TUGAS KKPI

download TUGAS KKPI

of 23

Transcript of TUGAS KKPI

TUGAS

MAKALAH

Andarias pardi pagau Ardianto sinae

PERANCANGAN JARINGAN D I S U S U N Oleh :

KATA PENGANTARDengan mengharap ridho Tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia_Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tagas ini

Dalam suatu perusahaan, komunikasi menjadi isu yang sangat penting. Dengan adanya jaringan komputer, informasi dapat diantarkan secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima. Modul ini berisi pembahasan tentang jaringan komputer, dengan porsi lebih banyak pada penerapannya di Windows Server 2003. Selain itu dibahas pula mengenai perawatan, pemeliharaan, dan keamanan jaringan.

DAFTAR ISI......................................................................... 1.1 Bab.1 :teori dasar........................... TEORI DASAR Jenis-Jenis Jaringan Komputer Jenis-Jenis Media Transmisi Jaringan 1.2 Bab II:Rancangan Jaringan............ RANCANGAN JARINGAN Pemasangan Kabel pada Konektor Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup. Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC 1.3 BabIII:Kesimpulan........................... Local Area Network (LAN) Karakteristik topologi Daftar pustaka.................................

1.4

1.5 Kartu control....................................

BAB 1 TEORI DASAR Jenis-Jenis Jaringan Komputer dan peralatan lain yang saling terhubung satu sama lainnya dengan menggunakan aturanaturan tertentu. Berdasarkan dari ruang lingkup jangkauanya, jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis-Jenis Jaringan Komputer tersebut adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Intranet dan Internet. Berikut adalah Penjelasan dari Jenis-Jenis Jaringan Komputer : 1.Local Area Network (LAN) Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wifi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi 2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit 3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem didalam jaringan 2.Metropolitant Area Network (MAN) Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya. 3.Wide Area Network WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna komputer dilokasi yang lain. 4.Intranet Intranet adalah jaringan komputer khusus yang hanya diperuntukan atau dapat diakses oleh satu pihak. Contohnya : Telkom Pekanbaru dan Telkom Jakarta. 5.Internet Internet(interconnected-networking) adalah jaringan komputer yang mencangkup area seluruh dunia (global) jadi semua orang di belahan Bumi ini dapat berkomunikasi dan bertukar data di Internet.

Jenis-Jenis Media Transmisi Jaringan Kategori: PC Jaringan Tags: media, PC Jaringan, transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakal sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau ada tidaknya medium tersebut. Copper Media Copper mediamerupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal listrik (tegangan atau arus) digital. Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan : 1. Koaksial 2. STP 3. UTP Kabel Coaxial

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan. Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis : Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.

Shielded Twisted Pair Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .

Unshielded Twisted Pair Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m. Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu : Kategori 1 (Cat-1). Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data. Kategori 2 (Cat-2). Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

Kategori 3 (Cat-3). Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps. Kategori 4 (Cat-4). Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps. Kategori 5 (Cat-5). Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. Optical Media

Bagan fiber optic

alur multimode dan single mode Ada tiga jenis kabel fiber opticyang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi modedan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diodeataupun laser. Kabel fiber optic single modemerupakan fiber glasstunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single modedalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa

cahaya yang tumpang t indih. Kabel fiber optic multimodeterbuat dari fiberglassdengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical fiberadalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glassdalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layertelekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah). Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

Wireless Network

wireless access point Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada. Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.

Topologi jaringan adalah struktur jaringan untuk mengidentifikasi model sehingga setiap simpul atau host (node) yang merupakan processor utama dan sistem oprasi di dalam jaringan komputer serta saling berhubungan satu sama lainnya. Berikut ini bebrapa topologi jaringan, diantaranya1.

Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology) Berdasarkan topologis fisik (Phisical Topology) dikenal beberapa macam topologi jaringan topologi bus, ring, dan star a. Topologi bus Pada topologi bus, semua komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut dihubungkan melalui sebuah bus atau jarur komunikasi data yang berupa kabel coaxial yang berfungsi sebagai pembawa sinyal. Pada topologi ini, semua jaringan mempunyai kesempatan yang sama dalam pertukaran perolehan informasi dan komunikasi dalam jaringan. Topologi ini banyak digunakan pada perusahaan kecil.

2.

