Tugas makalah karya tulis ilmiah

28
MAKALAH SOSIOLOGI KELUARGA DAN GENDER KODRAT SEORANG WANITA PERAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI DAN IBU RUMAH TANGGA DALAM KELUARGA Oleh: FITRIANA SAKTI (084564220) PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITA NEGERI SURABAYA 2010 BAB I

description

karya ilmiah

Transcript of Tugas makalah karya tulis ilmiah

Page 1: Tugas makalah karya tulis ilmiah

MAKALAH

SOSIOLOGI KELUARGA DAN GENDER

KODRAT SEORANG WANITA

PERAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI DAN IBU RUMAH

TANGGA DALAM KELUARGA

Oleh:

FITRIANA SAKTI

(084564220)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITA NEGERI SURABAYA

2010

Page 2: Tugas makalah karya tulis ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah.

Didunia ini ada 2 jenis manusia, yakni kaum wanita dan adam. Wanita

merupakan seseorang yang tidak punya otot yang kekar seperti halnya kaum

adam. Tangannya-pun tidak sekuat kaum adam. jika dibandingkan laki-laki, ia

lemah. Banyak jabatan sebagai seorang pemimpin yang didomisili dari kaum

adam. sampai jabatan lurah di suatu desa juga dipangku oleh kaum adam.

Wanita di kodratkan sebagai makhluk yang di fungsikan untuk melahirkan

keturunan demi mempertahankan spesiesnya.Sebagai konsekuensi dari tugas

melahirkan anak tersebut, wanita seara instinktif merasa wajib untuk menyususi

dan memelihara anak yang di lahirkannya agar dapat terus hidup.Kelengkapan

untuk melakukan tugas itupun diberi oleh Tuhan ,dengan tugas yang di terimanya

tersebut (dan memang harus mau menerima tanpa syarat), wanita mesti tinggal di

rumah,sementara suami dan anggota keluarga yang lain dapat bebas pergi karena

tidak menerima tugas yang mendesak dan sangat penting seperti dirinya.

Wanita dikodratkan di bawah laki-laki di hampir semua posisi di

masyarakat. Tradisi Jawa mengatakan bahwa perempuan dikodratkan sebagai

yang masak, manak, dan macak (memasak, beranak, dan berhias diri). Perempuan

diposisikan menempati wilayah domestik dan sekadar patner belakang laki-laki.

Posisi perempuan untuk berbagai hal masih tersubordinasi di bawah laki-laki.

Peranan kunci ada pada hierarki yang note bene terdiri dari laki-laki

semua. “Kadang kita memahami kodrat sebagai sesuatu yang terberi (the given),

sudah harga mati dan tidak bisa diotak-atik lagi.

Kata kodrat sering digunakan untuk merepresentasikan peran perempuan

menurut agama, terutama Islam. Sehingga daya ikatnya begitu kuat. Bila agama

Page 3: Tugas makalah karya tulis ilmiah

sudah mengeluarkan suatu larangan, maka hal tersebut bila dilanggar dihukumi

haram. Seperti yang terdapat dalam kaidah Ushul Fiqh al-ashlu fi al-Nahyi li al-

tahrim (asal dari larangan adalah haram). Larangan melanggar kodrat bagi seorang

perempuan terus dipertahankan sampai saat ini. Tradisi pemahaman ini

mengendap di alam bawah sadar masyarakat. Sehingga pada saat seorang

perempuan ingin mengaktualisasikan dirinya di ranah publik, maka secara

otomastis larangan melanggar kodrat menyertainya.

kata kodrat berpengaruh pada konsepsi perempuan tentang dirinya.

Perempuan cenderung menganggap dirinya tidak sederajat dengan laki-laki.

Hadirnya perempuan hanyalah sebagai pelengkap saja. Eksistensi perempuan

hanya untuk laki-laki. Sehingga wajar saat ini di layar TV sering kita saksikan

perempuan-perempuan yang mempercantik dirinya dan berlomba-lomba hanya

untuk menarik perhatian laki-laki. Bahkan sampai terlibat konflik antar sesama

perempuan demi mendapatkan laki-laki yang dicintai. Seolah itulah tujuan hidup

dan kodrat seorang perempuan.

