Tugas makalah

19
TUGAS MAKALAH “Aktivitas Gunung Agung” Disusun Oleh : CERIA ZUNENA 11051308 GEOLOGI TERAPAN (B) Politeknik Geologi dan Pertambangan ( PGP ) BANDUNG 2014

Transcript of Tugas makalah

Page 1: Tugas makalah

TUGAS MAKALAH

“Aktivitas Gunung Agung”

Disusun Oleh :

CERIA ZUNENA

11051308

GEOLOGI TERAPAN (B)

Politeknik Geologi dan Pertambangan

( PGP )

BANDUNG

2014

Page 2: Tugas makalah

Pendahuluan

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang

memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan

bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukanice

volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es

biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api

lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk

kuwu.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi

yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi

tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610

tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan

sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam

keadaan istirahat atau telah mati.

Page 3: Tugas makalah

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat,Inayah,Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca

dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini

sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Page 4: Tugas makalah

ISI BAHASAN

1. KETERANGAN UMUM

Nama Lain : Piek Van Bali,Piek Of Bali,Agung,Gunung Api.

Lokasi

a. Geografis Puncak : 08°20’30”Lintang Selatan dan 115°30’30”Bujur Timur

b. Administratif : Kab.Karangasem,Pulau Bali.

Ketinggian : 3014 m di atas muka laut setelah letusan 1963

Kota Terdekat : Karangasem

Tipe Gunung : Strato

Pos Pengamatan : 1. Desa Rendang,Kecamatan Rendang,Kab Karangasem,Bali

( 8⁰25’30”LS, 115°26’00”BT )

2. Budakeling ( 8⁰23’30”LS, 115°26’00”BT )

3. Batulompeh (8⁰15’00”LS, 115°30’00”BT )

2. Cara Untuk Mencapai Puncak Gunung Agung

Dapat dilihat dari 3 jurusan :

(1) Dari Pasar Agung (selatan puncak)

(2) Dari Budakeling lewat Nangka (tenggara puncak)

(3) Dari Besakih (baratdaya puncak)

Pendakian dari Pasar Agung

Pasar Agung yang berada di sisi selatan Gunungapi Agung menuju ke tepi kawah

pendakian dapat dicapai ± 3 jam. Pasar Agung dapat dicapai dari Selat dengan kendaraan

bermotor roda empat.

Pendakian dari Budakeling lewat Nangka

Page 5: Tugas makalah

Dilakukan dari Nangka (± 700 m dpl) yang dapat dicapai dengan kendaraan

bermotor roda empat dari Karangasem melalui Budakeling. Pendakian melalui Pura Puseh

lewat Pura Plawangan ke Pura Telaga Mas, kemudian ke Tirtadasar sampai di batas hutan

di Pengubengan. Dari sini hanya dibutuhkan 1 - 2 jam pendakian hingga di tepi kawah

sebelah tenggara. Pendakian seluruhnya memakan waktu 4 - 5 jam.

Pendakian dari Besakih

Perjalanan dilanjutkan hingga ke tempat perkemahan yang terletak pada garis

ketinggian 2500 m, tempat ini dicapai ± 4 jam pendakian. Pendakian terakhir lewat suatu

punggung yang datar hingga dicapai tepi kawah sebelah barat. Pendakian melalui Besakih

memerlukan waktu 5 – 6 jam.

3. Tempat Wisata Gunung Agung

Obyek wisata yang terdapat di sekitar Gunungapi Agung adalah Pura Besakih di

Desa Besakih sebelah barat daya puncak Gunungapi Agung. Sedangkan di bagian lereng

bawahnya terdapat Sungai Telaga Waja yang dimanfaatkan sebagai kegiatan wisata olah

raga dayung (rafting). Disamping itu industri parawisata tumbuh dan berkembang di

sepanjang pesisir pantai utara, termasuk daerah lereng utara Gunungapi Agung.

4. Sejarah Erupsi Gunung Agung

Erupsi Gunungapi Agung yang diketahui sebanyak 4 kali sejak tahun 1800.

Data erupsi Gunung Agung

Tahun letusan Kegiatan

1808 Dalam tahun ini dilontarkan abu dan batuapung dengan jumlah

luar biasa

1821 Terjadi Erupsi normal, selanjutnya tidak ada keterangan

1843 Erupsi didahului oleh gempa bumi. Material yang dimuntahkan

Page 6: Tugas makalah

yaitu abu, pasir, dan batuapung. Selanjutnya dalam tahun 1908,

1915, dan 1917 di berbagai tempat di dasar kawah dan

pematangnya tampak tembusan fumarola.

