Tugas Klp Bab 10

29
BAB 10 RANCANGAN KEGIATAN TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD OLEH : PROF. DR. H. M. ARIFIN AHMA, MA. A.NIDHA EKA RESTUTI MUNAWIR (15B14016) RAHMATIAH ( 15B14027) LINCE ( 15B14021) KONSENTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

description

early childhood curriculumCarol E Catron & JIm Allen

Transcript of Tugas Klp Bab 10

Page 1: Tugas Klp Bab 10

BAB 10

RANCANGAN KEGIATAN

TUGAS MATA KULIAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD

OLEH : PROF. DR. H. M. ARIFIN AHMA, MA.

A.NIDHA EKA RESTUTI MUNAWIR (15B14016)

RAHMATIAH ( 15B14027)

LINCE ( 15B14021)

KONSENTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2016

Page 2: Tugas Klp Bab 10

RANCANGAN KEGIATAN

Sebagai guru PAUD anda diminta untuk berpartisipasi dalam pertemuan dengan beberapa guru

PAUD lainnya membicarakan konsistensi pencapaian kurikulum dan prosedur penyusunan RPP.

Anda menemukan bahwa setiap guru memiliki pemikiran yang berbeda tentang hal-hal penting

apa yang diperlukan dalam proses penyusunan RPP. Satu guru berpendapat perencanaan berbasis

tema sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa pencapaian akademik yaitu perencanaan

berbasis skill yang penting dalam penyusunan RPP tersebut. Adapun guru yang lainnya lagi

menyusun RPP untuk anak berkebutuhan khusus.

Untuk melengkapi proses penyusunan RPP tersebut agar sesuai sebagaimana mestinya dan

mencapai hasil yang maksimal maka sebaiknya anda memperhatikan hal-hal berikut:

pencapaian kurikulum seperti apa yang sesuai dengan program;

apakah ada metode yang dapat menggabungkan perencaan pembelajaran berbasis tema

dan berbasis skill;

format kegiatan seperti apa yang berguna dan terpadu bagi guru PAUD;

bagaimana penerapannya secara individual terhadap anak;

apa strategi khusus dalam pengembangan kebutuhan pendidikan bagi anak berkebutuhan

khusus.

Saran-saran mengenai penataan kelas akan ditampilkan diakhir bab. Dalam membaca bab ini

fokuslah pada hal-hal berikut: pentingnya pengembangan rencana pembelajaran dalam

hubungannya dengan tindakan kelas; penggunaan buku panduan dalam menyusun Rencana

program pembelajaran dan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai serta pemilihan

kegiatan dan pembelajaran inti bagi anak usia dini; menambah pemahaman tentang

pengalaman belajar masing-masing anak didik; pengalaman menghadapi anak didik yang

berbeda budaya dan tradisi; dan strategi dalam membaurkan anak berkebutuhan khusus ke

dalam lingkungan kelas.

Page 3: Tugas Klp Bab 10

Kurikulum yang kreatif dapat memenuhi kebutuhan mental anak didik secara individual terlebih

secara keseluruhan. pencapaian utama dalam penyusunan kerangka kurikulum adalah kesesuaian

dengan esensi pembelajaran yang tercermin pada perkembangan mental anak didik tersebut.

rencana program pembelajaran secara prosedural harus sesuai dengan level perkembangan anak

didik. Mereka harus belajar secara aktif melalui melihat,mendengar,meraba,merasa,meneliti dan

berkreasi,tidak belajar secara pasif seperti duduk,mendengar dan menerima informasi. guru yang

kreatif yang mampu mengundang anak didiknya untuk berinteraksi dengan lingkungan belajar.

Ketika program tidak berjalan sesuai prosedur maka hasilnya adalah anak tidak merasa tertarik

dan antusias dalam belajar melainkan tertekan hingga depresi.

Intinya, hal terpenting dalam menyusun kurikulum yang kreatif dan terpadu adalah kerangka

konsep dan sikap yang mendukung anak belajar melalui bermain. Anak berhak merasakan

kesempatan untuk mencapai kesuksesan,membuat keputusan dalam hidup mereka,merasakan

kebahagiaan dan interaksi menyenangkan dengan sesamanya,berpikir dan mengatasi masalah

serta tantangan-tantangan lain dalam masa pertumbuhannya.

Kurikulum kreatif juga menyiapkan anak didik bereksplorasi didalam dan diluar ruangan sebaik

bereksplorasi membangun hubungan dengan dirinya,sesamanya,dan lingkungan sekitar.

