tugas manajemen dakwah
-
Upload
wianda-khairul-pangeran-tidur -
Category
Documents
-
view
93 -
download
0
description
Transcript of tugas manajemen dakwah
MAKALAH
MANAJEMEN DAKWAH
OLEH:
NINING YULIANTI
ZAINUL MAJDI
HABIB WAJIBI
FAKULTAS DAKWAH BIMBINGAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
2012_2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada dosen pembimbing bayak terima kasih atas bimbingannya dalam
pembelajaran tafsir al qur’an ini
Saya menyadari bahwa sebagai manusia pasti adalah kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan tugas induvidu ini, oleh sebab itu saya ats nama peribadi sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen dan teman-teman agar
dalam pembuatan tugas selanjutnya,semoga apa yang saya persantasikan ini dapat
bermanfaat bagi sahabt-sahabati Amin…
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PEGANTAR
DAFTAR ISI
BAB.I PENDAHULUAN
a.latar belakang
b.tujuan makalah
BAB.II PEMBAHASAN
a.perencanaan dakwah
b.mamfaat perencanaan dakwah
c.jenis jenis perencanaan dakwah
d.sasaran perencanaan dakwah
e.sisi kelemahan sebuah perencaan
BAB.II PENUTUP
a.kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN A.
a. Latar belakang
Kata dakwah berasal dari bahasa arab yaitu fi’il madhi yang artinya
merayu, memanggil atau menjamu. Sedangkan pengertian dakwah
dalam Al Qur’an adalah panggilan atau seruan pada umat manusia
untuk menuju pada jalan Allah (Q.S. Yusuf :108) yaitu jalan menuju
Islam. Dakwah menurut terminologi adalah sebagai suatu kegiatan
ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya
yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun kelompok agar
timbul suatu pengertian dan kesadaran pada diri mereka. Dengan
demikian esensi dakwah akan terlekat pada ajakan atau dorongan
serta rangsangan terhadap orang lain untuk keuntungan pribadinya
dan bukan untuk kepetingan juru dakwah. Tugas dan kewajiban
dakwah, dalam pengertian luas adalah tanggung jawab setiap Muslim.
Kapan, dimanapun, apapun posisi, jabatan, profesi dan keahliannya.
Tugas dan tanggung jawab adalah tuntutan kehidupan yang tak bisa
dielakkan. Setiap manusia yang brilian tidak akan pernah lari darinya
sekalipun ia amat melelahkan dan banyak bahkan kadang lebih
banyak dari waktu yang tersedia. Malah, tanggung jawab itu sering
tidak dapat dituntaskan sehingga perlu dilanjutkan oleh yang lain.
Karena ia datang terus-menerus seiring berjalannya waktu. Semakin
bergulir semakin banyak tugas dan tanggung jawab yang mesti dipikul.
Ia muncul dan terus muncul sesuai dengan tuntutan zamannya.
Terlebih lagi tanggung jawab terhadap dakwah (mas’uliyatud da’wah).
Ini karena dakwah adalah sebuah pekerjaan yang akan
menghantarkan ketinggian dan kekuatan umat (QS Ali Imran [3]: 110).
Dakwah ini pula akan menyebabkan kebahagiaan yang hakiki, di dunia
maupun di akhirat (QS Ali Imran [3]: 104). Sekalipun tanggung jawab
selalu datang, namun kader dakwah tidaklah boleh mengeluh dan
kecewa terhadapnya. Kader harus selalu memandang bahwa tanggung
jawab merupakan sesuatu yang dapat memuliakan dirinya meski ia
kesulitan untuk memikulnya. Sehingga bila telah selesai menunaikan
satu tanggung jawabnya, ia perlu menyiapkan diri untuk segera
melaksanakan tugas barunya. Sebagaimana firman Allah SWT: “Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7).
A.PERENCANAAN DAKWAH (TAKHTHITH)
Definisi aktifitas manajerial(amaliyah idariyyah) adalah meliputi:
-takhtitht(perencanaan strategis)
-tanzhim(pengorganisasian atau penyusunan)
-Taujih(pengarahan atau orientasi) dan
-Riqabah (pengawasan)
Rencana adalah suatu arah atau tindakan yang sudah di tentukan
terlebih dahulu. Dari perencanaan ini akan mengunkapkan tujuan-
tujuan keorganisasian dan kegiatan-kegiatan yang di lakukan guna
mencapai tujuan.
