Tugas Layanan Buk Alin

download Tugas Layanan Buk Alin

of 26

description

tugas

Transcript of Tugas Layanan Buk Alin

LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN JASARUJUKAN*)Oleh Lamang**)I. PendahuluanSejarah modern membuktikan bahwa mutu pendidikan dapat memperoleh wajah suatu negara dalam satu generasi. Jepang dan Korea Selatan dalam waktu kurang dari lima puluh tahun telah dapat merubah negaranya dari suatu negara agraris menjadi negara industri, berkat sistem pendidikan yang diarahkan ke penguasaan teknologi dan informasi. Pendidikan yang maju merupakan sarana yang terpenting untuk mebangun suatu negara.Salah satu tujuan kemerdekaan kita adalah memberi kesempatan kepada semua warga Negara Indonesia untuk menuntut ilmu demi perbaikan taraf hidupnya, sesuai dengan perhatian dan kemampuan intelektualnya. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah sekolah, menyediakan sumber informasi dan mengalokasikan anggaran pendidikan tahun 2006 sebanyak 37,8 trilium (Fajaronline,2005). Peningkatan kuantitas sekolah belum cukup untuk dapat menghasilkan manusia yang terdidik, sebagai sarana utama membangun masa depan Indonesia. Peningkatan kuantitas harus diikuti dengan peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan yang tinggi bagi warga Negara merupakan sarana terpenting bagi pembangunan disamping sumber kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Untuk dapat ikut dalam percaturan dunia, kita harus dapat mengikuti perkembangan dunia terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sarana dan cara yang diperlukan untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah mendirikan perpustakan, taman bacaan dan sumber-sumber belajar lainnya dan menggalakkan kebiasaan atau kegemaran membaca yang harus ditanamkan sejak usia dini.Untuk menanamkan kebiasaan atau kegemaran membaca faktor-faktor yang mempengaruhi adalah guru, orang tua, alat dan lingkungan belajar, serta sarana belajar yang memadai yang satu sama lain saling berkaitan. Sarana belajar yang dimaksud adalah eksistensi perpustakaan di tengah-tengah siswa dan pelaku organisasi sekolah lainnya.Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan yang semakin mendesak dan mengalami paradigma baru dalam praktik antara lain:1. Waktu berubah, dan kebutuhan berubah pula, yakni pendidikan selalu berkembang dan berubah. Dari pendekatan mengajar secara tradisionl ke arah aspek modern yang melibatkan sitem multimedia dan komunikasi elektronik. Pencarian jawaban yang tepat sekarang ini tidak cukup dari satu sumber saja. Begitu juga keseimbangan antara content dan process dalam ruang lingkup filsafat pendidikan. Yang dimaksud content adalah text book (bahan ajar) dan examination (ujian) . Sedangkan process mengedepankan proses penggunaan aneka ragam sumber belajar dalam pembelajaran ( teaching). 2. Landasan filosofis pendidikan yang berubah akan membuat perubahan dalam pedagogi, yakni: Dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Siswa lebih banyak terlibat dalam pembelajaran dan guru bertindak sebagai fasilitator. Dari pembelajaran berdasarkan bahan ajar menjadi pembelajaran berdasarkan sumber belajar (from text book based learning to resource based learning); Dari penilaian sumatif produk menjadi penilaian formatif proses ( From summative assessment of products to formative assessment of process).Dan apabila perubahan dalam pedagogi ini terjadi, maka peran perpustakan sekolah akan menjadi signifikan dalam pembelajaran di sekolah khususnya sistem belajar mengajar. Selanjutnya akan terimbas perubahan perpustakaan dari hanya berperan sebagai layanan penunjang (supportive service) menjadi mitra proses pembelajaran yang aktif. Dan juga perpustakaan berubah dari penyedia informasi tercetak menjadi koleksi multimedia dinamis yang menyediakan informasi lengkap yang berhubungan kegiatan kurikulum.II. Pengertian LayananBanyak argumentasi yang menyatakan bahwa layanan perpustakaan merupakan titik sentral kegiatan perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan identik dengan layanan karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada kegiatan layanan. (Nasution, 1992 : 2).Layanan perpustakaan adalah pemenuhan kebutuhan dan keperluan kepada pengguna jasa perpustakaan. Tugas yang mulia dan tujuan sebenarnya layanan perpustakaan adalah melayani pengunjung dan pengguna perpustakaan.Aktivitas layanan perpustakaan dan informasi bararti penyediaan bahan pustaka secara tepat dan akurat dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna perpustakaan. Perpustakaan memberikan layanan bahan pustaka kepada masyarakat adalah agar bahan pustaka tersebut yang telah diolah dapat dimanfaatkan dengan cepat oleh masyarakat pengguna perpustakaan .III. Tujuan dan Fungsi LayananTujuan dan fungsi layanan perpustakaan sekolah adalah menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi siswa-siswi, dengan menggunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut. Kegiatan layanan di perpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku-buku, melayani kebutuhan pelajar dalam kelas, menyediakan sumber informasi bagi murid dan guru serta tenaga administrasi sekolah, membimbing siswa untuk mahir dalam mencari informasi secara mandiri. Lasa Hs, Seorang kolomnis Perpustakaan dan Pustakawan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, membagi 5 (lima) fungsi perpustakaan sekolah adalah 1) Menunjang proses pendidikan; 2) Mengembangkan minat dan bakat siswa; 3) Mengembangkan minat baca guru dan siswa; 4) Menjadi sumber informasi; 5) Memperoleh bahan rekreasi kultural. Sedangkan dalam Surat Keputuan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor: 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, membagi beberapa fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut: 1. Sebagai Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah;2. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya;3. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (Buku-buku hiburan).Dari ketiga pendapat tentang fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah tersebut di atas, ada salah satu fungsi yang sangat menarik dan perlu dikembangkan adalah sebagai fungsi sumber informasi. Fungsi ini memiliki multifungsi karena dapat dijadikan sebagai sarana belajar untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas sekolah bagi siswa-siswi dan juga dapat berfungsi menambah wawasan dan mewujudkan kreativitas bakat siswa-siswi yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan prakarya sederhana bagi diri pribadi yang mandiri kelak.IV. Sistem Layanan PerpustakaanLayanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan teknis yang pada pelaksanaannya perlu adanya perencanaan dalam penyelenggaraannya. Layanan perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila akses layanan digunakan tepat dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Ada tiga jenis akses dalam layanan perpustakaan, yakni akses layanan terbuka (Open Access), akses layanan tertutup (Close Access), dan akses layanan campuran. Ketiga akses layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan pustaka dalam mencari informasi. Masing-masing akses tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahannya, dan berbeda dalam pelaksanaannya.a. Akses Layanan Terbuka (Open Access)Akses layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk menemukan dan mencari bahan pustaka yang diperlukan. Pengguna diizinkan langsung ke ruang koleksi perpustakaan, memilih dan mengambil bahan pustaka yang diinginkan. Tujuan akses layanan terbuka adalah memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca di rak, tetapi juga mengetahui berbagai alternatif dari pilihan koleksi yang ada di rak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya. Akses layanan terbuka biasanya diterapkan untuk layanan di perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi.Ada beberapa kelebihan yang dapat diambil, apabila perpustakaan menggunakan akses layanan terbuka, antara lain adalah :a. Pengguna bebas memilih bahan pustaka di rak.b. Pengguna tidak harus menggunakan katalogc. Pengguna dapat mengganti bahan pustaka yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicari tidak ada.d. Pengguna dapat membandingkan isi bahan pustaka dengan judul yang dicarinya.e. Bahan pustaka lebih bermanfaat dan didayagunakanf. Menghemat tenaga pustakawan.Selain kelebihan tersebut, akses layanan terbuka juga memiliki beberapa kelemahan antara lain adalah: a. Pengguna cenderung mengembalikan bahan pustaka seenaknya, sehingga mengacaukan dalam penyusunan bahan pustaka di rak.b. Lebih besar kemungkinan kehilangan bahan pustaka.c. Tidak semua pengguna paham benar dalam mencari bahan pustaka di rak apalagi jika koleksinya sudah banyak.d. Bahan pustaka lebih cepat rusak.e. Terjadi perubahan susunan bahan pustaka di rak, sehingga perlu pembenahan terus menerus.B. Akses Layanan Tertutup (Close Access)Pada akses layanan koleksi tertutup , berarti pengguna tidak boleh langsung mengambil bahan pustaka di rak, tetapi