Tugas Makro Ekonomi

52
PERTUMBUHAN REKSA DANA SEBAGAI SARANA INVESTASI DI INDONESIA SITI HALIMAH 2014327033 Tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi

description

reksadana

Transcript of Tugas Makro Ekonomi

PERTUMBUHAN REKSA DANA SEBAGAI SARANA INVESTASIDI INDONESIA

SITI HALIMAH

2014327033

Tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta

April 2015KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makro ekonomi dengan cukup baik dan tepat waktu yang penulis beri judul Reksadana sebagai sarana berinvestasi serta analisa pertumbuhannya.

Sebelumnya terimakasih penulis ucapakan kepada beberapa pihak yang tak hentinya memberikan support kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kepada Orang Tua penulis yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik secara moril dan materil. Kepada Dosen pengajar mata kuliah Makro Ekonomi Cecep Haryoto SE MM yang tak henti memberikan bimbingannya selama ini.Adapun makalah ini penulis susun untuk memenuhi nilai tugas dari mata kuliah Makro Ekonomi. Judul yang penulis ambil kali ini akan membahas mengenai Reksadana. Meskipun penulis tergolong belum terlalu familiar dengan topik yang penulis angkat, namun penulis sebisa mungkin mempelajari seluruh data dan artikel yang penulis dapat dari beberapa sumber literatur serta data statistik situs-situs bisnis Indonesia.

Bicara soal perkembangan ekonomi akhir-akhir ini memang tak lepas dari beberapa sentimen negatif mengenai penurunan tingkat perekonomian Indonesia. Meskipun demikian reksa dana tetap menjadi salah satu pilihan favorite investor untuk berinvestasi. Hal ini juga ditandai dengan semakin banyaknya macam-macam reksadana itu sendiri. BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar Belakang

Di Era Globalisasi ini perkembangan perekonomian dipengaruhi oleh komponen komponen yang ada dalam struktur ekonomi suatu negara itu sendiri. Salah satunya adalah pasar modal. Pasar modal memiliki fungsi untuk menjembatani dana dari unit surplus kepada unit yang defisit dana. Di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika dan Inggris pasar modal dijadikan ukuran dalam melihat perkembangan perekonomian negara setiap tahunnya. Sehingga semakin maju pasar modal suatu negara, sudah dapat dipastikan bahwa negara tersebut memiliki perekonomian yang baik pula.

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pada kenyataannya pasar modal memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor), serta modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Hingga saat ini perkembangan pasar modal di Indonesia masih didominasi oleh investor besar dan corporasi (badan usaha) serta pihak asing. Hal inilah yang menyebabkan istilah-istilah dalam saham menjadi sangat tidak populer di kalangan masyarakat biasa yang bukan merupakan pengusaha. Bisa dibayangkan jika dalam perkembangannya pasar modal hanya di penuhi oleh investor yang itu-itu saja atau bahkan semakin banyak investor asing yang menanamkan modal di perusahaan-perusahaan Indonesia. Dilihat dari segi resikonya pun tinggi dan tentu saja perkembangan perekonomian di Indonesia pun tidak akan bisa dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.

Salah satu cara untuk dapat menarik perhatian masyarakat non-pengusaha yang berpenghasilan menengah untuk dapat berinvestasi pada pasar modal adalah dengan membuat suatu jenis entitas pasar modal yang tidak perlu membutuhkan dana terlalu besar untuk memulainya namun tanpa melupakan return value yang juga sama menjanjikannya dengan jenis entitas yang lain. Dalam hal ini Produk Reksa Dana adalah solusinya.

Untuk itu penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai Reksa dana, macam-macamnya, kekurangan dan kelebihan serta prospek mengenai pertubuhan reksa dana kedepannya dalam makalah yang berjudul Pertumbuhan Reksa Dana Sebagai Sarana Investasi Di Indonesia1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.Memperdalam pengetahuan penulis beserta masyarakat tentang sarana investasi yang dapat merangkul investor investor dengan penghasilan menengah yaitu reksa dana.

2.Menguji kemampuan analisa penulis terhadap korelasi pertumbuhan perekonomian dengan pertumbuhan pasar modal dan reksadana sebagai salah satu instrumennya.

3.Membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi.

Sedangkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Makro Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta.1.3. Metode Penelitian

Pada makalah kali ini disebabkan penulis yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan observasi atau pengamatan secara langsung ke bagian-bagian yang secara aktif terlibat dalam pengembangan investasi maka penulis hanya menggunakan metode kepustakaan (library research). Penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah dan tema yang penulis bahas. Sehingga dapat menyusun kerangka teori yang relevan dan pas dengan tema dan judul yang penulis tulis.1.4. Ruang Lingkup

Agar pembahasan dalam makalah ini terfokus pada tujuan pokok yang ingin penulis sampaikan dan untuk menghindari terjadinya pelebaran dan penyimpangan masalah, maka penulis akan berusaha membatasi ruang lingkup permasalahan dalam pertumbuhan reksa dana sebagai sarana investasi di Indonesia. Relevan dengan maksud yang ingin penulis sampaikan maka dalah makalah ini akan penulis bahas mengenai pengertian reksadana, macam-macam reksadana, manfaat dan peranan reksadana, serta perbandingan perkembangan reksadana dalam beberapa tahun terakhir serta sedikit gambaran mengenai prospek dan pendapat ahli mengenai pertumbuhan reksadana kedepannya tahun ini. BAB IIPEMBAHASAN

2.1.Investasi

Sebelum membahas lebih jauh mengenai segala hal yang bersangkutan dengan saham, reksadana atau seluruh instrumen investasi, kita wajib mengetahui dan memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud investasi, mengapa harus investasi, dan menggunakan instrumen apa yang paling cocok untuk berinvestasi.