Secara alami perencanaan itu merupakan sunatullah ,yaitu
dengan melihat bagaimana allah swt.menciptakan alam semesta
dengan hak dan perencanaan yang matang di sertai dengan tujuannya
yang jelas hal ini sebagai mana firman allah dalam firmannya dalam
surat sad:27 yang artinya:
“dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya tanpa hikmah.yang demikian itu adalah anggapan
orang-orang kafir,maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka
akan masuk neraka”
Perencanaan(takhtith) merupakan starting point dari aktivitas
manajerial. Karena bagaimanapun sempurnanya suatu aktivitas
manajemen tetap membutuhkan sebuah perencanaan. Karena
perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam
bentuk memikirkan hal-hal yang berkait agar memperolh hasil yang
optimal alasannya, bahwa tanpa adanya rencana, maka tidak ada dasr
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka usahaa
untuk mencapai tujuan ,jadi perencanaan memiliki peran yang sangat
signifikan, karena ia merupakan dasar titik tolak dan kegiatan
pelaksanaan selanjutnya. Oleh karena itu. Agar proses dakwah dapat
memperoleh hasil yang maksimal . maka perencanaan itu merupakan
sebuah keharusan .segala sesuatu itu membutuhkan rencana ,
sebagaimana dalam hadits nabi Muhammad saw.
“jika engkau ingin mengerjakan suatu pekerjaan,maka pikirkan
akibatnya ,maka jika perbuatan tersebut baik, maka ambillah dan jika
perbuatan itu buruk maka tinggalkanlah(HR.IBNU MUBARRAK).
Dalam organisasi dakwah ,merencanakan di sini menyangkut
merumuskan sasran atu tujuan dari organisasi dakwah tersebut,
menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan dan
menyusun hiarerki lengkap rencana-rencana untuk mengintegrasikan
dan mengorganisasikan kegiatan –kegiatan.pada perencanaan dakwah
menyangkut tujuan apa yang harus di kerjakan dan sarana-sarana
(bagaimana yang harus di laksanakan).
Secara garis besar perencanaan dapat di bagi menjadi dua
macam, yatu rencana besar(grand planning),dan rencana
biasa .rencana besar adalah rencana menyeluruh dari semua aktivitas
yang di laksanakan.
Planning sebagai formulasi tindakan masa depan di arahkan
pada tujuan yang akan di capai oleh organisasii. Pada tahapan ini bila
tidak di tampilkan sebuah konsistensi ,maka hasilnya juga tidak sesuai
dengan keinginannya (dass sollen), dalam bahasa lain ,dan.R spizzer
menyebutnya sebagai:”those who fail to plain,plain to fail”(siapa yang
gagal dalam membuat rencana ,sesungguhnya ia sedang
merencanakan sebuah kegagalan)
Selnjutnya menurut henry fayol,seorang pakar manajemen
amerika ,perencanaan adalah semacam prediksi terhadap apa yang
akn terjadi pada masa dating di sertai prsiapan untuk di sertai pada
masa yang akan dating. Sementara itu,james S.F.store mendefenisikan
“perencanaan” sebagai”planning is the process of settings goals and
closhing the mens of achive those goals”( perencanaan adalah sebuah
proses untuk menyusun rencana dalam meraih perencanaan
tersebut).
Sedangkan menurut marry robins,perencanaan adalah suatu
proses yang melibatkan penentuan sasaran dan tujuan
organisasi ,menyusun straregi menyeluruh untuk mencapai sasaran
yang telah di tetapkan dan mengembangkan hirerki rencana secara
komprehensif untuk mengintegrasikan dan mengorganisasikan
kegiatan.
