Tugas Motor Stepper

download Tugas Motor Stepper

of 13

Transcript of Tugas Motor Stepper

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    1/13

    TUGAS ELEKTRONIKA DAYA

    MOTOR STEPPER

    Disusun oleh :

    Okky Marwan Ardiansah (0803030005)

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTOTAHUN 2011

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    2/13

    MOTOR STEPPER

    A. Dasar Motor Stepper

    Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa

    elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa

    yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor stepper diperlukan

    pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik. Motor stepper

    merupakan salah satu jenis motor yang banyak digunakan saatini sebagai actuator, misalnya

    sebagai penggerak head baca/tulis pada diskdrive yang akan menetapkan posisi head

    baca/tulis di atas permukaan piringan disket, penggerak head pada printer dan line feedcontrol, dan yang lebih populer saat ini adalah aplikasi dalam bidang robotik.

    Ada beberapa keunggulan motor stepper, antara lain adalah :

    1. Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur.

    2. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak.

    3. Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi.

    4. Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik.

    5. Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor seperti pada

    motor DC.

    6. Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat dikopel langsung

    ke porosnya.

    7. Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range yang luas.

    Motor stepper dapat berputar atau berotasi dengan sudut step yang bisa bervariasi tergantung

    motor yang digunakan. Ukuran step (step size ) dapat berada pada range 0,90 sampai 900.

    Misalnya sudut step 7,5, 15, 300 dan seterusnya tergantung aplikasi atau kebutuhan yang

    diinginkan. Posisi putarannya pun relatif stabil.

    Sebenarnya yang membedakan motor stepper dengan jenis motor lainnya, salah

    satunya adalah dari segi putarannya. Motor stepper merupakan motor DC yang tidak

    mempunyai komutator. Umumnya motor stepper hanya mempunyai kumparan pada bagian

    stator sedangkan pada bagian rotor merupakan magnet permanen (bahan ferromagnetic ).

    Karena konstruksi inilah maka motor stepper dapat diatur posisinya pada posisi tertentu danatau berputar ke arah yang diinginkan, apakah searah jarum jam atau sebaliknya.

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    3/13

    B. Mode Operasi Motor Stepper

    Motor stepper mempunyai dua mode operasi yaitu single step mode dan slew mode.

    Single step mode

    Pada single step mode atau disebut juga bidirectional mode , frekuensi step cukup

    lambat untuk memperbolehkan rotor (hampir semua) berhenti di antara step . Gambar

    3 menunjukkan sebuah grafik posisi versus waktu untuk operasi single step . Pada

    setiap step , motor meneruskan sudut tertentu dan kemudian berhenti. Jika motor

    bebannya kecil, overshoot (lonjakan) dan osilasi dapat terjadi pada akhir setiap step

    seperti yang ditunjukkan pada gambar.

    Keuntungan besar dari operasi single-step adalah bahwa setiap step benar-benar tidak

    tergantung pada step lainnya. Artinya motor dapat berhenti secara pasti ( dead stop )

    atau bahkan berbalik arah kapan saja. Karena itu kontroler mempunyai kontrol yang

    instant dan sempurna pada operasi motor. Dan juga ada kepastian bahwa kontroler

    tidak akan kehilangan hasil cacahan ( count , dan tentunya berarti posisi motor) sebab

    setiap step ditetapkan sedemikian baik. Kekurangan single-step mode adalah

    gerakannya lambat dan choppy (berombak). Kecepatan single-step mode yang

    tipikal adalah 5 step / detik yang mentranslasikan 12,5 rpm ( rotary per minute ) untuk

    motor 150/ step .

    Gambar 3Posisi versus waktu untuk single-step mode

    Slew Mode

    Pada slew mode , atau unidirectional mode , frekuensi step adalah cukup tinggi

    sehingga tidak mempunyai waktu untuk berhenti. Mode ini mirip dengan motor listrik

    biasa ( regular electric motor ). Jadi motor selalu mengalami torsi dan berotasi lebih

    halus dengan kontinyu. Gambar 4 menunjukkan grafik posisi versus waktu untuk slew

    mode . Walaupun setiap step dapat tetap dilihat, gerakannya jauh lebih halus

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    4/13

    dibandingkan dengan single-step mode . Motor stepper dengan slew mode tidak dapat

    berhenti atau berbalik arah secara mendadak ( instantaneously ). Jika dicoba dilakukan,

    maka kemungkinan besar rotational inertia motor akan membawa rotor ke depan

    beberapa step sebelum berhenti. Jadi step-count keseluruhan akan hilang.