Gambar.Topologi Bus keunggulan topologi bus, yaitu: 1) Instalasinya lebih sederhana, lebih mudah, dan relatif lebih murah karana jenis kabel yang digunakan hanya satu kabel; 2) Tidak akan mengganggu komputer lainnya jika salah satu komputer mengalami keruksakan. 4. Kelemahan topologi bus, yaitu: 1) Apabila terjadi kabel putus, semua komputer dalam jaringan ini tidak dapat dioprasikan; 2) Sering sekali terjadi tabrakan (collision) antara data saat pengiriman data antar komputer; terutama saat terjadi kepadatan lalu lintas transfer data; 3) Kecepatan transfer data lebih lambat; 4) Lebih sulit untuk dikembangkan. 5. b. Topologi ring Sesuai dengan namanya, yaitu ring atau cincin, maka semua komputer pada jaringan dengan topologi ring dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk sebuah cincin. Melalui topologi ini data tidak langsung dikirimkan ke komputer yang dituju. Akan tetapi, terlebih dahulu melalui beberapa komputer secara berkeliling sepanjang jaringan melalui media yang disebut sebagai token. Token tersebut akan memeriksa dan melanjutkan bebera perjalannya apabila data yang dituju bukan untuk dirinya dan menyimpan data apabila data yang dituju untuk dirinya.3.

Gambar. Topologi Ring Kelebihan topologi ring adalah: 1) Dalam menghindari tabrakan file karena transfer data hanya mengalir dalam satu arah memutar. Data pertama akan dikirim dan disimpan terlebih dahulu pada kompuer yang dituju sebelum data lainnya. 2) Instalasinya sederhana dan lebih mudah sehingga biaya yang digunakan lebih murah dan lebih ekonomis; 3) Semua komputer dalam jaringan topologi ini mempunyai status dan kapasitas sata yang sama dalam berbagai informasi dan berkomunikasi. 7. Kelemahan topologi ring 1) Semua komputer tidak dapat dioprasikan apabila kabel jaringan putus; 2) Lebih sulit untuk di kembangkan. 8. c. Topologi star Sesuai dengan namanaya, struktur fisik darai topologi star berbentuk bintang. Pada topologi ini masing-masing komputer (client) terhubung ke sebuah alat penghubung terpusat atau konsentrator (serves) melalui jalur yang berbeda. Media transmisi yang biasa digunakan pada topologi star adalah kabel UTP (Unshieled Twisted Pait).6.

Gambar. Topologi Star Kelebihan dari topologi star, yitu: 1) Kecepatan transfer data relatif lebih baik; 2) Jika salah satu kabel yang menuju node terputus, tidak akan mengganggu jaringan; 3) Kontrol manajemen transfer data lebih mudah mengingat semuanya terpusat pada konsentrator; 4) Lebih mudah untuk dikembangkan. 10. Kelemahan topologi star, yaitu: 1) Apabila konssentrator (server) mengalami kerusakan, maka semua komputer tidak dapat dioprasikan; 2) Apabila lalu lintas transfer data padat, sering terjadi tabrakan file (collision).9.

BAB II RANCANGAN JARINGAN 1)Menyediakan Alat dan Bahan Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000,windows XP dan windows 7

2) Pemasangan Kabel pada Konektor

Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter. Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.

Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu: 1. Kabel Lurus (Straight Cable) Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch. 2. Kabel Silang (Crossover Cable) Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub. 3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan

Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.

4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup. Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:

a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card) Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara: Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel b) Pemilihan Protocol Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut: c) Pengisian IP Address dan Subnetmask IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama. Kelas Alamat IP Address IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:

Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masingmasing host pada subnet.

d) Pemilihan Workgroup Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut. Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni: 1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan 2) Pengujian konektifitas jaringan 3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara: A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:

a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open, c) Pemasangan konektor tidak longgar d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan. Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan. B. Pengujian konektifitas jaringan Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju. Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup. Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan. Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap. Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration) IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE. Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa : a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7 b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.

c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73 d) IP Addres adalah 10.1.1.7 e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi. Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik. Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal). Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki. Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing. Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak. Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki

BAB III KESIMPULAN 1.1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. LAN mempunyai ukuran yang

terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

1.1.1 Topologi LAN

1.1.1.1 Topologi BuS

Topologi Bus Karakteristik topologi ini adalah sebagai Berikut : Disebut juga Daisy Chain. Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi. Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu garis lurus. Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan kedalam jalur garis tersebut. Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan media transmisi yang sama. Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), karena sinyal mengalir dalam dua arah. Problem terbesar : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti. Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk jalur tertutup (closed loop). Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh terminator dan terdapat node-node sepanjang kabel. Instalasi mudah dilakukan.