Pemahaman tentang “kodrat“ yang disamakan dengan pemahaman

“taqdir” membawa akibat pada terjadinya ketidakadilan gender yang dialami

perempuan. Karena kata kodrat bukan sesuatu yang di dasarkan factor biologis.

Kodrat bukan pula sesuatu yang terberi begitu saja dari Allah (given) yang harus

dilakukan dan tak ada seorang pun yang bisa menghindarinya. Tetapi ada manusia

(subjek) dan unsur-unsur budaya yang membentuknya. Kodrat perempuan pada

ahirnya sarat dengan muatan-muatan lokal. Dari pengertian ini, kodrat bisa

berubah dan bukan sebuah ketentuan. Perubahan kodrat dapat terjadi dari waktu

ke waktu dan dari tempat ke tempat lain.

Pengertian kodrat seperti ini ternyata mempunyai kesamaan dengan

definisi gender. Dimana gender diartikan sebagai “pembedaan antara perempuan

dan laki-laki berdasarkan jenis kelaminnya dalam hal sifat, peran, posisi, tanggung

jawab, akses, fungsi, control, yang dibentuk secara sosial yang dipengaruhi oleh

berbagai factor: budaya, penafsiran agama, sosial, politik, hukum, pendidikan dan

Page 4: Tugas makalah karya tulis ilmiah

lain-lain yang bisa berubah sesuai dengan konteks waktu, tempat dan budaya”.

(Yanti Muchtar (ed), 2006: 115)

Pelanggaran terhadap kodrat bukan merupakan hal yang haram. Karena

kodrat sendiri bisa bermakana inner power atau kemampuan yang bersumber dari

dalam diri individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kesuksesan

perempuan sama sekali tidak melanggar kodrat dan bukan kodrat. Perempuan

memiliki kesempatan sukses dalam kehidupan dan cinta karena itu bisa

berbanding lurus. Namun, apakah sudah kita sadari bahwa diatas kerberhasilan

kaum adam, dibalik kecermelangannya kaum adam, wanita lah yang sangat

berperan. Wanita laksana TUT WURI HANDAYANI. Ia lah yang selalu men-

support, memotivasi suaminya untuk terus maju dan maju.. ia selalu mendukung

semua ide-ide positif yang dilakukan oleh suaminya dan sebagai ibu, wanita juga

sangat berperan dalam mendidik buah hatinya, agar kelak menjadi anak yang baik.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

makalah ini adalah sebagai berikut:

Apa saja peran perempuan dalam keluarga sebagai istri dan ibu rumah

tangga?

3. Tujuan

Untuk menambah referensi para pembaca, terutama para pembaca

perempuan agar tidak lemah atau di kuasai oleh laki-laki. Meskipun dengan

sikapnya yang lemah,tetapi mempunyai peranan yang sangat penting dalam

keluarga baik sebagai istri atau seorang ibu rumah tangga.

Page 5: Tugas makalah karya tulis ilmiah

BAB II

LANDASAN TEORI

Pengertian Kodrat Menurut Bahasa.Kodrat berasal dari bahasa Arab

qadara/qadira- yaqduru/yaqdiru- qudratan. Dalam kamus al-munjid fil-al-Lughah

wa al-a’lam kata ini diartikan dengan qawiyyun ‘ala al-syai (kuasa mengerjakan

sesuatu), ja’alahu ‘ala miqdarih (membagi sesuatu menurut porsinya) atau qash-

shara (memendekan/membatasi). Dari akar kata qadara/qadira ini juga lahir kata

taqdir (qaddara-yuqaddiru-taqdir) yang berarti menentukan (ketentuan) atau

menetapkan.( Nassaruddin Umar, 1999:. 4). Demikian pula dalam kamus al-

Munawwir yang mengartikan qudrah sebagai kekuatan, kekuasaan dan

kemampuan.( Ali Ma’shum dan Zainal Abidin Munawwir,1997: 1095). Dari akar

kata ini kaitu kodrat (qudrah) dan taqdir (taqdir) dalam bahasa Indonesia sering

dipakai dalam pengertian yang sama. Menunjuk pada “apa yang telah ditentukan

Tuhan”. Sehingga kata kodrat dan takdir bermuara pada kekuasaan mutlak Tuhan.

