Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

28
TUGAS MAKALAH KERAJAAN KALINGGA DAN MATARAM KUNO Disusun Oleh Kelompok II : ANDRE AGUSTAN IRWANDI NOVI SRIWARTI KELAS I IPS MA AL-USMANIYAH BAGAN BATU

Transcript of Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Page 1: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

TUGAS MAKALAH

KERAJAAN

KALINGGA DAN MATARAM KUNO

Disusun Oleh Kelompok II :

ANDRE AGUSTAN

IRWANDI

NOVI SRIWARTI

KELAS I IPS

MA AL-USMANIYAH

BAGAN BATU

Page 2: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

2015

BAB I

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum war.wab

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT. Karena atas

karunia dan rahmat kesehatan yang telah diberikannya, saya dapat

menyelesaikan karya tulis ini tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya,

karena beliau telah menyiapkan fasilitas-fasilitas yang saya

butuhkan untuk dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Terimakasih saya ucapkan juga kepada guru saya, karena berkat

adanya tugas ini dapat menambah pengetahuan saya. Terimakasih

juga untuk teman-teman saya, karena berkat kalian saya bisa

mengintropeksi tugas saya jika ada kekurangannya.

Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada kalian yang sudah

membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Bagan Batu, Januari 2015

Penulis

Page 3: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

1. Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Budha. Pusat

pemerintahan diperkirakan di wilayah Kabupaten Jepara saat

ini. Dalam berita Cina kerajaan ini disebiut Holing. Di sana

dijelaskan bahwa pada abad ke 7 di Jawa Tengah bagian utara

sudah berdiri satu kerajaan. Rakyat dari kerajaan tersebut

hidupnya makmur dari hasil bercocok tanam serta mempunyai

sumber air asin. Hidup mereka tenteram, karena tidak ada

kejahatan dan kebohongan. Ilmu perbintangan sudah dikenal

dan dimanfaat dalam bercocok tanam.

Page 4: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Kerajaan Kalingga memiliki pertalian dengan Kerajaan Galuh.

Putri dari Ratu Shima yang dikenal sebagai Putri Parwati

menikah dengan putra mahkota Kerajaan Galuh yang dikenal

sebagai Mandi minyak, kemudian menjadi raja kedua di

Kerajaan Galuh. Setelah Maharani Shima meninggal di tahun

732 M, Sanjaya menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang

kemudian disebut Bumi Mataram. Ia kemudian menjadi pemuka

dari sebuah dinasti atau wangsa terkenal sebagai Wangsa Sanjaya

di Kerajaan Mataram Kuno (Hindu). Kekuasaan di Jawa Barat

diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu

Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Raja Sanjaya

juga menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan

atau Bumi Sambara. Ia memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran

.

2. Kerajaan Mataram Kuno

Mataram Kuno atau Mataram (Hindu) merupakan sebutan untuk

dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yang

berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan. Dinasti Sanjaya yang

bercorak Hindu didirikan oleh Sanjaya pada tahun 732.

Beberapa saat kemudian, Dinasti Syailendra yang bercorak

Buddha Mahayana didirikan oleh Bhanu pada tahun 752.

Kedua dinasti ini berkuasa berdampingan secara damai. Nama

Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis

di masa raja Balitung.

Pada umumnya para sejarawan menyebut ada tiga dinasti yang

pernah berkuasa di Kerajaan Medang, yaitu Wangsa Sanjaya dan

Wangsa Sailendra pada periode Jawa Tengah, serta Wangsa Isyana

pada periode Jawa Timur.

Istilah Wangsa Sanjaya merujuk pada nama raja pertama Medang,

yaitu Sanjaya. Dinasti ini menganut agama Hindu aliran Siwa.

Menurut teori van Naerssen, pada masa pemerintahan Rakai

Panangkaran (pengganti Sanjaya sekitar tahun 770-an),

kekuasaan atas Medang direbut oleh Wangsa Sailendra yang

beragama Buddha Mahayana.

Mulai saat itu Wangsa Sailendra berkuasa di Pulau Jawa,

bahkan berhasil pula menguasai Kerajaan Sriwijaya di Pulau

Page 5: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Sumatra. Sampai akhirnya, sekitar tahun 840-an, seorang

keturunan Sanjaya bernama Rakai Pikatan berhasil menikahi

Pramodawardhani putri mahkota Wangsa Sailendra. Berkat

perkawinan itu ia bisa menjadi raja Medang, dan memindahkan

istananya ke Mamrati. Peristiwa tersebut dianggap sebagai awal

kebangkitan kembali Wangsa Sanjaya.

B Batasan Masalah

Apa Sejarah Kerjaan Kalingga dan Mataram Kuno

Bagaiman aspek ekonomi, budaya, sosial dan politik Kerajaan

Kalingga dan Mataram Kuno

Kapan masa kejayaan dan Kemunduran Kerajaan Kalingga

dan Mataram Kuno

C Tujuan

Untuk memaparkan secara sistematis tentang Kronologi Kerajaan

Kalingga dan Mataram Kuno di Indonesia.

D Manfaat

Agar menjadi bahan acuan bagi siswa dan memberi pengetahuan

kepada setiap pembaca mengenai kerajaan Kalingga dan dan

Mataram Kuno.

