Tugas makalah

23
Kata Pengantar Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pendapatan Nasional. Makalah ini dibuat dengan berbagai buku dan informasi- informasi digital dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. Jakarta, 10 April 2014 Page 1

Transcript of Tugas makalah

Page 1: Tugas makalah

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik

dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pendapatan

Nasional.

Makalah ini dibuat dengan berbagai buku dan informasi-informasi digital dan

beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan

hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah

ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Jakarta, 10 April 2014

Penulis

Page 1

Page 2: Tugas makalah

Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................2

Bab I: Pendahuluan..................................................................................................3

Bab II : Pembahasan

Pengertian.....................................................................................................4

Konsep pendapatan nasional........................................................................4

Metode perhitungan .....................................................................................8

Faktor pengaruh komponen pendapatan nasional .....................................11

Pendapatan perkapita....................................................................................13

Tujuan perhitungan pendapatan nasional..................................................14

Usaha meningkatkan pendapatan nasional...............................................15

Daftar Pustaka...........................................................................................................16

Page 2

Page 3: Tugas makalah

BAB I

Pendahuluan

Ilmu ekonomi makro mengandalkan data, banyak di antaranya yang dikumpulkan

oleh pemerintah. Untuk mempelajari perekonomian, kita butuh data output total,

pendapatan total, konsumsi total dan semacamnya. Kebanyakan data ekonomi makro

berasal dari laporan data produk dan pendapatan nasional, yang mendeskripsikan

komponen pendapatan nasional dalam perekonomian. Di AS, laporan data ini dihasilkan

oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS.

Laporan data proruk dan pendapatan nasional lebih dari sekedar menyampaikan data

tentang kinerja perekonomian. Laporan-laporan data itu juga memberikan kerangka

konseptual yang digunakan oleh para ekonom makro untuk memikirkan tentang

bagaimana bagian-bagian perekonomian saling menyesuaikan. Ketika para ekonom

memikirkan ekonomi makro, kategori dan kosa kata yang mereka gunakan berasal dari

laporan data pendapatan dan produk nasional.

Laporan data pendapatan dan produk nasional bisa dianalogikan dengan diagram

mekanis atau kabel-kabel pada suatu mesin mobil. Diagram ini tidak menerangkan cara

kerja mesin tersebut melainkan mengidentifikasi bagian-bagian penting dari suatu mesin

dan menunjukkan hubungan-hubungannya. Mencoba memahami ekonomi makro tanpa

memahami akuntansi pendapatan nasional seperti mencoba memperbaiki mesin tanpa

diagram mekanis dan tanpa mengetahui nama bagian mesin tersebut.

Mengingat pentingnya pemahaman atas permasalahan dalam ekonomi makro tersebut

tersebut kami tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dalam suatu makalah

dengan judul “Pendapatan Nasional”. Harpan kami agar makalah ini dapat menjadi

memberikan pengetahuan mengenai pengukuran pendapatan nasional yang merupakan

salah satu bagian penting dalam perekonomian.

Page 3

Page 4: Tugas makalah

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan

masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan

jasa tersebut. Besarnya pendapatan nasional akan sama dengan produk nasional. Dan

besarnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Tersedianya faktor produksi

2. Ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya

3. Kemajuan Teknologi produksi yang digunakan

4. Stabilitas nasional

Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional akan ditemukan beberapa istilah

yang dianggap sama meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah yang paling dominan

tentang pendapatan nasional antara lain istilah PDB, GNP dan NNI.

Selain istilah di atas, ada istilah lain yang merupakan penggambaran konsep

pendapatan nasional, antara lain NNP, PI dan DI. Ada perbedaan yang mendasar dari

istilah-istilah tersebut di atas. Di bawah ini akan kita kupas tentang perbedaan diantara

istilah-istilah pendapatan nasional, sebagai berikut :

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai

produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas

wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,

termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang

asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang

dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,

karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. (misal

untuk Negara Indonesia Mac Donald, PT Freeport, PT Caltex, Carrefour, PT Nutrisia

dan sebagainya), tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh

masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri (misal untuk Indonesia TKI