Kata kodrat dalam arti kemampuan, kekuasaan atau sifat bawaan

menunjukan adanya keterlibatan aktif dari si pelaku terhadap apa yang bisa

dilakukannya sendiri. Tanpa bergantung/terkait dengan selain dirinya. Kata kodrat

kemudian lebih bermakana kemampuan yang bersumber dari dalam individu

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (free will & free act). Sementara

kata takdir (taqdir) dalam arti ketentuan/ketetapan menunjukan adanya sebuah

garis kekuasaan harus tunduk patuh (bahkan tidak mampu mengelak dari)

ketentuan yang berasal dari atas. Seperti pemberian alat kelamin pada manusia

oleh Tuhan yang menentukan seseorang secara biologis laki-laki atau perempuan

tanpa bisa ditawar kalaupun bisa itu pun hanya bisa karena operasi, itupun tidak

akan pernah bisa menyamai yang alami. Dalam konsep agama Islam seperti

kematian yang tak ada seorang pun bisa mengelak dari takdir ini. Yang

menentukan kematian bukan dirinya. Ia hanyalah menerima apa yang telah

ditentukan atas dirinya.

Page 6: Tugas makalah karya tulis ilmiah

Dengan kodrat yang sudah melekat pada seorang wanita,bawasannay laki-

laki mengangga bahwa wanita adalah sosok yang lemah lembut.Namun di balik

sikapnya yang lemah,yang sering diremehkan olel laki-laki.Seorang perempuan

sangat berperan sekali dalam keluarga ( suami dan anaknya). Laki-laki yang

bekerja dengan susah payah memeras keringat di luar rumah memerlukan seorang

istri yang dapat menyenangkan, melegakan, menenangkan, melepaskan rasa penat

badan maupun pikiran dan memberikan harapan serta semangat baru untuk

menunaikan tugas-tugasnya pada hari-hari berikutnya.Begitupun dengan seorang

anak yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

A.Teori Fungsionalis dan Marxis: lingkunganlah yang membuat wanita

lemah

Teori-teori Freduian secara tidak langsung mengatakan bahwa pembagian

kerja secara seksual merupakan akibat wajar dari”kodrat wanita” itu sendiri, yang

membuat wanita kurang aktif dibandingkan laki-laki, kurang memiliki keinginan

untuk berkuasa karena keinginannya yang paling utama adalah menjadi ibu.

Teori fungsionalis berpendapat bahwa pembagian kerja secara seksual

merupakan kebutuhan masyarakat dan diciptakan untuk keuntungan seluruh

masyarakat itu sebagai keseluruhan.Teori ini berpendapat bahwa wanita harus

tinggal didalam lingkungan rumah tangga karena ini merupakan pengaturan yang

paling baik dan berguna bagi keuntungan masyarakat secara keseluruhan. Karena

itulah Murdock mengatakan bahwa “keluarga inti merupakan pengelompokan

manusia yang paling universal, terdapat di segala tempat dan segala jaman”

Meskipun bentuknya sedikit berbeda-beda. Keluarga inti juga diperkuat oleh

faktor-faktor lain seperti: kerja sama ekonomi yang didasarkan pada pembagian

kerja secara seksual.Seperti juga halnya dengan hubungan seksual, kerja sama

ekonomi lebih baik bila dilakukan oleh orang-orang yang tinggal bersama, karena

dengan begitu mereka jadi saling melengkapi. Kepuasan yang satu akan

memuaskan yang lainnya, dan karena itu akan saling memperkuat”. (Murdock,

1964:41).

Page 7: Tugas makalah karya tulis ilmiah

Talcot Parson tokoh dari aliran fungsionalis di amerika serikat mengatakan

bahwa wanita harus bekerja didalam rumah tangga, maka ditiadakan

kemungkinan terjadinya persaingan antara suami dan istri. Pembagian kerja secara

seksual memperjelas fungsi suami dan isteri dalam keluarga inti, dan ini

memberikan rasa tenang bagi keduanya.Kritik terhadap teori dilancarkan oleh

kaum marxis.