Tujuan utama penyusunan kurikulum adalah memilih kegiatan-kegiatanyang mampu mendorong

perkembangan anak didik disegala bidang termasuk pribadi, emosional, social, kognitif,

komunikasi dan psikomotorik. Guru yang kreatif mampu mengadaptasikan beberapa kegiatan

untuk kelompok anak didik yang berbeda usia dan tingkat perkembangan. Panduan umum untuk

guru dalam menyusun perencanaan tindakan kelas diuraikan oleh Moyer,Egertson dan

Isenberg(1987)sebagai berikut:

Mengenali sebaik-baiknya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak didik;

Membuat tujuan pembuatan kurikulum sesuai tingkat perkembangan mental anak didik;

Menjadikan bermain sebagai dasar, kegiatan inti, dalam kegiatan sehari-hari anak didik;

Mengadopsi “pendekatan secara menyeluruh” melalui respon kepada anak didik sebagai

makhluk hidup;

Menyediakan ruang seluas-luasnya kepada anak didik untuk belajar dalam berbagai

kegiatan pembelajaran

Page 4: Tugas Klp Bab 10

Menerapkan pembelajaran aktif dari awal hingga akhir kelas.

Menyediakan program yang saling berkaitan secara seimbang siswa

aktif/pasif,didalam/diluar ruangan,inisatif guru/inisiatif anak didik,individu/kecil;

kelompok/besar dalam kegiatan berkelompok;

Lebih menilai proses(eksplorasi) daripada hasil akhir.

Memberikan kesempatan anak didik bekerja sama dengan temannya yang berbeda

budaya dan jenis kelamin

Untuk menambah kreativitas anak didik adalah penting untuk memberikan kegiatan yang

menonjolkan ekspresi diri, ide kreativitas,pemikiran,dan kemampuan memecahkan masalah.

Panduan dan teknik untuk kegiatan ini diuraikan oleh Sawyers and Tegano (1986) sebagai

berikut:

Berhati-hati dalam berbagai aspek pemecahan masalah. Pemecahan masalah yang kreatif tidak

sebatas pada seni tapi juga bisa jadi terdapat pada kegiatan kurikuler.

Melibatkan anak didik dalam mencari solusi.

Menghubungkan antara ide dan kepentingan(peran) anak didik.

Menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan, saling menghormati dan saling

menerima ide masing-masing peserta didik.

Memberikan ruang dan waktu untuk anak didik dalam berpikir .

Menerima saran dan respon yang menyimpang serta memperbaikinya tanpa harus

mengucilkan.

Membiasakan pengambilan keputusan atas saran yang terbaik dari anak didik.

Mengatasi beda pendapat dengan menyediakan sumber dan partisipasi. Bermain dengan

pertanyaan “bagaimana menurut kamu dengan ini?” “apa kira-kira yang mungkin...?”

atau pertanyaan tentang persamaan/perbedaan seperti “apakah bentuk mereka sama?”

“apakah tekstur keduanya sama-sama lembut?”.

Dalam lingkungan kelas yang kreatif, anak didik diharapkan bermain imaginasi melalui berbagai

media. Kegiatan awal hingga akhir kelas mendukung anak berinteraksi aktif dengan sesamanya,

guru dan lingkungan sekitar(Tegano,Moran,Sawyers 1991)

Page 5: Tugas Klp Bab 10

PEMILIHAN PUSAT KEGIATAN DAN PEMBELAJARAN

Harus dipastikan bahwa pemilihan materi dan kegiatan harus sesusi dengan filsafat dan tujuan

pembelajaran. Pemilihan kegiatan pembelajaran mencerminkan pemahaman kita terhadap anak

didik dan mencerminkan kualitas kita sebagai guru PAUD. Jika kita memperhatikan:

Waktu anak,maka kita memilih kegiatan yang bermanfaat untuk mereka;

Isi materi, maka kita memilih isi materi yang jujur,terbuka,dan bermanfaat;

Kreatifitas, maka kita menyerahkan sepenuhnya kepada anak didik hak untuk membuat

pilihan dan menggunakan pilihan tersebut;

Cara berpikir anak, maka kita memilihkan kegiatan yang dapat memberikan anak ruang

yang luas untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi masalah;

Kebebasan, maka kita memilih kegiatan yang meluaskan anak untuk berbuat sebanyak-

banyaknya untuk diri mereka sesuai kebutuhan perkembangan mereka

Kemanusiaan, maka kita memilih kegiatan yang menumbuhkan rasa kemanusiaan.

Pribadi kita, maka kita memilihkan kegiatan secara profesionalitas kita sebagai pendidik

PAUD.

Pertanyaan-pertanyaan berikut menurut Thurman (1981) dapat membantu guru memilih kegiatan

terbaik dari untuk anak didik mereka:

Apakah kegiatan tersebut aman bagi anak?

Apakah kegiatan tersebut sesuai untuk usia anak?

Apakah kegiatan tersebut menggunakan berbagai tingkat kemampuan anak?

1. Apakah kegiatan tersebut memeberikan ruang untuk anak berpikir,berkreasi dan

menggunakan pilihan?

2. Apakah kegiatan tersebut terstruktur dengan jelas?

3. Apakah kegiatan tersebut menyediakan kesuksesan untuk anak?

4. Apakah kegiatan tersebut berkualitas?

5. Apakah kegiatan tersebut dapat dikerjakan oleh anak-anak?

6. Apakah kegiatan tersebut memenuhi kebutuhan mental anak (secara

psikomotor,sosial,koginitif dan emosional)?

