Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

download Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

of 15

Transcript of Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    1/33

     

    TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN

    JUDUL

    KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN

    BAKU BAMBU

    DISUSUN OLEH :

    ERCITA KURNIASARI

    NIM : 4201212022

    VIKA ANDRIANI

    NIM : 4201212008

    FIQRI SETIO NUGROHO

    NIM : 4201212006

    AQJAMA SAPRA NATA

    NIM : 4201212016

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    PRODI TEKNIK PERENCANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMANKELAS 2C

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    2/33

     

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat, taufik

    serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul

    “KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN BAKU BAMBU” sesuai dengan batas waktu

    yang telah ditentukan. Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

    dari dosen Teknologi Bahan, Ibu Susi Hariyanti ST.MT. Dalam kesempatan ini kami

    menyadari bahwa tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini

    tidak akan selesai dengan baik dan sempurna. Oleh karena itu kami mengucapkan terima

    kasih sebesar-besarnya kepada : 

    1. 

    Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan.

    2.  Teman-teman Jurusan Teknik Sipil Prodi Teknik Perencanaan Perumahan dan

    Pemukiman Politeknik Negeri Pontianak.

    Kami berharap demi kesempurnaan penulisan makalah ini, memohon sumbangan kritik dan

    saran untuk memperbaiki penulisan makalah yang akan datang.

    Demikian kata pengantar dari kami. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

     besarnya, dan semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua AMIN.

    Pontianak, April 2013

    Penulis

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    3/33

     

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang …………………………………………………...........................

    1.2 Tujuan …………………………………..……......................................................

    1.3 Rumusan Masalah ………………………………..................................................

    BAB II

    STUDI PUSTAKA

    2.1 Tujuan

    2.1.1 Pengertian Bambu …………………………………………………...…............

    2.1.2 Fakta-Fakta Bambu ………………………………………………………….....

    2.1.3 Bambu Sebagai Bahan Konstruksi …….............................................................

    2.1.4 Variasi Desain Rumah Bambu ...........................................................................

    2.1.5 Jenis-Jenis Bambu ………………………………………………………….....

    2.1.6 Contoh Desain Rumah Bambu ....... …………………………………...............

    2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Bambu ……………………………...…….............2.1.8 Sistem Konstruksi Bambu ..................................................................................

    2.2 Rumusan Masalah

    2.2.1  Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu

     beralih ke bambu ? .............................................................................................

    2.2.2 Pemanfaatan bambu..............................................................................................

    2.2.3 Cara  pemanfaatan limbah bambu ........................................................................

    1

    1

    3

    3

    4

    4

    4

    4

    6

    8

    13

    16

    19

    20

    21

    23

    25

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    4/33

     

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………................

    4.2 Saran …………………………………………………………………..................

    DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………................

    27

    28

    28

    28

    29

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    5/33

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan zaman yang semakin maju dan pertumbuhan populasi manusia

    membuat industri permukiman semakin berkembang dengan pesat. Hal ini ditunjukkan

    dengan pertumbuhan pesat rumah-rumah atau gedung-gedung baru. Salah satu bahan

     bangunan yang dipakai dalam membuat bangunan- bangunan adalah kayu. Indonesia adalah

    negara tropis yang kaya akan sumber daya alam, termasuk kayu (Purwantoro, 2007). Akantetapi penggunaan kayu yang terlalu berlebihan dapat mengancam populasi kayu dan

    kelestarian hutan di Indonesia. Salah satu bahan bangunan yang dapat menggantikan kayu

    adalah bambu. Bambu tergolong hasil hutan non kayu yang dapat digunakan untuk berbagai

    keperluan. Salah satu contoh adalah untuk bahan konstruksi bangunan. Di Indonesia bambu

    dapat tumbuh di daerah gersang seperti di Kepulauan Nusa Tenggara maupun di daerah yang

    mempunyai curah hujan tinggi, seperti Provinsi Jawa Barat. Sebagai material bangunan,

     bambu sangat mudah didapatkan bahkan di pelosok-pelosok desa bambu telah menjadi

    tanaman penghias pekarangan. Tanaman rakyat ini dikenal dengan pertumbuhan yang cepat,

    dimana bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh antara umur 3.5-5 tahun. Sedangkan

    kayu hutan kebanyakan baru siap tebang setelah lebih dari 30 tahun (Morisco, 2006 dalam

    Purwantoro, 2007). Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus.

    Untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar. Setelah tanaman

    sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi (Morisco, 2006).

