tugas kompetensi dokter dan indikasi rujuk.docx

1
Kompetensi dokter umum untuk kasus Glaukoma akut Kebutaan akibat glaukoma dapat dicegah dengan diagnosa dan penanganan dini secara tepat. Dalam hal ini, dokter umum memiliki peran yang sangat penting dalam diagnosis dan penanganan dini glaukoma, karena dokter umum merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan primer. Standar kompetensi dokter umum atas glaukoma akut adalah 3B ( Gawat darurat ) yang artinya lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Indikasi rujukan kasus Glaukoma Setelah diberikan pertolongan pertama pada pasien, segera rujuk pada dokter spesialis mata/ pelayanan tingkat sekunder/ tersier. Referensi Konsil kedokteran indonesia. (2012). Standar kompetensi dokter indonesia. Standar kompetensi dokter indonesia , 48.

Transcript of tugas kompetensi dokter dan indikasi rujuk.docx

Page 1: tugas kompetensi dokter dan indikasi rujuk.docx

Kompetensi dokter umum untuk kasus Glaukoma akut

Kebutaan akibat glaukoma dapat dicegah dengan diagnosa dan penanganan dini secara tepat. Dalam hal ini, dokter umum memiliki peran yang sangat penting dalam diagnosis dan penanganan dini glaukoma, karena dokter umum merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan primer. Standar kompetensi dokter umum atas glaukoma akut adalah 3B ( Gawat darurat ) yang artinya lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Indikasi rujukan kasus GlaukomaSetelah diberikan pertolongan pertama pada pasien, segera rujuk pada dokter spesialis mata/ pelayanan tingkat sekunder/ tersier.

ReferensiKonsil kedokteran indonesia. (2012). Standar kompetensi dokter indonesia. Standar kompetensi dokter indonesia , 48.