Page 6: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

BAB II

PEMBAHASAAN

KERAJAAN KALINGGA

A Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga

Catatan dari berita Cina ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun

674, rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Sima (Simo) yang

Page 7: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

dikenal sebagai raja yang patuh menjalankan hukum kerajaan;

bahkan diceritakan, barang siapa yang mencuri, akan dipotong

tangannya. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling sangat

aman dan tentram.

Disebutkan bahwa ratu ini seorang pemimpin yang tegas, jujur

dan bijaksana, serta melaksanakan hukum dengan tegas.

Ketegasannya dalam menerapkan keadilan ditampilkan dengan

cara menguji kejujuran rakyat Kanjuruhan. Dan cara ini

memperlihatkan bahwa raja dan rakyat Kalingga merupakan

negara yang taat hukum, yang dipakai sebagai pedoman hidup

bagi mereka dalam bernegara dan beragama. Dengan kepatuhan

terhadap hukum, kerajaan Kalingga mendapatkan ketentraman

dan kemakmuran.

Putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera mahkota

Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian

menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Maharani Shima

memiliki cucu yang bernama Sanaha yang menikah dengan raja

ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Brantasenawa. Sanaha dan

Bratasenawa memiliki anak yang bernama Sanjaya yang kelak

menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya

menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara

yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian

mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari

Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan

Panaraban. Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri

Dewasinga, Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara, dan

memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Daerah wilayah kekuasaan Kerajaan Kalingga meliputi 28

wilayah. Menurut Rouffaer, dalam menjalankan pemerintahannya

raja dibantu oleh 32 orang menteri, empat orang duduk di pusat

kerajaan dan 28 orang lainnya berada di daerah-daerah.

Bukti keberadaan Kerjaan Kalingga diketahui melalui adanya

Prasasti peninggalan Kerajaan Ho-ling yaitu Prasasti Tukmas.

Prasasti ini ditemukan di Desa Dakwu daerah Grobogan,

Page 8: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Purwodadidi lereng Gunung Merbabudi Jawa Tengah. Prasasti

bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti

menyebutkan tentang mata air yang bersih dan jernih. Sungai

yang mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai

Gangga di India. Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti

trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra dan bunga teratai yang

merupakan lambang keeratan hubungan manusia dengan dewa-

dewa Hindu.

Sementara di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten

Batang, Jawa Tengah, ditemukan Prasasti Sojomerto. Prasasti ini

beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuna dan berasal dari

sekitar abad ke-7 masehi. Prasasti ini bersifat keagamaan Siwais.

Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta

Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama

Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs.

Boechari berpendapat bahwa tokoh yang bernama Dapunta

Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan Wangsa

Sailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.

Kedua temuan prasasti ini menunjukkan bahwa kawasan pantai

utara Jawa Tengah dahulu berkembang kerajaan yang bercorak

Hindu Siwais. Catatan ini menunjukkan kemungkinan adanya

hubungan dengan Wangsa Sailendra atau kerajaan Medang yang

berkembang kemudian di Jawa Tengah Selatan.

B Kehidupan Masyarakat Kerajaan Kalingga

Politik

Berdasarkan berita Cina disebutkan bahwa Kerajaan Holing

diperintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu Sima.

Pemerintahannya berlangsung dari sekitar tahun 674 masehi.

Pemerintahan Ratu Sima sangat keras, namun adil dan bijaksana.

Kepada setiap pelanggar, selalu diberikan sangsi tegas. Rakyat

tunduk dan taat terhadap segala perintah Ratu Sima. Bahkan

tidak seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani

melanggar segala perintahnya. Diceritakan, mengenai Ratu Shima

yang mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur dan menindak

keras kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yang keras

yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri.

Page 9: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Pada suatu ketika seorang raja dari seberang lautan mendengar

mengenai kemashuran rakyat kerajaan Kalingga yang terkenal

jujur dan taat hukum. Untuk mengujinya ia meletakkan sekantung

uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak ada sorang pun

rakyat Kalingga yang berani menyentuh apalagi mengambil

barang yang bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian

kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu

Shima demi menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati

kepada putranya, dewan menteri memohon agar Ratu

mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah

yang menyentuh barang yang bukan miliknya, para menteri

mohon pengampunan lagi, akhirnya ratu memerintahkan agar

jari-jari kaki putra mahkota itu yang dipotong, sebagai peringatan

bagi penduduk seluruh kerajaan. Mendengar itu raja Ta-shih

takut dan mengurungkan niatnya untuk menyerang kerajaan Ratu

Shima

Sosial

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Holing sudah teratur rapi.

Hal ini disebabkan karena sistem pemerintahan yang keras dari

Ratu Sima. Di samping sangat adil dan bijaksana dalam

memutuskan suatu masalah. Rakyat sangat menghormati dan

mentaati segala keputusan Ratu Sima. Ratu sima tidak pernah

memihak dalam sosialnya ia hanya membina dan sebagai

penguasa kerajaan. Karena sifat Ratu Sima yang sangat keras ia

langsung membanggun lembaga masyarakat yang sudah jelas fungsi

dan tugasnya. Ratu Sima mendirikan lembaga masyarakat untuk

membantu dirinnya dalam mengatasi rakyatnya. Lembaga yang

sudah terbentuk sudah memberlakukan sistem perundang-

undangan. Beliau telah membuat dan menyusun perundang-

undang yang sempurna dengan dibantu lembaga masyarakat.

