Tugas m.pemasaran Prof.agusty
-
Upload
novi-agung-dewandari -
Category
Documents
-
view
341 -
download
6
Transcript of Tugas m.pemasaran Prof.agusty
TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN
StudI kasus pada pt. niaga oriens
Oleh :
C.TRI WIDIASTUTI,SE B.312.2512.132NOVI AGUNG DEWANDARI,Drg B.312.2512.112PURNO LAKSONO SAPUTRO,S.Pd B.312.2512.117HARI WIBOWO,SE B.312.2512.129BUDI HASTONO,S.KM B.312.2512.137ZUHDAN ADY FATARON,SE B.312.2512.124
PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SEMARANG
2013
Latar Belakang
PT. Niaga Oriens adalah sebuah perusahaan pemasaran untuk produk yang dikategorikan
dalam produk-produk yang dapat dikonsumsi, seperti minuman ringan dalam botol, snack dan
kue-roti, dimana produk-produk tersebut usia pemakaiannya/pola konsumsi pemasarannya relatif
cepat.
Perusahaan ini berkedudukan di kota Jakarta, dengan cakupan pemasaran yang cukup
luas di wilayah Indonesia. Perusahaan pemasaran ini mempunyai skala aktivitas yang cukup
tinggi yaitu dengan omzet penjualan tahunan mencapai Rp. 6.000.000.000,- dengan
memperkerjakan sejumlah agen dan salesman. Jumlah agen yang dimiliki adalah 5, masing-
masing diantaranya berada di kota Bandung, Semarang, Ujung Pandang, Surabaya, dan Padang.
Sedangkan di Jabotabek, untuk mencapai distribution coverage yang tinggi, sampai dengan
pertengahan tahun 1994, perusahaan menggunakan 6 orang salesman, yang kemudian sejak
pertengahan 1994 tenaga penjualannya menjadi 14 orang, untuk melayani Jabodetabek dengan
jumlah outlet 2.179 dari potensi outlet kurang lebih 14.000 outlet.
Komposisi hasil penjualan yang diperoleh selama ini menunjukkan bahwa kurang lebih
45% omzet berasal dari penjualan langsung di wilayah Jabotabek, sedangkan 55% sisanya
berasal dari penjualan distributor atau agen-agen luar kota. Sejauh ini tidak pernah ada keluhan
pelanggan yang sangat menonjol, harga dan kemasan juga dapat diterima baik di masyarakat.
Kalaupun ada keluhan, itupun hanya keluhan-keluhan kecil saja, seperti salesman tidak sempat
mengunjungi pelanggan.
Manajemen menilai bahwa kinerja penjualan yang diperoleh saat ini masih jauh dari
memadai. Perusahaan pesaing dengan skala operasi yang kurang lebih sama berhasil mencatat
omzet penjualan tahunan sebesar Rp. 12.000.000.000,-, sedangkan PT. Oriens hanya mampu
mencatat omzet Rp. 6.000.000.000,-. Seorang konsultan, setelah menganalisis pekerjaan
salesman, menilai bahwa optimum call untuk pelanggan kategori produk ini tidak lebih dari 280
call perbulan dengan effective call sebesar paling sedikit 60%. Data kinerja salesmannya rata-
rata digambarkan dalam tabel di bawah ini :
PT. NIAGA ORIENSKINERJA TENAGA PENJUALAN
(Rata-rata bulanan Jan-Feb 1994)
Nama Salesman Jumlah Jumlah Frek. Jumlah Jumlah Realisasi Target
Outlet Call Call Buy Outlet Buy Sales (Rp) Sales (Rp)
Yono 213 594 2.6 146 41 26,425,000 24,000,000
Marno 216 498 2.7 147 47 48,524,000 52,000,000
Ari 346 658 2.1 185 54 31,860,000 40,000,000
Afong 267 623 2.5 192 38 43,260,000 48,000,000
Darmadi 246 510 2.5 163 64 36,726,000 32,000,000
Eko 268 480 2.0 164 59 33,243,000 29,000,000
Total Outlet 1,556 3,363 997 303 220,038,000 225,000,000
Potensi Outlet 14,000
PT NIAGA ORIENSKINERJA TENAGA PENJUALAN
(Rata-rata Bulanan Jan-Feb 2014)
Nama Jumlah Jumlah Jumlah A/R Tagihan
Salesman Outlet NOA Biaya Masuk
Potensial (Rp) Rp
Yono 1,400 14 1,025,000 27,335,000 23,200,000
Marno 2,100 18 2,200,000 42,335,000 44,250,000
Ari 1,800 8 1,835,000 30,200,000 28,850,000
