Tugas Makalah

9
VULKANOLOGI KLASIFIKASI MAGMA GUNUNG API Oleh: Muhammad Azka Andiral Geologi D – 270110120094 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014 TUGAS KE - 11

description

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat di definisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas yang bisa berupa batuan dalam wujud cair atau lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10km dibawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava.

Transcript of Tugas Makalah

Page 1: Tugas Makalah

VULKANOLOGI

KLASIFIKASI MAGMA GUNUNG API

Oleh:

Muhammad Azka Andiral

Geologi D – 270110120094

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014

TUGAS KE - 11

Page 2: Tugas Makalah

BAB I

PEMBAHASAN

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat di definisikan

sebagai suatu sistem saluran fluida panas yang bisa berupa batuan dalam wujud cair atau lava

yang memanjang dari kedalaman sekitar 10km dibawah permukaan bumi sampai ke

permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat

meletus.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung

berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya

menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu

610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan

keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam

keadaan istirahat atau telah mati. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung

di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava.

Dalam siklus batuan dicantumkan bahwa batuan beku bersumber dari proses pendinginan

dan penghabluran lelehan batuan didalam Bumi yang disebut magma.

Namun dalam proses pembekuan tersebut, tidak seluruh bagian dari lelehan itu akan menghablur

pada saat yang sama. Ada beberapa jenis mineral yang terbentuk lebih awal pada suhu yang tinggi

dibanding dengan lainnya.

Bentuk-bentuk dan ukuran dari hablur yang terjadi, sangat ditentukan oleh derajat kecepatan

dari pendinginan magma. Pada proses pendinginan yang lambat, hablur yang terbentuk akan

mempunyai bentuk yang sempurna dengan ukuran yang besar-besar. Sebaliknya, apabila pendinginan

itu berlangsung cepat, maka ion-ion didalamnya akan dengan segera menyusun diri dan membentuk

hablur-hablur yang berukuran kecil-kecil, kadang berukuran mikroskopis. Bentuk pola susunan hablur-

hablur mineral yang nampak pada batuan beku tersebut dinamakan tekstur batuan.

Disamping derajat kecepatan pendinginan, susunan mineralogi dari magma serta kadar gas yang

dikandungnya, juga turut menentukan dalam proses penghablurannya. Mengingat magma dalam

aspek-aspek tersebut diatas sangat berbeda, maka batuan beku yang terbentuk juga sangat beragam

dalam susunan mineralogi dan kenampakan fisiknya. Meskipun demikian, batuan beku tetap dapat

dikelompokan berdasarkan cara-cara pembentukan seta susunan mineraloginya.

Page 3: Tugas Makalah

Pengertian Magma

Magma adalah suatu lelehan silikat bersuhu tinggi berada didalam Litosfir, yang terdiri dari

ion-ion yang bergerak bebas, hablur yang mengapung didalamnya, serta mengandung sejumlah bahan

berwujud gas. Lelehan tersebut diperkirakan terbentuk pada kedalaman berkisar sekitar 200

kilometer dibawah permukaan Bumi, terdiri terutama dari unsur-unsur yang kemudian membentuk

mineral-mineral silikat.

Magma yang mempunyai berat-jenis lebih ringan dari batuan sekelilingnya, akan berusaha

untuk naik melalui rekahan-rekahan yang ada dalam litosfir hingga akhirnya mampu mencapai

permukaan Bumi. Apabila magma keluar, melalui kegiatan gunung-berapi dan mengalir diatas

permukaan Bumi, ia akan dinamakan lava. Magma ketika dalam perjalanannya naik menuju ke

permukaan, dapat juga mulai kehilangan mobilitasnya ketika masih berada didalam litosfir dan

membentuk dapur-dapur magma sebelum mencapai permukaan. Dalam keadaan seperti itu, magma

akan membeku ditempat, dimana ion-ion didalamnya akan mulai kehilangan gerak bebasnya

kemudian menyusun diri, menghablur dan membentuk batuan beku.

Sifat-Sifat Fisik Magma meliputi :

1. Suhu magma, besarnya bervariasi tergantung komposisi kimiawinya. Leleran lava basaltic di Hawaii menunjukkan suhu antara 1100-15000C

2. Viskositas dan berat jenis magma.Viskositas diartikan sebagai pelekat atau ketahanan substansi terhadap gerak aliran.Magma yang mempunyai viskositas rendah akan mempunyai fluidity (sifat mengalir) tinggi sehingga relative lambat membeku, sedangkan magma yang mempunyai viskositas tinggi akan cepat membeku.