petugas perpustakaan yang akan mengambil. Dengan menggunakan akses ini petugas akan lebih sibuk karena harus mancari bahan pustaka di rak, terutama pada jam-jam sibuk pada saat banyak pengguna yang memerlukan bahan pustaka. Tujuan akses layanan ini adalah memberikan layanan secara terbatas kepada pengguna, sehingga pengguna tidak dapat mencari bahan pustaka yang dibutuhkannya di rak, tetapi akan dilayani oleh petugas. Oleh karena itu, pengguna harus mencari nomor panggil bahan pustaka melalui katalog yang disediakan.Kelebihan dengan menggunakan akses layanan tertutup adalah sebagai berikut :a. Bahan pustaka tersusun rapi di rak, karena hanya petugas yang mengambil.b. Kemungkinan kehilangan bahan pustaka sangat kecil.c. Bahan pustaka tidak cepat rusakd. Penempatan kembali bahan pustaka yang telah digunakan ke rak lebih cepate. Pengawasan dapat dilakukan secara longgar.f. Proses temu kembali lebih efektif.Adapun kekurangan dengan menggunakan akses layanan tertutup adalah sebagai berikut :a. Pengguna tidak bebas dan kurang puas dalam menemukan bahan pustakab. Bahan pustaka yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna c. Katalog cepat rusakd. Tidak semua pengguna paham dalam menggunakan tehnik mencari bahan pustaka melalui kataloge. Tidak semua koleksi dimanfaatkan dan didayagunakan oleh penggunaf. Perpustakaan lebih sibuk.C. Akses Layanan Campuran ( Mixed Acces )Pada akses layanan campuran perpustakaan dapat menerapkan dua sistem pelayanan sekaligus, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Perpustakaan yang menggunakan sistem layanan campuran biasanya memberikan layanan secara tertutup untuk koleksi skripsi, koleksi referens, Deposit, atau tesis, sedangkan untuk koleksi lainnya menggunakan akses layanan terbuka.Sistem layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah.Kelebihan akses layanan campuran adalah sebagai berikut a. Pengguna dapat langsung menggunakan koleksi referens dan koleksi umum secara bersamaan.b. Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi referens.c. Menghemat tenaga layanan.Adapun kelemahan akses layanan campuran adalah sebagai berikut :a. Petugas sulit mengontrol pengguna yang menggunakan koleksi referens dan koleksi umum sekaligus.b. Ruang koleksi referens dan koleksi umum menjadi satu.c. Perlu pengawasan yang lebih ketat. V. JENIS-JENIS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH1. Layanan Sirkulasi Bahan Pustakaa. Pengertian dan TujuanKegiatan pada layanan sirkulasi merupakan ujung tombak jasa perpustakaa, karena pada bagian sirkulasi pertama kali harus berhubungan dengan masalah administrasi peminjaman bahan pustaka. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan istilah sirkulasi. Bagian sirkulasi berkaitan dengan masalah peredaran koleksi yang dimiliki perpustakaan. Tujuan layanan sirkulasi adalah memperlancar dan mempermudah proses peminjaman bahan pustaka untuk dibawa pulang oleh pengguna. Pekerjaan pada bagian layanan sirkulasi dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis yaitu: pendaftaran peminjaman, prosedur peminjaman, pemungutan denda, pengawasan buku-buku tandon (buku yang dipesan), administrasi peminjaman, statistik peminjaman, dan pinjam antar perpustakaan. a. Unsur-unsur PendukungKelancaran pekerjaan pada bagian sirkulasi sangat berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan layanan. Oleh karena itu pada bagian sirkulasi perlu didukung beberapa unsur pendukung seperti berikut ini :1. Buku petunjuk dan sarana administrasi lainnya, yang memuat keterangan mengenai peraturan penggunaan bahan pustaka, bahan pustaka yang boleh dipinjamkan, kebijakan mengenai denda, penggantian buku yang hilang, jam buka perpustakaan, dan keterangan lain yang memberi pedoman kepada pembaca.2. Sarana mobiler dan laci sirkulasi;3. Sarana mesin ketik dan komputer lengkap perangkat jaringan lainnya;4. Kalender dan Jam dinding.a. Cara PelaksanaannyaSetiap kali ada pembaca yang ingin meminjam bahan pustaka, maka petugas bagian sirkulasi melakukan hal-hal sebagai berikut:Mengambil kartu buku dari kantong buku, tulis tanggal buku harus dikembalikan pada lajur tanggal kembali, minta kartu peminjaman dan kartu buku.Mencatat tanggal kembali dalam lembar pengembalian yang ditempelkan pada bahan pustaka. Catatan ini merupakan peringatan bagi pembaca kapan ia harus mengembalikan bahan pustaka.Setelah jam peminjaman selesai, petugas menyusun kantong-kantong peminjaman dalam kotak peminjaman.Dalam proses pengembalian bahan pustaka maka pengguna mengambil kartu buku ke kantong buku, kantong peminjaman dikembalikan kepada pembaca, coret catatan tanggal harus kembali kembalikan buku ke rak.Bila buku terlambat dikembalkan petugas menghitung denda sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Uang denda bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing perpustakaan. Apabila terjadi keterlambatan dalam pengembalian buku, petugas perlu mengirimkan surat peringatan.Pegawai layanan sirkulasi juga harus membuat statistik peminjaman, baik tentang tambahan anggota baru, jumlah buku yang dipinjam, peminjaman berdasarkan subyek atau klasifikasi, dan jumlah pengunjung. Jenis statistik harian harus dibuat untuk mempermudah membuat statistik bulanan dan tahunan baik dalam bentuk grafik maupun bentuk taleb.2. Bimbingan Pembaca Bimbingan pembaca merupakan bimbingan, petunjuk atau panduan serta contoh-contoh kepada pengguna jasa perpustakaan tentang cara-cara membaca yang baik, cepat, dan benar dengan menggunakan koleksi dan peralatan perpustakaan. Tujuan bimbingan pembaca adalah menemukan buku yang cocok bagi pembaca untuk kepentingan pendidikan, pengembang diri, hiburan, dan lain sebagainya.3. Program Layanan Informasia. Jam Perpustakaan ( Library Hour )Program ini cocok untuk perpustakaan sekolah, yaitu dengan cara melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan tentang berbagai jenis subjek yang berhubungan dengan kurikulum sekolah. Semua kegiatan tersebut harus dilakukan di perpustakaan sekolah. Program ini dapat dilakukan setiap minggu dengan cara bergiliran untuk tiap bidang studi. Dan seiring dengan program Hari Buku setiap hari Sabtu berkelanjutan pada era tahun 1980-an. b. Jam Bercerita ( Story Hour )Program ini merupakan kegiatan layanan untuk anak-anak, baik diperpustakaan umum maupun di perpustakaan sekolah. Layanan ini bermaksud memperkenalkan buku atau bahan bacaan lainnya yang ada di perpustakaan melalui cerita. Sumber cerita diambil dari buku yang ada di perpustakaan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin tiap minggu dan cerita yang diambil harus bervariasi. 4. Layanan Audio VisualLayanan ini menyediakan sarana pandang dengar atau bahan khusus yang sering disebut juga bahan non buku (non books material)). Kehadiran koleksi ini untuk memperkaya bahan pustaka dan memungkinkan perpustakaan memberikan layanan yang lebih beragam kepada pengguna perpustakaan sekolah. Koleksi ini menyajikan materi berupa rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, CD, DVD, bahan grafika (foto dan slide), bahan kartografi, mikro form, (mikro film, dan mikro fich) dan Sarana televisi dan DVD Player lainnya. 5. Layanan Internet (Warintek)Berdasarkan kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi informasi yang begitu cepat perkembangannya dan ledakan informasi yang mengglobal sehingga sulit dibendung, maka peran dan kehadiran layanan internet dan warintek di sekolah-sekolah sangat dibutuhkan sebagai sarana penelusuran informasi cepat dan interaktif. Sehubungan dengan itu dengan diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi yang memuat mata pelajaran Teknologi Kumunikasi dan Informasi mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Mata pelajaran ini memerlukan kegiatan aplikasi materi yang diperoleh siswa-siswa dalam kelas maka tentu harus di praktikkan lansung dan memerlukan latihan di laboratorium atau di ruangan audio vosual perpustakaan. 6. Layanan Silang LayanPerpustakaan yang satu memberikan jasa referens atas pertanyaan yang berasal dari perpustakaan yang lain. Pinjam antar perpustakaan berarti perpustakaan yang satu meminjam bahan pustaka yang tidak dimiliki ke perpustakaan lain yang memilki bahan pustaka yang diperlukan pengguna. Sistem dan cara seperti ini dapat dilakukan dengan bekerjasama Perpustakaan Keliling, Mobil Pintar, Taman Bacaan lainnya yang ada di wilayah masing-masing. 