1.1.1.2 Topologi Star Topologi star banyak digunakan dalam pembuatan LAN dibandingkan topologi yang lain. Topologi start memiliki karakteristik sbb:

Medium transmisi yang digunakan dalam tipe topologi ini, membentuk jalur tertutup (closed loop), dan setiap workstation mempunyai kabel tersendiri

untuk langsung berhubungan dengan file server, sehingga seluruh sistem tidak akan gagal bila ada salah satu kabel pada workstation yang terganggu. Mudah dikembangkan, karena tiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung kecentral node. Dapat digunakan kabel yang "lower grade", karena hanya menghandle satu lalu lintas data, biasanya digunakan kabel UTP.Node-node tersambung langsung ke suatu node pusat (biasa berupa hub), sehingga mudah dikembangkan. Keuntungannya dari topologi star adalah apabila satu kabel node terputus, node lainnya tidak terganggu Topologi Star 1.1.1.3 Topologi Ring Topologi Ring

Karakteristik topologi ini sebagai berikut :

Dalam topologi ring, setiap node dihubungkan dengan node lain, sehingga membentuk lingkaran. Karena sistem transmisinya menggunakan kabel yang saling menghubungkan beberapa workstation dengan file server dalam bentuk lingkaran tertutup, maka tipe ini memiliki kelemahan, yaitu apabila pada salah satu hubungan ada yang putus, maka keseluruhan hubungan terputus.

1.1.2. Hardware untuk LAN 1.1.2.1 Kartu jaringan (NIC) Kartu jaringan Kartu jaringan adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan computer dengan medium jaringan. Pada sebuah Laptop ataupun Notebook biasanya disebut PCMCIA card dengan bentuk yang tipis terlihat spt gambar berikut: 1.1.2.2 Kabel

Ada beberapa macam kabel yang digunakan untuk medium jaringan dalam pembangunan sebuah LAN diantaranya :

1.1.2.2.1 Kabel STP kabel STP terdiri 4 pasang kabel terpilin yang dibungkus dan mempunyai kecepatan transfer dari 10 100 Mbps dan panjang maksimum sekitar 100 m konektor yang digunakan biasanya RJ 45

1.1.2.2.2 Kabel UTP

Kabel UTP sama seperti kabel UTP hanya saja tidak terbungkus, kabel jenis inilah yang banyak digunakan untuk membuat sebuah LAN 1.1.2.2.3 Kabel Koaksial Kabel koaksial terdiri dari sebuah kabel /kawat inti yang diselubungi oleh kabel seperti jala. Medium jenis ini menggunakan konektor BNC Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Kecepatan transfer data maksimal 10 Mbps. Coaxial sering digunakan untuk thick ethernet, thin ethernet, dan ARCnet. Digunakan dalam topologi bus Panjang maksimum sekitar 500m

1.1.2.2.3 Kabel Fiber Optik Kabel Fiber Optik Kabel jenis ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kabel yang lain yaitu transfer data lebih dari 100Mbps, panjang maksimum lebih dari 2000m namun kabel jenis ini harganya relatif mahal.

KASUS-KASUS

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil. dengan kata lain agar kita lebih mudah dalam mengatasi jaringan tersebut. Jika pada suatu sekolah terdapat 150 orang siswa smk yang mendaftar pada kelas tkj, alangkah mudahnya jika 150 siswa tersebut dibagi menjadi 5 kelas dan setiap kelas berisi 30 siswa, dari pada dijadikan satu kelas besar dengan siswa 150 maka kita akan sulit mengatsinya. teknik seperti inilah yang dianut dalam subneting. EX : Alamat IP address 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 di definisikan sebagai kelas C yang berarti alamat tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 alamat IP yang dapat dibuat yaiutu rentang IP 192.168.10.1 s/d 192.168.10.254. Berikut ini akan kita coba mempelajari teknik subnettingdengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnetmak dengan angka 1. Sebelum melakukan subnetting : IP address: 192.168.10.1 Subnet Mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnet default kelas c )