    Bambu sebagai bahan material konstruksi dapat diaplikasikan untuk tiang, balok, lantai,

    dinding atau sekat, rangka penyangga atap, jembatan bambu, pintu, jendela, tangga, langit-

    langit, dinding penahan tanah, perancah pada saat pelaksanaan bangunan bertingkat, tirai

    gulung, fondasi tiang dan sistem pipa. Selain untuk keperluan-keperluan diatas, bambu dapat

    ditanam untuk mengurangi resiko terjadinya tanah longsor. Bambu mempunyai perakaran

    yang kuat karena rimpangnya yang bercabang-cabang, kesatuan rimpang ini sulit untuk

    dipisah-pisahkan. Oleh karena itu bila buluhnya habis dipotong rimpang ini dibiarkan tinggal

    di tanah (Maradjo dalam Paturrahman, 1998). Di Indonesia penggunaan bambu untuk bahan

    konstruksi bangunan mulai digalakkan beberapa waktu belakangan ini. Masyarakat pada

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    6/33

     perumahan tradisional sejak lama terbiasa menggunakan bahan alami untuk digunakan

    sebagai bahan bangunan pada rumah mereka termasuk bambu Saat ini bambu sudah bisa

    dibentuk seperti balok kayu solid atau disebut Bambu Laminasi. Dengan memotong bambu

    menjadi lembaran kecil, lalu disusun dan disatukan menggunakan perekat, lalu dikempa

    dalam waktu tertentu. Kekuatan bambu laminasi tersebut ternyata memiliki kekuatan yang

    sama bahkan melebihi kekuatan kayu solid, jika digunakan sebagai struktur bangunan Harga

     per meter kubik (m3) bambu laminasi saat ini masih tergolong mahal, karena ongkos

     produksi dan mesin pres bambu belum terlalu populer, juga dibuat berdasarkan pesanan saja

    (made by order ). Di Propinsi DIY harga permeter kubik bambu laminasi adalah 15 juta

    rupiah, di Bali sekitar 11 juta rupiah. Sebagai perbandingan, kayu Bengkirai Kalimantan yang

    1 meter kubiknya hanya 7,5-8 juta rupiah saja.Untuk di Nusa Tenggara Timur harga kayu jati

    antara Di China, perkembangan bambu laminasi jauh lebih berkembang sebagai bahan

     bangunan. Bambu sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan mendukung

    konsep green construction. Bambu merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di Indonesia

    dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat, ini dapat dilihat dari banyaknya

     penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat kita sejak nenek moyang kita ada. Di

    Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis dan bambu banyak ditemukan di dataran rendah sampai

     pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 m diatas permukaan laut. Pada umumnya ditemukan

    ditempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Dari kurang lebih 1.000 species

     bambu dalam 80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara (Dransfield

    dan Widjaja, 1995). Di Indonesia bambu hidup merumpun (symphodial), kadang-kadang ditemui

     berbaris membentuk suatu garis pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa. Di

    Jawa, penduduk sering menanam bambu disekitar rumahnya dicampur dengan tanaman lain untuk

     berbagai keperluan. Berbeda dengan bambu di negara China dan Amerika Latin, tanaman bambu

     berdiri sendiri-sendiri seperti pohon pinus sehingga lurus dan tinggi. Kualitas bambunya sangat baik

    dan sudah diklasifikasikan sebagai bahan untuk struktur dimana masyarakat dapat membeli bambu

    sesuai dengan kebutuhannya dan kualitas yang diinginkan. Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang

    sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah

    dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu

     bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain seperti kayu. Bambu dalam

     bentuk bulat dapat dipakai untuk berbagai macam keperluan mulai dari alat-alat kerajinan tangan, alat

    rumah tangga, alat musik, upacara keagamaan, makanan, obat-obatan, sebagai energi pembakar serta

    konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, penahan tanah, tangga, pipa saluran air dll. Beberapa

     jenis bambu akhir-akhir ini produksinya mulai banyak disenangi masyarakat karena produknya

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    7/33

    sangat bervariasi mulai dari produk lokal sampai produk import (dari China, India, vietnam dll).

    Kendala yang ditemui adalah, bambu mempunyai keterbatasan dalam penggunaannya seperti, sifat

    fisik sehingga sukar dikerjakan secara mekanis, ukurannya bervariasi dan tidak seragam panjang

    ruasnya serta mudah terserang hama perusak kayu bubuk, rayap dan jamur. Sering ditemui barang-

     barang yang berasal dari bambu umumnya yng sudah dibuang kulitnya dan dalam keadaan basah

    mudah diserang oleh jamur biru dan bulukan. Begitu pula bambu bulat utuh dalam keadaan kering

    yang terserang serangga bubuk kering dan rayap kayu kering. Hal ini membuat anggapan (image)

    negatif pada masyarakat sehingga bambu diidentikan dengan kemiskinan.