7. Layanan Terpusat Perpustakaan SekolahPerpustakaan yang dikelola oleh beberapa sekolah yang berada dalam satu lingkungan sekolah yang tidak terlalu berjauhan lokasi antar sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Dengan demikian perpustakan tersebut diharapkan dapat melayani semua jenis sekolah yang berlokasi di sekitar perpustakaan. Jadi hanya ada satu perpustakaan untuk melayani beberapa sekolah.VI. SISTEM PEMINJAMANa. Peminjaman dan Tujuan PeminjamanPerpustakaan dengan akses terbuka memungkinkan pengguna dapat meminjam bahan pustaka untuk dibawa pulang. Untuk itu perlu diciptakan suatu sistem yang mengatur dalam peminjaman sesuai dengan keperluan perpustakaan. Metode peminjaman diperpustakaan dengan sistem kendali sirkulasi.Tujuan penentuan dalam penggunaan sistem peminjaman di perpustakaan adalah untuk mempermudah proses administrasi dan prosedur peminjman. Ada bermacam-macam system yang dapat dipilih oleh perpustakaan antara lain :b. Sistem Peminjaman1) Sistem LedgerSistem ini menggunakan catatan peminjaman melalui pencatatan dalam buku khusus. Setiap halaman diperuntukkan untuk satu nama peminjam. Pada setiap halaman dicatat alamat dan dibuat kolom untuk data Judul buku, tanda buku, nomor panggil, tanggal peminjaman, tanggal harus kembali, nama Pengarang, dan tanda tangan peminjam.2) Sistem DummySistem ini menggunakan karton atau papan kayu yang di bungkus kertas yang ukuran yang sama dengan buku, kemudian ditulis lengkap data buku, yaitu nomor panggil, pengarang, judul buku. Pada saat buku dipinjam, maka ditulis nama peminjam, nomor peminjam, dan kapan buku harus kembali. Karton atau papan kayu pengganti buku tersebut diletakkan di rak, ditempat buku yang sedang dipinjam. Sistem lama ini kemudian berkembang menjadi sistem `slip`. 3) Sistem SlipSistem ini menggunakan slip yang berisi data tentang peminjaman dan data yang berisi catatan buku yang dipinjam. Buku dicatat data bukunya dalam slip buku, kemudian slip itu disimpan dalam meja peminjaman. Slip ini kemudian dikembangkan menjadi kartu buku yang dimasukkan kedalam kantong buku. Setiap kali ada peminjaman tinggal nama dan tanggal harus kembali yang ditulis.4) Sistem Kartu BukuSistem ini menggunakan kartu buku dan ditempatkan pada setiap buku kartu keanggotaan atau kartu peminjaman, agar buku-buku yang dipinjam oleh pembaca dapat sekaligus terlihat. Sistem ini banyak digunakan di perpustakaan sekolah. Kartu buku ini dibuat dengan cara pada bagian atas dibuat kolom yang berisi kata PENGARANG dan JUDUL, sedangkan catatan lain pada bagian bawah pengarang dan judul ditulis kolom tanggal peminjaman dan nama peminjaman. Bila buku dipinjam, maka kartu di cabut kemudian pada kolom tanggal ditulis, tanggal harus kembali, sedangkan pada kolom nama peminjam ditulis nama peminjam. Kartu ini kemudian disusun menurut tanggal kembali, nama menurut nama pengarang.5) Sistem BrowneSistem ini ditemukan akhir abad ke 19 oleh Nina E.Browne pustakawan dari Library Bureau Boston. Sistem ini kemudian digunakan di Inggris. Sistem ini menggunakan teket yang diberikan kepada setiap anggota perpustakaan. Jumlah buku yang boleh dipinjam setiap anggota bervariasi, tergantung pada kebijakan masing-masing perpustakaan. Tiket anggota ini berisi nomor anggota, nama serta alamat yang diketik pada masing-masing tiket. Tiket pembaca berbentuk kantong untuk itu diperlukan kartu buku yang berisi nomor panggil, nomor induk buku, pengarang, judul, edisi dan tahun terbit. Kartu buku ini dimasukkan ke dalam kantong buku diletakkan pada akhir buku disebelah dalam kiri bawah. Label atau slip tanggal diletakkan pada akhir buku, biasanya berhadap-hadapan dengan kantong buku. Pada slip tanggal dituliskan nomor induk serta nomor panggil. Bila peminjam ingin meminjam maka petugas mencabut kantong kartu buku dari kantong, kemudian dimasukkan ke tiket pembaca. Tanggal harus kembali ditulis pada slip tanggal kembali. Bila tanggal kembali yang sama terdapat berbagai kantong buku, maka kantong buku disusun menurut nomor panggil. Bila anggota mengembalikan buku yang dipinjamnya, lokasi kartu buku dicari berdasarkan tanggal pada slip tanggal serta rincian identifikasi buku yang lain. Tiket buku kemudian dikembalikan sedangkan kartu buku dimasukkan kembali ke kantong. 6) Sistem NewarkSistem ini mulai digunakan pada tahun 1900 oleh perpustakaan umum New Jersey, perpustakaan umum di Amerika Serikat kebanyakan menggunakan sistem ini karena dianggap paling mudah, aman, dan efektif. Sistem ini memerlukan beberapa peralatan seperti berikut ini :Kartu peminjam untuk anggota perpustakaan yang berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu anggota, tanda tangan anggota, kolom tanggal pinjam, dan tanggal harus kembali. Rincian data-data tersebut ditulis dalam kolom-kolom pada kartu peminjam.Kartu buku berisi keterangan mengenai buku, termasuk di dalamnya nomor panggil, pengarang, judul, nomor induk, dan kolom untuk tanggal harus kembali, serta nama peminjam.Kantong buku merupakan kantong yang dilekatkan pada akhir buku, pada kantong ini diketik nama pengarang, judul, serta nomor induk.Slip tanggal dilekatkan di bagian buku pada bagian akhir buku. Slip tanggal berisi nomor panggil, nomor induk dan kolom tanggal peminjaman.Pada sistem ini peminjam membawa buku yang akan dipinjam beserta kartu anggota ke meja peminjaman. Petugas memberi cap tanggal harus kembali pada kartu peminjaman, slip tanggal, dan kartu buku. Peminjam diminta memberi tanda tangan dikartu buku. Buku dan kartu anggota diserahkan kepada peminjaman. Kartu buku kemudian dijajarkan menurut tanggal harus kembali. Dalam proses pengembalian buku, peminjam harus menyertakan kartu anggota. Petugas memeriksa tanggal harus kembali yang tertera pada slip tanggal. Petugas mencoret tanggal kembali yang tertera pada kartu buku dan slip tanggal. Bila pengembalian itu terlambat, peminjam diharuskan membayar denda. Apabila peminjam ingin memperpanjang pinjaman buku tersebut, petugas mengambil kartu buku dari jajaran peminjaman, kemudian membubuhkan stempel batas waktu harus waktu yang baru. Buku yang dipesan oleh pembaca lain, kartu buku berada di meja peminjaman. Pada kartu buku tersebut diselipkan kertas pesanan yang diberi nama, alamat, dan nomor kartu peminjaman. Kemudian, setelah buku dikembalikan dari peminjam pertama, buku ditahan dan dibuatkan pemberitahuan kepada pembaca yang memesan.7) Sistem DetroitSistem ini hampir sama dengan sistem peminjaman Browne, hanya berbeda pada slip batas kembali diganti dengan kartu yang diberi tanggal terlebih dahulu. Sistem ini dikemukakan oleh Ralp A.Ulveling pustakawan dari Perpustakaan Umum Detroit, Amerika Serikat.Sistem ini sangat praktis dan menghemat waktu, baik untuk petugas maupun pengguna. Pada sistem ini peminjam sendiri yang mengisi dan menuliskan bahan pustaka apa yang dipinjam.VII. JASA RUJUKANA. Pengertian dan Latar Belakang Jasa Rujukan Jasa rujukan adalah suatu penyelenggaraan dan pengaturan pelayanan rujukan oleh perpustakaan (reference service). Jasa rujukan ini merupakan salah satu kegiatan di perpustakaan yang tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan kesatuan dari layanan perpustakaan secara keseluruhan. Jasa rujukan ini sangat penting dilakukan oleh perpustakaan agar dapat memberikan informasi mendasar kepada pengguna jasa perpustakaan. Tugas jasa rujukan adalah memberikan informasi kepada pengguna dengan menunjuk kepada sesuatu koleksi untuk mendapat informasi/ keterangan tentang suatu topik, arti kata dan lainnya.Tujuan jasa rujukan adalah memberikan informasi dasar kepada pengguna jasa perpustakaan mengenai sesuatu topik yang diperlukan.B. Jenis-Jenis Bahan Rujukan 1. KamusKamus adalah daftar alfabetis kata-kata yang disertai dengan arti, lafal, contoh penggunaannya dalam kalimat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata tadi. Ia memuat semacam imformasi tentang kata dengan segala aspeknya yang disusun secara alfabetis. Mulai dari ejaan, jenis kata, bahkan sampai pada sejarah pengguanaan kata tersebut untuk pertama kalinya apa bila kamus tersebut merupakan kamus lengkap. Akan tetapi kamus kecil biasanya paling tidak hanya memuat kata-kata dengan arti dan padanannya saja, tidak mencari seperti halnya kamus lengkap yang menjelaskan semua keterangan gramatika dari kata yang bersangkutan.Kata law misalnya, yang berarti hukum, pada kamus kecil atau kamus-kamus yang tidak lengkap mungkin hanya padanan katanya saja yang dimuat. Disisni tidak dijelaskan aspek-aspek yang berkiatan dengan keterangan gramatika hukum laiannya seperti misalnya cara pengucapananya, dan aspek-aspek lain yang menyangkut kata huku atau law tadi. Pada kamus lengkap, kata tersebut dijelaskan secar gambling mulia dri ejaan, pengucapan, disusul dengan keterangan kata tersebut berasal dari pengaruh bahasa apa. Keterangan tentang berbagai arti kata dalam konteks yang berbeda beserta contoh-contohnya. Terkadang kamus ini juga memuat tentang beberapa devenisis atau batasan dari kata tersebut, karena ada banyak kata yang sama namun bisa mempunyai arti yang berbeda. Kata instructional, misalnya, yang asalnya dari bahasa inggiris, dalam kamus lengkap banyak artinya. Kamus oxpord mengartikannya sebagai perintah atau komando, memberikan pelajaran atau pengajaran tentang suatu subjek tertentu, dan sebagai belajar. Dalam pelaksaannya di lapangan, penggunaan kata ini disesuaikan dengan konteks kepentingan penggunanya. Yang jelas semua aspek dari kata yang dimuatnya pada kamus lengkap ini dicantumkan secara jelas.Apabila diteliti dengan lebih jauh lagi, kamus sebenarnya mempunyai dua misi utama (katz, 1978 : 265). Yang pertama, kamus dikatan sebagai self-evident, berbukti sendiri. Semua data atau keterangan dalam