Tipe magma :

a.Berdasar kandungan silika -magma asam (>66%) -magma menengah (45 – 52 %) -magma basa(<45%)

Page 4: Tugas Makalah

b. Berdasar berat oksida -magma asam, mengandung silikat dan natrium oksida -magma basa, mengandung aluminium oksida, magnesium oksida, kalsium oksida dan timah oksida Klasifikasi tipe magma lainnya :

Berdasarkan kandungan gas Hipomagma : bersifat jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas (undersaturated) dan dapat terbentuk pada tekanan yang besar

Piromagma : jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas sehingga memberikan kenampakan membusa

Epimagma : miskin gas sehingga dapat disamakan dengan lava yang belum dierupsikan

Berdasarkan Genesa

Magma hybrid : Dimana melalui proses hibridisasi dua jenis magma yang terpisah (unrelated) bercampur membentuk magma baru

Magma sintetik : Magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi.Proses pembentukan magma sintetik disebut sinteksis, dimana magma sintetik dapat merupakan akibat lanjut dari pelarutan batuan asing (umumnya sedimen) yang selain melebur juga mengubah komposisi magma.

Asal-Usul Magma

Berdasarkan pendapat para ahli mengatakan bahwa magma berasal dari

pembusukan mineral radioaktif. Pada suatu unsur radioaktif yang terkandung pada suatu

mineral, pada saat unsur itu melurun (disintegration menjadi unsur radioaktif yang

susunannya lebih stabil, akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga) panas yang mampu

melelekan batuan sekitarnya. Secara teoriik, zat radiaktif akan semakin berkurang pada

kedalaman yang semakin besar.

Sifat-Sifat Magma

Dibagi menjadi dua. Pertama sifat-sifat fisik magma dan sifat-sifat kimia magma. Sifat-

sifat fisik magma meliputi viskositas, berat jenis dan suhu magma, sedangkan sifat-sifat

kimia magma meliputi senyawa-senyawa volatile, senyawa non volatile serta unsur lain yang

disebut unsur jejak.

Page 5: Tugas Makalah

Klasifikasi Magma

Magma basa merupakan magma yang mengandung 50% SiO2, bersuhu tinggi antara 9000 –

12000 C dan viskositasnya rendah, mengalir.

Magma asam merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2antara 60 hingga 70%,

bersuhu di bawah 8000 C dan viskositasnya tinggi sehingga mobilitasnya redah.

Magma intermediet merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2 antara 50 hingga 60%

(berada di antara magma basa dan asam)

Magma dapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2. Dikenal ada tiga tipe magma, yaitu:

Magma Basaltik (Basaltic magma) – SiO2 45-55 %berat; kandungan Fe dan Mg

tinggi; kandungan K dan Na rendah.

Magma Andesitik (Andesitic magma) – SiO2 55-65 %berat, kandungan Fe, Mg, Ca,

Na dan K menengah (intermediate).

Magma Riolitik (Rhyolitic magma) – SiO2 65-75 %berat, kandungan Fe, Mg dan Ca

rendah; kandungan K dan Na tinggi.

Tiap-tiap magma memiliki karakteristik yang berbeda. Rangkuman dari sifat-sifat mangma

itu seperti terlihat di dalam Tabel.

Rangkuman Sifat-sifat Magma

Tipe

Magma

Batuan

Beku yang

dihasilkan

Komposisi Kimia Temperatur Viskositas Kandungan

Gas

Basaltik Basalt

45-55 SiO2 %, kandungan Fe,

Mg, dan Ca tinggi,

kandungan K, dan Na

rendah.

1000 – 1200oC Rendah Rendah

Page 6: Tugas Makalah

Andesitik Andesit

55-65 SiO2 %, kandungan Fe,

Mg, Ca, Na, dan K

menengah.

800 – 1000oC Menengah Menengah

Rhyolitik Rhyolit

65-75 SiO2 %, kandungan Fe,

Mg, dan Ca rendah,

kandungan K, dan Na tinggi.

650 – 800 oC Tinggi Tinggi

Temperatur magma tidak diukur secara langsung, melainkan dilakukan di laboratorium dan

dari pengamatan lapangan.