7. Apakah kegiatan tersebut telah diuji cobakan sebelumnya oleh guru?

Page 6: Tugas Klp Bab 10

NAEYC melalui panduan berikut telah memilih dan merancang kurikulum sesuai perkembangan

anak (Bredekamp&Copple,1997):

Isi kurikulum saling berkaitan antara subjek dan manfaatnya bagi anak.

Kurikulum menggunakan pengetahuan dasar anak dan menggabungkannya dengan

konsep baru.

Kurikulum membantu perkembangan anak dan menggunakan kemampuan berpikir kritis.

Kurikulum mencerminkan budaya dan bahasa yang anak miliki serta memberikan anak

kesempatan berbagi informasi tentang hal-hal tersebut, serta belajar menghargai budaya

orang lain.

Tujuan kurikulum menyediakan kesesuaian tingkat perkembangan dan kemampuan anak

didik dalam proses pembelajaran

Ketika digunakan, kurikulum sebaiknya mengikut sertakan teknologi sebagai pendukung

dan strategi belajar anak di kelas.

Guru mempunyai banyak pilihan dalam pembuatan kurikulum sesuai dengan kebutukan anak

didik mereka,tujuan pembelajaran serta kreativitas masing-masing individu. Mereka juga dapat

menemukan ide-ide baru sesuai kreativitas mereka untuk mendukung kegiatan pembelajaran di

kelas.

TEMA,KEMAMPUAN DASAR DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN.

Kegiatan pembelajaran dapat diimplementasikan di kelas melalui tiga alternatifpendekatan yang

saling mengisi dengan rancangan dan struktur pembelajaran. Pada salah satu pendekatan,

kegiatan dirancang sesuai skema dasar perkembangan anak. Kegunaannya, menyiapkan mental

anak untuk tugas-tugas khusus di kelas sehingga tercapai tujuan perkembangan mental anak

secara individu.

Pendekatan lain yang terkait adalah menyusun kegiatan kelas sesuai topik dan tema yang

berganti setiap minggu atau 2 minggu selama setahun. Rancangan tematik menyediakan

rancangan yang terstruktur dan konseptual sesuai yang direncanakan guru. Kegiatan dapat dipilih

dan diadaptasi sesuai dengan tema yang berlaku pada saat itu. Beberapa saran topik tema dapat

dilihat sebagai berikut:

Page 7: Tugas Klp Bab 10

Diri sendiri keluarga/liburan

Orang-orang istimewa perayaan(tahun baru,dsb)

Perasaan perayaan keluarga(ulang tahun,dsb)

Hal-hal yg ingin dipelajari perayaan kebudayaan(ultah etnis,dsb)

Benda-benda yg dilihat/didengar festival panen

Benda-benda yg dirasa,dicium,diraba liburan akhir musim

Liburan keluar kota Keluarga

Bayi (manusia&binatang) Komunitas

Transportasi (darat) transportasi (laut&udara)

Orang-orang yg menolong kita Kegiatan di sekolah

Keamanan/kesehatan keamanan supir/penumpang

Keamanan pribadi menjaga kesehatan

Keamanan dirumah&disekolah teman,saling menolong,saling berbagi

Makanan tumbuhan yang boleh dimakan

Membatu disekolah&dirumah cara berkomunikasi

Membuat pertemanan binatang

Habitat binatang binatang liar

Binatang ternak binatang peliharaan

Binatang yg dilestarikan keluarga binatang

Merawat binatang dunia&ilmu pegetahuan

Udara pertukangan&mesin

Musim siang dan malam

Benda-benda yg tumbuh menjaga kelestarian bumi

Alam&berkemah kehidupan di tepi pantai

Tema dapat dikembangkan oleh guru maupun anak didik. Contoh tema yang dapat diaplikasikan

melalui berbagai kegiatan,menantang anak didik, penilaian guru serta menyediakan eksplorasi

untuk berbagai macam ide dan saran yang akan timbul dari keduanya seperti berikut:

Menghormati sesama makhluk dan bumi kita

a. Setiap tempat tinggal menyediakan kebutuhan hidup

b. Saya adalah seseorang yang berharga

Page 8: Tugas Klp Bab 10

c. Kita semua memiliki tradisi dan warisan budaya

d. Kita harus hidup dalam kedamaian

Mengirim pesan ketika berkomunikasi

a. Komunikasi adalah hubungan 2 arah

b. Kita berkomunikasi dengan bermacam bahasa dan berbagai macam cara

c. Stereotip(komunikasi satu arah) terdapat dalam kartun,buku,majalah,dan TV

d. TV dapat berakibat buruk bagi kesehatan kita

Melihat perbedaan diatas planet bumi

a. Kita dibentuk oleh masa lalu,kita membentuk masa depan

b. Suku Afrika Amerika memiliki kontribusi yang baik terhadap negara kita

c. Kita merayakan kontribusi oleh wanita

d. Seluruh warga Negara telah berandil untuk keadilan dan kesetaraan

e. Kita harus menghilangkan perbedaan ras dan gender

Berbagi cerita

a. Cerita keluargaku sangat berkesan

b. Kita mengenal seseorang lebih dalam melalui cerita tentang keluarga mereka

c. Kita semua dapat bercerita dan berekting. (Ayen,1993 hal 98-99)

Perkembangan susunan tema diatas dapat berguna dalam rancangan kegiatan.

