TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

21
TUGAS KOMPUTASI TAMBANG TEKNOLOGI LIDAR DAN APLIKASINYA Budi Pratama Arifin (073.12.043)

description

komputasi

Transcript of TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Page 1: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

TEKNOLOGI LIDAR DAN

APLIKASINYA

Budi Pratama Arifin (073.12.043)

Page 2: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Lidar ( Light Detection And Ranging )

Lidar kependekan dari : Light Detection And Ranging, yang diartikan (secara terjemahan bebas) adalah

pengenalan obyek dari udara menggunakan sinar (laser) dan pengukuran jarak dari sensor terhadap

obyek yang akan dikenali. Sinar Laser adalah sinar yang mempunyai gelombang tidak tampak Infrared

yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1000 nanometer, karena spesifikasinya tersebut, maka

laser bisa menembus celah dedaunan untuk mencapai permukaan tanah dan dipantulkan kembali untuk

ditangkap oleh sensor laser untuk dicatat beda waktu yang digunakan mulai keluar dari sensor sampai

kembali ditangkap sensor. Sehingga jarak yang didapat atau disebut dengan Range merupakan separoh

waktu pergi-pulang dikalikan dengan kecepatan rambat gelombang Laser yang digunakan.

Apabila posisi kordinat dan elevasi dari sensor Laser diketahui (dengan technologi GPS/INS), maka setiap

obyek yang memantulkan sinar laser tersebut bisa diketahui posisinya dan elevasinya terhadap bidang

Referensi yang digunakan. Sehingga setiap posisi koordinat dan elevasi tersebut bisa digunakan untuk

pemetaan, khususnya pemetaan topografi yaitu memanfaatkan elevasi permukaan tanah yang

memantulkan sinar laser sewaktu dilakukan scanning.

Selanjutnya elevasi setiap titik dipermukaan tanah dapat digunakan untuk menyusun Model Permukaan

Digital/MPD yang bermanfaat untuk modelling permukaan wilayah maupun pembuatan garis kontur

untuk pemetaan. Untuk menyajikan gambaran dari detail planimetris permukaan tanah seperti Jalan,

Bangunan, Sungai, jalur Transmisi, tutupan lahan seperti jenis vegetasi, wilayah pertanian, perkebunan,

budidaya, tambang, wilayah tubuh air dan lain sebagainya, dilakukan dengan cara menggambar diatas

Foto udara digital sebagai kelengkapan system Lidar.

Monitoring dan Supporting Teknis.

Secara teoritis LIDAR terdiri dari tiga komponen yaitu :

1. Global Positioning System (GPS)

Dalam system LIDAR, GPS dipakai sebagai system penentuan posisi wahana terbang secara 3D (X, Y, Z

atau L, B, h) terhadap system referensi tertentu. ketika melakukan survey LIDAR. Penentuan posisi

dilakukan secara differensial sehingga bisa mengamati posisi objek yang diam atau bergerak.Karena

pengukuran posisinya dilakukan secara real time maka metode penentuan GPS itu dinamakan Real Time

Kinematics Differential GPS (RTK-DGPS).

Page 3: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

2. Inertial Navigation System (INS)

INS adalah suatu system navigasi yang mampu mendeteksi perubahan geografis, perubahan kecepatan,

serta perubahan orientasi dari suatu benda. Sistem ini mampu mengukur besar perubahan sudut

orientasi wahana terbang terhadap arah utara, besar pergerakan sudut rotasi wahana terbang terhadap

sumbu-sumbu horisontalnya, percepatan wahana terbang, hingga temperature dan tekanan udara di

sekitar wahana terbang. Dari hasil pengukuran yang dapat dilakukan oleh INS, dapat dihasilkan informasi

berupa orientasi tiga dimensi serta posisi wahana terbang.