1963 Erupsi dimulai tangga 18 Februari 1963 dan berakhir pada tanggal

27 Januari 1964. Erupsi bersifat magnatis. Korban tercatat 1.148

orang meninggal dan 296 orang luka.

5. Karakter Letusan Gunung Agung

Pola dan sebaran hasil erupsi lampau sebelum tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963

menunjukkan tipe letusan yang hampir sama, diantaranya adalah bersifat eksplosif (letusan,

dengan melontarkan batuan pijar, pecahan lava, hujan piroklastik dan abu), dan efusif

berupa aliran awan panas, dan aliran lava (Sutikno B., 1996).

6. Periode Letusan

Dari 4 kejadian Erupsi masa lampau, periode istirahat Gunungapi Agung dapat

diketahui yakni terpendek 16 tahun dan terpanjang 120 tahun.

Data Periode Letusan Gunung Agung

Tahun Letusan Periode Istirahat (tahun)

1805 -

1821 16

1843 22

1963 120

Page 7: Tugas makalah

7. Awan Panas Gunung Agung

Di Gunungapi Agung terdapat dua macam awan panas, yakni awan panas letusan

dan awan panas guguran. Awan panas letusan terjadi pada waktu ada letusan besar. Pada

waktu itu maka bagian bawah dari tiang letusan yang jenuh dengan bahan gunungapi

melampaui tepi kawah dan meluncur ke bawah. Bergeraknya melalui bagian yang rendah di

tepi kawah, ialah lurah dan selanjutnya mengikuti sungai. Kecepatan dari awan letusan ini

menurut pengamatan dari Pos Rendang adalah rata-rata 60 km per jam dan di sebelah

selatan mencapai jarak paling jauh 13 km, yakni di T. Luah dan di sebelah utara 14 km di

T. Daya.

Menurut Suryo (1964) selanjutnya, awan panas guguran adalah awan panas yang

sering meluncur dari bawah puncak (tepi kawah). walaupun tidak ada letusan dapat terjadi

awan panas guguran. Dapat pula terjadi apabila terjadi bagian dari aliran lava yang masih

panas gugur, seperti terjadi pada waktu lava meleler di lereng utara.

Daerah yang terserang awan panas letusan pada kegiatan 1963 terbatas pada lereng

selatan dan utara saja, karena baik di barat maupun di sebelah timur kawah ada sebuah

punggung.Kedua punggung ini memanjang dari barat ke timur. Awan panas letusan yang

melampaui tepi kawah bagian timur dipecah oleh punggung menjadi dua jurusan ialah

timur laut dan tenggara. Demikian awan panas di sebelah barat dipecah oleh punggung

barat ke jurusan baratdaya dan utara. Awan panas letusan yang terjadi selama kegiatan

1963 telah melanda tanah seluas ±70km2 dan menyebabkan jatuh 863 korban manusia.

8. Data Korban Manusia Akibat Letusan Gunung Agung

Menurut Suryo (1965,p.22-26) ada 3 sebab gejala yang menyebabkan jatuh korban

selama kegiatan Gunungapi Agung dalam 1963, yakni akibat awan panas, piroklastika dan

lahar.

Data Korban Manusia Akibat Letusan Gunung Agung

Page 8: Tugas makalah

Jumlah korban (orang)

meninggal luka

Awan

panas

820 59

Piroklastika 163 201

Lahar 165 36

Jumlah 1.148 296

9. Kerugian Lain

Kerugian lain akibat letusan Gunungapi Agung tahun 1963.

Data Kerugian lain akibat letusan Gunungapi Agung tahun 1963

Penyebab Jenis korban

Awan panas

54 buah klasiran dan banjar telah menderita kerusakan.

45 kampung terlanda, diantaranya 12 buah musnah, sisanya rusak

sebagian

1.963 bush rumah dan gubug terlanda.

75 ha sawah dan 2.201,63 ha ladang terlanda

1.167 ekor ternak dan 10.918 ekor unggas

Page 9: Tugas makalah

Lahar

Eflata

2.567 ekor ternak

1.382 ekor unggas

21 kampung, 5 diantaranya musnah

4.172 rumah

1359.685 ha sawah dan 870 ha lading

150 ekor ternak

2.617 ekor unggas

1.564 rumah tertimbun, terbakar dan rusak

53.983.00 ha ladang tertimbun

11.745.00 ha hutan rusak

10. Kehebatan dan Energi Letusan Gunung Agung

Kusumadinata (1964) telah menghitung energi dan kehebatan letusan Gunungapi

Agung tahun 1963 dengan hasil sebagai berikut:

