Tugas Mandiri

24
LI1. Memahami dam menjelakan tentang Jantung LO1.1. Anatomi mikro Jantung STRUKTUR JANTUNG Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan: 1. Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium. 2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium. 3. Lapisan dalam disebut endokardium.

Transcript of Tugas Mandiri

Page 1: Tugas Mandiri

LI1. Memahami dam menjelakan tentang Jantung

LO1.1. Anatomi mikro Jantung

STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.

2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.

3. Lapisan dalam disebut endokardium.

Page 2: Tugas Mandiri

LO1.2. Anatomi Makro Jantung

RUANG JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).

1. Atrium

2. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan ke ventrikel kanan.

1. Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.

Antara kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

1. Ventrikel

2. Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.

3. Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.

Page 3: Tugas Mandiri

Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

KATUP JANTUNG

1. Katup Atrioventrikuler

Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebutkatup bikuspidalis atau katup mitral.

Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.

1. Katup Semilunar

Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.

Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.

Arteri Koroner

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri dari:arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di sebelah atas daun katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.

Vena Jantung

Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.

LI2. Memahami dan menjelaskan Fisiologi Jantung

LO2.1. Jaktor-faktor yang mempengaruhi fisiologi Jantung

FAKTOR PENENTU KERJA JANTUNG

Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) yaitu:

Beban awal (pre load)

Kontraktilitas

Beban akhir (after load)

Page 4: Tugas Mandiri

Frekuensi jantung

Curah Jantung

Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.

Isi Sekuncup (curah sekuncup)

Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir.

Beban Awal

Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.

Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.

Faktor penentu beban awal:

Insufisiensi mitral menurunkan beban awal

Stensosis mitral menurunkan beban awal

Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.

Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat vasodilator menurunkan beban awal.

Beban Akhir

Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan darah saat 

LO2.2. Mekanisme sirkulasi Jantung

SIRKULASI JANTUNG

Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.

Page 5: Tugas Mandiri

Sirkulasi Sistemik

1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.

2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.

3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.

4. Banyak mengalami tahanan.

5. Kolom hidrostatik panjang.

Sirkulasi Pulmonal

1. Hanya mengalirkan darah ke paru.

2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.

3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.

4. Hanya sedikit mengalami tahanan.

5. Kolom hidrostatiknya pendek.

Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

Aliran darah koroner meningkat pada:

Peningkatan aktifitas

Jantung berdenyut

Rangsang sistem saraf simpatis

SIKLUS JANTUNG

Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagaipotensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:

Depolarisasi

Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.

Repolarisasi

Page 6: Tugas Mandiri

Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah diastolik.

Fase Siklus Jantung

1. Mid Diastole

Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi jantung kedua.

1. Diastole Lanjut

Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler (nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.

1. Sistole Awal

Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.

1. Sistole Lanjut

Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.

1. Diastole Awal

Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka. Dengan terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini

LI3. Memahami dan menjelaskan fisiologi tekanan darah

LO3.1. Mekanisme tekanan darah

MEKANISME BIOFISIKA JANTUNG

Tekanan Darah

Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer, aliran, dan volume darah.

Page 7: Tugas Mandiri

Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.

Aliran Darah

Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh dua faktor:

Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah melalui pembuluh.

Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai ”vascular resistance” atau tahanan pembuluh.

Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan menghambat aliran darah.

Rumus:       Q  : DP

R

Q       : aliran

DP      : perbedaan tekanan

R       : resistensi

Resistensi

Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi pembuluh darah.

LO3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah

Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

- Faktor Fisiologis :

a. Kelenturan dinding arterib. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.

Page 8: Tugas Mandiri

c. Kekuatan gerak jantungd. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran.e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkatf. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi tekanan darah.

- Faktor Patologis:a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha menstabilankan tekanan darah b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi periferd. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas pembuluh darah )e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaranf. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah

LO3.3. Klasifikasi tekanan darah

LI4. Memahami dan menjelaskan Hipertensi

LO4.1. Definisi

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung,

Page 9: Tugas Mandiri

ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung.

LO4.2. Etiologi

Penyebab Hipertensi

Hipertensi terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi, dapat berlangsung cepat maupun perlahan-lahan. Penyebab hipertensi diantaranya adalah :

1. Usia yang semakin tua

Semakin tua seseorang pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) terganggu, sehingga banyak zat kapur yang beredar bersama darah. Banyaknya kalsium dalam darah (hypercalcidemia) menyebabkan darah menjadi lebih padat, sehingga tekanan darah menjadi meningkat. 

