Tugas mandiri bahasa indonesia

29
TUGAS MANDIRI KECAKAPAN BERBAHASA INDONESIA MELALUI PIDATO MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Nama : Asep Jaenudin NPM : 120210034 Kode Kelas : 122-UM311-M5 Dosen : Hendri

description

Makalah Tugas mandiri bahasa indonesia Semester 2

Transcript of Tugas mandiri bahasa indonesia

Page 1: Tugas mandiri bahasa indonesia

TUGAS MANDIRI

KECAKAPAN BERBAHASA INDONESIA

MELALUI PIDATO

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2013

Nama : Asep Jaenudin

NPM : 120210034

Kode Kelas : 122-UM311-M5

Dosen : Hendri Kremer, S.E., M.Si.

Page 2: Tugas mandiri bahasa indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa berkat

rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah Tugas Mandiri

yang berjudul “KECAKAPAN BERBAHASA INDONESIA MELALUI PIDATO.”

Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan makalah ini, tidak lain

adalah untuk memenuhi penyusunan makalah tugas mandiri mata kuliah Bahasa

Indonesia yang ditugaskan kepada penyusun, sehingga penyusun dan pembaca

lebih memahami tentang kecakapan berbahasa Indonesia melalui pidato.

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Dosen Mata Kuliah

Bahasa Indonesia, Bapak Hendri Kremer, yang telah membimbing penyusun

dalam penjelasan materi yang berkaitan dengan makalah Tugas Mandiri ini. Serta

kepada orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril dan materiil,

dan kepada teman-teman serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh

penyusun.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu, sudilah kiranya para pembaca memberikan masukan dan saran sehingga

isi makalah ini dapat lebih sempurna. Dan sebelumnya penyusun memohon ma’af

yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan penulisan atau bahasa yang kurang baku

dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.

Batam, 10 Juni 2013

Penyusun

i

Page 3: Tugas mandiri bahasa indonesia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 2

1.4 Manfa’at Penulisan.................................................................................. 2

1.5 Metodologi Penulisan.............................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pidato..................................................................................... 3

2.2 Tujuan Pidato.......................................................................................... 4

2.3 Macam-Macam Pidato............................................................................ 4

2.4 Metode Pidato.......................................................................................... 5

2.5 Persiapan Pidato...................................................................................... 7

2.6 Materi Pidato........................................................................................... 7

2.7 Syarat-syarat Berpidato Yang Baik......................................................... 9

2.8 Kriteria dan Etika Berpidato yang Baik.................................................. 10

2.9 Bagaimana Teknik Berpidato Yang Efektif............................................ 12

BAB III. PENUTUP............................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan............................................................................................. 15

3.2 Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 16

ii

Page 4: Tugas mandiri bahasa indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kecakapan dalam berbahasa Indonesia yang baik mencakup empat hal

utama, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua cakupan itu

sangat berhubungan satu sama lain. Selain itu kemahiran dalam hal berbahasa

lisan juga menuntut penguasaan yang baik, dalam hal ini kemahiran dalam hal

lisan harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain: ketenangan sikap, kebenaran

serta kemampuan untuk menampilkan gagasan-gagasan secara lancar dan teratur.

Selanjutnya kecakapan berbahasa dalam hal lisan ini dapat dituangkan dalam

sebuah presentasi ilmiah maupun pidato. Dari kedua bentuk praktek ilmu Bahasa

Indonesia tersebut perlu diperhatikan beberapa hal penting yang kemudian akan

menjadi pegangan dan etika demi mewujudkan hasil yang sempurna.

Di era globalisasi saat ini kemampuan untuk berbicara sangat dibutuhkan

baik berbicara dalam konteks resmi maupun tidak karena seseorang mampu

menyampaikan apa yang dikehendakinya melalui bicara. Kemampuan seseorang

untuk berbicara biasanya tidak sama tergantung bagaimana orang tersebut mampu

berfikir secara kritis dalam menghasilkan kata-kata sehingga masih banyak orang

yang sulit untuk berbicara di depan umum dalam menyampaikan sesuatu.Hal ini

disebabkan oleh kefasihan seseorang dalam berbicara dan memilih kata-kata

untuk diungkapkan.

