Tugas Makro

14
DAFTAR ISI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman dahulu manusia memenuhi kehiduann!a dengan "er#$#$k tanam dan "er"uru. %etika ke"utuhansemakin "ertam"ah& manusia memenuhi ke"utuhann!a dengan saling menukarkan "arang !ang mereka miliki& sistem menukarkan "arang terse"ut kita kenal dengan istilah "arter. Sistem "arter !ang dilaksanakan terse"ut tern!ata masih memiliki "an! kekurangan& enukaran antara satu "arang dengan "arang !ang lain terkadang dirasa tidak se"anding dengan nilai dari "arang terse"ut. Untuk mengatasi kekurangan terse"ut maka di"uatlah suatu alat !ang digunakan se"agai alat

description

tugas makro

Transcript of Tugas Makro

DAFTAR ISI

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Pada jaman dahulu manusia memenuhi kehidupannya dengan bercocok tanam dan berburu. Ketika kebutuhan semakin bertambah, manusia memenuhi kebutuhannya dengan saling menukarkan barang yang mereka miliki, sistem menukarkan barang tersebut kita kenal dengan istilah barter. Sistem barter yang dilaksanakan tersebut ternyata masih memiliki banyak kekurangan, penukaran antara satu barang dengan barang yang lain terkadang dirasa tidak sebanding dengan nilai dari barang tersebut. Untuk mengatasi kekurangan tersebut maka dibuatlah suatu alat yang digunakan sebagai alat tukar yang bersifat universal dan dapat diterima oleh masyarakat umum. Alat tukar tersebut adalah uang. Uang yang digunakan antara negara yang satu dengan negara yang lain berbeda-beda. Uang yang digunakan oleh negara Indonesia adalah mata uang Rupiah.

Dalam mayarakat modern sekarang ini, uang merupakan bagian integral dari kehidupan perekonomian, dimana lalu lintas barang atau jasa serta semua kegiatan ekonomi menggunakan uang sebagai alat pembayaran. Penghasilan upah, honor, sewa, bunga, keuntungan, tabungan, kekayaan yang diterima atau dimiliki kemudian digunakan untuk pemenuhan kebutuhan. Uang yang dimiliki masyarakat bisa digunakan dalam berbagai hal, ada yang digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan, ada yang disimpan di dalam bank dalam bentuk tabungan (saving) dan ada yang digunakan untuk investasi. Hubungan antara uang dan bank adalah saling berkaitan karena bank itu sendiri adalah suatu lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan dapat berupa aktivitas penyimpanan dana, investasi pengiriman uang, dan lain-lain. Di Indonesia, bank menjadi sebuah lembaga keuangan yang mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat karena bank dirasa sebuah lembaga keuangan yang aman dan berbadan hukum. Hal tersebut terbukti dari, hampir seluruh masyarakat di Indonesia memilih untuk menyimpankan uangnya di bank. Selain mendapatkan rasa aman dalam menyimpankan uangnya, masyarakat akan mendapatkan keuntungan dari uang yang telah disimpan di Bank yakni berupa suku bunga. Bunga (interest rate) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pihak satu atas penggunaan dana milik pihak lain selama periode tertentu, atau harga yang diterima oleh lender (kreditur) karena menyewakan dana kepada borrower (debitur). Bunga biasanya dinyatakan dalam unit waktu tahunan. Tidak hanya keuntungan bagi masyarakat, kebutuhan modal dalam dunia usaha di suatu perekonomian sebuah negara dapat diperoleh dari tabungan masyarakat yang berada di Bank, sehingga dapat dikonversi menjadi investasi dalam dunia usaha, dan investasi tersebut adalah salah satu faktor penentu pendapatan nasional. pada hakikatnya, investasi itu sendiri adalah suatu bentuk pengorbanan kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan dengan tingkat resiko tertentu.