    Kemungkinan untuk menjaga step-count dalam slew mode dilakukan dengan

    memperlambat kecepatan lereng- atas dari single-step mode dan kemudian pada

    lereng-bawah bagian akhir dari slew . Hal ini berarti kontroler harus mengetahui waktu

    di depan seberapa jauh motor harus jalan. Secara tipikal slew mode digunakan untuk

    memperoleh posisi motor dalam ballpark , dan kemudian fine adjusment dapat

    dilakukan dengan single step . Slewing menggerakkan motor lebih cepat tetapi

    memperbesar perubahan kehilangan step-count .

    Gambar 4Grafik posisi versus waktu untuk slew mode

    C. Jenis Motor Stepper

    Pada dasaranya terdapat 3 tipe motor stepper yaitu:

    1. Motor stepper tipe Variable reluctance (VR)

    Motor stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara

    struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor besi lunak

    dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan stator diberi energi

    dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi. Perputaran terjadi ketika gigi-

    gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator. Berikut ini adalah penampang melintang

    dari motor stepper tipe variable reluctance (VR):

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    5/13

    Gambar 2.8.

    Penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR)

    2. Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)

    Motor stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar ( tin can )

    yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan kutub yang

    berlawanan (perhatikan gambar 2.9). Dengan adanya magnet permanen, maka

    intensitas fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan

    torsi yang lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah ( step ) yang

    rendah yaitu antara 7,5 hingga 15 per langkah atau 48 hingga 24 langkah setiap

    putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent

    magnet :

    Gambar 2.9.Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet (PM)

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    6/13

    3. Motor stepper tipe Hybrid (HB)

    Motor stepper tipe hibrid memiliki struktur yang merupakan kombinasi dari kedua

    tipe motor stepper sebelumnya. Motor stepper tipe hibrid memiliki gigi-gigi seperti

    pada motor tipe VR dan juga memiliki magnet permanen yang tersusun secara aksial

    pada batang porosnya seperti motor tipe PM. Motor tipe ini paling banyak digunkan

    dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe hibrid dapat

    menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,6 0 hingga 0,9 0 per langkah

    atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah penampang melintang dari

    motor stepper tipe hibrid:

    Gambar 2.10.Penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid

    Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendalinya, motor stepper dapat dibagi

    menjadi jenis unipolar dan bipolar.

    1. Motor stepper dua-phase (bipolar)

    Motor stepper dua-phase (bipolar) mempunyai konstruksi yang mirip

    dengan jenis unipolar, hanya tidak terdapat tap pada kumparannya (gambar 7).

    Penggunaan motor stepper jenis bipolar memerlukan rangkain yang agak lebih rumituntuk mengatur agar motor ini dapat berputar dalam dua arah. Untuk

    menggerakkan motor stepper jenis ini biasanya diperlukan sebuah driver motor yang

    dikenal dengan nama H bridge . Rangkaian ini akan mengontrol setiap kumparan

    secara terpisah ( independent ) termasuk polaritas untuk setiap kumparan.

    Motor stepper dua-phase (bipolar) hanya mempunyai dua rangkaian tetapi

    sebenarnya terdiri dari empat kutub medan. Gambar 7(a) menunjukkan simbol

    motor dan gambar 7(b) menunjukkan bagaimana perkawatan/lilitan internal motor

    tersebut. Pada gambar 7(b), rangkaian AB terdiri dari dua kutub berlawanan

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    7/13

    sedemikian bila tegangan yang dikenakan (+A-B), kutub bagian atas akan

    memberikan ujung utara terhadap rotor dan kutub bawah akan memberikan ujung

    selatan. Rotor akan cenderung sejajar sendiri secara vertikal (posisi 1) dengan kutub

    selatannya mengarah ke atas (sebab kutub magnet yang berlawanan akan saling

    menarik).

    Gambar 7Motor stepper dua-phase (bipolar)

    Cara yang paling sederhana dalam memberikan step pada motor ini adalahdengan memberikan energi secara bergantian pada AB atau CD untukmenarik

    rotor dari kutub ke kutub. Cara lain pengoperasian stepper dua- phase adalah

    memberikan energi pada kedua rangkaian tersebut dengan waktu yang sama. Pada

    mode ini, rotor akan ditarik kepada dua kutub yang berdekatan dan menganggap

    posisinya ada di antaranya.