Anda tentu menyisihkan sebagian penghasilan anda perbulannya untuk keperluan memenuhi kebutuhan mendadak. Hal ini sangat perlu dianggarkan tersendiri diluar dari penghasilan yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan rutin sehari-hari. Lantas apakah menyimpan uang dengan cara seperti ini dapat dikategorikan sebagai investasi? Ternyata bukan. Hal yang paling mendasar yang perlu kita pahami adalah perbedaan antara menabung (saving) dan investasi.

Kebanyakan dari kita sadar akan kebutuhan menabung, seperti yang telah saya singgung sebelumnya. Namun tidak banyak juga yang mengetahui tujuan mereka menabung. Bahkan ada yang masih belum bisa membedakan antara investasi dan menabung. Ada beberapa hal mendasar yang membedakan menabung dengan investasi, yakni adanya ketidakjelasan dalam hal seperti :1.Tujuan atau kebutuhan secara spesifik, misalnya untuk pendidikan anak, memiliki rumah atau persiapan pensiun.2.Seberapa besar dana yang akan dibutuhkan untuk tujuan dimaksud.

3.Kapan kebutuhan itu diperlukan dan jangka waktu (berapa lama) untuk mencapai waktu tersebut.

4. Pilihan atau alternative invetsasi yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut

5. Strategi mencapai tujuan tersebut.

Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa berinvestasi adalah suatu proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Apakah anda pernah memikirkan mengenai masa depan anda? Misalnya untuk kebutuhan proteksi asuransi, rumah dan mobil, pendidikan anak, ibadah haji dan umroh. Apakah anda telah melakukan perencanaan sejak dini? Kini pilihan ada ditangan anda, antara kedua opsi tersebut. Tentu saja berinvestasi lebih banyak memberikan keuntungan dibandingkan anda hanya menyimpan uang anda untuk ditabung. Karena, dalam investasi ada unsur perencanaan yang jelas akan kebutuhan masa depan anda sedangkan dalam menabung, tidak jelas.

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya seseorang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan, tapi sayang banyak dari masyarakat Indonesia yang belum memikirkan kebutuhan akan masa depan. Selain hal tersebut, seseorang yang melakukan investasi juga dipicu oleh banyaknya ketidakpastian atau hal yang tidak terduga dalam hidup ini serta laju inflasi yang kian tinggi. Ketidakpastian tersebut termasuk didalamnya keterbatasan dana, kondisi kesehatan, musibah dan kondisi pasar investasi. Namun demikian dengan adanya alternatif instrumen (efek) investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depan, dengan menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik serta implementasi secara disiplin.

Setelah mengenal apa itu investasi, selanjutnya saya akan membahas mengenai contoh kecil instrumen-instrumen yang biasa digunakan dalam berinvestasi serta profile instrumen tersebut jika dilihat dari segi resiko. Tidak dapat dipungkiri memang, investasi walau menjanjikan dalam hal return atau untung kepada investor namun juga memiliki resiko yang tidak kecil. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa setiap investor dalam menjalankan rencana investasinya perlu mengetahui resiko kerugian tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut sudah sewajarnya calon investor mengetahui dan mempelajari terlebih dahulu mengenai instrumen-instrumen investasi tersebut. Hal ini bertujuan agar kita bisa menentukan instrumen apa yang paling cocok dan palng baik dengan kondisi keuangan dan modal yang kita miliki. Berikut secara singkat saya jelaskan mengenai beberapa instrumen serta risk and return profile-nya.

1. Deposito

Deposito yang sering dimaksud adalah Deposito berjangka (time deposit). Deposito dikeluarkan oleh bank dan dalam hal ini para investor menempatkan sejumlah dana di bank yang bersangkutan dan diberikan imbalan berupa bunga atas nilai pokok yang investor tempatkan. Sudah sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal instrumen ini melalui perbankan. Dengan tingkat suku bunga di Indonesia saat ini yang cukup tinggi serta resiko yang rendah membuat deposito menjadi pilihan sebagian besar masyarakat.2. Obligasi

Obligasi hampir mirip dengan deposito, namun obligasi bukan merupakan produk perbankan. Obligasi biasanya diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Perbedaan antara kedua instrumen tersebut adalah di jangka waktunya. Jika Deposito memiliki jangka waktu yang pendek, obligasi cenderung memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu obligasi bisa diperjual belikan di pasar modal sedangkan deposito tidak. Obligasi merupakan surat hutang yang dibeli oleh investor. Sebelum membeli obligasi hal yang perlu dilakukan oleh seorang calon investor adalah menganalisa tentang perusahaan yang bersangkutan, karena investor perlu berinvestasi dalam waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun) serta harus menerima risiko baik dan buruknya kinerja perusahaan tersebut.3. Saham