Dari pengertian dia atas ,perencanaan juga merupakan sebuah proses
menkaji apa yang hendak di kerjakan di masa yang akan
datanng .komponen perencanaan dalah ide,penentuan aksi,dan
waktu.waktu di sisni bisa dalam jangka pendek (short planning) dan
jangka panjang(long planning).perlu di tegaskan ,bahwa perencanaan
bebrbeda dengan perkiraan(forecasting/frediction/projection).
Secara general tugas dari perencanaan yang paling utama
adalah menentukan sasaran .menentukan sasaran yang ingin di capai
serta pembagiannya menjadi sasaran-sasran yang bersifat temporal
dan sektoral serta menentukan skala prioritas pelaksanaanya, dengan
begitu dapat menjamin secara maksimal tidak adanya sebuah
pengabaian tugas tertentu atau tugas hal-hal lainnya yang tak kalah
pentingnya.
Oleh karena itu aktivitas ,dalam aktifitas dakwah,perencanaan dakwah
bertugas menentukan setiap sasaran, menentukan sarana dan
prasarana atau media dakwah ,serta personal dakwah ,serta personil
da’I yang di terjunkan.menentukan matri yang cocok untuk
sempurnanya pelaksanaan ,membuat asumsi berbagai kemungkinan
yang kadang-kadang dapat memengaruhi cara pelaksanaan program
dan cara menghadapainya serta menentukan alternatife-alternatife
yang semua itu merupakan tugas utama dari sebuah
perencanaan .sebuah perencanaan di katakana baikn ,jika memenuhi
persyaratan sebagi berikut:
a..di dasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa yang di
lakukan adalah baik .standar baik dalam islam adalah sesuai
dengan ajaran al-qur’an dan sunnah.
b. di pastikan betul bahwa sesutau yang dapat di lakukan
memiliki manfaat .manfaat ini bukan sekedar untuk orang
yang melakukan perencanaan ,tetapi juga untuk orang
lain ,maka perlu memerhatikan asas maslahat untuk umat,terlebih
dalam aktivitas dakwah.
c. di dasarkan dengan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
apa yang di lakukan .untuk merencanakan aktifitas
dakwah ,maka seorang da’I hrus banyak mendengr,membaca,
dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas sehingga dapat
melakukan dakwah berdasarkan kompetensi ilmunya.
d. di lakukan study banding(benchmark) benchmark adalah
study terhadap study terbaik dari lembaga atau kegiatan
dakwah yang sukses menjalnkan aktivitasnya.
e.di pikirkan dan di analisis prosesnya,dan kelanjutan
aktivitasnya yang akan di laksanakan.
Perencanaan juga merupakan alat manajerial merupakan alat
manajerial yang bertujuan mewujudkan cita-cita puncak (ghoyah)
ghoyah adalah tercapainy tujuan yang di tuntut melalui penggunaan
sumber-sumber yang paling baik. Untuk itu sebelum melakukan
sebuah perencanaan dakwah ada beberapa aspek pelaksanaan yang di
lakukan : 1.Hasil (output) dakwah yang ingin di capai;
2.Da’I atau para juru dakwah yang menjalan kan nya.
3.Waktu dan skala prioritas;dan
4.Dana (capital)
Berikut ini adalah unsur-unsur kerangka perencanaan dakwah
dalam bentuk langkah dan aktifitas yaitu:
Dakwah harus mamiliki visi,misi dan tujuan utama ke depan,misi
dan tujuan ke depan.
Mengkaji realitas dan lingkumgn yang meliputi aspek yang
terkandung di dalamnya.
Menetapkan tujuan yang mungkin dapat di realisasikan ,yakni
dengan mengikuti meted dakwah yang ada .
Mengusulkan berbagai bentuk wasilah atau sarana dakwah seta
menetapkan alternative pengganti.
Memilih sarana dan metode dakwah yang paling cocok.
Dakwah harus busa menjawab sasaran dalam hal ini apa tujuan
dakwah?di mana dakwah itu akan di laksanakan?kapan? dan apa
materi yang di sampaikan.
Setelah aktifitas tersebut telah di laksanakan ,mka akan berbentuk
unsure-unsur prencanaan yang meliput:
a.sasaran perencanaan .
b.waktu atu momen yang di butuhkan untuk menyusun
langkah/strategi dakwah.
c.para da’I yang di terjunkan sesuai dengan perencanaan tersebut.
d.aktivitas atau proses pelaksanaan dakwah
e.aktivitas pelaksanaan evaluasi,dan penelitian.