Melalui invetasi, kita akan mendapatkan pendapatan. Pendapatan yang diperoleh sejumlah masyarakat di suatu negara menjadi pendapatan nasioal. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Pendapatan nasional itu sendiri digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara, memperoleh taksiran yang akurat terhadap nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun, dan untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka panjang. Uang, bunga, dan pendapatan nasional memiliki hubungan yang saling terkait dan mempengaruhi. Singkatnya, masyarakat menyimpan uangnya di Bank, kemudian mendapatkan balas jasa berupa bunga, dalam dunia usaha uang tersebut akan menjadi investasi modal yang akan berpengaruh pada pendapatan nasional suatu negara.

B. ISI (PEMBAHASAN)B.1 Bunga, dan investasiDalam masyarakat modern sekarang ini uang merupakan bagian integral dari kehidupan dan darah perekonomian, segala macam kegiatan ekonomi menggunakan uang sebagai alat pembayarannya sementara dalam ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Penghasilan, upah, honor, sewa, bunga, keuntungan, tabungan, kekayaan yang diterima atau dimiliki kemudian digunakan untuk pemenuhan kebutuhan. Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut:

1) AC Pigou (dalam bukunya The Veil of Money) menyatakan bahwa uang adalah suatu alat tukar.

2) DH Robertson (dalam bukunya berjudul Money) menyatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.

3) RG Thomas (dalam bukunya Our Modern Banking) menyatakan bahwa uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Seiring dengan berkembangnya jaman maka saat ini masyarakat Indonesia menggunakan uang sebagai alat tukar atau alat pembayaran. Mata uang yang digunakan di Indonesia adalah Rupiah. Uang memiliki ciri-ciri atau syarat tersendiri, ciri-ciri atau syarat dari uang adalah:

a) dapat diterima oleh khalayak umum dan nilainya stabil (acceptable)b) mudah dibawa dan ditukarkan (portbility)

c) awet atau tahan lama dan tidak mudah ditiru (durability)

d) dapat dibagi dalam unit yang lebih kecil (devisibility)

e) jumlahnya mencukupi untuk transaksi (elasticity of suplay)Selain sebagai alat tukar atau pembayaran yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, uang juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu: i) uang berfungsi sebagai satuan hitung, bahwa dengan uang orang dapat mengukur dan membandingkan nilai atau harga suatu barang atau jasa.ii) Uang berfungsi sebagai alat tukar dan pembayaran (medium of exchange), bahwa dengan uang pihak yang akan bertransaksi cukup menukarkan atau membeli barang dan jasa dengan uang dan membeli atau menukarkan barang lain sesuai dengan kebutuhan nya.

iii) pencicilan utang, bila seseorang membeli barang sekarang dan pembayaran dilakukan dilakukan di saat yang akan datang, maka diperlukan uang yang dapat dipakai untuk mengukur utang dan pembayaran cicilannya tersebut.

Selain dari ketiga fungsi di atas, uang juga memiliki satu fungsi lain, yaitu sebagai penyimpan nilai. Yang dimaksud dengan penyimpan nilai disini adalah bahwa uang dapat disimpan untuk mengamulukasikan kekayaan atau sebagai alat penimbun kekayaan. Mayoritas masyarakat di Indonesia memilih menyimpan uang yang dimilikinya di bank. Hal tersebut terjadi karena bank dianggap sebagai suatu lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktifitas keuangan, selain itu bank juga menawarkan berbagai macam fasilitas seperti peminjaman uang, kredit, dan lain sebagainya. Bank bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di negara maju. Masyarakat di negara maju sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank mempunyai peran dalam menghimpun dana dari masyarakat, karena merupakan lembaga yang telah dipercaya oleh masyarakat. Pada hakikatnya bank memiliki 3 fungsi yaitu:a) menghimpun dana dari masyarakat

Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat percaya bahwa bank merupakan tempat yang aman dalam melakukan investasi dan penyimpanan dana. Keamanan atas dana yang disimpan di bank merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat.

b) menyalurkan dana dari masyarakat.