Bagaimanapun,adalah hal penting untuk menjadi fleksibel,bertanggungjawab atas kebutuhan

perkembangan mental anak.

Rancangan pembelajaran adalah penelitian mendalam dari topic dan konsep yang akan

ditampilkan yang dapat berguna bagi anak didik. Baik rancangan dan cara menyampaikan pesan

dalam topic melibatkan anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan berinteraksi secara

social (Katz&Chart,1989).

Sebuah pendekatan yang menyeluruh dalam kegiatan pembelajaran adalah meliputi kombinasi

dari perkembangan skill anak,bertema, dan tepat sasaran. Kegiatan pembelajaran dipilih karena:

(1)sesuai dengan topic,tema,dan sasaran; (2)mendukung tujuan pembelajaran secara individual

sesuai dengan pengetahuan dasar anak; (3)membantu perkembangan menyeluruh pada anak

secara kurikuler.

Page 9: Tugas Klp Bab 10

Kurikulum berjaring menyediakan rancangan pembelajaran yang sempurna, menghubungkan

tiap tema sesuai kemampuan dan perkembangan anak didik. Jaring tersebut memperluas rencana

pembelajaran menjadi sebuah mekanisme kegiatan terstruktur sekitaran tema pembelajaran.

KEANEKARAGAMAN DI DALAM KELAS

Proses pembelajaran anak baik cara mereka belajar atau apa yang mereka pelajari, dipengaruhi

oleh budaya. Perbedaan budaya antara guru dan anak didik pastinya akan berpengaruh besar

dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut akan menimbulkan kesalah pahaman, salah

pengertian, hingga salah rancangan belajar sehingga tidak sesuai dengan tujuan pendidikan

mereka (Bowman&Stott,1991). Kurikulum yang sesuai harus memperhatikan konteks social

budaya antara guru dan anak didik. Program yang efektif meliputi:

Sensitifitas guru terhadap pengetahuan keragaman budaya

Kegiatan pada kurikulum yang bermanfaat dan memberikan kesan

Sangat berhati-hati dalam pemilihan materi

Menggunakan sumber-sumber yang sesuai (Saracho&Spodek,1983)

Sikap guru yang mencerminkan perasaan positif memberikan kenyamanan kepada anak

didik,membangun kepercayaan diri mereka,membangun empati dan rasa hormat terhadap orang

lain. Tujuan pembelajaran keragaman ini sekiranya:

Membantu anak didik memahami bahwa semua budaya mempunyai nilai

Membantu anak didik mengenal dan menerima perbedaan

Membantu anak didik membangun kepercayaan diri melalui apresiasi terhadap warisan

budayanya sendiri

Membantu anak didik memahami bahwa mereka adalah bagian dari keragaman dunia

Membawa anak didik berkontribusi atas perdamaian dan harmonisasi keragaman dunia dengan

membantu mereka memperkenalkan berbagai macam budaya yang ada

(Phenice&Hildebrand,1988).

Asosiasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (NAEYC)mengadopsi bahwa Rekomendasi untuk

pembelajaran AUD yang efektif- merespon keragaman bahasa dan budaya mereka(1996a).

Tujuannya adalah membantu guru menyusun kegiatan yang menyentuh bahasa, budaya dan ras

anak didik serta tanggungjawabnya terhadap keluarga dan komunitas di lingkungan tempat

Page 10: Tugas Klp Bab 10

tinggal mereka. “menerima..menghormati..menghargai..memperkenalkan dan mendorong

keterlibatan aktif serta dukungan terhadap keluarga termasuk keluarga besar”(NAEYC,1996a).

Secara spesifik, guru harus:

Mengetahui bahwa semua anak didik secara kognitif,linguistikdan emosional terhubung dengan

budaya dan bahasa mereka dirumah;

Mengetahui bahwa anak didik mendemonstrasikan pengetahuan dan kebisaan mereka dengan

berbagai cara;

Mengerti bahwa pembelajaran bahasa kedua akan sulit tanpa input yang sesuai;

Secara aktif melibatkan orang tua dan keluarga dalam pendidikan awal;

Memberikan pengertian kepada orangtua tentang nilai kognitif dari anak didik mempelajari lebih

dari satu budaya.

Mengetahui tahapan pengajaran orangtua dirumah mengenai nilai norma dan kebudayaan.

(NAEYC,1996a).

Kebanyakan pendidik anak usia dini menggunakan kurikulum anti bias. Penggunaan Kurikulum

anti-bias pada kelas AUD melampaui pengajaran tentang keragaman budaya serta menitik

beratkan untuk membantu anak didik “memahami dan nyaman berinteraksi dengan

perbedaan,mengetahui bahwa dibalik perbedaan tersebut ada kesamaan yaitu sebagai umat

manusia,dan dan berperilaku adil” Derman-Sparks&ABC Task Force,1989)

Kurikulum anti-bias memperluas pandangan anak didik serta masyarakat terhadap umur,jenis

kelamin,keyakinan,warna kulit,etnis,budaya,atau latar belakang sosial. Dalam beberapa

hal,kurikulum anti-bias dibutuhkan untuk melawan sikap masyarakat terhadap kelompok-

kelompok tertentu dan secara aktif mengajarkan anak melihat seluruh individu dalam sisi positif.