Hanya sebagian kecil masyarakat yang mengenal saham dan berinvestasi di saham. Walaupun diketahui sebagai instrumen yang memiliki resiko tinggi saham juga menarik untuk dijadikan alternatif investasi karena memiliki potensi pengembalian yang juga tinggi. Lantas apa yang mendasari penerbitan saham? Pemilik perusahaan, selain dari modal yang dimiliki sendiri dan berhutang kepada bank (melalui kredit atau pinjaman) atau kepada investor (melalui obligasi) masih memiliki alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usahanya yakni dengan menjual sebagian kepemilikan sahamnya kepada investor publik. Inilah perusahaan yang biasa disebut perusahaan Go Public.Perusahaan yang baik, umumnya akan menghasilkan investasi yang lebih tinggi dari bunga pinjaman atau kredit. Karena sebagian modal usahanya berasal dari pinjaman bank, sehingga ia perlu menghasilkan investasi yang lebih tinggi untuk mampu membayar pinjaman kepada bank. Sama halnya dengan resiko si pendiri perusahaan yang mungkin saja akan mengalami kebangkrutan dalam usahanya, investor atau si pemilik saham perusahaan-perusahaan yang sudah go public juga memiliki resiko yang sama dalam berinvestasi. Salah satu cara mengurangi resiko tersebut adalah dengan berinvestasi secara diversifikasi dan berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang.

Berdasarkan uraian diatas jika macam-macam instrumen investasi tersebut kita kelompokan berdasarkan profil resikonya maka akan terlihat sebagai berikut :

Diversifikasi Investasi

Pepatah terkenal dalam dunia investasi adalah Dont put all eggs in one basket. Maksud dari pepatah ini adalah untuk mengurangi resiko dalam investasi kita perlu melakukan penyebaran dalam penempatan investasi, sehingga kita terhindar dari resiko kerugian secara total (total loss). Diversifikasi sebaiknya tidak hanya dilakukan untuk penempatan yang berlainan dari satu jenis instrumen investasi misalnya penempatan deposito di beberapa bank. Namun juga sebaiknya dilakukan pada jenis instrumen investasi yang berbeda, misalnya selain memiliki deposito, investor juga berinvestasi obligasi, saham dan properti. Dalam pengertian yang lebih jauh lagi bahkan diversifikasi juga perlu dilakukan pada lokasi geografis yang berbeda (international diversification). Oleh karena itu pengelolaan investasi sering disebut dengan instilah manajemen portofolio karena penempatan investasi akan berupa portofolio (kumpulan) dari berbagai jenis instrumen dari berbagai perusahaan. Meskipun demikian usaha diversifikasi yang para investor lakukan hanya bersifat mengurangi resiko investasinya, dan tidak ada jaminan bahwa investasinya akan lebih baik. 2.2.Pasar Modal

Seperti yang telah penulis singgung sebelumnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Pengertian lain dijelaskan di Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Dari beberapa pengertian tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah sarana yang digunakan oleh pendiri perusahaan dan calon investor untuk melakukan pembelian dan penjualan segala sesuatu yang berhubungan dengan saham dan kepemilikan dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yang pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kemudian pasar modal juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.

Pembeli modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam yaitu :1. Pasar Perdana (Initial Public Offering - IPO)

Pasar perdana adalah perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual di bursa efek. Pada pasar perdana efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut.

2 . Pasar sekunder

Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

3. Bursa Pararel

Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa paralel diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).2.3.

Reksadana

Reksadana merupakan salah satu bagian dari pasar modal. Hingga saat ini reksa dana memiliki prospek yang masih sangat baik di masa depan. Hal ini disebabkan reksa dana masih menjadi pilihan para investor karena reksa dana dapat meng-cover investor investor yang tidak memiliki dana terlalu besar namun tetap ingin menanamkan sahamnya di pasar modal. 1.Pengertian Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reksa dana di sini memang hadir sebagai solusi bagi pemodal kecil dan pemodal lokal yang ingin berkonstribusi membangun pasar modal di Indonesia.

Umumnya reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Reksa dana diatur oleh manajer investasi dengan tujuan mendapat keuntungan untuk dana investor yang diinvestasikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pada prospektus produk.

Jika mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Siapa saja dapat berinvestasi di reksa dana baik perseorangan ataupun institusi. Lalu bagaimana dengan cara kerja reksa dana itu sendiri? Reksa Dana biasanya menerbitkan unit yang bisa dibeli atau dijual kembali saat diperlukan pada nilai aktiva bersih (NAB) terbaru per unit sesuai nilai investasi. Saat investor membeli Reksa Dana, mereka akan menerima unit investasi yang dihitung berdasar jumlah yang dibeli dan nilai NAB per unit terkini. Dengan memiliki unit investasi, investor memiliki bagian proporsional dari aset Reksa Dana dan tiap pemilik unit berpartisipasi secara proporsional dalam keuntungan maupun kerugiannya.