    1.2  Tujuan

    Tujuan penulisan yang disusun dalam bentuk makalah ini adalah untuk memaparkan pemahaman tentang : 

    1.2.1  Menjelaskan pengertian dari bambu secara spesifik

    1.2.2 

    Memberikan variasi jenis bahan baku bangunan alternatif dari bambu

    1.2.3  Memberikan contoh desain rumah modern dari bahan baku bambu

    1.2.4  Keunggulan dan kelemahan dari penggunaan bahan baku bambu

    1.2.5 

    Sistem konstruksi bambu

    Selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun naskah ilmiah kelayakan sosial

    ekonomi dan lingkungan dalam penerapan teknologi bahan bangunan untuk perumahan

    tradisional berupa peta dan kelayakan sosial ekonomi serta kriteria lokasi penerapan

    teknologi.

    1.3  Rumusan Masalah

    Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil keputusan

    masalah sebagai berikut :

    1.3.1 

    Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu

     beralih ke bambu ?

    1.3.2  Apa manfaat dari limbah bahan baku bambu ?

    1.3.3 

    Bagaimana cara pengolahan dari limbah bahan baku bambu ?

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    8/33

     

    BAB II

    Studi Pustaka

    2.1 Tujuan

    2.1.1 Pengertian bambu

    Bambu adalah sejenis tanaman yang memiliki rongga dan ruas di batangnya, bambu

    merupakan salah satu tanaman yang memiliki sistem rhizoma dependen yang unik karena

    mampu tumbuh dengan cepat yaitu sekitar 60 cm per-hari. Dibeberapa daerah diindonesia,

    telah mempergunakan bambu sebagai salah satu keperluan sehari-hari seperti bakul nasi,

    tampah/perangkap ikan, tempat kue, topi bambu, kerajinan tangan, dan alat musik. Bahkan

    dinegri cina bambu telah dipergunakan sebagai salah satu bahan pengobatan untuk luka

    infeksi karena mengandung sumber pottasium yang rendah kalori rasa manisnya terkenal

    sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik.

    2.1.2 Fakta-fakta bambu

    Telah dijelaskan sebelumnya apa itu bambu dan apa saja manfaatnya bagi kehidupan

    manusia, namun tidak hanya keuntungan yang bisa didapat dari bambu berikut juga terdapat

    fakta-fakta baru mengenai bambu:

    1.  Bambu adalah Penyerap Karbon yang Baik

    Bambu menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen 30% lebih banyak ke

    atmosfer dibandingkan dengan pohon-pohon pada umumnya.

    Hal ini membuat bambu sangat baik untuk menyerap gas rumah kaca dan memproduksi lebih

     banyak oksigen bersih dan segar.

    2.  Bambu Tumbuh dengan Sangat Cepat

    Beberapa spesies bambu tercatat dapat tumbuh setinggi lebih dari 90cm dalam sehari,

    Sekitar 3.8cm dalam satu jam Tidak ada tanaman lain di bumi bisa melakukan ini. Bambu

    dapat mencapai kedewasaan penuh dalam 1 - 5 tahun.

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    9/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    10/33

    Arang Bambu sangatlah berpori dan dapat menyerap sejumlah besar bakteri yang

    menyebabkan bau. Arang bambu juga dapat digunakan untuk menyaring bahan kimia

     berbahaya dalam air. Arang bambu dapat menghilangkan kebutuhan akan aroma parfum

    kimia yang digunakan untuk menutupi bau tak sedap.

    9.  Serat Bambu dapat Mempertahankan Suhu

    Karakteristik isolasi dari serat bambu membuatnya sangat bermanfaat untuk

    mempertahankan suhu tubuh penggunanya. Kain dari serat bambu akan mendinginkan suhu

    tubuh orang yang memakainya ketika sedang terasa panas dan membuat orang-orang hangat

    ketika udara terasa dingin.

    10.  Rebung sebagai Sumber Makanan Sehat

    Rebung telah menjadi sumber makanan pokok selama ribuan tahun, terutama di Asia.

    Tunas bambu adalah bahan makanan yang rendah lemak, rendah kalori serta rendah

    kolesterol. Rebung juga merupakan sumber serat dan potasium yang sangat baik. Satu porsi

    rebung menyediakan 10% nutrisi dari asupan nutrisi harian yang disarankan. Kerenyahan

    rebung dapat dihidangkan dalam sup favorit Anda, salad atau sebagai pelengkap masakan

    utama Anda.

    2.1.3 Bambu Sebagai Bahan Konstruksi 

    Konstruksi bambu adalah ilmu yang sangat kompleks, Pada tahun 1980 - an

    konstruksi bambu mengalami perkembangan yang luar biasa, walaupun pada pembangunan

    di Indonesia hal itu belum terwujud dan bahkan masih memiliki kesan sebagai bahan

     bangunan rakyat miskin.sehingga sayangnya studi yang mendetail tentang kekuatan bambu di

    Indonesia sebagai konstruksi masih langka dan tidak lengkap.