Pidato merupakan kegiatan berbicara yang kita lakukan di depan umum.

Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Hal itu karena,

ketidaksiapan ataupun tidak adanya pengalaman berbicara di hadapan orang

banyak meskipun pada dasarnya setiap orang dapat berbicara.

Makalah ini penyusun maksudkan sebagai dasar untuk memahami secara

umum bagaimana cara kita dalam melakukan pidato atau berpidato. Dengan

mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami bagaimana seharusnya kita

saat berbicara di depan khalayak umum.

1

Page 5: Tugas mandiri bahasa indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah Tugas Mandiri ini adalah:

1) Apa pengertian pidato?

2) Apa saja tujuan dari berpidato?

3) Apa saja jenis-jenis pidato?

4) Metode apa saja yang digunakan dalam berpidato?

5) Apa saja persiapan yang perlu disiapkan ketika berpidato?

6) Apa sajakah syarat-syarat berpidato yang baik?

7) Apa saja kriteria dan etika berpidato yang baik?

8) Bagaimana cara berpidato yang efektif?

1.3 Tujuan Penulisan

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan bisa memberi informasi

tentang hal-hal yang berkaitan dengan pidato, baik itu dari segi definisinya, tujuan

pidato, jenis/macam-macam pidato, metode pidato, persiapan pidato, materi

pidato, serta tata cara tentang bagaimana berpidato yang baik dan benar.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca bertambah

wawasannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pidato dan mengetahui tata

cara berpidato yang baik dan benar.

1.5 Metodologi Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penyusun memakai metode kepustakaan

yang sumbernya mengacu pada buku dan dari media lainnya seperti internet.

2

Page 6: Tugas mandiri bahasa indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pidato

Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan. (Cermat Berbahasa Indonesia, hal

228 : 2009).

Pidato adalah berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. (Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia, hal 455 : 2005).

Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk

menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang

ditujukan untuk orang banyak.

Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi,

dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut

diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia.

Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada

awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang

yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik

di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik.

Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar,

pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain

sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita

hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato

kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato

yang kita sampaikan.

Pidato adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran

serta informasi dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience) dengan cara

lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni

membujuk/mempengaruhi orang lain. Berpidato sangat erat hubungannya dengan

retorika (rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif.

3

Page 7: Tugas mandiri bahasa indonesia

Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam

berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar,

persiapan, tujuan, isi pidato, serta teknik-teknik dan etika dalam berpidato. Pidato

juga merupakan suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan

kepada banyak orang. Contoh pidato yaitu: pidato kenegaraan yang disampaikan

oleh Presiden, pidato menyambut hari besar, pidato sambutan acara atau event,

dan lain sebagainya.

Selain itu kemampuan berpidato di depan umum bisa dijadikan semacam

titik tolak untuk menjadi pemimpin yang hebat dan disegani serta akan menjadi

panutan dalam kehidupan.

2.2 Tujuan Pidato

Adapun tujuan pidato secara umum adalah :

1. Informatif, yaitu bertujuan untuk memberikan laporan, informasi,

pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk orang lain / pendengar.

2. Persuasif dan instruktif, bertujuan untuk mempengaruhi, mendorong,

meyakinkan dan mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu hal

dengan suka rela.

3. Edukatif, yaitu berupaya untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.

4. Entertain, bertujuan memberikan penyegaran kepada pendengar dan

membuat pendengar itu senang dan puas dengan pidato yang disampaikan.

2.3 Macam-Macam Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :

1. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa

acara atau MC.

2. Pidato pengarahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu

pertemuan.

3. Pidato sambutan, adalan pidato yang disampaikan pada suatu acara

kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang

dengan waktu terbatas secara bergantian.

4

Page 8: Tugas mandiri bahasa indonesia

4. Pidato peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang

berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.

5. Pidato laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas

atau kegiatan.

6. Pidato pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan

pertanggungjawaban suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.

2.4 Metode Pidato

Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu

persiapan ada empat macam metode pidato :

1) Impromtu (serta merta)

Yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan

pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga dan

banyak menggunakan teknik serta merta.

Keuntungan dari metode ini antara lain :

Lebih mengungkapkan perasaan pembicara.

