Tugas metodologi penelitian
-
Upload
muhamadmarzuki -
Category
Technology
-
view
1.972 -
download
1
description
Transcript of Tugas metodologi penelitian
Nama : MUHAMAD MARZUKI
No. Reg : 5215083425
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika (Reguler)
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode mengajar apa yang digunakan pada skiripsi dan sebutkan kekurangan dan analisis
perbaikannya?
2. Cari kajian teori dari internet, tentang masalah PTK yang akan diteliti ?
Jawab :
1. Metode mengajar yang digunakan adalah metode wawancara :
Metode pengumpulan data dengan wawancara lebih banyak dilakukan pada penelitian
kualitatif dari pada penelitian kuantitatif. Kelebihan metode wawancara adalah peneliti bisa
menggali informasi tentang topik penelitian secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-
hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri. Akan tetapi, metode wawancara
memerlukan kecakapan peneliti yang lebih dari pada pengumpulan data dengan metode yang
lain. Pada penelitian kuantitatif, metode wawancara digunakan untuk melengkapi atau
mendukung hasil penelitian, di mana penelitian kuantitatif lebih menekankan pengumpulan
data dengan menggunakan metode kuesioner, observasi atau dokumentasi.
Terdapat metode wawancara secara terbuka, yaitu di mana peneliti tidak menggunakan
guidance tertentu dalam melakukan wawancara. Jenis ini sering disebut dengan metode tidak
terstruktur. Peneliti menanyakan topik awal pada responden, lalu menggali secara mendalam
informasi yang ada pada responden tanpa terlalu terikat dengan topik penelitian. Metode ini
sering digunakan untuk menentukan judul penelitian, atau pada penelitian kualitatif, di mana
peneliti merupakan bagian dari penelitian itu sendiri. Dibutuhkan skill yang tinggi untuk
melaksanakan wawancara tidak terstruktur.
Kelebihan dari metode wawancara
Merupakan salah satu metode yang baik untuk menilai keadaan pribadi
Tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan subjek yang diselidiki.
Dalam riset sosial hampir-hampir tidak pernah dapat ditinggalkan sebagai metode
pelengkap.
Dengan unsur keluwesan yang dikandungnya cocok sekali untuk digunakan sebagai
kriterium (alat verifikasi) terhadap data yang diperoleh dengan jalan observasi, koesioner,
dan lainnya.
Dapat diselenggarakan sambil melaksanakan observasi
Kelemahan dari metode wawancara
Tidak efisien, memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
Tergantung pada kesediaan, kemampuan, dan kedaan yang monumental dari interview,
sehingga informasi tidak dapat diperoleh dengan sedetil-detilnya.
Jalan interview sangat mudah dipengaruhi keadaan-keadaan sekitar yang memberikan
tekanan-tekanan.
Meminta interviewer yang benar-benar menguasai bahwa interview sebagai metode
penyelidikan
Cara memperbaiki kelemahan metode wawancara :
Aturlah waktu dan rencanakan item pertanyaan dengan baik sehingga pelaksanaan akan
lebih efisien.
Gunakan sarana semaksimal mungkin sehingga informasi yang ada tidak terlewatkan.
Buatlah panduan dengan checklist (seperti metode dokumentasi) atau gunakan alat
perekam audio atau video.
Bagi pewawancara yang belum berpengalaman supaya nantinya tidak mengalami
tekanan pada daerah sekitar, tidak ada salahnya untuk melakukan latihan, atau simulasi
terlebih dahulu. Bisa juga dengan mengikuti proses wawancara yang dilakukan oleh
rekan yang lebih senior.
Pewawancara harus mengerti tentang topik penelitian dan informasi apa saja yang akan
diungkap dari responden.
2. Kajian Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner
Kondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari
prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Inti dari
teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan). Ada 6
asumsi yang membentuk landasan untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler,
hlm 122). Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:
a. Belajar itu adalah tingkah laku.
b. Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya
perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan.
c. Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di
tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan
menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control
secara seksama.
d. Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber
informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.
Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah
adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).Penguatan dan
Hukuman. Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan
probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment)
adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat, penguatan dibagi menjadi dua bagian
yaitu :
a. Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons
meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-
bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll),
perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan,
mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
b. Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons
meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak
menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak
memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku
tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).
Satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif
adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam
penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah
mengacaukan penguatan negatif dengan hukuman. Agar istilah ini tidak rancu, ingat
bahwa penguatan negatif meningkatkan probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan
hukuman menurunkan probabilitas terjadinya perilaku.
Contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman (J.W Santrock, 274).