    Konstruksi Bambu dan alang- alang cukup populer untuk pertimbangan. karena

    Bahan ini adalah murah dan berkelimpahan, orang awam dapat membangun rumah mereka

    sendiri dengan perkakas yang sederhana dengan ketrampilan dan metoda yang diperlukan

    untuk konstruksi.

    Bambu memiliki 50 - 55% lebih banyak selulosa daripada kayu. Tanpa perhatian pada

     pengawetan maka konstruksi bambu tahan lama 2- 3 tahun saja. sedangkan dengan

     pengawetan dan pemeliharaan yang memadai dapat tahan lama > 15 tahun.

    http://education.poztmo.com/2012/02/10-fakta-unik-mengenai-bambu.htmlhttp://education.poztmo.com/2012/02/10-fakta-unik-mengenai-bambu.html

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    11/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    12/33

    terhadap gaya tekan yang 8 - 45 % daripada batang bambu yang beruas, Di Indonesa

    tegangan tekan yang diizinkan II arah serat adalah 7.85 N/mm2.

    Modul elastis  Bambu yang berbentuk pipa dan berbentuk langsing lebih

    menguntungkan dibandingkan batang yang utuh karena nilai kekuatannya lebih tinggi.

    Kepadatan serat kokoh pada bagian dinding luar batang bambu meningkatkan kekuatan

    maupun elastisitas. Seperti pada bahan bangunan kayu, modul elastis menurun ( 5- 10 %)

    dibawah beban yang meningkat. Di Indonesia modul elastis dapat diperhitungkan dengan 20

    kN/mm2.

    Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bangunan bambu adalah:

    -  Bambu petung/betung ( Dendrocalamus asper ). Bambu ini tumbuh subur di hampir

    semua pulau besar di Indonesia. Memiliki dinding yang tebal dan kokoh serta diameter

    yang dapat mencapai lebih dari 20 cm. Dapat tumbuh hingga lebih 25 meter. Bambu

     petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan. Juga sering di belah

    untuk keperluan reng/usuk bangunan. Bambu petung yang peling umum ada dua jenis

    yakni petung hijau dan petung hitam.

    -  Bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Banyak tumbuh di jawa

    dan sumatra. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14 cm dan tinggi lebih dari

    20 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot bambu karena relatif

    lebih tahan terhadap hama.

    -  Bambu apus atau tali (Gigantochloa apus). Jenis ini banyak digunakan sebagai

    komponen atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4 hingga 10 cm. Juga

    sangat cocok untuk mebel dan kerajinan tangan.

    2.1.4 Variasi Desain Rumah Bambu

    Jika kita perhatikan, ada beberapa macam alasan dan keuntungan yang membuat kita

    harus meyakini bahwa desain rumah bambu ternyata desain rumah terbaik untuk kediaman

    manusia.

    1. Desain rumah bambu memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Lihatlah bangunan-

     bangunan gazebo yang dibangun secara alami ditempat-tempat wisata, mushala serta tempat-

    tempat persinggahan yang cukup nyaman untuk dikunjungi. Bahkan bangunan rumah tinggal

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    13/33

     pun yang terbuat dari bambu bisa dirancang lebih estetis dan natural menawan.

    2. Desain rumah bambu termasuk pada desain rumah tahan gempa sebab anyaman bambu tak

    akan mudah roboh sebagaimana bangunan batu. Jika pun Anda kejatuhan dinding bambu,

    akibatnya tentu tidak akan seburuk jika Anda tertimpa batu-batu rumah gedung.

    3. Rumah bambu lebih nyaman, dingin dan tak memerlukan perawatan yang mahal. Rumah

     bambun tak membutuhkan AC karena kesejukan alami akan datang menyusup ke sela-sela

    dinding rumah.

    4. Desain rumah bambu dengan pengelolaan ketahanan yang benar, dapat bertahan selama 20

    tahun.

    5. Desain rumah bambu menjaga pemiliknya dari rasa sombong dan angkuh dari kekayaan

    rumah, namun juga tak perlu membuat minder para pemiliknya, karena dengan pola desain

    rumah bambu yang unik dan kreatif, bisa jadi rumah bambu menjadi perhatian setiap orang.

    Bambu merupakan salah satu tanaman lingkungan yang berfungsi untuk menjaga

    keseimbangan alam. Dengan banyaknya bambu yang ditanam, tentu saja akan menjaga

    keselamatan lingkungan. Di siang hari, pori-pori alami bambu mampu melepaskan udara

    dingin yang disimpannya pada malam hari. Hasilnya, siang hari di dalam rumah tetap terasa

    sejuk. Sebaliknya di malam hari, pori-pori mampu melepaskan panas yang ditabungnya pada

    siang hari. Alhasil, Anda akan menghabiskan malam di dalam rumah terasa lebih hangat.