Gagasan yang disampaikan datang secara spontanitas.

Memungkinkan untuk terus berpikir mencari gagasan yang ingin

disampaikan.

Kerugiannya :

Menimbulkan kesimpulan yang mentah.

Mengakibatkan penyampaian yang kurang lancar.

Demam panggung.

2) Manuskrip

Merupakan metode pidato dengan naskah, disini tidak berlaku istilah

“menyampaikan pidato” tapi “membacakan pidato”. Metode ini banyak dilakukan

oleh tokoh-tokoh penting atau orang-orang yang mempunyai jabatan, sebab

kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan atau memperburuk citra

orang yang berpidato itu sendiri.

5

Page 9: Tugas mandiri bahasa indonesia

Keuntungannya :

Kata-kata yang digunakan dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.

Pernyataan yang disampaikan dapat dihemat.

Kefasihan dalam berbicara dapat dicapai.

Tidak ngawur atau asal-asalan.

Manuskrip dapat diperbanyak.

Kerugiannya :

Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara

langsung kepada mereka.

Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, karena harus fokus

juga kepada naskah pidatonya.

Pembuatan naskah membutuhkan waktu lebih lama.

3) Memoriter

Merupakan metode pidato dengan menulis pesan atau gagasan yang akan

disampaikan dan kemudian menghafalkannya kata demi kata.

Keuntungannya :

Kata-kata yang akan digunakan dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.

Gerak dan isyarat dapat diintegrasikan dengan uraian.

Kerugiannya :

Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih kepada

usaha untuk mengingat kata-kata yang akan disampaikan.

Memerlukan banyak waktu untuk menghafal.

4) Ekstemporan

Teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara

lengkap. Maksud dari terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan

garis-graris besar isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting

untuk disampaikan.

Keuntungannya :

Komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik.

6

Page 10: Tugas mandiri bahasa indonesia

Pesan yang disampaikan lebih fleksibel.

Kerugiannya :

Kemungkinan gagasan yang akan disampaikan menyimpang dari garis

besar.

Kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata.

2.5 Persiapan Pidato

Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada persiapan yang harus

dilakukan sebagai berikut ini :

1) Menentukan Tujuan Pidato.

2) Menentukan Pokok Persoalan.

3) Mengetahui dan Menganalisa audience dan suasananya.

4) Cari tahu jatah waktu yang akan diperoleh sehingga dapat memanfaatkan

dan mengantisipasinya dari awal agar pidato terselesaikan dengan tepat

waktu tapi tersampaikan dengan baik.

5) Mengumpulkan materi pidato.

6) Menyusun Kerangka Materi Pidato.

7) Melakukan Latihan Pidato.

8) Menghilangkan Perasaan “Demam” Panggung yaitu dengan cara,

memfokuskan pikiran pada diri sendiri dan harus percaya diri serta

menganggap audience tidak tahu tentang apa yang kita bicarakan,

memperdalam materi dengan baik, mempersiapkan konsep pidato

beberapa hari sebelumnya, membaca berulang-ulang materi pidato,

mempersiapkan diri beberapa jam sebelum tampil dan jangan tergesa-gesa,

serta istirahat yang cukup, terakhir sudah tentu adalah dengan berdoa.

2.6 Materi Pidato

Biasanya materi pidato, baik yang menggunakan naskah maupun tanpa

naskah memiliki empat bagian, yaitu :

a. Pendahuluan. Merupakan bagian terpenting dan memainkan peranan bagi

pembicara, karena bagian ini memberikan kesan pertama bagi para audience. Ada

7

Page 11: Tugas mandiri bahasa indonesia

beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka

pidatonya:

(a) Dengan memperkenalkan diri.

(b) Membuka pidato dengan humor.