Bank menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Kebutuhan dana oleh masyarakat akan lebih mudah diberikan bank apabila masyarakat yang membutuhkan dana dapat memenuhi semua persyaratan yang diberikan bank. Menyalurkan dana merupakan kegiatan yang sangat penting bagi bank, karena bank akan memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan.c) pelayanan jasa perbankan.

Bank juga memberikan pelayanan jasa kepada nasabah sebagai salah satu aktifitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang dapat diberikan bank antara lain jasa pengiriman uang (transfer), pemindahbukuan,penagihan surat-surat berharga, kliring, Letter of Credit, inkaso, bank garansi dan pelayan jasa lainnya. Pelayanan jasa bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan.Telah kita ketahui bersama bahwa ketika kita menyimpan uang di bank ataupun melakukan pinjaman uang di bank, kita pasti mendapatkan dan dikenakan bunga. Bunga uang (interest rate) adalah uang yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang. Sedangkan suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu atau biasa kita kenal sebagai persentase dari jumlah uang yang dipinjamkan. Suku bunga itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah suku bunga atas uang dalam ukuran uang, sedangkan suku bunga riil adalah suku bunga nominal yang perhitungannya dikurangi dengan tingkat inflasi. Tingkat pinjaman suku bunga itu sendiri dibedakan atas jangka waktunya, risikonya, dan likuiditasnya. Bunga (interest rate) juga tidak hanya berasal dari bank, ketika kita melakukan pinjaman kepada orang lain, atau meminjamkan uang kepada orang lain, kita dapat mengenakan atau dikenakan bunga, sebagai keuntungan atau balas jasa dari pinjaman. Contohnya: Misalnya, Tuan A meminjamkan uang Rp 1.000.000,- dalam tempo pelunasan 6 bulan, pada saat mengembalikan Tuan A menetapkan tambahan pembayaran sebesar Rp 100.000,-. Tambahan pembayaran Rp 100.000,- disebut sebagai interest atau bunga.

Pada hakikatnya bunga itu sendiri dapat dilihat dan dibedakan dari dua sisi, yang pertama dari sisi sebagai nasabah bank, yang kedua dari sisi sebagai kreditur (peminjam modal di bank). Jika dilihat dari sisi nasabah bank, nasabah akan mendapat bunga sebesar presentase yang disepakati diawal masa tabungan sebagai balas jasa. Sedangkan, jika dilihat dari sisi kreditur, kreditur akan dibebani untuk membayar bunga sejumlah yang telah disepakati di awal sebagai balas jasa untuk bank. Presentase bunga yang dikenakan kepada nasabah berbeda dengan presentase bunga yang dikenakan kepada pihak kreditur. Pemerintah melalui LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) mengatur suku bunga wajar untuk bank umum. Berikut adalah tabel prosentase suku bunga yang ditetapkan oleh LPS untuk bank umum:PeriodeRupiahValas

15/02/2012 - 14/05/20126,00%1,25%

15/01/2012 - 14/05/20126,50%1,50%

Sementara, untuk produk perbankan lainnya seperti deposito berjangka, berikut adalah suku bunga deposito yang diberikan oleh beberapa bank di Indonesia:BANK1 Bulan3 Bulan6 Bulan12 Bulan