Afong 1,900 6 2,050,000 44,300,000 41,300,000
Darmadi 1,400 12 1,600,000 38,700,000 33,200,000
Eko 1,800 4 1,950,000 31,300,000 34,200,000
DATA KLASIFIKASI PELANGGAN
Tipe Potensi Penetrasi Yono Marno Ari AfongDarmad
i Eko
Pelanggan Jual Rata-rata
(Juta) (juta) Sangat Besar 25.00 0.50 50 50 50 50 50 50
Besar 10.00 0.20 100 200 150 100 100 150
Sedang 2.00 0.10 150 350 300 350 150 300
Kecil 0.20 0.05 300 400 300 300 300 300
Sangat Kecil 0.10 0.05 800 1100 1000 1100 800 1000
Total 1400 2100 1800 1900 1400 1800
Permasalahan :
Manajemen berharap agar kinerja perusahaan ini dapat ditingkatkan, hanya saja mereka
ragu apakah NIAGA ORIENS dapat berkinerja hingga mencapai tingkat seperti yang telah
dicapai oleh pesaingnya selama ini? Adapun target penjualan yang akan dicapai pada tahun 1995
adalah Rp. 18.000.000.000,-.
Analisa:
1. Outlet Share =Outlet Kita
Outlet Industri
= 1.556
14.000
= 11 %
2. OutLet Coverage = Outlet Kita yang Aktif
Outlet Kita
=303
1.556
= 19,5 %
3. Real Call Performance =Outlet Kita yang Aktif
Outlet Kita
=3.3631.680
= 200%
4. Effective Call Performance = Jumlah Buy
Jumlah RealCall
= 997
3,363
= 29,65%
5. Quota Ratio = Realisasi Sales
Target Sales
= 220.038.000225.000000
= 97.79%
6. NOA = Jumlah NOA
Jumlah ACC Awal
= 62
1.556
= 3.98 % = 4%
Dari hasil perhitungan terhadap data-data yang disajikan perusahaan, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hal-hal yang perlu diperbaiki jika ingin mencapai tujuan di tahun 1995
yaitu pencapaian target penjualan Rp. 18.000.000.000,-, action plan yang perlu dilakukan oleh
perusahaan antara lain sebagai berikut :
1. Melihat data di atas, diketahui bahwa tidak semua tenaga penjualan bekerja dengan
maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh karyawan yang bernama Marno, Ari dan Afong, mereka
tidak mampu untuk mencapai target penjualan yang ditetapkan perusahaan. Besarnya target
yang ditetapkan oleh perusahaan dapat diketahui bahwa ketiga karyawan tersebut merupakan
karyawan senior di bidangnya, oleh karena itu ketiga karyawan tersebut dibebani target yang
lebih daripada tiga orang lainnya. Keadaan ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena dapat
memberi contoh yang tidak baik kepada karyawan yang lain. Agar karyawan dapat bekerja
maksimal dan dapat mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan maka perusahaan
harus memperhatikan karyawannya salah satunya dengan memberikan bonus/intensif kepada
karyawan yang mampu mencapai target penjualan, dan memberikan peringatan/punishment
bagi karyawan yang tidak mampu mencapai target. Perusahaan juga harus memberikan
pelatihan-pelatihan tentang pemasaran dan bagaimana berkomunikasi dengan baik dalam
kepentingan untuk mencari empati dari pelanggan. Disamping itu perusahaan juga harus
memperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya para karyawan dapat bekerja maksimal bagi
perusahaan.
2. Dengan adanya peningkatan tenaga penjualan dari 6 orang (pertengahan tahun 1994)
menjadi 14 orang (September 1994), maka perusahaan juga meningkatkan target
penjualannya. Jika melihat dari keterangan yang diperoleh, bahwa 45% pemasukan
perusahaan berasal dari Jabotabek, maka dari jumlah target Rp. 18.000.000.000,-, yang
harus diperoleh dari wilayah Jabotabek adalah Rp. 8.100.000.000,-(Rp. 18.000.000,- x 45%).
Untuk mengantisipasi agar jangan sampai realisasi penjualan berada di bawah angka Rp.
8.100.000.000,-, maka perusahaan harus menaikkan target menjadi Rp. 8.500.000.000,-.