Pendalaman terhadap kurikulum anti-bias membutuhkan pengetahuan yang cukup serta

penelitian langsung terhadap masyarakat dan membawanya kedalam kelas dengan populasi yang

berbeda(orang kaya,dsb). Untuk mengaplikasikan kurikulum anti-bias,guru harus:

Bersikap dan berinteraksi menghargai perbedaan;

Berperilaku sesuai prosedur terhadap seluruh anak didik termasuk anak berkebutuhan

khusus;

Memilih berbagai macam jenis materi yang menunjukkan keragaman manusia dalam sisi

positif;

Page 11: Tugas Klp Bab 10

Merancang kegiatan kelas yang dapat menjangkau seluruh strata yang ada di kelas

sehingga anak didik merasakan kesetaraan hak;

Mengajak orang tua dan komunitas masyarakat untuk ikut serta dalam pendidikan tentang

keseragaman.

TEKNOLOGI DI DALAM KELAS

Dalam 10 tahun terakhir peneliti telah meneliti penggunaan komputer dan hasilnya pada kelas

PAUD. Timbul perdebatan mengenai kelayakan komputer untuk kurikulum. Menurut

mereka,komputer layak apabila digunakan secara aktif dan menggunakan software yang sesuai

untuk usia anak. Penggunaan komputer juga dapat memperkuat ragam kecerdasan anak: guru

“menyediakan pengalaman baru bagi anak dalam belajar dan mengekspresikan diri mereka

dengan cara yang berbeda” (Wright,1991)

“komputer mengasah potensi,imajinasi,kreasi dan emosi anak sebaik berpikir secara ligis dan

empiris”(Wright 1991). Dalam “Teknologi dan AUD-usia 3 sampai 8 tahun (1996), NEAYC

menghimbau:

Adanya evaluasi dalam penggunaan teknologi terhadap AUD yang menekankan pada

prinsip perkembangan mental anak harus sejalan dengan kurikulum dsb;

Teknologi menambah kemampuan koginitif dan social anak jika digunakan dengan

benar;

Penggunaan teknologi yang sesuai adalah berhubungan sekitaran dunia anak;

Pendidik AUD harus memperkenalkan jenis teknologi yang akan digunakan terlebih

dahulu;

Penggunaan teknologi harus berdampak positif pada perkembangan anak.

Peran guru sangat sensitif dalam pemilihan software dan perangkat lain. Guru yang

memperhatikan perkembangan mental anak menjadikan komputer sebagai sarana bermain,

bereksplorasi, bersosialisasi, dan berkomunikasi anak. Guru yang menghubungkan komputer

dengan kurikulum menjadikan komputer sebagai alat utama dan akan memilih software yang

sesuai dengan tema dan rancangan pembelajaran. Guru yang menambah daya berpikir kritis dan

memecahkan masalah anak menggunakan beberapa pertanyaan dalam proses penggunaan

komputer. “pertanyaan-pertanyaan tersebut mengajak anak “berpikir tentang berpikir” dan

Page 12: Tugas Klp Bab 10

penrtanyaan-pertanyaanya adalah: (1)apakah menurut kamu yang harus kamu lakukan?

(2)kenapa menurut kamu hal tersebut harus dilakukan? (3)bagaimana sehingga kamu berpikiran

tentang hal tersebut. (Snider&badgett,1995).

Dalam hubungannya dengan software, guru adalah penyeleksi dari software yang cocok dan

sesuai untuk anak,guru itu sendiri dan cocok secara teknis.(Shade1996). Software yang cocok

untuk anak dapat dievaluasi melalui pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apakah software tersebut sesuai untuk usia anak menggunakan komputer?

2. Apakah software tersebut membantu pembelajaran secara aktif?

3. Apakah software tersebut dapat dikendalikan oleh anak?

4. Apakah software tersebut dapat digunakan untuk bereksperimen?

5. Apakah software tersebut menyediakan pengetahuan yang luas?

6. Apakah software tersebut menyediakan kreatifitas?

7. Apakah software tersebut lengkap?

8. Apakah software tersebut dapat dioperasikan melalui menu gambar?

9. Apakah software tersebut dapat meleluasakan anak didik untuk belajar?(Shade,1996)

Software yang cocok untuk guru dapat dievaluasi melalui pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apakah nilai pendidikan dari software tersebut?

2. Apakah software tersebut merefleksikan perbedaan budaya,umur,tsruktur keluarga dan

kesukaan?