Magma mengandung gas-gas terlarut. Gas-gas yang terlarut di dalam cairan magma itu akan

lepas dan membentuk fase tersendiri ketika magma naik ke permukaan bumi. Analoginya

sama seperti gas yang terlarut di dalam minuman ringan berkaborasi di dalam botol dengan

tekanan tinggi. Ketika, tutup botol dibuka, tekanan turun dan gas terlepas membentuk fase

tersendiri yang kita lihat dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Juga sering kita lihat

ketika pemberian meali bagi para pemenang balap kenderaan. Kepada mereka diberikan

minuman di dalam botol dan kemudian mereka mengkocok-kocok botol tersebut sebelum

membuka tutupnya. Kemudian, ketika tutup botol yang telah dikocok itu dibuka, maka

tersemburlah isi botol tersebut keluar. Demikian pula halnya dengan magma ketika keluar

dari dalam bumi. Kandungan gas di dalam magma ini akan mempengaruhi sifat erupsi dari

magma bila keluar ke permukaan bumi.

Viskositas adalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir. Cairan dengan

viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk mengalir daripada cairan

dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan magma.

Viskositas magma ditentukan oleh kandungan SiO2 dan temperatur magma. Makin tinggi

kandungan SiO2 maka makin rendah viskositasnya atau makin kental. Sebaliknya, makin

tinggi temperaturnya, makin rendah viskositasnya. Jadi, magma basaltik lebih mudah

mengalir daripada magma andesitik atau riolitik. Demikian pula, magma andesitik lebih

mudah mengalir drripada magma riolitik.

Page 7: Tugas Makalah

Perubahan Komposisi Magma

Proses pembekuan magma menjadi batuan dimulai dari pembentukan kristal-kristal

mineral. Sesuai dengan komposisi kimianya, pembentukan kristal-kristal mineral itu terjadi

pada temperatur yang berbeda-beda. Perlu dipahami bahwa dengan terbentuknya kristal,

berarti ada unsur-unsur kimia dari larutan magma yang diambil dan diikat ke dalam kristal,

sehingga kandungan unsur itu di dalam cairan atau larutan magma berkurang.

Bila kristal-kristal yang terbentuk di dalam magma memiliki densitas lebih besar daripada

magma, maka kristal-kristal akan mengendap dan cairan akan terpisah dari kristal..

Sebaliknya bila kristal-kristal yang terbentuk lebih rendah densitasnya dripada magma,

maka kristal-kristal akan mengapung. Bila cairan magma keluar karena tekanan, maka

kristal-kristal akan tertinggal.

Keadaan tersebut akan merubah komposisi kimia cairan magma sisa. Apabila banyak

komposisi kimia yang berkurang dari magma awal karena pembentukan kristal-kristal

mineral, maka akan terbentuk magma baru dengan komposisi yang berbeda dari magma

awalnya. Perubahan komposisi kimia magma seperti itu disebut sebagai diferensiasi magma

oleh fraksinasi kristal (magmatic differentiation by crystal fractionation). Proses inilah yang

dapat menyebabkan magma basaltik di dalam suatu gunungapi dapat berubah dari basaltik

menjadi andesitik dan bahkan riolitik. Perubahan komposisi magma inilah yang dapat

merubah tipe erupsi suatu gunungapi.

Page 8: Tugas Makalah

BAB II

KESIMPULAN

Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di bawah

permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika bersuhu tinggi yang kompleks

dan merupakan asal semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan tinggi dan kadang

kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk aliran lava atau

letusan gunung berapi. Hasil letupan gunung berapi ini mengandung larutan gas yang tidak

pernah sampai ke permukaan bumi. Magma terkumpul dalam kamar magma yang terasing

di bawah kerak bumi dan mengandung komposisi yang berlainan menurut tempat magma

itu didapati.

Magma mempunya sifat fisis dan kimia, sifat-sifat fisik magma meliputi viskositas,

berat jenis dan suhu magma, sedangkan sifat-sifat kimia magma meliputi senyawa-senyawa

volatile, senyawa non volatile serta unsur lain yang disebut unsur jejak.

Magma dapat diklasifikasikan berdasarkan kandunga SiO2 Magma basa merupakan

magma yang mengandung 50% SiO2, bersuhu tinggi antara 9000 –12000 C dan viskositasnya

rendah, mengalir. Magma asam merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2antara 60

hingga 70%, bersuhu di bawah 8000 C dan viskositasnya tinggi sehingga mobilitasnya

redah.Magma intermediet merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2 antara 50

hingga 60% (berada di antara magma basa dan asam

Page 9: Tugas Makalah

DAFTAR PUSTAKA

o http://angghajuner.blogspot.com/2009/12/magma.html

o http://zainulyakin.blogspot.com/2013/06/pengertian-magma.html

o http://blog.ub.ac.id/vanino/2012/11/28/makalah-batuan-beku-berdasarkan-

kandungan-silika/

o http://id.wikipedia.org/wiki/Magma

o http://beedgo.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-penjelasan-tentang-

magma.html