TUGAS MEKATRONIKA giovani

23
TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT Di susun oleh: 1. Kevin Adelin (L2F009059) 2. Rohmat Hidayat (L2F009064) 3. Alga Bagas S (L2F009065) 4. Adhi Warsito (L2F009077)

description

share

Transcript of TUGAS MEKATRONIKA giovani

Page 1: TUGAS MEKATRONIKA giovani

TUGAS MEKATRONIKA

SISTEM LIFT

Di susun oleh:

1. Kevin Adelin (L2F009059)

2. Rohmat Hidayat (L2F009064)

3. Alga Bagas S (L2F009065)

4. Adhi Warsito (L2F009077)

Page 2: TUGAS MEKATRONIKA giovani

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang

atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari

tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga

atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih

penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon

atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian,

yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang

atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang

tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan

tuganya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.

Sejarah Elevator/Lift

Lift awalnya adalah derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis,

salah seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang menghindarkan jatuhnya

ruang lift jika kabelnya putus. Rancangannya mirip dengan suatu jenis mekanisme keamanan

yang masih digunakan hingga kini.

1. 23 Maret 1857 - Lift Otis pertama dipasang di New York City.

2. 1880 - Lift listrik pertama, dibuat oleh Werner von Siemens.

3. 2004 - Pemasangan lift penumpang tercepat di dunia, di gedung Taipei 101 di

Taipei, Taiwan. Kecepatannya adalah 1.010 meter per menit atau 60,6 km per jam.

Page 3: TUGAS MEKATRONIKA giovani

Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.

Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan

warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867.

Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung

perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian

dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar

Langit.

Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared

pertama yang sangat sukses.

Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang punggung”

industri elevator, yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti

mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman

struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State building dan World

Trade Center di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.

Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang

pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem

Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan

teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian

elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan

mutu berkendara dalam elevator.

Cara Kerja Elevator/Lift

Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi

gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur

oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang

(counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara

puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak

Page 4: TUGAS MEKATRONIKA giovani

serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel

yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.

1. Mesin Lift “Gearless”

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di

atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari

kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin

dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga

disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.

2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya

Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave

dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi

kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki

motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless

Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan

kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang

bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke

dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke

tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau

roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan

pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke

elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi

potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan,

Page 5: TUGAS MEKATRONIKA giovani

energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan

turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.

4. Prototype of Double Front Side Elevator

Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip

dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator

sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double

front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya

kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan

lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan

lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini.

Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan

yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator

itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya

penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung

atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter

yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan

tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya.

Jenis lift.

Lift dapat dibagi menurut fungsinya :

a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia

b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang

c. Lift uang/ makanan (dumb waiters)

d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sbg lift barang)

Page 6: TUGAS MEKATRONIKA giovani

DESKRIPSI ALAT

Prototype of double front side Elevator merupakan simulasi salah satu jenis dari alat

angkutan vertical (Elevator) yang sudah dimodifikasi. Alat angkutan yang digunakan untuk

mengangkut orang pada suatu gedung bertingkat. Alat ini memiliki 2 pintu pada sisi yang satu

begitu juga pada sisi sebaliknya.

Gambar 1 Prototype of double front side Elevator

Page 7: TUGAS MEKATRONIKA giovani

Sensor yang digunakan menggunakan limit switch pada tiap lantainya. Pada sensor

pintu juga menggunakan limit switch pada posisi minimal (menutup) dan posisi maksimal

(membuka). Untuk sensor beban juga menggunakan 2 buah sensor limit switch. Pada

penggerak Lift menggunakan Motor DC 12-24V 5A dengan Roda gigi didalamnya sedangkan

untuk penggerak pada pintu kami juga menggunakan 2 buah Motor DC 12V. Control utama

Prototype ini menggunakan PLC CPM1A 30 I/O dengan 20 I/O tambahan.

Sistematik Cara Kerja Rangkaian

Car-lift akan bergerak naik atau turun apabila tombol Car-Call yaitu tombol yang

terdapat pada panel di dalam car ditekan, atau Hall-Call yaitu tombol panggil car-lift yang

terdapat di setiap lantai ditekan. PLC akan mengeksekusi perintah pemanggilan car-lift setelah

mendapatkan sinyal dari tombol tersebut. Eksekusi ini berupa pergerakan motor utama untuk

menarik car-lift naik-atau turun (motor utama akan berputar dengan arah putar searah jarum

jam atau sebaliknya) dengan memperhatikan prioritas penyelesaian sekuensialnya. Di mana

contohnya ketika lift sedang bergerak naik ke lantai 3 setelah melewati lantai 2, car-lift tidak

akan bergerak turun, namun akan menuju lantai 3 untuk menyelesaikan sekuensialnya dan

kemudian baru akan kembali ke lantai 2. Dengan adanya dua sisi muka pintu, maka aktifnya

pintu mana yang akan membuka ditentukan oleh di sisi mana tombol ditekan di tiap lantai.

