzodiazepin (Lorazepam, Diazepam)

2. Pilihan II: Phenytoin 3. Pilihan III: Phenobarbital

Page 19: tugas neurologi

CON’T•Pemberian obat anti kejang lanjutan*•Cari penyebab status epileptikus •Penatalaksanaan penyakit dasar •Mengatasi penyulit•Bila terjadi refrakter status epileptikus atasi dengan*:

▫Midazolam, atau ▫Barbiturat (thiopental, phenobarbital, pentobarbital)

atau ▫Inhalasi dengan bahan isoflurane * Jenis dan dosis obat-obatan yang diberikan dapat dilihat pada Bagan Penatalaksanaan Status Epileptikus Darto Saharto 2006..

Page 20: tugas neurologi

Diagnosis•Anamnesis•Pemeriksaan fisik dan Neurologik•Pemeriksaan Penunjang

- EEG- Laboratorium ( Hematologi dan kadar OAE)- CT scan dan MRI

Page 21: tugas neurologi

Penatalaksanaan SEStadium I ( 0-10

menit )

Stadium II ( 1- 60 menit)

- Memperbaiki fungsi kardio-respirasi- Memperbaiki jalan nafas

•Pemeriksaan status neurologik•Pengukuran TTV•Monitor status metabolik•Pemeriksaan EKG•-Pasang Infus (Nacl 0,9%)•Periksa Lab•OAE emergensi (Diazepam 0,2 mg/kg)•Terapi jika Hipoglikemia/Alkoholisme

Page 22: tugas neurologi

Penatalaksanaan SE

Stadium IV ( 30-90 menit)

• ICU jika kejang tidak teratasi (30-60 menit)•Profolol (2mg/kgBB ) Bolus IV K/P atau•Midazolam (0,1 mg.kgBB) atau•Tiopentone (100-250 mg IV (slm 20 menit), dilanjutkan dengan bolus 50 mg 2-3 menit, lanjutkan 12-24 jam setelah bangkitan klinik / EEG terakhir. •Monitor bangkitan dan EEG

•Menentukan etiologi•Pemberian phenytoin iv 15-20 mg/kg dengan kecepatan ≤ 50 mg/mnt.(+ phenytoin 5-10 mg/kgBB jika masih berlanjut) Phenobarbital 20 mg/kgBB jika masih berlanjut.• Mulai terapi vasopressor (Dopamin) bila perlu•Koreksi komplikasi

Stadium III ( 0-60/90 menit)

Page 23: tugas neurologi

KOMPLIKASI

•Asidosis•Hipoglikemia•Hiperkarbia•Hipertensi pulmonal•Edema paru•Hipertermia•Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)•Gagal ginjal akut•Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit•Edema otak

Page 24: tugas neurologi

Prognosis•Bahaya status epileptikus adalah

terjadinya aritmia kordis, kegagalan respirasi, edema paru, rabdomiolisis dengan mioglobinuri, asidosis metabolik, dan hiperpireksia. Kematian.

•Aktivitas kejang yang berlangsung > 30 menit dan usia lanjut prognosis buruk

Page 25: tugas neurologi

PROGNOSIS

•Tergantung pada:•Penyakit dasar •Kecepatan penanganan kejang •Komplikasi

Page 26: tugas neurologi

DAFTAR PUSTAKA• Deshpande LS, Lou JK, Mian A, Blair RE, Sombati S, Attkisson E, et al. Time

course and mechanism of hippocampal neuronal death in an in vitro model of

status epilepticus: Role of NMDA receptor. Eur J Pharmacol 2008;583(1):73-83.

• Assis TMRd, Costa G, Bacellar A, Orsini M, Nascimento OJM. Status epilepticus

in the elderly: epidemiology, clinical aspects and treatment. Neurology

2012;4(17):78-84.

• Drislane FW. Type of status epilepticus. Cur clin neuro 22 - 26.

• DavidC.Henshall, MiguelDiaz-Hernandez, M.TeresaMiras-Portugal, TobiasEngel.

P2X receptors as targets for the treatment of status epilepticus. Frontiersin

2013;7(237):1-10.

Page 27: tugas neurologi

...DAFTAR PUSTAKA

• Dikot, dr.Yustiani, Kegawatdaruratan neurologi. Bandung: Bagian/UPF Penyakit

saraf fakultas kedokteran universitas padjajaran rumah sakit hasan

sadikin;183,184,188.

• Davis LE, King MK, Schultz JL. Fundamentals of neurological disease - an

introductory text. New york: Demos medical publishing; 2005.

• De La Limi, R'syah, Ringkasan modul-modul neurologi;23-24

• Wilkinson I, Lennox G. Essential neurology. 4 ed. Victoria, Australia: Blackwell

Publishing; 2005.

• Edward M. Manno M. New management strategies in the Treatment of Status

Epilepticus. Mayo clin proc 2003;78:508-516.

• Epilepsi KS. Pedoman tata laksana epilepsi. 3 ed. Jakarta: Perdossi; 2008.

Page 28: tugas neurologi

Thank You