Tugas Menejemen Puskesmas

download Tugas Menejemen Puskesmas

of 20

description

management puskesmas

Transcript of Tugas Menejemen Puskesmas

Elearning Managemen Kesehatan MasyarakatSenin, 23 September 2013PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

Manajemen Puskesmas 2 adalah lanjutan dari Manajemen Puskesmas 1, dengan tujuan pembelajaran adalah penerapan dari teori yang telah didapat dari Manajemen Puskesmas 1.Elearning kali ini akan membahas tentangPERENCANAAN PROGRAM PUSKESMAS PROMOSI KESEHATAN.Pada perkuliahan Manajemen Puskesmas 1 semester lalu telah dijelaskan secara teoritis tentang perencanaan sampai dengan penilaian puskesmas.Untuk sekedar mengembalikan ingatan kita mari kita simak uraian berikut ini tentang pengertian dan fungsi Puskesmas.

SISTIM PENGELOLAAN PUSKESMAS

Pengelolaan Puskesmas meliputi dari Perencanaan (P1), Pengorganisasian, Pelaksanaan Kegiatan (P2), Pemantauan, Pengawasan dan Penilaian (P3), dan elearning kali ini akan membahas tentang Pengelolaan Puskesmas dalam SYSTEM.

Unsur- unsur dalam Manajemen adalah Man, Money, Methode, Materials, Machine dan manajemen dibutuhkan untuk mampu menjawab 6 (enam) pertanyaan, yaitu : 5 W dan 1 H.Man, berarti Sumberdaya Manusia, yaitu SDM yang akan terlibat dalam pengelolaan.Money, meliputi pendanaan/anggara yang akan digunakan untuk pengelolaan program Puskesmas.Methode/metode adalah semua acuan dan aturan yang akan digunakan dalam pengelolaan tersebut, Perencanaan juga merupakan salah satu methode.Material adalah semua bahan yang terkait (tidak menggunakan mesin/motorpenggerak) dengan pengelolaan puskesmas, meliputi : Gedung, Peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor, dan lain sebagainya.Machine adalah semua bahan yang terkait dengan pengelolaan puskesmas, meliputi : Gedung, Peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor, dan lain sebagainya, menggunakan mesin/motorpenggerak.

Pengelolaan Puskesmas dapat digambarkan seperti gambar disamping ini, dimana P1 meliputi Perencaan Tingkat Puskesmas (PTP), P2 meliputi Kegiatan Puskesmas, Pencatatan, Pengelolaan keuangan, Pengelolaan Tenaga, sedangkanLokakarya Mini Puskesmas dan Pemantauan sebuah kegiatan yang dimulai dari P2 sampai P3.P3 meliputi Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, Laporan Puskesmas, Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) ditambah Lokakarya mini dan Pemantauan.Dalam pendekatan sistim setiap akhir dari suatu proses manajemen akan merupakan awal dari proses manajemen berikutnya.

Pendekatan sistim meliputi Input (Masukan), Proses, dan Output (keluaran) dan sebuah sistim berjalan terus dimana Output merupakan salah satu Input untuk sistim berikutnya. Apabila sistim sudah berjalan dengan baik maka akan menghasilkan suatu Outcome (Hasil)SISTIM PENGELOLAAN PUSKESMAS

Pengelolaan Puskesmas meliputi dari Perencanaan (P1), Pengorganisasian, Pelaksanaan Kegiatan (P2), Pemantauan, Pengawasan dan Penilaian (P3), dan elearning kali ini akan membahas tentang Pengelolaan Puskesmas dalam SYSTEM.

Unsur- unsur dalam Manajemen adalah Man, Money, Methode, Materials, Machine dan manajemen dibutuhkan untuk mampu menjawab 6 (enam) pertanyaan, yaitu : 5 W dan 1 H.Man, berarti Sumberdaya Manusia, yaitu SDM yang akan terlibat dalam pengelolaan.Money, meliputi pendanaan/anggara yang akan digunakan untuk pengelolaan program Puskesmas.Methode/metode adalah semua acuan dan aturan yang akan digunakan dalam pengelolaan tersebut, Perencanaan juga merupakan salah satu methode.Material adalah semua bahan yang terkait (tidak menggunakan mesin/motorpenggerak) dengan pengelolaan puskesmas, meliputi : Gedung, Peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor, dan lain sebagainya.Machine adalah semua bahan yang terkait dengan pengelolaan puskesmas, meliputi : Gedung, Peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor, dan lain sebagainya, menggunakan mesin/motorpenggerak.

Pengelolaan Puskesmas dapat digambarkan seperti gambar disamping ini, dimana P1 meliputi Perencaan Tingkat Puskesmas (PTP), P2 meliputi Kegiatan Puskesmas, Pencatatan, Pengelolaan keuangan, Pengelolaan Tenaga, sedangkanLokakarya Mini Puskesmas dan Pemantauan sebuah kegiatan yang dimulai dari P2 sampai P3.P3 meliputi Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, Laporan Puskesmas, Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) ditambah Lokakarya mini dan Pemantauan.Dalam pendekatan sistim setiap akhir dari suatu proses manajemen akan merupakan awal dari proses manajemen berikutnya.