Adapun kekhususan dari program PLC untuk aplikasi elevator ini adalah:

1. Adanya lampu indicator kondisi Car-Lift saat bergerak ada di posisi lantai berapa

2. Adanya sensor Infra Red untuk mendeteksi adanya objek yang menghalangi untuk

pintu menutup dengan menggunakan laser.

3. Adanya sensor berat untuk mendeteksi kelebihan beban yang diangkut, sehingga

jika sensor ini aktif, maka elevator tidak akan bisa beroperasi sebelum beban

dikurangi, sensor berat menggunakan 2 buah limit switch.

Page 8: TUGAS MEKATRONIKA giovani

4. Adanya limit switch pintu membuka minimal dan maksimal pada berfungsi untuk

mendeteksi pintu dalam keadaan tertutup atau terbuka.

5. Adanya tombol Emergency Stop untuk kondisi bahaya dan mematikan system

secara keseluruhan.

6. Adanya Car Gong yang berfungsi sebagai indicator kepada penumpang bahwa lift

sudah sampai di lantai yang dituju.

7. Adanya Lampu Car yang berfungsi sebagi penerangan di dalam lift.

Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak

diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada sistem kontrol elevator

pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat.

Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Elevator penumpang

2. Elevator barang atau dumb waiter

3. Elevator service

4. Elevator hidraulik

I.1. Elevator Penumpang

Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus

untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga

keamanan dan keselamatan manusianya.

I.2. Elevator Barang atau Dumb Waiter

Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak kalah

handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam system

keamanannya.

Page 9: TUGAS MEKATRONIKA giovani

I.3. Elevator Service

Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayan-

pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Namun disini pula

elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service

dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu elevator

penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai

pengangkutan manusia dan barang.

I.4. Elevator Hidraulik

Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan juga

fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran dan kapasitas

daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh

pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan

telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan lain-lain.

II. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui

komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja

elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-

komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang

luncur ( Hoistway ).

II.1. Ruang mesin ( Machine Room )

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses

pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat

beberapa alat penggerak elevator, yaitu :

Page 10: TUGAS MEKATRONIKA giovani

II.2. Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN

yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai

kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan

kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi

menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat

atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor penggerak dalam

menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli

mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrik yang dipakai oleh elevator

akan di jelaskan pada bab IV. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada

elevator.

Gambar 6.1. mesin elevator

Page 11: TUGAS MEKATRONIKA giovani

II.3. Governor

Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini

terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi

elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini

berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di

kereta elevator.

Gambar 6.2. Governor

II.4. Panel

Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter

motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

II.5. Ruang luncur

Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal,

disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa

komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

Page 12: TUGAS MEKATRONIKA giovani

II.6. Kereta

Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya,

pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau

menapaki rail.

Gambar 6.3. Pemandu rel ( Slidding Guide )

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )

yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu

pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator.

Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety

shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak

terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai

( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Page 13: TUGAS MEKATRONIKA giovani

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang

bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang

berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka

motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

Gambar 6.4. Sensor Kedekatan ( Proximity )

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator

antara lain seperti dibawah ini :

1. Saklar pintu ( door contact )

Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.

2. Kunci pintu ( door lock )

Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )

Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator

terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

Page 14: TUGAS MEKATRONIKA giovani

Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan keamanan

pada elevator.

II.7. Saklar Pintu

Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang

termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini

adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri.

Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini

dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

Gambar 6.5. Saklar pintu ( door contact )

Page 15: TUGAS MEKATRONIKA giovani

II.8. Bobot imbang ( counterweight )

bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta

elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor

yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan

berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan

>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %

600 kg s/d 1150 kg 45 %

300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

Table II.1. Besaran factor bobot imbang

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400 kg

dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler weight ) ?

Penyelesaian :

2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

Page 16: TUGAS MEKATRONIKA giovani

Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift

1. Cirduit braker,berfungsi :

Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.

Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

2. Governoor, berfungsi :

Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over

speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya).

Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling

governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety

wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan

mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.

3. Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper)

gagal beroperasi.

4. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

5. Emergency exit (manhole),berfungsi :

Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada

saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu

ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

6. Emergency light (lampu emergency),berfungsi :

Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber

listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

7. Safety gear/safety wedge,berfungsi :

Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya

over speed.

8. limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :

Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal

beroperasi.

Page 17: TUGAS MEKATRONIKA giovani

10 Lubang kunci pintu luar,berfungsi :

Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika

ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

11 Door lock switch,berfungsi :

Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya

dapat di buka setelah sangkar berhenti.

12. Interphone,berfungsi :

Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di

ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal

emergency.

13. Safety shoe,berfungsi :

Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika

mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.

14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :

Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi

beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap

terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.

15. Apron, berfungsi :

Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat

penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

16. Buffer, berfungsi :

Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling

bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

Page 18: TUGAS MEKATRONIKA giovani