    Selain bernilai artistik, alasan penggunaan rumah bambu sebagai material bangunan memang

    atas dua hal tersebut. Bambu mampu meredam panasnya matahari siang, sebaliknya

    menghangatkan rumah di dinginnya malam. Tidak heran, dengan cungkupan udara dingin

    yang menyelimuti kawasan Puncak - Cianjur, Jawa Barat, banyak bangunan vila memakai

     bambu sebagai material bangunan bahkan interiornya. Meski tidak seratus persen

    mendominasi semua sudut bangunan, beberapa restoran tradisional sunda pun banyak

    menggunakan konsep bambu sebagai daya tariknya. Bagi Anda yang tertarik dengan konsep

    rumah bambu ini tentu tidak sulit memilih. Model rumah bambu terbilang variasi, mulai

    rumah bambu berarsitektur tradisional, modern standar, serta semi permanen. Berdasarkan

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    14/33

    variasi tersebut, penggunaan bambu bisa begitu dominan, separuh, atau sekadar pemanis di

     beberapa sudut bagian tertentu.

    Untuk sambungan baut : 

    a) Ditinjau dari segi fleksibelnya sambungan dengan baut terlihat rapi dan bersih

    sehingga konstruksi bambu terlihat lebih bagus.

     b) Menciptakan konstruksi yang tidak kaku sehingga tahan terhadap gempa (karena

    konstruksi akan bergerak mengikuti arah getar gempa).

    Untuk sambungan tali ijuk : 

    http://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/8.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/4.jpg

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    15/33

     

    a) Ditinjau dari segi arsiteknya sambungan dengan menggunakan ijuk akan terlihat

    lebih indah dan natural sehingga memberikan efek tenang.

     b) Ikatan ijuk bagus dalam menahan beban ke samping.

    LANTAI BAMBU : 

    http://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/lntai-4.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/lntai-2.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/ikatan-bambu.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/images.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/lntai-3.jpg

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    16/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    17/33

    ATAP : 

    Untuk rumah bambu kebanyakan besar menggunakan atap dari ijuk, daun

    kelapa/lontar/nipah, dan jerami karena bahan tersebut murah dan mudah dalam

     pengerjaannya.

    2.1.5 Jenis-jenis bambu

     No.   Nama botani   Nama lokal Daerah ditemukan

    1.  rundinaria japonica Sieb & Zuc ex

    Stend. 

    -  Jawa

    2.   Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. Pring ori  Jawa, Sulawesi

    3.   Bambusa atra Lindl.  Loleba Maluku

    4.   Bambusa balcooa Roxb.  -  Jawa 

    http://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/atap-nipah.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/atap-ijuk.jpghttp://yogoz.files.wordpress.com/2011/03/atap-jerami.jpg

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    18/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    19/33

    24.  Gigantochloa psedoarundinaceae  Bambu andong,

    gambang surat

    Jawa

    25.  Gigantochloa ridleyi Holtum.  Tiyang kaas Bali

    26.  Gigantochloa robusta Kurz.  Bambu mayan, temen

    serit

    Jawa, Bali, Sumatera

    27.  Gigantochloa waryi Gamble  Buluh dabo Sumatera

    28.  elocanna bacifera (Roxb) Kurz.  -  Jawa

    29.  astus elegantissimus (Hassk) Holt.  Bambu eul-eul Jawa

    30.   Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera   bambu uncea Jawa

    31.  Schizotachyum blunei Ness. Bambu wuluh,

    tamiang 

    Jawa, NTT, NTB,

    Sumatera, Kalimantan,

    Sulawesi Maluku.

    32.  Schizotachyum brachycladum Kuez.  Buluh nehe, awi buluh,

    ute wanat, tomula

    Jawa, Sumatera,

    Sulawesi, Maluku

    33.  Schizotachyum candatum Backer ex

    Heyne 

    Buluh bungkok   Sumatera

    34.  Schizotachyum lima (Blanco) Merr.  Bambu toi  Sulawesi, Maluku,

    Irian

    Jaya

    35.  Schizotachyum longispiculata Kurz.  Bambu jalur Jawa, Sumatera,

    Kalimantan

    36.  Schizotachyum zollingeri Stend.  Bambu jala,

    cakeutreuk  

    Jawa, Sumatera

    37.  Thryrsostachys siamensis Gamble.  -  Jawa

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    20/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    21/33

     

    Desain Modern

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    22/33

     

    Semi modern

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    23/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    24/33

    a) menggunakan baut 12 mm.

     b) menggunakan ijuk.