BANK BUKOPIN0,05%0,05%0,06%0,06%

BANK CENTRAL ASIA Tbk0,03%0,04%0,04%0,04%

BANK CIMB NIAGA0,06%0,06%0,06%0,05%

BANK COMMONWEALTH0,05%0,05%0,05%0,05%

BANK DANAMON INDONESIA0,05%0,05%0,05%0,05%

BANK DBS INDONESIA0,05%0,05%0,05%0,05%

BANK HSBC0,05%0,03%0,04%0,03%

BANK INTERNASIONAL INDONESIA0,06%0,05%0,05%0,05%

BANK MANDIRI0,04%0,05%0,05%0,05%

BANK MAYORA0,06%0,07%0,06%0,06%

BANK MEGA0,05%0,05%0,06%0,06%

BANK NEGARA INDONESIA 19460,04%0,05%0,05%0,05%

BANK OCBC NISP Tbk0,05%0,05%0,05%0,05%

BANK PANIN INDONESIA0,06%0,06%0,06%0,06%

BANK PERMATA Tbk0,06%0,06%0,05%0,05%

BANK RAKYAT INDONESIA0,04%0,05%0,05%0,05%

BANK TABUNGAN NEGARA0,05%0,05%0,05%0,05%

BANK UOB INDONESIA0,00%0,00%0,00%0,04%

Suku bunga (interest rate) memiliki keterkaitan dengan investasi. Keduanya memiliki hubungan negatif atau saling berlawanan. Jika tingkat suku bunga naik, maka investasi akan berkurang, demikian juga sebaliknya. Ketika suku bunga naik maka para debitur akan semakin enggan untuk meminjam uang dari bank. Dimana uang tersebut akan digunakan sebagai modal dalam melakukan usaha ataupun investasi. Suku bunga yang tinggi menjadikan debitur harus mengembalikan pinjaman uang dengan jumlah dan suku bunga yang tinggi pula. Tetapi ketika suku bunga sangat rendah maka hal tersebut juga akan merugikan. Suku bunga yang terlalu rendah akan menjadikan masyarakat untuk enggan menabung, sehingga investasipun juga akan berkurang. Berikut adalah grafik yang menunjukkan hubungan negatif antara suku bunga dengan investasi:

Dari grafik diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa ketika (interest rate) atau suku bunga sebesar i1 maka investasi yang terjadi hanya sebesar I1, artinya ketika suku bunga tinggi, investasi yang terjadi hanya sedikit. Hubungan tingkat bunga dengan investasi juga dapat dilihat dari Marginal Efficiency of Investment (MEI) dan Marginal Efficiency of Capital (MEC). MEI menggambarkan hubungan investasi yang telah dilakukan oleh pengusaha dalam jangka waktu tertentu. Sementara, MEC lebih menekankan pada hubungan antara hasil yang diharapkan dari modal yang ditanam oleh seorang pengusaha. Hubungan tersebut dilakukan untuk usaha-usaha yang memiliki tingkat pengembalian modal (rate of return) yang lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga yang berlaku. B.2 Dampak perubahan jumlah uang beredar dan bunga terhadap output keseimbangan (M1,M2,M3)Pada kenyataannya tidak semua uang yang dimiliki masyarakat ditabung atau diinvestasikan, melainkan masih ada uang yang beredar di masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan yang lainnya. Para ekonom mengklasifikasikan uang ke dalam M1, M2, M3. M1 disebut juga uang sempit (narrow money) atau uang transaksi. M1 terdiri dari uang kartal dan uang giral. M2 lebih luas dari M1, dimana M2 terdiri dari M1 ditambah dengan tabungan, deposito berjangka dalam jumlah kecil dan mutual funds. M3 terdiri dari M2 ditambah dengan obligasi. Secara teknis yang dihitung sebagai uang beredar adalah yang benar-benar di tangan masyarakat, uang yang berada di tangan bank (bank umum dan bank sentral), uang logam, uang kertas milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar. Jumlah uang beredar hanya boleh bertambah sebanding dengan bertambahnya cadangan dolar yang ada. Sebaliknya bila cadangan dolar berkurang maka jumlah uang beredar harus dan akan berkurang. Kita dapat mengukur kinerja ekonomi suatu negara dengan melakukan perhitungan terhadap besarnya pendapatan nasional yang dimiliki negara tersebut. Perhitungan besarnya pendapatan nasional dapat dilakukan dengan 3 pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Pendekatan produksi adalah perhitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian (sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air minum, bangunan, pengangkutan, perdagangan, keuangan, sewa rumah; pemerintah dan pertahanan; jasa-jasa lain). Sementara pendekatan pendapatan merupakan perhitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa ke dalam perekonomian. Sedangkan pendekatan pengeluaran adalah perhitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran para pelaku ekonomi atas barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam perekonomian. Mankiw (2006) menyatakan bahwa pendapatan nasional mengalami kenaikan atau penurunan menurut teori Keynes tergantung kepada total permintaan agregat. Model permintaan agregat dibentuk dari variabel-variabel C, I, G, X M.