Page 4

Page 5: Tugas makalah

atau TKW yang bekerja di Luar negeri). Ada sembilan lapangan usaha yang masuk

dalam perhitungan Product Domestic Bruto (PDB), antara lain:

a. pertanian

b. pertambangan dan penggalian

c. industri

d. listrik, gas dan air bersih

e. bangunan atau konstruksi

f. perdagangan, hotel dan restoran

g. pengangkutan dan komunikasi

h. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

i. jasa-jasa lainnya, misalkan jasa konsultan, pengacara dll

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai

produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)

selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh

warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi

perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Jika dirumuskan sebagai

berikut :

Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk

mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :

a. Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara

tersebut belum maju, karena akan terjadi Net Factor Income to Abroud

(Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya Investasi Negara tersebut di luar negeri

lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.

b. Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara

tersebut sudah maju, karena Negara tersebut mampu menanamkan investasinya di

luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di dalam negeri.

GNP = GDP - Pendapatan Neto terhadap luar negeri

Page 5

Page 6: Tugas makalah

3. NNP ( Net National Product )

Produksi nasional neto (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi

penyusutan barang barang modal. NNP ini sama dengan Pendapatan Nasional (PN)

atau National Income (NI). NNP dan NI ini dihitung berdasarkan harga pasar yang

sering dirumuskan :

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang

dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik

faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak

langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat

dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-lain.

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang

diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh

tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung

pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-

penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil

dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan,

tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah,

dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus

dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha

kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di

dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan

NNP = GNP – Penyusutan Barang –barang Modal

NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung

Page 6

Page 7: Tugas makalah

perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan

setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja

tersebut tidak lagi bekerja).

6. Dispoaible Income (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap

untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi

tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari

personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)

adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus

langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut:

Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional (Dinyatakan dalam jutaan rupiah)

I. Produk Domestik Bruto (PDB) ........................................ Rp. 22.500,00

Dikurangi : Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri ................. Rp. 2.500,00

II. Produk Nasional Bruto (GNP) ........................................ Rp. 20.000,00

Dikurangi : Penyusutan Barang modal ................................... ..Rp. 5.000,00

III. Produk Nasional Neto (NNP) ........................................ Rp. 15.000,00

Dikurang : Pajak Tidak Langsung ........................................ Rp. 4.000,00

IV. Pendapatan Nasional Neto (NNI) .................................... Rp. 11.000,00

Ditambah : Transfer Payment ........................................ Rp. 500,00

Dikurangi :

a. Laba yang tahan ............Rp. 500,00

b. Pajak perseroan ............ Rp. 2.000,00

c. Jaminan social ............ Rp. 500,00

Rp. 3.000,00

V. Personal Income (PI) ........................................ Rp. 8.500,00

Dikurangi : Pajak Langsung ........................................ Rp. 2.000,00

VI. Pendapatan Bebas (DI) ........................................ Rp. 6.500,00

PI = NNI + Transfer Payment – (Laba yang tidak dibagikan +Pajak Perseroan+Asuransi + Jaminan Sosial )

DI = PI - Pajak Langsung

Page 7

Page 8: Tugas makalah

2.2 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional dapat

dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain:

1. Metode Pendapatan

Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan seluruh

pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas

penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

Faktor Produksi Pendapatan

Faktor Produksi Pendapatan Symbol

Tanah Sewa r (rent)

Tenaga Kerja Upah W (wedges)

Modal Bunga I (interest)

Skill Laba P (profit)

Untuk mencari besarnya pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut :

2. Metode Pendekatan Produksi

Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan dengan

cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diwujudkan oleh berbagai sektor

dalam perekonomian, antara lain:

a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

b. Pertambangan dan penggalian

c. industri pengolahan

d. listrik, gas dan air bersih

e. Bangunan

Y = r + w + i + p

Page 8

Page 9: Tugas makalah

f. Perdagangan, restoran dan hotel

g. pengangkutan dan komunikasi

h. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan serta

i. Jasa-jasa

perhatikan contoh perhitungan nilai tambah berikut ini :

Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah

Kapas Rp.10.000 Rp.10.000

Benang Rp.15.000 Rp. 5.000

Kain Rp. 17500 Rp. 2.500

Kemeja Rp.25.000 Rp. 7.500

Jumlah Rp. 67.500 Rp.25.000

Keterangan :

Untuk masing-masing komoditas penghitungan nilai tambahnya didasarkan pada selisih

nilai produksi perubahan tiap komoditas dari kapas sampai dengan kemeja.