Kehebatan

Volume bahan letusan

Berat jenis

Energi Kalor yang dilepaskan

Kesetaraan bom atom

Kebesaran letusan

: IV (H.Suya, 1955)

: 0,83 km3 (V)

: 2,3 ()

: 2,189.1025 erg (Eth)

: 2605,9 (Ae)

: 8,99

Page 10: Tugas makalah

11. Hasil Erupsi Letusan Gunung Agung

Lava Agung 1 (A1 1)

Satuan batuan ini adalah hasil erupsi Gunungapi Agung yang tertua, berupa aliran

lava masif, berwarna abu-abu gelap, “vesikuler”, tersingkap baik di hulu Tukad Besumik

dan merupakan dasar dari sungai ini. Nama batuan : Andesit piroksin.

Lava Agung 2 (A1 2)

Penyebarannya terbatas pada dasar-dasar sungai di daerah desa Tumukus pada

ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut. Nama batuan diduga olivin basalt.

Lava Agung 3 (A1 3)

Satuan batuan ini membentuk punggungan memanjang di atas Desa Blong, Bonyoh

dan hulu Tukad Kidang.

Aliran Piroklastik 1 (Aap 1)

Sebarannya terbatas pada lereng utara membentuk suatu punggungan yang

memanjang. Singkapan yang dijumpai pada Tukad Bokeng, mempunyai ketebalan lebih

dari 10 meter, berwarna abu-abu gelap sampai kecoklatan, mudah gugur, fragmen

berukuran pasir - kerakal, makin ke atas fragmen-fragmennya makin mengecil, kemas

mengambang, menyudut tanggung, tersusun oleh fragmen magmatis dan litik. satuan

batuan ini ditutupi oleh Lava Agung 3 (A1 3).

Lava Agung 4 (A1 4)

Sebarannya terdapat di bagian utara Gunungapi Agung, yaitu di sekitar Kampung

Prasan, Pucang dan sepanjang aliran Tukad Daya pada ketinggian 40 m dari permukaan

laut. Ia membentuk punggungan yang memanjang dan berbatasan dengan produk Gunung

Batur Tua. Nama batuan Andesit piroksin.

Page 11: Tugas makalah

Lava Agung 5 (A1 5)

Sebarannya terdapat di bagian timur daerah penelitian, tersingkap di sepanjang

dasar Tukad Celagi pada ketinggian antara 100 meter hingga 800 meter dpl. Nama batuan

basalt.

Lava Agung 6 (A1 6)

Sebarannya terdapat di bagian timur Gunungapi Agung, tersingkap di tepi jalan raya

sebelah utara Desa Abadi dan di Tukad Lenceng, Desa Kesimpar (lebih kurang 5 km dari

Desa Abang). Nama batuan Basalt dengan tingkat kesegaran yang cukup baik.

Lava Agung 7 (A1 7)

Sebarannya terdapat di sebelah barat Tukad Sangkandadi pada ketinggian 700 meter

hingga 1500 meter dpl, membentuk suatu punggungan yang memanjang dan sebagian besar

sudah tertutup oleh produk yang lebih muda.

Lava Agung 8 (A1 8)

Sebarannya terbatas, yaitu hanya di bagian timur Gunungapi Agung, di daerah

Tukad Klatad pada ketinggian 900 meter hingga 2000 meter dpl.

Lava Pawon (P1)

Satuan batuan Lava Pawon tersingkap pada dinding sebelah barat Gunung Pawon.

Satuan batuan ini diduga muncul sebagai parasit Gunungapi Agung.

Aliran Piroklastik 2 (Aap 2)

Sebarannya meliputi bagian tenggara, yaitu di daerah Pidpid (Tukad Kelenceng),

Kesimpar (sebelah utara bukitPawon) dan daerah Nangka I (Tukad Pangadingah),

Linggasana (sebelah barat bukit Pawon).

Satuan batuan ini dibentuk oleh material magmatis (60%) dan litik (40%).

Page 12: Tugas makalah

Skoria Pawon (Psk)

Satuan batuan membentuk suatu kerucut yang terletak di bagian tenggara

Gunungapi Agung pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Penyusun tubuh

kerucut terdiri dari skoria (basaltic scoria).

Lava Agung 9 (A1 9)

Sebarannya di bagian selatan Gunungapi Agung, yaitu di Tukad Kerukuk dan di

bagian timur, yaitu di hulu Tukad Klenceng. Nama batuan Andesit piroksin.

Aliran Piroklastik 3 (Aap 3)

Penyebarannya di Kesimpar, Puto, dan Telung Buana. Singkapan terbaik dijumpai

di tebing Tukad Dusuh daerah Sebudi bawah.