(c) Membuka pidato dengan pendahuluan secara umum.

b. Isi. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu

mengemukakan latar belakang permasalahannya. Pokok pembicaraan

dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan

kepentingan para audience.

c. Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang

mendukung hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya

berisi berbagai hal tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang

mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan-

bagan, model, dan humor yang relevan.

d. Penutup pidato. Penutup pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan-

harapan.

a) Simpulan. Sebuah teks pidato yang baik harus memuat sebuah

kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang

yang berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri

(tersirat). Jika berpidato di hadapan anak-anak, umumnya simpulan

disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi pidato.

b) Harapan-harapan. Dalam sebuah teks pidato, harapan-harapan dari orang

yang berpidato pun sangat penting. Harapan-harapan ini berisi dampak

positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah

mendengarkan pidato yang disampaikan.

e. Salam penutup. Biasanya salam penutup ini dibarengi dengan ucapan terima

kasih, permohonan maaf, dan ditutup dengan salam penutup.

8

Page 12: Tugas mandiri bahasa indonesia

2.7 Syarat-syarat Berpidato Yang Baik

Pidato yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya :

1) Niat dan tekad. Niat yang tulus dan tekad mulia adalah modal utama yang

merupakan keberhasilan awal untuk suksesnya pidato.

2) Pengetahuan. Dengan penguasaan materi, buku-buku yang telah

dipersiapkan dengan mantap merupakan hal yang penting sekali dimiliki,

menambah pengetahuan dengan cara mendengar dan membaca baik media

cetak maupun elektronik.

3) Bersungguh-sungguh. Menyampaikan sesuatu hal diperlukan

kesungguhan, bagaimana mungkin audiens akan yakin, jika kita setengah-

setengah menyampaikannya kepada audiens.

4) Setia dengan kata-kata. Seorang mahir pidato tidak akan banyak, artinya

manakala, apa yang diucapkannya tidak sesuai dengan perbuatannya

sendiri. Oleh karenanya setia dan taat dengan sesuatu yang diucapkan

adalah kunci sukses kemenangan baik diatas mimbar maupun diluar

mimbar.

5) Kaya dengan perbendaharaan kata-kata. Pidato akan lancar dan

meyakinkan manakala kaya dengan tabungan kata-kata, karenanya seorang

mahir pidato harus rajin belajar, melihat dan mendengar, kuasai berbagai

informasi yang bersangkutan dengan pidato yang akan disampaikan.

6) Hindari kata-kata vulgar. Jangan vulgar atau berkata kasar, lihatlah

kemudian perhatikan setiap kata yang keluar.

7) Efisiensi. Tepat, tegas, lugas dan simpatik.

8) Latihan. Persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan pidato. Apalagi

bagi pemula latihan merupakan keharusan. Berlatihlah sesering mungkin,

baik itu latihan suara, mimik, artikulasi dan kemantapan serta keyakinan di

depan umum.

9) Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang

pendengarnya, dan acara yang akan disuguhkan panitia.

10) Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat

bahasa pendengarnya. Pergunakan bahasa baku jika berpidao dalam forum

resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dan sebagainya.

9

Page 13: Tugas mandiri bahasa indonesia

11) Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar. Jangan

menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat,

norma, agama atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.

12) Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah diri,

takut, bingung atau grogi. Jangan memvonis pendengar dengan

memaksakan pendapat atau kehendak.

2.8 Kriteria dan Etika Berpidato Yang Baik

Kriteria dalam berpidato yang baik, meliputi:

a. Isinya sesuai dengan apa yang sedang berlangsung.

b. Bermanfaat bagi pendengar.

c. Isinya jelas dan benar serta objektif.

d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

e. Tersampaikan secara baik dan benar.

Adapun etika dalam berpidato antara lain :

1. Etika berpidato di depan umum, meliputi :

Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih

dan sopan.

Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati.

Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato.

Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana.

Sebagai kata penutup jangan sampai lupa mengucapkan maaf bila terdapat

tutur kata yang kurang berkenan dan lain-lain.

2. Etika berpidato di depan pejabat, meliputi :

Menghilangkan rasa rendah diri.

Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lainnya.

Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience.

3. Etika Berpidato di depan pemuka agama, meliputi :

Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama.

Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu.

Perbanyak istilah-istilah keagamaan.

10

Page 14: Tugas mandiri bahasa indonesia

4. Etika berpidato di depan para wanita, meliputi :

Bila yang menjadi pembicara seorang laki-laki, maka hati-hati jangan

sampai menyinggung harkat martabat wanita.

Harus menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari

sekalian.

Hindari pemakaian kata-kata kasar, kurang senonoh atau kurang sopan.

5. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa, meliputi :

Pidato harus mengutamakan penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-

anak muda.

Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang.

Jangan sampai mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda.

6. Etika berpidato di depan masyarakat, meliputi :

Jangan berbohong.

Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana.

Kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa setempat.

Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatian didalam berpidato adalah :

1) Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh

semua audience. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar

semua audience dapat menatap wajah dan penampilan pembicara.

2) Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan

jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah

ruang kecil atau ruang aula yang luas dan besar.

3) Volume, Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usahakan untuk

mengatur volume suara, intonasi, dan pelafalan.

4) Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan.

5) Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan

lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan

terlalu berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan.

6) Penggunaan mikrofon, bila ada mikrofon maka gunakanlah dengan sebaik-

baiknya dan jangan menempel di mulut namun agak jauh dari mulut pada

saat berbicara agar suaranya bagus.

11

Page 15: Tugas mandiri bahasa indonesia

7) Bila ada slide (berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat

efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.

2.9 Teknik Berpidato Yang Efektif

Pidato dapat disampaikan dalam dua cara, yakni pidato tanpa teks dan

pidato dengan membacakan teks.

Pidato tanpa teks disebut juga dengan pidato ekstemporan. Pidato ini

dilakukan dengan cara menuliskan pokok-pokok pikirannya. Kemudian ia

menyampaikannya dengan kata-katanya sendiri. Ia menggunakan catatan itu

untuk mengingatkannya tentang urutan dan ide-ide penting yang hendak

disampaikan, metode ekstemporan dianggap paling baik, karena itu pidato Inilah

yang sering digunakan oleh banyak pembicara.

Pidato dengan membacakan teks disebut juga pidato naskah. Dalam hal ini

juru pidato membacakan pidato yang telah dipersiapkannya terlebih dahulu.

Pidato dengan membacakan teks, akan terkesan kaku apabila kita tidak pandai-

pandai dalam menyampaikannya. Apalagi bila kegiatan tersebut tanpa disertai

dengan ekspresi, intonasi suara,dan kesiapan mental yang memadai, pidato yang

kita sampaikan betul-betul tidak menarik.

Efektivitas pidato dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya pelafalan,

intonasi, nada, dan sikap berpidato.

a. Lafal

Lafal adalah ucapan bunyi-bunyi bahasa. Setiap bahasa cenderung

mempunyai karakteristik bunyi tertentu, oleh karena itu ketika berpidato dalam

bahasa Indonesia pembicara harus menggunakan lafal baku yang dimiliki oleh

bahasa Indonesia.

b. Intonasi

Dalam kegiatan berpidato intonasi mempunyai dua fungsi pokok:

Pertama, intonasi menentukan makna kalimat yang kita ucapkan, dengan intonasi

yang berbeda, klausa sama dapat menjadi kalimat berita, tanya, atau perintah

hanya karena perbedaan intonasi kalimat. Contohnya:

Bambang duduk di pengurusan (berita)

12

Page 16: Tugas mandiri bahasa indonesia

Bambang duduk di pengurusan? (tanya)

Bambang duduk di pengurusan! (perintah)

Kedua, intonasi dapat mempengaruhi daya persuasi pidato. Dengan penggunaan

intonasi yang tepat pembawa pidato dapat membujuk, mempengaruhi atau

meyakinkan pendengarnya. Oleh karena itu daya tarik pidato juga sangat

ditentukan ketetapan penggunaan intonasinya.

c. Nada

Nada adalah tinggi atau rendahnya suara ketika berpidato. Kualitas nada

biasanya ditentukan oleh cepat atau lambatnya pita suara bergetar, jika pita suara

bergetar cepat maka nada yang dihasilkan akan tinggi, tetapi jika pita suara

bergetar lambat, nada yang dihasilkan adalah rendah.

Dalam proses berpidato nada mempunyai fungsi yang cukup penting,

walaupun dalam bahasa Indonesia nada tidak bersifat distingtif, tatapi

penggunaannya dapat mempengaruhi daya tarik dan efektifitas pidato.

Untuk itu penggunaan nada tertentu dalam pidato tidak bisa sewenang-

wenang, penggunaannya didasari oleh kesadaran akan fungsinya di dalam

mengefektifkan proses penyampaian dan pemahaman pidato.