Endapan kalsium di dinding pembuluh darah (arteriosclerosis)menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah menjadi terganggu. Hal ini dapat memacu peningkatan tekanan darah. Bertambahnya usia juga menyebabkan elastisitas arteri berkurang. Arteri tidak dapat lentur dan cenderung kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar.

Agar kebutuhan darah di jaringan tercukupi, maka jantung harus memompa darah lebih kuat lagi. Keadaan ini diperburuk lagi dengan adanya arteriosclerosis, tekanan darah menjadi semakin meningkat. 

Oleh karena pembuluh darah yang bermasalah pada orang tua adalah arteri, maka hanya tekanan sistole yang meningkat tinggi. Tekanan sistole dan tekanan diastole pada orang tua memiliki perbedaan yang besar.

2. Stres dan tekanan mental

Salah satu tugas saraf simpatis adalah merangsang pengeluaran hormon adrenalin. Hormon ini dapat menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyebabkan penyempitan kapiler darah tepi.Hal ini berakibat terjadi peningkatan tekanan darah.  

Saraf simpatis di pusat saraf pada orang yang stres atau mengalami tekanan mental bekerja keras.  Bisa dimaklumi,  mengapa orang yang stres atau mengalami tekanan mental jantungnya berdebar-debar dan mengalami peningkatan tekanan darah.  Hipertensi akan mudah muncul pada orang yang sering stres dan mengalami ketegangan pikiran yang berlarut-larut.

Hal-hal yang membuat stres seperti : terjebak kemacetan, menemui permasalahan yang sulit dipecahkan, mental merasa tertekan, menghadapi ujian/tes, suasana keluarga yang sering ribut, suasana kerja/sekolah yang sering gaduh, suasana bising dan terburu-buru. Bagaimana mengatasinya?

 

Page 10: Tugas Mandiri

3. Makan Berlebihan

Jumlah lemak total yang diperlukan tubuh maksimum 150 mg/dl, kandungan lemak baik (HDL) optimum 45 mg/dl dan kandungan lemak jahat (LDL) maksimum 130 mg/dl. Lemak baik masih diperlukan tubuh, sedang lemak jahat justru merusak organ tubuh.

Makan berlebihan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Kegemukan lebih cepat terjadi dengan pola hidup pasif (kurang gerak dan olahraga). Jika makanan yang dimakan banyak mengandung lemak jahat (seperti kolesterol), dapat menyebabkan penimbunan lemak di sepanjang pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah menjadi kurang lancar.

Pada orang yang memiliki kelebihan lemak (hyperlipidemia), dapat menyebabkan penyumbatan darah sehingga mengganggu suplai oksigen dan zat makanan ke organ tubuh.

Penyempitan dan sumbatan lemak ini memacu jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi, agar dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan. Akibatnya tekanan darah menjadi meningkat, maka terjadilah hipertensi.   

4. Merokok

Rokok mengandung ribuan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh,  seperti tar, nikotin dan gas karbon monoksida. 

Tar merupakan bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi. Nikotin dapat memacu pengeluaran zat catecholamine tubuh seperti hormon adrenalin. 

Hormon adrenalin memacu kerja jantung untuk berdetak 10 sampai 20 X per menit, dan meningkatkan tekanan darah 10 sampai 20 skala. Hal ini berakibat volume darah meningkat dan jantung menjadi cepat lelah. 

Karbon monoksida (CO) dapat meningkatkan keasaman sel darah, sehingga darah menjadi lebih kental dan menempel di dinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, sehingga tekanan darah meningkat.

Selain orang yang merokok (perokok aktif), orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok juga memiliki resiko hipertensi. Orang ini disebut perokok pasif. Resiko perokok pasif bahayanya 2X dari perokok aktif.

5. Terlalu banyak minum alkohol

Alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi. Apabila saraf simpatis terganggu, maka pengaturan tekanan darah akan mengalami gangguan pula. Pada seorang yang sering minum minuman dengan kadar alkohol tinggi, tekanan darah mudah berubah dan cenderung meningkat tinggi.

Page 11: Tugas Mandiri

Alkohol juga meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih kental. Kekentalan darah ini memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, agar darah dapat sampai ke jaringan yang membutuhkan dengan cukup. Ini berarti terjadi peningkatan tekanan darah. 

6. Kelainan pada ginjal 

Hipertensi dapat karena adanya penurunan massa ginjal yang dapat berfungsi dengan baik, kelebihan produksi angiotensin dan aldosteron serta meningkatnya hambatan aliran darah dalam arteri ginjal.