    Mengapa kami menggunakan dua macam sambungan. Karena jika menggunakan satu macam

    sambungan akan memiliki kekurangan yang banyak, sehingga untuk menutupinya digunakan

    dua macam sambungan agar lebih sempurna dan meminimalisir kekurangan dari sambungan

     pertama ataupun kedua.

    2.1.8 Sistem konstruksi bambu

    Sistem rangka batang bambu merupakan struktur bangunan yang sangat efisien

    terhadap penurunan dan getaran tanah. (Gempa bumi) dan terhadap tekanan dinamis (angin

    sebagai gaya horizontal). Sebagai konstruksi ringan (bobot konstruksi lantai, dinding,

    maupun atap ) menjadi sedikit dan dengan titik buhul pada sistem rangka batang yang bekerja

    sebagai engsel, semua batang dapat bergerak sedikit tanpa mempengaruhi kestabilan

    konstruksi. Bahan bangunan bambu serta strukturnya dapat berubah- ubah bentuknya secara

    luas dan dengan demikian akan menghasilkan pemusnahan energi.

    Berdasarkan pertimbangan diatas, maka sistem rangka batang bambu dapat diterapkan

    untuk kerangka rumah di daerah rawan gempa bumi, pembangunan rumah panggung,

    konstruksi dinding rangka, pelat lantai, maupun atap. Bambu juga dapat dimanfaatkan

    sebagai tulangan beton. Selain untuk bahan bangunan struktur, bambu dapat digunakan

    sebagai perlengkapan bangunan seperti pintu dan jendela maupun perlindungan pembukaan

    dinding terhadap matahari (sirip, krepyak, kerai(, pipa dan pompa air serta konstruksi pagar.

    Menggunakan bambu sebagi bahan bangunan rangka batang menuntut diperhatikannya

    masalah berikut.

    - Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk dan diserang oleh serangga dan cendawan,

    terutama jika berhubungan dengan kelembaban tanah,

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    25/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    26/33

     pengguanaan material yang tepat guna, hemat, dan terjangkau. Misalnya dengan

    menggunakan dinding batako yang lebih murah daripada batu bata. Lalu dengan cara

    merancang dinding yang bervariasi dalam artian tidak semua dinding diplester dengan acian

    semen halus dan cat, tapi ada variasi dan komposisi dinding yang mana yang memang

    merupakan ekspose kasar dan yang mana yang halus. Dan dengan cara penggunaan atap

    gelombang non-asbestos atau fiber semen yang tentu saja jauh lebih murah dan ramah

    lingkungan ketimbang genteng beton ataupun genteng keramik.

     Namun, ada cara yang lebih mudah lagi. Dengan melihat potensi Indonesia sebagai

    negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Kita seharusnya dapat cukup jeli melihat

     potensi sumber daya alam kita yang beraneka ragam ini. Sumber daya alam kita, khususnya

    yang merupakan material bangunan yang paling banyak ditemui adalah kayu. Akan tetapi,

    karena kayu harganya begitu mahal di pasaran, kayu menjadi material yang terasa cukup

    mewah khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah yang ingin membangun rumah

    tinggal. Selain itu, isu lingkungan seperti penebangan hutan secara liar membuat kita

    cenderung untuk prihatin terhadap sumber daya alam kita yang semakin menipis ini.

    Selain kayu, sebenarnya bahan lain yang sering ditemui dan tumbuh dengan mudah di

    Indonesia adalah bambu. Bambu dapat dengan mudah tumbuh dan berkembang di alam

     Negara kita ini. Harganya pun murah dan terjangkau bagi siapa saja. Namun, memang benar

     belum banyak orang yang melirik potensinya sebagai material alternatif yang dapat kita

    gunakan sebagai elemen dekorasi rumah kita. Selain itu, pengetahuan kebanyakan

    masyarakat kita terbatas tentang bambu pun agaknya cukup terbatas. Kebanyakan dari kita

    hanya tahu bahwa bambu hanya sebagai penghias rumah makan ataupun saung yang berada

    di desa-desa. Padahal, kekuatan bambu yang misalnya digunakan sebagai struktur utama

    memiliki kekuatan yang tidak kalah jauh kalau dibandingkan dengan kayu. Bahkan dalam

     beberapa kasus tertentu bambu kekuatannya lebih lentur daripada kayu.

    Dari berbagai penelitian, struktur bambu terbukti memiliki banyak keunggulan.

    Seratnya yang liat dan elastis sangat baik dalam menahan beban (baik beban tekan/tarik,

    geser, maupun tekuk). Fakultas Kehutanan IPB mengungkapkan fakta bahwa kuat tekan

     bambu (yang berkualitas) sama dengan kayu, bahkan kuat tariknya lebih baik daripada

    kayu. Bahkan, dengan kekuatan seperti ini, jenis bambu tertentu bisa menggantikan baja

    sebagai tulangan beton.