Teori fungsionalis menganggap bahwa keserasian (harmoni) dalam

masyarakat adalah sesuatu yang terberi secara wajar.keserasian itu juga perlu dan

berguna bagi keseluruhan masyarakat itu sendiri. Menurut kaum marxis,

keserasian dalam masyarakat bukan merupakan sesuatu yang terberi, tapi buatan

manusia. Dan pembagian kerja secara seksual bias bertahan lama bukan karena itu

merupakan sesuatu yang wajar dan alamiah, tapi karena laki-laki masih berkuasa.

Engels dalam bukunya ,the origin of the family , private property and the

state secara tidak langsung berbicara tentang asal mula pembagian kerja secara

seksual ini. Dia berbicara tentang hubungan bentuk masyarakat dan bentuk

keluarga.

2.Teori Scanzoni dan Scanzoni (1981) Tentang peran wanita dalam keluarga.

Istri adalah milik suami sama seperti uang dan barang berharga

lainnya.Tugas suami adalah mencari.nafkah dan tugas istri adalah menyediakan

makanan untuk suami dan anak-anak dan menyelesaikan tugas-tugas rumah

tangga yang lain.

karena suami telah bekerja untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya.

1. Tugas istri adalah untuk membahagiakan suami dan memenuhi

semua keinginan dan kebutuhan rumah tangga suami.

2. Istri harus menurut pada suami dalam segala hal.

3. Istri harus melahirkan anak-anak yang akan membawa nama suami.

4. Istri harus mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya bisa

membawa nama baik suami.

Page 8: Tugas makalah karya tulis ilmiah

istri dianggap bukan sebagai pribadi sebagai perpanjangan suaminya saja.

Ia hanya merupakan kepentingan, kebutuhan, ambisi, dan cita-cita dari suami.

Suami adalah bos dan istri harus tunduk padanya. Bila terjadi ketidaksepakatan,

istri harus tunduk pada suami. Dengan demikian akan tercipta kestabilan dalam

Istri juga bertugas untuk memberikan kepuasan seksual kepadasuami. Adalah hak

suami untuk mendapatkan hal ini dari istrinya. Bila suami ingin melakukan

hubungan seksual, istri harus menurut meskiun dunia tidak menginginkannya.

Suami bisa rumah tangga. Tugas utama istri untuk mengurus keluarga. Karena

istri tergantung pada suami dalam hal pencarian nafkah, maka suami dianggap

lebih mempunyaikuasa (wewenang). Kekuasaan suami dapat dikuatkan dengan

adanyanorma bahwa istri harus tunduk dan tergantung pada suami secara

ekonomis.

Dari sudut teori pertukaran, istri mendapatkan pengakuan dari kebutuhan

yang disediakan suami. Istri mendapatkan pengakuan dari kerabat dan peer group

berdasarkan suami. Demikian juga dengan status sosial, status sosial istri

mengikuti status sosial suami. Istri mendapat dukungan dan pengakuan dari orang

lain karena ia telah menjalankantugasnya dengan baik.menceraikan istri dengan

alasan bahwa istrinya tidak bisa memberikan kepuasan seksual. Bila istri ingin

mengunjungi kerabat atau tetangga, tetapi suami menginginkan ia ada dirumah,

istri harus menurut keinginan suami hanya karena normanyaseperti itu. Istri tidak

boleh memiliki kepentingan pribadi. Kehidupan pribadi wanita menjadi hak suami

begitu ia menikah, sehingga seakan-akan wanita tidak punya hak atas dirinya

sendiri

Page 9: Tugas makalah karya tulis ilmiah

BAB III

METDOLOGI PENEITIAN

A. Sifat Penelitian

Dalam penelitian yang di lakukan ini, akan menggunakan metode

penelitian deskrptif yang bertujuan untuk membuat deskriptif atau

gambaran secara umum dan sistematis, sesuai dengan fakta, dan akurat

mengenai fakta-fakt, Sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena-

fenomena yang akan di teliti dalam penelitian ini. Sedangkan pendekatan

yang di lakukan dalam penelitian ini bersifat kualitatif.

Peneitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis dengan menggunakan indukatif. Proses dan makna

(prespektif subyek) lebih di utamakan dalam penelitian ikualitatif.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian

sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat

untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai

bahan pembahasan hasil penelitian.

B. Lokasi dan waku penelitian

Penelitian dilakukan di desa Sumbrgede kab. Bojonegoro.

Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian kurang lebih satu minggu

yaitu pada tanggal 24-31 mei 2010.

C. Teknik pengumpulan data

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

informan.Peneliti bisa disebut intervier, sedangkan untuk kagiatannya di

sebut interview. Adapun informan yang akan di lakukan intervier yaitu,

para perempuan yang sudah berkeluarga dan mempunayi anak.

Teknik wawancara di lakukan akan mempermudah peneliti

menanyakan berbagai pertanyaan dan menggali informasi pada subyek

peneliti yang telah di temukan. Menggali sebuah informasi dari subyek

peneliti berbeda penelitian kuantitatif, Karena di sini peneliti tidak

Page 10: Tugas makalah karya tulis ilmiah

memberikan angket atau kuesioner yang jawabannya hanya terbatas pada

jawaban yang di berikan oleh peneliti.

Page 11: Tugas makalah karya tulis ilmiah

BAB IV

PEMBAHASAN

Seorang wanita sebagai istri dan ibu dalam keluarga memiliki arti yang

sangat penting, bahkan bisa dikatakan dia merupakan satu tiang yang menegakkan

kehidupan keluarga dan termasuk pemeran utama dalam mencetak “orang-orang

besar.” Sehingga tepat sekali bila dikatakan: “Di balik setiap orang besar ada

seorang wanita yang mengasuh dan mendidiknya.” Di balik keberhasilan seorang

pria, setidaknya ada 2 (dua) orang wanita yang ikut mengambil peran penting:

ibunya dan isterinya. Itu berarti bahwa wanita begitu penting keberadaannya

dalam sebuah keluarga. Baik perempuan itu sendiri maupun anggota keluarga

lainnya harus memahami peran yang dijalankan oleh wanita dalam keluarga.

Kekurang-pahaman dalam memahami peran wanita akan berdampak cukup fatal

bagi seluruh keluarga. Sebaliknya, apabila seorang wanita dapat memainkan

perannya dengan benar, maka keluarga akan memperoleh berkat bahkan menjadi

berkat bagi banyak orang.

A. Peran Perempuan Sebagai istri

Perempuan sebagai istri dalam keluarga, berperan sebagai penolong,

teman hidup pasangannya di kala suka dan duka. Melayani suami bisa disebut hak

kita sebagai istri, bisa juga disebut sebagai kewajiban kita sebagai istri. Istri juga

adalah teman berbagi dan teman untuk mendiskusikan segala sesuatunya sebelum

keputusan diambil oleh suami sebagai kepala rumah tangga.Perempuan sebagai

istri juga harus tunduk dan taat kepada suami dengan sikap hati yang benar.

Artinya, sebagai istri mungkin pendapat kita kadang berbeda, tetapi bila

keputusan sudah diambil kita harus mendukung keputusan tersebut, karena di

sebuah kapal hanya ada satu nahkoda dan di dalam pernikahan hanya ada satu

kepala keluarga.

Page 12: Tugas makalah karya tulis ilmiah

Seorang istri berperan mengelola rumah tangganya agar tercapai

keharmonisan di dalam keluarga. Dalam hal keuangan, istri diharapkan dapat

mengatur sedemikian rupa nafkah yang diberikan oleh suami agar mencukupi

kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi jika penghasilan suami tidak seberapa besar.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun daftar rencana pemasukan dan

pengeluaran dalam satu bulan, dengan prioritas pengeluaran yang dianggap paling

penting. Jika kebutuhan hidup masih belum mencukupi, dengan izin suami

seorang istri bisa saja membantu suami dalam menambah ekonomi keluarga. Jika

memungkinkan carilah peluang pemasukan yang tidak banyak menyita waktu ke

luar rumah, misalnya dengan menulis artikel dan buku; atau yang dapat membuka

kesempatan untuk berinteraksi lebih banyak dengan masyarakat, seperti menjual

busana Muslimah atau kebutuhan hidup sehari-hari di rumah; atau yang dapat

menambah wawasan dan pengalaman dalam mendidik anak, misalnya dengan

menggeluti bidang pendidikan anak. Yang jelas, semua itu tidak boleh melalaikan

kewajibannya yang lainnya seperti mendidik anak ataupun berdakwah.