    2. Motor Stepper Empat-Phase (Unipolar)

    Motor stepper empat-phase (unipolar) adalah jenis motor stepper yang paling

    umum (gambar 9). Istilah empat-phase digunakan karena motor mempunyai empat

    kumparan medan yang dapat diberikan energi secara terpisah/ tersendiri, dan

    istilah unipolar digunakan karena arus selalu menjalar dalam arah yang sama melalui

    kumparan. Cara sederhana untuk mengoperasikan motor stepper empat-phase adalah

    dengan memberikan energi phase satu pada suatu waktu yang berurutan (dikenal

    dengan wave drive ).

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    8/13

    Dibandingkan dengan motor stepper bipolar dua-phase, motor stepper

    empat- phase mempunyai keuntungan karena kesederhanaannya ( simplicity ).

    Rangkaian kontrol motor empat-phase mudah men-switch urutan kutub on dan off ;

    tanpa harus membalik polaritas kumparan medan (namun, motor dua-phase

    menghasilkan torsi lebih besar karena pushing dan pulling dilakukan bersamaan).

    Torsi motor stepper empat-phase dapat dinaikkan jika dua kumparan yang

    berdekatan diberikan energi secara bersamaan, menyebabkan rotor menjajarkan

    sendiri antara kutub-kutub medan (seperti yang ditunjukkan pada gambar 10).

    Walaupun diperlukan masukan energi dua kali lipat, torsi motor meningkat sekitar

    40%, dan kecepatan respon meningkat.

    Gambar 9Motor stepper empat-phase (unipolar)

    4. Metode Pengendalian Motor Stepper

    Pada gambar dan tabel berikut ini dapat dilihat prinsip pengendalian motor stepper.

    Jika seluruh saklar dalam keadaan terbuka (OFF alias berkondisi 0), maka motor berada

    dalam keadaan diam. Jika saklar ditutup dan dibuka secara bergiliran sebagai berikut, T A, T B,

    TC, T D, maka motor akan bergerak sejauh 4 langkah (4 x 18 o) searah jarum jam. Sebaliknya,

    motor akan bergerak sejauh 4 langkah berlawanan dengan arah jarum jam, jika saklar ditutup

    dan dibuka menurut urutan T D, T C, T B, T A.

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    9/13

    SA SB SC SD Gerakan

    0 0 0 0 -

    1 0 0 0 CW

    0 1 0 0 CW

    0 0 1 0 CW

    0 0 0 1 CW

    1 0 0 0 CW0 0 0 1 CCW

    0 0 1 0 CCW

    0 1 0 0 CCW

    1 0 0 0 CCW

    CW : Clock Wise (Searah jarum Jam)

    CCW : Counter Clock Wise (Berlawanan dengan arah jarum jam)

    Agar bisa dikendalikan secara elektronis (termasuk pengendalian melalui komputer), posisi

    saklar dapat diganti dengan rangkaian yang terdiri atas transistor, dioda, dan resistor, seperti

    pada gambar berikut

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    10/13

    Pada rangkaian di atas, transistor digunakan sebagai saklar. Jika satu transistor

    mendapatkan arus bias pada basisnya (yang telah diperkecil oleh resistor 10 k), transistor

    langsung memasuki kondisi saturasi, sehingga timbul kesan seolah-olah kaki kolektor danemitor terkontak langsung. Hal ini menyebabkan arus dari VCC dapat mengalir melalui

    lilitan menuju ground. Arus bias pada jalur IN di sini bisa berasal ,misalnya, dari port paralel

    suatu komputer. Sebaliknya, jika transistor tidak mendapat bias, hubungan antara kaki

    kolektor dan emitor akan "terputus", sehingga arus tidak bisa mengalir melalui lilitan menuju

    ground.

    Umumnya motor stepper membutuhkan daya yang cukup besar. Untuk

    mengendalikan motor stepper dengan spesifikasi arus 1,2 A dan tegangan 5 V / fasa dapat

    digunakan transistor bertipe BD 677, yang merupakan transistor Darlington bertipe NPN

    yang dikemas dalam satu transistor. Penggunaan transistor Darlington ini dimaksudkan agar

    pasokan daya dan switching dapat berlangsung dengan cepat.