kamus bisa dijadikan bukti otentiktentang masalah-masalah ilmiah. Orang jika menuliskan arti dan atau suatu devenisi untuk kata-kata yang tepat, biasanya lebih jelas meyakinkan jika mengambil rujukan sumbernya dari kamus, dan tidak memilih sumber referens lainnya. Hal ini demikian karena dalam kamus, arti denotatifdari kata yang dimuatnya sudah merupakan standar yang diakui oleh lembaga bahasa. Di samping itu, kamus juga bisa dijadikan alat penjejak suatu kata, sejarah kata, sampai pada kutipan kata tersebut, termasuk (tanggal dan) tahun pengucapannya dan oleh siapa kata tersebut diucapkan unutk pertama kali. Contohnya dibawah kata prudence pada Websters Dictionary of synonyms, para pembaca dan peneliti bisa menemukan kutipan yang berbunyi, that type of person who is conservative from frudence but revolutionary in this dreams , dan kutipan itu diucapkan oleh T.S. Eliot. Pada oxpord English dictionary bahkan lebih lenglap lagi dengan memuat sejarah kata flypaper (kertas penangkap alat) untuk pertama kalidigunakan pada tahun 1848.Pada misinya yang kedua, kamus lebih menitikberatkan kepada masalah etimologi atau asal kata, nama-nama tempat utama dengan segala keterangan yang diperlukannya, nama-nama tokoh utama dari berbagai bidang dengan kemasyhurannya, istilah asing, ungkapan, padanan kata, dan lawan kata, singkatan, istilag slang (logat), dll. Ada beberapa jenis kamus yang menyerupai ensiklopedia karena keterangan-keterangannya lebih luas daripada sekedar informasi tentang aspek-aspek kata tadi, seperti adanya ilustrasi atau gambar-gambar tertentu yang ada hubungannya dengan topic yang dimuat dalam kamus yang bersangkutan.Sementara itu dilihat dari ruang lingkupnya, kamus dikelompokkan ke dalam bagian-bagian sebagai berikut :a. Kamus Umum BahasaBiasanya meliputi lebih dari seratus ribu entri. Misalnya yang dalam bahasa Inggiris antara lain adalah kamus oxpord, kamus kolegiat, dan kamus meja. Sedangkan yang dalam bahasa Indonesia misalnya KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jenis kamus ini bisa digunakan untuk setiap orang yang membutuhkannya. Sekedar contoh menurut pembagian jumlah entrinya, kamus lenglap biasanya memuat sekitar 265.000 entri, dan bahkan lebih. Sedangkan kamus kolegiat dan kamus meja memuat antar 130.000 samapai dengan 180.000 entri, jenis kamus ini biasanya hanya memuat satu bahasa.b. Kamus KhususJenis amus ini hanya memusatkan diri pada daftar kata-kata atau istilah dalam satu atau beberapa bidang ilmu tertentu saja beserta penjelasan kata istilah yang didaftarnya tadi. Misalnya ada kamus yang hanya semua atau sebagian besar kata atau istilah tentang kedokteran saja, tentang pertanian saja, atau tentang ilmu-ilmu social saja. Jadi ruang lingkupnya sebatas bidang yang dicakupnya.c. Kamus Bahasa AsingKamus bahasa asing terdiri atas dua bahasa (bilingual). Kamus ini menyediakan dua kata dalam bahasa yang berbeda. Dari bahasa yang satu kepada bahasa yang lain. Misalnya kamus Inggri-Indonesia atau sebaliknya. Disini dijelaskan arti dan lafal serta keterangan gramatika lainnya pada bahasa yang menjelaskannya atau bahasa padananya. Beberapa idiom yang ada pada bahasa yang didaftarnya juga sering dibuatkan keterangannya. Serta contoh penggunaan dalam kalimat.Jenis kamus ini sangat berguna bagi seorang penterjemah dan orang-orang yang sedang belajar menguasai bahasa asing.2.EnsiklopediaEnsiklopedia adalah daftar istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan keterangan ringkas tentang arti dari istilah-istilah tadi. Bentuknya mirip kamus, yaitu sama-sama merupakan daftar istilah yang disusun berdasarkan urutan abjad, hanya pada ensiklopedia lebih merupakan ringkasan topic-topik atau istilah yang ditampungnya. Orang sering menyebutnya dengan kamus besar ilmu pengetahuan. Katz menyebutnya sebagai karya sastra yang berisi informasi luas tentang semua cabang ilmu pengetahuan manusia., yang umumnya disusun berdasarkan urutan abjad. Penegrtian luas disini bukan berarti mencangkup semuanya secara merinci dan lengkap, namun lebih merupakan keseluruhan konsep dan penjelasan ringkas tentang semua informasi disemua cabang ilmu pengetahuan. Diderot mengatakan dengan istilah klasikya sebagai pengumpulan ilmu pengetahuan yang terpencar dimuka bumi.agar anak-anak kita bisa belajar melaluinya .Ensiklopedia menampung semua topik atau istilah tentang fakta atau peristiwa, bahkan hampir dapat menjawab semua pertanyaan mengenai apa, siapa, bagaimana, dan kapan, serta dimana suatu peristiwa terjadi.Tujuan diterbitkannya ensiklopedia adalah untuk meringkas dan megorganisasikan akumulasi ilmu pengetahuan, atau setidaknya sebagian dari itu untuk menarik pembaca.a. Ensiklopedia Umum (untuk Dewasa) :1. The New Ensiklopedia Britannica, edisi ke-15, Encyclopedia Britannica, Inc., Chicago, 1974, 30 jilid.2. The Encyclopedia Americana, Grolier, Inc., New York, 30 jilid.b. Ensiklopedia Khusus (bidang subjek terbatas):1. Landau. Thomas, Encyclopedia of Libraianship. Hafner, New York, 1968.2. Encyclopedia of Education, McMillan Company, New York, 1971, 10 jilid 3. DirektoriDirektori sering disebut dengan buku alamat karena informasi yang dimuat adalah alamat-alamat seseorang, badan-badan organisasi dan keanggotaannya. A.L.A. Glossary of Library Terms, memberikan batasan adalah daftar nama orang atau organisasi yang disusun secara sistematis, umumnya berdsarkan urutan abjad atau kelas.Ruang lingkup direktori menurut Katz (1978) sebagai berikut:a. Direktori Lokal, Biasanya terbatas hanya berupa buku telepon dan direktori kota setempat;b. Direktori Pemerintah, Jenis Direktori ini pada umumnya diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang lembaga dan data lainnya yang dianggap penting kepada masyarakat luas. (Direktori Perpustakaan Khusus dan Sumber Informasi di Indonesia 1985).c. Direktori Lembaga, yakni mendaftar lembaga-lembaga seperti Sekolah, Yayasan, Perguruan Tinggi dan Kantor-kantor Pemerintah.d. Pelayanan Investasi (Investment Service), yakni Direktori yang memberikan laporan yang merinci tentang perusahaan perorangan, dan umum.e. Direktori Profesional, yakni memuat organisai-organisasi profesi seperti ahli hukum dokter, pustakawan dan juga para ilmuan lainnya.4. AtlasAtlas adalah kumpulan peta, diagram, grafik, dan gambar yang terjilid. Di dalamnya memuat berbagai informasi geografis, atau hal-hal yang berhubungan dengan Negara, daerah, tanah, dan keterangan penting lainnya seperti hasil bumi, tambang, dan keadaan cuaca. 5. GlobeGlobe dikenal juga dengan sebutan bola dunia yang memuat informasi tata letak dan keadaan geografis bumi secara utuh. 6. AlmanakYaitu buku yang aslinya berisi seperti kalender yang mencatat perubahan-perubahancuaca, ramalan-ramalan astronomi dan lain-lain. Tetapi sekarang merupakan catatan bunga rampai. Contoh : Almanak Gampang, Almanak Dewi Sri.7. BiografiPerkataan biografi dari bahasa Yunani, yaitu Bios dan Graphein yang berarti menulis. Jadi arti dan tujuan biografi ialah menuliskan sejujur mungkin riwayat hidup seseorang dari lahir sampai saat meninggalnya dan di dalamnya diungkapkan bermacam-macam aspek dari sifat-sifatnya, pribadinya, serta pandangan hidupnya. Biografi ada yang bersifat individual ( kisah kehidupan seseorang ) dan ada yang bersifat kolektif (kisah kehidupan banyak orang dan di susun secara alfabetis ).Contoh : Biografi Individual : Biografi SukarnoBiografi Kolektif : Biografi tokoh kebudayaan Indonesia8. Buku StatistikBuku yang berisi sumber informasi yang siap pakai dalam bidang pengetahuan tertentu. Contoh : Buku Statistik perdagangan kopi di Indonesia tahun 2003Buku Statisitik perdagangan karet di Indonesia tahun 20029. Sumber GeografiSumber geografi biasanya berupa atlas atau peta. Atlas dimasukkan dalam koleksi referens karena di dalamnya selain terdapat peta-peta, juga dilengkapi dengan gambar, daftar grafik, tabel dan teks serta indeks. Contoh : Atlas Umum. Disamping atlas dan peta juga ada Gazetter yaitu kamus dari tempat-tempat yang dilihat dari segi geografis. Keterangan yang disertakan nama-nama lain : sejarahnya, perkembangannya, statistiknya, kebudayaannya, dan lainnya.10. Sumber ElektronisPerkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, memungkinkan sumber rujukan tidak hanya berupa buku atau bahan tertulis, melainkan dapat juga melalui internet. Penelusuran melalui internet bermanfaat untuk mengetahui perkembangan informasi mengenai suatu masalah secara cepat dan tingkat kemutakhiran data tinggi, dan lebih lengkap serta menghemat waktu.C. Jenis-jenis Pertanyaan Rujukan dan Cara Menjawabnya1. Cara menyampaikan pertanyaan rujukan a. Melalui surat:1) Keterangan pertanyaan terbatas pada lembar kertas yang diteima.2) Keterbatasan infornmasi3) Waktu tidak terbatasb. Melalui telepon:1) Keterangan pertanyaan dapat diperjelas sampai rinci2) Waktu sangat terbatas3) Jawaban tidak dapat di jawab saat itu juga (memerlukan penelusuran ).c. Langsung berhadapan :1) Waktu lebih lama dan dapat diatur menurut situasi dan kondisi2) Dapat berdialog langsung sehingga mencapai titik focus