Hadirnya sistem perundang-undangan tersebut berjalan dengan

baik .

Ekonomi

Kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Holing

berkembang pesat. Masyarakat Kerajaan Holing telah mengenal

Page 10: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

hubungan perdagangan. Mereka menjalin hubungan perdagangan

pada suatu tempat yang disebut dengan pasar. Pada pasar itu,

mereka mengadakan hubungan perdagangan dengan teratur.

Kegiatan ekonomi masyarakat lainnya diantaranya bercocok

tanam, menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan

gading. Di Holing ada sumber air asin yang dimanfaatkan untuk

membuat garam. Hidup rakyat Holing tenteram, karena tidak ada

kejahatan dan kebohongan. Berkat kondisi itu rakyat Ho-ling

sangat memperhatikan pendidikan. Buktinya rakyat Ho-ling

sudah mengenal tulisan, selain tulisan masyarakat Ho-ling juga

telah mengenal Ilmu perbintangan dan dimanfaatkan dalam

bercocok tanam. Rakyat dari kerajaan tersebut hidupnya makmur

dari hasil bercocok tanam serta mempunyai sumber air asin.

Hidup mereka tenteram, karena tidak ada kejahatan dan

kebohongan. Ilmu perbintangan sudah dikenal dan dimanfaat

dalam bercocok tanam.

Kegiatan ekonomi Kalingga adalah perdagangan dan pelayaran

karena letak kerajaan di semenanjung melayu. Jadi perdagangan

sangat lah lancar dan terkendali, perdagangannya amat maju dan

pelayaran disana sebagai alat transportasi yang mudah juga cepat.

Hal ini yang mendukung perkembangan ekonomi di kerjaan

Holing. Transportasi dan pemerintahan yang bagus itu

menggaibatkan terjadinya hubungan perdagangan antar negara

lain. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan kerajaan holing

sangat amat berkembang dengan pesat.

Holing sendiri banyak ditemukan barang-barang yang bercirikan

kebudayaan Dong-Song dan India. Hal ini menunjukkan adanya

pola jaringan yang sudah terbentuk antar Holing dengan bangsa

luar. Wilayah perdaganganya meliputi laut China Selatan sampai

pantai utara Bali. Tetapi perkembangan selanjutnya sistem

perdagangan Holing mendapat tantangan dari Sriwijaya, yang

pada akhirnya perdagangan dikuasi oleh Sriwijaya. Sehingga

Sriwijaya menjadi kerajaan yang menguasai perdagangan pada

pertengahan abad ke-8.

Agama

Page 11: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh

oleh ajaran Budha. Oleh karena itu, Holing menjadi pusat

pendidikan agama Budha. Holing memiliki seorang pendeta yang

bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan masyarakat Holing

mayoritas beragama Budha.

Pada suatu hari, seorang pendeta Budha dari Cina berkeinginan

menuntut ilmu di Holing. Pendeta itu bernama Hou-ei-Ning. Ia

pergi ke Holing untuk menerjemahkan kitab Hinayana dari

bahasa sansekerta ke bahasa Cina. Salah satu sumber yang

berbicara tentang keagamaan Kerajaan Ho-ling adalah sumber

Cina yang berasal dari catatan perjalanan I-tsing, seorang pendeta

agama Budha dari Cina dan kronik Dinasti Sung. Dikatakan

bahwa pada 664-667 M, pendeta Budha Cina bernama Hwu-ning

dengan pembantunya Yun-ki datang ke Ho-ling. Di sana kedua

pendeta tersebut bersama-sama dengan Joh-na po-t’o-lo

menerjemahkan Kitab Budha bagian Nirwana. Terjemahan inilah

yang dibawa pulang ke Cina. Menurut I-tsing, Kitab suci Budha

yang diterjemahkan tersebut sangat berbeda dengan kitab Suci

Budha Mahayana. Menurut catatan Dinasti Sung yang

memerintah setelah Dinasti T’ang, terbukti bahwa terjemahan

yang diterjemahkan Hwu-Ning dengan Yun-ki bersama dengan

Njnanabhdra itu adalah kitab Nirwana bagian akhir yang

menceritakan tentang pembakaran jenazah sang Budha, dengan

sisa tulang yang tidak habis terbakar dikumpulkan untuk

dijadikan relik suci. Dengan demikian jelas bahwa Ho-ling tidak

menganut agama Budha aliran Mahayana, tetapi menganut agama

Budha Hinayana aliran Mulasarastiwada. Kronik Dinasti Sung

juga menyebutkan bahwa yang memimpin dan mentahbiskan

Yun-ki menjadi pendeta Budha adalah Njnanabhadra.

Budaya

Mayoritas masyarakatnya memeluk agama budha begitu juga

dengan kebudayaanya banyak di pengaruhi oleh budaya india.

Selain agamanya yang lekat dan kental banyak tercampur dan

terpengaruh dengan adat istiadat kebudayaan orang india hal ini

juga berpengaruh pada Ratu Sima karena menerima dengan baik

kebudayaan india masuk di kerajaan Holing.