Sementara itu rosad shaleh,dalam bukunya manajemen dakwah
islam menyatakan ,bahwa perencanaan dakwah adalah proses
pemikiran dan pengambilan keputusan yang matang dan
systematis ,mengenai tindakan-tindakan yang akan di lakukan pada
masa yang akan datang dalam rangka menyelenggarakan
dakwah.menurutnya aktifitas dakwah akan meliputi langkah-
langkah dakwah sebagi berikut:
1. Perkiraan dan perhitungan masa depan.
2. Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka menentukan
tujuan dakwah yang akan di tetapkan sebelumnya
3. Menetapkan tindakan-tindakan dakwah serta memprioritaskan
pada pelaksanannya.
4. Menetapkan tindakan-tindakan dakwah serta penjadwalan waktu
,lokasi penetapan biaya,fasilitas,serta factor lainnya.
Dengan perencanaan yang matang maka kemungkinan-
keungkinan yang tidak di inginkan ketika dakwah berlangsung dapat
diminimalisir ,karena manajemen dakwah yang produktif merupakan
persyaratan bagi setiap organisasi dakwah untuk mewujudkan tujuan
yang optimal.dalam kerangka inin ,maka perencanaan dakwah yang
matang harus memperhatikan system pertanggung jawaban ,yang
tepat,jelas,dan legitimasi,sehingga aktivitas dakwah dapat berlngsung
berdaya guna,bersih dan bertanggung jawab.
Dalam istilah manajemen perencanaan me,erlukan asas akuntubilitas
kinerja pada pelaku dakwah asas ini menentukan, bahwa setiap
kegiatan operasional organisasi dakwah dan hasil akhirnya harus
dapat di pertanggung jawabkan baik secara moral maupun
institusional kepada masyarakat ,pada tataran ini manajer dakwah
berusaha mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan organisasi
secara priodik mempertanggung jawabkan organisasi ini meruoakan
akumulasi dari keseluruhan pelaksanaan tugas-tugas umum organisasi
dakwah harus senantiasa mempertanggun jawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenagan pengelolaan sumber daya
dan kebijakasaan yang di percayakan kepadany berdasarkan
perencanaan strategis yang di rumuskan sebelumnya.bertanggung
jawabkan ini di maksudkan:
a.di sampaikan kepada manajer dakwah serta bagian laen.
b.di lakukan melalui system akuntabilitas dan masa pertanggung
jawaban yang harus di laksanakan secara priodik.
Dari perencanaan perencanaan tersebut kemudian dapat di
klasifikasikan menjadi beberapa hiraki atau tingkatan yang dapat di
idenfikasikan berdasarkan cakrawala perencanaan setiap
tingkatan,tingkatan perencanaan yang umum meliputi perencaan
strategis,perencanaan taktis dan perencanaan
operasional.peencanaan strategis merupakan sebuah perencanaan
yang berhubungan dengan orientasi jangka panjang.sementara
perencanaan taktis,yaitu perencanaan yang berhubungan dengan
cakrawala jangka menegah .sedangkan perencanaan operasional
adalah perencaan yang berhubungan dengan kegiatan yang sedang
berlangsung.
Perlu di garis bawahi bahwa terdapat perbedaan yang besar
antara perencanaan dakwah dengan lembaga lembaga umum maupun
pemerintahaan terutama dalam lapangan kehidupan materi karna
membuat perencanaan dalam bidang materi ini akan lebih mudah dan
dapat di lihat hasilnya atau di kalkulasikan melalui stastik ,baik
masa,perkiraan,serta probabilitas lainya .sedangkan lapangan dakwah
akan mengalami perubahan ,karna pada umumnya lapangan ini
berintraksi dengan jiwa dan hati manusia .membangun manusia jauh
lebih sulit dari pada membangun lembaga atau yayasan.