Ginjal yang mengalami penurunan fungsi dalam menyaring darah, menyebabkan sisa metabolisme yang seharusnya dibuang ikut beredar kembali ke bagian tubuh yang lain. Akibatnya volume darah total meningkat, sehingga darah yang dikeluarkan jantung juga meningkat. 

Dengan demikian darah yang beredar melalui kapiler jaringan akan meningkat sehingga terjadi pengkerutan sfingter prekapiler. Peningkatan volume darah total yang keluar dari jantung dan peningkatan hambatan pada pembuluh darah tepi yang mengkerut, menyebabkan tekanan darah meningkat. 

7. Lain-lain 

Hipertensi disebabkan pula karena kebiasaan minum kafein (dalam kopi), menggunakan kontrasepsi oral (pil KB) dan menjalankan pola hidup pasif (kurang gerak). Tekanan darah dapat meningkat jika seseorang sering minum kopi. Kafein dalam kopi memacu kerja jantung dalam memompa darah. Peningkatan tekanan dari jantung ini juga diteruskan pada arteri, sehingga tekanan darah meningkat.

Pola hidup pasif cenderung meningkatkan kegemukan dan aterosklerosis. Hal ini juga beresiko terhadap timbulnya hipertensi. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi, kemungkinan terkena hipertensi cenderung lebih besar. Sedangkan pada orang yang tidak memiliki silsilah keluarga penderita hipertensi, kemungkinan kecil terkena hipertensi.

LO4.3. Manifestasi Klinik

Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun, dan berupa : 

Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,akibat peningkatan tekanan darah intrakranium

Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi

Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf  pusat

Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasiglomerulus

Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanankapiler

Page 12: Tugas Mandiri

LO4.4. Klasifikasi

Kategori hipertensi

WHO membagi hipertensi sebagai berikut:

Tabel 2.1

Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal

Borderline

Hipertensi definitif

Hipertensi ringan

140

140-159

160

160-179

90

90-94

95

95-140

(Ismudiati, 2003)

JNC/ DETH membuat klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 2.2

Klasifikasi Tekanan Darah Usia >18 Tahun

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal

Normal tinggi

Hipertensi:

Stadium 1

Stadium 2

Stadium 3

Stadium 4

<130

130-139

140-159

160-179

180-209

>210

<85

85-89

90-99

100-109

110-119

>120

(Ismudiati, 2003)

Penyakit hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder:Hipertensi Primer

Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.Hipertensi Sekunder

Page 13: Tugas Mandiri

Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.

LO4.5. Patofisiologi

Mekanisme patogenesis hipertensi yaitu Peningkatan tekanan darah yangdipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer (Dipiro, 2005).

Mekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu penyebabkhusus, melainkan sebagai akibat interaksi dinamis antara faktor genetik,lingkungan dan faktor lainnya. Tekanan darah dirumuskan sebagai perkalianantara curah jantung dan atau tekanan perifer yang akan meningkatkan tekanandarah. Retensi sodium, turunnya filtrasi ginjal, meningkatnya rangsangan saraf simpatis, meningkatnya aktifitas renin angiotensin alosteron, perubahan membransel, hiperinsulinemia, disfungsi endotel merupakan beberapa faktor yang terlibatdalam mekanisme hipertensi (Soemantri dan Nugroho, 2006).

Page 14: Tugas Mandiri

Mekanisme patofisiologi hipertensi salah satunya dipengaruhi oleh sistemrenin angiotensin aldosteron, dimana hampir semua golongan obat anti hipertensi bekerja dengan mempengaruhi sistem tersebut. Renin angiotensin aldosteronadalah sistem endogen komplek yang berkaitan dengan pengaturan tekanan daraharteri. Aktivasi dan regulasi sistem renin angiotensin aldosteron diatur terutamaoleh ginjal. Sistem renin angiotensi aldosteron mengatur keseimbangan cairan,natrium dan kalium. Sistem ini secara signifikan berpengaruh pada aliran pembuluh darah dan aktivasi sistem saraf simpatik serta homeostatik regulasitekanan darah (Dipiro, 2005).

LO4.6. Diagnosis

Pemeriksaan diagnostik terhadap pengidap tekanan darah tinggimempunyai beberapa tujuan :

a) Memastikan bahwa tekanan darahnya memang selalu tinggi 

b) Menilai keseluruhan risiko kardiovaskular 

c) Menilai kerusakan organ yang sudah ada atau penyakit yangmenyertainya

d) Mencari kemungkinan penyebabnya.