Page 12: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

C Masa Kejayaan Kerajaan Kalingga

Pada tahun 674 Masehi, kerajaan Kalingga diperintah oleh

seorang Ratu Sima. Ratu Sima merupakan raja yang terkenal di

pemerintahan kerajaan Kalingga. Dibawah kekuasaan Ratu Sima

ini, kerajaan Kalingga mengalami masa kejayaan. Pada saat itu,

semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur. Mereka

tunduk dan patuh terhadap segala perintah Ratu Sima bahkan

tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani

melanggarnya.

Pada suatu hari, ada seorang raja yang sangat penasaran dengan

kejujuran rakyat Holing. Raja itu bernama Raja Ta-shih. Ia

berkeinginan untuk menguji kejujuran rakyat Holing. Untuk

membuktikannya, raja Ta-shih mengirim utusan ke holing.

Utusan tersebut diperintahkan untuk meletakkan pundi-pundi

emas secara diam-diam di tengah jalan dekat keramaian pasar.

Tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh pundi-

pundi emas tersebut hingga 3 tahun lamanya. Namun, pada suatu

hari Sang Putera Mahkota sedang berjalan-jalan melewati pasar

tersebut. Ketika berjalan, kaki Putera Mahkota tidak sengaja

menyenggol pundi-pundi emas. Salah seorang warga melihat

kejadian itu dan ia melaporkan kepada pemerintah kerajaan.

Laporan tersebut terdengar oleh Ratu Sima. Maka Ratu Sima

memerintahkan agar anaknya di potong kakinya sebagai

hukuman. Karena hukuman itu dirasa terlalu berat, para

penasehat Ratu memohon agar hukuman diperingan, namun Ratu

berkeras. Setelah didesak, Ratu Sima memutuskan untuk

memperingan hukumannya. Kaki putra mahkota tidak jadi

dipotong tetapi hanya jari-jari kakinya saja.

D Keruntuhan Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Budha. Pusat

pemerintahan diperkirakan di wilayah Kabupaten Jepara saat

ini. Kerajaan ini berada di wilayah Jawa Tengah bagian utara

(sekarang Jepara). Dalam berita Cina kerajaan ini disebut Holing.

Di sana dijelaskan bahwa pada abad ke 7 di Jawa Tengah bagian

utara sudah berdiri satu kerajaan. Rakyat dari kerajaan tersebut

Page 13: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

hidupnya makmur dari hasil bercocok tanam serta mempunyai

sumber air asin. Hidup mereka tenteram, karena tidak ada

kejahatan dan kebohongan. Ilmu perbintangan sudah dikenal dan

dimanfaat dalam bercocok tanam.

Kegiatan ekonomi Kalingga adalah perdagangan dan pelayaran

karena letak kerajaan di semenanjung melayu. Jadi perdagangan

sangat lah lancar dan terkendali, perdagangannya amat maju dan

pelayaran disana sebagai alat transportasi yang mudah juga cepat.

Hal ini yang mendukung perkembangan ekonomi di kerjaan

Holing. Transportasi dan pemerintahan yang bagus itu

menggakibatkan terjadinya hubungan perdagangan antar negara

lain. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan kerajaan holing

sangat amat berkembang dengan pesat.

Holing sendiri banyak ditemukan barang-barang yang bercirikan

kebudayaan Dong-Song dan India. Hal ini menunjukkan adanya

pola jaringan yang sudah terbentuk antar Holing dengan bangsa

luar. Wilayah perdaganganya meliputi laut China Selatan sampai

pantai utara Bali. Tetapi perkembangan selanjutnya sistem

perdagangan Holing mendapat tantangan dari Sriwijaya, yang

pada akhirnya perdagangan dikuasi oleh Sriwijaya. Sehingga

Sriwijaya menjadi kerajaan yang menguasai perdagangan pada

pertengahan abad ke-8. Pada tahun 752, kerajaan Ho-ling

menjadi taklukan kerajaan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini

menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan

Tarumanegara yang sebelumnya telah ditaklukkan Sriwijaya.

Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan

perdagangan Sriwijaya-Buddha.

Page 14: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

KERAJAAN MATARAM KUNO

A Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Sejarah Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno

diperkirakan berada di wilayah aliran sungai-sungai Bogowonto,

Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Keberadaan

kerajaan ini dapat diketahui dari Prasasti Canggal. Prasasti

berangka tahun 732 Masehi ini menyebutkan bahwa kerajaan itu

pada awalnya dipimpin oleh Sana. Setelah kematiannya, tampuk

kekuasaan dipegang oleh keponakannya, Sanjaya.

Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai Panangkaran

berdiri pula sebuah dinasti baru di Jawa Tengah, yaitu Dinasti

Syailendra yang beragama Budha. Perkembangan kekuasaan

dinasti tersebut di bagian selatan Jawa Tengah menggeser

kedudukan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu hingga ke

bagian tengah Jawa Tengah.

Akhirnya, untuk memperkuat kedudukan masing-masing, kedua

dinasti itu sepakat bergabung. Caranya adalah melalui

pernikahan antara Raja Putri Pramodharwani dari pihak

Syailendra dengan Rakai Pikatan dari dinasti saingannya.

Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam

pembangunan candi agama Budha dan Hindu. Candi yang

diperuntukan bagi agama Budha antara lain Candi Borobudur,

yang dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Candi

Hindu yang dibangun antara lain Candi Rara Jongrang di

Prambanan, yang dibangun oleh Raja Pikatan.

Pada zaman pemerintahan Raja Rakai Wawa terjadi banyak

kekacauan di daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan

Kerajaan Mataram Kuno sementara ancaman dari luar

mengintainya.

Page 15: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Keadaan menjadi semakin buruk setelah kematian sang raja

akibat perebutan kekuasaan di kalangan istana. Akhirnya,

pengganti Raja Wawa yang bernama Mpu Sindok mengambil

keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahannya dari

Jawa Tengah ke Jawa Timur. Di sana ia membangun sebuah

dinasti baru yang bernama Isyana.

Kerajaan mataram kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya

yang terkenal sebagai seorang raja yang besar. Ia adalah penganut

Hindu Syiwa yang taat. Setelah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya

meninggal dunia, beliau kemudian digantikan oleh putranya

yang bernama Sankhara yang bergelar Rakai Panangkaran Dyah

Sonkhara Sri Sanggramadhanjaya.

Raja Panangkaran lebih progresif dan bijaksana daripada Sanjaya

sehingga Mataram Kuno lebih cepat berkembang. Daerah-daerah

sekitar Mataram Kuno segera ditaklukkan, seperti kerajaan Galuh

di Jawa Barat dan Kerajaan Melayu di Semenanjung

Malaya.Ketika Rakai Panunggalan berkuasa, kerajaan Mataram

Kuno mulai mengadakan pembangunan beberapa candi megah

seperti candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon,

candi Mendut, dan Candi Borobudur.

Kemudian setelah Rakai Panunggalan meninggal, beliau

digantikan oleh Rakai Warak. Pada zaman pemerintahan Rakai

Warak, ia lebih mengutamakan agama Buddha dan Hindu

sehingga pada saat itu banyak masyarakat yang mengenal agama

tersebut. Setelah Rakai Warak meninggal kemudian digantikan

oleh Rakai Garung.

Setelah Rakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai

Pikatan. Berkat kecakapan dan keuletan Rakai Pikatan, semangat

kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali. Kekuasaannya

pun bertambah luas meliputi seluruh Jawa Tengah dan Jawa

Timur serta ia pun memulai pembangunan candi Hindu yang

lebih besar dan indah yaitu candi Prambanan (Candi Lara

Jonggrang) di desa Prambanan. Setelah Raja Pikatan wafat ia

digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan

Rakai Kayuwangi Kerajaan banyak menghadapi masalah dan

berbagai persoalan yang rumit sehingga timbullah benih

perpecahan di antara keluarga kerajaan. Selain itu zaman

Page 16: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

keemasan Mataram Kuno mulai memudar serta banyak terjadi

perang saudara.

B Perkembangan Pemerintahan

a. Dinasti Sanjaya

Istilah Wangsa Sanjaya diperkenalkan oleh sejarawan bernama

Dr. Bosch dalam karangannya yang berjudul Sriwijaya, de

Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952). Ia menyebutkan

bahwa, di Kerajaan Medang terdapat dua dinasti yang berkuasa,

yaitu dinasti Sanjaya dan Sailendra.

Istilah Wangsa Sanjaya merujuk kepada nama pendiri Kerajaan

Medang, yaitu Sanjaya yang memerintah sekitar tahun 732.

Berdasarkan Prasasti Canggal (732 M) diketahui Sanjaya adalah

penerus raja Jawa Sanna, menganut agama Hindu aliran Siwa,

dan berkiblat ke Kunjarakunja di daerah India, dan

mendirikan Shivalingga baru yang menunjukkan membangun

pusat pemerintahan baru.

Menurut penafsiran atas naskah Carita Parahyangan yang

disusun dari zaman kemudian, Sanjaya digambarkan sebagai

pangeran dari Galuh yang akhirnya berkuasa di Mataram. Ibu

dari Sanjaya adalah Sanaha, cucu Ratu Shima dari Kerajaan

Kalingga di Jepara.

Ayah dari Sanjaya adalah Sena/Sanna/Bratasenawa, raja Galuh

ketiga. Sena adalah putra Mandiminyak, raja Galuh kedua

(702-709 M). Dikemudian hari, Sanjaya yang merupakan

penerus Kerajaan Galuh yang sah, menyerang Galuh dengan

bantuan Tarusbawa, raja Sunda. Penyerangan ini bertujuan

untuk melengserkan Purbasora.

Saat Tarusbawa meninggal pada tahun 723, kekuasaan Sunda

dan Galuh berada di tangan Sanjaya. Di tangannya, Sunda dan

Galuh bersatu kembali. Tahun 732, Sanjaya menyerahkan

kekuasaan Sunda-Galuh kepada putranya Rarkyan Panaraban

(Tamperan).

Di Kalingga, Sanjaya memegang kekuasaan selama 22 tahun

(732-754), yang kemudian diganti oleh puteranya dari Déwi

Page 17: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Sudiwara, yaitu Rakai Panangkaran. Secara garis besar kisah

dari Carita Parahyangan ini sesuai dengan prasasti Canggal.