pertanyaan.3) Dapat memberikan koleksi referens secara langsung4) Menciptakan suasana keakraban dalam hubungan kerja bagian layanan.2. Cara menjawab pertanyaan rujukana. DirectionBimbinganJenis pertanyaan rujukan direction atau bimbingan adalah pertanyaan rujukan yang masih memerlukan bimbingan dari petugas perpustakaan atau pihak pustakawan. Hal ini terjadi karena sumber rujukan yang digunakan masih memerlukan penjelasan untuk menggunakannya. Misalnya untuk penggunakan buku rujukan sumber biografi.b. Ready ReferenceJenis pertanyaan rujukan yang telah siap dengan sumber rujukan yang digunakan. Pertanyaan dari pengguna jasa rujukan cukup dijawab dengan satu sumber yang sudah siap pakai tanpa memerlukan analisis atau bimbingan dari pustakawan yang bertugas. Misalnya pertanyaan mengenai alamat kantor Perpustakaan Nasional RI, maka jawaban sudah pasti Jl. Salemba Raya No.28 A Jakarta Pusat, atau alamat salah satu kantor Departemen di suatu Negara.c. Search atau PenelusuranJenis pertanyaan rujukan yang memerlukan penelusuran biasanya berupa pertanyaan yang memerlukan analisis tertentu. Oleh sebab itu jika pengguna menghendaki jawaban yang lebih rinci, maka petugas layanan referens harus mencari sumber informasi lain yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk dapat memenuhi permintaan tersebut maka petugas harus terlebih dahulu menjelaskan kepada pihak pengguna bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut memerlukan waktu untuk pencarian.VIII. STATISTIK DAN PELAPORAN PERPUSTAKAANA. Tujuan pembuatan statistik dan pelaporan perpustakaanPembuatan statistik perpustakaan merupakan tugas perpustakaan yang cukup penting, karena tolak ukur kemajuan perpustakaan dapat dilihat dari statistik perpustakaan. Statistik memuat informasi kualitatif dari aktifitas perpustakaan, misalnya jumlah pengunjung perpustakaan per tahun, junlah tambahan koleksi per tiga (3) bulan, sebagainya. Dari perbandingan statistik perpustakaan selama beberapa tahun dapat memberikan gambaran unjuk kerja perpustakaan. Kemajuan perpustakaan pada tahun berikutnya dapat dikaji dari data statistik perpustakaan sebelumnya. Statistik perpustakaan dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain : 1) Untuk menyusun laporan2) Mengukur efesiensi berbagai kegiatan dan kinerja pustakawan3) Menyusun rencana kerja perpustakaan4) Sebagai bahan pertimabangan dalam penambahan anggaran dan staf5) Sebagai alat evaluasi kemajuan atau keberhasilan perpustakaanPelaporan perpustakaan diperlukan dalam setiap kegiatan dan program yang telah dikerjakan oleh perpustakaan. Pelaporan ini merupakan pertanggungjawaban perpustakaan dalam aktivitasnya, pelaporan ini juga berfungsi sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan perpustakaan, dan gambaran kemajuan perpustakaan. Laporan perpustakaan dapat diambil dari data statistik perpustakaan, yang meliputi : statistik bahan pustaka, statistik anggota, statistik pengunjung, layanan perpustakaan dan lain sebagainya. Laporan ini dapat dilakukan dalam skala yang sudah ditentukan, mulai dari laporan harian, laporan bulanan, lapaoran tri wulanan, semester, atau tahunan. Pelaporan dalam bentuk statistik tersebut menyebabkab adanya istilah statistik bulanan, statistik tri wulanan, atau statistik tahunan. Tetapi pada umumnya untuk laporan diserahkan dalam bentuk laporan statistik tahunan. Statistik perpustakaan dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram.B. Unsur-unsur yang harus dilaporkan Pembuatan laporan perpustakaan menggambarkan unsur-unsur dalam kegiatan perpustakaan yang harus dilaporkan, yakni:1. Pengadaan bahan pustaka : meliputi jumlah koleksi yang dibeli, hadiah atau dari hasil dari pertukaran. Data ini dikelompokan berdasarkan jenis koleksi dan jenis subjek.2. Pengolahan bahan pustaka : meliputi jumlah koleksi yang sudah di katalog dan dibuat klasifikasinya.3. Keanggotaan : meliputi jumlah anggota berdasarkan kategori tertentu ( umur, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, dsb ) dan jumlah pengunjung.4. Koleksi yang dipinjam : meliputi jumlah koleksi yang dipinjam baik buku maupun bentuk lainnya, hal ini dapat dikelompokan berdasarkan bahasa, subjek dan sebagainya.5. Layanan rujukan: meliputi jumlah pertanyaan yang masuk, pertanyaan yang terjawab dalam waktu singkat atau memerlukan waktu penelusuran yang lama.6. Jasa reproduksi meliputi berapa jumlah koleksi yang direproduksi, termasuk berapa jumlah koleksi yang sudah difotokopi.DAFTAR PUSTAKAPerpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Sekolah: Suatu Petunjuk Membina, Memakai, dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Jakarta : Perpusnas RI, 1994.Trimo, Soejono. Buku Panduan untuk Mata Kuliah Reference Work is Bibliogrfi dengn Sistem Moduler. Jakarta : Bumi Aksara, 1997.Yusuf, Pawit M, Layanan Perpustakaan dan Informasi. Bandung : JIP FIKOM Universitas Padjadjaran, 1995.Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol. 3 (2) 2004.Media Pustakawa Indonesia. Vol. 11 (2) Juni 2004.{HYPERLINK http://www.pnri.go.id/http://www.fajar.co.id/

https://memans.wordpress.com/2008/06/02/layanan-perpustakaan-sekolah-dan-jasa-rujukan/

A. Pengertian Pelayanan PerpustakaanPerpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karena nya perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, dan merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.Melihat fungsi dari perpustakan yang sedemikian penting maka layaklah diperhatikan oleh Pustakawan atau pun pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya, oleh karena nya kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.Secara umum pelayanan di perpustakaan dapat diartikan suatu kegiatan atau aktivitas dalam memberikan jasa layanan kepada pengunjung perpustakaan tanpa membedakan status sosial, ekonomi, kepercayaan maupun status lainnya.B. Jenis Layanan PerpustakaanLayanan diperpustakaan secara teknis terbagi kedalam 3 kategori, yaitu:1. Layanan Teknis. Layanan ini biasanya berupa pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, serta menginformasikan bahan pustaka yang telah diolah, serta ketersediaan berbagai fasilitas penunjang lainnya.2. Layanan Pemakai.Biasanya layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan yaitu: Sirkulasi, Skirpsi, Referensi, Reserve, OPAC, Internet, Multi Media dan lain sebagainya3. Layanan Administrasi. Layanan Administrasi terdiri dari dua kategori, yaitu layanan untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan dan administrasi untuk pengguna perpustakaan, jenis layanan biasa nya berupa surat menyurat dan pengarsipan dokumen.C. Sistem Pelayanan PerpustakaanPerpustakaan perlu menentukan sistim pelayanan yang jelas, agar pengunjung dapat memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dengan baik. Ada 2 sistim pelayanan perpustakaan yang dikenal dewasa ini :1. Pelayanan TerbukaPada sistem pelayanan terbuka anggota atau peminjam dapat langsung memilih buku yang dikehendali secara bebas pada rak buku. Dan jika mengalami kesulitan dapat meminta bantuan pada petugas perpustakaan.2. Pelayanan TertutupPada pelayanan tertutup para peminjam atau pengunjung tidak bisa langsung mengambil buku yang diinginkan pada rak buku, tetapi harus melihat dulu di laci katalog buku. Setelah ditemukan dicatat di nomor klas buku dan diberikan pada petugas. Selanjutnya petugas perpustakaan mengambilkan buku yang dimaksud.Untuk dapat melaksanakan pelayanan dengan baik pada kedua macam sistem pelayan perpustakaan tersebut diperlukan beberapa syarat, yaitu:a. Koleksi harus disusun secara sistematis Koleksi buku atau brosur dan leaflet disusun menurut nomer panggilnya. Koleksi majalah menurut bidang subjek luas, yang di dalamnya disusun menurut abjad judul majalahnya. Koleksi rujukan menurut jenis publikasinya, yang berbentuk buku disusun menurut nomer panggil dan yang berupa majalah disusun menurut abjad judul, namun disimpan di dalam ruang koleksi rujukan. Ruang koleksi rujukan sejogyanya dekat dengan ruang baca perpustakaan, agar pengguna dapat menggunakan bahan rujukan sewaktu ia memerlukan.b. Alat temu kembali koleksi pustaka harus lengkap : Katalog buku/brosur/leaflet. Harus dapat ditelusur dari berbagai titik telusur, yaitu dari nama pengarang, judul, lembaga penerbit, maupun subjek. Katalog majalah, katalog ini penting untuk menunjukkan judul-judul majalah yang dimiliki perpustakaan. Selain informasi mengenai judul diperlukan juga data tentang volume, nomor, dan tahun terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia akan menggunakan koleksi majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang memiliki volume/nomor tertentu. Indeks artikel majalah dan monograf analitik. Indeks tersebut biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku/monograf semacam prosiding, risalah dan lain-lain yang isinya terdiri atas artikel/karya tulis. Indeks majalah/monograf analitik ada juga yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi atau ringkasan karya tulis.c. Pendaftaran Pendaftaran biasa dilakuakan di awal, dimana harus mengisi sebuah