3. Apakah software tersebut sesuai dengan filosofi dan tujuan kurikulum?

4. Apakah software tersebut dapat dioperasikan oleh anak secara individual?

Dan secara teknis,penggunaan software yang sesuai dievaluasi dari pertanyaan-pertanyaan

berikut:

1. Apakah software tersebut berkualitas secara estetis?

2. Apakah software tersebut terdiri dari perangkat Machintos atau IBM?

3. Apakah software tersebut mudah untuk diinstal?

4. Apakah tersedia efek suara dan gambar?

5. Apakah efek suara tersebut jelas?

Selain pertanyaan-pertanyaan diatas,evaluasi lain datang dari kesesuaian umur anak dan

keaktifannya berpartisipasi,memiliki bahasa yang jelas,dapat dioperasikan oleh anak walaupun

tanpa bantuan orang dewasa,dan berkualitas teknologi tinggi(Haugland&Shade,1998).

Page 13: Tugas Klp Bab 10

Ada beberapa hal penting lain dalam pemilihan hardware dan software yaitu dapat digunakan

oleh anak berkebutuhan khusus. Teknologi-Dalam Hubungannya Dengan Anak Berkebutuhan

Khusus(1998)dilengkapi perangkat tambahan yang dapat mendukung penggunaan oleh anak

berkebutuhan khusus seperti keyboard,layar sentuh,pengontrol penglihatan,dan berbagai

perangkat aktif yang lain.

Guru yang mendukung penggunaan komputer akan memberikan sikap yang positif dan mencari

cara yang kreatif untuk anak belajar melalui komputer.

PENGALAMAN BELAJAR INDIVIDUAL

Setiap anak adalah individu yang unik. Untuk melakukan pendekatan terhadap anak secara

individual, pendidik harus benar-benar memahami tingkat perkembangan mental

anak,merancang pembelajaran yang sesuai dan mengajarkannya dengan benar. Tidak terkecuali

bagi anak berkebutuhan khusus.

Tujuan pembelajaran usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus adalah:

Untuk membantu keluarga mencapai tujuan pendidikan anak-anak mereka;

Untuk memperlihatkan kemampuan,kemadirian anak;

Untuk memperlihatkan perkembangan anak secara khusus;

Untuk membangun dan mendukung kompetensi sosial anak;

Untuk memperlihatkan kemampuan anak menggunakan skillnya

Untuk mempersiapkan dan menyediakan anak untuk menghadapi hidup dengan normal;

Untuk membantu menghadapi masalah dimasa yang akan datang(Bailey&Wolery,1992)

Untuk membantu mengimplementasikan pengalaman belajar individual untuk anak berkebutuhan

khusus maka guru harus mengenal rancangan pembelajaran untuk perkembangan individu

(IEPs)dan rancangan pendidikan keluarga secara individu (IFSPs)yang dikembangkan untuk

anak berusia 3 tahun atau lebih. IEP memiliki komponen sebagai berikut: sebuah fungsi dan

deskripsi mengenai perkembangan terkini anak; sebagai tujuan perkembangan dan pendidikan;

objektif pembelajaran; penyedia sarana pendidikan; fasilitas pendukung;penyedia program

kegiatan yang tepat agar anak pembelajaran anak benar-benar tersampaikan; dan sebuah

Page 14: Tugas Klp Bab 10

prosedur untuk mengevaluasi pencapaian dan efektifitas pembelajaran anak terhadap program

tersebut(Allen,1996;Bricker,1986).

IFSP adalah rancangan pembelajaran yang terpusat pada kekeluargaan untuk mencapai tujuan

pembelajaran pada anak usia sekitar 2 tahun. IFSP memiliki komponen sebagai berikut: sebuah

fungsi dan deskripsi mengenai perkembangan terkini anak; alat identifikasi terhadap kebutuhan

pendidikan keluarga; revisi tahunan bagi anak dan keluarga; penyedia fasilitas untuk pendidikan

awal anak; penentu penempatan (pendidikan anak) yang tepat (rumahan,sesuai program atau

variasi fasilitas); serta kriteria,prosedur dan waktu untuk mengevaluasi rencana

pembelajaran(Johnson, McGonigel, Kaufmann,1989). Guru yang efektif mengetahui kebutuhan

yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus. Kebutuhan dasar untuk anak berkebutuhan khusus

adalah tersedianya sumber belajar dalam masyarakat (Cook, Tesier & Klein,1992;

Wollery&Wilbers,1994)

BERBAGAI ADAPTASI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Bagian ini membahas berbagai adaptasi anak berkebutuhan khusus didalam kelas dengan lima

jenis kekurangan: cacat fisik(physically impaired), cacat bahasa/bicara(tunarungu), cacat

penglihatan(tunanetra), cacat pendengaran(hearing impaired), dan gangguan

emisonal(behaviorally disordered/emotionally disturbed). Tidak termasuk anak dengan

keterbelakangan mental. Malahan,pembahasan ini lebih mengarah kepada anak dengan cacat

bahasa/bicara. Keterbelakangan mental termasuk keterlambatan bahasa dan kognitif sehingga

guru harus memilih adaptasi yang sesuai untuk anak secara individual.