Lava Agung 10 (A1 10)

Sebarannya terbatas pada dasar sungai, di Tukad Iseh, hulu Tukad Langon dan

Tukad Sabu, pada ketinggian di atas 1000 meter di permukaan laut. Nama batuan andesit

basaltis.

Aliran Piroklastik 4 (Aap 4)

Penyebarannya di timur laut Gunungapi Agung, yaitu di daerah Batudawa,

Batudulu. Satuan batuan ini dibentuk oleh material magmatis (60 %) dan litik (40 %).

Lava Agung 11 (A1 11)

Sebarannya di timur laut Gunungapi Agung membentuk kipas dan berakhir di laut

(Selat Lombok), meliputi daerah Munting dan Tulamben. Nama batuan Andesit piroksin.

Lava Agung 12 (A1 12)

Sebarannya di timur laut Gunungapi Agung , yaitu di daerah Tulamben. Di utara

penyebarannya terbatas pada Tukad Moong, sedang di bagian selatan dibatasi oleh Tukad

Lamben. Posisi stratigrafi terletak di atas satuan Lava Agung 9.

Page 13: Tugas makalah

Aliran Piroklastik 5 (Aap 5)

Penyebarannya di bagian utara Gunungapi Agung, yaitu di daerah Selagading,

Bantas, Juntal dan Bangkelan.

Lahar 1 (Alh 1)

Penyebarannya di bagian selatan Gunungapi Agung, terutama di daerah Selat dan

Bebandem. Endapan diduga merupakan lahar yang cukup tua.

Lava Agung 13 (A1 13)

Sebarannya memanjang dari puncak ke arah utara dan berhenti pada ketinggian 550

meter di atas permukaan laut, yaitu pada bagian hulu Tukad Linggah dan Tukad

Gamongan. Nama batuan basalt.

Jatuhan Piroklstik 1 (Ajp 1)

Sebarannya di bagian barat daya Gunungapi Agung, yaitu di Tukad Iseh. Singkapan

berupa abu, sedikit pumice, skoria dan fragmen litik.

Lahar 2 (Alh 2)

Sebarannya di bagian timur laut Gunungapi Agung membentuk punggungan dan

berakhir di laut. Singkapan berupa pasir sampai kerakal dengan beberapa blok-blok lava,

kemas terbuka, fragmen menyudut hingga menyudut tanggung.

Lava Agung 14 (A1 14)

Sebarannya di bagian utara puncak Gunungapi Agung, hasil aktifitas tahun 1963.

Nama batuan basalt.

Page 14: Tugas makalah

Aliran Piroklastik 6 (Aap 6)

Penyebarannya di bagian selatan Gunung Agung, sedikit di bagian timur dan

menipis di bagian utara. satuan batuan ini hasil aktifitas Gunungapi Agung tahun 1963.

Jatuhan Piroklstik 2 (Ajp 2)

Sebarannya tebal di bagian barat dan selatan puncak Gunungapi Agung, sebagai

hasil aktifitas Gunungapi Agung tahun 1963. Singkapan terdiri dari fragmen skoria, dan

litik berukuran abu sampai kerikil.

Lahar 3 (Alh 3)

Sebarannya hampir seluruh sungai-sungai yang berhulu pada Gunungapi Agung,

pada ketinggian 700 - 800 meter di atas permukaan laut. Batuan penyusun lahar berupa

pasir, abu, fragmen skoria, litik dan lumpur.

Aluvial (A1)

Sebaran di pesisir utara Gunungapi Agung. Endapan berupa pasir, kerikil, kerakal

dan endapan halus lainnya.

12. Batuan yang Terdapat Dari Hasil Erupsi Gunung Agung

Batuan basalt dan andesit baslatis merupakan pembentuk utama lava G. Agung

(Mawardi, 1990 dan Eka Kadarsetia 1993). Ringkasan informasi mineralogi dan petrografi

diperlihatkan pada Tabel 7.

Hasil analisis contoh aliran lava tahun 1963 menunjukkan lava tersebut sebagai andesit

agak basaltik dengan kandungan An 38 – An55, hypersten dan augit. (W.S. Modjo 1963

dalam Kusunadinata 1979). Sebuah bom 1963 adalah andesit yang mengandung kwarsa

dengan augit sebagai piroksen sedang bom kerak roti lama terdiri dari andesit piroksin

vitrifir.