Dalam konteks perubahan ini maka dalam lapangan dakwah
terdapat sunah kauniah yang harus di jadikan acuan lapangan
gerakaan .sebagaimana yang tertuang dalam surat ar,rad ayat 11
yang artinya:
Sesunguhnya allah tidak mengubah keadaan sauatu kaum
sehinga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
A.MANFAAT PERENCANAAN
perencanaan merupakan suatu proses yang menetukan
cara mengimplentasikan sebuah strategi atau melaksanakan
sebuah proyek dengan cara yang epektif proses perencaan
dakwah itu merupakan tindakan yang sistematis yang dapat
membantu mengidenfikasi cara cara yang lebih baik untuk
sebuah sasaran dakwah rencana aktifitas cendrung
menghasilkan pikiran pikiran yang lebih akurat mengenai waktu
yang telah di butuhkan untuk menghasilkam denlines yang lebih
realities untuk melaksanakan proyek proyek sasaran
scara umum perencanaan membantu untuk menghindari
penundaan penundaan yang di sebabkan oleh kegagalan
melaksanakan suatu tindakan,dan untuk kembali langkah tindakan
dan kembali untuk mengambil sedini mungkin atas kegagalan di
samping itu perencanaan juga dapat membantu dalam mengemestasi
biya-biaya dari strategi yang di ajukan dengan demikian memberikan
kesempatan kepasda seorang manajer untuk mengevaluasi apa-apa
yang di lakukan.
Dengan demikian perencanaan merupakan sebuah proses
pemantauan kemajuan dalam mengimplementasikan sebuah strategi
atau melaksanakan proyek memudahkan pendelegasian tanggung
jawab dan pengordisasian .jadi,perencanaan merupakan sesuatu yang
sangat urgen dan dapat memberikan manfaat bagi keberhasilan
aktivitas dakwah,yaitu antara lain:
a.dapat memberikan batasan (tujuan sasaran dan target
dakwah) shingga mampu mengarahkan da’I secara tepat
dan maksimal.
b.menghindari penggunaan secara sporadis sumber daya insane
dan menghindari pula benturan di antara aktvitas dakwah yang
tumpang tindih.
c. dapat melakukan prediksi dan antisipasi mengenai berbagai
macam problema dan merupakan sebuah persiapan dini untuik
memecahakan dakwah.
d.merupakan usaha untuk menyiapkan kader da’I dan mengenal
fasilitas potensi,dan kemampuan umat.
e.dapat melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu
dan pengelolahan secara baik.
f.menghemat fasilitas dan kemampuan insane serta materi yang
ada.
g.dapat di lakukan pengawasn sesuai dengan ukuran-ukuran
yang objektif.
H,merangkai tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga akn
menghasilkan program yang terpadu dan sempurna.
Selanjutnya mungkin ada sebuah pertanyaan ,mmengapa harus
di adakan sebuah perencanaan…? Perencanaan ini di perlukan karena:
a.perencanaan itu dapat memberikan arah ke mana arah itu di
bawa .
b,dapat mengurani dampak dari perubahan yang tidak di
inginkan.
c.dapat meminalisir suatu pemborosan dan kelebihan.
d.dapat menentukan standar dalam pengendalioan dakwah.
Dengan perencanaan yang matangmaka daoat memantapkan
aktoivitas dakwah yang berkomodasoi perencanaan dakwah
memberikan arah kepada semua para da’I mengetahui ke mana arah
organisai itu dan apa yang mereka harus sumbangkan guna mencapai
sasaran-sasaran yang di inginkan maka para da’I daapat
mengordinasikan kegitan-kegiatan mereka bekerjasam satu sama
lain ,dan bekerjasama dengan tim tanpa adanya sebuah perencanaan
dakwah maka departemen-departemen dakwah bekerja dengansaling
bertentangan dan sebagai ujung-ujungnya dapat menghambat
organisasi dakwah itu sendiri untuk bergerak secaraefisien menuju
sasaran-sasrannya .