Tujuan penyaranan adaptasi-adaptasi tersebut adalah untuk memfasilitasi guru membuat

aktivitas-aktivitas belajar yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus di kelas. Dan dalam

mengaplikasikannya membutuhkan panduan yang menyediakan beberapa informasi penting.

PANDUAN UNTUK ANAK CACAT FISIK

Anak dengan cacat fisik memiliki keterbatasan dalam bergerak secara fisik sehingga

membutuhkan bantuan kursi roda,atau alat bantu lainnya. Kelas untuk anak dengan kekurangan

Page 15: Tugas Klp Bab 10

ini harus bebas pembatas dan penghalang,posisi belajar anak yang sesuai (duduk atau

berdiri),tubuh simetris dan kepala tegap,kaki dan paha bengkok(posisi duduk). Posisi ini adalah

posisi terbaik dan memudahkan anak menikmati lingkungan kelas dengan bebas. Menyediakan

beberapa material tambahan juga akan membantu partisipasi anak dalam proses belajar mengajar

seperti mainan yang dapat dijangkau, crayon yang lebih besar, kuas untuk melukis dan alat tulis

menulis serta kertas gambar yang lebih lebar. Bermain dan belajar anak dapat didukung dengan

penggunaan tekhnologi seperti mainan berbaterai, pengikat Velcro, dan komputer (Allen,1996;

Brett,1997;Dolinar,Boser&Holm1994).

Dalam menyediakan program belajar yang sesuai untuk anak cacat fisik, guru harus

berkonsultasi dengan beberapa ahli seperti terapis fisik dan terapis tulang.

PANDUAN UNTUK ANAK CACAT BAHASA/BICARA

Penanganan khusus untuk anak dengan cacat bahasa/bicara adalah dengan meningkatkan

kemampuan berbahasa alami. Pengasuhan dan komunikasi ringan akan sangat membantu

kemampuan anak menerima dan mengekspresikan bahasanya. Panduan untuk mengajarkan

bahasa pada anak dengan kekurangan ini mengarah kepada penggunaan bahasa yang benar dan

kemampuan berbahasa sesama anak. Anak dengan cacat bahasa/bicara dapat menggunakan

sistem komunikasi alternative seperti bahasa isyarat dan penggunaan tekhnologi seperti papan

komunikasi dan komputer(Hect,1997).

Ahli patologi dan audio dapat membantu menyediakan rancangan program yang sesuai untuk

anak dengan kekurangan bahasa/bicara. Ahli patologi dapat membantu anak dalam terapi dan

evaluasi seperti artikulasi, menerima bahasa, mengekspresikan bahasa, pengaturan suara

(pitch,dsb), serta kefasihan berbahasa. Ahli audio dapat membantu anak dalam bentuk

pendengaran, menyediakan training dan alat-alat pendengaran.

PANDUAN UNTUK ANAK CACAT PENGLIHATAN

Sesi “perjalanan wisata” dapat membantu anak didalam kelas untuk mengetahui letak-letak alat-

alat tulis dan permainan. Ulangi kegiatan tersebut setiap kali sebelum proses belajar-mengajar

berlangsung. Jelaskan secara verbal mengenai letak mainan,deskripsi fisik mainan dan alat-alat

Page 16: Tugas Klp Bab 10

lainnya. Lingkungan kelas harus menyediakan pencahayaan yang baik, buku dengan cetakan dan

tanda besar, fasilitas dengan system awal Braille dan sensor numerik. Selain itu kelas juga harus

kaya akan interaksi verbal, cerita berkaset dan buku berbicara untuk membantu meningkatkan

kemampuan bahasa dan sosial anak(Dolinar,Boser&Holm, 1994)

Guru harus selalu membantu anak mengenal sesama teman dan gurunya melalui suara dengan

sesering mungkin menyebutkan identitas. Kegiatan ini akan membantu mengurangi stress dalam

menerka sumber suara dan memperkaya pengenalan jenis suara seperti suara air mengalir,dsb.

Anak diharapkan untuk mandiri dan serba bisa. Jika anak ingin bergerak berpindah tempat

didalam kelas, anak dapat dibantu dengan memegang siku temannya, berjalan satu langkah

dibelakang, serta pemberian instruksi ketika menaiki tangga atau menghindari lubang.

Banyak sekolah menyediakan ahli visual yang dapat membantu menyediakan berbagai

rancangan program dan informasi untuk penanganan anak dengan kekurangan penglihatan.

Sekolah tersebut dapat menjadi alternatif.

PANDUAN UNTUK ANAK CACAT PENDENGARAN

Masa kanak-kanak adalah masa yang berharga bagi anak-anak tidak terkecuali untuk anak

berkebutuhan khusus. Komunikasi menyeluruh-bercakap dan memberi isyarat-merupakan

kegiatan yang paling sering dilakukan dalam proses belajar mengajar. Guru sebaiknya

mengadaptasi kegiatan yang sesuai untuk anak secara individual. Anak dengan kekurangan ini

biasanya terisolasi secara sosial sehingga membutuhkan dukungan dan asuhan dari guru untuk

membangun hubungan positif antar sesama anak.