Manajer investasi bertanggung jawab untuk menginvestasikan dana investasi pada sejumlah portfolio sekuritas mulai dari saham, obligasi, pasar uang dan instrumen lainnya, tergantung tipe dan tujuan dari Reksa Dana itu. Nilai Aktiva Bersih (NAB )atau harga per unit adalah salah satu indikasi untuk memonitor performa Reksa Dana. Dengan memperhitungkan perubahan persentase tiap hari dari NAB, investor bisa mendapat gambaran stabil atau tidaknya portfolio tertentu terhadap portfolio lainnya.

NAB dihitung tiap hari berdasar harga penutupan di pasar dari aset pokok. Untuk mengetahui NAB per unit, kita harus mengikuti beberapa langkah : pertama, total nilai dari semua sekuritas yang dihitung. Total nilai pasar ditambah ke dana investasi tunai dan setara induknya. Kewajiban (termasuk pengeluaran yang akan dibayarkan) harus dikurangi. Hasilnya adalah nilai total aset bersih. Dengan mengurangi nilai total aset bersih dengan dana unit sisa, kita akan mendapatkan NAB per unit.

Manajer investasi menunjuk bank kustodian yang berfungsi sebagai administrator, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan transaksi, kliring denganbrokeryang ditunjuk atau bank, pendaftaran sekuritas, penghitungan dan distribusi dividen, sekaligus memproduksi NAV per unit dan melaporkan investasi. Badan pengelola pasar uang dan lembaga keuangan (OJK) adalah badan yang berwenang mengatur dan mengawasi aktivitas pasar uang Indonesia termasuk industri Reksa Dana.

Jika anda sudah berminat menjadi pemain saham dan bergabung dengan reksa dana berikut cara mendaftarkan diri anda. Sangat mudah anda hanya perlu datang ke Perusahaan Sekuritas yang sudah anda percayai kemudian serahkan data sebagai berikut :a) Serahkan fotocopy KTP yang berlaku.

b) Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak Perusahaan Sekuritas.

c) Transfer sejumlah dana sebagai deposit awal kerekening broker yang telah ditentukan (Masing-masing broker menentukan deposit berbeda-beda).d) Setelah disetujui, selanjutnya kita sudah siap bertransaksi.

2.Sejarah Singkat Reksa Dana

Reksadana paling awal yang bernama Eendragt Maakt Magt (Persatuan Menciptakan Kekuatan) bermula di tahun 1744 dan diusulkan oleh Adriaan van Ketwich, seorang pedagang Belanda. Kemudian, banyak pihak dari negara lain yang mulai mengikuti langkah ini, seperti pada tahun 1849 di Swiss dan tahun 1880 di Skotlandia. Pada waktu itu, Reksadana yang tersedia hanyalah yang bersifat closed-end. Ini artinya pembeli Reksadana hanya bisa menjual Reksadana kepada investor lain dan tidak bisa menjualnya ke penerbit.

Namun, pada tahun 1862 dan 1867 di Inggris dan perancis, Reksadana kuno ini berevolusi menjadi Joint Stock Companies Act. Reksadana ini membuat investor bisa mendapat keuntungan dari perusahaan investasi. Resiko yang diterima pun hanya sebesar dana yang diinvestasikan. Mulai tahun 1890, Reksadana hadir di Amerika Serikat. Sedangkan reksadana yang paling pertama diterbitkan, yaitu The Boston Personal Property Trust baru dikeluarkan pada tahun 1893. Reksadana ini masih bersifat kuno. Awal tombak Reksadana modern muncul di tahun 1907 di Philadelphia dengan nama Alexander Fund. Tidak seperti Reksadana beberapa waktu yang lalu, sekarang investor sudah bisa menjual Reksadana yang dimilikinya ke penerbit dan Reksadana sudah mulai dijual secara berkala setiap 6 bulan sekali. Barulah pada tanggal 21 Maret 1924 di Boston, Massachusetts Investors Trust diterbitkan. Tiga eksekutif sekuritas di Boston lah yang mempelopori penerbitan Reksadana ini. Track record Reksadana ini sangatlah bagus setelah satu tahun kemunculannya dan membuatnya bertahan hingga saat ini dengan nama MFS Investment Management. Perkembangan Reksadana ini terus merangkak naik dan saat ini menjadi industry raksasa yang mendunia.

Reksa Dana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT.Danareksa didirikan pada tahun 1976 dimana perusahaan ini dapat menerbitkan sertifikat yang dikenal dengan sertifikat Danareksa I dan II. Setiap hari harga unit Danareksa ini diumumkan dan didengarkan melalui siaran radio bersamaan dengan harga sembilan bahan pokok. Kemudian pada tahun 1995 berdiri sebuah Reksa Dana tertutup yaitu PT.BDNI Reksa Dana dengan menawarkan 600 juta saham dengan nilai satu saham Rp 500,- sehingga terkumpul dana sebesar Rp 300 miliar.3. Manfaat dan Resiko Reksadana