Dengan adanya perencanaan di harapkan dapayt
mengurangikegiatan-kegiatan dakwah yang tumpang tandih dan sia-
sia,selain itu ,apabila srana sarana dan tujuannya jelas maka
ketidakefisiennya dapat di koordinasikan dan di hilangkan.sebagi
perbandingan dapat di kaji sejarah rasulullah saw, yang lengkap
dengan strategi dan perencanaan ketika beliau berhijrah,ketoika
rasulullah saw. Pergi menemui abu bakar ash sidiq ra. Merumuskan
langkah berhujrah maka langkah-langkah perencanan tersebut adalah:
a.ali ra.di tentukan utuk tidur di tempat tidur.rasulullah
saw.langkah ini dibuat untuk mengaburkan situasi .
b.keluar dari kota mekah untuk berhijrah di lakukan pada siang
hari saat karena quraisy sedang tidur siang pada saat seperti
itu tidak ada di kota mekah yang berkeliaran
c.memulai keluar dan berhijrah dari bagian belakang rumah
untuk menghindari pengamatan
d.adalah arah hijrah adalah arah gua pada suatu jalan yang buka
jalan ke madinah .tempat tersebut letaknya di bagyan selatan
mekah tempat gua tsur.itulah gunung tinggi yang harus di
lalui melalui jalan yang berliku-liku dan sulit di capai penuh
dengan bebatuan.
B.JENIS-JENIS PERENCANAAN DAKWAH
Kalau merujuk pada ilmu manajemen maka macam macam
rencana alamorganisasi diukur menurut luasnya stategi (lawqan
operasional) kerangka waktu( jangka pendek lawan jangka panjang)
khususnya pengarahan lawan khusus dan frekuensipengguna
perencanaan dakwah meliputi.
a.rencana straegis vs rencana operasional.
Rencana strategis merupaka rencana yang berlaku
organisai ,yaitu menentukan sasran umumorganisasi dan berusaha
menempatkan organisai tersebut ke dalam lingkungannya sedangkan
rencana operasional adalah rencana yang menempatkan rincian
tentang cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi letak perbedaan
kedua rencan tersebut terletak pada kerangka waktu jangkauan dan
mencantumkan rangkain organisasi yang telah di tentukan .posisi
dakwah dalam rencana ini adlah mencakup sudurt pandang yang lebih
luas karena mencakup segala aspek kehidupan .pada akhirnya
rencana stratwgis mencakup perumusan sasran .sementara rencana
operasinal merumuskan sasran sasaran untuk mencapai rencan
tersebut.
b.rencana jangka pendek vs rencana jangka panjang
rencana jangka pendek adalah rendcana dengan asumsi
kerangka waktu paling tidak selam satu tahun ,sedangkan rencana
jangka panjang adalah rencana kerangka dengan jangka batas waktu
tiga tahun ke atas .untukjangka menrengah adalah untuk periode
antara keduanya.
Dalam program organisai dakwah klasifikasi waktu ini bias
berlangsung sangat fleksibel ,di sesuaikan dengan kubu tuhan –umat
atau kondisi yang berlaku. Dalam hal ini sebuah organisasi dapat
merancang batas waktu berapa saja yang di inginkan untuk tujuan-
tujuan perencanaan .
d.rencana yang mengarahkan(directional)vs rencana
khusus.
Rencana khusus adalah sebuah rencana yang telah di rumuskan
dengan jelas serta tidak menyediakan ruang bagi
interprestasi ,misalnya,manajer dakwah berusaha untuk lebih gencar
menggalakkan program dakwahnya ,karena melihat kondisi
masyarakat yang tertentu menghawatirkan langkah yang harus di
lakukan sang manajer tadi malem menyusu sebuah rencana dengan
menentukan prosedur-prosedur tertentu mengalokasikan anggaran
dan menjadwalkan kegiatan –kegitan untuk mencapai sasaran
tersebut.inilah yang di maksud dengan rencana secara khusus akan
tetapi perlu di perhatiakan dalam rncana khusus ini terdapat beberapa
kekurangan ,karena di dalam rencana khusus ini di butuhkan
kemampuan untuk mempridiksi segala hal ,oleh karenanya ,sebuah
manajemen harus fleksibel dalam menaggapi perubahan-perubahan
yang tak terduga.