3. Sensor Laser

Sensor LIDAR berfungsi untuk memancarkan sinar laser ke objek dan merekam kembali gelombang

pantulannya setelah mengenai objek. Pada umumnya gelombang yang dipancarkan oleh sensor terdiri

atas dua bagian, yaitu gelombang hijau dan gelombang infra merah. Gelombang hijau berfungsi sebagai

gelombang penetrasi jika suatu sinar laser mengenai daerah perairan. Sinar hijau berfungsi untuk

mengukur data kedalaman, sedangkan sinar infra merah berfungsi untuk mengukur data topografi

daratan atau permukaan bumi. Kekuatan sensor LIDAR sangat erat kaitannya dengan:

Kekuatan sinar laser yang dihasilkan

Cakupan dari pancaran sinar gelombang laser

Jumlah sinar laser yang dihasilkan tiap detik

Sensor LIDAR memiliki kemampuan dalam pengukuran multiple return. Multiple return digunakan untuk

menentukan bentuk dari objek atau vegetasi yang menutupi permukaan tanah. Gelombang yang

dipancarkan dan dipantulkan tidak hanya mengenai permukaan tanah, tetapi juga mengenai objek-objek

yang ada di atas permukaan tanah. Masing-masing pantulan yang dihasilkan diukur intensitasnya,

sehingga diperoleh gambaran atau bentuk dari objek yang menutupi permukaan tanah tersebut.

Pengukuran LIDAR.

Prinsip kerja LIDAR secara umum adalah sensor memancarkan sinar laser pada target kemudian sinar

tersebut dipantulkan kembali ke sensor. Berkas sinar yang ditangkap kemudian dianalisis oleh peralatan

detector.

Page 4: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Perubahan komposisi cahaya yang diterima dari sebuah target ditetapkan sebagai sebuah karakter

objek. Waktu perjalanan sinar saat dipancarkan dan diterima kembali diperlukan sebagai variable

penentu perhitungan jarak dari benda ke sensor.

Pada wahana yang dipilih (Pesawat terbang) dipasang Laser Scanner, GPS, dan INS. Berdasarkan skala

produk yang diinginkan dan luas cakupan, maka dapat ditentukan jalur terbang. Pada jalur terbang yang

telah ditentukan tersebut pesawat melakukan pemotretan/ penyiaman (scanning). Nah, pada saat laser

scanner melakukan penyiaman sepanjang jalur terbang, pada setiap interval waktu tertentu direkam

posisinya (menggunakan GPS) dan orientasinya (menggunakan INS). Proses ini dilakukan sampai seluruh

jalur terbang yang direncanakan dapat disiam. Pada tahap pemrosesan datanya dapat dibedakan dalam

3 bagian, yaitu pemrosesan data GPS, INS, dan LIDAR. Pemrosesan GPS dan INS dilakukan terpisah

secara post processing sehingga didapatkan posisi dan orientasi Laser scanner sepanjang trayektori

(lintasan jalur terbang).

Prinsip pemrosesan signal radar dilakuan untuk menentukan jarak antara Laser Scanner dengan obyek

(misal atap gedung. Hal yang cukup menarik disini adalah akan ditemukan 4 sistem koordinat, yaitu:

Sistem koordinat receiver GPS, Sistem koordinat INS, Sistem koordinat Laser Scanner, dan Sistem

koordinat peta. Dalam konteks fotogrametri, ke-4 sistem kordinat tersebut dapat dihubungkan dalam

bentuk vektor. Vektor system koordinat peta merupakan vektor resultan penjumlahan vektor sistem

koordinat receiver GPS dengan INS dan Laser Scannner.

Data awal setelah pengukuran Lidar yang didapatkan berupa :

1. Koordinat titik kontrol (BM) pengukuran dilapangan menggunakan GPS Geodetik ( Adjustment report)

dan hasil GPS kinematik pesawat.

2. RAW data Lidar dalam format asli system LAS file

3. Image photo berwarna medium format metric dalam format digital

4. Peta jalur terbang.

Apakah Lidar Mapping ?

Lidar kependekan dari : Light Detection And Ranging, yang diartikan(secara terjemahan bebas) adalah

pengenalan obyek dari udara(airborne) menggunakan sinar(laser) dan pengukuran jarak dari sensor

terhadap obyek yang akan dikenali.

Page 5: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Sinar Laser adalah sinar yang mempunyai gelombang tidak tampak Infrared yang mempunyai panjang

gelombang sekitar 1000 nanometer, karena spesifikasinya tersebut, maka laser bias menembus celah

dedaunan untuk mencapai permukaan tanah dan dipantulkan kembali untuk ditangkap oleh sensor laser

untuk dicatat beda waktu yang digunakan mulai keluar dari sensor sampai kembali ditangkap sensor.

Sehingga jarak yang didapat atau disebut dengan Range merupakan separoh waktu pergi-pulang

dikalikan dengan kecepatan rambat gelombang Laser yang digunakan. Sinar laser yang digunakan harus

tidak berbahaya terhadap mata manusia(eye safe).