Diagnosis hipertensi menggunakan tiga metode klasik yaitu

a) pencatatan riwayat penyakit (anamnesis) 

b) pemeriksaan fisik (sphygomanometer)

c) pemeriksaan laboraturium (data darah,urun,kreatinin serum,kolesterol).

Kesulitan utama selama proses diagnosis ialah menentukan sejauh mana pemeriksaan harus dilakukan. Dimana pemeriksaan secara dangkal saja tidak cukup dapat diterima karena hipertensi merupakan penyakit seumur hidup danterapi yang dipilih dapat memberikan implikasi yang serius untuk pasien(Padmawinata, 2001)

LO4.7. Diagnosis Banding

LO4.8. Komplikasi

Kondisi hipertensi yang berkepanjangan sangat berpotensi menyebabkan gangguan pembuluh darah di seluruh organ tubuh. Secara umum kondisi hipertensi tidak bisa diprediksi secara dini akan menyerang organ bagian yang mana, tergantung organ yang mana yang terlebih dahulu merespon peningkatan tekanan darah yang terjadi. Angka kematian yang tinggi pada penderita hipertensi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.

Organ Jantung

Page 15: Tugas Mandiri

Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan pada otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membutuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan adanya gangguan pembuluh darah jantung sendiri (koroner) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan berakibat rasa nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian.

Sistem Saraf

Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Didalam retina terdapat pembuluh-pembuluh darah tipis yang akan menjadi lebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadinya pecah pembuluh darah yang akan menyebabkan gangguan pada organ penglihatan.

Sistem Ginjal

Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan dari pembuluh darah pada organ ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik. Akibat dari gagalnya sistem ginjal akan terjadi penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.

LO4.9. Tatalaksana

Panduan Pemilihan Obat Pada Terapi Hipertensi

Kelas obat Indikasi mutlak

Indikasi yang mungkin

Kontra indikasi mutlak

Kontra indikasi yang mungkin

Diuretik Gagal jantung, pasien agak tua, hipertensi sistolik

Diabetes GOUT Dislipidemia, pria yang aktif berhubungan sex

Beta – bloker Angina, setelah miokard infark, takiaritmia

Gagal jantung, kehamilan, DM

Asma, PPOK, henti jantung

Dislipidemia, atlet dan pasien yang aktif secara fisik, penyakit pembuluh darah

ACEI Gagal jantung, disfungsi LV, setelah MI, DM nephropathy

Kehamilan hiperkalemia, bilateral renal arteri stenosis

Kalsium antagonis

Angina, pasien agak tua, hipertensi

Penyakit pembuluh darah

Henti jantung

Gagal jantung kongestif

Page 16: Tugas Mandiri

sistolikAlfa – bloker Hipertropi

prostatGangguan toleransi glukosa, dislipidemia

Hipotensi ortostatik

AII antagonis Batuk karena ACEI

Gagal jantungKehamilan, bilateral renal arteri stenosis, hiperkalemia

http://ifan050285.wordpress.com/2010/03/24/tatalaksana-hipertensi/

Obat yang paling sering diresepkan untuk obat hipertensi adalah: Diuretik - atau "pil air" seperti thiazide, hydroclorathiazide, chlorathalidone dan Indapamide) yang bekerja dengan membantu ginjal untuk lulus akumulasi garam dan air, sehingga mengurangi jumlah cairan dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah. Diuretik juga menyebabkan pembuluh darah membesar, mengurangi resistensi terhadap aliran darah, dan karena itu tekanannya. Beberapa jenis diuretik menyebabkan ginjal untuk mengekskresikan kalium suplemen kalium sehingga mungkin diperlukan. Beta-blocker - seperti propranolol, atenolol, nadolol, pindolol dan labetolol yang rileks jantung dengan menghalangi tindakan hormon seperti adrenalin dan noradrenalin yang membuat jantung memompa lebih keras. Alpha-blocker - seperti prazosin yang juga menghambat efek adrenalin dan noradrenalin pada pembuluh darah, santai dan dilatasi mereka. Vasodilator - seperti hydralazine dan minoxidil yang mengendurkan otot polos arteri, menyebabkan mereka untuk membesar dan dengan demikian mengurangi resistensi terhadap aliran darah. Bloker kanal kalsium - seperti nifedipin, nicardipine, verapamil dan diltiazem yang bekerja dengan menghalangi aliran kalsium dalam otot-otot jantung dan pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah membesar. Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor - seperti captopril, enalapril, perindopril, ramipril, quinapril dan lisinopril, yang memblokir aksi hormon angiotensin II, yang mempersempit pembuluh darah. Angiotensin receptor blocker - seperti candesartan, irbesartan, telmisartan, eprosartan berperilaku dengan cara yang sama seperti ACE inhibitor. Para metildopa obat dan clonidine juga melebarkan pembuluh darah, tetapi melakukannya dengan bertindak pada bagian otak yang mengontrol tekanan darah melalui impuls saraf ke jantung dan pembuluh darah), bukan efek langsung pada jantung dan pembuluh darah sendiri. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko untuk memiliki tekanan darah tinggi, dan risiko yang meningkat lebih lanjut jika Anda mengalami obesitas. Cara paling ilmiah untuk mengukur berat badan Anda adalah dengan menghitung Body Mass Indeks Anda (BMI) - ini adalah berat badan Anda dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan Anda dalam meter kuadrat - orang dengan BMI antara 25-30 dianggap kelebihan berat badan, dan mereka dengan indeks di atas 30 dianggap obesitas - orang dengan BMI 40 atau lebih gemuk tdk sehat.