form dan identitas diri sesuai kartu identitas. Lalu menginputkan kode pin untuk kondisi unik. Biasanya untuk peminjaman pertama, dapat dilakukan dengan meninggalkan karu identitas sebelum kartu anggota jadi. Membayar uang administrasi untuk biaya penggantian pembuatan kartu anggota. Data anggota disimpan di database digital maupun manual. Digital disini berupa data yang disimpan kedalam komputer. Lalu data manual merupakan data yang dicatat dibuku secara tulis tangan.d. Peminjaman Setelah konsumen mendapatkan buku yang diinginkan maka selanjutnya dapat ke bagian administrasi untuk melakukan peminjaman Pihak administrsi melakukan pengecekan data anggota di database. Lalu dicocokan dengan kartu anggota yg di bawa oleh anggota dan pin yang di masukkan oleh peminjamPenyusunan dokumen/literatur secara sistematik di rak sebenarnya sudah memudahkan pustakawan/pengguna mencari dokumen. Pengguna yang memerlukan suatu subjek tertentu bila menemukan satu koleksi pustaka mengenai subjek tersebut akan dapat 9 pula menemukan judul koleksi pustaka lain dalam kelompok subjek tersebut, karena letak koleksi pustaka bersubjek sama selalu ditempatkan saling berdekatan.D. Sistem Pelayanan di perpustakaan sekolahLayanan di perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan peningkatan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka yang dimilikinya. Sebagai suatu lembaga jasa, keberhasilan perpustakaan sangat tergantung dari sistem dan pelaksanaan aspek layanannya kepada para pemakainya. Secara umum, perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat pemakainya untuk memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada didalamnya.Oleh karena itu, perpustakaan sekolah agar dapat melaksanakan layanan yang baik hendaknya harus mempunyai petugas perpustakaan yang aktif (Perpustakaan Nasional RI, 1994:71). Ditinjau dari sasaran yang dituju, maka ada tiga jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah menurut Hengky Latul (1990:80), yaitu:1. Layanan kepada guru yaitu, dengan memberikan kegiatan berupa peningkatan pengetahuan guru mengenai subjek yang menjadi bidangnya, membantu guru dalam mengajar di kelas, menyediakan pesanan bahan pustaka bahan pustaka yang dibutuhkan mata pelajaran tertentu, menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya, menyediakan jam cerita, dan mengisi jam pelajaran yang kosong.2. Layanan kepada murid yaitu dengan memberikan kegiatan berupa menyediakan bahan pustaka untuk memperluas pengetahuan, menyediakan bahan pustaka untuk memperdalam bidang yang diminati, menyediakan bahan pustaka untuk meningkatkan keterampilan, menyediakan kemudahan kepada murid untuk mengadakan penelitian, dan mengadakan efektifitas untuk meningkatkan minat baca.3. Layanan kepada manajemen sekolah yaitu dengan cara perpustakaan sekolah secara aktif membantu pimpinan sekolah dan guru dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pemanduan, dan penilaian program-program pendidikan di sekolah.Apabila semua sasaran yang diatas telah terpenuhi, maka suatu perpustakaan sudah bisa dianggap berhasil dalam menjalankan sistem pelayanannya.E. Aktifitas layanan di perpustakaan sekolah.Aktifitas layanan di perpustakaan sekolah beraneka ragam jenisnya. Tapi kebanyakan perpustakaan sekolah yang ada, hanya memberikan layanan berupa peminjaman bahan pustaka berupa buku. Berikut adalah berbagai aktifitas layanan pada perpustakaan sekolah (Sulistyo-basuki 2005:69-70):1. Peminjaman bahan pustaka(buku) baik buku-buku yang menunjang kegiatan belajar mengajar ataupun buku-buku fiksi seperti cerita adat dan novel.2. Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan murid atau guru tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan.3. Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan fasilitas yang memadai dapat mengadakan jam perpustakaan. Ruang perpustakaan harus besar, sebab pada jam ini murid-murid satu kelas diharuskan mengadakan berbagai macam penyelidikan tentang berbagai seni subjek yang berhubungan dengankurikulum sekolah. Kemudian murid-murid ditugaskan menyusun karangan singkat tentang subjek yang telah diselidiki sehingga hasil karya mereka yang baik, dapat dipakai untuk menambah koleksi pada perpustakaan tersebut.4. Melayani kebutuhan pelajar dalam kelas. Hal tersebut dapat dilakukan, bila guru kelas memerlukan bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya.5. Memberikan pelatihan kepada anak (pendidikan pemakai) supaya mereka dapat menggunakan bahan perpustakaan secara mahir seperti memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.6. Bimbingan minat baca. Sesuai dengan fungsi dan tujuannya, perpustakaan sekolah memegang peranan penting dalam peningkatan minat baca. Perpustakaan membantu mendorong dan mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan bimbingan minat baca yaitu, memperkenalkan cara membaca yang baik karena membaca yang baik merupakan modal fisik yang sangat diperlukan7. Layanan pemesanan buku, yaitu merupakan layanan bagi pengguna yang menginginkan suatu buku bacaan namun perpustakaan tersebut tidak memilikinya, maka pengguna bisa memesan kepada pustakawan untuk memasukkannya pada daftar buku yang akan dibeli.8. Layanan fasilitas computer dan internet seiring berkembangnya jaman, perpustakaan juga harusnya menyediakan layanan internet dimana pengguna dapat juga mencari informasi melalui media tersebut sehingga tidak terlalu terpaku dengan sumber buku saja.9. Layanan audiovisual, yaitu layanan yang dapat membantu pengguna untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui media berupa TV kabel, VCD/DVD, dan kaset dengan cara seperti pemutaran film-film yang penuh akan unsur edukasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih menarik dan tidak membosankan10. Peminjaman majalah, merupakan salah satu layanan yang bertujuan sebagai media rekreasi bagi pengguna yang telah seharian penuh melakukan kegiatan belajar, sehingga dapat menghibur mereka agar kembali bersemangat untuk menghadapi pelajaran berikutnya.11. Layanan story telling, merupakan layanan yang dapat membantu para murid untuk belajar mendengarkan, menagkap, dan mengerti apa yang seseorang bicarakan.Semua hal di atas adalah beberapa bentuk aktifitas pelayanan di perpustakaan sekolah yang ideal. Namun, di Indonesia ini, beberapa sekolah apalagi sekolah negeri tidak dapat menyediakan layanan tersebut apabila tidak ada anggaran dari pemerintah yang dikhususkan untuk perbaikan fasilitas perpustakaan. Karena memang semua aktifitas tersebut terbilang mahal dananya.F. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Perpustakaan1. Pelayanan perpustakaan meliputi layanan: 1. pada berbagai jenis perpustakaan,2. ruang baca,3. sirkulasi bahan pustaka,4. rujukan,5. abstrak dan indeks,6. informasi mutakhir,7. literatur dan sebagainya.2. Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu harus tersedia bagi mereka yang memerlukannya. Tidak ada perpustakaan kalau tidak ada layanan.3. Suatu tanda yang menunjukkan profesi pustakawan adalah kegiatan layanan dan pustakawan harus selalu memperhatikan kebutuhan pembacanya dalam bidang literatur. Perpustakaan menjadi penting jika berhasil menyediakan bahan pustaka secara cepat dan tepat. Agar dapat mengerjakan itu semua dengan baik maka bagian layanan teknis harus mengolah bahan pustaka sebaik-baiknya.4. Tujuan utama perpustakaan ialah melayani pembaca memperoleh bahan perpustakaan yang mereka perlukan. Bahan perpustakaan yang terkumpul dipakai di tempat dan dibawa pulang. Bahan perpustakaan yang banyak tetapi rendah pemakaiannya menunjukkan bahan perpustakaan itu kurang baik.5. Perpustakaan sekolah memberikan pelayanan kepada guru, murid, dan orang tua murid. Guru-guru dipacu untuk memakai perpustakaan sehingga mereka juga dapat menyuruh murid-murid untuk mencari bahan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan sekolah melatih murid agar dapat mencari informasi secara mandiri.6. Layanan kepada masyarakat tidak memandang perbedaan ras, umur, jenis kelamin, dan dasar pendidikan. Karena itu cakupan koleksi luas sekali. Ini dimaksudkan agar perpustakaan dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Juga tingkat ke dalaman materi koleksi begitu luas dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. Fungsi perpustakaan umum adalah untuk rekreasi dan penelitian. Fungsi pendidikan tak dapat ditinggalkan, sebab ada masyarakat yang tak dapat melanjutkan pelajaran formal. Mereka dapat belajar di perpustakaan umum sampai memiliki pengetahuan yang setaraf dengan mereka yang terpelajar. Bahkan mungkin melebihi mereka karena kebiasaan belajar mandiri membuka kesempatan untuk belajar seumur hidup.7. Pelayanan pada perpustakaan khusus diberikan kepada sekelompok pemakai khusus dalam bidang yang khusus pula. Tetapi jika masyarakat luar menghendaki, mereka dapat menggunakan perpustakaan tersebut atas persetujuan penyelenggara perpustakaan.8. Layanan ruang baca merupakan bagian pokok dalam kegiatan layanan perpustakaan, selain layanan sirkulasi dan layanan teknis.9. Upaya untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan pustakawan sehari-hari.10. Sirkulasi Bahan Pustaka menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan perpustakaan. Umumnya perpustakaan meminjamkan buku hanya pada masyarakat di lingkungan tertentu. STAFFPustakawan adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan sebuah perpustakaan, sedapat mungkin dibantu staf yang cukup,bekerja sama dengan semua anggota komunitas,dan berhubungan dengan perpustakaan umum lainya.Peran pustakawan bervariasi tergantung pada kondisi saat ini. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan yang efektif: yaitu mencakup sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta pengajaran. Di dalam lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan harus Kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani informasi yang berbeda-beda bagi konsumen dan penerbit. Dengan demikian, pustakawan harus melanjutkan pengembangan dan pelatihan profesionalnya.LAYANAN PENINGKATAN MINAT BACALayanan Peningkatan Minat BacaPeningkatan minat baca adalah suatu hal yang sangat peting tetapi seolah dilupakan orang. Kita mempercayakan pembinaan ini kepada sekolah, tetapi ternyata sekolah tidak berhasil. Mutu sekolah dari berbagai tingkatan terus merosot. Orang tua sebenarnya juga harus ikut meningkatkan minat baca anak di rumah.Bacaan anak lelaki tidak sama dengan anak perempuan, jangan kita paksa anak remaja membaca buku seperti yang kita inginkan. Membaca mendorong kita untuk berpikir. Selain itu kita juga memperoleh pengalaman yang tidak terhingga. Dengan bacaan kita bisa mengetahui bagaimana orang-orang Indian di AS dibantai, bagaimana Pangeran Dipenegoro menghadapi peluru tentara Belanda.Cara meningkatkan minat baca bagi orang AS ialah dengan jalan menyediakan buku-buku di perpustakaan. Terutama di perpustakaan sekolah. Alternatif lain ialah perpustakaan umum. Kedua jenis perpustakaan ini hidup dengan baik karena pajak.Dari perpustakaan kita bisa memperoleh banyak ide. Tetapi di negara kita, perpustakaan belum membudaya. Memang zaman Belanda sudah ada perpustakaan, tetapi itu untuk kepentingan mereka. Rakyat di pedesaan belum mengerti apakah perpustakaan itu.KESIMPULANPelayanan perpustakaan terbagi 2, yaitu layanan terbukan dan layanan tertutup. Perpustakaan adalah salah satu tempat yang menyediakan layanannya. Layanan layanan yang dimiliki pustaka antara lain terdiri dari 3 layanan pokok. Layanan itu seperti layanan teknis, layanan penguna, dan layanan administrasi perpustakaan.Layanan perpustakaan mempunyai fungsinya masing-masing, apabila ke semua layanan bergabung menjadi satu, maka itu akan membuat kegiatan perpustakaan menjadi tepat guna dan berdaya guna bagi siswanya tentunya.Keseluruhan layanan itu haruslah disatu padukan sehingga layanan itu mendapatkan respon yang positif dari pembacanya, dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Dalam aktivitas layanan perpustakaan juga terdapat permasalahan dan nantinya juga ada solusi-solusi berdasarkan peraturan perpustakaan tersebut.http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=38

Tujuan dan fungsi layanan perpustakaan sekolah adalah menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar, rekreasi bagi siswa siswi, dengan mempergunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut, serta bimbingan dan peningkatan minat baca. Kegiatan layanan di perpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku, melayani kebutuhan pelajaran dalam kelas, dan menyediakan sumber informasi lainnya.

DASAR-DASAR LAYANAN PERPUSTAKAAN 15.07.00 Zhar Qobe 1 comment Pada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan ditujukan untuk pemakai perpustakaan. Kegiatan perpustakaan merupakan kegiatan layanan atau jasa, yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok layanan, yaitu layanan teknis dan layanan pemakai. Yang dimaksud dengan layanan teknis, adalah kegiatan back office perpustakaan, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan persiapan penyajian bahan pustaka pada pemakai, seperti kegiatan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka. Setelah bahan pustaka selesai diolah maka bahan pustaka siap disajikan kepada pemakai, agar dapat digunakan baik untuk dibaca ditempat, dipinjam, difotokopi atau sebagai informasi rujukan. Dalam hal ini yang menanganinya adalah kegiatan layanan pemakai atau layanan front office perpustakaan, yaitu layanan yang berhubungan langsung dengan pemakai (selanjutnya disebut layanan perpustakaan). Hakikat Layanan Perpustak Hakikat layanan perpustakaan adalah pemberian layanan informasi kepada pemakai perpustakaan yang berkaitan dengan: 1. penyediaan segala bentuk bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai, baik untuk digunakan di perpustakaan atau di luar perpustakaan; 2. penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi yang dapat merujuk pada keberadaan bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai, baik yang dimiliki perpustakaan atau di luar perpustakaan. Tujuan Layanan Perpustakaan Berpijak pada hakikat layanan perpustakaan di atas, dengan berorientasi kepada pemakai maka layanan perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemakai secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusurannya. Dari usaha ini diharapkan kepuasan pemakai atas layanan informasi yang diberikan dapat tercapai. Hal inilah yang dapat menentukan citra baik buruknya perpustakaan, yaitu kepuasan pemakai atas layanan perpustakaan. Karena apabila pemakai merasa puas maka pemakai akan terdorong untuk kembali menggunakan jasa perpustakaan tersebut. Sedangkan dari sisi kepentingan perpustakaan maka tujuan diselenggarakan layanan perpustakaan pada umumnya adalah agar bahan pustaka yang disediakan perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai. Sangat tidak berarti apabila bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan ditata dengan rapi di perpustakaan ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai. Pemanfaatan bahan pustaka secara maksimal dapat tercapai apabila perpustakaan dikelola secara baik dan benar, menyelenggarakan layanan bahan pustaka, kegiatan penyebaran informasi, ditunjang dengan kegiatan promosi perpustakaan serta penciptaan lingkungan yang dapat menumbuhkan peningkatan minat baca. Fungsi Layanan Perpustakaan Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi kegiatan layanan perpustakaan adalah sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka/ sumber informasi yang ada. Masing-masing jenis perpustakaan memiliki tujuan penyelenggaraan yang berbeda, demikian pula fungsi layanan perpustakaan. Karena fungsi perpustakaan mendukung tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perpustakaan. Beberapa fungsi dari penyelenggaraan layanan perpustakaan, antara lain sebagai berikut: 1. Fungsi rekreasi 2. Fungsi informasi dan penelitian 3. Fungsi pendidikan 4. Fungsi kebudayaan 5. Fungsi deposit dan pelestarian. Fungsi-fungsi perpustakaan di atas tidak terdapat pada semua jenis perpustakaan. Hal ini, seperti telah disinggung diatas, dikarenakan masing-masing perpustakaan memiliki tujuan dan sasaran pemakai yang berbeda. Bila di lihat dari cakupan koleksinya, Perpustakaan yang memiliki hampir semua fungsi tersebut adalah perpustakaan umum. Karena perpustakaan umum memiliki jenis koleksi yang paling beragam dan sasaran pemakai yang bersifat umum. Untuk berfungsi sebagai sarana rekreasi maka perpustakaan dapat menyediakan bahan pustaka dan layanan yang dapat menghibur pemakai, seperti buku cerita, komik, novel, audio visual, layanan story telling, dan sebagainya. Dalam fungsi informasi dan penelitian maka perpustakaan dapat menyediakan berbagai macam bahan pustaka yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Perpustakaan juga dapat menyediakan layanan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan informasi dan penelitian seperti layanan referens, penelusuran literatur, current content, paket informasi, SDI (Selective Dissemination of Information), dan sebagainya. Dalam fungsi pendidikan maka perpustakaan dapat menyediakan berbagai macam bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum dan yang mendukung mata pelajaran/ kuliah (untuk perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi) serta bahan-bahan pustaka umum yang memuat informasi teknis dan praktis. Misalnya buku mengenai cara bercocok tanam, beternak unggas, membuat biogas, dan sebagainya. Dengan mengemban fungsi ini, perpustakaan dapat membantu pemerintah dalam memberantas buta huruf dan menaikkan taraf hidup masyarakat dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang dapat membuat peluang usaha bagi pemakai. Karena itulah maka perpustakaan sering dikatakan sebagai sarana belajar seumur hidup. Fungsi kebudayaan dari penyelenggaraan perpustakaan, yaitu dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang mengandung nilai-nilai budaya. Hal ini dapat menjadikan masyarakat dapat lebih memahami dan mencintai kebudayaan daerah Indonesia, di samping mengetahui juga berbagai macam kebudayaan dari negara lain. Fungsi deposit dan pelestarian bahan pustaka biasanya dijalankan oleh Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum Daerah, Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan khusus. Dalam melaksanakan fungsi deposit dan pelestarian bahan pustaka, Perpustakaan Nasional melakukan beberapa kegiatan, diantaranya: a) mengumpulkan seluruh terbitan dari negara yang bersangkutan (terdapat Undang-undang Wajib Serah Simpan Karya Cetak); b) mengumpulkan terbitan dari negara lain mengenai negara yang bersangkutan; c) menyusun bibliografi nasional. Jenis-jenis Layanan Pemakai Jjenis-jenis layanan pemakai perpustakaan, antara lain sebagai berikut: a. Layanan Ruang Baca b. Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka c. Layanan Referens d. Layanan Akses Internet e. Layanan Koleksi Audio Visual f. Layanan Fotokopi g. Layanan Penelusuran Literatur h. Layanan Pendidikan Pemakai i. Layanan Informasi Kilat (Current Awareness Services) j. Layanan Penyebaran Informasi Terseleksi (Selected Dissemination of Information) k. Layanan Pembuatan Paket Informasi l. Layanan peminjaman antar perpustakaan (interlibrary loan services) m. Layanan penerjemahan n. Layanan kelompok pembaca khusus (anak, remaja, manula) o. Layanan perpustakaan keliling dan lain-lain. Sistem Layanan Perpustakaan Ada 2 (dua) macam sistem layanan yang biasa digunakan di perpustakaan, yaitu sistem sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup. Pengelompokkan ini didasarkan pada kebebasan yang diberikan perpustakaan kepada pemakai dalam menemukan bahan pustaka yang ada di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemakai. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan sistem layanan terbuka atau sistem layanan tertutup, yaitu antara lain: a. Pertimbangan mengenai keselamatan koleksi; b. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan koleksi. Untuk koleksi audio visual, mikro dan koleksi khusus biasanya diterapkan sistem layanan tertutup; c. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah koleksi, dan jumlah pemakai; d. Luas gedung perpustakaan; e. Perbandingan antara jam layanan dan jumlah staf perpustakaan. Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang membatasi pemakai untuk melakukan browsing ke jajaran koleksi atau rak penyimpanan bahan pustaka. Dalam sistem ini petugas selalu membantu pemakai dalam mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Sedangkan dalam sistem layanan terbuka, pemakai diberi kebebasan untuk langsung melakukan browsing sendiri ke jajaran koleksi. Kelebihan dari sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut: a. jajaran koleksi akan lebih terjaga kerapihannya. b. kemungkinan terjadinya kehilangan atau kerusakan bahan pustaka lebih kecil. c. ruangan yang dibutuhkan untuk jajaran koleksi tidak terlalu luas. d. Sangat sesuai untuk koleksi yang rentan terhadap kerusakan atau bersifat khusus. Sedangkan kelemahan dari sistem layanan tertutup, antara lain sebagai berikut: a. pemakai hanya dapat membayangkan fisik dan isi bahan pustaka sesuai dengan keterangan yang tercantum pada katalog; b. pemakai agak sulit untuk mencari alternatif lain bila dokumen yang diperlukan ternyata tidak sesuai dengan yang dibutuhkan; c. diperlukan petugas layanan lebih banyak. d. bila petugas terbatas, sedangkan permintaan cukup banyak maka waktu yang diperlukan pemakai untuk menunggu jadi lebih lama. Kelebihan dari sistem layanan terbuka, antara lain yaitu: a. pemakai bebas memilih bahan pustaka yang dibutuhkan langsung pada jajaran koleksi. b. pemakai dapat menemukan koleksi lain yang sesuai atau menarik minat langsung pada jajaran koleksi sehingga dapat meningkatkan minat baca pemakai. c. pemakai dapat langsung mencari alternatif lain dengan subjek yang sama pada jajaran koleksi secara cepat. e. tidak memerlukan petugas yang banyak untuk melayani pengambilan koleksi. Sedangkan kelemahan dari sistem layanan terbuka, antara lain sebagai berikut: a. susunan jajaran koleksi menjadi sulit teratur; b. Kemungkinan bahan pustaka hilang lebih tinggi. c. Terjadi kerusakan koleksi. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan Untuk menunjang kelancaran dan keteraturan pelaksanaan kegiatan layanan perpustakaan perlu diterapkan peraturan dan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh seluruh pemakai perpustakaan dan dijadikan pegangan bagi petugas bagian pelayanan. Peraturan dan tata tertib penggunaan perpustakaan ditetapkan oleh pimpinan perpustakaan yang bersangkutan, dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga dapat diketahui oleh pemakai dan petugas perpustakaan. Peraturan dan tata tertib tersebut harus dibuat secara singkat, jelas dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua pemakai perpustakaan. Beberapa masalah yang harus dicakup dalam peraturan dan tata tertib tersebut, antara lain: 1. Etika di perpustakaan 2. Keanggotaan perpustakaan 3. Bahan pustaka yang tersedia dan bahan pustaka yang dapat dipinjamkan. 4. Sistem penyelenggaraan perpustakaan, meliputi: peraturan peminjaman, dan peraturan penggunaan fasilitas. 5. Waktu pelayanan dan jam buka perpustakaan. 6. Sanksi dan hukuman bila melanggar peraturan. Peraturan dan tata tertib yang telah dibuat harus dumumkan agar dapat diketahui oleh seluruh pemakai perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan pengumuman mengenai peraturan dan tata tertib tersebut pada papan pengumuman, membagikan lembar pengumuman kepada setiap pemakai yang mendaftar sebagai anggota perpustakaan baru. Di bagian pelayanan, pengumuman ini dapat ditempel permanen di papan pengumuman dekat pintu masuk ruang pelayanan agar dapat segera diketahui oleh setiap pemakai yang memasuki ruang perpustakaan. Khusus untuk peraturan mengenai pemanfaatan fasilitas atau koleksi khusus maka pengumuman sebaiknya diletakkan dekat pintu masuk ruang layanan tersebut, misalnya peraturan dan atau prosedur layanan koleksi Audio Visual harus diletakkan di dekat pintu masuk Ruang Baca Audio Visual. Adapun larangan-larangan yang dapat diterapkan antara lain: 1. Merokok, makan dan minum di ruang perpustakaan; 2. Membuat gaduh, berbicara keras, bersenda gurau sehingga mengganggu ketenangan pemakai perpustakaan lainnya. 3. Merusak dan atau mencorat-coret bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan. 4. Meletakkan buku sembarangan langsung ke jajaran koleksi. 5. Membawa bahan pustaka ke luar perpustakaan tanpa melalui proses peminjaman. 6. membuang sampah sembarangan. 7. terlambat mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam. Pemakai perpustakaan yang melanggar aturan dan larangan tersebut harus diberi sanksi atau hukuman yang jelas yang bersifat mendidik, misalnya: - anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan pinjaman buku dapat dikenakan denda per hari Rp. 500,- - pemakai yang merusak bahan pustaka atau fasilitas perpustakaan harus dapat memperbaikinya atau mengganti dengan yang baru. - Anggota perpustakaan yang menghilangkan bahan pustaka yang dipinjamnya harus mengganti bahan pustaka tersebut dengan judul yang sama atau hampir sama - Pemakai perpustakaan yang kedapatan membawa bahan pustaka ke luar perpustakaan tanpa melalui proses administratif dapat dicabut haknya sebagai anggota atau masuk dalam daftar hitam (black list) sehingga tidak dapat menggunakan fasilitas perpustakaan lagi di kemudian hari. Sanksi-sanksi di atas harus dapat diterapkan kepada seluruh pemakai perpustakaan tanpa pandang bulu, misalnya diberikan keringanan atau malah diloloskan dari sanksi karena yang bersangkutan adalah anak kepala perpustakaan tersebut, atau anak kepala sekolah, atau anak pejabat, dan sebagainya. Untuk beberapa perpustakaan, seperti perpustakan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, dan atau perpustakaan khusus, yang anggota perpustakaannya merupakan sivitas akademika, para siswa dan atau pegawai yang terlibat dalam kegiatan organisasi maka apabila anggota perpustakaan akan mengakhiri keanggotaanya, perlu dikeluarkan surat keterangan bebas pinjam bahan pustaka. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kepastian bahwa anggota tersebut tidak sedang meminjam bahan pustaka yang akan menyulitkan penagihan bila anggota tersebut telah keluar atau tidak menjadi anggota perpustakaan lagi. Untuk itu diperlukan kerjasama dengan bagian lain yang terkait dalam organisasi. Misalnya: bila mahasiswa telah lulus kuliah, maka ketika mahasiswa akan mengambil ijasah, mahasiswa tersebut diwajibkan untuk mendapatkan Surat Keterangan Bebas Pinjam Bahan Pustaka yang dkeluarkan oleh perpustakaan. Atau bila ada pegawai yang akan keluar, maka bagian kepegawaian mewajibkan pegawai tersebut untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Pinjam Bahan Pustaka yang dkeluarkan oleh Perpustakaan atau langsung kerjasama antara bagian Kepegawaian dengan Perpustakaan tanpa melibatkan pegawai yang bersangkutan.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

http://zharq.blogspot.co.id/2010/03/dasar-dasar-layanan-perpustakaan.html