d.rencana sekali pakai
rencana sekali pakai atu yang biasa di sebut “frekuensi
penggunaan” adalah rencana yang di gunakan sekali saja yang secara
khusus di rancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan situasi
khusus dan di ciptakan respons terhadap keputusan-keputusan yang
tidak di program yang di ambil oleh para manajer kebalikan dari
rencana ini adalah rencana tetap, yaitu rencana –rencana yang ada
tetap memberikan bimbingan bagi kegiatan-kegiatan yang di lkakukan
secara berulang-ulang dalam organisasi
.C.SASARAN DASAR PERENCANAAN DAKWAH
Sasran atau biasa di sebut dengan tujuan .dalam penggunannya
di orientasikan pada hasil-hasil yang di kehendaki ,misalny bagi
da’I,mad’u dam masyarakat .sasran itulah yang dapat member arah
bagi semua keputusan manajemen, dan merupakan sebuah criteria
yang di gunakan untuk dapat mengujur prestasi actual inilah yang di
sebut dengan dasrar perencanaan .
a.multinitas sasaran.
Secara sepintas ,boleh jadi sasran aktifitas dakwah itu hanya
bertujuan pada konteks ubudiah atau vertical saja yang sasrannya
keimanan ,dengan kata lain sasarani dakwah di orientasikan untuk
mengislamkan yang belum islam ,menambah keimanan bagi yang
sudah beriman dan memberikan jawaban umat pada masa
permasalahan beragama ,statmen ini merupakn suatu pandangan
yang sempit ,karena dalam analisis yanglebuh subtantif ,bahwa
organisasi dakwah itu berusaha untukmereambah segala lii dan
menyentuh kehidupan .yang lebih eensi ,sebagai contoh dalam
aktifitas dakwah tidak hanya dakwah bil-lisan saja ,tetapi dakwah bil-
kalam,dan dakwah hal-bil hal dengan melakukan pemberdayaan
menolong orang-orang fakir miskin lewat ajang-ajang kegiatan
social,pendin=dikan dan ekonomi.
b.sasran yang di tetapkan dakwah
sasran yang di tetapkan dakwah adalah pernyataan-pernyataan
resmi sebuah organisasi agar di perrcaya oleh public sebagai
sasarannya dalam organisasi dakwah, sasran ini bias dalam bentuk
pamphlet,selebaran dan bulletin yang di keluarkan .pad tataran
ini ,seorang manajer dakwah berytanggung jawanb dalam statmen
yang telah di keluarkan jika terjadi masalah atau konflik dari si mad’u.
c.cara tradisional menetapkan sasran dakwah
sasran dakwah secara tradisional bertujuan untuk memandu dan
mengontrol arh yang sudah di tetapkan para manajer ,adapun
pengertian sasaran tradisional adalah sasran di tetapkan ,kemudian di
klasifiukasikan menjadi subsasaran hirerki organisasi .posisi manajer
puncak(top manajer) menetapkan standar bagi orang di bawahnya .hal
inidi maksudkan untuk menbgfarah dan memandu,dan dalam hal
tertentu membatasi perilaku kerja masing-masing da’I dalam
organisasi dakwah usaha-usaha para da’I di berbagai tingkat
organisasi di sesuaiakan untuk memenuhi sasran-sasaran yang telah di
tentukan di wilayah tanggung jawab mereka.
d.manajemen berdasarkan sasaran atau (management by
objective)
pada manjemen berdasarkan sasran ini ,erupakn salah satu
manajemen yang banyak di gunakan oleh organisasi-organisasi
manajemen berdasarkan sasran atau MBO(management by objective)
yaitu system manajemen di mana sasran kinerja yang terperinci di
tentukan bersama-sama oleh anak buah dengan
pemompinmereka .kemajuan sasran itu secara priodik di tinjau dan di
berikan reward berdasrkan kemajuan itu ,NBOjuga bertujuan
memotivasi para bawahan.