Sama halnya dengan instrumen investasi lainnya, berinvestasi dalam reksa dana juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam bentuk manfaat serta resiko. Sebelum pemodal memutuskan untuk berinvestasi sangat disarankan untuk mempertimbangkan manfaat dan resikonya. Hal ini disebabkan karena dunia saham sedikit apapun memiliki resiko-resiko yang harus kita yakini dapat kita atasi dengan baik jika kedepannya resiko tersebut menimpa diri kita sebagai pemodal. Berikut adalah beberapa manfaat investasi reksa dana :a. Di kelola oleh manajemen profesional. Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

b. Di versifikasi Investasi. Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.

c.Transparasi Informasi. Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.d. Likuiditas yang tinggi. Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemoda dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksa dana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksa dana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

e. Biaya rendah. Karena reksa dana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

Selain manfaat yang telah dijabarkan diatas, sebenarnya ada hal lain yang pemodal dapat lihat dan putuskan sendiri yaitu melihat track record. Dibandingkan dengan penjelasan mengenai manfaat yang belum tentu terbukti kejelasannya, melihat track record dapat dijadikan acuan nyata bahwa reksa dana tumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir dan menunjukan kinerja yang baik. Selain itu hal yang lebih penting dilakukan sendiri adalah benchmark. Sebagai contoh misalnya kinerja reksa dana dibandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehingga anda bisa tahu pilihan mana yang terbaik.

Bicara tentang investasi tak memandang dengan instrumen apapun itu menandakan kita bicara tentang risk and return. Maksudnya adalah setiap instrumen investasi memiliki manfaat dan resikonya masing-masing. Hal ini kadang luput dari perhatian calon investor yang rata-rata hanya melihat kepada keuntungan (return) yang akan diterima saja. Namun ketika keadaan investasinya sedang anjlok si investor bisa marah dan menarik seluruh dananya serta tidak lagi bermain investasi. Padahal perihal manfaat dan resiko ini harus dipelajari baik-baik agar si pemodal bisa mempersiapkan diri atas kemungkinan terburuk. Berikut saya jabarkan beberapa resiko yang harus dihadapi pemodal khususnya bagi yang berinvestasi reksa dana.a. Resiko berkurangnya nilai unit penyertaan. Pailitnya perusahaan penerbit efek Pendapatan Tetap/tertundanya pembayaran bunga akibat kesulitan likuiditas penerbit efek Pendapatan Tetap. Hal ini mengakibatkan NAB per unit penyertaan turun secara signifikan.b.Resiko Likuiditas. Penjualan kembali tergantung kepada likuiditas portfolio atau kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali dengan menyediakan uang tunai. ( Reksa Dana Terbuka). Bagi Reksa Dana Tertutup penjualan atau redemption dilakukan di bursa tempat saham Reksa Dana tercatat.c.Resiko pertanggungan atas kekayaan reksa dana. Bila terjadi hal hal seperti wanprestasi oleh pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti bencana alam, kebakaran, serta kerusuhan akan mempengaruhi NAB per unit.d.Resiko perubahan politik ekonomi. Perubahan kondisi politik dan ekonomi dapat mempengaruhi investasi pada Reksa Dana. Hal ini berkaitan dengan kebijakan yang buat oleh pemerintah.

e.Resiko penurunan suku bunga. Penerimaan bunga investasi Reksa Dana tergantung pada kemampuan Manajer Investasi dalam memilih jenis jenis investasi yang menguntungkan serta kondisi Pasar Modal dan Pasar Uang di dalam dan luar negeri.f. Resiko pertukaran mata uang. Investasi Reksa Dana pada mata uang asing, memungkinkan terjadinya rugi kurs valuta asing yang menyebabkan penurunan NAB.4. Macam-macam Reksa Dana dan Bentuk Hukum Reksa Dana

Berikut ini adalah beberapa jenis Reksa Dana hingga saat ini :

1. Reksa Dana Konvensional (Biasa)Reksa Dana Konvensional (Biasa) adalah reksa dana yang dapat dibeli atau dijual kembali oleh investor setiap saat tergantung tujuan investasi, jangka waktu dan profil risiko investor. Jenis-jenis Reksa Dana Konvensional (Biasa) adalah sebagai berikut :a. Reksa Dana Saham, adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang kurangnya 80% dari aktivanya dalam efek bersifat ekuitas. Reksa Dana Saham mempunyai ciri ciri antara lain :

Resiko paling tinggi. Fluktuasi sangat sering dan tajam. Strategi investasi harus bersifat jangka panjang. Manajemen fee paling tinggi dari seluruh jenis Reksa Dana Cocok bagi investor yang bertipe Risk Taker.

Komposisi investasi pada Reksa Dana ini terdiri dari common stock maupun

preferred stock dengan batas maksimum 80% dari seluruh portfolionya. Sisa

20% dengan batas maksimum 80% dari seluruh portfolionya.b.Reksa Dana Pendapatan Tetap, adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang kurangnya 80% dari aktivanya bersifat utang. Reksa Dana Pendapatan Tetap mempunyai ciri ciri antara lain :

Resiko lebih aman dibandingkan dengan Reksa Dana Saham dan Campuran. Fluktuasi relatif lebih stabil. Strategi investasi menengah dan jangka panjang. Manajemen fee relatif lebih rendah. Cocok bagi investor Risk Adverter.