Pidato yang efektif biasanya menggunakan nada yang bervariasi. Variasi

nada ini sejalan dengan beragam kalimat yang digunakan dalam pidato itu, ketika

isi pidato mengajak seseorang untuk bangkit dari keterpurukan, maka nada tinggi

lebih tepat untuk digunakan.

Namun manakala beralih kepada duka cita, maka nada tinggi bukanlah

pilihan yang tepat. Dengan kata lain penggunaan nada yang tinggi atau rendah

sangat ditentukan oleh isi kalimat yang dituturkan serta harus sesuai dengan

keadaan.

d) Sikap

Sikap merupakan unsur non bahasa, tetapi sangat mempengaruhi

efektifitas pidato, sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi seseorang

terhadap diri dan lingkungannya. Berikut ini beberapa bentuk sikap yang baik

dilakukan pada saat berpidato :

Berdiri dengan rileks, jangan tegang atau kaku.

13

Page 17: Tugas mandiri bahasa indonesia

Gunakan mimik dan gerakan tubuh secara wajar.

Ciptakan rasa humor yang sehat.

Hindarkan gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi pendengar.

Pandangan harus tertuju kepada seluruh pendengar.

Menghargai pendengar dan menciptakan rasa bersahabat.

Sopan.

14

Page 18: Tugas mandiri bahasa indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pidato merupakan kegiatan berbicara atau berorasi  untuk menyatakan

pendapat di depan umum. Adapun tujuan dalam berpidato ialah untuk memberi

pemahaman dan informasi kepada orang lain, serta fungsinya untuk

mempermudah komunikasi. Dalam praktiknya pidato disampaikan oleh seseorang

pimpinan pada khalayak ramai.

Dalam berpidato ada tata caranya mulai diawali dengan pembukaan,

penyampaian isi dan penutup serta bagaimana kita bersikap dan berbicara yang

baik di muka umum. Metode yang dapat kita gunakan untuk berpidato diantaranya

Impromptu (serta merta), Manuskrip, Memoriter dan Ekstemporan.

3.2 Saran

Saran dari penulis untuk pembaca, sebelum menyusun kerangka pidato,

terlebih dahulu kumpulkan bahan-bahan untuk menyusun pidato. Bahan pidato

bisa didapatkan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan,

media massa, maupun media elektronik.

Pada saat kita membaca sebuah buku atau mendengar ceramah tentang

teknik berpidato, tampaknya sangat sederhana. Akan tetapi pada saat kita ingin

mempraktekkannya, kita akan menemui berbagai kendala. Diantaranya kurang

menguasai materi, kurang menguasai massa, tidak terbiasa berdiri di depan orang

banyak, bagaimana mengatur sistematika pembicaraan, mengatur suara, dan lain-

lain. Semua syarat ini akan membuat suasana menjadi rumit. Yang paling penting

kita belajar dari suasana yang sederhana dan kecil. Setiap ada orang berpidato,

baik sebagai pemakalah maupun menyampaikan kata sambutan, sebaiknya kita

perhatikan dan mencoba menilai kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya kita

ambil sebagai contoh, sedangkan kelemahannya kita abaikan.

15

Page 19: Tugas mandiri bahasa indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Taringan, Djago. 2003. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Tandur, Abdi. (2006). 14 Jurus Pidato Sukses/Gagal Yang Harus Anda Ketahui.

Jakarta: Depdiknas.

Montefiore, Simon Sebag. 2009. Pidato-pidato yang Mengubah Dunia. Surabaya:

Erlangga.

Juanda, Aris. “Makalah Bahasa Indonesia Percaya Diri dalam Berpidato”.

http://www.docstoc.com/docs/52166595/Makalah-Pidato

(Diakses tanggal 12 Juni 2013 Pukul 14.22 WIB).

http://agnessekar.wordpress.com/2008/12/08/tehnik-berpidato/ (Diakses Pada

tanggal 12 Juni 2013 Pukul 11.47 WIB).

http://basando.blogspot.com/2012/07/pidato-pengertian-teknik-metode-

syarat.html#axzz2WeepzTW1. (Diakses Pada tanggal 12 Juni

2013 Pukul 12. 55 WIB).

16