Dalam hal pemenuhan fungsi proteksi keluarga, seorang istri harus dapat

mengkondisikan suasana rumah yang tenang, bersih dan tertata rapi agar menjadi

tempat berlindung yang nyaman dan membuat betah para penghuninya.

Rasulullah saw. memuji seorang istri yang pandai merapikan rumah dengan

mengatakan, “Ia tidak memenuhi rumah kita dengan sarang burung.” (Muttafaqun

‘alaihi).

Kepedulian dan kesabaran istri dalam menyikapi persoalan yang dihadapi

anggota keluarga dapat menjadikan suami dan anak-anak ingin segera kembali ke

rumah untuk menyampaikan setiap suka dan duka yang dihadapinya di luar

rumah. Keluarga menjadi tempat yang paling aman dan menyenangkan secara

fisik dan psikis bagi anggotanya untuk saling berbagi. Apalagi bagi anak-anak,

sebab sangat riskan jika mereka mencari kenyamanan di tempat lain yang bisa jadi

berbahaya bagi pergaulannya.Demikian tuntunan yang dapat dilakukan seorang

perempuan dengan perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga untuk

membawa keluarganya menjadi keluarga yang harmonis; sakînah mawaddah wa

Page 13: Tugas makalah karya tulis ilmiah

rahmah. Adanya kerjasama dengan suami akan sangat membantu tugas yang

sangat berat ini.

Seorang wanita tidak bisa menjadi sakan (ketenangan dan ketentraman)

bagi suaminya sampai dia memahami hak dan kedudukan suami, kemudian ia

melaksanakan hak-hak tersebut dalam rangka taat kepada Allah dengan penuh

kesenangan dan keridhaan. Seorang wanita perlu mengetahui tentang besarnya

hak suami terhadapnya, sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda: “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada

orang lain niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [HR.

Ahmad, 4/381. Dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’

no.5295 dan Irwa-ul Ghalil no.19.

Seorang istri juga harus taat secara sempurna kepada suaminya dalam

perkara yang bukan maksiat kepada Allah. Taat ini merupakan asas ketenangan

karena suami sebagai qawwam (pemimpin) tidak akan bisa melaksanakan

kepemimpinannya tanpa ketaatan. Dan ketaatan kepada suami ini lebih

didahulukan daripada melakukan ibadah-ibadah sunnah. Nabi Shallallahu ‘alaihi

wa sallam bersabda:“Tidak boleh seorang wanita puasa (sunnah) sementara

suaminya ada di tempat kecuali setelah mendapatkan izin suaminya.” (HR. Al-

Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah juga memberikan alasan dalam hal ini:

“Sebabnya adalah suami memiliki hak untuk istimta’ (bermesraan) dengan si istri

sepanjang hari, haknya dalam hal ini wajib untuk segera ditunaikan sehingga

jangan sampai hak ini luput ditunaikan karena si istri sedang melakukan ibadah

sunnah ataupun ibadah yang wajib namun dapat ditunda.” (Syarah Shahih

Muslim, 7/115)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan: “Hadits ini menunjukkan

bahwa lebih ditekankan kepada istri untuk memenuhi hak suami daripada

mengerjakan kebajikan yang hukumnya sunnah, karena hak suami itu wajib

Page 14: Tugas makalah karya tulis ilmiah

sementara menunaikan kewajiban lebih didahulukan daripada menunaikan perkara

yang sunnah.” (Fathul Bari, 9/356).

Ciri-ciri istri yang shalih, yaitu sebagai berikut :

Melegakan hati bila dilihat.Hal ini tersebut di dalam hadits Ibnu

Majah dari sahabat Abu Umamah AI-Bahily. "Bagi seorang

mukmin laki-laki, sesudah taqwa kepada Allah,maka tidak ada

sesuatu paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shaleh, yaitu;

taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, nrima bila diberi janji,

dan menjaga kehormatan dirinya dan suaminya, ketika suaminya

pergi. " (HR. 1bnu Majah).