Komposisi investasi pada Reksa Dana ini terdiri dari efek efek utang dengan batas maksimum 80% dari seluruh portfolionya. Sisa 20% diinvestasikan pada efek ekuitas maupun pasar uang.

c. Reksa Dana Pasar Uang, adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang kurangnya 80% aktivanya dalam efek yang bersifat utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Reksa Dana Pasar Uang mempunyai ciri ciri antara lain :

Resiko relatif aman dan sangat likuid, setara dengan deposito. Fluktuasi relatif sangat stabil. Strategi investasi bersifat jangka pendek. Manajemen fee paling rendah dibanding dengan Reksa Dana jenis lainnya. Cocok untuk investor pemula.

Komposisi investasi terdiri dari Treasury Bill, Surat Berharga, Deposito, Commercial Paper dengan batas maksimum 80% dari seluruh portfolionya. Sisa 20% diinvestasikan pada efek ekuitas maupun efek utang jangka panjang.d. Reksa Dana Campuran, adalah Reksa Dana yang melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang yang perbandingannya termasuk seperti Reksa Dana Saham, Pendapatan Tetap, dan Pasar Uang. Reksa Dana Campuran mempunyai ciri ciri antara lain :

Resiko lebih rendah dari Reksa Dana Saham tetapi lebih tinggi dari Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang. Fluktuasi lebih rendah dari Reksa Dana Saham tetapi lebih tinggi dari Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang. Strategi investasi jangka menengah dan jangka panjang. Manajemen fee lebih rendah dari Reksa Dana Saham, tetapi lebih tinggi dari Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang. Cocok bagi investor yang moderat terhadap resiko

Komposisi investasi kombinasi efek bersifat utang dan ekuitas.2.Reksa Dana Terstruktur

Reksa Dana Terstruktur adalah reksa dana yang hanya dapat dibeli atau dijual kembali oleh investor pada saat tertentu saja yang ditentukan oleh Manajer Investasi. Jenis-jenis Reksa Dana Terstruktur adalah sebagai berikut :

a. Exchange traded fund (ETF) adalah sebuah reksa dana yang merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksa dana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa. ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksa dana tertutup dan reksa dana terbuka, dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksa dana yang mengacu kepada indeks saham. ETF ini lebih efisien daripada reksa dana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksa dana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset reksa dana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksa dana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi) Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa Efek.

b.Reksa Dana Terproteksi (Protected Fund). Reksa dana ini tergolong baru di Indonesia dan lahir setelah longsornya nilai aset reksa dana beberapa tahun lalu. Reksa dana ini diinvestasikan pada instrument surat hutang, biasanya pada obligasi yang hampir jatuh tempo. Khusus pada reksa dana ini usianya biasanya pendek sesuai dengan jatuh tempo surat hutang yang dibelinya.c. Reksa Dana Syariah, mengandung pengertian sebagai reksa dana yang

pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syari'at Islam. Reksa dana syariah, misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam. Seperti pabrik makanan/minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok dan tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.

d. Reksa Dana Indeks (Index Fund), Reksa Dana yang portofolio Efeknya terdiri dari atas Efek yang menjadi bagian dari suatu indeks yang menjadi acuannya. Sekurang-kurangya 80% dari NAB diinvestasikan pada Efek yang merupakan bagian dari kumpulan Efek yang ada dalam indeks tersebut. Pembobotan masing-masing Efek antara 20% sampai 80% dari pembobotan atas masing-masing Efek dalam Indeks yang menjadi acuan dan tingkat penyimpangan dari kinerja Reksa Dana Indeks terhadap kinerja indeks yang menjadi acuan.

Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksa dana di Indonesia ada dua, yakni:

1).Reksa Dana berbentuk Perseroan, yaitu perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang.

2).Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yaitu kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portfolio investasi kolektif.Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksa dana di Indonesia ada dua, yakni :

1).Reksa Dana berbentuk Perseroan, yaitu perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang.

2).Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yaitu kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portfolio investasi kolektif.5. Istilah istilah Yang Sering Digunakan Dalam Reksa Dana

Agar memahami reksa dana hingga ke detailnya, calon pemodal perlu mengetahui pengetahuan basic yakni mengenai istilah-istilah apa yang sering digunakan dalam bermain reksa dana. Berikut akan kami jelaskan sedikit mengenai pengertian-pengertian itu.a. IPO (Initial Public Offering) - atau biasa dikenal juga dengan istilahgo publicini merupakan penawaran perdana saham kepada khalayak ramai atau masyarakat umum. Tindakan itu dilakukan oleh perusahaan emiten, dan untuk selanjutnya saham-saham yang IPO dicatat di Bursa Efek Indonesia.b. Emiten Merupakan perusahaan yang berfungsi sebagai penerbit saham atau obligasi.c.Right Issue Adalah mekanisme bagi sebuah perusahaan yang sudah IPO untuk mengeluarkan saham baru. Di sini ada hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru sebelum ditawarkan ke masyarakat.d.KIK (Kontrak Investasi Kolektif) Merupakan kontrak antara Manajer Investasi (MI) dan Bank Kustodian. Dalam kontrak itu MI diberi wewenang mengelola portofolio investasi secara kolektif, dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk menerima penitipan secara kolektif.e.Efek Adalah sebutan untuk surat berharga antara lain surat utang, saham, obligasi, tanda bukti utang, reksadana dan seluruh turunannya.f.Prospektus Setiap informasi tertulis yang berkaitan dengan IPO. Tujuannya untuk memberi informasi ke khalayak ramai sehingga tertarik membeli.g.Portofolio Efek Sekumpulan surat berharga atau efek yang dimiliki oleh suatu pihak

h.Capital Gain Merupakan keuntungan yang terjadi akibat terdapat selisih positif antara harga beli dan harga jual. Artinya, harga jual lebih tinggi dari harga beli.