Misalkan:

a. Nilai tambah kapas besarnya tetap Rp10.000,00 (karena nilai produksinya belum

mengalami perubahan menjadi komoditas lain)

b. Nilai tambah benang Rp5.000,00 → merupakan selisih antara nilai produksi kapas

dengan benang

c. Nilai tambah kain Rp2.500,00→ selisih antara nilai produksi benang dan kain

d. Nilai tambah kemeja Rp7.500,00 → selisih antara nilai produksi kain dengan kemeja

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tambah yang diperoleh dari perubahan

komoditas kapas menjadi kemeja sebesarRp 25.000,00.

Dengan adanya perhitungan nilai tambah tersebut maka akan terhindar dari

adanya perhitungan ganda. Dengan demikian metode ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Y = NTB1 + NTB2 + NTB3 + ……… NTBn

Page 9

Page 10: Tugas makalah

Keterangan:

Y = Pendapatan nasional

NTB = Nilai tambah dari tiap-tiap sektor ekonomi

3. Metode Pengeluaran

Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka

dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-tiap

rumah tangga yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal dari nilai

transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perhitungan ganda.

Empat sektor Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan sebagai acuan

dalam menghitung pengeluaran adalah :

a. Rumah tangga konsumen

Pada sektor rumah tangga ini pengeluaran yang dilakukan berupa pembelian

barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang biasa di sebut

dengan konsumsi (C)

b. Rumah tangga produsen atau perusahaan

Pengeluaran pada rumah tangga ini dilakukan sebagai pembentukan barang

dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa lebih lanjut atau yang

diistilahkan dengan Investasi (I)

c. Rumah tangga pemerintah

Pengeluaran pemerintah ini terdiri dari:

a.a Pengeluaran konsumsi pemerintah, misalnya pembayaran gaji pegawai dan

pembelian alat-alat kantor

a.b Pengeluaran pemerintah untuk investasi, misalnya pembuatan jalan, jembatan,

saluran irigasi, pelabuhan dan lain-lain

Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh pemerintah

dimasukkan dalam komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan

komponen perubahan stok yang diistilahkan Goverment Expenditure (G)

d. Rumah tangga luar negeri / ekspor bersih (X-M).

Pengeluaran untuk rumah tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap

nilai impor yang dilakukan oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan

internasional. Pengeluaran-pengeluaran dari keempat sektor perekonomian itulah

Page 10

Page 11: Tugas makalah

yang merupakan komponen pendapatan nasional. Sehingga perhitungan pendapatan

nasional ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan: Y = pendapatan nasional

C = konsumsi

I = Investasi

G = Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)

X = ekspor

M = impor

2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Komponen Pendapatan Nasional

a. Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap

barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah

suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor

ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan

hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan

nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan

tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat

pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan

pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan

output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat

pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan

harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan

menambah pengangguran.

Y = C + I + G + ( X - M )

Page 11

Page 12: Tugas makalah

b. Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa

dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),

sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan

untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat

hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan

psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi

jika dihubungkan dengan pendapatan.

Komponen Konsumsi dipengaruhi oleh:

a. Besarnya pendapatan bersih/neto

b. Tingkat komposisi rumah tangga (usia dan jumlah)

c. Tuntutan lingkungan (geografis dan sosial)

d. Dugaan untuk masa depan (naik turunnya harga)

Komponen tabungan dipengaruhi oleh:

a. Tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi masyarakat

b. Motif berjaga-jaga dari masyarakat untuk waktu yang akan datang.

c. Tingkat suku bunga bank untuk tabungan

c. Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari

pengeluaran agregat.

Komponen investasi dipengaruhi oleh:

a. Tingkat suku bunga bank untuk modal

b. Kekuatan permintaan di pasar terhadap barang dan jasa

c. Tingkat perkembangan teknologi yang mampu menjamin efisiensi produksi.

Page 12

Page 13: Tugas makalah

2.4 Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk dan Pendapatan Perkapita

Sebelum melakukan perbandingan tingkat perkapita Negara kita dengan

Negara lain maka sebaiknya harus kita ketahui dahulu hubungan antara Pendapatan

nasional, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita.