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    27/33

    Sudah waktunya Indonesia mempunyai standar bambu yang berlaku secara nasional

    dengan merujuk pada standar bambu internasional yang sudah ada seperti, ISO 22156

    (2004) dan ISO 22157-1: 2004 (E) yang disesuaikan dengan jenis bambu yang ada di

    Indonesia. Langkah awal untuk maksud ini sudah dimulai dari di Puslitbang Permukiman

    dengan menghadirkan para ahli/peneliti bambu dari UGM, ITB, IPB, LIPI, PROSEA dan

    Puslitbang Permukiman yang hasilnya dapat dipakai sebagai informasi awal untuk langkah-

    langkah selanjutnya dalam merealisasikan standar bambu. Dengan tersedianya standar

     bambu untuk bangunan diharapkan produk yang menggunakan bambu dapat lebih

     berkualitas, lebih lama umur pakainya, seragam dalam penggunaannya, dapat meningkatkan

    nilai tambah bambu sehingga dapat menggantikan peran kayu di masa mendatang.

    2.2.2 Pemanfaatan bambu

    Memiliki rumah merupakan kebutuhan semua orang. Jika permasalahan yang muncul

    adalah keterbatasan dana, membangun rumah tumbuh bisa menjadi solusi. Namun, satu opsi

    yang tak kalah menarik adalah menggabungkan konstruksi permanen dengan semi permanen.

    Misalnya, untuk kamar tidur dan kamar mandi sebagai ruang dengan privasi tinggi,

    menggunakan tembok batako atau batu bata. Namun, untuk ruang lain, seperti ruang tamu,

    ruang makan, dan dapur, bisa dibuat dengan bangunan semi permanen, berbahan bambu.

    Kecuali fondasi, penggunaan BAMBU sebagai bahan bangunan umum dipraktekkan,

    terutama elemen pokok, seperti dinding dan kolom.

    Bambu sebagai Dinding 

    Saat tersebut tentang dinding bambu, benak kita langsung mengarah pada gedek, pelupuh, atau gubug. Kini, meski masih menggunakan materi tersebut, bisa dikombinasikan

    http://propertytoday.co.id/penggunaan-bambu-sebagai-bahan-bangunan.html

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    28/33

    dengan plester dinding. Anyaman bambu di sini sebagai alternatif pengganti batu bata.

    Faktanya, bambu tidak tahan air hujan, dan plester itu cukup melindungi. Sungguh lumayan,

    karena perpaduan itu bisa menghemat hingga setengah biaya pembangunan.

    Secara teknis, salah satu cara pembuatan dinding bambu plester diawali dengan

    terlebih dahulu membuat rangka, bisa menggunakan bambu atau kayu, secara modular.

    Anyaman bambu yang sudah divernis ditempelkan dan dipaku. Lalu, kamprot dengan adukan

    semen encer (1 semen : 4 pasir). Setelah kering, barulah dinding tersebut diplester dan diaci.

    Pelupuh bisa menjadi opsi selain anyaman. Sistem pemasangannya tak jauh beda. Untuk

    memperkuat daya lekat antara elemen anyaman/pelupuh bambu, gunakan kawat beton yang

    dikaitkan pada rangka. Agar kokoh, dinding bambu harus diangker dengan balok ring. Jangan

    lupa untuk memperhitungkan ukuran lubang bukaan, baik itu pintu, jendela, maupun lubang

    angin.

    Dinding bambu tidak hanya berupa anyaman atau pelupuh, bisa juga berupa

    gelondongan bambu utuh, setengah gelondongan, juga bilah bambu yang disusun berjajar.

    Fungsinya tidak hanya sebagai dinding utama, namun bisa sebagai secondary skin (kulit

    kedua) yang mengontrol inflitrasi sinar matahari. Bisa pula sebagai partisi dalam ruang yang

    fungsional dan dekoratif.

    Bambu sebagai Kolom 

    Kolom, juga fondasi merupakan struktur utama bangunan. Fungsinya seperti tulang

     pada tubuh manusia, membuat bangunan berdiri tegak. Sayangnya, bambu tidak bisa

    digunakan sebagai fondasi yang ditanam dalam tanah karena sifatnya yang antilembab.

    Fondasi yang bisa digunakan adalah fondasi umpak. Sedangkan untuk kolom, bambu bisadipakai sebagai pengganti kolom baja, batu bata, ataupun kolom dari kayu glugu. Di sini,

     bambu berfungsi menggantikan tulangan beton. Besarannya ditentukan beban yang harus

    ditopang, baik beban mati maupun beban hidup, serta gaya lateral atau tekanan angin.