Apabila posisi kordinat dan elevasi dari sensor Laser diketahui(dengan technologi GPS/INS), maka setiap

obyek yang memantulkan sinar laser tersebut bisa diketahui posisinya dan elevasinya terhadap bidang

Referensi yang digunakan.

Sehingga setiap posisi koordinat dan elevasi tersebut bisa digunakan untuk pemetaan, khususnya

pemetaan topografi yaitu memanfaatkan elevasi permukaan tanah yang memantulkan sinar laser

sewaktu dilakukan scaning. Selanjutnya elevasi setiap titik dipermukaan tanah dapat digunakan untuk

menyusun Model Permukaan Digital/MPDyang bermanfaat untuk modelling permukaan wilayah

maupun pembuatan garis kontur untuk pemetaan.

Untuk menyajikan gambaran dari detail planimitris permukaan tanah seperti Jalan, Bangunan, Sungai,

jalur Transmisi, tutupan lahan seperti jenis vegetasi, wilayah pertanian, perkebunan, budidaya, tambang,

wilayah tubuh air dls, dilakukan dengan cara menggambar diatas Foto udara digital sebagai kelengkapan

system Lidar.

Apa Komponen system Lidar ?

Terdapat 3 komponen utama system Lidar yaitu : Laser generator-GPS/INS-Kamera digital.

Laser generator berfungsi untuk membidik obyek dari pesawat terbang dan mengukur waktu tempuh

saat membidik obyek . Normalnya dilengkapi dengan unit perekam data. Sinar laser tersebut dibidikan

secara tidak lengsung ke obyek diatas tanah, melainkan ditembakan melalui cermin yang digoyang

sehingga akan membentuk bidikan kearah kanan-kiri dari sensor. Jika sensor bergerak karena dibawa

oleh pesawat, maka hasil bidikan laser generator merupakan kumpulan titik dengan lebar

tertentu(normalnya membentuk sudut 60º dari sumbu tegaknya) yang akan membentuk swath(lebar

bidikan memanjang sesuai dengan arah gerakan terbang pesawat)GPS/INS digunakan untuk

Page 6: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

menentukan posisi dan penyimpangan sudut dari arah sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z dari Laser

generator agar setiap bidikan laser yang mengenai obyek bisa ditentukan koordinatnya(Lintang-Bujur)

dan elevasinya dari referensi yang ditetapkan. Kamera digital yaitu kamera yang dapat merekam obyek

yang dibidik sinar laser dengan lebar ckupan yang sama dengan cakupan swath sinar laser.

Apa yang dimaksud dengan Fullwaveform technology pada system Lidar dan apa keuntungannya

digunakan di Indonesia ?

Sewaktu pelaksanaan scanning Lidar dengan cara membidikkan sinar laser ke arah obyek dipermukaan

tanah, tiap bidikan yang mengenai obyek akan dipantulkan kembali ke laser generatornya, system

seperti ini disebut leading edge technology. Sehingga dimungkinkan pantulan obyek pertama kembali ke

generator yang disebut first return, diikuti system pantulan pada obyek terakhir yaitu permukaan tanah,

dan return ke generator dan pantulan diantara first dan last return. System seperti ini adalah

kebanyakan system Lidar pada umumnya. System Lidar lainnya adalah system yang disebut

Fullwaveform technology, dimana setiap sinar Laser yang dipantulkan dan mengenai obyek akan terus

lanjut pada obyek-obyek seterusnya sampai pada pantulan terakhir yang merupakan permukaan tanah.

Sehingga setiap range dari bidikan akan mempunyai multiple wave untuk setiap obyek yang dilewati.

Kriteria last return yang berupa permukaan tanah adalah lamanya mengenai obyek yaitu 6 milisecond.

Jika sinar laser mengenai obyek lebih dari 6 milisecond maka sinar harus kembali ke generator yang

berararti adalah last return.

Komponen system Lidar manakah yang menentukan ketelitian hasilnya ?

Kekuatan pancar sinar Laser dan akurasi waktu laser yang digunakan untuk mengukur waktu tempuh

akan menentukan akurasi range laser. Akurasi GPS /INS akan menentukan akurasi posisi koordinat dan

elevasi sensor yang berakibat pada akurasi obyek yang dibidik.

Bisakah Lidar dilakukan pada malam hari atau menembus awan dan wilayah berair di tanah ?