i.NAB (Nilai Aktiva Bersih) Adalah angka yang menyatakan jumlah dana yang dikelola oleh sebuah reksadana. Namun kerap terjadi salah kaprah yang menganggap NAB, yang dalam bahasa Inggris disebut Net Asset Value (NAV), sebagai harga reksadana, padahal bukan.j.NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan) Inilah angka yang menyatakan harga suatu reksadana, dan transaksi dilakukan berdasarkan nilai itu. Harap diingat bahwa investor reksadana baru tahu harga reksadana pada esok hari, sebelum pukul 12.00 setiap hari, atau esok harinya lagi bila transaksi dilakukan setelah pukul 12.00.

k.UP (Unit Penyertaan) Merupakan satuan dalam reksadana. Jadi, saat investor membeli reksadana, itu artinya investor membeli UP dari MI atau Manajer Investasi. Semikian pula sebaliknya, saat investor menjual. Investasi reksadana investor bakal semakin banyak bila UP semakin besar.

l.Subscription & Redemption Subscription merupakan pemesanan atau pembelian UP, sedangkan redemption adalah penjualan atau pencairan UP.

m.Management Fee Sejumlah dana yang diberikan ke sejumlah pihak yang terkait dengan pengelolaan reksadana, seperti biaya transaksi pialang, biaya jasa MI, Notaris, Akuntan Publik, Bank Kustodian dan sebagainya.

n. Biaya Jual dan Beli Biaya yang timbul dalam proses jual dan beli reksa dana.2.4.Pertumbuhan Reksadana di IndonesiaUntuk mengetahui dari mana reksa dana mengalami pertumbuhan atau penurunan adalah dengan cara menilai kinerjanya. Menilai kinerjanya pun harus dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya agar calon pemodal medapat gambaran secara utuh mengenai macam reksadana yang di pilih. Perlu diketahui juga bahwa menilai kinerja instrumen investasi bukan hanya dilihat dari segi angka-angka statistik saja, melainkan ada beberapa faktor lain yan mempengaruhi tercapainya angka-angka tersebut. Ingat kita disini sedang berbicara mengenai makro ekonomi secara keseluruhan dimana setiap konten yang berhubungan dengan perekonomian termasuk kebijakan politik sangat mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan saham di Indonesia. Penilaian kinerja reksa dana dapat dilihat dari beberapa hal berikut :1.Total Hasil Investasi ( total return )

Total Hasil Investasi adalah perbandingan antara nilai kenaikan NAB per unit saham / unit penyertaan dalam satu periode dengan NAB per saham / unit penyertaan pada awal penyertaan.

2.Perkembangan Nilai Aset Bersih (NAB)

Perkembangan NAB dan tata cara perhitungan besarnya NAB harus dimuat dimedia massa sehingga memudahkan masyarakat dalam membandingkan kinerja suatu Reksa Dana dengan Reksa Dana sejenis lainnya.

3.Laporan Periodik

Pengelola Reksa Dana wajib memberikan laporan periodik ( tahunan maupun tengah tahunan ) kepada pemegang saham / unit penyertaan yang menggambarkan kinerja reksa dana yang bersangkutan.

Berdasarkan data dari website Otoritas Jasa Keuangan tentang pertumbuhan instrumen investasi di Indonesia didapat data-data sebagai berikut

Dilihat sekilas pun sudah terlihat jelas bahwa memang sejak diperkenalkan di Indonesia pertama kali, sudah banyak perkembangan pesat dan berarti yang di alami oleh reksa dana. Hal ini dapat di lihat dari petama, banyaknya jumlah reksa dana yang beroperasi dari tahun ketahun angkanya menunjukan peningkatan. Hingga menurut data terakhirnya per feb 2015 ini 912 reksa dana dan di bulan maret berjalan sudah ada 929 reksa dana. Angka yang sangat fantastis mengingat dalam perkembangannya kurang lebih 5 tahun belakangan ini sudah bertambah lebih dari 300 jumlah reksadana.

Indikasi kemajuan pesat juga dapat kita lihat dari jumlah NAB keseluruhan yang dikelola, dari tahun ke tahun tentu saja semakin meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah reksa dana yang beroperasi. Yang cukup signifikan dilihat dari jumlah unit penyertaan yang beredar, jumlahnya yang meningkat menunjukan bahwa kegiatan subscription dan redemption semakin aktif.