Subnet Mask dalam decimal :255.255.255.0 Setelah di subnetting menjadi : IP address : 192.168.10.1 Subnet mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.11000000 Subnet mask dalam decimal : 255.255.255.192 Perhatikan bilangan biner yang diganti, 2 bit angka 0 pada bagian host ID saya ganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet mask yang baru 255.255.255.192/26 ( anda diperbolehkan mengganti bilangan biner pada host ID dengan 255.255.255.128/25, 255.255.255.192/26, 255.255.255.224/27, 255.255.255.240/28, 255.255.255.248/29, 255.255.255.252/30 ). Terus apa yang bisa kita lakukan dengan subnet mask yang baru........? biasanya pembahasanya meliputi : Berapa jumlah subnet ? Berapa jumlah host per subnet ? Berapa jumlah rentang ip dan berapa ip yang bisa di gunakan ? 1. Menentukan subnet yang terbentuk. :-) gunakan rumus 2^n-2 dengan adalah jumlah bit on (1) pada hist ID yang telah diganti (11000000) maka didapat 2^n-2=2. JadiIP 192.168.10.1 setelah di subnetting di dapatkan 2 subnet baru. 2. Menentukan jumlah host per subnet. Gunakan rumus 2^y-2 dengan y adalah jumlah bit yang off (0) pada host id (11000000), maka diperoleh 2^y-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. dengan kata alain terdapat 2 kelompok subnet dan masing-masing subnet dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda. 3.Menentukan block subnet dan rentang IP address Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet yang telah dimodifikasi, 256-192= 64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan dengan angka itu sendiri sampai sama dengan angka di belakang subnet, 64+64=128+44=192. jadi kelompok ip address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64 : RentangIPaddress 192.168.10.64 s/d 192.168.10.127, subnet 1 192.168.10.128 s/d 192.168.10.191subnet2 4.Menetukan IP address yang dapat digunakan Dari rentang ip address tal semua dapat digunakan sebgai alamat IP sebuah host. Subnet 1 Alamatsubnet: 192.168.10.164 Alamathostpertama 192.168.10.65 Alamathostterakir: 192.166.10.126. Alamatbroadcast: 192.168.10.127 Subnet2 Alamatsubnet: 192.168.10.128 Alamathostpertama: 192.168.10.129 Alamathostterakir: 192.168.10.190 Alamatbroadcast: 192.168.10.191 catatan Alamat address yang bisa di gunkan adalah mulai dari alamat host pertama sampai dengan alamat host terakir.

Jaringan komputer banyak digunakan di banyak perusahaandan alangkah baiknya jika mengetahui perbedaan HUB , Switch Router dan access point sama, pada aktualnya sama-sama mempunyai colokan R45 , tetapi dari funsinya sangan berbeda dan keunggulannya juga. berikut penjelasan masing-masing : Hub adalah

hub perangkat penghubung. Pada dunia jaringan 'Hub'adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola, sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai shared Ethernet. Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps. Jadi pembagian bandwidth sesama port selalu sama. Switch dan Bridge

switch Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet

dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen. Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada shared network. Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut collapsed backbone. Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmensegmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Router adalah

router Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet). Artikel menarik lainnya :

Artikel yang berhubungan dengan Beda HUB, Switch, Router dan Access Point untuk jaringan Komputer 1: Komputer 2: Komputer 3: Komputer 4: Komputer 5: Komputer 6: Komputer 7: Komputer 8: Komputer 9: Komputer 10: Komputer 11: komputer

DAFTAR PUSTAKA

Winarno Sugeng, Jaringan Komputer dengan TCP/IP,Penerbit Informatika, Bandung 2006 Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer (Membuat Jaringan Komputer (Wire dan Wireless)) Untuk Pengguna Windows dan Linux, Penerbit Informatika, 2006 Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2004. Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit ANDI Ahmad Yani. 2007. Panduan Membangun Jaringan Komputer. Jakarta, Indonesia:

Penerbit Kawan Pustaka Frank J. Derfler, Jr. 1992. Panduan Menggambungkan LAN. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputendo. William Stalling. 2000. jaringan Komputer. Terjemahan Thamrin Abdul Hafedh Al- Hamdani. Jakarta, Indonesia: Penerbit Salemba Teknika Purbo, Onno W. 1998. Jaringan Workgroup, LAN & WAN. Iskandarsyah, M.H, Dasar-dasar Jaringan, Ilmu Komputer, http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 17 Januari 2010 pukul 10.00 IEEE 802.16* and WiMAX, Broadband Wireless Acces for Everyone, http://www.intel.com/ebusiness/pdf/intel/80216_wimax.pdf, http://www.digituck.com/pengertian-jaringan-komputer.html diakses pada tanggal 16 Januari 2010 pukul 15.00 http://en.wikipedia.org/wiki/jaringan local diakses pada tanggal 16 Januari 2010 pukul 15.00 http://cangkruk.com diakses pada tanggal 16 Januari 2010 pukul 16.00