C : Consumption (konsumsi)

X : Export (ekspor)

I : Income (pendapatan)

M : Import (impor)

G : Goverment expenditure (campur tangan pemerintah)

Dan bentuk perekonomian terbuka dari teori tersebut adalah sebagai berikut:

Fungsi konsumsi dinyatakan dalam bentuk C = C (Y-T), yang berarti C merupakan variabel endogen yang dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional dan pajak yang dikeluarkan (dispossible income). Semakin besar pendapatan yang diterima maka pengeluaran konsumsi akan semakin tinggi, sehingga hubungannya positif terhadap pertumbuhan pendapatan nasional. Sedangkan pajak yang dibayarkan memiliki hubungan negative terhadap pengeluaran konsumsi. Jika pajak yang dibayarkan semakin tinggi maka pengeluaran konsumsi akan semakin menurun dan akhirnya akan menurunkan pendapatan nasional.Jumlah uang yang beredar dengan suku bunga memiliki keterkaitan terhadap keseimbangan output. Keseimbangan output juga akan mempengaruhi investasi dyang berdampak pada pendapatan nasional. Pengertian investasi dalam teori ekonomi makro itu sendiri lebih banyak kepada investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan peralatan), bangunan dan persediaan barang (inventory). Investasi berarti pembelian (berarti juga produksi) dari capital atau modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi tetap digunakan untuk produksi yang akan datang. Agar tidak terjadi kerancuan dengan kenyataan sehari-hari, perhitungan investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional.

Fungsi investasi dinyatakan dalam bentuk I = I(r,Y), yang berarti besar kecil investasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat bunga yang berlaku (r) dan juga pendapatan nasional (Y). Jika tingkat bunga mengalami kenaikan maka investasi akan menurun, sehingga hubungannya dinyatakan bersifat negatif. Sedangkan terhadap pendapatan nasional, terjadi suatu hubungan positif, yaitu apabila pendapatan nasional mengalami kenaikan maka permintaan investasi juga akan meningkat. Ketika seseorang memiliki pendapatan yang meningkat secara kemungkinan dia akan memilih untuk menggunakan atau mengembangkan pendapatan yang dimilikinya untuk berinvestasi. Investasi dipengaruhi oleh dua faktor : tingkat penjualan, tingkat suku bunga. Pada tingkat suku bunga tertentu, permintaan akan berhubungan positif dengan out put. Hal ini terjadi karena peningkatan out put akan mendorong peningkatan pendapatan dan juga peningkatan disposable income. Peningkatan out put nantinya juga akan meningkatkan investasiPermintaan barang berhubungan positif dengan output. Kondisi yang dibutuhkan akan tercipta keseimbangan atau ekuilibrium adalah permintaan barang sama dengan jumlah outputnya.

Keseimbangan di Pasar Barang

ZZ

A

Y, output Diasumsikan bahwa konsumsi dan investasi berhubungan secara linier, maka kurva ZZ secara umum lebih tepat dikatakan sebagai sebuah kurva dari pada sebagai sebuah garis. Peningkatan suku bunga akan menurunkan permintaan terhadap barang, berapa pun tingkat outputnya.Gambar2

ZZ A A ZZ (untuk i > i)

Y Y

OutputPenurunan kurva IS

Keseimbangan di pasar barang menunjukkanbahwa peningkatan suku bungaakan mendorong penurunan output. Kurva IS memiliki slope negatif (downward sloping)

Uang : Dalam perekonomian bunga, keseimbangan permintaan dan penawaran uang akan terjadi pada tingkat bunga tertentu. Ekonomi konvensional berpendapat bahwa interaksi permintaan dan penawaran uang akan senantiasa membawa suku bunga pada tingkat keseimbangan. Apabila suku bunga berada di atas tingkat keseimbangan, pasokan uang melebihi permintaan. Mekanisme penyesuaian berjalan karena pada tingkat bunga tersebut, opportunity cost memegang uang menjadi terlalu tinggi. Masyarakat akan berusaha mengurangi porsi uang dalam portofolio kekayaannya untuk ditukarkan dengan aset yang memberikan bunga, misal obligasi. Penurunan permintaan uang diimbangi dengan kenaikan permintaan aset tersebut. Akibatnya, harga aset tersebut akan naik dan tingkat bunganya menurun. Mekanisme ini akan terus berjalan hingga uang yang ingin dipegang masyarakat sama dengan pasokan uang.