Telah kita ketahui bersama bahwa pendapatan perkapita merupakan salah

satu komponen penting dalam penentuan tingkat kemakmuran masyarakat suatu

bangsa, dan sekarang tentunya telah paham bahwa pendapatan perkapita diperoleh

dari pendapatan nasional suatu Negara pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah

penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Namun seperti yang telah kita bahas

sebelumnya pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Definisi

manakah yang mau dipakai tergantung dari Negara masing-masing. Untuk Indonesia

dan beberapa negara lain pada umumnya konsep pendapatan nasional yang biasa

dipakai adalah dengan pendekatan produksi. Dan dalam menghitung pendapatan

perkapita konsep pendekatan produksi diwujudkan dengan jumlah produksi barang

dan jasa yang dihasilkan masyarakat yang diistilahkan Produk Domestik Bruto

(PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Perhitungan pendapatan perkapita oleh

negara-negara di dunia pada umumnya ada dua (2) macam, yaitu :

a. Dilihat dari komponen Produk Domestik Bruto (PDB)

Rumus :

b. Dilihat dari komponen Produk nasional bruto (PNB)

Rumus :

PDB perkapita = PDB tahun n Jumlah penduduk tahun n

PNB perkapita= PNB tahun n Jumlah Penduduk tahun n

Page 13

Page 14: Tugas makalah

Contoh perhitungan pendapatan perkapita tahun 2003

Negara PNB pertahun

(Juta $)

Penduduk

(Juta)

Pendapatan Perkapita

(Juta $)

Indonesia 130.600 204

India 427. 407 980

Malaysia 81.311 22

Singapura 95.453 3

Korea 398.825 46

Meksiko 358. 059 96

Kesimpulan bahwa berdasarkan rumus perhitungannya maka pendapatan

nasional (PDB) dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling mempengaruhi

pendapatan perkapita, naik turunnya PDB atau jumlah penduduk akan mengakibatkan

naik turunnya pendapatan perkapita. Sehingga kita tidak bisa mengandalkan

komponen pendapatan nasional semata untuk bisa mengetahui kesejahteraan rata-rata

penduduk suatu negara . Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar tetapi

pertambahan penduduknya juga besar maka pendapatan perkapitanya tetap kecil.

Oleh karena itu agar pendapatan perkapita besar maka kita harus mampu

mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

2.5 Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional dan Usaha Meningkatkan

Pendapatan Nasional

2.5.1 Tujuan

Tujuan utama dari mempelajari pendapatan nasional adalah untuk

mengetahui seberapa jauh suatu negara dapat memakmurkan kondisi

masyarakatnya. Selain dari tujuan utama tersebut ada tujuan yang lainnya

antara lain:

a. mengetahui tingkat kemakmuran

b. untuk melihat kemajuan perekonomian suatu negara

c. Untuk merumuskan kebijakan pemerintah

Page 14

Page 15: Tugas makalah

d. Untuk membandingkan tingkat perkembangan ekonomi dari waktu ke

waktu.

e. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan pendapatan masyarakat

f. Untuk membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah

sehingga dapat diketahui tingkat perkembangannya.

2.5.2 Usaha Meningkatkan Pendapatan Nasional

Setelah kita memahami tentang manfaat dan tujuan mempelajari pendapatan

nasional maka tentunya kita memiliki gambaran bagaimana kiat atau usaha

yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan nasional, untuk itu ada beberapa

cara yang dianggap cocok antara lain sebagai berikut :

1. Kita tingkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor

ekonomi tanpa harus meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu

pendidikan nasional dan pemberian pelatihan-pelatihan.

3. Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa

mengembangkan usahanya bagi terciptanya kemajuan ekonomi

4. mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecil dan rumah

tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri

menengah dan industri besar.

5. membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvesatasi bagi para

pemilik modal baik lewat PMDN maupun lewat PMA.

Page 15

Page 16: Tugas makalah

DAFTAR PUSTAKA

1. Case, Karl. Fair, Ray. 2006. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga

2. Sudiyono. (1992). Ekonomi Makro (Pengantar Analisa Pendapatan Nasional).

Yogyakarta: Liberty

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional diakses pada 10 April 2014

4. http://ekmakro.blogspot.com/2011/09/pendapatan-nasional.html diakses pada 10

April 2014

Page 16