Jika anak menggunakan alat bantu pendengaran maka guru harus berkonsultasi dengan orang tua

terlebih dahulu mengenai lama pemakaian alat, cara mengontrol volume suara dengan benar, dan

cara mengganti baterai alat. Hal ini harus dilakukan setiap saat demi kenyamanan anak. Alat

alternatif yang dapat membantu anak adalah perangkat transmisi gelombang(FM). Alat ini

memiliki banyak manfaat termasuk mengurangi kebisingan kelas karena anak hanya berpusat

pada suara guru. Alat ini juga membantu guru untuk bergerak kesegala arah karena anak dengan

nyaman menerima sinyal dari arah tersebut(Scalise-Annis,1997)

Page 17: Tugas Klp Bab 10

PANDUAN UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN EMOSIONAL

Pendekatan untuk anak dengan gangguan emosional dapat berhasil dengan meminimalisir

adaptasi dan rancangan kegiatan. Meminimalisir interaksi anak dengan sesamanya sehingga

tidak menjadi pusat perhatian.

Konsistensi adalah kunci dalam penanganan anak dengan gangguan emosial. Konsisten dalam

manajemen tindakan kelas dan teratur memberikan sikap positif kepada anak.

Memberikan dukungan dan pengasuhan berupa kepercayaan diri dan saling percaya satu sama

lain. Pengajaran yang sesuai akan membantu anak dalam mengatasi rasa takut, frustasi dan

menumbuhkan rasa percaya diri.

MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MELALUI RANCANGAN PENGAJARAN

YANG EFEKTIF

Guru yang efektif menghubungkan kurikulum, program pembelajaran, serta tingkat

perkembangan anak didiknya, memahami cara belajar anak, mengenal perbedaan budaya dan

latar belakang sosial anak, serta memahami penangan yang sesuai untuk anak berkebutuhan

khusus. Secara professional dapat dinilai dari otonomi, kreativitas dan penilaiannya terhadap

anak secara individual, dan dengan berkelanjutan mencari, mengadaptasi aktivitas-aktivitas baru.

Konsistensi dalam menjalankan program sangat penting bagi guru, Filosofi bagaimana anak

belajar, dan selanjutnya mendiskusikan tujuan kurikulum dan jenis kegiatan yang akan

digunakan didalam kelas.

Tujuan kurikulum merefleksikan apa yang kita yakini sangat penting dalam proses

pembelajaran anak. Mendiskusikan pentingnya perkembangan skill dan kompetensi serta

bagaimana keduanya dapat mendukung kegiatan sesuai kurikulum.

Mendiskusikan perbedaan antara rancangan pembelajaran berbasis tema dengan

rancangan pembelajaran berbasis skill. Mengidentifikasi masing-masing rancangan untuk

mendukung kegiatan dan menghubungkannya dengan pendekatan-pendekatan yang

sesuai dengan kurikulum.

Memperhatikan panduan-panduan yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran di kelas.

Page 18: Tugas Klp Bab 10

Mendiskusikan pentingnya hubungan ragam budaya dan anti-bias didalam kurikulum

serta efektivitas penggunaan komputer didalam kelas.

Mendiskusikan pentingnya penanganan yang baik untuk anak berkebutuhan khusus.

RANGKUMAN BAB

Kegiatan kelas harus mendukung perkembangan anak didik disetiap sisi. Kegiatan-kegiatan

tersebut dapat diaplikasikan sesuai tema dan jenis topik. Kegiatan-kegiatan tersebut harus

merefleksikan perbedaan sosial budaya anak. Kurikulum anti-bias adalah pendekatan alternatif

yang dapat membantu anak memahami tentang perbedaan. Guru harus membimbing anak

dengan baik dalam menggunakan tekhnologi didalam kelas termasuk pemilihan program,

software berkualitas tinggi,sesuai umur dan interaktif. Kegiatan-kegiatan dikelas juga harus

mendukung anak berkebutuhan khusus secara individual.

SOAL-SOAL DISKUSI

1. Mendiskusikan tiap skema pada awal bab. Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan

muncul. Mendiskusikan tiap skema di akhir bab. Respon seperti apa yang akan anda

tampilkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul

2. Menjabarkan hubungan antara mendidik dan “tidak mendidik” dalam pengajaran AUD.

Memilah setiap filosofi,tujuan,dan kegiatan kurikularnya.

3. Menjabarkan peran guru sebagai perancang kegiatan kelas.

4. Bagaimana cara guru untuk merangsang kemampuan anak mengatasi masalah dan

berkreasi melalui rancangan pembelajaran?

5. Menjabarkan nilai seorang guru yang baik dan bagaimana merefleksikan personalitasnya

dalam membuat rancangan kegiatan bagi anak AUD

6. Menjabarkan pendekatan-pendekatan yang berbeda bagi rancangan kegiatan: project,

berbasis tema dan berbasis skill.

7. Menjabarkan tujuan dan penggunaan kurikulum

8. Menjabarkan kelayakan penggunaan komputer didalam kelas

9. Menjabarkan penanganan yang baik bagi anak berkebutuhan khusus.

Page 19: Tugas Klp Bab 10