Dapat diberi amanah Halini diriwayatkan oleh sahabat Sa' ad bin

Abi Waqash bahwa Rasulullah saw bersabda:

Ada tiga macam keberuntungan, yaitu : 1.istri yang shalihah, kalau

kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah

serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu. 2. Kuda yang

penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu

menyusul temen-temanmu.3.Rumah besar yang banyak didatangi

tamu. (HR.Hakim) .

Memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir.

Hal ini Allah firmankan di dalam QS. 30: 21

"Di antara tanda kekuasaan-Nya , yaitu Dia menciptakan pasangan

untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat

memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa

cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hati yang

demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) bagi kaum yang

berpikir. ".

Membantu memelihara akidah dan ibadah.

Hal ini dinyatakan Rasulullah dalam sabdanya:

"Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang shalihah, maka

Page 15: Tugas makalah karya tulis ilmiah

sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah meraih

separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah

di dalam memelihara separuh lainnya. " (HR. Thabrani dan

Hakim).

Ketentuan ilahi yang telah menempatkan laki- laki dan wanita pada fungsi

masing-masing sesuai dengan fitrahnya, adalah suatu aksioma yang tidak dapat

berubah. Segala sesuatu yang ada di alam ini, Allah telah berikan fungsi dan tugas

yang bersifat paten. Bumi yang ditakdirkan berputar pada porosnya, begitu pula

bulan dan bintang menjadikan segala yang ada di dunia berjalan dengan teratur

dan nyaman untuk dihuni. Maka begitu pulalah halnya dengan fungsi dan tugas

yang dibebankan kepada laki-laki dan wanita di dunia ini. Jikalau kita mencoba

untuk melanggar aksioma Ilahiyah ini. maka malapetakalah yang akan menjadi

hasilnya dan kita harus siap menerima segala akibat kehancurannya. Sebaliknya,

kalau kita mentaati secara tuntas apa yang sudah menjadi aksioma Ilahiyah ini,

maka kesehjateraan, ketenangan, kedamaian, persaudaraan, persatuan dan

kenikmatan dunia ini selalu dapat kita rasakan dengan tiada terkirakan. Karena

Allah akan Melimpahkan segala rahmat-Nya kepada umat manusia yang mau

patuh dan taat kepada ketentuan-Nya. Marilah kita meniti jalan mencapai

kebaikan.

Wajib bagi wanita/ istri untuk taat kepada suaminya dalam perkara yang ia

perintahkan dalam batasan kemampuannya, karena hal ini termasuk keutamaan

yang Allah berikan kepada kaum lelaki di atas kaum wanita,bawasannya kaum

lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita Seorang wanita harus bisa menjaga

rahasia suami dan kehormatannya sehingga menumbuhkan kepercayaan suami

secara penuh terhadapnya (Wanita itu sangat menjaga dan memelihara harta

suami dengan berbuat amanah dan tidak boros dalam membelanjakannya).

Bergaul dengan suami dengan cara yang baik, dengan memaafkan

kesalahan suami bila ia bersalah, membuatnya ridha ketika ia marah,

menunjukkan rasa cinta kepadanya dan penghargaan, mengucapkan kata-kata

Page 16: Tugas makalah karya tulis ilmiah

yang baik dan wajah yang selalu penuh senyuman. Juga memperhatikan makanan,

minuman dan pakaian suami. Mengatur waktu sehingga semua pekerjaan

tertunaikan pada waktunya, menjaga kebersihan dan keteraturan rumah sehingga

selalu tampak rapi hingga menyenangkan pandangan suami dan membuat anak-

anak pun betah. Jujur terhadap suami dalam segala sesuatu, khususnya ketika ada

sesuatu yang terjadi sementara suami berada di luar rumah. Jauhi sifat dusta

karena hal ini akan menghilangkan kepercayaan suami.