Tabel diatas menunjukkan angka universal dari berbagai macam reksa dana, jadi dapat disimpulkan dari tahun ke tahun secara umum pertumbuhan reksadana di Indonesia berkembang sangat pesat. Kemudian untuk prospek reksa dana kedepannya sendiri dinilai masih sangat baik dan berkompeten untuk bersaing dengan instrumen investasi yang lain meski dipengaruhi oleh berbagai macam faktor terutama yang berhubungan dengan kebijakan politik ekonomi yang akhir-akhir ini memang kurang begitu menguntungkan. Namun reksa dana dirasa akan tetap menjadi pilihan favorite bagi calon pemodal yang memiliki dana terbatas, kemampuan terbatas serta waktu terbatas untuk berinvestasi.

Berbeda dengan tabel sebelumnya yang menunjukan perkembangan reksadana secara umum, tabel berikut ini menunjukan peningkatan masing-masing jenis reksadana sehingga jika disangkut pautkan dengan tabel sebelumnya akan telihat jenis reksadana mana yang paling berkembang tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 berjalan ini. Tabelnya sebagai berikut :

Dari data tersebut di dapatkan informasi bahwa reksa dana yang beroperasi banyak dan memiliki NAB yang paling besar adalah Saham. Hal ini membuktikan bahwa warga Indonesia sadar betul akan resiko berinvestasi dan berani mengambil resiko tinggi karena saham memiliki tingkat risk and return yang cenderung tinggi. Kemudian yang paling banyak adalah reksa dana terproteksi. Hal ini memang sudah di pastikan sejak 2014 kemarin, reksadana terproteksi menjadi pilihan masyarakat Indonesia dan sangat populer dikalangan investor baru-baru ini sebab instrumen yang digunakan adalah surat hutang dan jangka waktunya cenderung lebih sebentar. Sehingga reksa dana jenis ini menjadi primadona baru investor yang bermain reksa dana. Angka tertinggi berikutnya diikuti oleh jenis fixed income (pendapatan tetap) dan mixed (campuran) yang rata-rata memiliki resiko menengah (relatif tinggi). BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang sudah penulis uraikan di bab pembahasan mengenai pertumbuhan reksada sebagai sarana investasi di Indonesia, maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Berinvestasi di Reksa Dana mempunyai keuntungan optimal, efektif serta efisien karena dikelola secara professional dan biaya yang lebih murah bila dibandingkan Investasi langsung di Pasar Modal. Sarana yang tepat bagi calon pemodal yang tidak memiliki banyak dana, waktu dan kemampuan.

2. Reksa Dana dapat dijadikan sarana bagi pasar modal Indonesia dalam rangka meningkatkan Likuiditas dan partisipasi masyarakat terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia.

3. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dipengaruhi oleh underlying asset masing masing Reksa Dana, sehingga historical NAB tidak dapat dijadikan acuan pertumbuhan return dimasa mendatang. Karena lebih banyak faktor diluar dr itu yang mempengaruhi pertumbuhan reksadana.4. Walaupun memberikan return yang sangat menarik, Reksa Dana merupakan suatu investasi yang mempunyai resiko juga. Untuk memahaminya, investor harus terlebih dahulu membaca prospektus dari Reksa Dana yang bersangkutan.

Sedangkan saran dari penulis bagi para investor yang berminat untuk ikut andil dalam dunia saham, adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegah terjadinya kerugian, investor sebaiknya meneliti terlebih dahulu izin serta keabsahan dari penyelenggaraan Reksa Dana yang dimaksud.

2. Return yang relatif stabil, tidak menjadikan Reksa Dana Pendapatan Tetap bebas dari resiko. Untuk menghindari kerugian, investor sebaiknya mendiversifikasi investasinya.

3.Mengingat masih relatif barunya instrument investasi Reksa Dana bagi masyarakat umum, maka diperlukan sosialisasi menyeluruh mengenai Reksa Dana.

4.Sesuaikan jenis Reksa Dana yang akan anda pilih dengan jangka waktu investasi serta return yang anda targetkan.

5.Untuk melakukan investasi di Reksa Dana, Investor harus melihat track record dari pengelola Reksa Dana yang bersangkutan.6. Berinvestasi di Reksa Dana merupakan pilihan investasi yang menjanjikan selain investasi deposito dan pasar saham, di harapkan di masa mendatang akan lebih banyak lagi Reksa Dana yang diterbitkan sehingga dapat memperluas pilihan investasi bagi para investor.DAFTAR PUSTAKAhttp://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/mengenal.istilah.dalam.reksadana/004/001/43http://www.idx.co.id/id-id/beranda/

http://www.sahamok.com/pasar-modal/

http://www.schroders.com/id/id/investasi-reksadana/

http://www.duwitmu.com/http://female.kompas.com/read/2011/06/18/16134889/Cara.Aman.Berinvestasi.Reksa.Dana.

http://reksadana.danareksaonline.com/edukasi/tentang-reksa-dana.aspx

http://www.analisaforex.com/15/01/2015/prospek-investasi-reksadana-tahun-2015/13189.html

http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/12/26/persiapan-menjadi-investor-reksa-dana-2015/

http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/10/05/apakah-nab-harga-reksa-dana/

www.ojk.go.id

4