Page 17: Tugas Mandiri

Cara terbaik untuk mengatasi obesitas adalah untuk mengurangi jumlah kalori yang Anda makan, dan memastikan bahwa Anda berolahraga secara teratur. Diperkirakan bahwa 1 dari 3 orang dewasa Amerika dan 40% orang dewasa di Inggris memiliki hipertensi; hipertensi mempengaruhi hampir tiga juta orang Australia di atas usia 25 dan sekitar satu dari lima warga Kanada yang lebih tua dari 20.

LO4.10. Pencegahan

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi hipertensi adalah : Mengendalikan tekanan darah dan memeriksa tekanan darah secara rutin disertai

pemeriksaan untuk pemantauan risiko komplikasi. Apabila anda juga penderita diabetes, maka kendalikan kadar gula dalam diri anda. Mengkonsumsi obat secara rutin. Berolah raga

LO4.11. Prognosis

Hipertensi akan menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada berbagai organ sasaran, yakni jantung, pembuluh darah otak, pembuluh darah perifer,ginjal, dan retina.

Ada 2 jenis komplikasi hipertensi: (1) Komplikasi hipertensif. yakni komplikasi yang langsung disebabkan oleh hipertensi itu sendiri, misalnya perdarahan otak, ensefalopati hipertensif, hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung kongestif, gagal ginjal, aneurisma aorta, dan hipertensi akselerasi/maligna (perdarahan retina dengan/tanpa udem pupil); (2) Komplikasi aterosklerotik, yakni komplikasi akibat proses aterosklerosis, yang disebabkan tidak hanya oleh hipertensi sendiri, tetapi juga oleh banyak faktor lain, misalnya peningkatan kolesterol serum, merokok, diabetes melitus, dll. Komplikasi aterosklerotik ini berupa penyakit jantung koroner (PJK). infark miokard, trombosis serebral, dan klaudikasio.

Berbagai taktor yang berperan dalam menimbulkan komplikasi kardiovaskular ini disebut faktor risiko kardiovaskular, Berbagai faktor risiko ini dapat dibagi atas : (1) yang tidak dapat diubah, yakni riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin pria; dan (2) yang dapat diubah, yakni hipertensi, lipid darah (terutama kolesterol) yang tinggi, kebiasaan merokok, diabetes melitus, obesitas, inaktivitas fisik, asam urat darah yang tinggi, dan penggunaan estrogen sintetis.

Kematian akibat hipertensi yang tidak diobati terutama berupa (1) stroke pada penderita dengan hipertensi berat dan resisten, (2) gagal ginjal pada penderita dengan retinopati lanjut dan kerusakan ginjal, dan (3) penyakit jantung (gagal jantung dan PJK) pada sebagian besar penderita dengan hipertensi sedang.

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian yang utama. Kematian akibat infark miokard 2-3 kali lipat kemalian akibat stroke. Mengingat prognosis yang buruk ini, maka evaluasi penderita hipertensi ditujukan untuk

Page 18: Tugas Mandiri

mengetahui 3 hal berikut : (1) ada/tidaknya etiologi yang jelas (hipertensi sekunder) yang mungkin dapat diperbaiki; (2) ada tidaknya komplikasi pada organ sasaran; dan (3) ada/tidaknya faklor risiko kardiovaskuiar iainnya. Untuk mengetahui ini, dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap serta beberapa pemeriksaan laboratorium yang relevan.