Pelaksanaan akuisisi Lidar dapat dilakukan pada malam hari karena Lidar menggunakan energi sendiri

berupa sinar Laser. Sinar Laser tidak dapat menembus awan yang merupakan partikel air, berair, dimana

sifat sinar Laser tidak dapat menembus badan air. Dengan demikian apabila bidikan sinar Laser

mengenai wilayah berair seperti pantai,danau,sungai lebar,wilayah rawa dsb, maka sinar laser dengan

gelombang infrared tidak dapat menembus tubuh air.

Page 7: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Apa yang dimaksudkan dengan point-cloud,bare-earth dari Lidar ?

Point cloud merupakan kumulan titik hasil bidikan laser pada Lidar scanning yang telah diolah sehingga

mempunyai posisi koordinat dan elevasi sesuai dengan referensinya. Sedangkan Bare-earth adalah point

cloud yang telah dipilah hanya pada permukaan tanah saja(titik2 permukaan tanah gundul)

Apa kegunaan foto digital pada Lidar Mapping ?

Foto digital pada Lidar mapping digunakan untuk :

Melengkapi garis batas permukaan tanah yang mempunyai beda elevasi menyolok seperti garis

pertemuan tebing, atau garis pada pematang yang berubah elevasinya secara drastis, yang disebut

dengan breakline. Breaklini ini berfungsi untuk membentuk terrain atau garis kontur agar alami.

Sebagai alat kontrol kualitas data Lidar

Sebagai pelengkap data elevasi sekiranya data lidar tidak dapat menembus vegetasi karena lebatnya

vegetasi walaupun telah dilakukan cara scanning tertentu seperti cross run.

Sebagai media untuk penggambaran unsur-unsur planimetrik seperti Jalan,sungai,tutupan lahan dsb

yang dapat dilakukan secara monoskopik maupun stereoskopik 3D

Sebagai data pelengkap untuk keperluan tertentu karena foto udara dapat menghasilkan Peta Foto

yang lebih informatif dibandingkan dengan peta garis.

Bisakah foto digital dilakukan bersamaan sewaktu akuisi data Lidar ?

Seharusnya foto udara digital dilakukan bersamaan dengan akuisisi Lidar agar lebih efisien dan

memperoleh akurasi setara dengan hasil Lidar, yaitu georeferensi menggunakan data GPS/INS

Page 8: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Bagaimana akuisisi Lidar dan foto digitalnya untuk daerah bergunung ?

Akuisi lidar bersama foto udara pada wilayah bergunung harus menggunakan system management

berdasarkan predetermend position yang dikontrol v/h (variasi kecepatan terhadap elevasi terrain)

menggunakan GPS komputer navigation.

Bisakah data Lidar mencapai permukaan tanah jika wilayah yang di scanning adalah ber vegetasi

cukup lebat ?

Salah satu perkiraan apakah Laser dapat menembus kelebatan vegetasi atau tidak, bisa dilakukan

pemeriksaan dari bawah lingkungan vegetasi,jika seseorang dibawah lingkungan vegetasi masih dapat

melihat sinar matahari, berarti Laser juga dapat menembusnya

Apa yang dilakukan jika data Lidar tidak dapat mencapai permukaan tanah ?

Guna mengantisipasi tidak menembusnya sinar laser pada wilayah bervegetasi lebat, dilakukan Cross-

run dengan arah penerbangan yang berbeda, sehingga beaya Lidar Mapping akan tergantung dari

system akuisisinya yang akan menghasilkan akurasi tersendiri. Dengan beaya yang lebih murah, cross

run tidak dilakukan sehingga potensi sinar laser tidak akan mencapai permukaan tanah dan akibatnya

data elevasi yang diperoleh terbatas dan akhirnya akan memberikan hasil keluaran yang tidak

sempurna. Hanya data2 laser diatas permukaan tanah yang kurang bermanfaat untuk topolah yang

diperoleh. Jika cross run telah dilakukan tetapi memang kelebatan vegetasi tidak dapat ditembus sinar

laser,upaya terakhir adalah dengan menambahkan data elevasi secara fotogrametry yaitu dengan

pasangan foto udara stereo3D. Ekstraksi tambahan titik elevasi dilakukan oleh system menggunakan

Algoritma fotogrametry digital(piksel based)

Berapakah ketelitian elevasi hasil Lidar Mapping ?