Rakai Panangkaran dikalahkan oleh dinasti pendatang dari

Sumatra yang bernama Wangsa Sailendra. Berdasarkan

penafsiran atas Prasasti Kalasan (778 M), pada tahun 778 raja

Sailendra yang beragama Buddha aliran Mahayana memerintah

Rakai Panangkaran untuk mendirikan Candi Kalasan.

Sejak saat itu Kerajaan Medang dikuasai oleh Wangsa Sailendra.

Sampai akhirnya seorang putri mahkota Sailendra yang

bernama Pramodawardhani menikah dengan Rakai Pikatan,

seorang keturunan Sanjaya, pada tahun 840–an. Rakai Pikatan

kemudian mewarisi takhta mertuanya. Dengan demikian,

Wangsa Sanjaya kembali berkuasa di Medang.

b. Dinasti Syailendra

Selama ini kerajaan Medang dianggap diperintah oleh dua

wangsa yaitu Wangsa Sailendra yang beragama Buddha dan

Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Siwa, pendapat ini

pertama kali diperkenalkan oleh Bosch.

Pada awal era Medang atau Mataram Kuno, wangsa Sailendra

cukup dominan di Jawa Tengah. Menurut para ahli sejarah,

wangsa Sanjaya awalnya berada di bawah pengaruh kekuasaan

wangsa Sailendra.

Mengenai persaingan kekuasaan tersebut tidak diketahui secara

pasti, akan tetapi kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa

Tengah. Sementara Poerbatjaraka menolak anggapan Bosch

mengenai adanya dua wangsa kembar berbeda agama yang

saling bersaing ini.

Menurutnya hanya ada satu wangsa dan satu kerajaan, yaitu

wangsa Sailendra dan Kerajaan Medang. Sanjaya dan

keturunannya adalah anggota Sailendra juga. Ditambah

menurut Boechari, melalui penafsirannya atas Prasasti

Sojomerto bahwa wangsa Sailendra pada mulanya memuja Siwa,

sebelum Panangkaran beralih keyakinan menjadi penganut

Buddha Mahayana.

Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Sailendra tertera dalam

prasasti Ligor, prasasti Nalanda maupun prasasti Klurak,

Page 18: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

sedangkan raja-raja dari keluarga Sanjaya tertera dalam prasasti

Canggal dan prasasti Mantyasih.

Berdasarkan candi-candi, peninggalan kerajaan Mataram Kuno

dari abad ke-8 dan ke-9 yang bercorak Budha (Sailendra)

umumnya terletak di Jawa Tengah bagian selatan, sedangkan

yang bercorak Hindu (Sanjaya) umumnya terletak di Jawa

Tengah bagian utara.

Berdasarkan penafsiran atas prasasti Canggal (732 M) Sanjaya

memang mendirikan Shivalingga baru (Candi Gunung Wukir),

artinya ia membangun dasar pusat pemerintahan baru. Hal ini

karena raja Jawa pendahulunya, Raja Sanna wafat dan

kerajaannya tercerai-berai diserang musuh. Saudari Sanna

adalah Sannaha, ibunda Sanjaya, artinya Sanjaya masih

kemenakan Sanna.

Sanjaya mempersatukan bekas kerajaan Sanna, memindahkan

ibu kota dan naik takhta membangun kraton baru di Mdang i

Bhumi Mataram. Hal ini sesuai dengan adat dan kepercayaan

Jawa bahwa kraton yang sudah pernah pralaya, diserang, kalah

dan diduduki musuh, sudah buruk peruntungannya sehingga

harus pindah mencari tempat lain untuk membangun kraton

baru.

Hal ini serupa dengan zaman kemudian pada masa Mataram

Islam yang meninggalkan Kartasura yang sudah pernah

diduduki musuh dan berpindah ke Surakarta. Perpindahan

pusat pemerintahan ini bukan berarti berakhirnya wangsa yang

berkuasa.

Hal ini sama dengan Airlangga pada zaman kemudian yang

membangun kerajaan baru, tetapi ia masih merupakan

keturunan wangsa penguasa terdahulu, kelanjutan

Dharmawangsa yang juga anggota wangsa Isyana.

Maka disimpulkan meski Sanjaya memindahkan ibu kota ke

Mataram, ia tetap merupakan kelanjutan dari wangsa Sailendra

yang menurut prasasti Sojomerto didirikan oleh Dapunta

Selendra.

Pada masa pemerintahan raja Indra (782-812), puteranya,

Samaratungga, dinikahkan dengan Dewi Tara, puteri

Dharmasetu, Maharaja Sriwijaya. Prasasti yang ditemukan tidak

Page 19: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

jauh dari Candi Kalasan memberikan penjelasan bahwa candi

tersebut dibangun untuk menghormati Tara sebagai Bodhisattva

wanita.

Pada tahun 790, Sailendra menyerang dan mengalahkan

Chenla (Kamboja Selatan), kemudian sempat berkuasa di sana

selama beberapa tahun.

Candi Borobudur selesai dibangun pada masa pemerintahan

raja Samaratungga (812-833). Borobudur merupakan monumen

Buddha terbesar di dunia, dan kini menjadi salah satu

kebanggaan bangsa Indonesia.