Pendekatan sistim meliputi Input (Masukan), Proses, dan Output (keluaran) dan sebuah sistim berjalan terus dimana Output merupakan salah satu Input untuk sistim berikutnya. Apabila sistim sudah berjalan dengan baik maka akan menghasilkan suatu Outcome (Hasil)Siklus Pemecahan Masalah dalam Pengelolaan Program Gizi

Pengelolaan program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi program kesehatan, baik di tingkat makro maupun mikro. Pada tingkat mikro, program perbaikan gizi di puskesmas merupakan salah program dari 7 (tujuh) program dasar yang ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan Lingkungan, Program Promosi Kesehatan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Program Pengobatan dan Program Spesifik Lokal. Berhasil tidaknya pelaksanaan ke tujuh program ini, semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya termasuk pengelolaan program perbaikan gizi.Pengelolaan program gizi di Puskesmas, sebenarnya telah diatur oleh program gizi ditingkat Kabupaten (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota), namun demikian agar program perbaikan gizi di Kecamatan dapat langsung memberikan dampak pada tingkat kabupaten, seyogyanya harus di kelola dengan baik. Ada lima langkah yang harus di perhatikan dalam pengelolaan program perbaikan gizi pada tingkat puskesmas, yang dirumuskan dalam bentuk siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut:

Lima langkah pengelolaan program perbaikan gizi di Puskesmas pada dasarnya sama dengan langkah-langkah pada pedoman pengelolaann gizi yang dilakukan di Tingkat Kabupaten yang dikeluarkan Direktorat Bina Gizi Depkes RI, dimulai dari Langkah pertama yaitu Identifikasi Masalah, kemudian Langkah Kedua Analisis masalah. Langkah pertama dan kedua biasa dikenal dengan perencanaan (planning). Langkah Ketiga adalah Menentukan kegiatan perbaikan gizi, langkah ini biasa juga dikenal atau disebut juga dengan pengorganisasian (organising). Langkah Keempat adalah melaksanakan program perbaikan gizi, langkah ini disebut juga dengan Pelaksanaan (actuating). Dan yang terakhir adalah Langkah Kelima yaitu pantauan dan evaluasi, langkah ini disebut juga dengan (controlling anda evaluation).Langkah Pertama: Identifikasi Masalah.Dalan identifikasi masalah gizi, Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah mempelajari data berupa angka atau keterangan-keterangan yang berhubungan dengan identifikasi masalah gizi. Kemudian melakukan validasi terhadap data yang tersedia, maksudnya melihat kembali data, apakah sudah sesuai dengan data yang seharusnya dikumpulkan dan dipelajari. Selanjutnya mempelajari besaran dan sebaran masalah gizi, membandingkan dengan ambang batas dan atau target program gizi, setelah itu rumuskan masalah gizi dengan menggunakan ukuran prevalensi dan atau cakupan.Langkah Kedua : Analisis MasalahAnalisis masalah didasarkan pada Penelaahan hasil identifikasi dengan menganalisis faktor penyebab terjadinya masalah sebagaimana yang disebutkan diatas, tujuannya untuk dapat memahami masalah secara jelas dan spesifik serta terukur, sehingga mempermudah penentuan alternatif masalah. Caranya dapat dilakukan dengan Analisis Hubungan, Analisis Perbandingan, Analisis Kecenderungan dan lain-lainLangkah Ketiga : Menentukan Kegiatan Perbaikan GiziLangkah ini didasarkan pada analisis masalah di kecamatan yang secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat, langkah ketiga pengelolaan program perbaikan gizi ini dimulai dengan penetapan tujuan yaitu upaya-upaya penetapan kegiatan yang dapat mempercepat penanggulangan masalah gizi yang ada. Dalam menyusun tujuan di kenal dengan istilah ? SMART? yang singkatan dari Spesific (khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (sesuai fakta real), Timebound ( ada waktu untuk mencapaianya). Contoh Menurunkan TGR anak SD dari 30 % menjadi 20 % di Kecamatan Endemik GAKI Berat selama 2 tahun 2010-2012.Langkah Keempat: Melaksanakan program perbaikan giziSetelah kegiatan perbaikan gizi tersusun, kemudian dilakukan langkah-langkah yang terencana untuk setiap kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilakukan meliputi Advokasi, Sosialiasi, Capacity Buiding, Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga, Penyiapan sarana dan prasarana, Penyuluhan Gizi dan Pelayanan Gizi di Puskesmas maupun di Posyandu.Langkah Kelima : Pemantauan dan EvaluasiKegiatan Pemantauan yang baik selalu dimulai sejak langkah awal perencanaan dibuat sampai dengan suatu kegiatan telah selesai dilaksanakan, sedangkan evaluasi hanya melihat bagian-bagian tertentu dari kegiatan yang dilaksanakan.PEMANTAUAN adalah Pengawasan secara periodik terhadap pelaksanaan kegiatan program perbaikan gizi dalam menentukan besarnya INPUT yang diberikan, PROSES yang berjalan maupun OUTPUT yang dicapai. Tujuannya untuk menindak lanjuti kegiatan program SELAMA pelaksanaan kegiatan, dilakukan untuk menjamin bahwa PROSES pelaksanaan sesusai Action Plan dan jadwal.Kegiatan pemantauan dapat dilakukan melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan termasuk laporan khusus, Pelaksanaan Quality Assurance Pelayanan Gizi dan Unit pengaduan masyarakat. Hasil Kegiatan pemantauan kemudian dibuatkan lagi kegiatan-kegiatan Tindak lanjut pemantauan yang dilakukan melalui Umpan balik, Supervisi dan Bimbingan tehnis.EVALUASI adalah Suatu proses untuk mengukur keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak suatu program, dilakukan dengan Tujuan Memperbaiki rancangan,Menentukan suatu bentuk kegiatan yang tepat, Memperoleh masukan untuk digunakan dalam PROSES perencanaan yang akan datang.