Faktor Impiris akurasi Lidar Mapping di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Akurasi Horisontal ± 20 cm

2. Akurasi elevasi ± 30cm

Page 9: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

LIDAR telah digunakan secara luas untuk penelitian atmosfer dan meteorologi. Instrumen LIDAR

dipasang ke pesawat dan satelit yang digunakan untuk survei dan pemetaan . Contoh terkini adalah

Eksperimen NASA Advanced Research Lidar. Di samping itu LIDAR telah diidentifikasi oleh NASA sebagai

teknologi kunci untuk memungkinkan pendaratan presisi paling aman untuk masa depan robot dan

kendaraan pendaratan berawak ke bulan.

Selain itu, ada berbagai macam aplikasi dari LIDAR, seperti yang sering disebutkan dalam Program

Dataset Nasional LIDAR, USA .

Pertanian dan Perkebunan LIDAR dapat digunakan untuk membantu petani menentukan area mana

dari bidang lahan mereka untuk menerapkan persebaran pupuk. LIDAR dapat membuat peta topologi

dari ladang dan mengungkapkan kelerengan dan paparan sinar matahari dari tanah pertanian. Para

peneliti di Agricultural Research Service menyebut kan, dengan LIDAR mampu memperoleh dataset

informasi topologi dengan kondisi tanah pertanian dari tahun-tahun sebelumnya. Dari informasi ini,

peneliti bisa menentukan kategori tanah pertanian menjadi kelas tinggi, menengah, atau rendah – untuk

menghasilkan zona persebaran kondisi lahan. Teknologi ini berharga untuk petani karena menunjukkan

daerah mana untuk menerapkan penyebaran pupuk guna mencapai hasil panen tertinggi.

Arkeologi

LIDAR memiliki banyak aplikasi dalam bidang arkeologi, termasuk membantu dalam perencanaan survey

lapangan, pemetaan fitur bawah kanopi hutan, dan memberikan gambaran luas-detail, dan lain-lain.

LIDAR juga dapat membantu arkeolog untuk membuat model elevasi digital (DEM) resolusi tinggi dari

situs-situs arkeologi, yang dapat mengungkapkan mikro-topografi yang tersembunyi oleh vegetasi.

LIDAR dan produk turunannya dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Sistem Informasi Geografis

(SIG) untuk analisis dan interpretasi. Sebagai contoh di Fort Beausejour – Fort Cumberland National

Historic Site, Kanada, fitur arkeologi yang belum ditemukan sebelumnya telah berhasil dipetakan yang

berhubungan dengan pengepungan Benteng pada tahun 1755. Fitur yang tidak bisa dibedakan di

lapangan atau melalui fotografi udara diidentifikasi dengan overlay hillshades dari DEM dibuat dengan

pencahayaan dari berbagai sudut.

Dengan LIDAR, kemampuan untuk menghasilkan resolusi tinggi dataset cepat dan relatif murah. Selain

efisiensi, kemampuannya untuk menembus kanopi hutan telah memberikan penemuan fitur yang tidak

dapat dibedakan melalui metode geospasial tradisional dan sulit dijangkau melalui survei lapangan.

Page 10: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Biologi dan Konservasi

LIDAR banyak diaplikasikan di bidang kehutanan. Kanopi ketinggian, pengukuran biomassa, dan luas

daun semua bisa dipelajari dengan menggunakan sistem LIDAR. Peta topografi juga dapat dihasilkan

dengan mudah dari LIDAR, termasuk untuk penggunaan dalam varian produksi dari peta kehutanan.

Contoh lain, Liga Penyelamatan Redwood sedang melakukan sebuah proyek untuk memetakan tinggi

pohon di pantai utara California. LIDAR memungkinkan penelitian para ilmuwan untuk tidak hanya

mengukur tinggi pohon yang sebelumnya belum dipetakan, tetapi untuk menentukan keanekaragaman

hayati hutan redwood. Stephen Sillett yang bekerja pada proyek Liga Pantai Utara LIDAR mengklaim

bahwa teknologi ini akan berguna dalam mengarahkan upaya-upaya masa depan untuk melestarikan

dan melindungi pohon-pohon tua redwood.

Geomorfologi dan Geofisika

Peta resolusi tinggi elevasi digital yang dihasilkan oleh LIDAR telah memacu kemajuan signifikan dalam

bidang geomorfologi. Kemampuan LIDAR untuk mendeteksi fitur topografi halus seperti teras sungai dan

tepi saluran sungai, mengukur elevasi permukaan tanah di bawah kanopi vegetasi, menghasilkan

turunan spasial elevasi, dan mendeteksi perubahan elevasi pada suatu permukaan bumi.