Dari hasil pernikahannya dengan Dewi Tara, Samaratungga

memiliki putri bernama Pramodhawardhani dan putra

bernama Balaputradewa. Balaputra kemudian memerintah di

Sriwijaya, maka selain pernah berkuasa di Medang, wangsa

Sailendra juga berkuasa di Sriwijaya.

B Kehidupan Rakyat Mataram Kuno

Rakyat Mataram menggantungkan kehidupannya pada hasil

pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta

daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil

pertaniannya.

Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian

telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Yang

diperdagagkan pertama-tama hasil bumi, seperti beras, buah-

buahan, sirih pinang, dan buah mengkudu.

Juga hasil industry rumah tangga, seperti alat perkakas dari besi

dan tembaga, pakaian,paying,keranjang, dan barang-barang

anyaman, gula, arang, dan kapur sirih. Binatang ternak seperti

kerbau, sapi, kambing, itik, dan ayam serta telurnya juga di

perjual belikan.

Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja

Balitung berkuasa.Raja telah memerintahkan untuk membuat

pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar kanan-kiri

aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin

kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai

tersebut.

Page 20: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Sebagai imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut

dibebaskan dari pungutan pajak.

Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut

dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan

kesejahteraan rakyat Mataram Kuno.

C Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Runtuhnya kerajaan Mataram disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, disebabkan oleh letusan gunung Merapi yang

mengeluarkan lahar. Kemudian lahar tersebut menimbun candi-

candi yang didirikan oleh kerajaan, sehingga candi-candi tersebut

menjadi rusak.Kedua, runtuhnya kerajaan Mataram disebabkan

oleh krisis politik yang terjadi tahun 927-929 M.

Ketiga, runtuhnya kerajaan dan perpindahan letak kerajaan

dikarenakan pertimbangan ekonomi. Di Jawa Tengah daerahnya

kurang subur, jarang terdapat sungai besar dan tidak terdapatnya

pelabuhan strategis.Sementara di Jawa Timur, apalagi di pantai

selatan Bali merupakan jalur yang strategis untuk perdagangan,

dan dekat dengan daerah sumber penghasil komoditi perdagangan.

Mpu Sindok mempunyai jabatan sebagai Rake I Hino ketika Wawa

menjadi raja di Mataram, lalu pindah ke Jawa timur dan

mendirikan dinasti Isyana di sana dan menjadikan Walunggaluh

sebagai pusat kerajaan.

Mpu Sindok yang membentuk dinasti baru, yaitu Isanawangsa

berhasil membentuk Kerajaan Mataram sebagai kelanjutan dari

kerajaan sebelumnya yang berpusat di Jawa Tengah.

Mpu Sindok memerintah sejak tahun 929 M sampai dengan 948

M.Sumber sejarah yang berkenaan dengan Kerajaan Mataram di

Jawa Timur antara lain prasasti Pucangan, prasasti Anjukladang

dan Pradah, prasasti Limus, prasasti Sirahketing, prasasti Wurara,

prasasti Semangaka, prasasti Silet, prasasti Turun Hyang, dan

prasasti Gandhakuti yang berisi penyerahan kedudukan putra

mahkota oleh Airlangga kepada sepupunya yaitu Samarawijaya

putra Teguh Dharmawangsa.

D Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Page 21: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

1. Candi Arjuna

Candi ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga.

Berdenah dasar persegi dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2.

Tubuh candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 1 m. Di sisi

barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke ruangan kecil

dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam

bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh

candi.

2. Candi Semar

Candi ini letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah

dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan.

Batur candi setinggi sekitar 50 cm, polos tanpa hiasan.

Tangga menuju pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi

terdapat di sisi timur. Pintu masuk tidak dilengkapi bilik

penampil. Ambang pintu diberi bingkai dengan hiasan pola

kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya. Di atas ambang

pintu terdapat Kalamakara tanpa rahang bawah.

3. Candi Puntadewa

Page 22: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Ukuran Candi Puntadewa tidak terlalu besar, namun candi ini

tampak lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur bersusun

setinggi sekitar 2,5 m. Tangga menuju pintu masuk ke dalam

ruang dalam tubuh candi dilengkapi pipi candi dan dibuat

bersusun dua, sesuai dengan batur candi. Atap candi mirip

dengan atap Candi Sembadra, yaitu berbentuk kubus besar.

Puncak atap juga sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi

bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil

seperti tempat menaruh arca. Pintu dilengkapi dengan bilik

penampil dan diberi bingkai yang berhiaskan motif kertas

tempel.

4. Candi Sembrada

Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar

berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan sisi selatan, timur dan

utara terdapat bagian yang menjorok keluar, membentuk relung

seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di sisi barat dan,

dilengkapi dengan bilik penampil. Adanya bilik penampil di

sisi barat dan relung di ketiga sisi lainnya membuat bentuk

tubuh candi tampak seperti poligon.

5. Candi Srikandi

Candi ini terletak di utara Candi Arjuna. Batur candi setinggi

sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk kubus. Di sisi

timur terdapat tangga dengan bilik penampil. Pada dinding

utara terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu, pada

dinding timur menggambarkan Syiwa dan pada dinding selatan

menggambarkan Brahma. Sebagian besar pahatan tersebut sudah

Page 23: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

rusak. Atap candi sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi

bentuk aslinya.