B. Peran Perempuan Sebagai Ibu Rumah Tangga

1. Ibadah kepada Allah

Dengan menegakkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, akan

sangat membantu seorang wanita untuk melaksanakan perannya dalam rumah

tangga. Dan dengan ia melaksanakan ibadah disertai kekhusyuan dan ketenangan

yang sempurna akan memberi dampak positif kepada orang-orang yang ada di

dalam rumahnya, baik itu anak-anaknya ataupun selain mereka.

2. Mengerjakan pekerjaan rumah yang dibutuhkan dalam kehidupan

keluarga seperti memasak, menjaga kebersihan, mencuci.

Seorang wanita semestinya melakukan tugas-tugas di atas dengan penuh

kerelaan dan kelapangan hati dan kesadaran bahwa pekerjaan seorang ibu rumah

hal itu merupakan ibadah kepada Allah. Telah lewat teladan dari para sahabat

dalam masalah ini.

3. Mendidik Anak-anak

Tugas ini termasuk tugas terpenting seorang wanita di dalam rumahnya,

karena dengan memperhatikan pendidikan anak-anaknya berarti ia

mempersiapkan sebuah masa depan yang baik bagi anaknya kelak. Dan tanggung

jawab ini ia tunaikan bersama-sama dengan suaminya. Perempuan sebagai ibu

dalam keluarga, idealnya menjadikan dirinya teladan yang bisa dicontoh anak

Page 17: Tugas makalah karya tulis ilmiah

perempuannya dalam segala hal yang dilakukannya di dalam urusan rumah

tangga.

4. Mengerjakan Pekerjaan lain di dalam rumah

Mengerjakan pekerjaan lain di dalam rumah bila ada kelapangan waktu

dan kesempatan, seperti menjahit pakaian untuk keluarga dan selainnya. Dengan

cara ini ia bisa berhemat untuk keluarganya di samping membantu suami

menambah penghasilan keluarga.

Page 18: Tugas makalah karya tulis ilmiah

BAB V

PENUTUP

Arti kata Tut Wuri Handayani sangat tepat sekali untuk seorang peremuan.

Karena peremuan adalah orang yang memberi motivasi, dukungan, semangat bagi

anggota keluarga, termasuk didalamnya suami dan sang buah hati. Dalam rumah

tangga, wanita itu seperti akar dan suami adalah pohonnya. Sedangkan anak

adalah buahnya. Mengapa saya katakan demikian? 70% bagian dari akar itu

ditutupi oleh tanah. tidak nampak dari luar. Itulah wanita, perannya memang tidak

bisa dilihat secara riil. Namun, kita bisa lihat hasilnya, jika pohon [suami] tumbuh

dengan kuat dan berbatang besar dan apabila buahnya manis dan besar, itulah

hasil dari usaha akar. Bahkan kupu-kupupun yang menghinggapi pohon itu tidak

akan pernah tau, apa yang dan mengabdi dilakukan oleh akar. peranan wanita itu

tidak bisa kita nilai dari seberapa lama ia kerja untuk mencari nafkah demi

keluarga, melainkan.. keberhasilan wanita sangatlah terlihat pada apa yang sudah

dicapai dan diraih oleh sang suami dan buah hati mereka.. Itulah makna seorang

istri dan ibu rumah tangga di dalam keluarga.

Page 19: Tugas makalah karya tulis ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Ali Ma’shum dan Zainal Abidin Munawwir, Kamus al-Munawwir

Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progresif Surabaya

1997

Qurais Shihab, Tafsir Perempuan, Jakarta: Lentera Hati, 2006

Nassaruddin Umar, Kodrat Perempuan dalam Islam, Jakarta :

LKJA, 1999

Sumbulah, Umi. 2008. Spektrum Gender. Jalan Gajayana Malang:

UIN-Malang Press.

Yanti Muchtar (ed), Modul Pendidian Adil Gender Untuk

Perempuan Marginal, Jakarta: KAPAL Perempuan, 2006

http://baitijannati.wordpress.com/2007/12/09/mengoptimalkan-

peran-ibu-rumah tangga

http://suryadhie.wordpress.com/2008/05/19/arti-wanita-dalam-

keluarga/

http://oedzilla.blogspot.com/2009/10/teori-fungsionalis-dan-

marxis.html

http://kodratbergerak.blogspot.com/2010/05/perempuan-kodrat-

yang-bergerak.html