    Dalam rangkaian diatas, dioda berfungsi untuk membuang energi dalam bentuk

    medan listrik yang timbul pada lilitan ketika tidak aktif (mati / OFF), sehingga kerusakan

    transistor dapat dicegah. Untuk rangkaian di atas, dapat digunakan dioda bertipe IN4002.

    Berikut adalah beberapa metode pengendalian motor stepper :

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    11/13

    1. Rangkaian Driver Variabel Reluctance Motor

    Gambar 1Kontrol Pada Varibel Reluctance Motor Stepper

    Di dalam gambar 1 tersebut terdapat sebuah 3 blok dimana masing-masing

    mengatur sebuah kumparan motor stepper. Blok tersebut terdiri dari saklar arus yang

    dikontrol secara digital. Blok ini berperan penting di dalam pengontrolan arus yang

    akan melewati kumparan motor tertentu. Pengontrollan blok ini dapat dilakukan oleh

    sebuah rangkaian digital sederhana atau bahkan sebuah komputer melalui printer port.

    Dengan menggunakan komputer maka diperlukan perangkat lunak yang nantinya

    akan mengatur pemberian data dengan suatu urut-urutan tertentu kepada komponen

    saklar di dalam blok.

    Kumparan pada motor stepper mempunyai karakteristik yang sama dengan

    karakteristik beban induktif lainnya. Oleh sebab itu ketika terdapat arus yang melalui

    kumparan motor, tidak dapat dimatikan dengan seketika tanpa menghasilkan tegangan

    transien yang sangat tinggi. Kondisi ini biasanya nampak dengan timbulnya percikan

    bunga api (ketika menggunakan motor DC dengan daya yang besar). Hal ini sangat

    tidak diinginkan karena dapat merusak saklar sehingga perlu diberikan rangkaian

    tambahan untuk membatasi tegangan transien yang muncul. Sebaliknya ketika saklar

    tertutup maka terdapat arus yang mengalir ke kumparan motor dan akan

    menghasilkan kenaikan tegangan secara perlahan.

    Untuk membatasi tegangan spike yang muncul maka ada dua alternatif

    penyelesaiannya yaitu dengan memparalel pada kumparan motor dengan dioda dan

    alternatif yang kedua adalah dengan menggunakan kapasitor yang dipasang paralel

    dengan kumparan motor stepper.

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    12/13

    Gambar 2Spike Voltage Reducer

    2. Rangkaian Driver Unipolar Permanent Magnet and Hybrid Motor

    Gambar 3Kontrol Pada Unipolar Permanent Magnet Motor

    Rangkaian kontrol untuk mengendalikan motor stepper dengan tipe unipolar

    ini hampira sama dengan rangkaian kontrol pada motor tipe variabel reluctance.

    Perbedaanya hanya pada struktur kumparan motornya saja.

    Gambar 4Spike Voltage Reducer untuk Unipolar Stepper Motor

  • 7/31/2019 Tugas Motor Stepper

    13/13

    Walaupun demikian karena bebanya merupakan beban induktif maka selalu

    ada tegangan spike yang muncul ketika saklar terbuka. Oleh sebab itu perlu

    penambahan dioda yang terpasang paralel dengan kumparan motor stepper seperti

    terlihat pada gambar 4.

    Dua buah dioda tambahan diperlukan karena kumparan motor bukanlah

    kumparan yang independen tetapi sebuah kumparan yang mempunyai tap di tengah-

    tengah kumparan seperti struktur pada autotransformer. Ketika salah satu saklar

    dibuka maka tegangan spike muncul di kedua ujung kumparan motor tersebut dan di

    clamp oleh dua buah dioda ke supplay motor. Tetapi jika salah satu ujung kumparan

    motor tersebut tidak floating terhadap supplai motor maka tegangan spike ini akan

    lebih negatif daripada referensi ground. Jika saklar yang digunakan berupa relay,

    kondisi ini bukan menjadi masalah. Kondisi ini baru menjadi masalah ketika saklar

    yang digunakan adalah saklar semikonduktor seperti transistor atau FET.

    Untuk membatasi level tegangan spike dapat pula digunakan kapasitor yang

    terpasang seperti pada gambar 5.

    Gambar 5Pemberian Kapasitor Pembatas Tegangan Spike