TUGAS KEWIRAUSAHAAN
-
Upload
muhammad-syamsuddin -
Category
Documents
-
view
24 -
download
2
Transcript of TUGAS KEWIRAUSAHAAN
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
Nama : Muhammad Syamsuddin
NIM : 202109016
Kelas : A
Wawancara Kewirausahaan
Responden : Ibu Lili
Alamat : Jln. Rajawali Utara no.15, Panjang Wetan, Pekalongan Utara, kota
Pekalongan.
A. OUTLINE ANALISIS USAHA
1. Nama Usaha : Tuti Bakery
2. Ijin Produksi : Depkes RI SIP. 00000004356.2006.0276
3. Pemilik : Lili Sriyanti Kusuma
4. Alamat : Jln. Rajawali Utara no.15, Panjang Wetan, Pekalongan
Utara, kota Pekalongan.
5. Latar Belakang Usaha
Tuti Bakery merupakan usaha turun temurun sejak tahun 1960 an,
ibu Lili merupakan generasi kedua dari usaha roti ini. Keluarga ibu Lili
merupakan keluarga pengusaha, sebelum memulai usaha bakery banyak
usaha yang sudah digeluti seperti usaha batik, usaha pabrik rokok, dan usaha
rumah makan. Sampai saat ini pun ibu Lili masih menekuni usaha rumah
makan yang juga berada di Pekalongan .Tuti Bakery menyediakan berbagai
roti, baik roti basah maupun roti kering. Tuti Bakery juga menyedeiakan
berbagai kue atau catering untuk acara pernikahan atau ulang tahun. Roti
tawar, susu, pasta, serta lapis legit menjadi makanan handalan di Tuti
Bakery.
Di sini Ibu Lili mempekerjakan kurang lebih 40 karyawan yang
bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pegawai, dan para pengedar roti
keliling. Bisnis ini maju karena adanya para pedagang keliling serta
pesanan dalam berbagai acara. Untuk mempertahankan kualitas rasa di
bebagai produknya, hanya keluarga saja yang memegang resep keluarga
tersebut sehingga tidak dicontoh atau di salahgunakan.
Alasan kenapa Ibu Lili memilih menjadi pengusaha adalah karena
sejek kecil dirinya sudah hidup dilingkungan pengusaha, sehingga Ibu Lili
sudah memiliki jiwa bos/jiwa pengusaha sejak dini. Prinsipnya Ibu Lili
lebih enak memberi gaji dari pada mendapat gaji. Dan seperti pengusaha
lainnya Ibu Lili juga ingin merdeka finansial, bagaimanapun jika diukur
lebih banyak pendapatan dengan berusaha sendiri daripada bekerja pada
orang. Dengan catatan usaha yang dijalankan sukses, dengan ketekunan dan
niat dalam menjalankan usaha tersebut.
Dalam mengembangkan usahanya Ibu Lili sangat menekankan sikap
disiplin dan keras terhadap setiap pegawainya. Semua yang dikerjakan
harus cepat dan tepat, hal inilah yang membuat usaha Tuti Bakery bisa
bertahan sampai sekarang. Hal ini bukan Cuma diterapkan pada usaha Tuti
Bakery, tapi juga di usaha rumah makan dan arisan.
6. Visi : -
7. Misi : Mengutamakan kemauan dan kepuasan pelanggan
8. Bidang Usaha : Usaha tradisional roti
9. Manajemen : Kelola sendiri
B. PERENCANAAN PEMASARAN
1. Konsep Produk : Roti basah dan kering dengan berbagai rasa
2. Target Pasar :
a) Fokus Pemasaran
1) Wilayah Pemasaran : Kota Pekalongan dan sekitarnya
2) Segmentasi Pasar : Semua usia dan kalangan masyarakat
b) Target Pasar : Pasar tradisional, mini market dan
supermarket
3. Kompetitor : Purimas, dan toko roti lainnya
4. Estimasi Pengusaan pasar : -
5. Kendala Dalam Usaha
Dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya bu Lili pernah
mengalami jatuh bangun. Bebagai masalah mulai dari masalah keluarga
hingga masalah ras pernah menimpanya dan mempengaruhi
usahanya. Seperti pada kerusuhan tahun 1998, rumah ibu Lili pernah di
serang dan dilempari batu, dan karena kejadian ini usaha pernah terhambat
sementara. Namun dengan berjalannya waktu usaha bu Lili kembali bangkit
dan semakin berkembang
Kendala usaha yang dialami bu Lili dalam perkembangan usahanya
adalah masalah pesaing dan proses yang masih tradisional. Produksi Tuti
Bakery masih dilakukan dengan cara yang tradisional, jadi produksi rotinya
tidak sebanyak roti pabrik, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas roti dan
untuk mempekerjakan masyarakat sekitar. Dan dengan berjalannya waktu
tidak dapat dipungkiri bahwa usaha bakery juga semakin menjamur, ini
merupakan masalah besar untuk perkembangan Tuti Bakery sehingga bu
Lili sangat peduli terhadap ancaman usaha ini.