Data LIDAR dikumpulkan oleh perusahaan swasta dan juga konsorsium akademik dalam mendukung

pengumpulan, pengolahan dan pengarsipan dataset LIDAR yang tersedia untuk publik. Pusat Nasional

untuk Pemetaan Airborne Laser (NCALM), didukung oleh National Science Foundation, mengumpulkan

dan mendistribusikan data LIDAR untuk mendukung penelitian ilmiah dan pendidikan di berbagai

bidang, khususnya geosains dan ekologi.

Dalam geofisika dan tektonik, kombinasi pesawat berbasis LIDAR dan GPS telah berevolusi menjadi alat

penting untuk mendeteksi kesalahan dan mengukur material pengangkatan. Output dari kedua

teknologi dapat menghasilkan model elevasi sangat akurat untuk medan yang bahkan dapat mengukur

elevasi tanah melalui pepohonan.

Kombinasi ini telah digunakan untuk menemukan lokasi Fault Seattle di Washington, Amerika Serikat.

Kombinasi ini mampu mengukur material pengangkatan di Mt. St Helens dengan menggunakan data dari

gletser sebelum dan setelah pengangkatan di tahun 2004. Sistem monitor airborne LIDAR memiliki

kemampuan untuk mendeteksi jumlah halus peningkatan atau penurunan material.

Page 11: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

Sebuah sistem berbasis satelit NASA ICESat yang mencakup sistem LIDAR diterapkan untuk tujuan ini.

Airborne Topografi Mapper NASA digunakan secara luas untuk memantau gletser dan melakukan

analisis perubahan pesisir. Kombinasi ini juga digunakan oleh para ilmuwan tanah saat membuat survei

tanah. Pemodelan medan detail memungkinkan ilmuwan tanah untuk melihat perubahan bentuk lahan

lereng dan menunjukkan pola-pola dalam hubungan spasial.

Transportasi LIDAR telah digunakan dalam sistem Adaptive Cruise Control (ACC) untuk mobil. Sistem

seperti yang oleh Siemens dan Hella menggunakan perangkat LIDAR dipasang pada bagian depan

kendaraan, seperti bumper, untuk memantau jarak antara kendaraan dan setiap kendaraan di

depannya. Kendaraan di depan melambat atau terlalu dekat, ACC menerapkan rem untuk

memperlambat kendaraan. Ketika jalan di depan jelas, ACC memungkinkan kendaraan untuk

mempercepat ke preset kecepatan oleh pengemudi.

Militer Beberapa aplikasi LIDAR untuk militer memberikan citra resolusi yang lebih tinggi dalam

mengidentifikasi target musuh, seperti tank. Nama LADAR lebih umum dipakai di dunia militer. Contoh

aplikasi militer LIDAR diantaranya Tambang Laser Airborne Detection System (ALMDS) untuk counter-

tambang peperangan dengan Arete Associates.

Sebuah laporan NATO (RTO-TR-SET-098) menyebutkan bahwa: berdasarkan hasil sistem LIDAR, satuan

tugas merekomendasikan bahwa pilihan terbaik untuk aplikasi jangka dekat (2008-2010) dari stand-off

sistem deteksi UV LI. Long-Range Standoff Detection System Biologi (LR-BSD) dikembangkan untuk

Angkatan Darat AS untuk memberikan peringatan sedini mungkin atas serangan biologis. Ini adalah

sistem udara yang dibawa oleh helikopter untuk mendeteksi awan aerosol buatan yang mengandung

senjata biologi dan kimia pada jarak jauh.

Page 12: TUGAS KOMPUTASI TAMBANG

DAFTAR PUSTAKA

http://geospasial.com/lidar-sebuah-teknologi-geospasial. diakses pada Senin, 3 Desember pukul 04.41

wib.

http://geospasial.com/lidar-di-indonesia. diakses pada Senin, 3 Desember pukul 04.51 wib.

http://geospasial.com/bagaimana-lidar-bekerja. diakses pada Senin, 3 Desember pukul 05.00 wib.

Wirawan, Arya. dalam http://gis-technician.blogspot.com/2011/08/artikel-pengertian-teknologi-

lidar.html. diakses pada Senin, 3 Desember pukul 05.00 wib.