Mekanisme sebaliknya akan terjadi jika suku bunga berada di bawah tingkat keseimbangan. Opportunity cost yang rendah akan mendorong masyarakat untuk memegang uang lebih banyak dengan cara menjual aset berimbal bunga. Peningkatan penjualan aset menurunkan harga dan menaikkan suku bunga hingga permintaan uang sama dengan pasokan uang.

Suku Bunga : Jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya harga barang dan jasa umum akan cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan inflasi. Sebaliknya jika suku bunga rendah, masyarakat cenderung tidak tertarik lagi untuk menyimpan uangnya di bank.

Beberapa aspek yang dapat menjelaskan fenomena tingginya suku bunga di Indonesia adalah tingginya suku bunga terkait dengan kinerja sektor perbankan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi (perantara), kebiasaan masyarakat untuk bergaul dan memanfaatkan berbagai jasa bank secara relatif masih belum cukup tinggi, dan sulit untuk menurunkan suku bunga perbankan bila laju inflasi selau tinggi

Pendapatan : Dampak positif dari pendapatan nasional di dalam negeri adalah dapat mendorong perekonomian untuk menjadi lebih baik lagi, jika hasil pendapatan nasional suatu negara tinggi maka bisa disimpulkan bahwa negara tersebut merupakan negara yang sukses atau berhasil, yang rata-rata pendapatan perkapitanya lumayan besar dan juga kesejahteraan rakyatnya tinggi.

Dampak negatif dari pendapatan nasional di dalam negeri adalah berkurangnya rasa percaya diri suatu negara yang berpendapatan nasional kecil dengan banyaknya hutang negara yang ditanggung. Jika hal itu berlangsung dengan lama maka bisa dipastikan negara tersebut akan berantakan dan akhirnya mudah diperdaya oleh asing.

Jadi, singkatnya, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan akan uang akan semakin besar. Hal ini karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan. Semakin tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi akan berkurang, tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih baik menabung di bank dengan jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi. Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah. Hal ini karena harga barang/jasa bertambah mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya. Pengeluaran konsumen, misalnya saja pengeluaran konsumen pada bulan-bulan menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan bertambah. Akibatnya, permintaan uang juga akan bertambah.

LEMBAR KONTRIBUSI

NONAMAKONTRIBUSI

1.Dedi Sandro (125020101111040)Mengetik, merangkum referensi, dan berdiskusi dengan anggota kelompok

2.Henny Widya A.N (125020100111081)Mengetik, mencari sumber referensi dan merangkum sumber referensi, berdiskusi dengan anggota kelompok.

3.M. Hasan Basri (125020100111072)Mengetik, menggambar kurva, dan berdiskusi dengan anggota kelompok.

4.Ramadhan Febrianto (125020100111055)Mengetik, merangkum sumber referensi dan berdiskusi dengan anggota kelompok.

5.M. Thaufan

(125020100111025)Mengetik, merangkum referensi, dan berdiskusi dengan anggota kelompok.

6.M. Ricky P (125020100111059)Mengetik, merangkum referensi, dan berdiskusi dengan anggota kelompok

Y = AD = C + I + G + NX

Zz digambarkan lebih landai dari garis 45 derajat karena diasumsikan bahwa peningkatan output akan mendorong peningkatan permintaan, namunnilaipeningkatanpermintaanyang terjadilebihkecildarinilaipeningkatanoutput (kurangdarione-for-one relation).