3. Outlet Share perusahaan Niaga Oriens masih terlalu rendah. Dari total outlet industri sebesar
14.000, perusahaan ini hanya mampu menggaet 1.556 outlet saja, atau dapat dikatakan hanya
11% yang mampu dijadikan partner usaha. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi di tahun
1995, di mana di tahun tersebut perusahaan ingin meningkatkan laba yang nilainya fantastis.
Dengan penambahan tenaga penjualan menjadi 14 orang, maka Outlet Share juga harus
meningkat. Kalau dilihat dari Real Call Performance yang mampu mencapai 200%, berarti
dengan waktu kerja yang ada sesungguhnya tenaga-tenaga penjualan perusahaan mempunyai
waktu yang cukup untuk berbuat lebih. Terlebih dengan ditambahnya tenaga penjualan, maka
diharapkan para tenaga penjualan mampu meningkatkan real call performance. Dalam
rangka peningkatan real call performance, sebaiknya dilakukan pembagian yang adil untuk
daerah jabotabek, contoh : Dengan 14 orang tenaga penjualan untuk wilayah Jabotabek maka
harus dilakukan pembagian wilayah dengan merata antara wilayah Jakarta yang meliputi
Jakarta utara, timur, selatan, barat, dan wilayah Tangerang serta Bekasi. Hal ini dimaksudkan
untuk mencapai efiseinsi dan efektivitas dalam memasarkan produk, sehingga waktu dan
jarak tempuh menjadi lebih kecil dan biaya operasi dapat dihemat. Dengan adanya
pembagian tersebut diharapkan dapat melakukan call lebih banyak daripada sebelumnya.
Perusahaan harus menetapkan real call performance sebesar jumlah outlet industri yang ada
yaitu 14.000, atau dengan kata lain 1.000 outlet (14.000 : 14) untuk setiap tenaga penjualan,
atau sekitar 38 outlet per hari per tenaga kerja (6 hari kerja, 1 tahun 360 hari) sehingga NOA
dapat meningkat pula dari 4% menjadi minimal 80%.
4. Jika perusahaan sudah mampu untuk menjangkau seluruh wilayah Jabotabek dan
meningkatkan real call performance. Diharapkan pelatihan-pelatihan teknik pemasaran yang
baik dan cara berkomunikasi yang baik, yang pernah diperoleh salesman dapat diaplikasikan
dalam dunia perdagangan yang sesungguhnya. Jika sebelumnya dari 3.363 real call
performance diperoleh 997 effective call performance, maka dengan meningkatnya tenaga
penjualan dan dengan strategi pembagian wilayah pemasaran, maka diharapkan effective call
performance di tahun 1995 dapat meningkat menjadi minimal 11.000-12.000. Effective call
performance dapat ditingkatkan dengan memberikan bonus-bonus pembelian bagi para
outlet.
5. Jika effective call performance sudah terpenuhi, sekarang tinggal meningkatkan Outlet
Coverage perusahaan. Perusahaan harus senantiasa men-support outlet-outlet yang sudah
resmi membeli produk perusahaan Niaga Oriens agar selalu termotivasi untuk menjual
produk perusahaan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud tersebut,
diantaranya dengan menjalin komunikasi yang baik dengan para outlet, memberikan
perhatian kepada mereka sebagai wujud kepedulian perusahaan (perhatian tersebut dapat
berupa kartu ucapan hari raya keagamaan, kartu ucapan ulang tahun, dll), memberikan bonus
bagi outlet yang aktif memasarkan produk perusahaan Niaga Oriens. Outlet yang
diperlakukan dengan baik pasti akan juga loyal, memberikan feed back positif bagi
perusahaan. Diharapkan dengan strategi yang sudah terpasang di atas, maka outlet coverage
bisa meningkat dari yang sebelumnya 19,5% menjadi 85% - 95%.
Kesimpulan
Dengan melakukan pembenahan manajemen dalam hal ini manajemen pemasaran
terutama pada tenaga penjualannya dan dengan pembenahan pada strategi pemasaran, maka
target omzet yang ditetapkan perusahaan pada tahun 1995 yaitu sebesar Rp. 18.000.000,- akan
dapat tercapai. Hal ini tentunya juga harus mendapat dukungan penuh dari semua tingkatan
manajemen yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya dukungan dan kerjasama yang
baik dari semua pihak yang ada pada perusahaan maka salesmanpun akan bersemangat untuk
mewujudkan tujuan perusahaan.