6. Candi Sari

Candi Sari adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari

Candi Sambi Sari, Candi Kalasandan Candi Prambanan, yaitu

di bagian sebelah timur laut dari kota Yogyakarta, dan tidak

begitu jauh dari Bandara Adisucipto. Candi ini dibangun pada

sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram

Kuno dengan bentuk yang sangat indah. Pada bagian atas candi

ini terdapat 9 buah stupa seperti yang nampak pada stupa di

Candi Borobudur, dan tersusun dalam 3 deretan sejajar.

Bentuk bangunan candi serta ukiran relief yang ada pada

dinding candi sangat mirip dengan relief di Candi Plaosan.

Beberapa ruangan bertingkat dua berada persis di bawah

masing-masing stupa, dan diperkirakan dipakai untuk tempat

meditasi bagi para pendeta Buddha (bhiksu) pada zaman

dahulunya. Candi Sari pada masa lampau merupakan suatu

Vihara Buddha, dan dipakai sebagai tempat belajar dan

berguru bagi para bhiksu.

7. Candi Mendut

Page 24: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Candi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha. Candi

yang terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten

Magelang, Jawa Tengahini, letaknya berada sekitar 3 kilometer

dari candi Borobudur.

Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari

dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang

bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah

membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya

adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda

bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi

Mendut.

Page 25: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan

Page 26: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

KERAJAAN KALINGGA

Dalam berita Cina kerajaan ini disebiut Holing. Di sana dijelaskan

bahwa pada abad ke 7 di Jawa Tengah bagian utara sudah berdiri

satu kerajaan. Rakyat dari kerajaan tersebut hidupnya makmur

dari hasil bercocok tanam serta mempunyai sumber air asin. Hidup

mereka tenteram, karena tidak ada kejahatan dan kebohongan.

Ilmu perbintangan sudah dikenal dan dimanfaat dalam bercocok

tanam.

Kronik Dinasti Tang memberitakan bahwa daerah yang disebut Ho-

ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan

gading gajah. Penduduk membuat benteng-benteng dari kayu dan

rumah mereka beratap daun kelapa. Mereka sudah pandai

membuat minuman dari air bunga kelapa (mungkin tuak). Bila

makan mereka tidak menggunakan sendok atau sumpit, melainkan

menggunakan tangan. Ada sebuah gua yang selalu mengeluarkan

air garam yang disebut sebagai bledug. Penduduk menghasilkan

garam dengan memanfaatkan sumber air garam yang disebut

sebagai bledug tersebut.

Keberadaan kerajaan Kalingga tentunya tidak akan terlepas dari

keberadaan Ratu Shima, yang memerintah sekitar tahun 674 M.

Dalam memerintah Ratu Sima digambarkan sebagai pemimpin

yang “keras” demi menjalankan hukum kerajaan. Kerajaannya

dikelilingi oleh pagar kayu. Tempat tinggal raja berupa rumah

tingkat yang beratap, tempat duduk raja berupa paterana gading.

KERAJAAN MATARAM KUNO

Secara umum kerajaan Mataram Kuno pernah di pimpin oleh 3

dinasti yang pernah berkuasa pada waktu itu, yaitu Wangsa

Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan Wangsa Isyana.Istilah Isyana

berasal dari nama Sri Isyana Wikramadharmottunggadewa, yaitu

gelar Mpu Sindok setelah menjadi raja Medang (929–947).

Silsilah Wangsa Isyana dijumpai dalam prasasti Pucangan tahun

1041 atas nama Airlangga, seorang raja yang mengaku keturunan

Mpu Sindok. Dalam masa 70 tahun itu tercatat hanya tiga prasasti

yang berangka tahun yang ditentuka, yaitu prasasti Hara-Hara

tahun 888 Saka (966 M) prasasti Kawambang Kulwan tahun 913

Saka (992 M) dan prasasti ucem tahun 934 Saka (1012-1013 M).

Page 27: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian

telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Yang

diperdagagkan pertama-tama hasil bumi, seperti beras, buah-

buahan, sirih pinang, dan buah mengkudu.

B Saran

Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa

kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai

penulis mohon maaf apabila pembaca tidak merasa puas dengan

hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami

harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki

penulisan makalah kami

DAFTAR PUSTAKA

http://ms.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Mataram_Kuno

http://haristepanus.wordpress.com/masa-hindu-buddha/kerajaan-

mataram-kuno/

http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-mataram-

kuno.html

http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Sejarah-

Indonesia/Zaman-Pra-Kolonial/Tahun-600-799/Sekitar-Tahun-

732-Kerajaan-Medang-atau-Mataram-Kuno

http://kerajaan-singasari.blogspot.com/2013/10/sejarah-berdirinya-

kerajaan-mataram.html

http://buihkata.blogspot.com/2013/02/sejarah-kerajaan-mataram-

kuno.html

http://encuss26.blogspot.com/

Page 28: Tugas makalah kerajaan kalingga dan mataram kuno

http://akhmadjohan.blogspot.com/2010/10/dinasti-syailendra-dan-

sanjaya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Sanjaya