Menurut peyer drucker ,dalam manajemen MBO ini terdapat
unsure perincian sasran pengambilan keputasan partisipatif ,yaitu
angka waktu yang tefgas dan umpan balik kinerja ,keistimewaan MBO
ini adalah terletak pada pengubahan sasaran-sasaran menyeluruh
kemudian di klasifikasikan lebih rinci bagi unit-unit organisasi dan
masin-masing angg0ta ,sebagi gambaran dan langkah-langkah dalam
MBO ini adalah:
a.merumuskan strategi dan seluruh sasaran organisasi
b.mengklasifikasikan sasaran –sasaran pentin antara unit devisi
dan department.
c.para manajer unit secara bersama-sam menentukan sasaran –
sasaran terperinci bagi unit mereka.
d.menetapkan sasaran-sasaran secara terperinci bagi setiap
anggota-anggota department.
e.rencana-rencan tindakan yang menetapkan bagaimana
sasaran –sasaran itiu akan di capai ,di perinci damn di
sepakati oleh manajer dan anak buahnya.
f.rencana-rencan tindakan itu di laksanakan
g.kemajuan kea rah sasaran iti di laksanakan
h.keberhasilan mencapai sasaran distimulasi oleh imbaklan
(reward) berdasarkan kerja.
D.SISI KELEMAHAN SEBUAH PERENCANAAN
Sebuah perencanaan tidak selamanya baik untuk di
jalankan .paling tidak ,ada sisi negative yang harusdi perhatikan dan di
pertimbangkan dakam sebuah perencanaan argument-argumen ini
dapat menperkuat statement, yaitu:
a.perencanaan dapat menciptakan sebuah kekuatan usaha-
usaha perencanaanyang sifatnya formal itui daoat
mengunci sebuah organisasi menuju sasaran tertentu yang
harus di capai dalam batas tertentu.
b.rencana tidak dapat di kembangkan bagi suatu lingkungan
yang dinamis sebab bagaimanapun juga sebuah organisasai
pada era sekarang akan menghadpi sebuah poerubahan
lingkungan yang dinamis
c rencana –rencana formal tidak dapat menggantikan intuiosi
dan kreatifitas
d.renacan memusatakn perhatian para manajer pada persaingan
.perencanaan formal memperkuat sukses yang bias menjerumus ke
dalam kegagaglan .
walaupun ada sebuah sisi kelemahan dalam menyusun dan
melakukan perencanaan ,namun itu semua harusdijadikan sebuah
motivator untuk lembaga dakwah yang khusudnya para da’I dalam
melakukan program aktifitas dakwahnya karena kelemahan tersebut
merupakan peluang untukmeningkatkan kreaitifitas dan etos
kerja ,sebagai mana firmannya allah swt dalam qur’an surat al-
insiqaaq yang artiny:
“dan patuh kepada tuhannya ,dan sudah semestinya bumi itu
patuh (pada waktu itu manusia akan mengetahui perbuatannya ) hai
manusia,hai manusia ,sesungguhnya kamu telah bekerja dengan
sungguh-sungguh menuju tuhanmu,maka kamu pasi akan menemui-
nya.
BAB.III
PENUTUP
A.kesimpulan
Oleh karena itu aktivitas ,dalam aktifitas dakwah,perencanaan
dakwah bertugas menentukan setiap sasaran, menentukan sarana dan
prasarana atau media dakwah ,serta personal dakwah ,serta personil
da’I yang di terjunkan.menentukan matri yang cocok untuk
sempurnanya pelaksanaan ,membuat asumsi berbagai kemungkinan
yang kadang-kadang dapat memengaruhi cara pelaksanaan program
dan cara menghadapainya serta menentukan alternatife-alternatife
yang semua itu merupakan tugas utama dari sebuah
perencanaan .sebuah perencanaan di katakana baikn ,jika memenuhi
persyaratan sebagi berikut:
a..di dasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa yang di
lakukan adalah baik .standar baik dalam islam adalah sesuai
dengan ajaran al-qur’an dan sunnah.
b. di pastikan betul bahwa sesutau yang dapat di lakukan
memiliki manfaat .manfaat ini bukan sekedar untuk orang
yang melakukan perencanaan ,tetapi juga untuk orang
lain ,maka perlu memerhatikan asas maslahat untuk umat,terlebih
dalam aktivitas dakwah.