    Untuk teknis pembuatannya, diawali dengan memilih satu bambu ukuran besar,

    semisal bambu petung atau beberapa bambu ukuran sedang yang digabung. Bebat seluruh

    muka bambu dengan kawat ayam. Perkuat dengan paku 4 cm tiap 20 cm lalu divernis. Lapisi

    dengan semen kamprot lalu diamkan hingga kering. Setelah itu, barulah diplester berbentuk

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    29/33

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    30/33

     pedesaan. Hal ini karena limbah bambu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Selain

    lingkungan menjadi bersih karena sampah-sampah tersebut dimanfaatkan, hasilnya juga dapat

    digunakan untuk menyuburkan tanaman, khususnya untuk tanaman kebun atau pekarangan.

    Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut.

      Siapkan sebuah lubang

      Kemudian cari juga daun serta ranting bambu yang sudah dibersihkan, keringkan,

    kemudian potong kecil-kecil.

      Masukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar

      Campur dengan sedikit saja pupuk buatan

      Tambahkan kotoran kambing yang sudah disiapkan, campurkan.

      Setelah tercampur tambahkan pula tanah kemudian campurkan

      Setelah semuanya tercampur, baru masukkan kedalam lubang yang tadi sudah digali,

    setelah itu timbun kurang lebih 2/1,5 bulan

    Mensiasati tingginya harga pupuk dengan limbah bambu.

    Setelah tertimbun dua bulan, ambil campuran limbah bambu, kotoran kambing, dan tanah

    yang telah membusuk dengan cara mengangkat kantong plastik. Kemudian aduk campuran

    hingga merata, jemur dengan cara dianginkan supaya kalor berkurang.

    Sesudah melewati proses-proses tersebut, pupuk kompos dari limbah bambu sudah dapat

    digunakan. Hal ini tentu sangat membantu para petani khususnya dalam mensiasati tingginya

    harga pupuk. Pupuk kompos ini secara ekonomis sangat murah karena dikerjakan dengan

    cara-cara tradisional dan berbahan baku limbah-limbah yang ada di sekitar kita. Dengan

     begitu, kita dapat menggunakan pupuk tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

    Selain ekonomis pupuk kompos ini juga ramah lingkungan, tidak akan mencemari tanah dan

    habitat di sekitarnya, karena pupuk ini sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Dengan

    demikian kita banyak mendapatkan keuntungan di antaranya: biaya produksi yang rendah,

    mudahnya pembuatan, lingkungan yang terjaga kebersihannya karena adanya pemanfaatan

    sampah, serta ramah lingkungan.

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    31/33

     

    BAB III

    Hasil dan Pembahasan

    Dari judul yang kami bahas, telah dihasilkan mungkin bagi orang Indonesia bambu

    sering dipandang sebelah mata. Bambu di anggap materialnya “wong kere”. Bahan bangunan

     bagi orang yang tidak mampu membeli batu bata, semen, genteng dan lain-lain yang relatif

    mahal. Orang melihat bahan baku rumah adalah menunjukkan status sosial seseorang dan

    mungkin gengsi seseorang. Maka hanya orang miskinlah yang dianggap yang mampu

    membeli bambu dan hanya mampu mewujudkan desain rumah bambu saja. Kalo menurut

     para ahli asing berpendapat bahwa bambu merupakan material masa depan yang berpotensi

    menggantikan kayu karena makin menipisnya hutan tropis yang merupakan penghasil kayu

    yang utama untuk saat ini. Bambu dapat dipersaingkan dengan baja dan harganya lebihmurah, namun kita harus pandai menjaga ketahanan dari bahan bambu dari faktor-faktor yang

    dapat membuat bambu cepat rusak.

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    32/33

     

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Rumah bambu tidak hanya identik dengan bangunan desa atau kuno. Namun dengan

    seiring berkembangnya zaman, rumah bambu dapat di modifikasi sedemikian rupa sehingga

    rumah bambu juga mendapat kesan minimalis, modern, dan natural. Walaupun rumah bambu

    dianggap bangunan tidak kokoh oleh masyarakat awam tetapi sebenarnya rumah bambu

    sangatlah kokoh karena dapat meredam gempa.

    4.2 Saran 

    - Untuk kedepannya diharapkan Indonesia mempunyai standar bambu yang berlaku

    secara nasional dengan merujuk pada standar bambu internasional yang sudah ada seperti,

    ISO 22156 (2004) dan ISO 22157-1: 2004 (E) yang disesuaikan dengan jenis bambu yang

    ada di Indonesia.

  • 8/20/2019 Tugas Makalah Teknologi Bahan Judul Kons

    33/33