Page 15: Tugas makalah

Data Ringkasan petrografi dan mineralogy dari beberapa contoh sayatan Gunungapi

Agung

contoh batuan fenokris masa dasar catatan

Ag.2

Ag.5

Ag.11

Ag.15

Ag.20

Ag.32A

Ag.32B

Basalt

andesit-

basalt

basalt

basalt

andesit

basalt

basalt

Plg (An48-An55), beberapa

inklusi:cpx, olivin,mineral

opaque

Plg (An44-An50), opx, cpx,

mineral opaque

Plg (An50), cpx, olivin

Plg, teralterasi, olivin

Plg (An40-An45), teralterasi,

cpx, opx

Plg (An42-An45), cpx, opx

Plg, teralterasi, cpx

Mikrokristalin:

mikrolit plg

Mikro-

hipokristalin:mi

krolit plg

Mikrokristalin:

mikrolit plg

Mikrokristalin:

mikrolit plg

Mikrokristalin:

mikrolit plg,

min. opaque

Mikrokristalin:

mikrolit plg,

min. opaque

Mikrokristalin:(

gelap) mikrolit

plg

aliran lava

lava G. Pawon

lava G. Cemara

lava shetting

aliran lava

lava puncak

Page 16: Tugas makalah

Ag.33

basalt

(subhedral)

plg (An45-An50), cpx, olivin

Mikrokristalin:

mikrolit plg,

min. opaque

lava puncak

13. Mitigasi Bencana Gunung Agung

Gunungapi Agung memiliki 3 buah Pos Pengamatan Gunungapi (Pos PGA) yakni

di Rendang, Budakeling dan Batulompeh. Pemantauan di Pos PGA Rendang dilengkapi

dengan metoda seismik disamping secara visual. Sensor seismometer ditempatkan di Pasar

Agung (08o22,66’LS 115o29,92’ BT), data ditransmisikan ke Pos Rendang dengan sistem

radio telemetri Sedangkan di Batulompeh dan Pos Budak Keling pengamatan hanya secara

visual.

Laporan kegiatan G. Agung disampaikan ke PVMBG melalui radio SSB dan surat.

Dalam kondisi normal pelaporan kegiatan G. Agung ke PVMBG dilakukan melalui radio

SSB dua kali sehari dan satu bulan sekali melalui surat.

Page 17: Tugas makalah

Penutup

Kesimpulan

Dengan dibuatnya makalah ini dilihat dari segi geologist kita sebagai mahasiswa

geologi dapat mengetahui seperti apa keterjadiannya letusan Gunung Agung tersebut dari

berbagai segi dan kita bisa tahu bagaimana aktivitas gunung tersebut dan bisa mengatisipasi

jatuhnya orban jiwa dengan adanya mitigasi bencana. Namun jika dilihat dari segi umum ,

kita bisa mengetahui bahaya apa saja yang disebabkan oleh letusan Gunung Agung tersubut

dengan membaca makalah ini.

Saran

Bencana kita tidak tahu kapan datangnya, untuk itu agar kiranya harus tetap

siapsiaga akan bencana yang terjadi. Dan menjaga dan melestarikan hasil bumi agar tidak

terjadi erupsi pada gunung.

Page 18: Tugas makalah

DAFTAR PUSTAKA

Deden Wahyudin, 2002, Laporan Pemetaan Bahan Galian Gunungapi Agung, Direktorat

Vulkanologi

Eka Kadarsetia, 1993, Penyelidikan Petrokimia , Direktorat Vulkanologi

Kusumadinata, 1979, Dasar Gunungapi Indonesia, Direktorat Vulkanologi

Mawardi dan wahyu Suherman, Penyelidikan Petrokimia G. Agung, 1990, Direktorat

Vulkanologi

Nasution, M. Hendrasto dan Dadi Mulyadi, 1989, laporan Pemetaan Geologi G. Agung,

Direktorat Vulkanologi

Rizal D. Erfan, Yana Karyana, Tardin, Maemunah, Laporan Pengumpulan Bahan Informasi

Kegunungapian G. Agung, Juni 1999, Direktrat Vulkanologi

Sjafra Dwipa, Yusep Hidayat H., Saleh S., Samid, 1993, Pengukuran Potensial Diri G.

Agung, Direktorat Vulkanologi

S. Bronto, M. S. Santoso, A. Martono, Ato Djuhara, 1996, Laporan Pemetaan Kawasan

Rawan Bencana Gunungapi Agung, Direktorat Vulkanologi.

Page 19: Tugas makalah

Sulaeman c., 2001, Laporan Pengamatan G. Agung, Direktorat Vulkanologi

http://wahidridho.blogspot.com/2013/08/makalah-gunung-berapi_26.html