6. Cara Untuk Mengatasi Masalah Usaha
Untuk mengatasi masalah atau kendala dalam usaha ibu Lili
menerapkan prinsip tegas kepada setia pegawainya, sehingga walaupun
menggunakan cara tradisional kualitas roti Tuti tetap terjamin. ibu Lili juga
selalu melakukan inovasi dan kreasi terhadap setiap roti dan masakan
sehingga sesuai dengan pasar.
Inovasi juga dilakukan dalam hal kemasan dan pemasaran. Untuk
memenuhi kebutuhan konsumen Bu Lili memasarkan produk lewat
pedagang roti keliling sehingga lebih dekat dengan konsumennya, selain itu
Bu Lili juga menerima pesanan yang disesuaikan dengan keinginan
konsumen, disini Bu Lili ingin lebih mengerti bahwa keinginan tiap
konsumen itu berbeda-beda.
Dalam memberikan pelayanan Tuti Bakery memberikan pelayanan
terbaik dengan cepat dan tepat sehingga mendapat pelanggan setia. Dengan
pelayanan maksimal dan rasa roti yang sesuai Tuti Bakery dapat menarik
konsumen serta mempertahankan konsumen yang sudah menjadi
pelanggan. Pelanggan inilah yang nantinya menjadi link untuk lebih
menggembangkan usaha Tuti Bakery.
Untuk lebih mengembangkan usahanya Bu Lili juga memiliki
karakter entrepreneur seperti:
a) Ketegasan: seorang wirausaha tidak boleh lambat dalam menjalankan
usahanya, harus bisa dengan cepat dan tepat dalam mengambil
keputusan. Karena hal ini merupakan faktor kunci dalam kesuksesan
bisnis. Misalnya dalam hal melakukan negosiasi dengan konsumen maka
kesepakatan antara penjual dan pembeli harus sesegera mungkin
diputuskan, apakah akan terjadi pembelian atau tidak. Ketidaktegasan
dalam mengambil keputusan akan sangat berdampak pada bisnis yang
dijalankan.
b) Peka & cepat bertindak : seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda
kesempatan atau peluang usaha yang ada dihadapannya. Misalnya
menjelang lebaran, seorang wirausaha yang kreatif maka dia akan
menjual produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen ketika
berlebaran. Produk yang dijual bisa berupa pakaian baru, kue-kue kering
atau parsel.
c) Punya tekad : seorang wirausaha menjalankan bisnisnya dengan penuh
perhatian, rasa tanggung jawab yang tinggi, tidak mau menyerah
walaupun dihadapkan pada berbagai macam rintangan. Apalagi
persaingan usaha di dunia nyata maupun dunia maya (internet) semakin
kompetitif.
d) Teliti : seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor yang dapat
meghambat bisnisnya secara rinci. Sekecil apapun faktor tersebut
sebaiknya tidak boleh diabaikan. Contoh faktor penghambat bisnis adalah
kurang berpengalaman, kurangnya modal, kurang perhatian terhadap
usaha, kalah bersaing, lemahnya penguasaan teknologi, masalah
pemasaran yang terbatas, dan faktor alam seperti bencana alam.
C. KESIMPULAN
1. Untuk bisa berwirausaha kita perlu melihat peluang terlebih dahulu,
selanjutnya kita mengembangkan jiwa wira usaha yaitu dengan memiliki
ketegasan, kepekaan dan tekad yang kuat.
2. Dalam menjalankan usaha ada kalanya kita jatuh, untuk terus
mengembangkan usaha kita tidak boleh putus asa, dan berusaha melihat
peluang baru yang ada, serta terus berkreasi dan berinovasi terhadap usaha
yang kita geluti.
3. Tak perlu terus terpuruk dalam masalah yang ada tapi mencoba menjadikan
masalah sebagai sumber inspirasi yang nantinya bisa mengembangkan usaha.
4. Tegas dan teliti terhadap pegawai juga perlu diperhatikan dalm
mengembangkan usaha. Sehingga kualitas produk dapat terjamin dan bisa
mendapat pelanggan setia.